Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses

Dosen Pengampu : Purweni Widhianingrum, S.E., M.M.,


Ak.,CA,. CSRA

Disusun Oleh :
1. Wisnul Antony 1703101006
2. Ghita Devi Agustina 1703101032

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas PGRI Madiun
2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
nya, kami dapatmenyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perhitungan Biaya
Pesanan dan Biaya Proses”. Laporan yang telah disusun ini berdasarkan yang telah
ditentukan dan dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Akuntansi.
Kiranya kelak makalah ini dapat bermanfaat luas pada umumnya dan mahasiswa-
mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari apa yang diharapkan dalam
mencapi kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan syarat
yang membangun dari dosen dan mahasiswa-mahasiswi supaya kiranya makalah ini
dapat mencapai kesempurnaan agar makalah ini nantinya juga dapat bermanfaat bagi
kita. Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.

Madiun, 13 Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB. I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................1
BAB. II PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Lingkungan Pesanan dan Proses.........................................................3
2.2 Arus Biaya yang Berkaitan dengan Perhitungan Biaya Pesanan...............................5
2.3 Lingkungan Proses dan Arus Biaya..........................................................................8
2.4 Bagaimana Biaya Mengalir melalui Berbagai
Akun pada Perhitungan Biaya Proses...............................................................9
2.5 Dampak Persediaan Barang dalam Proses Perhitungan Biaya Proses.......................10
2.6 Perhitungan Biaya Rerata Tertimbang......................................................................12
2.7 Perhitungan Biaya Fifo.............................................................................................18
BAB.III STUDI KASUS
3.1 Kasus ...........................................................................................................21
3.2 Pembahasan..................................................................................................21
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam menghitung biaya produksi terdapat dua sistem perhitungan yakni
sistem perhitungan berdasarkan pesanan (job order costing) dan sistem perhitungan
biaya berdasarkan proses (process costing). Tujuan dari kedua sistem perhitungan
biaya tersebut sama yakni untuk menentukan biaya dari barang atau jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan. Perhitungan biaya berdasarkan pesanan adalah suatu
sistem akuntansi yang menelusuri biaya pada unit individual atau pekerjaan,
kontrak, tumpukan atau pesanan pelanggan yang spesifik. Sistem perhitungan biaya
yang digunakan sebaiknya ekonomis dalam pengoperasiannya. Dalam sistem
perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing atau job costing), biaya
produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan (job) yang terpisah. Suatu pesanan
adalah output yang diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu
atau untuk mengisi kembali suatu item persediaan. Agar rincian dari perhitungan
biaya berdasarkan pesanan sesuai dengan usaha yang diperlukan, harus terdapat
perbedaan penting dalam biaya per unit suatu pesanan dengan pesanan lain. Biaya
proses adalah sistem biaya produk yang mengakumulasikan biaya-biaya berdasarkan
proses atau departemen dan tugas-tugas mereka menjadi jumlah yang besar dari
produk yang hampir sama. Biaya proses menyiapkan informasi untuk manajer
dalam menganalisa produk dan keuntungan pelanggan dalam menentukan harga,
produk campuran dan proses perbaikan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana karakteristik lingkungan pesanan dan proses?
b. Bagaimana arus biaya yang berkaitan dengan perhitungan biaya pesanan?
c. Bagaimana lingkungan proses dan arus biaya?
d. Bagaimana biaya mengalir melalui berbagai akun pada perhitungan biaya
proses?
e. Bagaimana dampak persediaan barang dalam proses perhitungan biaya proses?
f. Bagaimana perhitungan biaya rerata tertimbang?
g. Bagaimana perhitungan biaya fifo?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui karakteristik lingkungan pesanan dan proses?
b. Untuk mengetahui arus biaya yang berkaitan dengan perhitungan biaya
pesanan?
c. Untuk mengetahui lingkungan proses dan arus biaya?
d. Untuk mengetahui biaya mengalir melalui berbagai akun pada perhitungan biaya
proses?

1
e. Untuk mengetahui dampak persediaan barang dalam proses perhitungan biaya
proses?
f. Untuk mengetahui perhitungan biaya rerata tertimbang?
g. Untuk mengetahui perhitungan biaya fifo?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Lingkungan Pesanan dan Proses
Perusahaan terus menelusuri jumlah biaya dan biaya per unit untuk jumlah
alasan, termasuk pembuatan laporan keuangan, penentuan profitabilitas, dan
pengambilan keputusan (misalnya,berapa harga yang harus dibebankan). Sistem
akuntansi yang digunakan bergantung pada jenis produk atau jasa yang dihasilkan.
Perusahaan manufaktur dan jasa dapat dibagi menjadi dua jenis utama: perusahaan
pesanan (job-order) yang memproduksi produk atau jasa yang unik, dan perusahaan
proses yang memproduksi produk atau jasa yang relatif homoogen.
a. Produksi dan Perhitungan Biaya Pesanan
Perusahaan yang beroperasi dalam industri berdasarkan pesanan,
memproduksi banyak jenis jasa atau produk yang cukup berbeda antara yang satu
dengan yang lain. Produk khusus atau produk yang dibuat menurut pesanan
termasuk dalam kategori ini, begitu juga perusahaan yang menyediakan jasa yang
berbeda kepada setiap pelanggan. Perusahaan yang umumnya menggunakan sistem
berdasarkan pesanan adalah percetakan,konstruksi, pembuatan perabot, perbaikan
mobil, dan jassa medis. Sistem berdasarkan pesanan bisa digunakan untuk
memproduksi barang persediaan yang akhirnya dijual di pasar umum. Akan tetapi,
suatu pekerjaan kerap berhubungan dengan pesanan pelanggan tertentu. Fitur utama
dari perhitungan biaya pesanan adalah biaya suatu pesanan berbeda dengan pesanan
lainnya dan harus ditelusuri sccara terpisah.
Pada sistem produksi berdassar pesanan, biaya-biaya diakumulasikan
berdasarkan pesanan kerja. Pesanan kerja (job) adalah satu unit yang berbeda atau
serangkaian unit. Sebagai contoh, suatu pesanan kerja bisa terdiri atas proyek desain
ulang untuk keluarga Ruiz atau membuat dua belas unit meja khusus untuk ruang
baca anak-anak di perpustakaan lokal. Pendekatan untuk membebankan biaya ini
dinamakan sistem perhitungan biaya pesanan (job order costing system). Dalam
suatu perusahaan yang beroperasi berdasarkan, pesanan, pengumpulan biaya per
pekerjaan menyediakan informasi penting bagi manajemen. Sebagai contoh, harga
dalam lingkungan berdasarkan pesanan sering ditetapkan berdasarkan biaya. Hal
inilah yang diterapkan suplemen ramuan khusus dari Healthblend. Bahan baku pada
setiap ramuan berbeda, sama halnya dengan jumlah tenaga kerja dan peralatan yang
dibutuhkan (beberapa ramuan akan dicampur dan dikemas, sedangkan yang lain
akan digiling dan diubah menjadi tablet atau dimasukkan dalam kapsul).

b. Produksi dan Perhitungan Biaya Proses


Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri berdasarkan proses
memproduksi produk yang hampir sama atau sejenis secara besar-besaran, Contoh
perusahaan yang menggunakan sistem berdasarkan proses adalah perusahaan
makanan, semen, bahan bakar, dan bahan kimia. Satu galon cat sama seperti galon

3
cat lainnya. Hal yang penting dalam sistem berdasarkan proses adalah biaya satu
unit produk identik dengan biaya produk lainnya. Perusahaan jasa juga dapat
menggunakan pendekatan perhitungan biaya proses. Sebagai contoh, bagian kliring
cek dari suatu bank mengeluarkan biaya yang sama untuk menguangkan cek, berapa
pun besar uang dalam cek tersebut atau atas nama siapa cek tersebut ditulis.
Perhitungan biaya proses akan berjalan baik jika produk relatif homogen,
melewati serangkaian proses, dan menerima jumlah biaya produksi yang hampir
sama. Pabrik manufaktur besar, seperti produsen bahan kimia,makanan,dan ban,
menggunakan perhitungan biaya proses. Dalam skenario pembuka, konsultan
Healthblend Nutritional Supplements mengkaji ramuan terapeutik tradisional
Healthblend dan menemukan sejumlah produk serupa melewati tiga proses dan
menerima “dosis” bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang hampir sama
sehingga tidak perlu mengakumulasikan biaya berdasarkan batch (sistem
perhitungan biaya berdasarkan pesanan). Sebaliknya, biaya diakumulasikan
berdasarkan proses.
Hal yang mendasar adalah sistem akuntansi biaya seharusnya didesain agar
sesuai dengan jenis operasi perusahaan. Sistem perhitungan biaya pesanan dan
proses sesuai dengan lingkungan produksi berdasarkan pesanan murni dan proses
murni. Akan tetapi, terdapat banyak keadaan yang memungkinkan penggabungan
kedua sistem perhitungan biaya ini. Dengan mempelajari bentuk murni perhitungan
biaya pesanan dan proses, kemampuan untuk memahami dan menggunakan bentuk
gabungannya akan dapat dikembangkan.
Perusahaan dengan sistem proses mengakumulasi biaya produksi
berdasarkan proses atau departemen untuk satu periode waktu tertentu. Output
proses selama periode tersebut diukur. Biaya per unit dihitung melalui pembagian
biaya prosesnya dengan output pada periode terkait. Pendekatan akumulasi biaya ini
disebut sistem perhitungan biaya proses (process-costing system). Dibawah ini
terdapat perbandingan karakteristik perhitungan biaya pesanan dan proses.

Perhitungan Biaya Pesanan Perhitungan Biaya Proses

Produk sangat bervariasi. Produk bersifat homogen.

Biaya diakumulasikan berdasarkan Biaya diakumulasikan berdasarkan proses


pesanan kerja. atau departemen.

Biaya per unit dihitung melalui Biaya per unit dihitung melalui pembagian
pembagian jumlah biaya pekerjaan biaya proses satu periode dengan unit
dengan unit yang diproduksi untuk yang diproduksi selama periode tersebut.
pekerjaan tersebut.

4
2.2 Arus Biaya yang Berkaitan dengan Perhitungan Biaya Pesanan
Sekarang, mari kita bahas perhitungan biaya per unit dengan menggunakan
perhitungan biaya pesanan. Meskipun berbagai definisi biaya produk yang dibahas
pada Bab 2 berlaku untuk perhitungan biaya pesanan dan proses, kita akan
menggunakan definisi perhitungan biaya produk tradisional untuk mengilustrasikan
prosedur perhitungan biaya pesanan.
a. Menghitung Biaya per Unit dengan Menggunakan Perhitungan Biaya Pesanan
Harga pokok produksi terdiri atas bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead. Dalam suatu lingkungan berdasarkan pesanan, tarif
overhead yang dianggarkan selalu digunakan karena penyelesaian pekerjaan jarang
yang sesuai dengan selesainya tahun fiskal.
Oleh karena itu, untuk seterusnya dalam bab ini, kita akan menggunakan
perhitungan biaya normal dan biaya per unit berdasarkan pesanan keria, yaitu
jumlah biaya bahan baku yang digunakan dalam pekerjaan tersebut, tenaga kerja
langsung yang digunakan,dan overhead yang dibebankan dengan menggunakan satu
atau lebih penggerak aktivitas. Meskipun konsepnya sederhana, pada kenyataannya
perhitungannya dapat lebih rumit karena pencatatan harus selalu dibuat. Perhatikan
contoh berikut ini.
Keponakan Brianna, Delia, sangat senang dengan peluang untuk
memproduksi suplemen benutrisi khusus. Dia menamai perusahaannya PINK
singkatan dari Personalized Nutritional Products dan menyewa uang pabrik dari
Healthblend. Pada bulan pertama operasionalnya, Delia menerima dua pesanan.
Pesanan pertama adalah 200 botol suplemen bubuk ukuran 24 onsdari toko ritel
yang merupakan bagian dari klub atletik. Bubuk ini dinamai SupliShake 001 dan
didesain untuk dicampur dengan air atau susu untuk memberikan tenaga pralatihan.
Pesanan kerja kedua adalah 100 botol LigaStrong-001, kapsul herbal yang didesain
untuk memperkuat tulang sendi. Delia setuju memenuhi pesanan tersebut dengan
harga berdasarkan biaya ditambah 50 persen.
Mari kita bahas perhitungan biaya unit pesanan pertama Delia. SupliShake
001 akan membutuhkan bahan baku langsung (protein nabati, fruktosa, coklat,
herbal, vitamin, dan penambah rasa), tenaga kerja langsung (mengeringkan dan
menggiling herbal, meracik, dan memasukkan ke botol),dan overhead. Anggaplah
overhead dibebankan dengan menggunakan penggerak tingkat unit tunggal, yakni
jam tenaga kerja langsung. Misalkan, biaya bahan baku adalah $1.780 dan biaya
tenaga kerja langsung adalah $300 ($15 per jam, selama 20 jam). Jika tarif overhead
yang dianggarkan adalah $12 per jam tenaga kerja langsung, maka overhead yang
dibebankan untuk pekerjaan ini adalah $240 ($12 per jam, selama 20 jam). Biaya
jumlah pesanan kerja ini adalah $2.321 dan biaya per unitnya adalah $11,60 per
botol yang dihitung sebagai berikut.
Bahan baku langsung $1.780
Tenaga kerja langsung 300
Overhead 240

5
Jumlah biaya $2.320
Dibagi jumlah unit + 200
Biaya per unit $11,60

Karena biaya terkait sangat erat dengan harga, mudah untuk melihat
bahwa Delia akan menagih toko makanan kesehatan tersebut sebesar $3.480
(biaya $2.320 plus 50% dari $2.320) atau $17,40 per botol.
b. Lembar Biaya Pesanan
Lembar biaya pesanan disiapkan setiap kali pesanan kerja baru dimulai.
Perhitungan sebelumnya pada pesanan kerja SupliShake-001 dengan daftar jumlah
biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead untuk satu pesanan kerja adalah
contoh paling sederhana dari lembar biaya pesanan. Lembar biaya pesanan (job-
order costs sheet) disiapkan untuk setiap pesanan, dan merupakan bagian dari akun
barang dalam proses dan dokumen utama untuk menghitung semua biaya yang
terkait dengan pesanan tersebut. Dibawah ini menampilkan lembar biaya pesanan
sederhana.
PNP
Lembar Biaya Pesanan
Nama Pekerjaan: SupliShake-001
Tanggal Dimulai:3 Januari 2008
Tanggal Selesai:29 Januari 2008
Bahan baku langsung $1.780
Tenaga kerja langsung 300
Overhead 240
Jumlah biaya $2.320
Dibagi jumlah unit + 200
Biaya per unit $ 11,60

Barang dalam proses meliputi semua pekerjaan yang belum tuntas.


Dalam sistem berdasarkan pesanan, hal ini merupakan semua pekerjaan yang
belum selesai. Saldo barang dalam proses pada akhir bulan adalah jumlah semua
lembar biaya pesanan untuk semua pekerjaan yang belum tuntas.
Pada sistem akuntansi manual, lembar biaya pesanan merupakan suatu
dokumen. Dalam sistem akuntansi otomatis, lembar biaya biasanya berhubungan
dengan catatan pada arsip induk barang dalam proses. Kumpulan dari seluruh
lembar biaya pesanan disebut file barang dalam proses (work-in-process file).
Pada sistem manual, file tersebut ditempatkan dalam lemari arsip, sedangkan
pada sistem otomatis, file ini disimpan pada pita magnecis atau hard disk secara
elektronis. Pada kedua sistem tersebut, lembar biaya pesanan berfungsi sebagai
pelengkap buku besar barang dalam proses.
Sistem manual dan otomatis sama-sama mensyaratkan jenis data yang
sama untuk mengakumulasi biaya dan menelusuri kemajuan suatu pekerjaan.

6
Sistem biaya pesanan harus mampu untuk mengidentifikasi jumlah bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang dikonsumsi setiap
pekerjaan. Dengan kata lain, dokumentasi dan prosedur dibutuhkan untuk
mengaitkan input manufaktur yang digunakan suatu pekerjaan dengan pekerjaan
itu sendiri. Kebutuhan ini dipenuhi melalui penggunaan formulir permintaan
bahan baku langsung, kartu jam kerja untuk tenaga kerja langsung, dan dokumen
sumber untuk penggerak aktivitas lainnya yang mungkin digunakan dalam
pembebanan overhead.
c. Arus Biaya pada Akun
Ketika membahas arus biaya, kita berbicara tentang cara memperlakukan
biaya dari titik tempat biaya tersebut timbul hingga pada titik tempat mereka
diakui sebagai beban pada laporan laba rugi. Kepentingan utama dalam sistem
perhitungan biaya pesanan adalah arus biaya produksi. Oleh karena itu,
pembahasan akan dimulai dengan deskripsi mengenai cara ketiga unsur biaya
produksi, yaitu bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead,
mengalir melalui Barang dalam Proses, ke Barang Jadi, hingga Harga Pokok
Penjualan.
1. Akuntansi untuk Bahan Baku
Bahan baku merupakan akun persediaan yang muncul dalam laporan laba
rugi di bawah aktiva lancar. Hal ini iuga berfungsi sebagai akun pengendali
untuk semua bahan baku. Jadi, pembelian apa pun akan meningkatkan akun
bahan baku.
2. Akuntansi untuk Overhead
Dalam perhitungan biaya normal, biaya overhead aktual tidak pernah
dibebankan langsung pada pekerjaan. Overhead dibebankan pada setiap
pekerjaan dengan menggunakan tarif yang telah dianggarkan. Overhead bisa
dibebankan dengan menggunakan tarif overhead pabrik secara keseluruhan, tarif
departemen, atau tarif aktivitas. Biaya overhead aktual yang terjadi juga harus
diperhitungkan, tetapi atas dasar keseluruhan (bukan berdasarkan pekerjaan
tertentu). Hal penting yang perlu dipahami adalah biaya overhead aktual tidak
pemah dicatat pada akun barang dalam proses. Prosedur yang umum adalah
mencatat overhead aktual di akun pengendali overhead. Kemudian, pada akhir
periode, overhead aktual direkonsiliasi dengan overhead yang dibebankan dan
variansinya ditutup pada akun-akun terkait.
3. Akuntansi untuk Barang Jadi
Setelah pekerjaan selesai, jumlah bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead yang dibebankan dijumlahkan untuk menghasilkan
biaya produksi suatu pekerjaan. Selanjutnya, lembar biaya pekerjaan ini
ditransfer ke file barang jadi. Pada saat bersamaan, biaya pesanan yang telah
diselesaikan, ditransfer dari akun barang dalam proses ke akun barang jadi.
4. Akuntansi untuk Harga Pokok Penjualan

7
Pada perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan, unit produk dapat
diproduksi untuk pelanggan tertentu atau diproduksi dengan harapan dapat dijual
kemudian. Jika suatu pekerjaan dilakukan khusus untuk satu pelanggan,
kemudian dikirim kepada pelanggan biaya barang jadi menjadi harga pokok
penjualan. Variansi overhead umumnya tidak terlalu besar sehingga ditutup pada
Harga Pokok Peniualan. Harga pokok penjualan sebelum penyesuaian dengan
variansi overhead disebut sebagai harga pokok penjualan yang normal. Setelah
penyesuaian dengan variansi overhead dilakukan, hasilnya disebut sebagai harga
pokok penjualan yang disesuaikan. Inilah angka yang akan muncul sebagai
beban pada laporan laba rugi. Penutupan variansi overhead pada akun Harga
Pokok Peniualan umumnya hanya dilakukan pada akhir tahun.
5. Akuntansi untuk Biaya Nonproduksi
Biaya yang berkaitan aktivitas penjualan dan administrasi umum
diklasifikasikan sebagai biaya nonproduksi. Biaya ini merupakan biaya periodik
dan tidak pernah dibebankan pada produk. Biaya tersebut bukanlah bagian dari
arus biaya produksi.

2.3 Lingkungan Proses dan Arus Biaya


Pertimbangkan memo dari konsultan pada skenario pembukaan. Produk
Healthblend melalui tiga proses dipusatkan pada Departemen Produksi. Dalam
Departemen Peracikan, tenaga kerja langsung memilih herbal, vitamin, mineral,
dan bahan penyatu yang tepat (umumnya berupa pengikat, seperti maizena)
untuk produk yang diproduksi. Kemudian, bahan-bahan tersebut ditakar dan
dicampur dalam mesin pencampur untuk pengadukan. Ketika campuran tersebur
selesai, hasi'. campuran dikirim ke Departemen Pengapsulan, di mana campuran
vitamin, mineral, atau herbal dimasukkan dalam mesin yang mengisi separuh
bagian dari kapsul gelatin. Kemudian, bagian yang terisi ditutup dengan separuh
bagian kapsul lain dan diberi segel pengaman. Proses ini seluruhnya merupakan
proses mekanis. Overhead dalam departemen ini terdiri atas penyusutan mesin,
pameliharaan mesin, pengawasan, kompensasi lain untuk karyawan, lampu, dan
listrik Di tahap akhir. kapsul-kapsul yang telah terisi dipindahkan ke
Departemen Pembotolan, dimasukkan dalam sejenis gerobak, dan dihitung
masuk ke botol secara otomatis. Perhitungan biaya produk yang lebih akurat
dapat dicapai dengan mengakumulasikan biaya bahan baku berdasarkan batch.
Dalam hal ini, tenaga kerja dan overhead masih dapat dihitung dengan proses,
tetapi bahan baku dibebankan berdasarkan batch dengan menggunakan
pendekatan perhitungan biaya pesanan biasa. Namun, ingatlah, perhitungan
biaya proses masih dapat digunakan dalam Departemen Pengapsulan dan
Departemen Pembotolan meski dengan perubahan itu. Dalam kedua departemen
ini, setiap produk menerima. jumlah bahan baku, tenaga kerja, dan overhead
yang sama. Contoh ini mengilustrasikan beberapa kondisi manufaktur mungkin
perlu menggunakan campuran perhitungan biaya pesanan dan proses.

8
Penggunaan prosedur pesanan untuk membebankan biaya bahan baku pada
produk, dan pendekatan proses untuk membebankan biaya konversi dikenal
sebagai perhitungan biaya operasi (operation costing).
 Jenis-jenis Manufaktur Proses
Dalam perusahaan dengan sistem proses unit-unit produksi umumnya
melalui setiap departemen atau proses, suatu proses operasi yang akan
membawa suatu produk satu langkah lebih dekat pada penyelesaian. Dalam
setiap departemen, bahan baku, tenaga kerja, dan overhead mungkin dibutuhkan.
Saat penyelesaian proses tertentu, barang setengah jadi dipindahkan
kedepartemen berikutnya. Setelah melewati departemen terakhir, barang yang
selesai diproduksi kemudian dipindahkan ke gudang.
Proses produksi di Healthblend Nutritional Supplements adalah suatu
contoh proses berurutan. Dalam proses berurutan (sequential processing),
unit-unit harus melalui satu proses sebelum dapat dikerjakan dalam proses
berikutnya. Pola proses lainnya adalah proses paralel (parallel processing),
yaitu dua atau lebih proses berurutan dibutuhkan untuk memproduksi suatu
barang jadi. Unit-unit yang telah setengah jadi (misalnya, dua subkomponen)
dapat dikerjakan secara simultan dalam dua proses berbeda, kemudian secara
bersamaan dibawa ke proses akhir untuk penyelesaian.

2.4 Bagaimana Biaya Mengalir melalui Berbagai Akun pada Perhitungan Biaya
Proses
Arus biaya produksi untuk sistem perhitungan biaya proses secara umum
sama dengan sistem perhitungan biaya pesanan. Begitu bahan baku dibeli, biaya
baham baku ini mengalir ke akun Persediaan Bahan Baku. Biaya bahan baku,
tenaga kerja langsung, dan overhead yang dibebankan akan mengalir ke akun
barang dalam proses. Ketika barang telah selesai, biaya barang yang telah selesai
mengalir dari akun barang dalam proses ke barang jadi.
Akhirnya, biaya barang jadi dipindahkan ke akun harga pokok penjualan
ketika barang terjual. Arus biaya pesanan dan proses secara umum hampir sama
meskipun terdapat beberapa perbedaan. Dalam perhitungan biaya proses, setiap
Departemen Produksi memiliki akun barang dalam proses tersendiri. Ketika
barang yang selesai dalam satu departemen, barang tersebut dipindahkan ke
departemen berikutnya

2.5 Dampak Persediaan Barang dalam Proses Perhitungan Biaya Proses


Perhitungan biaya per unit pada pekerjaan yang dilakukan pada suatu
periode adalah bagian utama dari laporan produksi. Biaya per unit ini
dibutuhkan untuk menghitung biaya barang yang ditransfer keluar dari

9
departemen dan menghitung nilai akhir persediaan barang dalam proses. Secara
konseptual, hal ini mudah dilakukan, yaitu cukup membagi jumlah biaya dengan
jumlah unit yang diproduksi. Akan tetapi, persediaan barang dalam proses
menimbulkan masalah. Pertama, mendefinisikan suatu unit produksi bisa jadi
sulit karena beberapa unit yang diproduksi selama suatu periode telah selesai,
sedangkan beberapa unit yang ada di dalam persediaan akhir belum selesai. Hal
ini ditangani melalui konsep produksi unit setara. Kedua, bagaimana seharusnya
biaya awal barang dalam proses diperlakukan? Haruskah semuanya disatukan
dengun biaya periodik terakhir atau dipisah dan ditransfer keluar terlebih
dahulu? Dua metode telah dikembangkan untuk mengatasi masalah ini: metode
rerata tertimbang dan FIFO.
 Produksi Unit Setara
Berdasarkan definisinya, persediaan akhir barang proses adalah barang
yang belum selesai. Oleh karena itu, suatu unit yang selesai dan di transfer
keluar dalam satu periode tidak identik ( atau setara ) dengan unit dalam
persediaan akhir barang dalam proses, dan biaya yang terkait pada tiap unit
seharusnya tidak sama. Dalam perhitungan biaya per unit, output pada suatu
periode harus ditentukan. Untuk mengilustrasikan masalah output perhitungan
biaya proses, anggaplah department A memiliki data bulan oktober sebagai
berikut.
Jumlah unit di persediaan awal barang dalam proses -
Jumlah unit yang telah selesai 1.000
Jumlah unit di persediaan akhir barang dalam proses 600
( 25% selesai )
Jumlah biaya produksi $11.500
Pada contoh tersebut, 600 unit pada akhir barang dalam proses telah 25%
selesai, hal ini setara dengan 150 unit yang telah lengkap selesai ( 600 x 25% ).
Oleh sebab itu, unit-unit yang setara untuk bulan oktober adalah 1.000 unit yang
telah selesai plus 150 unit setara pada akhir barang dalam proses sehingga
jumlahnya 1.150 unit output. Tampilan 6-13 menggambarkan konsep produksi
unit-unit setara.
Konsep:
=
100 unit yang telah = 100 unit setara
selesai

200 unit, 50% = 100 unit setara


selesai

10
Contoh:
1.000 unit yang telah selesai: 600 unit, 25% selesai

= 1.000 unit setara


1.000 unit telah selesai

600 unit, akhir barang dalam proses, 25% selesai = 150 unit setara
Jumlah = 1.150 unit setara

*Persediaan akhir barang dalam proses


Tampilan 6-13 produksi unit-unit setara
Dua Metode Perlakuan Persediaan Awal Barang Dalam Proses
persediaan awal barang dalam proses juga mempersulit perhitungan biaya per
unit. Pekerjaan yang dilakukan pada unit yang telah selesai sebagian menunjukkan
pekerjaan periode sebelumnya, dan biaya yang dibebankan padanya adalah biaya
periode sebelumnya. Untuk menghitung biaya per unit pada suatu departemen, dua
pendekatan telah berkembang guna menangani output periode terdahulu dan biaya
periode terdahulu yang ditemukan pada persediaan awal barang dalam proses: Metode
Rerata Tertimbang dan Metode FIFO (first in first out).
Metode Biaya Rerata Tertimbang
(Weighted Average Cost Method) Dalam metode ini harga pokok persediaan
produk dalam proses awal ditambahkan kepada biaya produksi sekarang dan jumlahnya
kemudian dibagi dengan unit ekuivalensi produk untuk mendapatkan harga pokok rata-
rata tertimbang. Harga pokok rata-rata tertimbang ini kemudian digunakan untuk
menentukan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ke
gudang dengan cara mengalikannya dengan jumlah kuantitasnya.
Metode Fifo (First In First Out)
Metode FIFO menganggap bahwa harga pokok dari barang-barang yang pertama
kali dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini
persediaan akhir dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir. Metode ini
juga mengasumsikan bahwa barang yang terjual karena pesanan adalah barang yang
mereka beli. Oleh karenanya, barang-barang yang dibeli pertama kali adalah barang-
barang pertama yang dijual dan barang-barang sisa di tangan (persediaan akhir)
diasumsikan untuk biaya akhir. Karenanya, untuk penentuan pendapatan, biaya yang
sebelumnya dicocokkan dengan pendapatan dan biaya baru akan digunakan dalam
sebuah penilaian laporan pada neraca. Metode ini konsisten dengan arus biaya aktual,

11
sejak pemilik barang dagang mencoba untuk menjual persediaan lama pertama kali.
FIFO merupakan metode yang paling luas digunakan dalam penilaian persediaan.

2.6 Perhitungan Biaya Rerata Tertimbang


Metode perhitungan biaya rerata tertimbang memperlakukan biaya awal
persediaan dan output setara yang mengikutinya, sebagai milik periode waktu
berjalan. Hal ini dilakukan dengan menambahkan biaya produksi awal barang dalam
proses pada biaya produksi yang muncul selama periode berjalan. Jumlah biaya
diperlakukan sebagai jumlah biaya produksi periode berjalan. Namun, persediaan
awal output dan output periode berjalan juga digabungkan dalam perhitungan unit
setara. Dengan metode rerata terimbang, output unit setara dihitung dengan
menambahkan unit-unit yang telah selesai pada unit setara akhir barang dalam
proses.
 Lima Langkah Dalam Menyiapkan Laporan Produksi
Laporan produksi meringkas biaya dan aktivitas manufaktur bagu suatu
Departement Produksi untuk suatu periode tertentu. Laporan produksi dapat
bertindak sebagai buku pelengkap untuk akun barang dalam proses bagi suatu
dapertemen.
1. Analisis aliran unit secara fisik
2. Perhitungan unit-unit setara
3. Perhitungan biaya per unit
4. Penilaian persediaan ( barang di transfer keluar dan akhir barang dalam
proses )
5. Rekonsilasi biaya
Contoh Metode Rerata Tertimbang
Untuk mengilustrasikan metode rerata tertimbang, data biaya dan
produksi digunakan oleh Departemen Peracikan Healthblend untuk bulan Juli
( anggaplah unit produk diukur dalam satuan galon ).
Produksi:
Jumlah unit dalam proses, 1 Juli, 75% selesai 20.000
Jumlah unit yang telah selesai dan ditransfer keluar 50.000
Jumlah unit dalam proses, 31 Juli, 25% selesai 10.000
Biaya:
Barang dalam proses, 1 Juli $ 3.525
Biaya yang ditambahkan pada bulan juli 10.125

Dengan menggunakan data dari Departemen Peracikan, Tampilan 6-14


menggambarkan kegunan metode rerata tertimbang untuk mengalokasikan biaya
produksi pada unit-unit yang di transfer keluar dan unit-unit yang terdapat pada
akhir barang dalam proses.

12
LANGKAH 1 : ANALISIS ALIRAN UNIT SECARA FISIK
Tujuan langkah 1 adalah menelusuri unit produksi secara fisik. Unit-unit fisik
bukan merupakan unit setara, tetapi unit-unit yang berada dalam tahap penyelesaian.
Dari tampilan diatas kita mengetahui unit-unit fisik berjumlah 60.0003. pada contoh
20.000c

Biaya persediaan awal barang Biaya Juli


Dalam proses

$3.525 $10.125

$13.650

Jumlah Biaya Produksi

Pembebanan biaya:
Biaya unit = $13.650/52.500= $0.26
Ditransfer keluar (40,26 x 50.000) $13.000
Persediaan akhir barang dalam proses ($0,26 x 2.500) 650
Jumlah biaya yang dibebankan $13.650

13
Output bulan juli:

60.000 jumlah unit secara fisik menjadi 52.500


Persediaan awal barang dalam proses unit setara

20.000

+
Unit yang mulai dikerjakan dan diselesaikan

30.000

+
Persediaan akhir barang dalam proses, 25% selesai

2.500

52.500

Keterangan:

= 10.000 unit telah selesai

= 10.000 unit, 25% selesai

Tampilan 6-14 Metode Rerata Tertimbang

Pada contoh 20.000 ini, unit berasal dari persediaan awal. Sebanyak 40.000 unit
lainnya mulai dikerjakan pada bulan juli. Dari 40.000 unit, 10.000 unit tetap dalam
persediaan akhir, 25% telah selesai. Analisis aliran fisik (physcial Flow schedule)
sebagaimana yang ditunjukkan pada tampilan 6-13. Untuk membuat dari informasi yang
telah dicontohkan, diperlukan dua perhitungan. Pertama, unit-unit yang mulai
dikerjakan dan diselesaikan pada periode ini dihitung dengan mengurangi unit pada
awal barang dalam proses dengan jumlah unit yang telah diselesaikan. Selanjutnya, unit
yang mulai dikerjakan dihitung dengan menambah unit yang mulai dikerjakan dan
diselesaikan dengan unit pada akhir barang dalam proses.
Unit untuk dihitung:
Unit-unit pada awal barang dalam proses ( 75% selesai) 20.000

14
Unit-unit yang mulai dikerjakan selama periode 40.000
Jumlah unit yang diperhitungkan 60.000
Unit yang telah dihitung:
Unit yang telah selesai dan ditransfer keluar:
Mulai dikerjakan dan diselesaikan 30.000
Dari awal barang dalam proses 20.000 50.000
Unit-unit pada persediaan akhir
barang dalam proses ( 25% selesai ) 10.000
Jumlah unit yang telah diperhitungkan 60.000

LANGKAH 2: PERHITUNGAN UNIT-UNIT SETARA


Seperti informasi pada laporan aliran fisik, unit-unit setara berdasarkan rerata
tertimbang untuk bulan juli dapat dihitung. Perhitungan ini dapat ditunjukkan pada
tampilan 6-16. Perhatikan bahwa Output juli dihitung sebanyak 52.500 unit: 50.000
untuk telah diselesaikan serta ditransfer keluar dan 2.500 unit setara dari persediaan
akhir ( 10.000 x 25% ). Lalu, bagaimana dengan persediaan awal? Sebanyak 20.000 unit
dalam persediaan awal, 75 persen telah selesai. Unit-unit ini termasuk dalam 50.000
unit yang telah diselesaikan dan ditransfer keluar dalam bulan berjalan. Kemudian, unit-
unit persediaan awal diperlukan seakan mereka mulai dikerjakan dan diselesaikan
selama periode berjalan.

LANGKAH 3: PERHITUNGAN BIAYA PER UNIT


Sebagai tambahan output bulan juli, biaya produksi bulan juli juga diperlukan
untuk menghitung biaya perunit. Metode rerata tertimbang dijalani ulang dan meliputi
biaya-biaya produksi yang berhubungan dengan unit-unit pada awal barang dalam
proses. Kemudian jumlah biaya manufaktur pada bulan juli ditetapkan sebesar $13.650
($3.525 + $10.125).
Dengan menggunakan biaya produksi bulan juli dan output bulan tersebut, biaya
per unit dapat dihitung dan digunakan untuk menghitung biaya barang yang ditransfer
keluar, serta biaya persediaan akhir barang dalam proses. Pada bulan juli, metode rerata
tertimbang memberikan perhitungan biaya per unit berikut :

Unit yang telah disesesaikan 50.000


Ditambah: unit-unit pada persediaan akhir barang dalam proses x bagian yang
Selesai (10.000 unit x 25%) 2.500
Output unit setara 52.500
Biaya per unit = $13.650/52.500 =$0,26 per unit setara.
LANGKAH 4: PENILAIAN PERSEDIAAN
Dengan menggunakan biaya perunit $0,26 biaya barang yang di transfer keluar
ke Departemen Pengapsulan adalah $13.000 (50.000 x $0,26 per unit) dan biaya pada
akhir barang dalam proses adalah $650 (2.500 unit-unit setara x $0,26 per unit).
Perhatikan unit-unit yang telah selesai (dari langkah 1), unit-unit setara pada akhir

15
barang dalam proses (dari langkah 2) dan biaya per unit (dari langkah 3) diperlukan
untuk menilai barang. Batrang yang ditransfer keluar atau berada pada akhir barang
dalam proses.

LANGKAH 5: REKONSILASI BIAYA


Berikut jumlah biaya produksi yang dibebankan pada persediaan.
Barang-barang yang ditransfer keluar $13.000
Barang-barang pada persediaan akhir barang dalam proses 650
Jumlah biayang yang telah diperhitungkan $13.650
Biaya produksi untuk dihitung juga sebesar $13.650
Persediaan awal barang dalam proses $ 3.525
Yang muncul selama bulan berjalan 10.125
Jumlah biaya untuk diperhitungkan $13.650
Jadi, biaya untuk dihitung dibebanlan secara langsung pada persediaan dan kita
memiliki rekonsilasi biaya yang diperlukan. Ingatlah, jumlah biaya yang dibebankan
pada barang yang ditransfer keluar dan persediaan akhir barang dalam proses harus
sesuai dengan jumlah biaya pada persediaan awal barang dalam proses dan biaya
produksi yang muncul selama periode berjalan.
 Laporan Produksi
Langkah 1 sampai 5 menyediakan semua informasi yang diperlukan untuk
menyiapkan laporan produksi untuk Departemen Peracikan pada bulan Juli.
Laporan ini terdapat di tampilan 6-17.
 Evaluasi Metode Rerata Tertimbang
Keuntungan metode rerata tertimbang adalah kesederhanaanya. Dengan
memperlakukan unit pada persediaan awal barang dalam proses sebagai milik
periode yang berjalan, semua unit setara akan termasuk dalam kategori yang
sama saat menghitung biaya per unit. Jadi, perhitungan biaya per unit
disederhanakan. Kelemahan utama metode ini adalah mengurangi keakuratan
perhitungan biaya per unit untuk output periode berjalan dan unit pada
persediaan awal barang dalam proses. Jika biaya per unit dalam suatu proses
secara relatif stabil dari satu periode ke periode berikutnya, metode rerata
tertimbang cukup akurat. Akan tetapi jika harga input manufaktur meningkat
secara signifikan dari periode satu ke periode berikutnya, biaya per unit output
saat ini dinyatakan terlalu rendah dan biaya per unit pada awal barang dalam
proses dinyatakan terlalu tinggi.

16
Healthblend Nutritional Supplements
Departemen Peracikan
Laporan Produksi Bulan Juli 2018
(Metode Rerata Terimbang)
Informasi Unit
Aliran fisik Unit yang telah diperhitungkan:
Unit untuk diperhitungkan: Unit yang telah diselesaikan 50.000
Unit pada awal barang dalam 20.000 Unit pada persediaan akhir
proses barang dalam proses 10.000
Unit yang mulai dikerjakan 40.000 Jumlah unit yang telah
Jumlah unit untuk 60.000 diperhitungkan 60.000
diperhitungkan
Unit setara
Unit yang telah diselesaikan 50.000
Unit pada akhir barang dalam 2.500
proses
Jumlah unit setara 52.500

Informasi Biaya
Unit untuk diperhitungkan:
Persediaan awal barang dalam $3.525
proses
Yang muncul dalam bulan 10.125
berjalan
Jumlah biaya untuk $13.650
diperhitungkan
Biaya per unit setara $ 0.26
Ditransfer Akhir Jumlah
Keluar Barang
dalam
proses

Biaya yang telah diperhitungkan:


Barang yang ditransfer keluar
($0,26 x 50.000) $13.000 - $13.000
Barang pada akhir barang dalam
proses
($0,26 x 2.500) - $650 650
Jumlah biaya yang telah $13.000 $650 $13.650
diperhitungkan

17
Tampilan 6-17
Laporan produksi – Metode Rerata Tertimbang (Juli 2008)

2.7 Perhitungan Biaya Fifo


 Perbedaan Antara Metode Fifo Dan Rerata Tertimbang
Jika terjadi perubahan harga input manufaktur dari satu periode ke periode
berikutnya, FIFO menghasilkan biaya per unit yang lebih akurat (sehingga lebih
terkini) daripada metode rerata tertimbang. Dalam hal ini, metode FIFO kurang
menguntungkan daripada metode rerata tertimbang. Mungkin karena alasan
banyak perusahaan menggunakan metode rerata tertimbang. Karena FIFO
menngeluarkan pekerjaan dan biaya periode sebelumnya, berasumsi unit-unit
diawal barang dalam proses telah diselesaikan terlebih dahulu, sebelum unit baru
mulai dikerjakan. Jadi, satu kategori kedua adalah untuk unit yang mulai
dikerjakan dan selesai selama periode berjalan.

Contoh Metode Fifo


Perhitungan pada Tampilan 6-21 didasarkan pada data Healthboard yang
sama dengan data yang digunakan untuk metode rerata tertimbang ketika kita
menganggap penggunaan input manufaktur seragam (lihat tampilan 6-14)
dengan menggunakan data yang sama,
Produksi:
Unit dalam proses, 1 Juli, 75% selesai 20.000
Unit yang terselesaikan dan ditransfer keluar 50.000
Unit dalam proses, 31 Juli 25% 10.000
Biaya:
Barang dalam proses, 1 Juli $ 3.525
Biaya yang ditambahkan selama bulan berjalan 10.125

LANGKAH 1: ANALISIS ALIRAN UNIT SECARA FISIK


Tujuan langkah 1 adalah menelusuri produk secara fisik. Seperti metoe rerata
tertimbang, dalam metode FIFO, laporan aliran fisik juga disiapkan. Laporan ini
ditunjukkan pada Tampilan 6-22, serupa untuk kedua metode tersebut.

18
Healthblend Nutritional Suplements
Departemen Peracikan
Laporan Produksi Bulan Juli 2008
(Metode FIFO)
Informasi Unit
Unit untuk diperhitungkan:
Unit pada awal barang dalam proses 20.000
Unit yang mulai dikerjakan 40.000
Jumlah unit untuk diperhitungkan 60.000

Arus Fisik Upit setara


Unit yang telah diperhitungkan:
Unit yang mulai dikerjakan dan diselesaikan 30.000 30.000
Unit yang diselesaikan dari awal barang dalam 20.000 5.000
proses
Unit pada persediaan akhir barang dalam proses 10.000 2.500
Jumlah unit yang telah diperhitungkan 60.000 37.500

Informasi Biaya
Unit untuk diperhitungkan:
Persediaan awal barang dalam proses $ 3.535
Yang muncul dalam bulan berjalan 10.125
Jumlah biaya unruk diperhitungkan $ 13.650
Biaya per unit setara $ 0,27

Ditransfer Akhir Jumlah


Keluar Barang
dalam
proses
Biaya yang telah diperhitungkan:
Unit dipersediaan awal barang dalam proses
Dari periode sebelumnya $ 3.525 - $ 3.525
Dari periode berjalan ($0,27 x 5.000) 1.350 - 1.350
Unit yang mulai dikerjakan dan diselesaikan:
($,27 x 30.000) 8.100 - 8.100
Barang pada akhir barang dalam proses
($, 27 x 2.500) - 675 675
Jumlah biaya yang telah diperhitungkan $ 12.975 $ 675 $ 13.650

Tampilan 6-24 Laporan Produksi – Metode Fifo


Namun, demikian biaya pada unit awal barang dalam proses di transfer keluar
merupakan masalah lain lagi. Unit-unit ini memulai periode dengan membawa
$3.525 dari biaya produksi yang sudah muncul dan 15.000 unit dari output setara
yang sudah diselesaikan. Untuk menyelesaikan unit-unit ini, diperlukan 5.000

19
unit setara. Biaya untuk menyelesaikan unit diawal barang dalam proses adalah
$1.350 ($0,27 x 5.000). penambahan $1.350 ini ke dalam biaya$3.525 yang
dibawa serta dari periode sebelumnya akan menghasilkan jumlah biaya produksi
untuk unit-unit ini sebesar$4.875. jadi, biaya per-unit dari ke-20.000 unit ini
sekitar $0,244 ($4.875/20.000).

LANGKAH 5: REKONSILASI BIAYA.


Dengan selesainya langkah 5, laporan produksi dapat disiapkan. Laporan ini
ditunjukan pada produksi adalah sebagai berikut:
Barang yang ditransfer keluar:
Unit dipersediaan awal barang dalam proses $ 4.875
Unit yang mulai dikerjakan dan diselesaikan 8.100
Barang dipersediaan akhir barang dalam proses 675
Jumlah biaya yang telah diperhitungkan $ 13.650
Jumlah biaya produksi untuk diperhitungkan selama periode berjalan:
Persediaan awal barang dalam proses.................................... $ 3.525
Yang muncul selama bulan berjalan ..................................... 10.125
Jumlah biaya untuk diperhitungkan ................................... $13.650

Biasa jumlah yang telah dihitung kerap tidak sama tepat dengan biaya untuk
dihitung. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan akibat pembulatan. Cara mudah untuk
menjadikan jumlah seimbang adalah dengan menyesuaikan biaya barang yang ditransfer
keluar dengan jumlah perbedaan akibat pembulatan.

20
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
3.1 Kasus
Payson Company yang menggunakan metode rerata tertimbang
memproduksi suatu produk yang melewati dua departemen: Pencampuran
dan Pemasukan. Dalam Departemen Pencampuran,semua bahan
ditambahkan pada awal proses input manufaktur lainnya ditambahkan secara
tidak seragam. Informasi berikut berkaitan dengan Departemen
Pencampuran pada bulan Februari.
a. BWIP,1 Februari: 100.000 pon, 40% diselesaikan dengan biaya konversi.
Berikut biaya-biaya yang dibebankan pada pekerjaan ini.
Bahan baku $20.000
Tenaga kerja 10.000
Overhead 30.000
b. EWIP,28 Februari: 50.000 pon, 60% diselesaikan dengan biaya konversi.
c. Unit-unit yang diselesaikan dan ditransfer keluar:370.000 pon. Biaya-biaya
berikut ditambahkan selama bulan berjalan.
Bahan baku $211.000
Tenaga kerja 100.000
Overhead 270.000
Diminta
1. Buatlah laporan aliran fisik!
2. Buatlah laporan unit setara!
3. Hitunglah biaya per unit setara!
4. Hitunglah biaya barang yang ditransfer keluar dan biaya persediaan akhir
barang dalam proses!
5. Buatlah rekonsiliasi biaya!

3.2 Pembahasan
1. Laporan aliran fisik:
Unit yang diperhitungkan:
Unit pada persediaan awal barang dalam proses 100.000
Unit yang mulai dikerjakan 320.000
Jumlah unit untuk diperhitungkan 420.000
Unit yang telah diperhitungkan:
Unit yang diselesaikan dan ditransfer keluar:
Yang mulai dikerjakan dan diselesaikan 270.000
Dari awal barang dalam proses 100.000 370.000
Unit di persediaan akhir barang dalam proses 50.000
Jumlah unit yang telah diperhitungkan 420.000

21
2. Laporan unit setara
Bahan Baku Konversi
Unit yang diselesaikan 370.000 370.000
Unit di persediaan akhir barang
dalam proses x bagian yang
diselesaikan :
Bahan baku (50.000x100%) 50.000 -
Konversi (50.000x60%) - 30.000
Unit output setara 420.000 400.000
3. Biaya per unit setara
Biaya unit bahan baku =($20.000+$211.000)/420.000= $0,550
Biaya unit konversi =($40.000+$370.000)/400.000= $1,025
Jumlah biaya per unit =$1,575 per unit setara
4. Biaya barang yang ditransfer keluar dan biaya pada persediaan akhir
barang dalam proses:
Biaya barang yang ditransfer keluar = $1,575 x 370.000 = $582.750
Biaya pada persediaan akhir dalam proses = ($0,55x50.000)+($1,025x30.000)
= $58.250
5. Rekonsiliasi biaya
Biaya untuk diperhitungkan:
Persediaan awal barang dalam proses $ 60.000
Yang muncul selama periode berjalan 581.000
Jumlah biaya untuk diperhitungkan $641.000
Biaya yang telah diperhitungkan:
Barang-barang yang ditransfer keluar $582.750
Barang dalam proses 58.250
Jumlah biaya yang telah diperhitungkan $641.000

22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing
atau job costing), biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan (job) yang
terpisah. Suatu pesanan merupakan suatu output yang di identifikasikan untuk
memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisi kembali suatu item
persediaan. Agar rincian dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan sesuai dengan
usaha yang diperlukan, harus terdapat perbedaan penting dalam biaya per unit suatu
pesanan dengan pesanan lain. Biaya proses adalah sistem biaya produk yang
mengakumulasikan biaya-biaya berdasarkan proses atau departemen dan tugas-tugas
mereka menjadi jumlah yang besar dari produk yang hampir sama. Biaya proses
menyiapkan informasi untuk manajer dalam menganalisa produk dan keuntungan
pelanggan dalam menentukan harga, produk campuran dan proses perbaikan.
Dibawah ini terdamasuk arus biaya pada akun:

a. Akuntansi untuk Bahan Baku


b. Akuntansi untuk Overhead
c. Akuntansi untuk Barang Jadi
d. Akuntansi untuk Harga Pokok Penjualan
e. Akuntansi untuk Biaya Nonproduksi
Metode Biaya Rerata Tertimbang(Weighted Average Cost Method)
Dalam metode ini harga pokok persediaan produk dalam proses awal
ditambahkan kepada biaya produksi sekarang dan jumlahnya kemudian dibagi
dengan unit ekuivalensi produk untuk mendapatkan harga pokok rata-rata
tertimbang. Harga pokok rata-rata tertimbang ini kemudian digunakan untuk
menentukan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke departemen berikutnya atau
ke gudang dengan cara mengalikannya dengan jumlah kuantitasnya.
Metode Fifo (First In First Out)
Metode FIFO menganggap bahwa harga pokok dari barang-barang yang pertama
kali dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini
persediaan akhir dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir. Metode
ini juga mengasumsikan bahwa barang yang terjual karena pesanan adalah barang
yang mereka beli. Oleh karenanya, barang-barang yang dibeli pertama kali adalah
barang-barang pertama yang dijual dan barang-barang sisa di tangan (persediaan
akhir) diasumsikan untuk biaya akhir.

23
DAFTAR PUSTAKA

1. Don R. Hansen, Maryanne M. Mowen.2016. Akuntansi Manajerial, Jakarta :


Salemba Empat
2. https://yosefbudisandyoka.wordpress.com/2015/12/11/pengertian-lifo-dan-fifo/
3. http://akuntansis.blogspot.com/2018/03/metode-harga-pokok-rata-rata-
tertimbang.html

24

Anda mungkin juga menyukai