Disusun Oleh :
1. Wisnul Antony 1703101006
2. Ghita Devi Agustina 1703101032
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
nya, kami dapatmenyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perhitungan Biaya
Pesanan dan Biaya Proses”. Laporan yang telah disusun ini berdasarkan yang telah
ditentukan dan dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Akuntansi.
Kiranya kelak makalah ini dapat bermanfaat luas pada umumnya dan mahasiswa-
mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Madiun.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari apa yang diharapkan dalam
mencapi kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan syarat
yang membangun dari dosen dan mahasiswa-mahasiswi supaya kiranya makalah ini
dapat mencapai kesempurnaan agar makalah ini nantinya juga dapat bermanfaat bagi
kita. Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB. I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................1
BAB. II PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Lingkungan Pesanan dan Proses.........................................................3
2.2 Arus Biaya yang Berkaitan dengan Perhitungan Biaya Pesanan...............................5
2.3 Lingkungan Proses dan Arus Biaya..........................................................................8
2.4 Bagaimana Biaya Mengalir melalui Berbagai
Akun pada Perhitungan Biaya Proses...............................................................9
2.5 Dampak Persediaan Barang dalam Proses Perhitungan Biaya Proses.......................10
2.6 Perhitungan Biaya Rerata Tertimbang......................................................................12
2.7 Perhitungan Biaya Fifo.............................................................................................18
BAB.III STUDI KASUS
3.1 Kasus ...........................................................................................................21
3.2 Pembahasan..................................................................................................21
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui karakteristik lingkungan pesanan dan proses?
b. Untuk mengetahui arus biaya yang berkaitan dengan perhitungan biaya
pesanan?
c. Untuk mengetahui lingkungan proses dan arus biaya?
d. Untuk mengetahui biaya mengalir melalui berbagai akun pada perhitungan biaya
proses?
1
e. Untuk mengetahui dampak persediaan barang dalam proses perhitungan biaya
proses?
f. Untuk mengetahui perhitungan biaya rerata tertimbang?
g. Untuk mengetahui perhitungan biaya fifo?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Lingkungan Pesanan dan Proses
Perusahaan terus menelusuri jumlah biaya dan biaya per unit untuk jumlah
alasan, termasuk pembuatan laporan keuangan, penentuan profitabilitas, dan
pengambilan keputusan (misalnya,berapa harga yang harus dibebankan). Sistem
akuntansi yang digunakan bergantung pada jenis produk atau jasa yang dihasilkan.
Perusahaan manufaktur dan jasa dapat dibagi menjadi dua jenis utama: perusahaan
pesanan (job-order) yang memproduksi produk atau jasa yang unik, dan perusahaan
proses yang memproduksi produk atau jasa yang relatif homoogen.
a. Produksi dan Perhitungan Biaya Pesanan
Perusahaan yang beroperasi dalam industri berdasarkan pesanan,
memproduksi banyak jenis jasa atau produk yang cukup berbeda antara yang satu
dengan yang lain. Produk khusus atau produk yang dibuat menurut pesanan
termasuk dalam kategori ini, begitu juga perusahaan yang menyediakan jasa yang
berbeda kepada setiap pelanggan. Perusahaan yang umumnya menggunakan sistem
berdasarkan pesanan adalah percetakan,konstruksi, pembuatan perabot, perbaikan
mobil, dan jassa medis. Sistem berdasarkan pesanan bisa digunakan untuk
memproduksi barang persediaan yang akhirnya dijual di pasar umum. Akan tetapi,
suatu pekerjaan kerap berhubungan dengan pesanan pelanggan tertentu. Fitur utama
dari perhitungan biaya pesanan adalah biaya suatu pesanan berbeda dengan pesanan
lainnya dan harus ditelusuri sccara terpisah.
Pada sistem produksi berdassar pesanan, biaya-biaya diakumulasikan
berdasarkan pesanan kerja. Pesanan kerja (job) adalah satu unit yang berbeda atau
serangkaian unit. Sebagai contoh, suatu pesanan kerja bisa terdiri atas proyek desain
ulang untuk keluarga Ruiz atau membuat dua belas unit meja khusus untuk ruang
baca anak-anak di perpustakaan lokal. Pendekatan untuk membebankan biaya ini
dinamakan sistem perhitungan biaya pesanan (job order costing system). Dalam
suatu perusahaan yang beroperasi berdasarkan, pesanan, pengumpulan biaya per
pekerjaan menyediakan informasi penting bagi manajemen. Sebagai contoh, harga
dalam lingkungan berdasarkan pesanan sering ditetapkan berdasarkan biaya. Hal
inilah yang diterapkan suplemen ramuan khusus dari Healthblend. Bahan baku pada
setiap ramuan berbeda, sama halnya dengan jumlah tenaga kerja dan peralatan yang
dibutuhkan (beberapa ramuan akan dicampur dan dikemas, sedangkan yang lain
akan digiling dan diubah menjadi tablet atau dimasukkan dalam kapsul).
3
cat lainnya. Hal yang penting dalam sistem berdasarkan proses adalah biaya satu
unit produk identik dengan biaya produk lainnya. Perusahaan jasa juga dapat
menggunakan pendekatan perhitungan biaya proses. Sebagai contoh, bagian kliring
cek dari suatu bank mengeluarkan biaya yang sama untuk menguangkan cek, berapa
pun besar uang dalam cek tersebut atau atas nama siapa cek tersebut ditulis.
Perhitungan biaya proses akan berjalan baik jika produk relatif homogen,
melewati serangkaian proses, dan menerima jumlah biaya produksi yang hampir
sama. Pabrik manufaktur besar, seperti produsen bahan kimia,makanan,dan ban,
menggunakan perhitungan biaya proses. Dalam skenario pembuka, konsultan
Healthblend Nutritional Supplements mengkaji ramuan terapeutik tradisional
Healthblend dan menemukan sejumlah produk serupa melewati tiga proses dan
menerima “dosis” bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang hampir sama
sehingga tidak perlu mengakumulasikan biaya berdasarkan batch (sistem
perhitungan biaya berdasarkan pesanan). Sebaliknya, biaya diakumulasikan
berdasarkan proses.
Hal yang mendasar adalah sistem akuntansi biaya seharusnya didesain agar
sesuai dengan jenis operasi perusahaan. Sistem perhitungan biaya pesanan dan
proses sesuai dengan lingkungan produksi berdasarkan pesanan murni dan proses
murni. Akan tetapi, terdapat banyak keadaan yang memungkinkan penggabungan
kedua sistem perhitungan biaya ini. Dengan mempelajari bentuk murni perhitungan
biaya pesanan dan proses, kemampuan untuk memahami dan menggunakan bentuk
gabungannya akan dapat dikembangkan.
Perusahaan dengan sistem proses mengakumulasi biaya produksi
berdasarkan proses atau departemen untuk satu periode waktu tertentu. Output
proses selama periode tersebut diukur. Biaya per unit dihitung melalui pembagian
biaya prosesnya dengan output pada periode terkait. Pendekatan akumulasi biaya ini
disebut sistem perhitungan biaya proses (process-costing system). Dibawah ini
terdapat perbandingan karakteristik perhitungan biaya pesanan dan proses.
Biaya per unit dihitung melalui Biaya per unit dihitung melalui pembagian
pembagian jumlah biaya pekerjaan biaya proses satu periode dengan unit
dengan unit yang diproduksi untuk yang diproduksi selama periode tersebut.
pekerjaan tersebut.
4
2.2 Arus Biaya yang Berkaitan dengan Perhitungan Biaya Pesanan
Sekarang, mari kita bahas perhitungan biaya per unit dengan menggunakan
perhitungan biaya pesanan. Meskipun berbagai definisi biaya produk yang dibahas
pada Bab 2 berlaku untuk perhitungan biaya pesanan dan proses, kita akan
menggunakan definisi perhitungan biaya produk tradisional untuk mengilustrasikan
prosedur perhitungan biaya pesanan.
a. Menghitung Biaya per Unit dengan Menggunakan Perhitungan Biaya Pesanan
Harga pokok produksi terdiri atas bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead. Dalam suatu lingkungan berdasarkan pesanan, tarif
overhead yang dianggarkan selalu digunakan karena penyelesaian pekerjaan jarang
yang sesuai dengan selesainya tahun fiskal.
Oleh karena itu, untuk seterusnya dalam bab ini, kita akan menggunakan
perhitungan biaya normal dan biaya per unit berdasarkan pesanan keria, yaitu
jumlah biaya bahan baku yang digunakan dalam pekerjaan tersebut, tenaga kerja
langsung yang digunakan,dan overhead yang dibebankan dengan menggunakan satu
atau lebih penggerak aktivitas. Meskipun konsepnya sederhana, pada kenyataannya
perhitungannya dapat lebih rumit karena pencatatan harus selalu dibuat. Perhatikan
contoh berikut ini.
Keponakan Brianna, Delia, sangat senang dengan peluang untuk
memproduksi suplemen benutrisi khusus. Dia menamai perusahaannya PINK
singkatan dari Personalized Nutritional Products dan menyewa uang pabrik dari
Healthblend. Pada bulan pertama operasionalnya, Delia menerima dua pesanan.
Pesanan pertama adalah 200 botol suplemen bubuk ukuran 24 onsdari toko ritel
yang merupakan bagian dari klub atletik. Bubuk ini dinamai SupliShake 001 dan
didesain untuk dicampur dengan air atau susu untuk memberikan tenaga pralatihan.
Pesanan kerja kedua adalah 100 botol LigaStrong-001, kapsul herbal yang didesain
untuk memperkuat tulang sendi. Delia setuju memenuhi pesanan tersebut dengan
harga berdasarkan biaya ditambah 50 persen.
Mari kita bahas perhitungan biaya unit pesanan pertama Delia. SupliShake
001 akan membutuhkan bahan baku langsung (protein nabati, fruktosa, coklat,
herbal, vitamin, dan penambah rasa), tenaga kerja langsung (mengeringkan dan
menggiling herbal, meracik, dan memasukkan ke botol),dan overhead. Anggaplah
overhead dibebankan dengan menggunakan penggerak tingkat unit tunggal, yakni
jam tenaga kerja langsung. Misalkan, biaya bahan baku adalah $1.780 dan biaya
tenaga kerja langsung adalah $300 ($15 per jam, selama 20 jam). Jika tarif overhead
yang dianggarkan adalah $12 per jam tenaga kerja langsung, maka overhead yang
dibebankan untuk pekerjaan ini adalah $240 ($12 per jam, selama 20 jam). Biaya
jumlah pesanan kerja ini adalah $2.321 dan biaya per unitnya adalah $11,60 per
botol yang dihitung sebagai berikut.
Bahan baku langsung $1.780
Tenaga kerja langsung 300
Overhead 240
5
Jumlah biaya $2.320
Dibagi jumlah unit + 200
Biaya per unit $11,60
Karena biaya terkait sangat erat dengan harga, mudah untuk melihat
bahwa Delia akan menagih toko makanan kesehatan tersebut sebesar $3.480
(biaya $2.320 plus 50% dari $2.320) atau $17,40 per botol.
b. Lembar Biaya Pesanan
Lembar biaya pesanan disiapkan setiap kali pesanan kerja baru dimulai.
Perhitungan sebelumnya pada pesanan kerja SupliShake-001 dengan daftar jumlah
biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead untuk satu pesanan kerja adalah
contoh paling sederhana dari lembar biaya pesanan. Lembar biaya pesanan (job-
order costs sheet) disiapkan untuk setiap pesanan, dan merupakan bagian dari akun
barang dalam proses dan dokumen utama untuk menghitung semua biaya yang
terkait dengan pesanan tersebut. Dibawah ini menampilkan lembar biaya pesanan
sederhana.
PNP
Lembar Biaya Pesanan
Nama Pekerjaan: SupliShake-001
Tanggal Dimulai:3 Januari 2008
Tanggal Selesai:29 Januari 2008
Bahan baku langsung $1.780
Tenaga kerja langsung 300
Overhead 240
Jumlah biaya $2.320
Dibagi jumlah unit + 200
Biaya per unit $ 11,60
6
Sistem biaya pesanan harus mampu untuk mengidentifikasi jumlah bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang dikonsumsi setiap
pekerjaan. Dengan kata lain, dokumentasi dan prosedur dibutuhkan untuk
mengaitkan input manufaktur yang digunakan suatu pekerjaan dengan pekerjaan
itu sendiri. Kebutuhan ini dipenuhi melalui penggunaan formulir permintaan
bahan baku langsung, kartu jam kerja untuk tenaga kerja langsung, dan dokumen
sumber untuk penggerak aktivitas lainnya yang mungkin digunakan dalam
pembebanan overhead.
c. Arus Biaya pada Akun
Ketika membahas arus biaya, kita berbicara tentang cara memperlakukan
biaya dari titik tempat biaya tersebut timbul hingga pada titik tempat mereka
diakui sebagai beban pada laporan laba rugi. Kepentingan utama dalam sistem
perhitungan biaya pesanan adalah arus biaya produksi. Oleh karena itu,
pembahasan akan dimulai dengan deskripsi mengenai cara ketiga unsur biaya
produksi, yaitu bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead,
mengalir melalui Barang dalam Proses, ke Barang Jadi, hingga Harga Pokok
Penjualan.
1. Akuntansi untuk Bahan Baku
Bahan baku merupakan akun persediaan yang muncul dalam laporan laba
rugi di bawah aktiva lancar. Hal ini iuga berfungsi sebagai akun pengendali
untuk semua bahan baku. Jadi, pembelian apa pun akan meningkatkan akun
bahan baku.
2. Akuntansi untuk Overhead
Dalam perhitungan biaya normal, biaya overhead aktual tidak pernah
dibebankan langsung pada pekerjaan. Overhead dibebankan pada setiap
pekerjaan dengan menggunakan tarif yang telah dianggarkan. Overhead bisa
dibebankan dengan menggunakan tarif overhead pabrik secara keseluruhan, tarif
departemen, atau tarif aktivitas. Biaya overhead aktual yang terjadi juga harus
diperhitungkan, tetapi atas dasar keseluruhan (bukan berdasarkan pekerjaan
tertentu). Hal penting yang perlu dipahami adalah biaya overhead aktual tidak
pemah dicatat pada akun barang dalam proses. Prosedur yang umum adalah
mencatat overhead aktual di akun pengendali overhead. Kemudian, pada akhir
periode, overhead aktual direkonsiliasi dengan overhead yang dibebankan dan
variansinya ditutup pada akun-akun terkait.
3. Akuntansi untuk Barang Jadi
Setelah pekerjaan selesai, jumlah bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead yang dibebankan dijumlahkan untuk menghasilkan
biaya produksi suatu pekerjaan. Selanjutnya, lembar biaya pekerjaan ini
ditransfer ke file barang jadi. Pada saat bersamaan, biaya pesanan yang telah
diselesaikan, ditransfer dari akun barang dalam proses ke akun barang jadi.
4. Akuntansi untuk Harga Pokok Penjualan
7
Pada perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan, unit produk dapat
diproduksi untuk pelanggan tertentu atau diproduksi dengan harapan dapat dijual
kemudian. Jika suatu pekerjaan dilakukan khusus untuk satu pelanggan,
kemudian dikirim kepada pelanggan biaya barang jadi menjadi harga pokok
penjualan. Variansi overhead umumnya tidak terlalu besar sehingga ditutup pada
Harga Pokok Peniualan. Harga pokok penjualan sebelum penyesuaian dengan
variansi overhead disebut sebagai harga pokok penjualan yang normal. Setelah
penyesuaian dengan variansi overhead dilakukan, hasilnya disebut sebagai harga
pokok penjualan yang disesuaikan. Inilah angka yang akan muncul sebagai
beban pada laporan laba rugi. Penutupan variansi overhead pada akun Harga
Pokok Peniualan umumnya hanya dilakukan pada akhir tahun.
5. Akuntansi untuk Biaya Nonproduksi
Biaya yang berkaitan aktivitas penjualan dan administrasi umum
diklasifikasikan sebagai biaya nonproduksi. Biaya ini merupakan biaya periodik
dan tidak pernah dibebankan pada produk. Biaya tersebut bukanlah bagian dari
arus biaya produksi.
8
Penggunaan prosedur pesanan untuk membebankan biaya bahan baku pada
produk, dan pendekatan proses untuk membebankan biaya konversi dikenal
sebagai perhitungan biaya operasi (operation costing).
Jenis-jenis Manufaktur Proses
Dalam perusahaan dengan sistem proses unit-unit produksi umumnya
melalui setiap departemen atau proses, suatu proses operasi yang akan
membawa suatu produk satu langkah lebih dekat pada penyelesaian. Dalam
setiap departemen, bahan baku, tenaga kerja, dan overhead mungkin dibutuhkan.
Saat penyelesaian proses tertentu, barang setengah jadi dipindahkan
kedepartemen berikutnya. Setelah melewati departemen terakhir, barang yang
selesai diproduksi kemudian dipindahkan ke gudang.
Proses produksi di Healthblend Nutritional Supplements adalah suatu
contoh proses berurutan. Dalam proses berurutan (sequential processing),
unit-unit harus melalui satu proses sebelum dapat dikerjakan dalam proses
berikutnya. Pola proses lainnya adalah proses paralel (parallel processing),
yaitu dua atau lebih proses berurutan dibutuhkan untuk memproduksi suatu
barang jadi. Unit-unit yang telah setengah jadi (misalnya, dua subkomponen)
dapat dikerjakan secara simultan dalam dua proses berbeda, kemudian secara
bersamaan dibawa ke proses akhir untuk penyelesaian.
2.4 Bagaimana Biaya Mengalir melalui Berbagai Akun pada Perhitungan Biaya
Proses
Arus biaya produksi untuk sistem perhitungan biaya proses secara umum
sama dengan sistem perhitungan biaya pesanan. Begitu bahan baku dibeli, biaya
baham baku ini mengalir ke akun Persediaan Bahan Baku. Biaya bahan baku,
tenaga kerja langsung, dan overhead yang dibebankan akan mengalir ke akun
barang dalam proses. Ketika barang telah selesai, biaya barang yang telah selesai
mengalir dari akun barang dalam proses ke barang jadi.
Akhirnya, biaya barang jadi dipindahkan ke akun harga pokok penjualan
ketika barang terjual. Arus biaya pesanan dan proses secara umum hampir sama
meskipun terdapat beberapa perbedaan. Dalam perhitungan biaya proses, setiap
Departemen Produksi memiliki akun barang dalam proses tersendiri. Ketika
barang yang selesai dalam satu departemen, barang tersebut dipindahkan ke
departemen berikutnya
9
departemen dan menghitung nilai akhir persediaan barang dalam proses. Secara
konseptual, hal ini mudah dilakukan, yaitu cukup membagi jumlah biaya dengan
jumlah unit yang diproduksi. Akan tetapi, persediaan barang dalam proses
menimbulkan masalah. Pertama, mendefinisikan suatu unit produksi bisa jadi
sulit karena beberapa unit yang diproduksi selama suatu periode telah selesai,
sedangkan beberapa unit yang ada di dalam persediaan akhir belum selesai. Hal
ini ditangani melalui konsep produksi unit setara. Kedua, bagaimana seharusnya
biaya awal barang dalam proses diperlakukan? Haruskah semuanya disatukan
dengun biaya periodik terakhir atau dipisah dan ditransfer keluar terlebih
dahulu? Dua metode telah dikembangkan untuk mengatasi masalah ini: metode
rerata tertimbang dan FIFO.
Produksi Unit Setara
Berdasarkan definisinya, persediaan akhir barang proses adalah barang
yang belum selesai. Oleh karena itu, suatu unit yang selesai dan di transfer
keluar dalam satu periode tidak identik ( atau setara ) dengan unit dalam
persediaan akhir barang dalam proses, dan biaya yang terkait pada tiap unit
seharusnya tidak sama. Dalam perhitungan biaya per unit, output pada suatu
periode harus ditentukan. Untuk mengilustrasikan masalah output perhitungan
biaya proses, anggaplah department A memiliki data bulan oktober sebagai
berikut.
Jumlah unit di persediaan awal barang dalam proses -
Jumlah unit yang telah selesai 1.000
Jumlah unit di persediaan akhir barang dalam proses 600
( 25% selesai )
Jumlah biaya produksi $11.500
Pada contoh tersebut, 600 unit pada akhir barang dalam proses telah 25%
selesai, hal ini setara dengan 150 unit yang telah lengkap selesai ( 600 x 25% ).
Oleh sebab itu, unit-unit yang setara untuk bulan oktober adalah 1.000 unit yang
telah selesai plus 150 unit setara pada akhir barang dalam proses sehingga
jumlahnya 1.150 unit output. Tampilan 6-13 menggambarkan konsep produksi
unit-unit setara.
Konsep:
=
100 unit yang telah = 100 unit setara
selesai
10
Contoh:
1.000 unit yang telah selesai: 600 unit, 25% selesai
600 unit, akhir barang dalam proses, 25% selesai = 150 unit setara
Jumlah = 1.150 unit setara
11
sejak pemilik barang dagang mencoba untuk menjual persediaan lama pertama kali.
FIFO merupakan metode yang paling luas digunakan dalam penilaian persediaan.
12
LANGKAH 1 : ANALISIS ALIRAN UNIT SECARA FISIK
Tujuan langkah 1 adalah menelusuri unit produksi secara fisik. Unit-unit fisik
bukan merupakan unit setara, tetapi unit-unit yang berada dalam tahap penyelesaian.
Dari tampilan diatas kita mengetahui unit-unit fisik berjumlah 60.0003. pada contoh
20.000c
$3.525 $10.125
$13.650
Pembebanan biaya:
Biaya unit = $13.650/52.500= $0.26
Ditransfer keluar (40,26 x 50.000) $13.000
Persediaan akhir barang dalam proses ($0,26 x 2.500) 650
Jumlah biaya yang dibebankan $13.650
13
Output bulan juli:
20.000
+
Unit yang mulai dikerjakan dan diselesaikan
30.000
+
Persediaan akhir barang dalam proses, 25% selesai
2.500
52.500
Keterangan:
Pada contoh 20.000 ini, unit berasal dari persediaan awal. Sebanyak 40.000 unit
lainnya mulai dikerjakan pada bulan juli. Dari 40.000 unit, 10.000 unit tetap dalam
persediaan akhir, 25% telah selesai. Analisis aliran fisik (physcial Flow schedule)
sebagaimana yang ditunjukkan pada tampilan 6-13. Untuk membuat dari informasi yang
telah dicontohkan, diperlukan dua perhitungan. Pertama, unit-unit yang mulai
dikerjakan dan diselesaikan pada periode ini dihitung dengan mengurangi unit pada
awal barang dalam proses dengan jumlah unit yang telah diselesaikan. Selanjutnya, unit
yang mulai dikerjakan dihitung dengan menambah unit yang mulai dikerjakan dan
diselesaikan dengan unit pada akhir barang dalam proses.
Unit untuk dihitung:
Unit-unit pada awal barang dalam proses ( 75% selesai) 20.000
14
Unit-unit yang mulai dikerjakan selama periode 40.000
Jumlah unit yang diperhitungkan 60.000
Unit yang telah dihitung:
Unit yang telah selesai dan ditransfer keluar:
Mulai dikerjakan dan diselesaikan 30.000
Dari awal barang dalam proses 20.000 50.000
Unit-unit pada persediaan akhir
barang dalam proses ( 25% selesai ) 10.000
Jumlah unit yang telah diperhitungkan 60.000
15
barang dalam proses (dari langkah 2) dan biaya per unit (dari langkah 3) diperlukan
untuk menilai barang. Batrang yang ditransfer keluar atau berada pada akhir barang
dalam proses.
16
Healthblend Nutritional Supplements
Departemen Peracikan
Laporan Produksi Bulan Juli 2018
(Metode Rerata Terimbang)
Informasi Unit
Aliran fisik Unit yang telah diperhitungkan:
Unit untuk diperhitungkan: Unit yang telah diselesaikan 50.000
Unit pada awal barang dalam 20.000 Unit pada persediaan akhir
proses barang dalam proses 10.000
Unit yang mulai dikerjakan 40.000 Jumlah unit yang telah
Jumlah unit untuk 60.000 diperhitungkan 60.000
diperhitungkan
Unit setara
Unit yang telah diselesaikan 50.000
Unit pada akhir barang dalam 2.500
proses
Jumlah unit setara 52.500
Informasi Biaya
Unit untuk diperhitungkan:
Persediaan awal barang dalam $3.525
proses
Yang muncul dalam bulan 10.125
berjalan
Jumlah biaya untuk $13.650
diperhitungkan
Biaya per unit setara $ 0.26
Ditransfer Akhir Jumlah
Keluar Barang
dalam
proses
17
Tampilan 6-17
Laporan produksi – Metode Rerata Tertimbang (Juli 2008)
18
Healthblend Nutritional Suplements
Departemen Peracikan
Laporan Produksi Bulan Juli 2008
(Metode FIFO)
Informasi Unit
Unit untuk diperhitungkan:
Unit pada awal barang dalam proses 20.000
Unit yang mulai dikerjakan 40.000
Jumlah unit untuk diperhitungkan 60.000
Informasi Biaya
Unit untuk diperhitungkan:
Persediaan awal barang dalam proses $ 3.535
Yang muncul dalam bulan berjalan 10.125
Jumlah biaya unruk diperhitungkan $ 13.650
Biaya per unit setara $ 0,27
19
unit setara. Biaya untuk menyelesaikan unit diawal barang dalam proses adalah
$1.350 ($0,27 x 5.000). penambahan $1.350 ini ke dalam biaya$3.525 yang
dibawa serta dari periode sebelumnya akan menghasilkan jumlah biaya produksi
untuk unit-unit ini sebesar$4.875. jadi, biaya per-unit dari ke-20.000 unit ini
sekitar $0,244 ($4.875/20.000).
Biasa jumlah yang telah dihitung kerap tidak sama tepat dengan biaya untuk
dihitung. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan akibat pembulatan. Cara mudah untuk
menjadikan jumlah seimbang adalah dengan menyesuaikan biaya barang yang ditransfer
keluar dengan jumlah perbedaan akibat pembulatan.
20
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
3.1 Kasus
Payson Company yang menggunakan metode rerata tertimbang
memproduksi suatu produk yang melewati dua departemen: Pencampuran
dan Pemasukan. Dalam Departemen Pencampuran,semua bahan
ditambahkan pada awal proses input manufaktur lainnya ditambahkan secara
tidak seragam. Informasi berikut berkaitan dengan Departemen
Pencampuran pada bulan Februari.
a. BWIP,1 Februari: 100.000 pon, 40% diselesaikan dengan biaya konversi.
Berikut biaya-biaya yang dibebankan pada pekerjaan ini.
Bahan baku $20.000
Tenaga kerja 10.000
Overhead 30.000
b. EWIP,28 Februari: 50.000 pon, 60% diselesaikan dengan biaya konversi.
c. Unit-unit yang diselesaikan dan ditransfer keluar:370.000 pon. Biaya-biaya
berikut ditambahkan selama bulan berjalan.
Bahan baku $211.000
Tenaga kerja 100.000
Overhead 270.000
Diminta
1. Buatlah laporan aliran fisik!
2. Buatlah laporan unit setara!
3. Hitunglah biaya per unit setara!
4. Hitunglah biaya barang yang ditransfer keluar dan biaya persediaan akhir
barang dalam proses!
5. Buatlah rekonsiliasi biaya!
3.2 Pembahasan
1. Laporan aliran fisik:
Unit yang diperhitungkan:
Unit pada persediaan awal barang dalam proses 100.000
Unit yang mulai dikerjakan 320.000
Jumlah unit untuk diperhitungkan 420.000
Unit yang telah diperhitungkan:
Unit yang diselesaikan dan ditransfer keluar:
Yang mulai dikerjakan dan diselesaikan 270.000
Dari awal barang dalam proses 100.000 370.000
Unit di persediaan akhir barang dalam proses 50.000
Jumlah unit yang telah diperhitungkan 420.000
21
2. Laporan unit setara
Bahan Baku Konversi
Unit yang diselesaikan 370.000 370.000
Unit di persediaan akhir barang
dalam proses x bagian yang
diselesaikan :
Bahan baku (50.000x100%) 50.000 -
Konversi (50.000x60%) - 30.000
Unit output setara 420.000 400.000
3. Biaya per unit setara
Biaya unit bahan baku =($20.000+$211.000)/420.000= $0,550
Biaya unit konversi =($40.000+$370.000)/400.000= $1,025
Jumlah biaya per unit =$1,575 per unit setara
4. Biaya barang yang ditransfer keluar dan biaya pada persediaan akhir
barang dalam proses:
Biaya barang yang ditransfer keluar = $1,575 x 370.000 = $582.750
Biaya pada persediaan akhir dalam proses = ($0,55x50.000)+($1,025x30.000)
= $58.250
5. Rekonsiliasi biaya
Biaya untuk diperhitungkan:
Persediaan awal barang dalam proses $ 60.000
Yang muncul selama periode berjalan 581.000
Jumlah biaya untuk diperhitungkan $641.000
Biaya yang telah diperhitungkan:
Barang-barang yang ditransfer keluar $582.750
Barang dalam proses 58.250
Jumlah biaya yang telah diperhitungkan $641.000
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing
atau job costing), biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan (job) yang
terpisah. Suatu pesanan merupakan suatu output yang di identifikasikan untuk
memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisi kembali suatu item
persediaan. Agar rincian dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan sesuai dengan
usaha yang diperlukan, harus terdapat perbedaan penting dalam biaya per unit suatu
pesanan dengan pesanan lain. Biaya proses adalah sistem biaya produk yang
mengakumulasikan biaya-biaya berdasarkan proses atau departemen dan tugas-tugas
mereka menjadi jumlah yang besar dari produk yang hampir sama. Biaya proses
menyiapkan informasi untuk manajer dalam menganalisa produk dan keuntungan
pelanggan dalam menentukan harga, produk campuran dan proses perbaikan.
Dibawah ini terdamasuk arus biaya pada akun:
23
DAFTAR PUSTAKA
24