1
ABSTRAK
Pada kehidupan sekarang ini, banyak ditemukan makanan maupun minuman dengan
kandungan bahan yang dapat membahayakan tubuh. Bahan – bahan yang dicampurkan
tersebut sering menjadi penyebab munculnya penyakit – penyakit dalam tubuh. Dan yang
banyak ditemukan dewasa ini adalah penyakit seperti stroke, diabetes, jantung koroner,
kencing manis, kebutaan, dan sebagainya. Penyakit – penyakit tersebut dipicu oleh tingkat
kolesterol serta tekanan darah yang melebihi batas normal tubuh akibat dari makanan dan
minuman yang dikonsumsi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dibuat suatu makanan
yang juga dapat dijadikan obat namun tetap memiliki cita rasa yang nikmat. Makanan ini
berupa selai dari olahan daun salam sebab daun salam diketahui tidak mengandung kolesterol
dan memiliki kandungan kalium yang sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bahan makanan yang sehat, aman dan mudah dikonsumsi serta dapat menurunkan
tingkat kolesterol dan mengontrol tekanan dan kadar gula dalam darah.
2
KATA PENGANTAR
3
DAFTAR ISI
4
5
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini, banyak ditemukan orang yang menderita penyakit seperti stroke,
jantung koroner, kencing manis, dan kebutaan. Tidak hanya pada orang dewasa,
namun para remaja dan anak – anak pun juga sudah banyak yang menderita penyakit –
penyakit tersebut. Menurut catatan medis, sebagian besar penyakit tersebut diderita
oleh orang yang memiliki tingkat kolesterol dan gula darah yang melebihi batas
normal dalam tubuh. Sebagaimana diketahui bahwa menurut WHO (World Health
Organization), kadar normal kolesterol dalam tubuh manusia yaitu kurang dari 200
mg/dL termasuk LDL, HDL dan Trigliselida.
Tingkat kolesterol dalam tubuh ditentukan oleh makanan dan minuman yang
dikonsumsi serta ditentukan oleh aktivitas yang dilakukan tubuh. Makanan merupakan
salah satu hal yang perlu diketahui untuk menjaga kolesterol normal dan pada
umumnya makanan yang lezat mengandung banyak kolesterol, seperti beef steak,
telur, sop buntut, dan es krim, dan baru diketahui bahwa potongan kue bolu
mengandung tinggi kolesterol. (Dr. Faisal Yatim, DTM&H, MPH “Cara Ampuh
Mengontrol Kolesterol”, 2010). Maka dari itu, orang yang telah memiliki kadar
kolesterol yang jauh melebihi batas normal biasanya akan secara mau tak mau
menerapkan hidup sehat dengan cara menjaga makan dan minum dari bahan – bahan
yang sekiranya dapat memicu meningkatnya kadar kolesterol dalam tubuh. Dan tentu
makanan dan minuman yang menjadi pantangan tersebut adalah makanan dan
minuman yang jelas lezat dan nikmat hingga tak dapat ditolak.
6
Tak hanya kolesterol yang kini banyak menjadi pemicu, namun juga kadar gula
darah yang melampaui batas normal tubuh akan berpeluang sama besarnya untuk
menjadi pemicu munculnya penyakit - penyakit, seperti diabetes dan kencing manis
hingga kebutaan. Kadar gula darah dalam tubuh jelas ditentukan dari jumlah gula yang
dikonsumsi. Gula ini juga tentunya terdapat pada beberapa makanan dan minuman
yang mengandung gula dengan jumlah yang berlebihan. Jika kadar gula darah dalam
tubuh terlanjur berada pada angka tinggi, maka biasanya orang akan dilarang
mengkonsumsi gula. Padahal jika tidak menggunakan gula bisa saja makanan atau
minuman itu berasa hambar. Namun begitulah yang umumnya dilakukan oleh orang –
orang yang memiliki kadar gula darah diatas normal.
Penyakit jantung koroner yang akhir masa ini sering terjadi pada masyarakat
juga merupakan penyakit yang disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur. Jantung
koroner muncul akibat tekanan darah dalam tubuh yang jauh melampaui batas normal
atau yang biasa disebut dengan hipertensi.
Bahan makanan apa yang sehat, aman dan mudah untuk diolah dan dikonsumsi serta
dapat menurunkan tingkat kolesterol dan mengontrol gula darah dalam tubuh?
Penelitian ini bertujuan mengetahui bahan makanan yang sehat, aman dan
mudah utnuk dikonsumsi serta dapat menurunkan tingkat kolesterol serta mengontrol
gula darah dan tekanan darah dalam tubuh.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan
dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau
membantu kesembuhan penyakit (Depkes RI, 2009).
(Almatsier, S. dkk. 2011) Pola makan yang baik mengandung makanan sumber energi,
sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur, karena semua zat gizi diperlukan untuk
pertumbuhan dan pemiliharaan tubuh serta perkembangan otak dan produktifitas kerja,
serta dimakan dalam jumlah cukup sesuai dengan kebutuhan. Dengan pola makan sehari-
hari yang seimbang dan aman, berguna untuk mencapai dan mempertahankan status gizi
dan kesehatan yang optimal.
8
Pola makan di suatu daerah dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan beberapa
faktor ataupun kondisi setempat, yang dapat dibagi dalam tiga kelompok yaitu pertama
adalah faktor yang berhubungan dengan persediaan atau pengadaan bahan pangan.
Termasuk di sini faktor geografi, iklim, kesuburan tanah berkaitan dengan produksi bahan
makanan, sumber daya perairan, kemajuan teknologi, transportasi, distribusi, dan
persediaan suatu daerah. Kedua, adalah faktor-faktor dan adat kebiasaan yang
berhubungan dengan konsumen. Taraf sosio-ekonomi dan adat kebiasaan setempat
memegang peranan penting dalam pola konsumsi penduduk. Ketiga, hal yang dapat
berpengaruh di sini adalah bantuan atau subsidi terhadap bahan-bahan tertentu (Santoso
dan Ranti, 2004).
Pola makan seseorang pada dasarnya tidak dapat dibentuk dengan sendirinya. Menurut
Dirjen Binkesmas Depkes RI (2007: 27), berbagai macam faktor yang mempengaruhi pola
makan seseorang adalah sebagai berikut:
1. Budaya
Budaya cukup menentukan jenis makanan yang sering dikonsumsi. Demikian pula
letak geografis mempengaruhi makanan yang diinginkannya. Sebagai contoh, nasi untuk
orang-orang Asia dan Orientalis, pasta untuk orang-orang Italia, curry (kari) untuk orang-
orang India merupakan makanan pokok, selain makana-makanan lain yang mulai
ditinggalkan. Makanan laut banyak disukai oleh masyarakat sepanjang pesisir Amerika
Utara. Sedangkan penduduk Amerika bagian Selatan lebih menyukai makanan goreng-
gorengan Dirjen Binkesmas Depkes RI (2007: 28),
2. Agama/Kepercayaan
9
3. Status Sosial Ekonomi
Pilihan seseorang terhadap jenis dan kualitas makanan turut dipengaruhi oleh status
sosial dan ekonomi. Sebagai contoh, orang kelas menegah ke bawah atau orang miskin di
desa tidak sanggup membeli makanan jadi, daging, buah dan sayuran yang mahal.
Pendapatan akan membatasi seseorang untuk mengkonsumsi makanan yang mahal
harganya. Kelompok sosial juga berpengaruh terhadap kebiasaan makan misalnya kerang
dan siput disukai oleh beberapa kelompok masyarakat, sedangkan kelompok masyarakat
yang lain lebih menyukai hamburger dan pizza Dirjen Binkesmas Depkes RI (2007: 29),
4. Personal Preference
Hal-hal yang disukai dan tidak disukai sangat berpengaruh terhadap kebiasaan
makan seseorang. Orang seringkali memulai kebiasaan makannya sejak dari masa kanak-
kanak hingga dewasa. Misalnya, ayah tidak suka makan kai, begitu pula dengan anak
lakilakinya. Ibu tidak suka makanan kerang, begitu pula anak perempuannya. Perasaan
suka dan tidak suka seseorang terhadap makanan tergantung asosiasinya terhadap
makanan tersebut. Anak-anak yang suka mengunjungi kakek dan neneknya akan ikut
menyukai acar karena mereka sering dihidangkan acar. Lain lagi dengan anak yang suka
dimarahi bibinya, akan tumbuh perasaan tidak suka pada daging ayam yang dimasak
bibinya Dirjen Binkesmas Depkes RI (2007: 29),
6. Kesehatan
10
2.3 Stroke
Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu dan penyebab kematian nomor tiga
didunia setelah penyakit jantung dan kanker baik di negara maju maupun berkembang
kecacatan (public health problem) yang juga menimbulkan beban biaya yang tinggi baik
oleh penderita, keluarga, masyarakat dan negara Penelitian di Amerika Serikat selama
tahun 2008, biaya perawatan dan biaya kompensasi penurunan produktivitas yag
berhubungan dengan angka kejadian stroke dan kecacatan yang diakibatkannya telah
menghabiskan dana 65.5 milyar dollar dalam waktu 1 tahun saja (Health Economic
Problem). Data penelitian di Amerika, 2011, menemukan angka insidensi 795.000 kasus
baru, pravalensi 2.980.000 dan mortalitas 150.000 pertahun (Roger VL, 2011)
Stroke adalah penyakit gangguan fungsional otak fokal maupun general secara akut,
lebih dari 24 jam kecuali pada intervensi bedah atau meninggal, berasal dari gangguan
sirkulasi serebral.1 Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan
neurologis yang utama di Indonesia. Sebagian besar kejadian stroke tersebut adalah stroke
nonhemoragik.2 Di Indonesia, hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan bahwa prevalensi
stroke adalah delapan perseribu penduduk, dan prevalensi di kota Bogor sekitar 1,1% atau
11 penduduk per seribu.3,4 Stroke merupakan penyebab kematian terbanyak pada
kelompok usia > 5 tahun di perkotaan (19,4%) dan di perdesaan(16,1%).3,5 Stroke
merupakan penyebab kecacatan kronik yang paling tinggi pada kelompok umur di atas
usia 45 tahun. (Misbach J, Ali W., 2001)
11
2.4 Kolesterol
Kolesterol merupakan bagian yang penting dalam sel dan jaringan tubuh,
otak, syaraf, ginjal, limpa, hati dan kulit yang disebut ”endogeneous cholesterol”
makanan/ dietary cholesterol, bersumber dari kuning telur, ikan, udang, otak dan
hati sapi, dan lemak hewan lainnya. Konsentrasi total kolesterol dalam plasma
adalah kelompok sterol, suatu zat yang termasuk golongan lipid. Adapun struktur
12
Gambar 1. Struktur kimia kolesterol (Sampaio et al. 2006)
kaitannya dengan penyakit arterosklerosis. Ada tiga jenis lipoprotein yang dapat
mengangkut kolesterol dan trigliserida lain yaitu HDL, LDL dan VLDL. Orang
lebih tinggi dan HDL yang lebih rendah. Tingkat LDL dan VLDL yang tinggi
akan menyebabkan terjadinya deposisi kolesterol lemak, sisa-sisa sel rusak dan
Kemudian menurut Hertog N (1992), kolesterol termasuk zat gizi yang sukar diserap
oleh tubuh, masuk ke dalam organ tubuh melalui sistem limpatik. Kolesterol dalam
plasma darah terutama dijumpai berikatan dengan asam lemak dan ikut bersirkulasi dari
13
2.4.3 Faktor yang Mempengaruhi Kolesterol
Kolesterol dapat secara efisien diproduksi dalam tubuh kita dengan metabolisme
nutrisi utama. Secara rata rata tubuh kita dapat mensintesis kolesterol hingga 75 % dengan
memanfaat beberapa sumber makanan. Sementara 25 % tubuh kita bisa memperoleh
langsung dari makanan yang mengandung kolesterol. Karena makanan berkolesterol
secara langsung meningkatkan LDL, maka sebaiknya mengkonsumsi makanan
berkolesterol lebih baik diminimalkan kecuali jika tubuh kita memang mengalami
kekurangan kolesterol. Sebagian besar organisasi kesehatan merekomendasikan
mengkonsumsi maksimal 300 mg kolesterol setiap hari.
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, gelas bening, sendok
teh, sendok makan, panci, alat timbang (gram), pisau, pengaduk, mangkok, blender
dan penyaring, kompor.
16
3.3. Rancangan Percobaan
3.4. Timeline
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Terbukti dan terpaparkan bahwa daun salam mengandung nol kolesterol yang dapat
menurunkan gula darah atau glukosa dan juga menurunkan level kolesterol yang ada dalam
tubuh. Serta mengandung kalium yang tinggi yang dapat mengontrol tekanan darah dalam
tubuh. Sehingga selai sehat daun salam ini dapat dijadikan obat alami untuk membantu
penderita menurunkan penyakit-penyakit tersebut.
5.2. Saran
Dalam pembuatan, supaya lebih dilakukan percobaan ulang agar tekstur dari selai
dapat menjadi lebih baik. Dalam pemilihan bahan percobaan, supaya lebih diperhatikan
jumlah dan tingkat higienis.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
20