Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Kondisi Objektif
1. Letak Geografis
Klinik Erha skin Cirebon berada di tempat yang sangat strategis tepatnya di
pertengahan kota Cirebon yang sangat mudah dijangkau yaitu di jalan R.A Kartini No. 34,
Sukapura, Kejaksan. Cirebon – Jawa Barat 45122. Telp.(0231) 8228069 Fax.(0231)
223281.
2. Sejarah Berdirinya
Klinik Erha telah berdiri sejak tiga belas tahun silam yang merupakan kelompok
usaha yang memayungi beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang personal care
yang berhubungan erat dengan dermatologi (skin, hair, dan body). Nama Erha diambil dari
kependekan nama founder-scientist, yaitu: er (dari nama [R]onny) dan ha (dari nama
[H]andoko). Erha diartikan sebagai simbol seorang ahli di bidang dermatologi. Erha
bermula dari pendiri Dr. Ronny Handoko, SpKK yang memulai praktek di jembatan lima,
Jakarta pada tahun 1976. Seiring berjalannya waktu, tanggapan dari berbagai pihak
sangant baik, kemudian Dr. Ronny mulai membuka sebuah klinik sederhana di Jalan
kemanggisan Utama 2 No.68, Jakarta Barat pada tanggal 28 September 1999.Pada saat itu,
merupakan momentum klinik Erha dengan berdirinya Erha 21 Skin Care.
Seiring berjalannya waktu, klinik Erha mendapat tanggapan yang sangat baik dari
masyarakat dan berbagai pihak sehingga pada pertengahan tahun 2000 klinik Erha
membentuk jaringan klinik yang lebih besar dengan membuka pabrik di kawasan Jababeka
II Cikarang, membuka cabang klinik di beberapa lokasi lain di Indonesia, dan juga
menambah jumlah tim dokter spesialis kulit untuk memantapkan klinik Erha sebagai
klinik spesialis kulit. Kemudian pada tahun 2005, klinik Erha mendirikan PT. Erhalogy
yang menjual produk perawatan pribadi (tanpa konsultasi dokter, non-resep dan
merupakan obat bebas yang dapat dibeli oleh masyarakat umum).Saat ini klinik Erha
group terdiri dari beberapa network branch yang terbagi menjadi:
a) Klinik Erha Pusat
Merupakan klinik dermatologi terbesar dan terlengkap di Asia dengan
kenyamanan dan pelayanan kelas utama. Dilengkapi dengan fasilitas TV cable, free
internet, food corner, children area, dan priority service (Erha Priority). Untuk
pelanggan yang menginginkan layanan lebih cepat dengan privasi khusus. Didukung
oleh dokter spesialis kulit, Erha clinic pusat merupakan klinik rujukan nasional bagi
Erha clinic lain. Selain itu Erha clinic pusat juga merupakan pusat pelatihan medis.
b) Klinik Erha Cabang Utama
Tersebar di kota-kota seluruh Indonesia, Erha clinic cabang utama didukung oleh
dokter spesialis kulit dan alat-alat berstandar medical grade yang lengkap untuk
memenuhi kebutuhan para pelanggan Erha clinic yang tersebar di berbagai belahan
Indonesia.
c) Klinik Erha Cabang Pendukung I
Tersebar di kota-kota seluruh Indonesia, Erha Clinic cabang pendukung I
didukung oleh dokter spesialis kulit dan alat-alat berstandar medical grade yang
lengkap untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan Erha clinic yang tersebar di
berbagai belahan Indonesia.
d) Klinik Erha Cabang Pendukung II
Berada di lingkungan perumahan, Erha Clinic For Skin merupakan klinik yang
mengkhususkan diri di bidang cosmetic dermatology dan merupakan wujud komitmen
Erha clinic untuk mendekatkan diri pada para pelanggannya.
Pada tahun 2009, klinik Erha melakukan penambahan jaringan klinik Erha dengan
membuka Erha Apothecary yang merupakan brand channel Erha group yang menjual
produk Erhalogy dan ditranformasikan pada outlet-outlet yang tersebar di banyak mall di
Jakarta. Erha Apothecary berada di lingkungan pusat perbelanjaan yang merupakan
klinik yang mengkhususkan diri di bidang cosmetic dermatology dan merupakan wujud
komitmen klinik Erha untuk mendekatkan diri pada para pelanggannya.

3. Profil Perusahaan
Tabel 4.1
Profil Perusahaan
Nama Perusahaan Erha Clinic Skin Care
Alamat Jl. R.A Kartini No. 34 Sukapura
Kejaksan Cirebon Jawa Barat 45122
Telepon (0231) 8228069 Fax. (0231)
223281.
Jam Operasional Senin-Jum’at: 09.30-20.00 WIB
Sabtu: 09.30-18.30 WIB
Minggu: 10.00-17.00 WIB
Jam Pelayanan Senin-Jum’at: 09.30-19.00 WIB
Sabtu: 09.30-17.00 WIB
Minggu: 10.30-15.30 WIB
Pelayanan yang tersedia Personal Rejuvenation Program,
Personal Acne Cure Program, Personal
Scalp dan Hair Growth Program DPCT.
Dokter 1. Dr. Makna Bhara Lestari Aryani
WSDH.
2. Dr. Safitri Dewi Winarso
Apoteker Heti Kusmayati, S. Farm., Apt.

4. Visi dan Misi


Visi dari klinik Erha adalah Erha as the personal care brand of choice in Asia (Erha
sebagai merek perawatan pribadi pilihan di Asia). Adapun misi dari klinik Erha adalah to
make Erha’s customers look great and feel great, by delivering innovative and quality
personal care products and services and world-class service experience (untuk membuat
pelanggan Erha tampak hebat dan merasa besar, dengan memberikan produk inovatif dan
perawatan pribadi kualitas dan pelayanan dan pengalaman pelyanan kelas dunia). Service
value yang diterapkan klinik Erha dalam menyampaikan pelayanannya kepada para
konsumen merupakan sebuah filosofi RAMETUTUKOBER (ramah, elegan, tulus,
tuntas, konsisten, bersih).serta ekstra sembuh, ekstra-mudah-cepat-ramah, dan ekstra
bangga.

B. Karakteristik Responden
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Karakteristik Jenis Kelamin Responden
No. Jenis Kelamin Banyak Responden Prosentase
1. Laki-Laki 25 orang 25,49%
2. Perempuan 73 orang 74,51%
Jumlah 98 orang 100%
(Sumber: Data Primer, Diolah tahun 2015)

Tabel 4.1 menunjukan bahwa responden yang menjadi konsumen di Klinik Erha skin
Cirebon didominasi konsumen perempuan yaitu sebanyak 74,51% dan konsumen laki-
laki yaitu sebanyak 25,49%. Hal ini dimungkinkan karena perempuan yang lebih perlu
untuk mempercantik diri di klinik kecantikan. Jadi, tak heran apabila responden yang
menjadi konsumen di klinik Erha skin Cirebon didominasi konsumen perempuan.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tabel 4.3
Karakteristik Pendidikan Responden
No. Pendidikan Banyaknya Responden Prosentase
1. SMA 18 orang 17%
2. D3 25 orang 27%
3. S1 40 orang 42%
4. S2 15 orang 14%
Jumlah 98 orang 100%
(Sumber: Data Primer, Diolah Tahun 2015)

Data diatas menunjukan sebanyak 17% responden yang menjadi konsumen di klinik
Erha skin Cirebon merupakan lulusan SMA dan 27% responden konsumen di klinik Erha
skin Cirebon merupakan lulusan D3. Sebanyak 42% responden yang menjadi konsumen
di klinik Erha skin Cirebon merupakan lulusan S1 dan 14% responden yang menjadi
konsumen klinik Erha skin Cirebon merupakan lulusan S2. Hal ini dapat dikatakan
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, cara berfikir mereka juga semakin
berkembang dan maju. Sehingga keampuan untuk memahami sesuatu jauh lebih baik dan
tepat dalam memilih sesuatu.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan
Tabel 4.4

Karakteristik Pendapatan Responden

No. Pendapatan Banyak Responden Prosentase


1. < 500.000 10 orang 10%
2. 500.000 > 1.000.000 22 orang 23%
3. 1.000.000 > 2.500.000 34 orang 33%
4. 2.500.000 > 5.000.000 21 orang 22%
5. 5.000.000 > 10.000.000 5 orang 5%
6. > 10.000.000 6 orang 7%
Jumlah 98 orang 100%
(Sumber: Data Primer, Diolah Tahun 2015)

Dari tabel 4.3 menunjukan bahwa responden yang menjadi konsumen klinik Erha skin
Cirebon kebanyakan berpenghasilan < 500.000 sebanyak 10% kemudian 1.000.000 >
2.500.000 sebanyak 5%, kemudian responden yang berpenghasilan 2.500.000 >
5.000.000 sebanyak 22%, responden yang berpenghasilan 500.000 > 1.000.000 sebanyak
23%, dan 1.000.000 > 2.500.000 sebanyak 33%. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
konsumen di klinik Erha skin Cirebon berasal dari kalangan yang berpenghasilan tinggi,
tetapi ada juga konsumen yang berpenghasilan <500.000 karena produk dan jasa di
klinik Erha skin harganya terjangkau.

C. Uji Instrumen Penelitian


1. Uji Validitas
Pengujian validitas tiap butir dalam penelitian digunakan dalam analisis item, yaitu
mengkorelasi skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap butir.
Instrumen yang akan diuji adalah harga, kualitas pelayan, dan kepuasan konsumen. Suatu
item dikatakan valid jika nilai korelasi yang dihitung r hitung > r tabel. Dengan N= 98
maka diperoleh r tabel= 0,198
Tabel 4.5
Uji Validitas
Variabel No N r hitung r table Keterangan

1. 98 0,729 0,198 Valid


2. 98 0,667 0,198 Valid
3. 98 0,611 0,198 Valid
4. 98 0,393 0,198 Valid
Harga 5. 98 0,457 0,198 Valid
6. 98 0,506 0,198 Valid
7. 98 0,722 0,198 Valid
8. 98 0,676 0,198 Valid
9. 98 0,624 0,198 Valid
1. 98 0,899 0,198 Valid
2. 98 0,509 0,198 Valid
3. 98 0,902 0,198 Valid
4. 98 0,509 0,198 Valid
5. 98 0,902 0,198 Valid
6. 98 0,399 0,198 Valid
7. 98 0,320 0,198 Valid
Kualitas 8. 98 0,302 0,198 Valid
Pelayanan 9. 98 0,893 0,198 Valid
10. 98 0,833 0,198 Valid
11. 98 0,887 0,198 Valid
12. 98 0,238 0,198 Valid
13. 98 0,514 0,198 Valid
14. 98 0,404 0,198 Valid
15. 98 0,258 0,198 Valid
16. 98 0,875 0,198 Valid
17. 98 0,506 0,198 Valid
18. 98 0,878 0,198 Valid
19. 98 0,369 0,198 Valid
20. 98 0,875 0,198 Valid
1. 98 0,556 0,198 Valid
2. 98 0,364 0,198 Valid
3. 98 0,548 0,198 Valid
4. 98 0,742 0,198 Valid
5. 98 0,548 0,198 Valid
6. 98 0,352 0,198 Valid
Kepuasan 7. 98 0,549 0,198 Valid
Konsumen 8. 98 0,235 0,198 Valid
9. 98 0,412 0,198 Valid
10. 98 0,750 0,198 Valid
11. 98 0,437 0,198 Valid
12. 98 0,580 0,198 Valid
13. 98 0,746 0,198 Valid
14. 98 0,605 0,198 Valid
(Sumber: Data Primer, diolah tahun 2015)
Dari hasil perhitungan SPSS dapat dinyatakan bahwa secara keseluruhan setiap item
pernyataan yang diajukan dinyatakan valid karena r hitung > r tabel.Sehingga 43 item
pernyataan ini dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya.

2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah indikator tingkat keandalan atau kepercayaan terhadap suatu hasil
pengukuran. Suatu pengukuran disebut reliable atau memiliki keandalan jika konsisten
memberikan jawaban yang sama. Pengukuran yang tidak memiliki reliabilitas tidak dapat
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel. Reliabilitas
bukanlah suatu konsep yang berdimensi tunggal (unidimensional concept).
Suatu tes dikatakan sudah reliable bila tes tadi mampu mengukur seacara akurat dan
konsisten. Ada beberapa cara untuk mengevaluasi reliabilitas, yaitu dengan perhitungan
korelasi sebagai berikut:
a) Apabila hasil koefisien Alpha > taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner
tersebut reliable.
b) Apabila hasil koefisien Alpha < taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner
tersebut tidak reliable.

Tabel 4.6
Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Harga 0,775 Reliabel
Kualitas Pelayanan 0,918 Reliabel
Kepuasan Konsumen 0,810 Reliabel

Dari hasil uji reliabilitas soal dinyatakan dalam tabel diatas diketahui hasil uji untuk
masing-masing variabel.
1. Variabel harga dinyatakan reliabel karena nilai Alpha Croncbach sebesar 0,775,
yang berarti Alpha Cronbach> 0,6
2. Variabel kualitas pelayanan dinyatakan reliabel karena nilai Alpha Cronbach
sebesar 0,918, yang berarti Alpha Cronbach > 0,6
3. Variabel kepuasan konsumen dinyatakan reliabel karena nilai Alpha Cronbach
sebesar 0,810, yang berarti Alpha Cronbach > 0,6

D. Uji Asumsi Klasik


1. Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu distribusi data normal atau
tidak. Dengan diketahuinya suatu data distribusi normal maka estimasi yang kuat sangat
mungkin terjadi atau kesalahan mengestimasi dapat diperkecil atau dihindari. Uji
normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Kolmogorov-Smirnov. Data
dinyatakan normal apabila nilai signifikansi > 0,05
Tabel 4.7
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 98
Normal Mean .0000000
Parametersa,b Std. 3.57313716
Deviation
Most Extreme Absolute .088
Differences Positive .069
Negative -.088
Kolmogorov-Smirnov Z .869
Asymp. Sig. (2-tailed) .437
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil analisis tabel diatas, uji normalitas dengan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov Asymp. Sig. sebesar 0,437 yang berarti nilai ini > 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

2. Multikolenieritas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara variabel
bebas (independent variabel). Model regresi yang baik akan terhindar dari terjadinya
korelasi ini. Biasanya, korelasinya mendekati sempurna atau sempurna (koefisien
korelasinya tinggai atau bahkan satu). Pengujian multikolenieritas dalam penelitian ini
dilakukan dengan melihat nilai dari Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance yang
dapat mengidentifikasi ada tidaknya masalah multikolenieritas. Apabila nilai VIF < 10
atau nilai Tolerance > 0,01 maka model regresi yang digunakan pada penelitian ini
dianggap tidak memiliki masalah multikolenieritas antar variabel independen.
Tabel 4.8
Uji Multikolenieritas
Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 8.864 2.644 3.353 .001
Harga .186 .076 .135 2.431 .017 .918 1.089
Kualitas .488 .034 .806 14.487 .000 .918 1.089
Pelayanan
a. Dependent Variable: Y
Dari output data diatas dapat diketahui nilai VIF untuk X1 dan X2 adalah 1,089 yang
artinya semua variabel independen mempunyai nilai VIF < 10 sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak adanya multikolenieritas.

3. Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan dari asumsi klasik
pada model regresi.Model regresi yang baik terbebas dari terjadinya heteroskedastisitas,
dengan ketentuan nilai sig. > 0.05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan sebaliknya
jika nilai sig. < 0.05 maka data mengalami heteroskedastisitas.

Tabel 4.9
Uji Heteroskedastisitas
Correlations

VAR0000 VAR0000 VAR0000


1 2 3 ABS_RES
Spe VAR00001 Correlation 1.000 .359** .337** -.039
arm Coefficient
an's
Sig. (2- .000 .001 .705
rho
tailed)
N 98 98 98 98
VAR00002 Correlation .359** 1.000 .987** .022
Coefficient

Sig. (2- .000 .000 .829


tailed)
N 98 98 98 98
VAR00003 Correlation .337** .987** 1.000 .155
Coefficient

Sig. (2- .001 .000 .128


tailed)
N 98 98 98 98
ABS_RES Correlation -.039 .022 .155 1.000
Coefficient

Sig. (2- .705 .829 .128


tailed)
N 98 98 98 98
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari analisis tabel diatas untuk variabel harga (X1) diperoleh nilai signifikansi sebesar
0,705, untuk variabel kualitas pelayanan (X2) sebesar 0,829 dan untuk variabel kepuasan
konsumensebesar (Y) 0,128. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel
tidak mengalami heteroskedastisitas karena nilai sig > 0.05.
4. Autokolerasi
Uji autokolerasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kolerasi antara residual
pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Pada penelitian ini
digunakan model Durbin Watson dengan ketentuan apabila nilai DW > dU dan DW < (4-
dU) maka tidak terjadi autokolerasi.Nilai dU dan dL didapat dari tabel Durbin Watson.
Tabel 4.10
Autokolerasi
Model Summaryb
Std.
Adjusted Error of
R the Durbin-
Model R R Square Square Estimate Watson
1 .854a .730 .724 3.611 1.756
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y
Nilai DW pada analisis tabel diatas adalah 1,756. Untuk mengetahui terjadi
autokolerasi atau tidak nilai ini akan dibandingkan dengan tabel signifikansi 5%, dengan
(N=98) dan jumlah variabel independen (K=2) maka didapat nilai dL sebesar 1,629 dan
nilai dU sebesar 1,712 maka data ini terbebas dari terjadinya autokolerasi karena nilai DW
> dU dan DW < (4-dU) yaitu 1,756 > 1,712 dan 1,756< 2,288.

E. Uji Analisis
1. Uji Analisis Regresi Berganda
Tabel 4.11
Uji Regresi
Model Summaryb

Standardized
Berda
Unstandardized Coefficients Coefficients
sarka
n
Model B Std. Error Beta
tabel
1 (Constant) 8.864 2.644
di
Harga .186 .076 .135
atas
Kualitas Pelayanan .488 .034 .806
dipero
leh persamaan regresi yang terbentuk adalah :
Y = (8,864) + 0,186 X1 + 0,488 X2
Keterangan : X1 = Harga
X2 = Kualitas Pelayanan
Y = Kepuasan Konsumen
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa:
1. Nilai Konstanta dari persamaan tersebut adalah 8,864
2. Variabel harga dan variabel kualitas pelayanan mempunyai arah koefisien yang
betanda positif terhadap kepuasan konsumen.
3. Koefisien harga memberikan nilai sebesar 0,186 yang berarti bahwa jika harga
terjangkau maka kepuasan konsumen akan meningkat.
4. Koefisien kuaalitas pelayanan memberikan nilai sebesar 0,488 yang berarti bahwa
jika kualitas pelayanan semakin baik maka kepuasan konsumen akan meningkat.
2. Uji Koefisien Determinasi dan Koefisien Determinasi Partial
Analisis data yang selanjutnya adalah dengan menggunakan koefisien determinasi
(koefisien penentu), yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel x terhadap
variabel y.
Tabel 4.12
Uji Determinasi

Model Summaryb
Std. Change Statistics
Adjusted Error of R
R R the Square F Sig. F
Model R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change
a
1 .854 .730 .724 3.611 .730 128.490 2 95 .000
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y

Rumus yang digunakan dalam menentukan determinasi adalah r2 x 100%. Nilai


regresi (r) dari tabel diatas adalah 0,854 maka nilai koefisien determinasinya adalah:
R2 = r2 x 100%
R2 = (0,854)2 x 100%
R2 = 0,729316 x 100%
2
R = 72,9316%
Dengan demikian dari hasil uji regresi dan determinasi diperoleh nilai 72,93%. Jadi
pengaruh harga dan kualitas pelayanan sebesar 72,93% terhadap kepuasan konsumen.
Setelah melakukan pengujian koefisien determinasi (koefisien penentu) kemudian perlu
juga mencari besarnya koefisien determinasi parsialnya untuk masing-masing variabel
bebas.

Tabel 4.13
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig. Correlations
Std. Zero-
B Error Beta order Partial Part
1 (Constant) 8.864 2.644 3.353 .001
Harga .186 .076 .135 2.431 .017 .366 .242 .130
Kualitas .488 .034 .806 14.487 .000 .845 .830 .772
Pelayanan
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel di atas, diketahui besarnya r2 harga yang diperoleh dari koefisien
korelasi parsial yaitu (0,242)2= 0.058564 x 100% = 5,85%. Besarnya r2 kualitas pelayanan
yang diperoleh dari koefisien korelasi parsial yaitu (0,830)2 = 0,6889 x 100% = 68,89%. Hal
ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan memberikan pengaruh lebih besar
terhadap kepuasan konsumen dibandingkan variabel harga.
2. Uji T
Tabel 4.14
Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations
Std. Zero-
Model B Error Beta T Sig. order Partial Part
1 (Constant) 8.864 2.644 3.353 .001
Harga .186 .076 .135 2.431 .017 .366 .242 .130
Kualitas .488 .034 .806 14.487 .000 .845 .830 .772
Pelayanan
a. Dependent Variable: Y
Untuk mengetahui pengaruh harga (X1) dan kualitas pelayanan (X2) terhadap (Y)
secara parsial dilakukan kriteria pengujian dengan taraf signifikan 0.05 sebagai berikut:
1). T hitung > t tabel, Ha diterima
2). T hitung < t tabel, H0 ditolak
Dari data diatas diketahui nilai t hitung untuk harga (X1) sebesar 2,431 dan nilai t
hitung untuk kualitas pelayanan (X2) sebesar 14,487. Untuk distribusi tabel t pada
penelitian ini didapat t tabel sebesar 1.984 yang artinya variabel X1 dan X2 mempunyai t
hitung > t tabel. Dengan demikian secara parsial semua variabel independen
mempengaruhi variabel dependen.

3. Uji F
Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama diuji dengan
menggunakan uji F. Hasil perhitungan regresi secara simultan diperoleh sebagai berikut:
Tabel 4.15
Uji F
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 3350.028 2 1675.014 128.490 .000b
Residual 1238.429 95 13.036
Total 4588.457 97
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1

Untuk mengetahui harga dan kualitas pelayanan mempengaruhi kepuasan konsumen


secara bersama-sama dilakukan uji F dengan perumusan hipotesis:
Ha = masing-masing variabel mempengaruhi secara simultan
H0 = masing-masing variabel tidak mempengaruhi secara simultan
Dari output diatas terlihat bahwa F hitung sebesar 128,490 hasil tersebut kemudian
dibandingkan dengan F tabel. Menentukan F tabel dengan menggunakan tingkat
signifikansi 5%.df 1 (jumlah variabel-1) dan df 2 (n-k-1), (n adalah jumlah kasus dan k
adalah jumlah variabel independen). Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat
diketahui bahwa nilai F tabel sebesar 3,09. Pada analisis data tersebut F hitung > F tabel
yaitu 128,490 > 3.09 maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak.

F. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis penelitian tentang pengaruh harga dan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan konsumen pada klinik Erha skin Cirebon, diperoleh keterangan secara
simultan kedua variabel independen tersebut berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
konsumen. Besarnya pengaruh kedua variabel tersebut terhadap kepuasan konsumen adalah
72,93%. Jadi, dengan melihat besarnya pengaruh kedua variabel independen tersebut
terhadap kepuasan konsumen maka sudah sepatutnya kedua variabel tersebut menjadi
perhatian khusus bagi pihak perusahaan di bidang jasa ini klinik Erha skin Cirebon dalam
rangka meningkatkan kualitas pelayanannya.
1 Pengaruh Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Klinik Erha Skin
Cirebon
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh harga secara parsial yang
positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen yang menggunakan jasa di klinik
Erha skin Cirebon. Harga dan kualitas memiliki pengaruh yang tinggi terhadap
kepuasan konsumen. Harga digunakan sebagai indikator kualitas produk dan jasa,
yang berakibat anggapan kualitas yang lebih baik dari suatu produk atau jasa dan
menetukan kepuasan yang lebih tinggi, oleh sebab itu harga yang ditetapkan harus
seimbang dengan kualitas yang diberikan kepada konsumen.1
Berdasarkan hasil uji t diperoleh keterangan bahwa variabel harga
berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen secara signifikan.ini berati semakin
baik harga yang ditawarkan berakibat pada semakin baiknya kepuasan konsumen.
Besarnya pengaruh variabel harga terhadap kepuasan konsumen adalah 5,85%.
Harga adalah suatu nilai tukar produk, barang maupun jasa yang dinyatakan
dalam satuan moneter. Harga produk atau jasa ini adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi permintaan. Konsumen akan cenderung mencari barang atau jasa yang
harganya relatif lebih murah yang akan dijadikan sebagai alternatif.2 Tetapi dalam
penelitian ini konsumen lebih memperhatikan manfaat yang akan diterima dari produk
atau jasanya dibandingkan dengan besaran jumlah harga produk atau jasa itu sendiri.
Berdasarkan dari hal tersebut harga dapat ditetapkan menurut manfaat yang akan
diterima bagi konsumensehingga menghasilkan kepuasan tersendiri.
Proses penetapan harga berdasarkan permintaan ini didasari persepsi
konsumen terhadap nilai yang diterima, sensivitas harga dan kualitas yang diterima.
Untuk mengetahui nilai dari harga terhadap kualitas konsumen diminta untuk
memberikan pernyataan dimana konsumen merasa harga murah, terlalu murah, terasa
mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan dengan kualitas yang diterina.

1
Aurisas dan Borissas, Melnikas, Influence of Price and Qualitu to Costumer
Satisfaction,(Neuromarketing Approach, 2009 ), 17
2
Fatimah Zahra, Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran, Http://fzahrah.blogspot.com, diunduh
pada tanggal 6 Juni 2015
Proses penetapan harga juga biasanya dilakukan dengan menambah presentase
di atas nilai atau besarnya biaya produksi. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di
bidang jasa perlu menggunakan strategi penentuan harga agar mampu bersaing dalam
pasar yang kompetitif. Perusahaan yang mencari keuntungan harus dapat menutupi
semua biaya dalam memproduksi jasa tersebut dan pemasaran jasa tersebut kemudian
menambah margin agar dapat mendapatkan keuntungan yang memuaskan.3
2 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Klinik Erha
Skin Cirebon
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh kualitas pelayanan secara
parsial yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen yang menggunakan
jasa di klinik Erha skin Cirebon. Kualitas pelyanan yang diberikan oleh pihak klinik
Erha skin ini memberikan kesan tersendiri bagi konsumen untuk datang kembali ke
klinik tersebut. Perusahaan yang mengutamakan kualitas pelayanan yang baik akan
memberikan dampak yang positif terhadap kepuasan konsumen.
Berdasarkan hasil uji t diperoleh keterangan bahwa variabel kualitas
pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen secara signifikan.hal ini
berati semakin baik kualitas pelayanan diyakini akan berpengaruh pada semakin
baiknya kepuasan konsumen. Besarnya pengaruh variabel kualitas pelayanan terhadap
kepuasan konsumen adalah 68,89%. Hal ini mengindikasikan bahwa kualitas
pelayanan merupakan faktor yang perlu diperhitungkan dalam rangka meningkatkan
kepuasan konsumen pada bidang dermatologi klinik Erha skin di Cirebon.
Kualitas pelayanan adalah suatu tingkat keunggulan yang dirasakan seseorang
terhadap suatu jasa yang diharapkan dari perbandingan antara keinginan dan kinerja
yang dirasakan konsumen setelah membeli jasa tersebut. Kualitas pelayanan dapat
diketahui secara dengan cara membandingkan persepsi pelanggan atas layanan yang
benar-benar mereka terima dengan layanan sesungguhnya yang mereka harapkan.
Kualitas pelayanan menjadi hal yang utama yang diperhatikan serius oleh perusahaan,
yang melibatkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan.4
Berdasarkan hasil penelitian pada variabel kualitas pelayanan mencakup lima
indikator sebagai pengukurannya. Pada indikator bukti fisik yang terdapat pada
pernyataan kuesioner bahwa sebagian konsumen Erha memberikan jawaban setuju

3
Elqorni, Manajemen Pemasaran Jasa, Http://www.wordspress.com diunduh pada tanggal 6 Juni 2015
4
Khan, Shahzad, Determinants of Costumer Satisfaction In Fast Food Industry (International Journal
of Management and Strategy, 2012), Vol.No 3
jika Klinik ini memiliki ruang tunggu yang nyaman dan ruang tunggu yang menarik
secara visual.Kemudian dari pelayanan melalui fasilitas-fasilitas yang disediakan
klinik tersebut sudah bagus dan tersedia. Loket pembayaran dengan teknologi yang
canggih, karyawannya berpenampilan sopan dan dalam bertugas menggunakan
seragam yang selalu tampil dalam keadaan bersih dan rapi.
Selain bukti fisik hal lain yang juga harus diperhatikan oleh perusahaan ini
yaitu keandalan. Dalam hal keandalan yang harus diperhatikan adalah keandalan para
karyawan atau pelayan dalam melayani konsumen dengan cepat, memiliki daya
tangkap yang baik, dan dalam memberikan informasi kepada konsumennya dengan
jelas. Para karyawan juga harus responsif terhadap konsumen yaitu dengan
menanggapi kritik dan saran konsumen.
Pihak perusahaan harus berani memberikan jaminan atas pelayanan yang
diberikan konsumen misalnya meyakini konsumen bahwa pelayanan di sini aman
terhindar dari efek yang merugikan. Satu indikator yang terakhir adalah empati, pihak
perusahaan harus bisa berempati lepada konsumen maupun kepada para pelayan
dengan cara senantiasa ramah kepada setiap pengunjung, begitu pula dengan para
pelayan yang harus selalu menyapa dan memberikan senyuman kepada konsumen.
Serta para pelayan memberikan perhatian secara individual ketika mendapatkan
pelayanan.

G. Analisis Ekonomi
Klinik kecantikan merupakan perusahaan yang memiliki banyak pesaing dalam
industrinya terutama yang bergerak di bidang dermatologi. Masing-masing perusahaan
menawarkan sesuatu yang berbeda bagi para pelangannya.Salah satunya dengan
menyediakan klinik dermatologi dengan harga yang terjangkau, dermatologis yang
berpengalaman dan lokasi yang mudah dijangkau oleh para pelanggannya. Klinik Erha
Skin berlomba dalam memberikan pelayanan dan fasilitas yang terbaik dengan harga yang
jauh lebih terjangkau serta menggunakan berbagai macam cara dan strategi yang unik
untuk menjaring sebanyak mungkin pasien klinik mereka.
Pada hasil penelitian ini, harga dan kualitas pelayanan pada sebuah klinik kecantikan
merupakan faktor yang sangat berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
konsumen. Berdasarkan hasil penelitian di atas telah diperoleh bahwa harga yang
terjangkau dan kualitas pelayanan yang berkualitas sangatlah diperlukan oleh suatu
perusahaan dalam memberikan kepuasan kepada para konsumennya.
Dari segi ekonomi, kondisi perekonomian masyarakat Cirebon memiliki
perkembangan yang pesat dalam tahun ini. Hal ini menyebabkan meningkatnya daya beli
masyarakat Cirebon dan memberi peluang yang baik bagi Erha. Melihat gaya hidup
perkotaan, kebutuhan untuk memenuhi gaya hidup yang tinggi juga menjadi faktor utama
bagi Erha, sehingga perusahaan berupaya untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan dan
kecantikan kulit. Selain itu, brand Erha yang sudah dikenal masyarakat sebagai salah satu
brand yang unggul di bidang dermatologis menjadikan Erha dikenal sebgai bisnis yang
terfokus pada bidang dermatologis yang professional dan berkualitas.

Dari data yang diperoleh penyusun melalui penyebaran angket yaitu untuk mengetahui
pengaruh antara harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen klinik Erha Skin
Cirebon, ataupun secara parsial atau masing-masing bahwa pengaruh harga terhadap
kepuasan konsumen dan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen, didapat
hasil yang positif.

Anda mungkin juga menyukai