APRIL 2020
HERNIA SCROTALIS
Oleh :
Susi Irmawati
N 111 18 007
PEMBIMBING KLINIK
dr. ROBERTHY DAVID MAELISSA, Sp.B., FINACS
1
HALAMAN PENGESAHAN
Fakultas : Kedokteran
2
BAB I
PENDAHULUAN
Hernia inguinalis lateralis terjadi lebih sering dari hernia inguinalis medialis
dengan perbandingan 2 : 1, dan diantara itu ternyata pria lebih sering 7 kali lipat
terkena dibandingkan dengan wanita. Semakin bertambahnya usia kita,
kemungkinan terjadinya hernia semakin besar.
Hal ini dipengaruhi oleh kekuatan otot-otot perut yang sudah mulai
melemah. Hernia, atau sering kita kenal dengan istilah “Turun Bero”,
merupakan penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah
dari dinding rongga bersangkutan. Kita ambil contoh hernia abdomen (perut).
Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah
dari lapisan muskulo aponeurotik (lapisan otot) dinding perut.
Hernia terdiri atas jaringan lunak, kantong, dan isi hernia.Tujuh puluh lima
persen dari seluruh hernia abdominal terjadi diinguinal (lipat paha). Yang lainnya
dapat terjadi di umbilikus (pusar) atau daerah perut lainnya. Hernia inguinalis dibagi
menjadi 2, yaitu hernia inguinalis medialis dan hernia inguinalis lateralis. Jika
kantong hernia inguinalis lateralis mencapai skrotum (buah zakar), hernia disebut
hernia skrotalis.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi
Dari sifatnya dikenal hernia reponibel dan ireponibel. Reponibel bila isi
kantung bisa direposisi kembali bila berbaring atau didorong dengan tangan.
Sedangkan bila tidak bisa direposisi disebut ireponibel. Biasanya hernia
ireponibel disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum kantong
hernia, yang disebut hernia akreta. Tidak ada keluhan nyeri atau tanda sumbatan
usus.1
4
Bila terjadi gangguan pada pasase usus yang terjepit hernia yang ireponibel,
maka disebut hernia inkarserata. Sementara bila hernia tersebut mengakibatkan
gangguan vaskularisasi maka disebut hernia strangulata. 1
Berikut adalah pembagian hernia yang terjadi secara congenital dan didapat
(acquired) :
1. Kongenital
Kanalis inguinalis normal pada fetus :
Pada bulan ke-8 kehamilan terjadi desensus testis, yaitu masuknya testis
dari abdomen ke scrotum melalui canalis inguinalis, sehingga terjadi
penarikan peritoneum ke daerah scrotum, dan terjadi penonjolan
(prosesus vaginalis peritonei). Pada bayi yang sudah lahir akan
mengalami obliterasi sehingga isi perut tidak dapat masuk melalui kanal.
Karena testis kiri turun lebih dahulu daripada kanan, maka kanalis
inguinalis kanan lebih sering terbuka. Pada keadaan normal, kanalis
inguinalis menutup pada usia 2 tahun. Bila prosesus terbuka terus (tidak
mengalami obliterasi) menyebabkan terjadinya hernia inguinalis lateralis
kongenital.
2. Acquired / didapat
Disebabkan oleh :
5
Kelemahan dinding otot perut yang disebabkan oleh usia, atau
kerusakan n. illioinguinalis dan n. illiofemoralis setelah
appendiktomi.
6
m. oblikus eksternus, dan dasarnya adalah ligamentum inguinale. Akanal ini
berisi funiculus spermaticus pada laki-laki dan ligamentum rotundum pada
perempuan.1
7
oleh fascial transversal yang diperkuat oleh aponeurosis m. transverses
abdominis yang kadang-kadang tidak sempurna, sehingga potensial untuk
menjadi lemah. Karena hernia medialis ini tidak melalui kanalis umumnya
tidak mengalami strangulasi karena cincinnya cenderung longgar. 1
Etiologi
8
annulus inguinalis eksternus pada pria lebih besar dibanding wanita. Selain
itu juga karena perjalanan embriologisnya dimana testis pada pria turun dari
rongga abdomen melalui kanalis inguinalis. Seringkali kanalis tidak menutup
sempurna setelahnya. Berbagai faktor penyebab berperan pada
pembentukan pintu masuk hernia pada annulus internus yang cukup lebar
sehingga bisa dimasuki oleh kantong dan isi hernia. Selain itu diperlukan juga
faktor yang bisa mendorong isi hernia melalui pintu yang sudah terbuka
cukup lebar itu.1,3,4,5
Patofisiologi
9
tinggi dan kanalis inguinalis berjalan lebih vertical. Sebaliknya jika otot
dinding perut berkontraksi, kanalis inguinalis berjalan lebih transversal dan
annulus inguinalis tertutup sehingga mencegah masuknya usus ke dalam
kanalis inguinalis.
Bila cincin hernia sempit, kurang elastic atau lebih kaku maka akan
terjadi jepitan yang menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada
permulaan terjadi bendungan vena sehingga terjadi oedem organ atau
struktur di dalam hernia dan transudasi ke dalam kantong hernia. Timbulnya
oedem menyebabkan jepitan pada cincin hernia makin bertambah sehingga
akhirnya peredaran darah jaringan terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan
kantong hernia akan berisi transudat berupa cairan serosanguinus. 1
Gejala Klinis
Gejala dan tanda klinis hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi
hernia. Pada hernia reponibel keluhan satu-satunya adalah adanya benjolan
di lipat paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin, atau mengedan,
dan menghilang waktu berbaring. Keluhan nyeri jarang dijumpai, bila ada
biasanya dirasakan di daerah epigastrium atau para umbilical berupa nyeri
visceral karena regangan pada mesenterium sewaktu satu segmen usus halus
masuk ke dalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual atau muntah,
10
afflatus dan tidak BAB baru timbul kalau terjadi inkarserasi karena ileus atau
strangulasi karena nekrosis atau gangren. 1
Diagnosis
Gejala dan tanda klinis hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi
hernia. Pada hernia reponibel keluhan satu-satunya adalah adanya benjolan
di lipat paha yang muncul waktu berdiri, batuk, bersin, mengangkat benda
berat atau mengedan, dan menghilang saat berbaring. Pasien sering
mengatakan sebagai turun berok, burut atau kelingsir. Keluhan nyeri jarang
dijumpai; kalau ada biasanya dirasakan di daerah epigastrium atau
paraumbilikal berupa nyeri visceral karena regangan pada mesenterium
sewaktu satu segmen usus halus masuk ke dalam kantong. Nyeri yang
disertai mual dan muntah baru muncul kalau terjadi inkarserata karena ileus
atau strangulasi karena nekrosis.1,2,6
11
mengedan, kalau ujung jari menyentuh hernia berarti hernia inguinalis
lateral, sementara jika bagian sisi jari yang menyentuh, berarti hernia
inguinalis medialis. Kantong hernia yang kosong kadang dapat diraba pada
funikulus spermatikus sebagai gesekan dari dua lapis kantong yang
memberikan sensasi gesekan dua kain sutera. Disebut tanda sarung tangan
sutera. Kalau kantong hernia berisi organ, palpasi mungkin meraba usus,
omentum (seperti karet) atau ovarium.1,2
12
Tipe ini disebut juga indirek karena keluar melalui dua pintu yaitu
annulus dan kanalis inguinalis. Tidak seperti hernia medialis yang
langsung menonjol di trigonum hasselbach. Tonjolan pada tipe lateralis
biasanya lonjong, sementara tipe medialis biasanya bulat. Hernia indirek
ini bisa dimasukkan dengan tekanan jari di sekitar annulus eksternus (bila
tidak ada inkarserata), mungkin seperti leher yang sempit. Banyak terjadi
pada usia muda. 3% kasus mengalami komplikasi strangulata. 1,3
Tatalaksana
13
Pemakaian penyangga hanya bertujuan menahan hernia yang telah
direposisi dan tidak pernah menyembuhkan, sehingga harus dipakai seumur
hidup. Ini tidak dianjurkan karena merusak kulit dan tonus otot di daerah
yang tertekan sedangkan strangulasi tetap mengancam.1
14
Gambar 4 : Herniotomi dan Hernioplasti
15
Komplikasi
Dapat pula terjadi isi hernia tercekik oleh cincin hernia sehingga
terjadi strangulasi yang menimbulkan gejala obstruksi sederhana. Sumbatan
dapat terjadi parsial atau total seperti pada hernia richter. Bila cincin hernia
sempit, kurang elastis atau kaku, sering terjadi jepitan parsial. 1
16
Pada pemeriksaan local ditemukan benjolan yang tidak dapat
dimasukkan kembali disertai nyeri tekan dan dapat ditemukan tanda
peritonitis atau abses local. Dalam hal ini hernia strangulate merupakan
kegawatdaruratan dan butuh penanganan segera.1
17
BAB III
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AM
Umur : 58 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Pasang Kayu
No. RM : 01-02-33-14
Tanggal masuk RS : 11 Maret 2020
B. ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Benjolan pada scrotum kanan
18
Menurut pasien ukuran benjolan berubah-ubah, jika pasien sedang batuk atau
mengedan, maka benjolan akan keluar dan semakin membesar dari ukuran
sebelumnya, dan bila pasien sedang berbaring, maka ukuran benjolan mengecil.
pasien tidak pernah mengalami trauma pada daerah buah zakar, lipat paha
maupun perut sebelumnya. Kadang pasien juga merasakan nyeri di daerah
bagian perut kiri atas dan keluhan mereda jika benjolan turun ke buah zakar.
Keluhan tidak disertai demam, sakit kepala, pusing, mual, muntah. BAB
biasa dan BAK lancar.
C. Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tanda – tanda vital : 130/90 mmHg
Nadi : 84 x/menit
19
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,70C
Keadaan gizi : Baik
Kepala : Normocephal
Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor (+/+), raccon eye (-/-)
Hidung : nafas cuping (-), sekret (-), septum deviasi (-),
Rhinorrhea (-)
Telinga : Ottorhea(-),
Mulut : bibir sianosis (-), parrese (-)
Tenggorokan : T1-T1, faring hiperemis (-).
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax
Pulmo
Inspeksi : simetris bilateral, retraksi sela iga (-/-), jejas (-),
oedem (-), hematom (-), deformitas (-).
Palpasi : vocal fremitus simetris kiri dan kanan , nyeri tekan (-/-)
Perkusi : sonor di kedua lapang paru
Auskultasi : vesikular kanan dan kiri, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Auskultasi : bunyi jantung I-II murni reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : datar, jejas (-), hematom (-), oedem (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan Normal
Palpasi : nyeri tekan dinding perut (-), defans muskular (-)
Perkusi : timpani, shifting dullnes (-)
20
Ekstremitas atas&bawah : dalam batas normal
Status lokalis genitalia
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Darah Lengkap (11 Maret 2020)
Kimia klinik:
GDS 161 mg/dL 70-140
Urea 33,0 mg/dL 15,0-43,2
Creatinin 1,37 mg/dL 0,60-1.20
Serologi :
HbsAg NonReaktif Nonreaktif
21
E. Resume
F. DIAGNOSIS
Hernia Scrotalis Dextra
22
G. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Operatif herniotomi dan hernioraphi
Laporan :
a. Pasien dalam spinal anesthesia
f. Operasi selesai
Instruksi post-operasi
23
Gambar 3.1 Gambaran Klinis sebelum dioperasi
Non medikamentosa
- Tirah Baring
- Menjaga higienitas
H. FOLLOW UP
24
Tanggal Keluhan dan Pemeriksaan Instruksi Dokter
13/3/2020 S : nyeri post Op (+) , demam (-), mual
(–), muntah (-), bab dan bak biasa.
O: - IFVD
TD : 130/80 mmHg RL 1000 cc
N : 84 x/menit - Injeksi
P : 20 x/menit Ceftriaxone 1 gr/12 jam
S : 36,7ºC - Injeksi
A : Hernia Scrotalis Dextra Post Op Ketorolac/8 Jam
Hari 0
14/3/2020 S : nyeri (-) demam (-), mual (–), Instruksi Post op:
muntah (-), bab dan bak biasa. - IVFD
O: Ringer laktat 1000 cc/hari
TD : 120/80 mmHg - Inj.
N : 82 x/menit Ceftriaxone 1gr/24/iv
P : 20 x/menit - Inj.
S : 36,5ºC Ketorolac 1 amp/8 jam
A : Hernia Scrotalis Dextra Post Op
Hari 1
15/3/2020 PULANG
25
BAB IV
PEMBAHASAN
26
ujung jari pemeriksa. Warna kulit sama dengan warna kulit di sekitarnya
(menyingkirkan adanya radang).
27
DAFTAR PUSTAKA
1. Sjamsuhidajat, R. dan de Jong, Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed.2. 2004.
Jakarta : EGC
2. Mansjoer, Arif, dkk. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Ed.3. 2000. Jakarta :
Media Aesculapius FKUI
3. Grace, Pierce A. dan Borley, Neil R. At A Glance : Ilmu Bedah. Ed.3. 2006.
Jakarta : Erlangga Medical Series
4. Inguinal Hernia. Wikipedia the free encyclopedia. Last Updated : April 24 th
2011. (Available from http://en.wikipedia.org/wiki/Inguinal_hernia, cited on
May 12th 2011)
5. Inguinal Hernia. National Digestive Disease Information Clearinghouse. Last
Updated December 2008.
(Available from
http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/inguinalhernia. cited on May
12th 2011)
6. Balentine, Jerry R. dan Stoppler, Melissa Conrad. Hernia. eMedicine Health.
(Available from http://www.emedicinehealth.com/hernia/article_em.htm
cited on May 13th 2011)
7. She Warts, Seymour I, Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah, Alih Bahasa Laniyati
Celal, editor Linda Chandranata – Jakarta, EGC, 2000, hal 509-515.
28
Hernia teknik fretensien
29