Makalah Pendidikan Agama Islam
Makalah Pendidikan Agama Islam
Disusun oleh :
2019/2020
DAFTAR ISI
1
DAFTAR ISI................................................................................................................................................I
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................II
BAB I........................................................................................................................................................1
A. PENDAHULUAN............................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................1
C. TUJUAN........................................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................................2
ISI.............................................................................................................................................................2
A. DASAR-DASAR NORMATIF TENTANG PEMELIHARAAN LINGKUNGAN.........................................2
B. KONSEP ISLAM DALAM PEMELIHARAAN LINGKUNGAN..............................................................3
C. BAHAYA-BAHAYA YANG MENGANCAM LINGKUNGAN................................................................5
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MERUSAK LINGKUNGAN........................................................................6
E. STRATEGI ISLAM DALAM MEMELIHARA LINGKUNGAN..............................................................8
F. PEMELIHARAAN LINGKUNGAN DALAM REALITAS SEJARAH ISLAM.............................................9
BAB III....................................................................................................................................................10
PENUTUP...............................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN..............................................................................................................................10
B. SARAN........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................11
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Tugas Makalah ini yang berjudul
“ Alam dan Lingkungan Hidup Menurut Islam “. Makalah ini berisi tentang pembahasan judul di
atas sehingga dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan untuk pembaca dan khususnya
kelompok kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir penyelesaian. Semoga Allah SWT
senantiasa meridloi segala usaha kita.
II
BAB I
LATAR BELAKANG
A. PENDAHULUAN
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar tempat hidup atau tempat
tinggal kita, setiap makhluk hidup akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya dan
sebaliknya makhluk hidup itu sendiri juga dapat mempengaruhi lingkungannya karena
dalam setiap lingkungan hidup antara komponen yang satu dengan lainnya terikat oleh
adanya saling ketergantungan.
Pada kenyataannya telah banyak lingkungan di sekitar kita yang mengalami
kerusakan dan bencana yang ditimbulkan oleh perilaku manusia karena tidak
memperhatikan hubungan dirinya dengan alam lingkungannya, kerusakan ekosistem
lautan maupun daratan disebabkan karena manusia tidak menyadari keharusan hubungan
yang mestinya terjalin dengan seimbang antara dirinya dengan alam lingkungannya.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1
BAB II
ISI
A. DASAR-DASAR NORMATIF TENTANG PEMELIHARAAN
LINGKUNGAN
1) Perspektif Akidah
Akidah berasal dari kata akad/ikatan. Akidah maksudnya adalah ikatan yang
diikat seseorang kepada zat ataupun orang lain. Dalam istilah agama akidah adalah
keyakinan seseorang kepada Tuhan. Keyakinan seseorang kepada Tuhan adalah jaminan
utama untuk terciptanya pemeliharaan lingkungan hidup. Dengan keyakinan mukmin
kepada Tuhan maka dia tidak akan melakukan kejahatan lingkungan walaupun tidak ada
orang yang melihat. Karena dia yakin, saat mata manusia tidak melihat maka Allah Maha
Melihat dan Maha Mengetahui. Orang yang yakin kepada Allah akan menjaga
lingkungan hidup dan memeliharanya dengan ikhlas. Hal ini sangat berbeda dengan
manusia yang tidak beragama muslim.
2) Perspektif Etika
Muslim menjaga lingkungan karena Muslim sangat dianjurkan untuk berakhlak
baik. Tuhan mereka Maha Pengasih dan maha Penyayang, Nabinya dipuji karena
berakhlak mulia, maka wajar bila muslim menjadi manusia yang paling berakhlak di
bumi ini. Akhlak itu tidak saja tercermin dalam perilaku muslim dengan sesama muslim,
sesama manusia, tapi juga berlaku terhadap lingkungan hidup yang lain, baik itu hewan,
tumbuhan, bumi, langit, air bahkan hasil ciptaan dan buatan manusia. Nabi Muhammad
mengatakan dalam sebuah hadis: “Tebarlah kasih di bumi, kamu akan mendapat kasih di
langit.” “Barang siapa tidak pernah mengasih, tidak akan dikasihi.” Tebar kasih
merupakan pesan universal Islam untuk berinteraksi dengan lingkungan hidup. Bila etika
ini dilaksanakan maka balasannya adalah kasih Allah melimpahi manusia. Dan ini sudah
sangat cukup. Tidak ada jaminan yang lebih dapat dipercaya selain jaminan dan
perkataan Allah. Karena Dia tidak pernah ingkar janji. Maha Benar Allah dengan segala
firman-firman-Nya.
2
ketika seseorang membuang-buang air ketika dia berwudu di sungai. Nabi Muhammad
berkata: “Ya, walaupun itu di sungai.” Ketika binatang mati menjadi bangkai, maka Nabi
Muhammad memerintahkan sahabat untuk mengambil kulitnya dengan cara disamak.
Untuk itulah hewan kurban yang paling afdal adalah biri-biri. Di samping dagingnya
dapat dimakan, bulunya pun digunakan untuk serat kain. Dalam haji, kita menemukan
larangan berburu, memotong tumbuhan dan semacamnya. Kita juga menemukan upaya
menghidupkan lahan yang sudah mati dalam fikih muamalah. Islam juga menetapkan
bahwa air, rumput, api dan garam adalah milik umum dan tidak boleh dimiliki oleh
kelompok tertentu.
Pesan tersirat darinya, bila ingin merasakan surga di akhirat, tanamlah pohon, Dan
bila ingin masuk surga di akhirat jagalah lingkungan hidup. Karena maqashid syariah
Islam yang lima: menjaga agama, jiwa, akal, kehormatan dan harta, adalah pengertian
lain dari lingkungan hidup. Sebagaimana makna lingkungan hidup yang kita sebutkan
dalam pengantar di awal buku ini. Lebih rinci lagi Nabi Muhammad bersabda: “Apabila
seorang muslim menanam tanaman, kemudian tanaman itu dimakan oleh burung,
manusia ataupun hewan, maka hal tersebut sudah termasuk sedekah." (Muttafaqun
Alaihi)
Bahkan anjuran penghijauan tetap dilakukan walaupun kiamat telah di depan
mata. Nabi Muhammad bersabda: “Apabila hari kiamat telah datang, dan pada salah satu
dari kamu memegang bibit batang pohon kurma, maka bergegaslah menanamnya.”
Artinya, penghijauan dalam Islam tetap diminta walaupun tidak seorang pun yang
memanfaatkan dari penghijauan itu. Karena dalam Islam penghijauan adalah ibadah yang
mendapatkan pahala dari Allah.
4) Menjaga Kebersihan
Di antara konsep Islam dalam memelihara lingkungan hidup adalah menjaga
kebersihan. Dalam hadis disebutkan, “Kebersihan itu sebagian dari iman.” (HR Muslim)
Orang yang beriman sangat menginginkan kebersihan lahir dan batin. Kebersihan lahir
dengan berwudu dan mandi wajib, kebersihan batin dengan salat.
Bila hal di atas keterkaitan muslim dengan ibadah kepada Allah, maka Islam juga
menganjurkan kebersihan dalam lingkungan sekitarnya. Dari Abu Hurairah disebutkan:
3
“Iman itu ada enam puluh sampai tujuh puluh cabang, dan yang paling rendah adalah
menyingkirkan duri dari jalan.” (HR Bukhari Muslim)
4
dan diqasar. Di antara menjaga kesehatan manusia, Islam menganjurkan umatnya bila
sakit berobat. Dengan satu catatan bahwa Allah Maha Penyembuh. Obat dan dokter
adalah usaha yang diperintahkan Allah untuk dilalui orang yang sakit. Tidak ada
kontradiksi antara keyakinan Allah sebagai satu-satunya Zat Maha Penyembuh dengan
usaha manusia untuk berobat dan menjaga kesehatan.
5
F. FAKTOR-FAKTOR YANG MERUSAK LINGKUNGAN
1) Merusak ciptaan Allah
Merusak ciptaan Allah merupakan faktor utama yang menyebabkan lingkungan
rusak. Karena Allah Maha Hidup dan menginginkan kehidupan yang baik bagi makhluk-
Nya. Maka bila ada makhluk yang merusak ciptaan-Nya sama artinya dia mengubah
kehidupan menjadi kematian.
Contoh mengubah ciptaan Allah ialah mengubah tumbuh-tumbuhan yang tumbuh
secara alami dikarbit dan dipaksa panen lebih cepat dari waktunya akibat proses kimia
dan obat yang beracun.
Atau merubah hewan dan sapi atau ayam dari pemakan rumput dan hasil bumi,
menjadi pemakan protein dan makan pelet, maka timbullah penyakit sapi gila dan flu
burung.
Bahkan merubah manusia sebagai makhluk sosial menjadi manusia robot yang
tidak berperi kemanusiaan, berarti telah merusak ciptaan Allah.
9) Kezaliman
Dua dosa yang tidak ditunggu balasannya di akhirat, yaitu pemutus silaturrahim
dan pelaku kezaliman. Kezaliman berasal dari bahasa Arab yang diambil dari kata
zhulm/gelap. Pelaku kezaliman berarti menggelapkan apa yang sudah terang bagi
manusia.
Contohnya menzalimi rakyat dengan tidak memberi hak mereka. Atau menzalimi
hewan ternak dengan tidak memberinya makan saat di dalam kandang, dan tidak pula
melepaskannya agar dapat mencari makan sendiri di luar kandang. Menzalimi tanaman,
dengan tidak menyiramnya pada waktu yang diperlukannya.
Ketika seseorang menzalimi Tuhan, maka Tuhan itu tidak memerlukan
penyembahan makhluknya. Kedurhakaan makhluk pun tidak mengurangi kekuasaan
Allah. Allah Maha Kuasa dan Maha Kaya sebelum manusia diciptakan, Dia tetap Maha
Kaya ketika makhluk itu ada, serta Dia Maha Kaya ketika makhluk telah tiada.
Kita memerlukan Tuhan dan Tuhan tidak memerlukan kita. Kezaliman yang
dilakukan hanya merugikan diri sendiri.
6
Pesan Maha Kasih dalam Lautan Kisah kita temukan sifat-sifat kezaliman
manusia yang dari dahulu hingga saat ini dan masa depan terus saja terjadi. Contoh,
tokoh kezaliman ialah Firaun dan Karun. Keduanya, lambang dari penguasa dan
pengusaha. Penguasa dan pengusaha bila tidak cermat dalam menjalankan amanat
kekuasaan dan kekayaan akan menimbulkan Neo Firaun dan Karun.
Sebaliknya penguasa dan pengusaha yang melihat apa yang dimilikinya adalah
amanat yang dititipkan Allah, hingga dia menjadikannya sarana bukan tujuan hidup,
inilah yang terjadi pada diri para sahabat. Orang ini tidak pernah sombong, karena
kekayaan dan jabatan bukanlah hal yang perlu untuk disombongkan.
7
Artinya, amal ibadah yang kita lakukan itu tidak akan sanggup untuk membalas
satu dari sekian banyak nikmat Allah. Kalau hutang saja belum terbayar, maka rasanya
kita pun malu untuk bertemu dan meminta upah dari apa yang kita kerjakan. Tapi Allah
Maha Kasih, semoga berkat kasih-Nya kita dapat masuk surga dan bertemu dengan-Nya.
Amin.
8
Di Indonesia, kontrol sosial hanya milik polisi dan aparat pemerintah. Masyarakat
tidak dilibatkan dalam hal suka. Kalau pun ada dalam hal duka. Contohnya, masyarakat
tidak pernah dilibatkan dalam musyawarah desa untuk mengatur keuangan di tingkat
lurah dan camat. Tapi, pada saat gotong-royong mereka selalu diminta tenaganya.
Untuk itu, program pemerintah itu harusnya bersifat dari bawah ke atas bukan
dari atas ke bawah.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
I. SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA
11