(PERILAKU MASYARAKAT)
Globalisasi membawa pengaruh terhadap perilaku masyarakat, Adapun Perubahan yang terjadi
di masyarakat Indonesia tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Cara Berpakaian
Contoh perubahan sosial yang cukup umum adalah cara berpakaian. Seperti diketahui jika tren
fashion pakaian terus berkembang dari tahun ke tahun. Tak heran jika masyarakat yang sebelumnya
mengenakan pakaian adat daerah kini berubah lebih modern dan mengikuti tren terbaru.
Seiring berkembangnya arus globalisasi saat ini membuat masyarakat Indonesia hampir kehilangan
kebudayaan mereka sendiri terutama di kalangan remaja, karena banyak remaja yang menganggap
budaya yang dimiliki bangsa sendiri adalah budaya yang kuno, salah satunya dalam bidang
berpakaian.
Hal ini disebabkan karena semakin pesatnya arus modernisasi di Indonesia memudahkan pengaruh
perubahan sosial pola pemikiran masyarakat Indonesia yang awalnya tradisional menjadi modern,
peristiwa ini sebenarnya memberikan dampak positif dan negatif dalam perkembangan di era
milenial ini.
Modernisasi adalah proses masa kini atau menuju masyarakat modern, dalam hal ini menyebabkan
sebuah tantangan yang membawa pengaruh bangsa Indonesia kepada perilaku peniruan budaya
barat, hal ini terjadi pada generasi milenial yang kini lebih menyukai produk luar negeri daripada
dalam negeri.
Pakaian adalah bahan tekstil yang digunakan oleh tubuh sebagai kebutuhan pokok manusia selain
makanan, adanya modernisasi membuat gaya berpakaian masyarakat Indonesia semakin berubah.
Pada dasarnya masyarakat memakai baju panjang, memakai batik, jarik, dan kebaya sebagai ciri khas
budaya lokal. Tetapi saat ini masyarakat Indonesia cenderung menggunakan pakaian dengan
meniru-nirukan gaya orang barat, sedangkan produk sendiri kebaya atau batik mulai ditinggalkan,
hal ini berawal ketika bangsa Eropa melakukan kolonialisasi di Indonesia yang membuat masyarakat
peka terhadap gaya mode terlebih-lebih perkembangan teknologi informasi saat ini yang menjadi
peluang bangsa Indonesia untuk melakukan peniruan terhadap mode berpakaian bangsa barat
(Hanitzch, 2011, hal. 307).
Selain itu banyak masyarakat beranggapan bahwa pakaian produk Indonesia tidak nyaman dan
ruwet cara pemakaiannya, anak muda kini lebih menyukai pakaian dari budaya luar yang terkesan
simpel dan mudah dipakai. Pandangan yang beranggapan bahwa memakai busana Indonesia itu
tidak nyaman dan menyulitkan dalam beraktivitas, itu menjadikan perilaku westernisasi, maka pada
saat globalisasi berkembang sangat pesat menjadikan bangsa Indonesia cenderung lebih mudah
mengakses pemberitahuan dari luar.
1
Kebudayaan berpakaian di Indonesia era globalisasi ini merupakan gaya berpakaian yang telah
merubah masyarakat cenderung memilih produk luar negeri dibandingkan dengan produk dalam
negeri.
Modernisasi merubah total budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam melakukan gaya
berpakaian. Hal ini terlihat bahwa masyarakat Indonesia yang kebarat-baratan seperti layaknya artis,
pemain sinetron yang biasanya menggunakan pakaian mini dan menampakkan auratnya kemana-
mana layaknya pakaian yang kekurangan bahan, tetapi mereka menganggap hal tersebut sebagai
trend kekinian dengan designer terkenal yang membuat pakaian itu terlihat menarik di dunia
entertainment.
Padahal bahan yang digunakan oleh beberapa designer itu sebagai pakaian Indonesia tidak sesuai
dengan kondisi lingkungan di Indonesia. Akibatnya akhir-akhir ini penjahit usaha konveksi di
Indonesia jarang diminati karena mereka lebih memilih designer yang lebih handal dalam
memproduksi pakaian sesuai gaya kebarat-baratan yang dianggap trend kekinian, hal ini tentu saja
membuat sebagian masyarakat yang berprofesi sebagai penjahit akan mengalami pengangguran
apalagi masyarakat di luar sana yang hakikatnya memberikan lapangan pekerjaan namun sebaliknya
malah menyumbat pekerjaan.
Dampak westernisasi yaitu lebih mudahnya kehadiran impor pakaian bekas yang tidak semua
golongan mengalami dampak positif dari peristiwa itu, banyak masyarakat industri kecil makin sulit
berkembang karena maraknya perdagangan pakaian bekas impor.
Adapun faktor penyebab westernisasi yang semakin berkembang di Indonesia, salah satunya
teknologi informasi mengakibatkan masyarakat Indonesia mudah mengakses lebih luas tentang
model berpakaian mereka, melalui informasi yang pesat menjadikan masyarakat mudah menjangkau
informasi untuk peniruan terhadap budaya bangsa barat.
Ada pula faktor pendidikan, semakin maju pendidikan di Indonesia menjadikan para pelajar untuk
melanjutkan studinya ke luar negeri sehingga menyebabkan pelajar mengadopsi budaya-budaya luar
yang telah menjadi keseharian mereka berinteraksi dengan masyarakat luar sehingga saat kembali
ke Indonesia, pelajar tersebut masih membawa pengaruh mode dari luar negeri dan ditiru oleh
masyarakat sekitar.
Selain itu masih banyak faktor yang mempengaruhi pola pemikiran masyarakat Indonesia, sehingga
menjadikan sebuah dampak bagi pola perilaku dan pola pikir mereka tentang adanya westernisasi.
Bahkan saat ini masyarakat Indonesia melunturkan budaya mereka dengan menghilangkan pasar
tradisional dan lebih memilih berbelanja di Online Shop, karena tanpa harus keluar berbelanja
menghabiskan waktu banyak.
Tetapi hal tersebut dapat menghilangkan akses tatap muka dan menghilangkan budaya pola pikir
manusia dalam proses interaksi yang terjalin baik diantara masyarakat. Yang seharusnya masyarakat
sebagai makhluk sosial, membutuhkan satu sama lain. Kini menjadi lebih cenderung individual dan
jarang melakukan interaksi dengan sesamanya.
Dampak westernisasi dalam bidang cara berpakaian masyarakat Indonesia membuat pola perubahan
sosial hingga melunturkan rasa nasionalisme terhadap bangsanya sendiri. Nilai-nilai budaya yang
2
dihasilkan oleh bangsa Indonesia sendiri lambat laun akan menjadi budaya yang hilang, bahkan
terkesan budaya asli dibiarkan mati, karena memunculkan rasa munafik, feodal, malas, tidak
bertanggung jawab, gengsi ketinggalan dengan trend kekinian dan lain sebagainya.
Pola tingkah laku masyarakat dalam melakukan transaksi penjualan pakaian lebih menyukai belanja
online shop dibandingkan harus datang langsung ke pasar. Hal ini tentunya mengakibatkan rasa
individualistik pada diri masyarakat Indonesia.
Kebudayaan sendiri menurut Koentjaraningrat (2009: 144) adalah sistem gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dunia manusia dengan belajar.
Jika masyarakat Indonesia mengalami modernisasi yang berdampak pada westernisasi maka akan
mengakibatkan hilangnya jati diri yang telah dibangun melalui belajar, hal ini membuat kebudayaan
bangsa Indonesia sengsara, selain itu pula nilai-nilai solidaritas tentang gotong royong mengalami
kelunturan dan menurun karena adanya westernisasi yang dilakukan oleh bangsanya sendiri, di
bidang ekonomi saja mampu membuat masyarakatnya menjadi bersikap individualistik karena
desakan persaingan ekonomi yang kuat.
Saat terjadi produk bangsa ini dibajak, diambil oleh negara lain baru akan memunculkan reaksi
marah dan tanpa disadari kita tidak pernah bisa merawat kebudayaan bangsa kita sendiri terutama
di bidang kecil kebutuhan pokok seperti cara berpakaian.
Dari berbagai dampak perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat Indonesia menjadi tantangan
sendiri bagi kita sebagai penerus bangsa hendaknya mampu menciptakan rasa Nasionalisme di
dalam diri kita sehingga kita lebih mencintai budaya sendiri dibandingkan budaya luar, perlu adanya
perubahan dalam menyikapi hal tersebut terutama para generasi milenial agar dapat mencintai
produk dalam negeri.
3
2. Makanan Cepat Saji
Makanan pokok bangsa Indonesia sebagian besar adalah nasi. Namun, ada juga yang berasal dari
jagung maupun sagu. Makanan pokok tersebut sebelum disajikan harus diolah terlebih dahulu, dan
proses pengolahannya membutuhkan waktu yang lama.
Dengan adanya globalisasi kebanyakan orang mulai cenderung beralih mengonsumsi makanan yang
cepat saji. Cepat saji maksudnya adalah makanan yang singkat dalam penyajiannya dan tidak
menunggu proses pemasakan yang lama. Makanan cepat saji biasa disebut fast food. Makanan cepat
saji sekarang banyak dan mudah sekali ditemui.
Di samping itu juga ada makanan yang pembungkusnya menggunakan aluminium foil, biasanya
makanan untuk anak-anak. Selain makanan juga ada minuman dalam kaleng, sehingga mudah dan
dapat langsung diminum. Contoh makanan yang ada karena globalisasi: pizza, spagheti, burger, hot
dog, hamburger, sushi, steak, puyunghai, dan donat. Contoh minuman: banyak bermunculan
minuman isotonik.
Dengan adanya makanan cepat saji yang berasal dari luar negeri membuat orang merasa bangga jika
bisa memakannya. Karena jika memakannya berarti disebut orang yang modern dan tidak
ketinggalan zaman. Makanan cepat saji tidak semuanya aman untuk kesehatan. Jika ingin menikmati
makanan atau minuman cepat saji, pilihlah jenis makanan atau minuman yang benar-benar aman
untuk kesehatan.
Dampak Negatif
Makanan cepat saji sudah sangat populer di hampir semua kalangan masyarakat Indonesia. Dari
yang muda sampai yang tua pasti sudah mencicipinya. Makanan-makanan tersebut memang sangat
mudah ditemui di mall-mall, restoran dan pertokoan besar di pusat dan pinggiran kota. Dan mungkin
juga telah membudaya dan menjadi santapan elit terutama bagi kaum remaja di perkotaan.
Tapi sayangnya banyak dari kita yang tidak tahu bahwa jenis-jenis makanan cepat saji pada
umumnya sangatlah berpotensi sebagai junk food. Junk food adalah istilah yang mendeskripsikan
makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi.
4
Mengandung banyak kolesterol,
Mengutamakan citarasa.
Masyarakat Indonesia pada umumnya mengkonsumsi makanan luar negeri hanya karena tidak ingin
dikatakan ketinggalan zaman. Kebanyakan masyarakat Indonesia terutama para remaja berifikir
bahwa jika kita memakan makanan dari luar negeri akan terlihat keren. Itulah dampak dari
globalisasi makanan luar negeri yang mengubah pola makan masyarakat Indonesia.
Dampak Positif
Dampak makanan luar negeri yang ada di Indonesia juga memberikan banyak hal positif seperti
kemajuan pengetahuan tentang makanan-makanan yang biasa dikonsumsi oleh orang-orang luar
negeri. Makanan cepat saji yang tersedia juga membuat masyarakat lebih praktis jika sedang berada
dalam keadaan darurat. Masuknya makanan dari luar negeri juga memberikan ide-ide baru bagi
orang orang Indonesia dalam melakukan inovasi. Contohnya adalah kue cubit, kue khas dari Garut
tersebut yang pada umumnya hanya ditaburi dengan meses di atasnya, sekarang sudah dijual
dengan rasa green tea.
Salah satu contoh lainnya adalah Iffah Syarifah Hendrayati, penerima Anugerah Produk Pertanian
Berdaya Saing 2013 kategori inovasi pasar perkebunan di kantor Kementerian Pertanian dengan
produknya "Greentea Rice Cracker". Inovasi yang beliau lakukan adalah mencampurkan makanan
tradisional opak dengan cokelat dan green tea (teh hijau). Dua hal itu membuktikan bahwa budaya
lokal juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih tidak meninggalkan ciri
khas dari budaya tersebut. Sebenarnya pengaruh budaya dari luar itu tidak selamanya negatif,
karena pengaruh budaya luar bisa pula memberi inspirasi bagi negara itu sendiri.
5
3. Perilaku
Salah satu contoh dampak globalisasi yaitu efek kepada kehidupan anak – anak, dimana
sebelumnya masa bermain mereka diwarnai dengan permainan tradisional seperti petak
umpet, congklat, bermain karet dan sebagainya.
Semenjak era globalisasi dengan kemajuan teknologinya, semua itu digantikan dengan
teknologi yang bernama gadget. Gadget mulai dari smartphone, ipad, game, ps dan sebagainya
membuat permainan tradisional tersingkir.
Namun, apa dampak negatif dari teknologi itu yaitu anak – anak cenderung menjadi malas,
apatis, dan juga egois. Berikut ini cara menyikapi budaya asing positif dan negatif.
Contoh perubahan perilaku dalam tradisi sebagai akibat globalisasi lainnya adalah pola sikap
dan perilaku yang egois dan juga menutup diri pada masyarakat sekitarnya. Sikap cuek dan
masa bodoh terlihat sudah dikehidupan masyarakat kota – kota besar.
Antipati merupakan sikap yang menjerumuskan kepada kesendirian dan antisosial yang buruk.
Nilai – nilai agama tidak lagi dipandang sebagai hal yang utama dalam kehidupan, sehingga nilai
tersebut luntur tergerus dengan dunia globalisasi yang buruk. Beberapa dampak dan pengaruh
globalisasi terhadap gaya hidup bermasyarakat.
Perkembangan dunia dan juga teknologi membuat masyarakat saat ini memiliki pola pikir yang
kritis dan juga pintar.
Masyarakat lebih pandai memilih hal yang menurutnya baik dan juga bermanfaat, tidak pula
ditipu dengan kata – kata yang manis tapi palsu.
Sikap ini tentu sangat menguntungkan, karena informasi yang beredar sangat cepat, up to date
dan juga mudah untuk diakses. Hal ini tentu saja mempengruhi kehidupan sosialnya menjadi
lebih luas dan juga terbuka. Salah satu jalan dengan tips menjadi psikolog yang baik.
Justru sebaliknya apabila keburukan yang disampaikan akan membawa kepada kerusakan,
perpecahan dan juga hukuman penyalahgunaan teknologi.
6
Oleh sebab itu sangat dianjurkan untuk bijak dalam menggunakan media sosial ke arah yang
positif. Salah satu contoh dampak media sosial terhadap kesehatan mental yang harus
diwaspadai.
Satu lagi contoh dalam era modern ini dengan terciptanya pola hidup serba instan dan juga
cepat. Segala sesuatunya harus cepat hasilnya, contoh makanan cepat saji, transportsi online,
toko online dan sebagainya.
Teknologi yang membawa kepada kebaikan tentu akan dapat dinikmati siapapun orangnya,
dengan tidak membawa kepada penyalahgunaan yang negatif.
Oleh karena itu hidup dimasa yang instan ini jika tidak diimbangi dengan ilmu dan juga wawasan
yang hebat tentu akan terbawa kepada ketertinggalan. Berikut ini kiat dan cara remaja
menghadapi era globalisasi
4. Gaya Hidup
Individualistis Dulu sosialisasi hanya dapat terjadi jika kita pergi keluar rumah, menyapa tetangga
ataupun mengobrol. Namun zaman modern ini, hanya dengan duduk dialam rumah dengan
internet, bahkan kita bisa bersosialisasi dengan orang-orang yang berada sangat jauh. Inilah akar
dari individualistis yang tercipta karena tidak bersosialisasi secara langsung. Hal ini akan sangat
merusak karena menciptakan seseorang dengan sikap yang tidak memperdulikan orang lain
selain dirinya.
Pragmatisme adalah sikap yang menilai sesuatu dari untung ruginya bagi diri sendiri. Padahal
menolong tanpa pamrih adalah pelajaran dasar dalam bermasyarakat. Tapi semakin majunya
zaman, menyebabkan lunturnya nilai-nilai gotong royong dan tolong-menolong dalam hal-hal
kebaikan. Individu lebih mengarahkan pada kegiatan yang menguntungkan dirinya saja.
Hedonisme adalah pandangan hidup atau pola hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan
kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang,
pesta pora, merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak.
Karena mereka beranggapan hidup ini hanya satu kali, sehingga mereka merasa ingin menikmati
hidup sen ikmat-nikmatnya.
7
5. Nilai Budaya
Kata globalisasi jika ditelaah berasal dari kata globe yang bermakna dunia, maka secara harfiah
globalisasi bisa dikatakan sebagai proses mendunia. Sebagian pemikir berpendapat bahwa
globalisasi merupakan sebuah proses kehidupan yang menghubungkan seluruh bangsa dan negara di
dunia menuju ke sebuah tatanan kehidupan baru yang bisa menghapus batas geografi, ekonomi dan
sosial budaya. Akibatnya, kini globalisasi masuk dan mempengaruhi berbagai bidang kehidupan.
Derasnya arus globalisasi yang masuk ke berbagai bidang kehidupan merupakan hal yang tidak dapat
dihindari di era yang serba modern ini. Pengaruh globalisasi berdampak di berbagai bidang baik
positif maupun negatif, contohnya dampak globalisasi di bidang ekonomi yang memunculkan
kebebasan di pasar internasional dan kemudahan ekspor-impor sebagai dampak positif serta
memunculkan dampak negatif lain seperti kegiatan impor yang melebihi ekspor. Dampak positif
tersebut tentu sangat baik dan bermanfaat, namun dampak negatif dari globalisasi perlu ditindak
lanjuti karena sangat merugikan.
Sosial budaya merupakan salah satu bidang kehidupan yang tidak luput dari pengaruh globalisasi.
Globalisasi yang terjadi dalam bidang sosial budaya berhubungan dengan proses sosialisasi serta
proses silang budaya antar bangsa lintas negara. Tentu pengaruh globalisasi ini memberi dampak
positif dan juga dampak negatif. Lalu seperti apa dampak positif maupun negatif yang ditimbulkan
globalisasi di bidang sosial budaya? Dalam artikel kali ini akan diulas secara lengkap mengenai
dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi di bidang sosial budaya, baik dampak positif maupun
dampak negatif.
Kemajuan teknologi dan pendidikan di era globalisasi menjadi pemicu dalam pertukaran budaya di
negara seluruh dunia. Kini kita dapat melihat dan mempelajari kebudayaan dari seluruh dunia hanya
melalui media internet tanpa harus pergi ke luar negeri. Mudahnya akses bepergian ke luar negeri
juga bisa menjadi pemicunya, seperti orang dari luar negeri yang datang ke Indonesia dan membawa
serta kebudayaan dan kesenian dari negara asalnya. Orang tersebut bisa memperkenalkan
kebudayaan dan keseniannya ke masyarakat Indonesia dan jika kebudayaan atau kesenian tersebut
cocok dengan masyarakat Indonesia dapat memicu terjadinya akulturasi budaya.
8
Pertukaran pelajar di dunia pendidikan juga bisa menjadi media pertukaran dunia di seluruh dunia.
Pelajar yang berkesempatan ke luar negeri bisa mengajarkan kebudayaan atau kesenian dari negara
asalnya, sekaligus mempelajari kebudayaan dan kesenian dari negara lain. Tentu hal semacam ini
bisa memberikan dampak melek budaya bagi setiap orang dan bisa menumbuhkan sikap toleran
antar umat manusia. Dengan adanya sikap toleran tentu akan menumbuhkan rasa solidaritas antar
bangsa di dunia.
Pemikiran masyarakat yang maju di era globalisasi ini membuka pikiran akan kepedulian terhadap
kasus-kasus kekerasan Hak Asasi Manusia (HAM) di berbagai belahan dunia, seperti kasus kekerasan
di negara-negara afrika. Selain itu, pelbagai konflik di planet bumi yang dilatarbelakangi oleh
perebutan wilayah dan sumber daya alam menjadi pemicu kepedulian dalam hal kemanusiaan,
karena konflik-konflik tersebut memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Hal ini mendorong
solidaritas dari pelbagai negara untuk mewujudkan pengakuan HAM bagi seluruh manusia di seluruh
dunia tanpa terkecuali, baik di negara maju maupun negara berkembang. Hadirnya globalisasi
seakan menghubungkan seluruh bangsa dan negara menuju ke sebuah tatanan kehidupan baru yang
bercita-cita mewujudkan perdamaian dunia.
Hadirnya pelbagai tontonan dan hiburan baru yang lebih modern di era globalisasi berimbas pada
redupnya kesenian-kesenian tradisional, khususnya kesenian di Indonesia. Minat masyarakat yang
menurun disebabkan oleh pengaruh budaya luar yang lebih diminati dan kebosanan masyarakat
akan hiburan tradisional di Indonesia. Tentu hal ini menjadi masalah besar bagi pelaku kesenian di
Indonesia karena perlahan dapat mematikan kegiatan seni tradisional di Indonesia. Namun
demikian, redupnya eksistensi kesenian tradisional di Indonesia menjadi pemicu bagi beberapa
pelaku seni di Indonesia untuk melakukan pembaharuan bagi kesenian tradisional di Indonesia.
Pembaharuan kesenian pun sangat beragam, tergantung dari siapa pelakunya, misalnya musik
gamelan yang dipadukan dengan musik modern atau orkestra, tari-tari tradisional yang dikemas
ulang dengan pemangkasan alur cerita, penyegaran kostum, dan pembaharuan gerak yang
diadaptasi dari gerak tari tradisional, serta pertunjukan wayang yang memadukan sisi tradisional dan
teknologi. Perkembangan zaman tentu harus disikapi dengan bijak oleh pelaku seni di Indonesia,
karena jika tidak mengikuti perkembangan zaman, maka pelaku seni tersebut akan meredup dengan
sendirinya.
Majunya pola pikir manusia di era globalisasi mendorong terciptanya kesetaraan gender di
masyarakat. Wanita yang awalnya selalu dinomorduakan dalam kehidupan, kini sudah mendapat
pengakuan. Penyetaraan gender menjadi isu sosial yang positif dari dampak globalisasi di bidang
sosial budaya. Wanita kini tidak lagi dipandang sebelah mata dan tidak hanya dipandang sebagai
objek, melainkan wanita mempunyai peran yang sama dengan pria dalam kehidupan sehari-hari.
Penyetaraan gender ini memicu wanita untuk berkarya dan berkarir dengan leluasa. Bahkan, wanita
kini bisa menjadi kepala daerah maupun presiden, sebagai contoh beberapa negara berkembang di
asia tenggara, termasuk Indonesia, pernah dipimpin oleh presiden wanita.
9
5. Sektor Pariwisata Semakin Berkembang
Globalisasi memberi dampak positif bagi sektor pariwisata, karena dengan kemajuan teknologi
pariwisata dapat dipromosikan dengan mudah, cepat dan murah. Tentu dengan promosi berbasis
teknologi bisa mendatangkan wisatawan dengan mudah, baik wisatawan domestik maupun
wisatawan mancanegara. Selain itu, berkembangnya sektor pariwisata disebabkan oleh masyarakat
sekitar yang sadar akan potensi wisata. Di Indonesia, masyarakat di sekitar tempat wisata biasanya
membentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang mengelola dan menjaga tempat pariwisata.
Masyarakat tersebut sadar bahwa pariwisata bisa menjadi penunjang ekonomi bahkan bisa
menambah pendapatan negara.
Pengaruh globalisasi di bidang sosial budaya memunculkan pelbagai sikap buruk manusia, seperti
sikap individualisme, konsumtif dan matrealis. Perkembangan zaman memicu manusia untuk bekerja
keras agar bisa mendapatkan uang untuk bertahan hidup, hal ini memicu munculnya sikap
individualisme bagi setiap orang. Tentu sikap ini menghilangkan semangat gotong royong dan sifat
kekeluargaan yang dimiliki oleh manusia sebagai makhluk sosial. Sikap konsumtif dan matrealis
akibat dari pengaruh luar juga dapat merugikan manusia itu sendiri, akibatnya manusia hanya akan
mementingkan segala hal dari segi keuntungannya saja.
Sikap individualisme, konsumtif dan matrealis yang terbentuk akibat dari dampak negatif globalisasi
memungkin nilai-nilai keagamaan tidak lagi diutamakan. Sibuknya kegiatan manusia di zaman
modern ini juga bisa menghambat mereka untuk beribadah. Manusia-manusia di dunia dituntut
untuk berkompetisi agar bisa bertahan hidup di dunia, bahkan konflik-konflik di dunia yang
dilatarbelakangi perebutan kekuasaan sering terjadi pembantaian manusia tidak berdosa yang
mengesampingkan nilai keagamaan dan nilai kemanusiaan.
Hadirnya pengaruh budaya luar di sebuah negara dapat mempengaruhi pudarnya nilai-nilai budaya
lokal di negara tersebut. Misalnya tata krama dan sopan santun yang menjadi nilai budaya di
Indonesia, kini sudah dipinggirkan oleh pemuda-pemuda bangsa, karena gencarnya pengaruh
budaya barat yang meracuni pemuda bangsa. Selain itu, akibat dari globalisasi di bidang sosial
budaya, baju-baju adat yang menjadi ciri khas suku bangsa di pulau Jawa sudah jarang digunakan
karena dianggap kuno dan tidak menarik, sementara orang-orang kini lebih suka berdandan
mengikuti fashion dari artis yang dikagumi.
Berkurangnya minat masyarakat terhadap kesenian tradisional bisa menjadi penyebab kesenian
tradisional mati dan hilang. Hadirnya hiburan baru dan modern dirasa lebih menarik perhatian
masyarakat, sementara kesenian tradisional yang tidak melakukan pembaharuan akan dirasa
membosankan dan tidak diminati lagi. Akibatnya, sebuah kesenian tradisional akan mati dan tidak
10
dipentaskan karena kurangnya modal untuk menghidupi kesenian tradisional tersebut. Tentu hal ini
perlu menjadi perhatian bagi kita semua untuk lebih mencintai budaya dan kesenian lokal, dan tidak
perlu menunggu negara tetangga mengklaim kesenian lokal agar kita menjadi latah dalam mencitai
budaya dan kesenian lokal
Pengaruh buruk dari luar yang selalu dipertontonkan di media internet dan televisi dapat dengan
mudah diakses oleh semua orang dan dapat mempengaruhi orang yang melihatnya. Sebagai contoh
di era yang serba modern ini gaya hidup masyarakat Indonesia banyak yang meniru gaya hidup
orang barat, padahal gaya hidup tersebut tidak semuanya sesuai dengan norma di masyarakat.
Banyak orang-orang di Indonesia yang meniru budaya barat, seperti seks bebas, alkohol dan
narkoba. Tentu hal ini sangat merugikan bagi orang tersebut dan juga dapat merugikan negara.
Pemuda bangsa saat ini perlu mendapatkan perhatian khusus karena kemajuan zaman dapat
menimbulkan dampak negatif yaitu merusak moral masyarakat.
Nah, itulah pembahasan dari dampak globalisasi di bidang sosial budaya, baik dampak positif yang
berguna dan bermanfaat, maupun dampak negatif yang bisa sangat merugikan. Semoga artikel ini
bermanfaat.
6. Tradisi
Seni tradisi dari kebiasaan hidup dan kebudayaan masyarakat indonesia telah terlupakandengan
perkembangan jaman. Padahal jika kita perhatikan seni tradisi merupakan bagian dari jiwa
masyarakatnya. Karya seni yang sudah banyak di tinggalkan yaitu tarian tradisional, seni lukis
tradisional, wayang kulit dan beberapa seni tradisi lain sudah jarang yang di minati.
Globalisasi telah banyak merubah pola pikir dan pandangan generasi muda Indonesia terhadap nilai-
nilai seni tradisional yang semula seni tradisi di jadikan sebagai kebanggaan bangsa sekarang telah
menjadi suatu yang tak benilai lagi. Banyak generasi muda Indonesia yang salah dalam mengartikan
11
globalisasi mereka lebih mengarah dan terpengaruh dengan budaya asing hanya sedikit orang yang
masih mempertahankan seni tradisi dengan tujuan agar tidak hilang oleh kemajuan jaman.
Sebenarnya ini bukan sepenuhnya kesalahan dari kemajuan jaman tetapi lebih mendekat pada
ketidaksiapan generasi menerima kemajuan, kemajuan yang arti dapat berakibat terbunuhnya
kebudayaan. Kebudayaan sendiri yang tersingkir dan tergantikan dengan budaya luar yang belum
tentu sesuai dengan kepribadian bangsa. Kemajuan teknologi juga memberikan peluang besar
kepada bangsa lain untuk memasukkan budayanya pada bangsa ini dan secara tidak langsung
budaya leluhur kita tidak hanya di pelajari tetapi banyak diakui menjadi milik bangsa lain, karena
masyarakat sendiri kurang memperhatikan budaya kita yang mulai terlupakan dengan
perkembangan jaman.
7. Komunikasi
Globalisasi merupakan istilah uang menggambarkan proses mendunia, dimana perbedaan wilayah
negara tidak lagi menjadi batasan. Globalisasi membuat setiap individu dapat berinteraksi dengan
yang lainnnya dimanapun dan kapanpun, lintas negara serta batasam waktu. Perkembangan
teknologi komunikasi online memungkinkan terjadinya globalisasi komunikasi diberbagai belahan
dunia, termasuk Indonesia.
Dengan adanya globalisasi komunikasi, berbagai jenis pertukaran informasi dapat dilakukan lintas
wilayah, kapanpun dan dimanapun, dengan cepat, efektif, dan efisien.
Fenomena globalisasi tidak dapat dihindari, jika kita tidak ingin tertinggal kita harus
menyongsongnya. Globalisasi komunikasi menimbulkan banyak perubahan diseluruh dunia. Baik dari
cara orang berinteraksi satu sama lain hingga ke berbagai bidang kehidupan manusia seperti
ekonomi, perdagangan, budaya, dan lain sebagainya. Globalisasi membuat bangsa yang satu
mengalami ketergantungan dengan bangsa lainnya.
Globalisasi membawa pengaruh dalam kehidupan manusia, selain memberikan manfaat globalisasi
juga mendatangkan kerugian. Oleh sebab itu, kita mesti pandai menyikapinya. Berikut ini akan Pakar
Komunikasi paparkan mengenai pengaruh globalisasi komunikasi.
Dengan globalisasi komunikasi, berbagai informasi dari berbagai belahan bumi bagian manapun
dapat kita akses dengan lebih cepat dan lebih mudah. Salah satunya dengan memanfaatkan akses
internet. Misalnya dengan membuka website perguruan tinggi negara lain, dan mengakses jurnal-
jurnal penelitian didalamnya.
12
Seperti dijelaskan sebelumnya, globalisasi komunikasi memangkas jarak dan waktu. Globalisasi
komunikasi memungkinkan seorang individu atau kelompok dari negara yang satu untuk
berkomunikasi secara intens dengan individu yang berada di negara lain, tanpa terkendala jarak
dan waktu.
Dengan adanya globalisasi komunikasi, interaksi antara individu yang berasal dari suaru suku,
bangsa atau budaya dengan individu yang berasal dari suku, bangsa, atau komunikasi antar
budaya lainnya dapat terjadi tanpa banyak batasan. Dengan demikian dapat terjadi pertukaran
pandangan, ideologi, maupun budaya sehingga tercipta rasa saling mengerti. Hal tersebut akan
menumbuhkan sikap toleransi.
Lebih jauh lagi dapat menumbuhkan pandangan kosmopilitan diantara mereka, ideologi yang
menyatakan bahwa semua suku, bangsa, dan budaya merupakan satu komunitas tunggal yang
memiliki kesamaan moralitas.
Globalisasi membuat pertukaran informasi dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan akurat.
Demikian pula pertukaran informasi antar negara, dapat dilakukan dalam waktu singkat dan
membuat hubungan internasional berjalan dengan aik dan lancar. Hal tersebut akan menguatkan
hubungan diplomatik antar negara.
Globalisasi komunikasi membuat sekat antar negara menghilang. Misalnya efek media sosial yang
membuat individu anggota negara a dapat berkomunikasi langsung dengan individu dari negara b
tanpa perlu melakukan perijinan lintas negara. Sekat waktu juga menghilang, sebab meskipun
terpisah jarak yang jauh, antar individu dapat berkomunikasi secara real time, saat itu juga.
Dengan demikian permintaan semakin tinggi. Namun dilain pihak hal tersebut juga meningkatkan
persaingan, sebab pproduk tak hanya bersaing dengan sesama produk lokal saja, tapi juga
berbagai produk dari negara-negara lain.
Keuntungan terbukanya pasar baru terutama dirasakan oleh para pemilik usaha kecil dan
menengah. Dengan berbagai aplikasi komunikasi modern yang bersifat global, para pemilik
usaha kecil atau menengah dapat memasarkan pruduknya bahkan hingga ke luar negri tanpa
memerlukan banyak biaya serta usaha. Selain itu dengan adanya internet banking, semakin
mempermudah transaksi jual beli secara online.
13
8. Meningkatkan kemakmuran rakyat
Dengan demikian mode-mode lokal dapat terpengaruh dengan mode-mode dari mancanegara,
sehingga mode fasion dan arsitektur semakin berkembang menjadi lebih modern. Namun perlu
dijaga, jangan sampai kehilangan nilai budaya asli atau lokal.
Selain kerjasama antar negara, kerjasama yang dilakukan penduduk sipil mun semakin marak
kemunculannya. Misalnya kerjasama dibidang sosial, ekonomi, politik, gender, lingkungan,
budaya, dan lain-lain.
Kesepuluh poin diatas merupakan pengaruh positif dari globalisasi komunikasi. Namun
globalisasi komunikasi juga menimbulkan dampak negatif (baca: dampak negatif dari
internet, dampak negatif dari media sosial) seperti mudahnya produk luar ke dalam negri
misalnya melalui aplikasi belanja online, terjadinya cybercrime, penggunaan akses informasi
yang tidak tepat, misalnya anak-anak dapat dengan mudah mengakses konten dewasa melalui
internet, memungkinkan terjadinya dominasi negara maju (neo imperialisme), hilangnya
jatidiri/ nilai budaya lokal, dan lain sebagainya.
14
8. Transportasi
Seiring berkembangnya suatu zaman, semakin banyak perkembangan yang terjadi di dalam dunia ini
yang semakin lama semakin maju dan canggih. Apalagi di dalam era globalisasi ini, segala sesuatu
yang kita butuhkan bisa diakses secara mudah, seperti teknologi transportasi.
Teknologi transportasi sendiri merupakan sebuah teknologi yang yang mampu mendukung
pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah
kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan dan diciptakan untuk
memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Istilah "teknologi" berasal dari
"techne " atau cara dan "logos" atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan
pengetahuan tentang cara.
Bicara tentang era globalisasi, mari kita memulainya dari awal masa revolusi industri. Penemuan-
penemuan yang terjadi pada revolusi Industri di abad ke-19 mengubah perkembangan transportasi
dalam berbagai aspek, seperti Penemuan mesin uap dan jalur kereta api yang memungkinkan
transportasi darat untuk bergerak secara mandiri tanpa tenaga manusia atau binatang. Hal ini pun
mengakibatkan adanya perkembangan kecepatan dan kapasitas transportasi.
Dengan adanya perkembangan mesin bakar dan automobile pada tahun 1900-an, perkembangan
teknologi transportasi darat pun menjadi semakin maju. Jalan raya modern pertama juga kemudian
dibuat pada abad ke-19.
Lalu, perkembangan teknologi mencapai sebuah tingkat yang lebih tinggi dengan adanya penemuan
pesawat terbang oleh Wright Bersaudara. Seusai perang dunia 1 pada tahun 1903, pesawat terbang
pun menjadi sebuah mode transportasi umum untuk memindahkan manusia dan barang dengan
cepat.
15
Setelah Perang Dunia 2 usai, mulailah berbagai perkembangan dalam pesawat dan automobile yang
mengakibatkan berkurangnya penggunaan kapal dan kereta api. Beberapa tahun kemudian
penerbangan luar angkasa pun dikembangkan pada tahun 1950-an.
Pada tahun 1970-an mulailah berbagai perkembangan yang drastis seperti peningkatan
komersialisasi pesawat terbang dengan penemuan mesin jet yang mengakibatkan akses pesawat
terbang menjadi lebih terbuka bagi publik. Selain pesawat terbang, transportasi automobile serta
motor juga berkembang secara pesat, dimana sampai saat ini ketersediaannya dapat diakses dengan
mudah oleh publik.
2. 1903: Orville and Wilbur Wright, Wright bersaudara membuat penerbangan pertama
3. 1908: Henry Ford menerapkan sistem produksi ban berjalan untuk pembuatan mobil secara
massal
6. 1939: Pesawat terbang jet pertama Jerman diterbangkan atas dasar desain turbin yang
dibuat Hans von Ohain di tahun 1936
Perkembangan Teknologi transportasi di era globalisasi ini tentunya sangat membantu kehidupan
sehari-hari manusia. Seperti masyarakat di pedesaan, karena transportasi sangat diperlukan dalam
menyalurkan hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan ke perkotaan yang mempermudah
hubungan perekonomian masyarakat desa dengan masyarakat di perkotaan.
Selain itu dengan adanya teknologi transportasi kita dapat mempersingkat waktu perjalanan dan
tidak memerlukan waktu banyak dalam menempuh perjalanan. Hal yang mengagetkan adalah gas
karbon monoksida dari kendaraan bermotor bila bereaksi dengan oksigen di udara akan
16
menghasilkan gas karbon dioksida yang bisa dimanfaatkan dalam proses fotosintesis pada
tumbuhan.
Namun sayangnya semakin berkembangnya teknologi informasi, minyak bumi yang masih berlimpah
akan menjadi semakin langka seiring dengan perkembangan dan pemakaian alat transportasi yang
terus-menerus,kemudian tumpahnya minyak dari kapal yang mengangkut hasil minyak bumi bisa
menyebabkan kerusakan alam laut dan biota di dalamnya, selain itu pencemaran udara dan suara
yang mempengaruhi psikologi serta mengancam kesehatan manusia, lalu berkurangnya area
pertanian dikarenakan peningkatan pembangunan fasilitas transportasi seperti bandara, jalan raya
dan berbagai hal yang lain yang bisa mengancam alam dan diri kami sendiri.
Dari semua yang telah disajikan disini dapat kita katakan bahwa teknologi transportasi ini bisa saja
berguna untuk kehidupan manusia, namun penggunaannya pun harus dibatasi agar sumber daya
alam yang kita miliki sekarang tidak habis.
Tak hanya itu, jika kita ingin menciptakan suatu teknologi transportasi baru di kemudian hari,
pastikan bahwa kita sudah memikirkan apa efek dan dampaknya bagi lingkungan kita, jadi jangan
sampai kita merusak lingkungan. Oleh karena itu hal yang perlu diupayakan adalah mencari energi
alternatif yang tidak mencemari lingkungan, mengalihkan transportasi kepada transportasi yang
ramah lingkungan.
17