Rangkuman Audit
Rangkuman Audit
H
Nim : 1711000183
Bab 4
RANGKUMAN SURVEI PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
survei pendahuluan dapat menjadi sarana yang baik untuk menganalisis karyawah dan sistem. namun
bisa juga menjadi sebuah “pencarian yang tak beraturan.” Auditor internal harus memastikan bahwa
waktu dan upaya yang dihabiskan untuk survei pendahuluan bisa produktif. Survei pendahuluan yang
baik akan menghasilkan program audit yang tepat, dan program audit yang tepat akan menunjang
keberhasilan audit. Jadi, keberhasilan atau kegagalan audit bisa jadi sangat tergantung pada survei.
Jika survei pendahuluan direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, maka survei tersebut akan
menjadi lebih dari sekadar cara untuk mendapatkan pemahaman yang efektif; melainkan juga menjadi
penentu keberhasilan audit.
Audit bisa jadi merupakan bagian dari penugasan rutin yang memiliki standar dan proses tertentu;
atau bisa juga merupakan respons atas masalah yang berkembang, yang membutuhkan pengetahuan
akan hal baru atau teknik pemeriksaan yang berbeda.
Sebagaimana halnya filosofi audit yang terus bergeser dan berkembang, pendekatan audit khusus
seperti control self-assessment juga makin berkembang. Survei pendahuluan dapat membantu auditor
memutuskan jenis audit yang paling efektif.
Terlepas dari pendekatan audit yang dipilih, survei pendahuluan merupakan sarana penting untuk
membuat auditor lebih memahami mjuan, proses, risiko, dan kontrol yang terkait dengan audit
Auditor internal sebaiknya melakukan survei dalam tujuh langkah dasar: melakukan studi awal,
mendokumentasikan, bertemu klien, mendapatkan informasi, mengamati, .membuat bagan alir, dan
melaporkan.
MELAKUKAN STUDI AWAL
Kebanyakan pendokumentasian dan proses perolehan pemahaman diselesaikan bahkan sebelum
auditor melakukan audit. Studi awal yang dilakukan auditor mencakup penelaahan atas kertas kerja
tahun sebelumnya,temuan-temuan audit,bagan organisasi,dan dokumen-dokumen lain yang akan
membantu untuk lebih memahami subjek audit.
Bila audit merupakan bagian dari penugasan rutin merupakan penugasan baru,penelaahan literatur
yang ada mengenai subjek tersebut merupakan hal penting. Literatur mengenai audit internaltelah
berkembang dengan cepat,studi awal juga harus mencakup penelaahan saksama atas bagan organisasi
dan pernyataan tangung jawab dan kewenangan. Dokumen tersebut dapat menunjukkan posisi
aktivitas klien dalam hierarki perusahaan,apa yang diharapkan manajemen senior atas manajemen
dibawahnya,dan kewenangan apa yang diberikan kepada manajer operasi. Penelaahan harus dilakukan
secara seksama atas kata-kata yang tertera.
PENDOKUMENTASIAN
Pendokumentasian (documenting) mencakup beberapa langka yang akan mengarah pada pertemuan
awal antara auditor dengan manajer klien. Pembuatan daftar pengingat dan daftar isi awal untuk kertas
kerja merupakan beberapa hal yang dilakukan pada saat pendokumentasian. Auditor juga membuat
kuesioner yang akan digunakan dalam wawancara dan diskus dengan manajer klien dan yang lainnya.
DAFTAR PENGINGAT
Meskipum setiap penugasan audit tidak sama, namun terdapat langkah-langkah awal tertentu yang
berlaku untuk setiap audit.Langkah-langkah harus dicatat dalam daftar pengingat (reminder
list),sehingga memudahkan pekerjaaan. Daftar pengingat tidak dirancang untuk menghabat inisiatif
atau kreativitas. Daftar pengingat membantu auditor mengorganisasikan kertas kerja mereka dan
membuat tahap audit selanjutnya lebih sederhana untuk dikerjakan.
DAFTAR ISI
Sebelum auditor mulai melakukan instruksi yang terdapat pada daftar,sebaiknya siapkan dulu daftar
isi (table of contents) di bagikan pertama kertas kerja. Lagkah ini dilakukan sebelum tahap
perencanaan audit. Daftar isi akan memaksa auditot untuk (1) mendaftar masalah-masalah tentu yang
harus ditanggani seiring dengan kemajuan penugasan dan (2) membuat acuan kertas kerja.
PENGURANGAN BIAYA
Pengurangan Biaya (cost reduction) secara langsung mempengaruhi laba perusahaan.
CATATAN KESAN
Cacatan Kesan (record of impression) tidak dibuat untuk diberikan kepada manajemen. Fungsinya
adalah sebagai daftar pengingat bagi auditor ketika mereka sedang melakukan pembicaraan rahasia
dengan manajer senior.
KUESIONER
Kuesioner (questionnaires) dengan susunan pertanyaan pada sisi kiri halaman dan jawaban di sisi
kanan merupakan bentuk yang berguna dan bisa menjadi catatan agenda pertemuan. Halaman tersebut
kemudian dapat disisipkan di kertas kerja tanpa harus disalin ulang.
BERTEMU KLIEN
Pertemuan auditor internal dengan manajer klien memberi peluang bagi auditor untuk menjelaskan
tujuan dan pendekatan audit yang akan dilakukan.
MENGATUR JADWAL PERTEMUAN
Waktu dan tempat pertemuan harus diatur terlebih dahulu. Jika memungkinkan, hindari kunjungan
mendadak,meskipun audit yang diberitahukan terlebih dahulu mungkin perlu untuk dilakukan dalam
audit kas,audit keamanan,atau hal-hal lain yang cukup rawan.
WAWANCARA
Mugkin tidak ada keahlian yang lebih penting bagi auditor internal dari wawancara.wawancara
bukanlah sebuah tindakan tunggal, melainkan bagian dari sebuah proses. Wawancara yang sukses
didasrkan pada penerpan saksama enam langkah penting:
Persiapan. Jangan datang tanpa persiapan. Pelajari sebanyak mungkin tentang klien sebelum tanya
jawab. Tentukan tujuan tanya jawab dann siapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mencapai tujuan
tersebut.
Penjadwalan. Rencanakan jadwal dengan saksama.
Pembukuan. Beritahu klien dengan jujur tujuan wawancara jarang dan bagaimana hasilnya akan
digukan.Sajikan audit yang akan dilakukan sebagai sebuah peluang untuk memberikan jasa,dan
tanyakan bantuan apa yang diharapkan dari auditor.
Pelaksanaan. Wawancara merupakan pelaksanaan komunikasi,dan auditor internal harus memiliki
keahlian dalam proses komunikasi.
Mengajikan Pertanyaan. Cara auditor mengajukan pertanyaan dapat memengaruhi kesuksesan atau
kegagalan suatu wawancara.
Penuutupan. Jangan terlena dengan pembicaraan. Perhatikan tanda-tanda nonverbal bahwa klien
ingin pembicaraan diakhiri.
Pencatatan. Wawancara yang tidak direkam hanya membuang-buang waktu.
MENGUMPULKAN BAHAN BUKTI
Survei pendahuluan akan berlangsung lancar dan sistematis jika auditor internal memiliki padangan
yang jelas mengenai apa yang ingin dicapai. Dalam kebanyakan audit, informasi penting dapat
diklasifikasikan ke dalam empat fungsi dasar manajemen:
PERENCANAAN
Tentukan tujuan aktivitas atau organisasi,baik jangaka panjang maupun jangka pendek.
Dapatkan alinan kebijakan,arahan,dan posedur.
Dapatkan salinan anggaran.
Tentukan proyek atau studi khusus yang tengah berlangsung
Tentukan apakah rencana untuk masa datang telah dibuat.
Tanyakan jika ada ide-ide perbaikan yang blum direalisasikan.
Tentukan cara menetapkan sasaran dan siapa yang menetapkan atau yang membantu
menetapkannya.
PENGORGANISASIAN