Anda di halaman 1dari 13

BANGSA ARAB SEBELUM DATANGNYA ISLAM

DISUSUN OLEH:

DESI ANNISA PUTRI

44315001

BUDAYA DAN BAHASA ARAB

ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2017
PENDAHULUAN

Lazimnya pembahasan tentang sejarah peradaban dan kebudayaan islam oleh ahli-ahli
sejarah barat maupun timur diawali dengan uraian tentang sejarah bangsa arab sebelum Islam.
Hal ini memang tersas relevan, mengingat negri dan bangsa arab adalah yang pertama kali
mengenal dan menerima islam. Adalah suatu fakta bahwa agama islam diturunkan di jazirah
arab, karena itu sudah barang tentu bangsa arablah yang pertama kali mendengar dan menghayati
dan mengenal islam.
Sejarah perkembangan masyarakat arab dalam kenyataan tidak dapat dilepaskan dari
sejarah perkembangan islam. Bangsa arab adalah suatu bangsa yang diasuh dan dibesarkan Islam
dan juga Islam didukung dan berkembang luaskan oleh bangsa arab. Dengan jelas sejarah
menunjukan bahwa kemajuan bangsa arab sampai menjadi bangsa besar, kuat dan bersatu adalah
berkat kesetiaan dan keikhlasannya terhadap islam. Demikian pula, islam cepat tersiar dan
tersear luas ke penjuru dunia, berkat peranan islam.
Dalam makalah ini saya akan sedikit menjelaskan tentang sejarah bangsa arab ditinjau dari
letak geografis jazirah arab, asal-usul bangsa arab, peradaban bangsa arab pra-islam, kehidupan
keagamaan bangsa arab, sisi positif bangsa arab, dan sisi negative bangsa arab.
PEMBAHASAN
A. Letak Geografis Jazirah Arab
Jazirah arab menjelang kelahiran islam diapit oleh dua kerajaan besar yaitu Romawi Timur
di sebelah barat sampai ke laut Adriatik dan Persia di sebelah timur sampai ke sungai Dijlah.
Kedua kerajaan besar itu disebut hegemoni di wilayah sekitar Timur Tengah. Sebenarnya Jazirah
Arab bebas dari pengaruh kedua kerajaan tersebut, kecuali daerah-daerah subur seperti: Yaman
dan daerah-daerah sekitar teluk Persia. Wilayah jazirah arab di teluk Persia termaksud daerah
kekuasaan kerajaan Persia. Dengan demikian daerah hijau bebas dari pengaruh-pengaruh politik
dan budaya dari luar. Islam yang dasar-dasarnya diletakkan oleh Nabi Saw di Mekkah dan di
Madinah adalah agama yang murni, tidak dipengaruhi baik oleh perkembangan agama-agama
yang ada di sekitarnya maupun kekuasaan politik yang meliputinya.
Jazirah Arab berbentuk empat persegi panjang, yang sisinya tidak sejajar. Di sebelah barat
terbatas dengan lautan merah, di sebelah selatan dengan laut arab, di sebelah timur dengan teluk
arab (Persia) dan di sebelah utara dengan gurun pasir Irak dan Syiria. Kemudian Jazirah Arab ini
terbagi kepada bagian tengah yang terdiri dari padang pasir dan gurun-gurun yang jarang
penduduknya dan bahagian tepi merupakan sebuah pita kecil yang melingkari bagian tengah dan
subur daerahnya dan banyak kota yang ada seperti: Bahrain, Oman. Bagian tengah, terbagi
kepada bagian utara di sebut dengan Nejedan bagian selatan di sebut dengan al-Ahkaf yang
jarang penduduknya karena itu disebut dengan al-Rub al-Khalli.
Jazirah dalam bahasa Arab berarti pulau. Jadi “Jazirah Arab” berarti “pulau Arab”.
Sebagian ahli sejarah menamai tanah Arab itu dengan “Shibhul Jazirah” yang dalam bahasa
Indonesia berarti “Semenanjung”. Dilihat dari peta, Jazirah Arab berbentuk persegi panjang yang
sisi-sisinya tidak sejajar. Batasan-batasan alam yang membatasi Jazirah Arab adalah :
- Di bagian barat:berbatasan dengan Laut Merah.
- Di bagian timur:berbatasan dengan Teluk Arab.
- Di bagian utara:berbatasan dengan Gurun Irak dan Gurun Syam.
- Di bagian selatan:berbatasan dengan Samudra Hindia.
Jazirah Arab terbagi atas dua bahagian yaitu bagian tengah dan bagian tepi. Setiap bagian
memiliki bentangan alam tersendiri. Bagian tengah terdiri dari daerah pegunungan yang amat
jarang dituruni hujan. Di bagian tengah inilah orang Badui tinggal. Bagian tengah dari Jazirah
Arab terbagi menjadi dua bagian yang lebih kecil yaitu: Bagian utara yang disebut Najed dan
bagian selatan yang disebut Al-Ahqaf. Bagian selatan penduduknya amat sedikit. Karenanya
bagian ini disebut Ar-Rab'ul Khali (tempat yang sunyi). Jazirah Arab bagian tepi merupakan
sebuah pita kecil yang melingkari Jazirah Arab. Pada bagian tepi ini, hujan yang turun cukup
teratur. Bagian tepi inilah yang didiami oleh orang atau penduduk kota. Sedangkan ahli –ahli
ilmu purba membagi Jazirah Arab menjadi tiga bagian :
1. Arab Petrix, yaitu daerah-daerah yang terletek di sebelah barat daya lembah Syam.
2. Arab Deserta, yaitu daerah Syam sendiri.
3. Arab Felix, yaitu negeri Yaman yang terkenal dengan sebutan “Bumi Hijau”.

B. Asal-Usul Bangsa Arab


Bangsa arab adalah salah satu dari bangsa samiah. Bangsa samiah ini dianggap sebagai
keturunan dari sam bin nuh a.s samiah-mesopotamia. Bangsa Arab adalah salah satu entitas yang
berasal dari keturunan Sam, putra tertua Nabi Nuh. Entitas lainnya adalah Romawi dan
Persia.Mereka berdomisili disekitar wilayah barat daya benua Asia (al-Janub al-Gharbi min
Asia), atau yang biasa dikenal dengan Semenanjung Arabia.
Menurut para sejarawan asal mula bangsa arab terbagi menjadi 3 kaum/suku yang berada
di jazira arab, Adapun suku itu, yaitu :
1. Arab Ba’idah
Yaitu bangsa arab yang telah musnah yaitu, orang-orang arab yang telah lenyap jejaknya.
Jejak mereka tidak dapat diketahui kecuali hanya terdapat dalam catatan kitab-kitab suci. Arab
Ba'idah ini termaksud suku bangsa arab yang dulu pernah mendiami Mesopotamia akan tetapi,
karena serangan raja namrud dan kaum yang berkuasa di Babylonia, sampai Mesopotamia
selatan pada tahun 2000 SM suku bangsa ini berpencar dan berpisah ke berbagai daerah, di
antara kabilah mereka yang termaksud adalah: 'Aad, Tsamud, Ghasan, Jad.
2. Arab Aribah
Yaitu cikal bakal dari rumpun bangsa Arab yang ada sekarang ini. Mereka berasal dari
keturunan Qhattan yang menetap di tepian sungai Eufrat kemudian pindah ke Yaman. Suku
bangsa arab yang terkenal adalah: Kahlan dan Himyar. Kerajaan yang terkenal adalah kerajaan
Saba' yang berdiri abad ke-8 SM dan kerajaan Himyar berdiri abad ke-2 SM.
3. Arab Musta'ribah
Yaitu menjadi arab atau peranakan disebut demikian karena waktu Jurhum dari suku
bangsa Qathan mendiami Mekkah, mereka tinggal bersama nabi Ismail dan ibunya Siti Hajar.
Nabi Ismail yang bukan keturunan Arab, mengawini wanita suku Jurhum. Arab Musta'ribah
sering juga disebut Bani Ismail bin Ibrahim ismail (Adnaniyyun).
Bangsa Arab mempunyai akar panjang dalam sejarah, mereka termasuk ras atau rumpun
bangsa Caucasoid, dalam Subras Mediteranian yang anggotanya meliputi wilayah sekitar Laut
Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arabiyah dan Irania. Bangsa arab hidup berpindah-pindah,
karena tanahnya terdiri atas gurun pasir yang kering dan sangat sedikit turun hujan. Perpindahan
mereka dari satu tempat ke tempat yang lainnya mengikuti tumbuhnya stepa (padang rumput)
yang tumbuh secara sporadic di tanah arab di sekitar oasis atau genangan air setelah turun hujan.
Bila dilihat dari asal-usul keturunan, penduduk jazirah arab dapat dibagi menjadi dua golongan
besar, yaitu: Qathaniyun (keturunan Qathan) dan ‘Adaniyun (keturuan Ismail ibnu Ibrahim as)
C. Peradaban Bangsa Arab Pra-Islam
Sebelum peradaban Islam masuk di tengah- tengah masyarakat Arab, bangsa Arab
sebenarnya telah mengenal kehidupan politik, ekonomi, sosial, bahasa, dan seni, meskipun
sangat sederhana.

1. Kehidupan Ekonomi

Kehidupan ekonomi masyarakat Arab sangat ditentukan dengan kondisi dan letak
geografis negara- negara Arab itu sendiri. Bagi masyarakat pedalaman, kehidupan ekonomi
mereka biasanya dilakukan melalui sektor pertanian dan peternakan. Sedangkan bagi masyarakat
Arab perkotaan, kehidupan ekonomi mereka sangat ditentukan oleh perdagangan. Oleh karena
itu, bangsa Arab Quraisy sangat terkenal dalam dunia perdagangan.

Mayoritas penduduk Arab mata pencahariannya adalah peternakan, terutama peternakan


unta. Sedangkan pertanian dilakukan di oase dan dataran tinggi tertentu di pegunungan. Hasil
pertanian di oase yaitu kurma, sementara di pegunungan yaitu gandum.  Kota Yatsrib (Madinah)
merupakan oase yang luas dan subur. Sedangkan kota Mekah tidak cocok bagi pertanian. Oleh
karena itu Mekah dijadikan sebagai pusat perdagangan. Di mekah terdapat pusat perdagangan,
yaitu pasar Ukaz.

Ekonomi sebelum Islam dipenuhi dengan riba. Metode umum yang digunakan dalam
peminjaman dan pembayarannya kembali merupakan suatu pemerasan. Sang rentenir
meminjamkan uangnya kepada orang dengan bunga yang tinggi, dan ketika uang yang dipinjam
tidak dibayar pada waktu yang ditentukan, maka uang tersebut dilipatgandakan dan kemudian
dilipatkan tiga kali pada akhir than ketiga. Jika peminjam gagal membayar pinjaman dan
bunganya, pemberi pinjaman kadang- kadang mengambil hak peminjam atas istri dan anaknya.

2. Kondisi Politik

Kondisi politik bangsa Arab sebelum Islam yaitu seperti tuan dan budaknya. Para tuan
berhak atas semua harta rampasan dan kekayaan dan budak diwajibkan membayar denda dan
pajak. Kekuasaan yang berlaku saat itu adalah sistem diktator. Sementara kabilah- kabilah yang
berdekatan dengan wilayah pemerintahan tidak merasa tentram, karena mereka juga
dimanfaatkan oleh pemimpin untuk memenuhi kepentingannya.

Sedangkan kondisi bangsa Arab sebelum islam, hidup bersuku-suku (kabilah-kabilah) dan
berdiri sendiri-sendiri. Satu sama lain kadang-kadang saling bermusuhan. Mereka tidak
mengenal rasa ikatan nasional. Yang ada pada mereka hanyalah ikatan kabilah. Dasar hubungan
dalam kabilah itu ialah pertalian darah. Rasa asyabiyah(kesukuan) amat kuat dan mendalam pada
mereka, sehingga bila mana terjadi salah seorang di antara mereka teraniaya maka seluruh
anggota-anggota kabilah itu akan bangkit membelanya. Semboyan mereka “ Tolong saudaramu,
baik dia menganiaya atau dianiaya “.
Pada hakikatnya kabilah-kabilah ini mempunyai pemuka-pemuka yang memimpin
kabilahnya masing-masing. Kabilah adalah sebuah pemerintahan kecil yang asas eksistensi
politiknya adalah kesatuan fanatisme, adanya manfaat secara timbal balik untuk menjaga daerah
dan menghadang musuh dari luar kabilah.

Kedudukan pemimpin kabilah di tengah kaumnya seperti kedudukan seorang raja. Anggota
kabilah mengikuti apa pun pendapat pemimpinnya ketika damai atau perang. Dia mempunyai
kewenangan hukum dan otoritas pendapat, seperti seorang pemimpin yang diktator.

3. Kehidupan Sosial

Dalam bidang bahasa dan seni bahasa, orang- orang Arab pada masa pra Islam sangat
maju. Bahasa mereka sangat indah dan syair- syair mereka sangat banyak. Dalam lingkungan
mereka seorang penyair sangat dihormati. Untuk mempertahankan persaingan di kalangan
penyair, suku- suku di Arab tiap tahun mengadakan suatu pertemuan umum di Ukaz. Para
penyair membacakan karya puisi mereka yang berlomba satu sama lain untuk memperoleh
penghargaan.

Moral bangsa Arab pada masa sebelum Islam sangat merosot, sehingga mencemarkan
kehidupan bangsa dan negara. Di antaranya, pertama meminum arak bersama wanita dalam
pertemuan judi. Kedua, perzinahan. Ketiga, mengubur anak perempuan hidup- hidup. Keempat,
laki-laki memiliki kebiasaan mengawini dan menceraikan perempuan sesukanya. Dan Kelima,
menjadikan perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya sebagai barang warisan.

Kerusakan moral bangsa Arab pra Islam sebagai berikut:

a. Meminum arak adalah salah satu dari kebiasaan bangsa Arab. Di antara salah satu cara
mereka meminum arak yaitu dengan minum bersama dalam suatu pertemuan, mereka
sambil berjudi dan dihibur oleh perempuan- perempuan penyanyi. Kegemaran meminum
arak bersama perempuan menjadikan kesopanan bangsa Arab hilang, karena tidak adanya
disiplin sosial.
b. Perzinahan antara laki- laki dan perempuan oleh bangsa Arab merupakan perbuatan biasa.
Para suami acuh tak acuh terhadap kesetiaan istrinya, sehingga suami dapat
membiarkannya tinggal dengan laki- laki lain agar mendapatkan benih yang bagus. Bangsa
Arab juga memiliki kebiasaan poliandri, yaitu kebiasaan menikah di mana seorang
perempuan menerima lebih dari seorang laki- laki sebagai suaminya. Apabila perempuan
itu hamil dan melahirkan bayinya, maka setelah beberapa hari dia mengundang semua laki-
laki yang berkumpul dengannya dan kemudian dia menunjuk siapa pun yang dia sukai
sambil menyebutkan namanya, lalu laki- laki itu bisa mengambil bayi tersebut.
Dalam kondisi seperti itu, perempuan dipandang sebagai kekayaan keseluruhan suku dan
dia tidak memiliki hak untuk melepaskan diri dari kelompok. Anak- anak mereka adalah
anggota penuh suku, karena ibunya adalah angota suku. Tidak ada perbedaan antara
keturunan yang sah dan haram.
c. Mengubur anak perempuan secara hidup- hidup dilakukan karena mereka takut mendapat
malu dan miskin. Selain itu, disebabkan karena muncul dalam diri mereka rasa hormat
yang benar- benar palsu yang memaksa mereka melakukan pembunuhan massal terhadap
anak perempuannya. Di mana gagasan yang mendasarinya adalah bahwa golongan
perempuan, terutama anak perempuan merupakan sumber aib.
d. Menurut bangsa Arab pernikahan adalah sejenis perbudakan dan hak- hak perkawinan
suami seperti penguasaan, dan dia bebas memperlakukan apa yang telah dimilikinya. Tidak
ada batasan tentang jumlah istri yang dapat dapat dinikahi oleh seorang laki- laki. Mereka
dapat menikahi perempuan sebanyak yang disukainya dan membatalkannya sesuai dengan
kehendaknya. Tidak ada batasan yang ditetapkan terhadap nafsu laki- laki. Perempuan
yang hamil diusir dari rumah suaminya tanpa hak apa pun dan dijadikan istri oleh orang
lain berdasakan kesepakatan dengan suami sebelumnya.
e. Perkawinan telah memberikan hak kepada suami atas kepemilikan yang mutlak. Bahkan
hak ini dapat diwarisi oleh ahli warisnya. Biasanya anak laki- laki tertua yang mempunyai
hak paling kuat untuk memilikinya. Akan tetapi jika tidak ada anak laki- laki, maka janda
tersebut dialihkan kepada saudara orang yang meninggal tersebut. Perempuan tidak
memiliki bagian dalam warisan suami, orang tua dan keluarga lainnya. Karena mereka
sendiri sama sekali tidak bebas, tetapi sebagai bagian dari kepemilikan suami, yang
pembebasan dan keputusannya ada di tangan sang pewaris.

D. Kehidupan Keagamaan Bangsa Arab


Sebelum Islam penduduk Arab menganut agama yang bermacam-macam, dan Jazirah Arab
telah dihuni oleh beberapa ideologi, dan keyakinan keagamaan. Bangsa Arab sebelum Islam
telah menganut agama yang mengakui Allah sebagai tuhan mereka. Kepercayaan ini diwarisi
turun temurun sejak nabi Ibrahim as dan Ismail as. al-Qur’an menyebut agama itu dengan Hanif,
yaitu kepercayaan yang mengakui keesaan Allah sebagai pencipta alam, Tuhan menghidupkan
dan mematikan, Tuhan yang memberi rezeki dan sebagainya. Kepercayaan yang menyimpang
dari agama yang hanif disebut dengan Watsniyah, yaitu agama yang mempersyarikatkan Allah
dengan mengadakan penyembahan kepada :
 Anshab, batu yang memiliki bentuk
 Autsa, patung yang terbuat dari batu
 Ashnam, patung yang terbuat dari kayu, emas, perak, logam dan semua patung yang tidak
terbuat dari batu.
Berhala atau patung yang pertama yang mereka sembah adalah : Hubal. Dan kemudian
mereka membuat patung-patung seperti Lata, Uzza, Manata, dll. Tidak semua orang arab
jahiliyah menyembah Watsaniyah ada beberapa kabilah yang menganut agama Yahudi dan
Masehi. Agama Yahudi dianut oleh bangsa Yahudi yang termaksud rumpun bangsa Samiah
(semid). Asal usul Yahudi berasal dari Yahuda salah seorang dari dua belas putra nabi Yakub.
Agama Yahudi sampai ke Jazirah Arab oleh bangsa Israel dari negeri Asyur. Mereka diusir
oleh kerajaan Romawi yang beragama Masehi dan bangsa Asyur ini berangsur-angsur mendiami
Yastrib (Madinah) dan sekitarnya dan mereka menyebarkan agama Yahudi tersebut.Agama
Masehi yang berkembang adalah : Sekte Yaqubiah yang mengatakan bahwa perbuatan dan iradat
al – Masih adalah tabiat ketuhanan. Kaum Yaqubiah berkata bahwa persatuan ketuhanan dengan
kemanusiaan pada diri al-Masih ialah sebagaimana air dimasukan ke dalam tuak, lalu menjadi
jenis yang satu.
Agama-agama yang ada pada saat itu antara lain :
1. Yahudi
Agama ini dianut orang-orang Yahudi yang berimigrasi ke Jazirah Arab. Daerah Madinah,
Khaibar, Fadk, Wadi Al Qura dan Taima’ menjadi pusat penyebaran pemeluknya. Yaman juga
dimasuki ajaran ini, bahkan Raja Dzu Nuwas Al Himyari juga memeluknya. Bani Kinanah, Bani
Al Haarits bin Ka’ab dan Kindah juga menjadi wilayah berkembangnya agama Yahudi ini.
2. Nashara (Kristen).
Agama ini masuk ke kabilah-kabilah Ghasasinah dan Al Munadzirah. Ada beberapa gereja
besar yang terkenal. Misalnya, gereja Hindun Al Aqdam, Al Laj dan Haaroh Maryam. Demikian
juga masuk di selatan Jazirah Arab dan berdiri gereja di Dzufaar. Lainnya, ada yang di ‘And dan
Najran. Adapun di kalangan suku Quraisy yang menganut agama Nashrani adalah Bani Asad bin
Abdil Uzaa, Bani Imri-il Qais dari Tamim, Bani Taghlibdari kabilah Rabi’ah dan sebagian
kabilah Qudha’ah.
3. Majusiyah
Sebagian sekte Majusi masuk ke Jazirah Arab di Bani Tamim. Di antaranya, Zaraarah dan
Haajib bin Zaraarah. Demikian juga Al Aqra’ bin Haabis dan Abu Sud (kakek Waki’ bin Hisan)
termasuk yang menganut ajaran Majusi ini. Majusiyah juga masuk ke daerah Hajar di Bahrain.
4. Syirik (Paganisme).
Kepercayaan dengan menyembah patung berhala, bintang-bintang dan matahari yang oleh
mereka dijadikan sebagai sesembahan selain Allah. Penyembahan bintang-bintang juga muncul
di Jazirah Arab, khususnya di Haraan, Bahrain dan di Makkah, mayoritas Bani Lakhm, Khuza’ah
dan Quraisy. Sedangkan penyembahan matahari ada di negeri Yarnan.
5. Al Hunafa’
Meskipun pada waktu hegemoni paganisme di masyarakat Arab sedemikian kuat, tetapi
masih ada beberapa orang yang dikenal sebagai Al Hanafiyun atau Al Hunafa’. Mereka tetap
berada dalam agama yang hanif, menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya serta
menunggu datangnya kenabian.
Di antara beberapa agama/kepercayaan tersebut yang paling terkenal adalah penyembahan
terhadap berhala yang jumlahnya mencapai lebih dari 360 buah, sehingga menyesaki lingkungan
Ka’bah. Dan setiap qabilah di Arab memiliki berhala sebagai sesembahan mereka sendiri-
sendiri.
Di antara berhala yang paling populer di kalangan mereka ialah :
1. Wadd
Adalah nama patung milik kaum nabi Nuh yang berasal dari nama seorang shalih dari
mereka. Ditemukan kembali oleh Amru bin Luhai di Jeddah dan diberikan kepada Auf bin
‘Adzrah dan ditempatkan di Wadi Al Quraa di Dumatul Jandal dan disembah oleh bani kalb bin
Murrah. Patung ini ada sampai datangnya Islam kemudian dihancurkan Khalid bin Walid dengan
perintah Rasulullah.
2. Suwaa’
Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali dan diberikan kepada
Mudhor bin Nizaar dan diserahkan kepada bani Hudzail serta ditempatkan di Rohaath sekitar 3
mil dari Makkah.
3. Yaghuts
Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali dan diberikan kepada
Na’im bin Umar Al Muradi dari Majhaj dan ditempatkan di Akmah atau Jarsy di Yaman,
disembah oleh bani Majhaj dan bani An’am dari kabilah Thaiyi’.
4. Ya’uq
Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali dan diberikan kepada
kabilah Hamadan dan ditempatkan di Khaiwaan, disembah oleh orang-orang Hamadan.
5. Nasr
Adalah salah satu patung kaum nabi Nuh yang ditemukan kembali dan diberikan kepada
kabilah Himyar dan ditempatkan di Saba’ disembah oleh bani Dzi Al Kilaa’ dari kabilah Himyar
dan sekitarnya.
6. Manaah
Adalah salah satu patung berhala yang ditempatkan di pantai laut dari arah Al Musyallal di
Qadid antara Makkah dan Madinah. Patung ini sangat diagungkan oleh suku AlAus dan Al
Khazraj. Rasulullah mengutus Ali bin Abi Thalib untuk menghancurkannya pada penaklukan
kota Makkah.
7. Laata
Laata adalah kuburan orang shalih yang ada di Thaif yang dibangun dengan batu persegi
empat. Bangsa Arab seluruhnya sangat mengagungkannya dan sekarang tempatnya adalah di
menara masjid Thaif. Ada yang mengatakan bahwa Laata adalah nama seorang yang membuat
masakan Sawiiq untuk jamaah haji, lalu ia meninggal kemudian kuburannya di sembah. Ketika
bani Tsaqif masuk Islam maka Rasulullah mengutus Al Mughiroh bin Syu’bah untuk
menghancurkannya dan kuburan ini dibakar habis.
8. Al ‘Uzza
Al ‘Uzza adalah satu pohon yang disembah. la lebih baru dari Al Laata, ditempatkan di
Wadi Nakhlah di atas Dzatu ‘Irqin. Mereka dulu mendengar suara keluar dari Al Uzza. Berhala
ini sangat diagungkan Quraisy dan Kinanah. Ketika Rasulullah Saw menaklukan Makkah, beliau
mengutus Khalid bin Al Walid untuk menghancurkannya. Ternyata ada tiga pohon dan ketika
dirobohkan yang ketiga, tiba-tiba muncul wanita hitam berambut kusut dalam keadaan
rneletakkan kedua tangannya di bahunya menampakkan taringnya. Di belakangnya, ada juru
kuncinya. Kemudian Khalid penggal lehernya dan pecah, ternyata ia adalah seekor merpati, lalu
Khalid bin Al Walid membunuh juru kuncinya.
9. Hubal
Merupakan patung yang paling besar di Ka’bah. Diletakkan di tengah Ka’bah. patung ini
terbuat dari batu ‘aqiq merah dalam rupa manusia. Dibawa ‘Amru bin Luhai dari Syam. Isaaf
dan Naailah (Dua patung berhala yang ada di dekat sumur Zamzam. Dua patung ini berasal dari
sepasang orang Jurhum yang masuk ke Ka’bah dan berbuat fujur, lalu dikutuk menjadi dua batu,
seiring perjalanan waktu, keduanya disembah.
10. Dzul Khalashah
Ini adalah berhala milik kabilah Khats’am, Bajilah dan Daus yang berada di Tubaalah,
daerah antara Makkah dan Yaman. Begitulah gambaran keadaan agama di Jazirah Arabiyah
sebelum datangnya Islam. Mereka masih mengimani rububiyah Allah dan menganggap Allah
sebagai sesembahannya juga dan sebagai Dzat Pencipta. Sumber kepercayaan tersebut adalah
risalah samawiyah yang yang dikembangkan dan disebarkan di jazirah Arab terutama risalah
nabi Ibrahim dan Ismail.

E. Sisi Positif Dan Sisi Negative Bangsa Arab.


Arab jahiliyah itulah kata-kata yang sering kita dengar baik dari tulisan ataupun dari
perkataan orang. Jika dilihat dari fakta kemajuan yang terjadi di bangsa arab, yang maju dalam
bidang astronomi, bangunan dan lain-lain, maka jahiliah disini bukan berarti bodoh namun
bodoh dalam hal tidak meggunakan hukum/aturan Allah dalam kehidupan sehari-sehari.
Jadi dapat kami tarik kesimpulan bangsa arab memiliki sisi negative dan sisi positif yaitu ;
Sisi negatif:
1. Memandang rendah derajat wanita dan membunuh bayi perempuan yang baru lahir dan
juga membunuh anak laki-laki yang di anggap tidak pemberani.
2. Minum-minuman yang memabukan.
3. Perjudian
4. Pencurian dan Perampokan
5. Perkelahian dan Peperangan
6. Mengawini banyak istri(Poligami) dan mengawini ibu dan saudara-saudaraya sendiri
7. Menyembah berhala

Sisi Positif:
1. Syajahah ( Pemberani)
2. Amanah
3. Sangat Menghormati tamu
4. Memotong tangan pencuri
5. Berkembangnya ilmu pengetahuan, diantaranya ilmu astronomi, ilmu bangunan, Ilmu
tentang iklim, Ilmu sejarah.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas, penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Pertama, Arab merupakan daerah yang sebagian besar wilayahnya merupakan gurun pasir,
yang mana daerah seperti ini sangat berpengaruh terhadap kepribadian orang-orang Arab di masa
itu.
Kedua, Sebelum Islam masuk di tengah- tengah masyarakat Arab, bangsa Arab hidup
dalam kejahiliyahan. Mereka larut dalam kegelapan kejahatan dan tahayul serta bodoh dalam
etika. Di samping itu mereka telah mengenal kehidupan sosial, ekonomi, bahasa dan seni,
meskipun masih sederhana.
Ketiga, Keagamaan bangsa Arab, yaitu Menyembah Malaikat, Menyembah Jin, Ruh, dan
Hantu, Menyembah Benda-benda Langit, Menyembah Berhala, Agama Ahli Kitab (Yahudi dan
Nasrani).
Keempat, Semua agama bangsa Arab, keadaan para pemeluknya sama dengan keadaan
orang-orang Musyrik. Hati, kepercayaan, tradisi, dan kebiasaan mereka hampir serupa.
Pada masa sebelum nabi Muhammad saw. bangsa Arab sudah memahami keesaan Allah.
Akan tetapi setelah berpuluh- puluh abad, ajaran tersebut mengalami perubahan, yang kemudian
muncul berbagai ajaran dan akhirnya jatuh menjadi agama berhala.
Melalui makalah ini Kami akan membahas lebih lanjut mengenai ciri fisik Arab, peradaban
bangsa Arab dan kepercayaan bangsa pra Islam. Arab pra Islam sangat penting untuk dibahas,
karena memberi pengetahuan kepada kita bagaimana kondisi Arab dan masyarakatnya sebelum
Islam masuk ke daerah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hamid Siddiqi, Sirah Nabi Muhammad saw, Bandung, Penerbit Marja, 2001.
Al-Mubarakfuri, Shafiyyurrahman, Ar-Rahiq Al-Makhtum, Jakarta;Ummul Quro’. 2012
Ismail, Faisal.Drs, Sejarah Kebudayaan Islam, Yogyakarta;CV.Bina Usaha.1984
Moenawar Chalil, Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad saw. jilid 1, Jakarta, Gema Insani,
2001.
Prof. Dr. Abu Su’ud, Islamilogi, Rineka Cipta;Jakarta.2003
Syaikh Shafiyyurrahman Al- Mubarakfury, Sirah Nabawiyah, Terjemahan oleh Kathur Suhardi,
Jakarta Timur, Pustaka Al- Kautsar, 2008, 19.
W. Robertson Smith, op, cit, dalam Abdul Hamid Siddiqi.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bangsa_Arab
http://www.taqrib.info/indonesia/index.php?
option=com_content&view=article&id=1391:sejarah..

Anda mungkin juga menyukai