1284-2778-1-PB Adsorbsi PDF
1284-2778-1-PB Adsorbsi PDF
1
ISSN 2086-6755
http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu kontak optimum, dan kapasitas
adsorpsi arang aktif ijuk pohon aren terhadap ion Pb2+. Arang aktif ini dibuat dengan
mengkarbonasi ijuk pohon aren pada suhu 400°C, dihaluskan hingga ukuran -100/+200
mesh, dan diaktifkan dengan merendam arang yang terjadi di dalam larutan NaCl 30%
pada 80°C selama 5 jam dan dikeringkan pada suhu 110°C. Penentuan waktu kontak
optimum menggunakan metode batch dengan variasi waktu yaitu 30, 60, 90, 120, dan 150
menit, dan penentuan kapasitas adsorpsi menggunakan pola isotherm Freundlich dan
Langmuir dengan variasi konsentrasi ion Pb2+ 5, 10, 15, 20, dan 25 ppm. Banyaknya ion
yang terserap diukur menggunakan Spektrofotometer Serepan Atom (SSA). Hasil
penelitian yang diperoleh berupa waktu kontak optimum tercapai pada menit ke-120, dan
pola adsorpsinya mengikuti model isotherm Freundlich dengan kapasitas adsorpsi sebesar
6,81 mg/g.
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the optimum contact time and the adsorption
capacity of Arenga Pinnata fiber active charcoal towards Pb2+. The active charcoal was
made by carbonating the fiber at 400°C, sized to -100/+200 mesh, was activated by soaking
it in NaCl 30% solution at 800C for 5 hours, and was dried at 110°C. The optimum contact
time was determined using the batch by varying the contact time at 30, 60, 90, 120, and
150 minutes. The adsorption capacity was determined by applying the Freundlich and
Langmuir isotherm model by varying the concentration of Pb2+ at 5, 10, 15, 20, and 25
ppm. We used AAS to measure the concentration of Pb2+ adsorbed. The optimum contact
*Korespondensi:
email: s_hanafi@yahoo.com
57
Jasmal, dkk (2015)
time achieved at 120 minutes and the adsorption pattern followed Freundlich isotherm
model with adsoption capacity of 6.81 mg/g.
58
Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Ijuk Pohon Aren
sawit, yaitu NaOH, NaCl, dan HCl. Mereka ion-ion logam antara larutan dan fase padat
menemukan bahwa dengan menggunakan (Filipovic dkk, 2000). Persamaan isotermal
NaOH kadar air yang diperoleh lebih adsorpsi yang umum digunakan adalah
sedikit dibanding yang lain, namun untuk persamaan Langmuir dan Freundlich.
uji daya serap iodine, NaCl dan NaOH 1. Isotermal Adsorpsi Langmuir
keduanya sama baiknya. Meskipun dengan Isotermal sederhana ini didasarkan
menggunakan NaOH kadar airnya lebih pada asumsi bahwa adsorpsi tidak dapat
sedikit daripada NaCl, namun NaCl tidak berlangsung melebihi satu lapisan. Semua
bersifat toksik, harganya sangat terjangkau, bidang setimbang dan permukaannya
mudah diperoleh, dan aman terhadap seragam. Selain itu, kemampuan dari
lingkungan. Yudi (2011) memperoleh molekul untuk menyerap pada bidang yang
konsentrasi optimum NaCl yang digunakan diberikan adalah bebas dan didukung oleh
dalam pengaktifan arang dari ban bekas bidang sekitarnya (Atkins, 1994).
adalah 30%. Persamaan Isoterm Langmuir merupakan
Penelitian tentang adsorpsi serbuk ijuk suatu hubungan yang dinyatakan sebagai
terhadap ion Pb2+ telah dilakukan oleh berikut:
Batara (2006), dalam penelitiannya Qm * b * Ce
=
diperoleh waktu optimum 2 jam dengan 1 b * Ce
kapasitas adsorpsi 5,77 mg/g. Sepanjang dimana qe adalah kesetimbangan adsorbat
penelusuran literatur yang dilakukan belum yang teradsorpsi (mg adsorbat/g adsorben),
menemukan adanya penelitian mengenai Ce adalah kesetimbangan konsentrasi
kemampuan ijuk dalam mengadsorpsi ion adsorbat (mg adsorbat/Liter), Qm adalah
logam Pb2+ setelah diubah menjadi arang kapasitas adsorpsi (mg adsorbat/g
aktif. adsorben) dan b adalah intensitas adsorpsi
Kapasitas adsorpsi ditentukan dengan (L/mg). Dari persamaan ini jika diplotkan
menggunakan persamaan isotherm grafik hubungan antara qe dengan Ce maka
adsorpsi. Isotherm adsorpsi akan diperoleh grafik pola isotherm
menggambarkan konsentrasi yang Langmuir seperti pada Gambar 1.
bergantung pada kesetimbangan distribusi
59
Jasmal, dkk (2015)
60
Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Ijuk Pohon Aren
61
Jasmal, dkk (2015)
Tabel 1. Rerata Ion Pb2+ yang Teradsorpsi dengan Menggunakan Arang Aktif Ijuk pada
Berbagai Waktu Kontak dari Ion Pb2+ 25 ppm. n = 3
Tabel di atas memperlihatkan bahwa menyerap ion Pb2+ dicapai pada waktu 120
dari menit ke-30 sampai menit ke-120 menit dengan daya serap 0,9398 µg/g.
terjadi peningkatan daya serap sedangkan Hasil tersebut terlihat jelas pada
pada menit ke-120 sampai menit ke-150 Gambar 5 grafik hubungan antara waktu
terjadi penurunan daya serap. Hal ini kontak dengan daya serap arang aktif ijuk
menandakan bahwa waktu kontak optimum terhadap ion Pb2+ (µg/g). Dari gambar
arang aktif ijuk pohon aren dalam tersebut terlihat bahwa semakin lama waktu
kontak semakin tinggi daya serap, namun
62
Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Ijuk Pohon Aren
pada waktu 120 sampai 150 menit grafik konstan. Hal ini menandakan bahwa waktu
terlihat datar yang artinya daya serap sudah kontak optimum tercapai pada 120 menit.
0.945
0.94
0.935
Daya serap (mg/g)
0.93
0.925
0.92
0.915
0.91
0 30 60 90 120 150
Waktu kontak (menit)
Gambar 5. Grafik Hubungan Antara Daya serap (mg/g) Arang Aktif Ijuk Pohon Aren
terhadap Ion Pb2+ pada Berbagai Waktu Kontak
Tabel 2. Rata-rata ion Pb2+ yang Teradsorpsi dengan Menggunakan Arang Aktif Ijuk pada
Berbagai Konsentrasi dengan Waktu Kontak Optimum 120 menit. n = 3
Dari tabel tersebut terlihat bahwa ini terlihat dari hasil daya serap yang
semakin besar konsentrasi ion Pb2+ maka diperoleh dari 5 ppm sampai 25 ppm terjadi
semakin banyak ion Pb2+ yang terserap, hal peningkatan daya serap. Hasil pengukuran
63
Jasmal, dkk (2015)
-0.4
-0.5
-0.6
-0.7
-0.8
log Ce
Gambar 6. Grafik Isoterm Freunlich Adsorpsi Ion Logam Pb2+ oleh Arang Aktif Ijuk
Pohon Aren
8
7
6
5
Ce/W
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5 6 7
Ce
Gambar 7 Grafik Isoterm Langmuir Adsorpsi Ion Logam Pb2+ oleh Arang Aktif Ijuk
Pohon Aren
Pola isotherm yang sesuai dapat kurva Freundlich mendekati 1 yaitu 0,9488.
diketahui dengan membandingkan nilai R2 Oleh karena itu, kapasitas adsorpsi oleh
dari kedua grafik. Dari kedua grafik diatas arang aktif ijuk pohon aren terhadap Pb2+
terlihat bahwa adsorpsi Pb2+ oleh arang dihitung menggunakan persamaan isotherm
aktif ijuk pohon aren lebih cenderung Freundlich (Persamaan 2.2). Hasil
mengikuti persamaan isotherm Freundlich perhitungan kapasitas adsorpsi (b) arang
daripada Langmuir karena nilai R2 untuk
64
Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif Ijuk Pohon Aren
aktif ijuk pohon aren terhadap Pb2+ adalah Sebagai Perisai Radiasi Neutron.
6,81 mg/g. Medan: Universitas Sumatra Utara.
Isotherm adsorpsi Freundlich Deri. 2013. Kadar Logam Berat Timbal
mengasumsikan bahwa adsorpsi terjadi (Pb) pada Akar Mangrove (Avicennia
secara fisik artinya penyerapan lebih marina) Di Perairan Teluk Kendari.
banyak terjadi pada permukaan arang aktif. Jurnal Mina Laut Indonesia. 1(1):38–
Pada adsorpsi fisik adsorbat tidak terikat 48.
kuat pada permukaan adsorben sehingga Djabbar M. 2006. Penentuan Waktu Kontak
adsorbat dapat bergerak dari suatu bagian Dan pH Optimum Terhadap Daya
permukaan ke permuakaan yang lain, dan Adsorpsi Ion Cu2+ Oleh Ijuk.
pada permukaan yang ditinggalkan dapat Makassar: Jurusan Kimia FMIPA
digantikan oleh adsorbat yang lainnya. UNM.
Adsorpsi fisik ini terjadi karena adanya Filipovic. 2000. Biosorption Of Chromium,
ikatan Van Der Waals yaitu gaya tarik- Copper, Nickel And Zinc Ions Onto
menarik yang lemah antara adsorbat Fungal Pellets Of Aspergillus Niger
dengan permukaan adsorben. 405 from Aqueous Solutions. Food
technol. Biotechnol. 38:211-216.
KESIMPULAN Fitriani. 2009. Kapasitas Adsorpsi Arang
Aktif Tempurung Kemiri Terhadap Ion
Waktu kontak optimum adsorpsi arang
Cd2+. Makassar: Jurusan Kimia
aktif ijuk pohon aren terhadap ion Pb2+
FMIPA UNM.
adalah 120 menit dengan kapasitas adsorpsi
Hartanto S dan Ratnawati. 2010.
arang aktif ijuk pohon aren terhadap ion
Pembuatan Karbon Aktif dari
Pb2+ adalah 6,81 mg/g.
Tempurung Kelapa Sawit dengan
UCAPAN TERIMA KASIH Metode Aktivasi Kimia. Jurnal Sains
Materi Indonesia. 12:12-16.
Ucapan terima kasih kami sampaikan Mahmuda. 2013. Pengaruh Panjang Serat
kepada Laboran dan Dosen Laboratorium Terhadap Kekuatan Tarik Komposit
Kimia Jurusan Kimia FMIPA Universitas Berpenguat Serat Ijuk Dengan Matriks
Negeri Makassar, yang telah mengizinkan Epoxy. Jurnal FEMA. 1(3):79-84.
dan membantu penelitian ini hingga selesai. Meilita T dan Tuti S. 2003. Arang Aktif
(Pengenalan dan Proses
DAFTAR PUSTAKA Pembuatannya). Medan: Jurusan
Teknik Industri Universitas Sumatra
Atkins PW. 1994. Physical Chemistry 5th
Utara.
Edition. Oxford: Oxford University
Namasivayam C. 2001. Uptake of dyes by a
Press.
promosing locally available
Batara A. 2006. Adsorpsi ion Pb2+
agriculture solid waste: coir pith.
Menggunakan Serbuk Ijuk. Makassar:
Waste Management. 21: 381-387.
Jurusan Teknik Kimia UMI.
Sitepu M. 2006. Modifikasi Serat Ijuk
Christiani E. 2008. Karakterisasi Ijuk Pada
dengan Radiasi Sinar-γ Suatu Studi
Papan Komposit Ijuk Serat Pendek
65
Jasmal, dkk (2015)
66