Anda di halaman 1dari 14

Kadir dan Hastri Rosiyanti, Teknik Pola Bilangan dan Hasil Belajar Operasi Pembagian dalam Pembelajaran Matematika

Siswa Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV

Teknik Pola Bilangan dan Hasil Belajar Operasi Pembagian


Dalam Pembelajaran Matematika Siswa
Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV
Kadir dan Hastri Rosiyanti
Jurusan Pendidikan Matematika, FITK UIN Jakarta
E-mail:dirsal@yahoo.com

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari penggunaan teknik pola bilangan dan
kemampuan siswa dalam operasi pembagian di sekolah dasar. Penelitian dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah
di Ciputat dengan metode quasi eksperimen dengan melibatkan 60 sebagai sampel. Pemilhan sampel
menggunakan cluster random sampling. Studi ini menemukan bahwa: 1) hasil belajar operasi pembagian
siswa yang menggunakan teknik pola bilangan ini lebih tinggi dari mereka yang menggunakan teknik
biasa dan 2) kemampuan siswa yang menggunakan teknik pola bilangan ini lebih baik daripada siswa
yang menggunakan teknik biasa. Terbukti dalam penerapannya, siswa dapat mencantumkan bilangan
yang dibagi, pembagi, hasil bagi lebih mudah dalam materi operasi pembagian.

Kata kunci: teknik pola bilangan, teknik konvensional, operasi pembagian, pembagian dengan satuan,
pembagian dengan puluhan, dan pembagian bersisa.

Abstract: The objective of the present study is to study the effect use of numbers pattern techniques
and students’ ability in division operation at primary school. The study was conducted in Madrasah
Ibtidaiyah in Ciputat with quasi experiment method. There were 60 fourth grade students as the sample
of the study, selected by cluster random sampling. The data were gathered by using a test. The result of
the study are: 1) learning outcome in operation devision of the student who use numbers pattern techniques
is higher of those who use conventional technique and 2) ability of the students who use numbers pattern
techniques is more good of those who use usual technique, such as student can put a number which are
divided, divisor, quotient is more easily in materials division operation.

Key words: numbers pattern technique, conventional technique, division operation, devision by unity,
decimal, dan radical of devision.

Pendahuluan crystal display) yang dijadikan alat teknologi dalam


Pendidikan merupakan hal yang sangat penting proses pembelajaran, melainkan juga internet
bagi s etia p manusia, karena pendidikan adalah kecanggihan teknologi yang menjadi acuan
mempunyai peranan yang sangat penting dalam para guru dalam mengumpulkan atau menilai tugas
menunjang segala aspek di kehidupan manusia. siswa dalam pelajaran matematika.
Salah satunya terlihat dari kemajuan teknologi, Meskipun ke canggihan te knologi da pat
sekarang ini penggunaan teknologi semakin memberikan kemudahan pada pe laja ra n
canggih, hal ini ti dak te rl epas dari pe ra n matematika, tidak menutup kemungkinan bahwa
pendidikan itu sendi ri, yang memberikan beberapa siswa mengalami kesulitan dalam belajar
kemudahan-kemudahan bagi manusia. matematika. Hal ini didukung di dalam buku “Cara
Kecanggihan teknologi juga memberikan Genius Menguasai Tabel Perkalian”, Gunawan
kemudahan pada pros es p embe lajaran menuliskan, anak pasti akan berpikir bahwa
mate ma tika di seko lah, contohnya hampi r belajar matemati ka i tu s angat suli t da n
keseluruhan proses pembelajaran di sekolah guru membosankan dan akhirnya dia tidak suka dengan
menggunakan laptop dan LCD (liquid crystal pelajaran matematika (Gunawan, 2007:17).
display). Bahkan, tidak hanya laptop dan LCD (liquid

525
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 5, September 2011

Pertanyaannya yaitu mengapa banyak sekali kan untuk menganalisis pengaruh penggunaan
anak Indonesia yang tidak menyukai pelajaran teknik pola bilangan terhadap hasil belajar
matematika, padahal pelajaran itu adalah dasar matematika serta perbedaan kemampuan siswa
untuk mempelajari pelajaran lain, misalnya pada yang menggu-nakan teknik pola bilangan dan
pelajaran fisika dan kimia, sebelum belajar teknik biasa (bersusun).
pelajaran fisika dan kimia, siswa harus punya
dasar kemampuan matematika, bagaimana cara Kajian Literatur
mengoperasikan penjumlahan, pengu-rangan, Pengertian Hasil Belajar Matematika
perkalian, dan pembagian. Belajar adalah suatu proses yang memperoleh
Pembagian merupakan operasi aritmatika pengetahuan. Pengetahuan yang diperoleh tidak
yang terbi lang sulit d ikuasai ol eh siswa. hanya dari sekolah melainkan juga dari luar
Kemampuan siswa Sekolah Dasar dan sederajat sekolah. Pengetahuan yang diperoleh manusia
untuk menghafal pembagian hanya sampai bisa didapatkan dari setiap jenjang pendidikan,
pembagian 2 digit dengan bilangan pembagi 1-9. jadi bisa dikatakan bahwa belajar merupakan
Penyelesaian pembagian dengan teknik bersusun proses kegiatan yang dapat dilakukan oleh
seperti yang selama ini digunakan, memerlukan manusia pada jenjang pendidikan dasar sampai
waktu yang cukup lama untuk mengerjakannya. jenjang perkuliahan. Belajar adalah kegiatan yang
Siswa seringkali keliru menempatkan letak angka berproses dan merupakan unsur yang sangat
ratusan, puluhan, atau satuan. Teknik berhitung fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis
cepat yang diajarkan di lembaga-lembaga kursus, dan jenjang pendidikan (Syah, 2007). Pengalaman
juga butuh waktu lama (sekitar 1 tahun) bagi yang lalu pada proses pembelajaran adalah
siswa untuk menguasai pembagian. konsep awal yang sudah dimiliki oleh siswa dan
Berdasarkan dari kesulitan siswa dalam guru sebagai fas ilit ator membantu siswa
mengoperasikan pe mbagian tersebut maka menanamkan atau menambah pengetahuan baru
dengan menggunakan teknik pola bilangan, siswa dari suatu materi, sehingga pengetahuan yang
dapat mengerjakan operasi pembagian dengan dimiliki oleh siswa berkembang.
mudah dan cepat. Pada buku Polamatika, Premadi Ausubel menyarankan bahwa guru mencoba
mengemukakan bahwa , penggunaan p ola mengikatkan informasi baru ke dalam struktur
bilangan ini terbukti cukup efektif untuk dipelajari yang telah direncanakan di dalam permulaan
siswa karena sangat mudah dan sangat cepat. pelajaran, dengan cara mengingatkan siswa
Hal ini disebabkan siswa hanya menghafalkan satu bahwa rincian yang bersifat spesifik itu berkaitan
pola untuk semua soal pembagian sampai 6 digit dengan gambaran informasi yang bersifat umum.
(bahkan digit tak terbatas) dengan bilangan Pada akhir pembelajaran siswa diminta
pembaginya dari 2-99. Jika pola pembagian ini mengajukan p ertanyaan pada diri sendiri
digunakan untuk bilangan yang pembaginya mengenai tingkat pemahamannya terhadap
ratusan (101-999) atau bahkan ribuan (1001- pelajaran yang baru dipelajari, menghu-
9999), tetap menggunakan satu pola yang sama bungkannya dengan pengetahuan yang telah
dengan yang digunakan pada pembagian satuan dimiliki dan pengorganisasian materi pembe-
(Gunawan, 2007). lajaran dan juga memberikan pertanyaan kepada
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah siswa dalam rangka keluasan pemahaman siswa
dirumuskan sebagai berikut: 1) Apakah terdapat te nt ang isi pe lajaran. Bel ajar bermakna
pengaruh dalam penerapan teknik pola bilangan merupakan proses dikaitkannya informasi baru
terhadap hasi l bela jar oper asi pembagian pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam
bil angan caca h? 2) Ba gaimana d eskrips i struktur kognitif seseorang (Trianto, 2009).
kemampuan s iswa dalam materi operasi Matematika merupakan suatu ilmu yang
pembagian bilangan cacah dengan menggunakan menggunakan lambang-lambang matematika.
teknik pola bilangan? Ilmu matematika bukanlah sekadar berhitung,
Be rd asarka n permasal ahan yang te lah tetapi matematika merupakan kegiatan menemu-
diuraikan di atas, tujuan penelitian ini dimaksud- kan dan mempelajari pola serta hubungan.

526
Kadir dan Hastri Rosiyanti, Teknik Pola Bilangan dan Hasil Belajar Operasi Pembagian dalam Pembelajaran Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV

Matematika memiliki simbol, gambar, atau pola operasi hitung. Penggunaan pola bilangan ini
yang bersifat efisien dan padat makna. terbukti cukup efektif untuk dipelajari siswa karena
Dari berbagai macam bilangan terdapat salah sangat mudah dan sangat cepat (Premadi, 2007).
satu macam bilangan, yaitu bilangan cacah. Pola bilangan ini diperlukan kolom bantu.
Bilangan cacah adalah subbagian dari bilangan Kolom ini adalah alat bantu perhitungan operasi
kompleks, real, rasional serta bilangan bulat. hitung, seperti pada operasi pembagian. Adapun
Bilangan cacah adalah bilangan asli yang ditambah contoh kolom teknik pola bilangan (Premadi,
unsur bilangan nol (Supatmono, 2009). Jadi, yang 2007).
termasuk bilangan cacah yaitu 0, 1, 2, 3, dan Setiap model pembelajaran, strategi, metode
seterusnya. maupun teknik memiliki kelebihan dan kelemahan
Hasil belajar matematika adalah suatu nilai masing-masing, seperti teknik pola bilangan.
(angka) yang d icapai o le h siswa se tela h
melakukan proses kegiatan belajar matematika Keunggulan Teknik Pola Bilangan
dan pengetahuan tentang matematika yang Teknik pola bilangan mempunyai cara yang
dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses berbeda dari perhitungan cara bersusun dalam
belajar matematika di mana tingkah laku itu meyel esai kan oper asi hi tung pembagian,
tampak dalam bentuk perbuatan yang dapat sehingga membuat siswa tidak bosan dalam
diamati dan diukur. belajar operasi hitung. Keunggulan tersebut
karena teknik pola bilangan: a) mempunyai kolom
Teknik Pola Bilangan untuk menyel esai kan perhit ungan operasi
Teknik perhitungan pembagian pada umumnya pembagian, kolom dibentuk kotak-kotak seperti
yang digunakan adalah dengan cara bersusun. sebuah permainan, dengan hal ini siswa akan
Cara bersusun bukanlah satu-satunya cara dalam senang, karena ia merasa tidak terbebani dalam
menyelesaikan suatu operasi hitung pembagian, situasi belajar matematika, bahkan dari sini bisa
tetapi ada teknik lain yang dapat digunakan dalam dijadikan suatu permainan operasi pembagian
menyelesaikan operasi hitung pembagian, yaitu yang menarik dengan alat bantu kolom; b) tidak
teknik pola bilangan. Teknik pola bilangan adalah melakukan sistem simpan yang dilakukan dengan
teknik berhitung yang tergolong cepat dan mudah. metode bersusun, dengan ini siswa tidak akan
Dengan menggunakan teknik pola bilangan ini, keliru dalam menghitung; dan c) tidak mengguna-
siswa akan lebih mudah untuk memahami suatu kan alat bantu hitung, seperti sempoa.

Sisa pembagian

Pemisahan angka yang dibagi

a1

c1 a2 :b Bilangan pembagi

c2 a3

d Hasil pembagian

Diagram 1. Kolom Pola Bilangan Pembagian

527
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 5, September 2011

Kelemahan Teknik Pola Bilangan Langkah ketiga


Kelemahan dari teknik pola bilangan, antara lain: 1) Gabung kan ko lo m c1 de ngan ko lo m
a) teknik ini hanya cocok untuk siswa sekolah sebelahnya (a2).
dasar d an s edarajatnya maka t idak bisa 2) Hasil penggabungan bagilah dengan nilai
dikembangkan ke jenjang yang lebih tinggi, b) kolom b. kemudian hasilnya di kolom d
siswa harus hapal perkalian 1 sampai perkalian (sebelah hasil pertama).
10, dan c) siswa harus hapal terlebih dahulu Hasil penggabungan 1 dan 6 adalah 16, sehingga
pembagian sampai 100. 16 : 2 = 8

Pembagian Bilangan Cacah dengan Pola


5
Bilangan :2
1 6
Pembagian bilangan matematika sesuatu yang
sulit bagi sebagian besar siswa SD, SMP, maupun
28
SMA. Mereka seringkali mengalami kesulitan untuk
menyelesaikan pembagian, dengan pola bilangan,
Langkah keempat
semua persoalan pembagian bilangan akan
Hasil pembagian dapat diketahui di kolom d,
menjadi mudah.
nilainya adalah 28
Jadi, 56 : 2 = 28
Pembagian dengan Satuan
Dengan bilangan pertama bisa dibagi
Dengan bilangan pertama tidak bisa dibagi
56 : 2 =… 148 : 2 = …

Langkah pertama Langkah pertama


Pisahkan angka pada bilangan yang dibagi, Pisahkan angka pada bilangan yang dibagi,
kemudian masukkan dalam kolom pola bilangan. kemudian masukkan dalam kolom pola bilangan.
Catatan: Jika angka hasil pemisahan bilangan
5 6 : 2 = tidak dapat dibagi dengan bilangan pembagi maka
angka ter sebut di gabung dengan angka
sesudahnya.
a1 a2 b
14 8 : 2 =
5

6 :2 a1 a2 b

14

8 :2
Langkah kedua
1) Bagilah nilai a1 dengan bilangan pembagi b
2) Tuliskan hasilnya di kolom d dan sisanya di Langkah kedua
kolom c1 1) Bagilah nilai a1 dengan bilangan pembagi b
2) Tuliskan hasilnya di kolom d dan sisanya di
5
kolom c1.
1 6 :2 14

2 0 8 :2

528
Kadir dan Hastri Rosiyanti, Teknik Pola Bilangan dan Hasil Belajar Operasi Pembagian dalam Pembelajaran Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV

Langkah ketiga Langkah ketiga


1) Gabungka n kolom c1 de ngan ko lo m 1) Gabungkan kolom c1 dengan ko lo m
sebelahnya (a2). sebelahnya (a2).
2) Hasilnya penggabungan, bagilah dengan nilai 2) Hasil penggabungan bagilah dengan nilai
kolom b. kemudian hasilnya tulis di kolom d kolom b, kemudian hasilnya tulis di kolom d
(sebelah hasil pertama). (sebelah hasil pertama).
Hasil penggabungan 0 dan 8 adalah 08 atau 8. Hasil penggabungan 7 dan 2 adalah 72. Sehinga
Sehingga 8 : 2 = 4 72 : 12 = 6

14 67
:12
0 8 :2 7 2

74 56

Langkah keempat
Langkah keempat
Hasil pembagian dapat diketahui di kolom d,
Hasil pembagian dapat diketahui di kolom d,
nilainya adalah 74.
nilainya 56. Jadi, 672 : 12 = 56.
Jadi, 148 : 2 = 74.

Pembagian Bersisa
Pembagian dengan Puluhan
Pembagian bersisa adalah pembagian yang
Setelah mempelajari pembagian bilangan dengan
menghasilkan sisa. Pembagian menghasilkan sisa
satuan, tahap selanjutnya yaitu mempelajari
terjadi jika bilangan tersebut tidak habis dibagi.
pembagian dengan puluhan.
89 : 7 =…
672 : 12 =…
Langkah pertama
Langkah pertama
Pisahkan angka pada bilangan yang dibagi,
Pisahkan angka pada bilangan yang dibagi,
kemudian masukkan dalam kolom pola bilangan.
kemudian masukkan dalam kolom pola bilangan.

8 9 : 7 =
67 2 : 12 =

a1 a2 b
a1 a2 b

67 8

2 : 12 9 :7

Langkah kedua
1) Bagilah nilai a1 dengan bilangan pembagi (b)
Langkah kedua
2) Tuliskan hasilnya di kolom d dan sisanya di
1) Bagilah nilai a1 dengan bilangan pembagi (b)
kolom c1
2) Tuliskan hasilnya di kolom d dan sisanya di
67 : 12 = 5 sisa 7
kolom c1.
67 8 : 7 = 1 sisa 1 8

7 2 : 12 1 9 :7

5
1

529
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 5, September 2011

Langkah ketiga Melalui teknik pola bilangan, siswa diduga


1) Gabungkan kolom c1 dengan kolom sebelah- dapat meningkatkan hasil belajar matematika,
nya (a2). sehingga hasil belajar operasi pembagian siswa
2) Hasil penggabungan bagilah dengan nilai dalam pembelajaran teknik pola bilangan menjadi
kolom b. kemudian hasilnya tulis di kolom d lebih baik dibandingkan pembelajaran teknik
(sebelah hasil pertama). bersusun.
Hasil penggabungan 1 dan 9 adalah 19. Sehingga
19 : 7 = 2 sisa 5 Metode Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
8 Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah
1 9 (MI) Pembangunan Ciputat. Waktu penelitian
:7
dimulai dari Juli 2010 sampai dengan Agustus
5 2010 Semester I Tahun Pelajaran 2010/2011.
12
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas IV
Langkah keempat
Madr asah Ibtidaiyah (MI) Pembangunan.
1) Karena bilangan di kolom a (bilangan utama)
Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik Cluster
tidak ada, sedangkan di kolom c masih ada
Random Sampling, dengan mengambil dua kelas
sisa, berarti pembagian tersebut meng-
secara acak dari 8 kelas yang memiliki karakteristik
hasilkan sisa pembagian yaitu 5.
yang sama. Kelas eksperimen yaitu kelas IV-H
2) Hasil pembagian dapat diketahui di kolom d,
sebanyak 30 orang yang diajar dengan meng-
nil ainya 12 dan s isanya 5 atau dapat
gunakan teknik pola bilangan kelas kontrol
dituliskan dengan . Jadi, 89 : 7 = 12
5
7 sebanyak 30 orang, yaitu kelas IV–G mengguna-
kan teknik bersusun (konvensional).
Kerangka Berpikir
Penerapan teknik pola bilangan yang diajarkan Metode dan Desain Penelitian
kepada siswa dapat menfasilitasi siswa dalam Metode penelitian yang di gunakan dalam
menyelesaikan soal pembagian. Penggunaan pola peneltian ini adalah metode quasi eksperimen.
bilangan cukup efektif untuk dipelajari siswa Rancangan at au d esai n pene liti an yang
karena menyediakan kolom untuk menyelesaikan digunakan unt uk mener apkan perlakua n
perhitungan, operasi pembagian dan kotak-kotak pembelajaran adalah Randomized Control Group
sebagai sebuah permainan. Design. Rancangan penelitian dinyatakan pada
Secara grafis kerangka berpikir yang dilaku- tabel 1.
kan oleh peneliti dapat digambarkan dengan
bentuk diagram 2.

Pemahaman
siswa terhadap
materi
Pembagian
Bilangan Cacah
Menggunakan Teknik Menggunakan Teknik
Bersusun Pola Bilangan

Pengaruh terhadap hasil


belajar operasi
pembagian

Diagram 2. Kerangka Berpikir

530
Kadir dan Hastri Rosiyanti, Teknik Pola Bilangan dan Hasil Belajar Operasi Pembagian dalam Pembelajaran Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV

Tabel 1. Rancangan Penelitian Se be lum dilakukan pe ngujian hipo tesis


Kelompok Variabel Bebas Tes Akhir terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas
dan kesamaan varians (uji homogenitas). Penguji-
( R )E XE Y
an normalitas dilakukan dengan menggunakan uji
( R )K XK Y
Chi-Kuadrat. Uji homogenitas dilakukan dengan
Uji Fisher. Setelah memenuhi kedua persyaratan
Keterangan:
ini, selanjutnya pengujian hipotesis statistik
R : Pemilihan secara acak kelas
dilakukan. Adapun rumusan hipotesis yang akan
XE : Perlakuan dengan teknik pola bilangan.
diuji adalah.
XK : Perlakuan dengan teknik pola bersusun.
H 0:  1 d”  2
Y : Tes akhir
H 1: 1 > 2
Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil Hasil Penelitian dan Bahasan
belajar operasi pembagian adalah tes objektif Hasil Belajar Operasi Pembagian dengan
bentuk pilihan ganda sebanyak 21 butir soal, Teknik Pola Bilangan
dengan empat pilihan yang mempunyai skala ukur Berdasarkan data hasil belajar matematika pada
berupa skor 1 untuk jawaban yang benar dan materi operasi pembagian kelompok siswa yang
diberi skor 0 untuk jawaban yang salah. Soal-soal diajar menggunakan tekni k po la bilanga n
tersebut mengacu pada aspek kognitif yang diperoleh nilai dari 29 sampai dengan 100 dengan
meliputi pemahaman dan aplikasi. nilai rata-rata sebesar 67,70, modus 71,70 median
Instrumen diujicobakan terlebih dahulu untuk 69,64, varians sebesar 413,96 dan standar deviasi
menentukan validitas, daya pembeda, dan taraf sebesar 20,35. Tingkat kemiringan (3) -0,29,
kesukaran butir soal sebelum digunakan. Koefisien atau maka kurva landai kiri atau kurva positif dan
reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus ketajaman/kurt os is ( 4 ) 1,7 6 at au kurva
Kuder-Richardson (KR-20). Dari hasil perhitungan berbentuk platikurtik (mendatar) sehingga nilai
koefisien reliabilitas sebesar 0,904 atau tergolong rata-rata tersebar secara merata. Hasil analisis
sangat baik. Dengan demikian, instrumen yang deskriptif disajikan pada Tabel 2.
digunakan dalam penelitian ini memadai untuk Dari hasil analisis pada Tabel 2 dapat dilihat
digunakan sebagai alat untuk menjaring data hasil bahwa dari 30 siswa di kelas yang diajar dengan
belajar operasi pembagian. Instrumen nontes teknik pola bilangan diperoleh nilai di atas rata-
berupa lembar observasi digunakan untuk melihat rata sebanyak 60% yaitu 18 siswa, sedangkan
proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan yang mendapat nilai di bawah rata-rata sebanyak
dilakukan untuk menilai aktivitas siswa selama 40% yaitu 12 siswa.
proses pembelajaran. Secara visual deskripsi data hasil belajar
operasi pembagian kelas eksperimen disajikan
Teknik Analisis Data pada Histogram dan Poligon Frekuensi Gambar 1.
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa frekuensi
ini meliputi teknik analisis deskriptif dan teknik absolut tertinggi berada pada rentang 64,5 –
analisis inferensial. Teknik analisis deskriptif 76,5, terendah berada pada rentang 28,5 – 40,5
digunakan untuk memperoleh gambaran tentang , 40,5 – 52,5 dan rentang 52,5 – 64,5. Median
ukuran kecenderungan memusat dan menyebar- data terletak pada rentang 64,5 – 76,5. Gambar
nya data meliputi rata-rata, median, modus, di atas memiliki kemiringan sebesar -0,29 atau
rentang, standar deviasi, varians dan kemiringan. memiliki ke mi ri ngan yang negati f. Denga n
Teknik analisis inferensial digunakan untuk demikian, data hasil belajar operasi bilangan siswa
membuat simpulan berdasarkan hasil pengujian yang diberi teknik pola bi langan memiliki
hipotesis. Teknik analisis inferensial yang diguna- kecenderungan mengelompok di atas rata-rata
kan dalam penelitian ini adalah teknik analisis empirik.
statistik uji – t dengan taraf signifikan  = 0,05.

531
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 5, September 2011

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen

Nilai Titik Frekuensi Frekuensi Frekuensi


Tengah Absolut Kumulatif Relatif(%)
29 – 40 34,5 4 4 13,33
41 – 52 46,5 4 8 13,33
53 – 64 58,5 4 12 13,33
65 – 76 70,5 7 19 23,33
77 – 88 82,5 5 24 16,67
89 – 100 94,5 6 30 20,00
Jumlah - 30 - 100

Frekuensi

7
6
5
4
3
2
1

Nilai
28,5 40,5 52,5 64,5 76,5 88,5 100,5

Gambar 1. Histogram dan Poligon Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Teknik Pola Bilangan

Hasil Belajar Operasi Pembagian dengan berharga positif maka kurva agak landai di kanan,
Teknik Bersusun sedangkan ketajaman/ kurtosis 2,32 < 3 dengan
Berdasarkan data hasil belajar matematika pada kurva berbentuk platikurtik (mendatar) sehingga
materi operasi pembagian kelompok siswa yang nilai rata-rata tersebar secara merata. Hasil
diajar menggunakan teknik bersusun diperoleh analisis deskriptif disajikan pada tabel Tabel 3.
rentangan nilai dari 15 sampai dengan 100 Dari hasil analisis pada tabel 3 dapat dilihat
dengan nilai rata-rata sebesar 54,50, modus bahwa dari 30 siswa di kelas kontrol yang meng-
49,73 median 52,77, varians sebesar 414,05 dan gunakan teknik bersusun diperoleh nilai di atas
standar deviasi sebesar 20,35. Kemiringan ) 0,26 rata-rata sebanyak 43,33%, yaitu 13 siswa,

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siswa

Nilai Titik Frekuensi Frekuensi Frekuensi


Tengah Absolut Kumulatif Relatif(%)
11 – 25 18 3 3 10,00
26 – 40 33 3 6 10,00
41 – 55 48 11 17 36,67
56 – 70 63 6 23 20,00
71 – 85 78 5 28 16,67
86 – 100 93 2 30 6,67
Jumlah - 30 - 100

532
Kadir dan Hastri Rosiyanti, Teknik Pola Bilangan dan Hasil Belajar Operasi Pembagian dalam Pembelajaran Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV

sedangkan yang mendapat nilai di bawah rata- matematika antara kelas eksperimen dan kelas
rata sebanyak 56,67% yaitu 17 siswa. Secara kontrol ditunjukkan pada Tabel 4.
visual deskripsi dat a hasil belajar operasi
pembagian kelas kontrol disajikan pada Histogram Pengujian Persyaratan Analisis
dan Poligon Frekuensi Gambar 2. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih

Frekuensi
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Nilai
10,5 25,5 40,5 55,5 70,5 85,5 100,5

Gambar 2. Histogram dan Poligon Hasil Belajar Operasi Pembagian dengan Teknik Bersusun

Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa frekuensi dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis,
absolut tertinggi berada pada rentang 40,5 – meliputi uji normalitas dan homogenitas. Pengu-
55,5, frekuensi absolut terendah berada pada jian normalitas dilakukan dengan menggunakan
rentang 85,5 – 100,5. Median data terletak pada Uji Chi-Kuadrat. Hasil pengujian normalitas data
rentang 40,5 – 55,5. Gambar histogram dan kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada
poligon di atas memiliki kemiringan sebesar 0,26 Tabel 5.
atau memiliki kemiringan yang positif. Dengan Dari hasil analisis persyaratan normalitas
demikian, data hasil belajar operasi pembagian pada Tabel 5 diperoleh harga  2 hitung < tabel
pada
siswa yang diberi teknik bersusun memiliki  = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua
kecenderungan mengelompok di bawah rata-rata data sampel berasal dari populasi berdistribusi
empirik. normal. Selanjutnya, uji persyaratan homogenitas
varians data kelompok eksperimen dan control
Perbandingan Hasil Belajar Matematika dilakukan dengan menggunakan uji Fisher. Hasil
Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pengujian homogenitas dapat dilihat pada tabel
Secara garis besar perbandingan hasil belajar 6.

Tabel 4. Perbandingan Hasil Belajar Operasi Pembagian Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Statistika Kelas Eksperimen Kelas Kontrol


Jumlah sampel(N) 30 30
67,70 54,50
Mean( X )
Median(Me) 69,64 52,77
Modus(Mo) 71,70 49,73
Varians(S ) 413,96 414,05
2

Simpangan baku(S) 20,35 20,35

Kemiringan ( 3 ) - 0,29 0,26

Ketajaman/kurtosis ( 4 )
1,76 2,32

533
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 5, September 2011

Tabel 5. Hasil Pengujian Normalitas

Kelas Sampel
 2 hitung  2 tabel Kesimpulan

Eksperimen 30 6,17 7,81 Normal

Kontrol 30 3,16 7,81 Normal

Dari hasil analisis pada tabel 6, diperoleh F Perbedaan rata-rata hasil belajar operasi pem-
hitung
< F tabel (1,00 < 2,10) maka H0 diterima, artinya bagian antara kedua kelas tersebut menunjukkan
kedua varians populasi homogen. bahwa pembelajaran dengan menggunakan
tekni k pola bil angan le bih baik daripada
Pengujian Hipotesis pembelajar an dengan menggunakan t eknik
Pe ng ujia n hi potesi s tent ang pe rbedaan bersusun. Hal tersebut didukung oleh hasil
parameter rata -rat a hasi l belajar operasi pengamatan selama berlangsungnya pembe-
pembagian dilakukan dengan menggunakan lajaran. Siswa lebih semangat dalam proses
statistika uji-t. Dari hasil perhitungan diperoleh pembelajaran menggunakan teknik pola bilangan.

Tabel 6. Hasil Pengujian Homogenitas

Kelas derajat Varians Fhitung Ftabel Kesimpulan


bebas (s )
2

Eksperimen 30 413,96 1,00 2,10 Terima H0


Kontrol 30 414,05

harga thitung = 2,51, untuk  = 0,05 dan derajat Pengamatan terhadap siswa pada kelas
kebebasan (db = 58) diperoleh harga ttabel = 2,00. eksperimen dengan lembar observasi dilakukan
Hasil perhitungan uji hipotesis disajikan pada se lama pro ses pembel ajaran mat ematika
Tabel 7. berlangsung. Pe ngamatan dil akukan pada
Dari hasil analisis pada Tabel 7 terlihat bahwa perte muan kedua d an ketujuh pada ke las
t hitung
lebih besar dari t tabel
(2,51  2,00) maka eksp erimen bertujuan unt uk menge ta hui
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Hal ini berarti keaktifan siswa selama proses pembelajaran,
hasil belajar operasi pembagian siswa yang diajar yai tu pada saat sis wa mulai pertama kali
teknik pola bilangan lebih tinggi daripada kelas menggunakan tekni k po la b ilangan dalam
siswa yang diajar menggunakan teknik bersusun. menyelesai ka n so al o pe rasi pembagian.
Pengamatan pada pertemuan ketujuh bertujuan
Pembahasan Hasil Penelitian untuk melihat kemajuan siswa se tela h
Berdasarkan deskripsi data temuan dan pengujian menggunakan teknik pola bilangan pada materi
hipotesis menunjukkan bahwa hasil belajar op erasi pembagian. D eskrip tor dan ha sil
operasi pembagian siswa yang diajar dengan pengamatan disajikan pada Tabel 8.
teknik pola bilangan ternyata lebih tinggi daripada Rekapit ulasi hasil pe ngamatan proses
siswa yang diajar dengan teknik bersusun. pembelajaran siswa disajikan pada Tabel 9.

Tabel 7. Hasil Pengujian Hipotesis

db t hitung t tabel Kesimpulan

58 2,51 2,00 Tolak H0

534
Kadir dan Hastri Rosiyanti, Teknik Pola Bilangan dan Hasil Belajar Operasi Pembagian dalam Pembelajaran Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV

Tabel 8. Deskriptor Penilaian Observasi

No Skor 1 2 3 4
Aspek
1 Memperhatikan 0-8 orang 9-17 orang 18-25 orang 25-32 orang
penjelasan guru
2 Pertanyaan/tanggapan 0-8 orang 9-17 orang 18-25 orang 25-32 orang
teman
3 Bertanya pada guru Tidak ada Masih ada siswa Mereka Siswa
tentang materi yang pertanyaan tidak bertanya bertanya bertanya
kurang dipahami dari siswa, pada saat jika setelah guru hanya
jika kurang paham, menjelaskan. memastikan
ditanya dan siswa jawaban
kembali bertanya mereka
oleh guru, setelah
mereka diberikan LKS
tidak bisa
menjawab
4 Menjawab pertanyaan 0-8 orang 9-17 orang 18-25 orang 25-32 orang
yang diajukan guru
5 Menguasai materi Nilai LKS Nilai LKS 26-50 Nilai LKS 50- Nilai LKS 76-
yang diberikan guru 0-25 75 100
6 Antusias dalam 0-8 orang 9-17 orang 18-25 orang 25-32 orang
menjawab soal
7 Mengerjakan tugas 0-8 orang 9-17 orang 18-25 orang 25-32 orang
tepat waktu

Keterangan: skor minimum = 1, skor maksimum = 4.

Tabel 9. Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Siswa

Aspek yang dinilai Kelas Eksperimen


Pertemuan
Ke-2 Ke-7
Memperhatikan penjelasan guru 2 3
Memperhatikan pertanyaan/tanggapan teman 2 3
Bertanya pada guru tentang materi yang kurang 2 4
dipahami
Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru 2 3
Menguasai materi yang disampaikan oleh guru 3 4
Antusias dalam menjawab soal di papan tulis 2 3
Mengerjakan tugas tepat waktu 2 3
Jumlah 15 23

Keterangan: 1=Kurang, 2=Cukup, 3 =Baik, 4=Sangat Baik


Kriteria: (Kurang: 7 < x d” 14 ), (Cukup: 14 < x d” 21), dan (Baik: 21 < x d” 28).

Siswa kelas eksperimen pada pertemuan penil aian s iswa meningkat mencapa i 23.
kedua mencap ai jumlah sko r penilaian 15, Perolehan skor penilaian ini terletak pada interval
perolehan skor ini terletak pada interval 14 < x 21 < x d” 28, sehingga pada pertemuan ketujuh
d” 21, sehingga pada pertemuan kedua siswa keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
yang diajar dengan menggunakan teknik pola matematika pada materi operasi pembagian
bilangan tergolong cukup aktif dalam proses dengan me nggunakan t eknik pola bilangan
pembelajaran. Pada pertemuan ketujuh skor tergolong baik.

535
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 5, September 2011

Teknik pola bilangan menyediakan suatu diker jakan de ng an teknik bersusun, siswa
kolom yang memudahkan siswa untuk meletakkan tersebut sering keliru dengan jawaban yang
antara yang dibagi, pembagi, hasil bagi serta sisa mereka te mukan. Kekel iruan siswa dalam
bagi. Kolom yang digunakan pada teknik pola mengerjakan so al bisa teratasi denga n
bilangan dinamakan kolomatika, dengan menggunakan teknik pola bilangan.
kolomatika siswa akan mampu menghitung lebih Hasil pengerjaan siswa untuk (4.592:7:8) dan
mudah soal operasi pembagian, karena setiap (656:4:2) dengan teknik pola bilangan dapat
kolom mempunyai kegunaan masing–masing dilihat pada Gambar 3.
sehingga siswa dengan mudah mampu meletak- Hasil analisis pada postes terlihat bahwa
kan angka yang dibagi, pembagi, hasil bagi dan siswa yang nilainya rendah dikarenakan ada
sisa bagi. Selain siswa mampu meletakkan hasil beberapa soal yang belum selesai dikerjakan oleh
bagi, angka yang dibagi, pembagi dan sisa bagi siswa. Perbandingan hasil pengerjaan siswa yang
dengan mudah, dengan kolomatika siswa lebih hapal perkalian dan kurang hapal perkalian dapat
ce rmat dalam menge rjakan s oal operasi dilihat di Gambar 4.
pembagian, karena ada soal-soal tertentu apabila

Gambar 3. Pekerjaan Kelompok pada LKS-4

536
Kadir dan Hastri Rosiyanti, Teknik Pola Bilangan dan Hasil Belajar Operasi Pembagian dalam Pembelajaran Matematika Siswa Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV

Siswa Selesai Menjawab Soal Siswa Belum Selesai Mejawab Soal

Gambar 4. Perbandingan Hasil Pekerjaan Ujian Postes siswa

Hasil pengamatan selama penelitian meng- gunakan kolomatika siswa lebih teliti dalam
ungkapkan bahwa dalam menggunakan teknik mengerjakan soal operasi pembagian.
pola bilangan terli hat bahwa si swa le bi h Temuan di atas, memperlihatkan bahwa
bersemangat dalam proses pembelajaran. Hal ini teknik pola bilangan pada pokok bahasan operasi
disebabkan karena pada teknik pola bilangan pembagian yang dit erapkan pada pro ses
memiliki tampilan pembagian yang menarik, serta pembelajaran dalam penelitian ini memberikan
siswa lebih cepat dan mudah dalam mengerjakan dampak positif yaitu siswa mampu meletakkan
soal dengan memakai teknik pola, sehingga setiap bilangan yang dibagi, pembagi, hasil bagi dan sisa
si swa le bi h pe rc aya diri, tidak bo san dan bagi, serta siswa lebih cermat dalam menyelesai-
semangat dal am mengerjakan soal operasi kan soal operasi pembagian. Siswa lebih percaya
pembagian. Teknik pola bilangan siswa mampu diri untuk menyelesaikan soal operasi pembagian
meletakkan hasil bagi, dibagi, pembagi dan sisa dan lebih bersemangat. Temuan ini serupa dengan
bagi dengan lebih mudah, serta dengan meng- temuan penelitian Puji Gojali (2009) tentang

537
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 5, September 2011

Penerapan Teknik Berhitung Perkalian Polamatika Kedua, hasil pengujian hipotesis dengan
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa, yang statistik uji-t menunjujkkan bahwa hasil belajar
mengungkapkan bahwa teknik polamatika dalam o perasi pembagian yang diajar denga n
perkalian memberikan dampak positif terhadap menggunakan teknik pola bilangan lebih tinggi
hasil belajar siswa. dibandingkan dengan hasil belajar matematika
yang diajar dengan mengg unakan tekni k
Simpulan dan Saran bersusun. Dengan demikian, terknik pola bilangan
Simpulan berpengaruh secara signifikan terhadap hasil
Dari hasil pengujian hipotesis dan bahasan hasil belajar matematika pada pokok bahasan operasi
penelitian diberikan simpulan penelitian sebagai pembagian.
berikut. Pertama, kemampuan siswa dalam
pembelajaran operasi pembagian bilangan cacah Saran
dengan menggunakan teknik pola bilangan di Berdasarkan simpulan di atas, dapat diberikan
antaranya, siswa mampu meletakkan bilangan saran-saran sebagai berikut.
yang dibagi, pembagi, hasil bagi dan sisa bagi Pertama, ke pada para guru dihara pkan
dengan mudah dan cepat dengan bantuan mampu memberikan kesempatan kepada siswa
kolomatika dibandingkan dengan teknik bersusun. untuk terlibat secara aktif melakukan operasi
Di samping itu, siswa juga mampu menyelesaikan pembagian baik sec ara indi vi du maupun
op erasi pembagi an sec ara ce rmat. D eng an kelompok, menyusun soal sendiri, mengemukakan
bantuan kolomatika siswa lebih cermat dalam gagasan, dan memecahkan masalah dengan
mengerjakan soal operasi pembagian serta menggunakan teknik pola bilangan. Kedua, Guru
kekeliruan siswa dalam mengerjakan soal lebih dapat menjadikan pembelajaran dengan teknik
mudah diatasi. Hasil pengamatan siswa di kelas pola bilangan ini sebagai teknik alternatif dalam
eksperimen, menunjukkan bahwa aktivitas siswa melaksanakan proses pembelajaran operasi
berada dalam kategori baik. Aktivitas selama pembagian dengan penyempurnaan lebih lanjut.
pembelaja ran de nga n teknik po la bilang an Ketiga, model teknik pola bilangan diberikan dalam
melip ut i: memperhat ikan penje lasan guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai model
memberi pertanyaan/tanggapan teman, bertanya bel ajar matemat ika secara mandi ri guna
pada guru tentang materi yang kurang dipahami, meningkatkan kemampuan pemahaman konsep,
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru, penalaran, koneksi, komunikasi dan pemecahan
menguasai materi yang diberikan guru, antusias masalah matematika yang berkaitan dengan
dalam menjawab soal di papan tulis dan siswa operasi bilangan.
mengerjakan tugas tepat waktu.

Pustaka Acuan
Gojali, Puji. 2009. Pengaruh Penerapan Teknik Berhitung Perkalian Polamatika Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa, Skripsi UIN Jakarta: Tidak Dipublikasikan.
Gunawan, Adi W. 2007. Cara Genius menguasai Tabel Perkalian, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Premadi, Dradjad. 2007. Polamatika, Jakarta: PT Wahyu Media
Supatmono, Catur. 2009. Matematika Asyik, Jakarta: PT Grafindo.
Syah, Muhibbin. 2007. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta: Kencana.

538

Anda mungkin juga menyukai