KELAS : LA 53 NIM : 2301949103 Identifikasi Quality Cost pada produk SARI ROTI Pada proses pembuatan produk SARI ROTI, terdapat 10 departemen, yakni : 1. sponge mixing 2. fementation 3. dough mixing 4. dividing 5. pressing 6. final fermentation 7. baking 8. cooling 9. packaging 10. distribution
1. Identifikasi kondisi Spoilage, Rework, Scrap
Kondisi Spoilage, Rework, dan Scrap ini termasuk biaya kegagalan internal (Internal Failure Costs), yaitu biaya yang muncul akibat kesalahan atau terjadinya ketidaksesuaian produk dengan spesifikasi mutu pada perusahaan yang telah ditetapkan dan dideteksi sebelum produk diterima oleh konsumen. Spoilage adalah kondisi unit produksi, yang setengah jadi ataupun yang sudah jadi (goods), yang tidak memenuhi spesifikasi yang diminta pelanggan dan dapat dibuang atau dijual dengan harga murah. Pada proses pembuatan produk SARI ROTI spoilage dapat muncul apabila terjadi kecatatan pada produk roti, contohnya ketika di departemen final fermentation, terdapat roti yang kurang difermentasi sempurna sehingga memungkinkan untuk di buang. Contoh berikutnya di departemen packaging, terdapat produk dengan packaging yang tidak sesuai standar, sehingga dijual dengan harga murah. Rework adalah kondisi dimana unit produksi yang tidak memenuhi spesifikasi yang diminta pelanggan tetapi kemudian diperbaiki dan dijual sebagai barang jadi yang bagus. Contoh munculnya rework pada proses pembuatan roti SARI ROTI adalah ketika hasil akhir di departemen dough mixing, terdapat adonan yang belum sesuai untuk di masuk ke tahap selanjutnya, sehingga memerlukan biaya untuk diperbaiki. Scrap adalah bahan sisa yang dihasilkan dari proses produksi produk. Scrap kadang- kadang dapat dijual dalam jumlah yang kecil. Scrap timbul sebagai sisa dari proses produksi dan bukan merupakan produk yang ditargetkan untuk di produksi atau dijual oleh perusahaan. Contoh munculnya scrap pada proses pembuatan SARI ROTI adalah ketika unit produksi di proses packaging terdapat roti yang sisa sehingga dijual lagi dengan jumlah yang kecil dan tidak termasuk dalam target untuk di produksi atau dijual oleh perusahaan. 2. Identifikasi Prevention Cost, Detection Cost, dan Failure Cost (Internal dan External) Prevention cost adalah biaya yang muncul berkaitan dengan pencegahan dari kesalahan proses atau adanya produk yang catat. Biaya ini mencakup quality control dalam perusahaan, pengecekan kualitas secara berkala yang berhubungan dengan proses dan produk. Dalam Perusahaan SARI ROTI ini prevention cost muncul ketika : 1. Training Cost atau Biaya Pelatihan yang berhubungan erat terhadap hasil pekerjaan karyawan, hal ini dapat memberikan efek yang baik kepada karyawan sehingga karyawan dapat mengembangkan diri dan mampu memahami beberapa hal terkait pekerjaannya. 2. Biaya Process Capability Studies diperlukan ketika perusahaan melakukan upaya untuk mengetahui suatu proses produksi berjalan secara capable (sesuai spesifikasinya) 3. Quality Planning and Design. Biaya ini dikeluarkan untuk melakukan proses identifikasi mutu/standar produk yang dibutuhkan, mendokumentasikan bagaimana produk dibuat. Dalam hal ini perusahaan SARI ROTI melakukan pemeriksaan bahan baku secara ketat dan pemilihan bahan baku yang sesuai dan memperhatikan kandung gizi pada produk roti tersebut. 4. Vendor Survei. Biaya ini dikeluarkan untuk barang-barang yang tidak diproduksi pabrik tetapi dibutuhkan untuk proses produksi. Contoh pada perusahaan ini dapat berupa bahan baku, mesin, sparepart mesin dan barang penunjang lainnya. Detection / Apprasial Cost adalah biaya yang muncul saat melakukan pendeteksian pada produk yang gagal. Pada perusahaan SARI ROTI, detection cost dilakukan ketika : 1. Testing dan Inspeksi pertama, pada departemen dough mixing. Pada departemen tersebut dilakukan pendeteksian komposisi adonan dan dipastikan dalam kondisi kalis dan tidak lengket pada mesin. 2. Inspeksi kedua, pada departemen packaging. Pada departemen ini, produk yang dari departemen cooling akan dicek kualitasnya lewat mesin metal detector. Apabila produk tersebut terkontaminasi logam, secara otomatis akan langsung dibuang sehingga produk yang gagal tersebut tidak akan sampai keluar area pabrik dan tidak membahayakan konsumen dan mencegah failure cost. Failure Cost adalah biaya yang timbul atau dikeluarkan yang berhubungan dengan kualitas atau kegagalan produk yang tidak memenuhi standar mutu perusahaan. Failure cost dibagi menjadi dua, yakni : 1. Failure Cost Internal. Yakni biaya yang muncul saat terjadi kesalahan atau ketidaksesuaian produk dengan mutu yang ditetapkan namun sudah dapat dideteksi sebelum produk tersebut dipasarkan atau didistribusikan ke konsumen. Meliputi Spoilage, Scrap, dan Rework (seperti yang dijelaskan di halaman pertama) 2. Failure Cost Eksternal berhubungan dengan kesalahan / ketidaksesuaian produk dengan mutu perusahaan namun terdeteksi ketika produk telah diterima oleh konsumen. Dampak dari kegagalan produk eksternal dapat merusak citra perusahaan. Contoh pada perusahaan SARI ROTI ini adalah : Kesalahan distributor. Apabila distributor yang menjual produk tersebut dalam keadaan sudah kadaluwarsa. Hal ini dianggap kelalaian karena tidak mengecek dahulu dan dapat menimbulkan biaya kegagalan eksternal. Kesalahan konsumen. Hal ini dapat terjadi apabila konsumen lalai saat membeli produk dari SARI ROTI, seperti tidak memperhatikan tanggal kadaluwarsa dan tidak menyimpan roti di suhu yang dianjurkan. Hal ini dapat merusak citra image dari perusahaan sekalipun kesalahan dia sendiri.