Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Stadium Telur
Tahapan metamorfosis nyamuk diawali dengan proses pembuahan sel telur nyamuk betina oleh
spermatozoa nyamuk jantan sehingga terjadi zigot. Pembuahan menghasilkan telur yang
kemudian telur tersebut diletakan di permukaan air oleh induk betina. Permukaan air yang
biasanya menjadi habitat telur-telur nyamuk adalah perairan yang tenang dengan kelembaban
tinggi.
Dalam fase telur, habitat air merupakan faktor utama yang menunjang tumbuh dan kembang
telur nyamuk. Jika habitat airnya mengering, maka telur nyamuk akan segera mati. Biasanya,
fase telur berlangsung selama 2 sd 3 hari sebelum akhirnya menetas dan menjadi larva.
2. Stadium Larva
Setelah telur menetas, larva nyamuk –atau biasa disebut jentik, akan keluar dari cangkang dan
terus tumbuh di permukaan air. Ia akan melalui 4 tahap pertumbuhan (instar) selama kurun
waktu 7 sd 10 hari hingga akhirnya masuk ke dalam tahapan metamorfosis nyamuk selanjutnya
yaitu menjadi pupa.
Dalam 4 instar yang dilaluinya, nyamuk akan mengalami perubahan bentuk dan penambahan
jumlah bulu-bulu halus di tubuhnya. Pertumbuhan jentik atau larva nyamuk tersebut dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya suhu air, ketersediaan bahan makanan, dan ada tidaknya
predator pemangsa di dalam ekosistem perairan yang ada di habitatnya. Perlu diketahui, jentik
nyamuk adalah mangsa dari beragam jenis biota perairan seperti ikan, moluska, dan para amfibi.
3. Stadium Pupa
Setelah 1 minggu menjadi larva, jentik nyamuk akan memasuki tahapan terakhir dari
kehidupannya di habitat perairan. Larva nyamuk berubah menjadi pupa atau kepompong untuk
mempersiapkan tubuhnya menjadi nyamuk dewasa yang sudah siap terbang.
Dalam fase ini, pupa akan berada dalam keadaan inaktif. Kendati begitu, fungsi fisiologis
pernapasannya masih berfungsi. Ia tetap menyerap oksigen di udara melalui corong nafas yang
berada di bagian atas pupa.
Advertisement
Fase metamorfosis nyamuk pada stadium pupa berlangsung sekitar 12 hari. Selama itu, pupa
akan membentuk sayap-sayap halus yang akan dipergunakannya untuk terbang pada fase
metamorfosis berikutnya. [Baca Juga : Proses Metamorfosis Katak]
4. Stadium Nyamuk Dewasa
Setelah melalui fase pupa selama 12 hari, kini terlahirlah seekor nyamuk dewasa yang siap
menghisap darah di tubuh kita. perlu diketahui bahwa, ada 2 jenis nyamuk berdasarkan alat
kelaminnya, yaitu nyamuk jantan dan nyamuk betina. Nyamuk jantan biasanya lebih dahulu
keluar dari pupa dibanding nyamuk betina.
Setelah keduanya sama-sama keluar, nyamuk-nyamuk tersebut kemudian akan kawin. Setelah
itu, nyamuk betina akan beristirahat selama 2 hari sebelum akhirnya mulai mencari darah.
Darah mengandung protein tinggi yang digunakan nyamuk untuk pertumbuhannya. Mereka
memperoleh darah dengan menusuk dan menghisap jaringan tubuh manusia dan hewan mamalia
lainnya dengan mulutnya. Setelah perut nyamuk betina penuh dengan darah, ia lalu akan
beristirahat kembali untuk mematangkan pertumbuhan telurnya. Barulah setelah matang, telur
tersebut kembali diletakan di perairan yang tenang untuk memulai proses metamorfosis
selanjutnya.
Dalam 1 kali kehidupannya yang berlangsung sekitar 2 sd 4 minggu, nyamuk betina hanya dapat
terbuahi dan bertelur sebanyak satu kali sebelum akhirnya mati. Kendati begitu, ada pula
beberapa jenis nyamuk yang justru dapat terbuahi dan bertelur hingga 5 sd 7 kali.