Anda di halaman 1dari 16

RANGKUMAN DISKUSI

KOROSI KATODIK PROTEKSI PIPA

Nama : Helleni Febnesia

NIM : 2284180013

Impressed Current Cathodic Protection System atau biasa dikenal dengan Proteksi Katodik Arus Paksa
merupakan salah satu metode yang biasa digunakan untuk mengendalikan laju korosi pada benda
berbahan logam dengan merubah benda berbahan logam tersebut dengan menjadikannya sebagai
katode dari sistem sek elektrokimia.

Pengendalian proses korosi dengan proteksi katodik melalui arus dipaksakan (impressed current) biasa
dilakukan dengan menurunkan potensial antara lapisan luar logam dengan daerah pasif dengan
memberikan arus.

Proteksi katodik memanfaatkan konsep deret


Galvanis (mekanisme korosi Galvanis) untuk
melindungi logam. Pada sistem Proteksi ini di butuhkan elektroda pembantu. Elektroda ini biasa terbuat
dari bahan yang relative inert yang nantinya akan berfungsi sebagai anoda.

Pada proteksi ini, ada voltmeter yang berfungsi sebagai pengatur besar tegangan yg berasal dari DC
supply yang nantinya untuk menyupply arus yang dibutuhkan oleh sistem proteksi. Arus yang disiapkan
adalah arus Searah (DC).

Lalu, katodik test post protection di hubungan dengan probe negatif pada voltmeter sebagai benda yang
ingin di proteksi. Lalu elektroda yang akan menjadi anoda di hubungkan pada probe positif pada
voltmeter.

Arus bergerak dari probe positif menuju elektroda dan mengalir menuju pipa dan meneruskan ke
katodik test post protection.
Source :

(Irwanto, D. Basir, Y. Pamuji, M. STUDI KOROSI PADA PIPA MENGGUNAKAN METODE IMPRESSED

CURRENT DI PETROCHINA INTERNATIONAL JAMBI.Lt)

( https://ardra.biz/sain-teknologi/metalurgi/korosi-corrosion/pengendalian-korosi-proteksi-katodik-
arus-dipaksakan/ )

Nama : Nur ariska

Nim : 2284170031

Proteksi Katodik (Cathodic Protection) adalah teknik yang digunakan untuk mengendalikan korosi pada
permukaan logam dengan menjadikan permukaan logam tersebut sebagai katode dari sel volta.

Proteksi katodik ini merupakan metode yang umum digunakan untuk melindungi struktur logam dari
korosi. Sistem proteksi katodik ini biasanya digunakan untuk melindungi material baja, jalur pipa, tangki,
tiang pancang, kapal, anjungan lepas pantai dan casing (selubung) sumur minyak di darat.

Efek samping dari penggunaan yang tidak tepat adalah timbulnya molekul hidrogen yang dapat terserap
ke dalam logam sehingga menyebabkan hydrogen embrittlement (kegetasan hidrogen). Proteksi katodik
merupakan cara yang efektif dalam mencegah stress corrosion cracking(retak karena korosi).

Nama : Siti Irna Solehah

NIM : 2284170003

Proteksi katodik adalah metode untuk melindungi struktur logam dari korosi. Logam dengan struktur
yang dibuat – biasanya baja – rentan terhadap korosi melalui reaksi oksidasi ketika mereka sering terjadi
kontak dengan air. Reaksi dapat melibatkan logam yang menyerah elektron dan didorong oleh jejak
garam terlarut dalam air, menyebabkan air untuk bertindak sebagai elektrolit.

Korosi dapat dipandang sebagai proses elektrokimia. Proteksi katodik mengubah struktur logam ke
katoda – elektroda bermuatan positif – dengan mendirikan sebuah sel elektrokimia menggunakan logam
yang lebih elektropositif sebagai anoda, sehingga struktur tidak kehilangan elektron ke lingkungannya.

Metode perlindungan dapat digunakan pada pipa bawah tanah dan tangki; struktur bagian atas tanah,
seperti tiang listrik; dan sebagian struktur terendam, seperti kapal dan rig pengeboran. Hal ini juga dapat
digunakan untuk melindungi batang baja pada beton bertulang.
katodik dapat dilakukan dengan merubah potensial antar muka logam dengan ionnya ke daerah immun
dengan memberikan arus katodik.

Penurunan potensial antar muka ke arah immun atau ke daerah lebih katodik dapat dilakukan dengan
menghubungkan benda kerja dengan anoda korban, atau sacrificial anode atau dengan memberikan
arus yang dipaksakan, atau impress current.

(https://usaha321.net/pengertian-proteksi-katodik.html

https://ardra.biz/sain-teknologi/metalurgi/korosi-corrosion/pengendalian-korosi-proteksi-katodik-
anoda-korban/)

Nama : Deni Wahyudi

NIM : 2284170025

Proteksi katodik merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya korosi pada logam. Prinsip
kerjanya adalah dengan mengubah benda kerja menjadi katoda.Katodik proteksi dilakukan dengan
mengalirkan elektron tambahan ke dalam material. Terdapat dua jenis proteksi katodik, yaitu metode
impressed current ( arus paksa ) dan sacrificial anode (anoda korban).

Metode anoda korban adalah metode dengan menghubungkan benda kerja dengan logam lain yang
memiliki potensial reduksi yang lebih kecil (anoda). Hal ini akan menyebabkan terjadinya suatu sel
galvanik dan menjadikan benda kerja sebagai suatu katoda.

Proteksi katodik ini banyak digunakan pada industri-industri, terutama pada pipa-pipa yang
perananannya sangat penting dalam produksi. Namun, proteksi katodik pada pipa-pipa ini akan mungkin
digunakan(dilihat secara ekonomi) apabila terminal point dipakaikan suatu isolating joint untuk
memisahkan pipa yang diproteksi dengan pipa yang memiliki resistansi yang rendah. Isolating joint ini
tidak cocok digunakan untuk instalasi yang besar seperti compressor station dan industrial plant. Biaya
yang diperlukan serta kemungkinan terjadinya kegagalan dalam proteksi katodik akibat dari
kompleksitas dari sistem dan jumlah joint yang sangat banyak.

Industial plant dan compressor station memiliki banyak sistem perpipaan yang tertanam didalam tanah
atau pada concrete. pipa yang digunakan biasa di coating, namun ada kemungkinan terjadinya defect
pada coating. Pipa akan mengalami kontak dengan concrete ataupun tanah sehingga terjadi
kemungkinan adanya sel korosi akibat adanya perbedaan potensial karena defect pada coating dengan
concrete atau tanah. Faktor yang mempengaruhi laju korosi pada kasus ini adalah ukuran dari coating
defect. Apabila ukuran dari defect kecil, densitas arus yang masuk akan sangat besar.

Sumber (http://piyohsiat.blogspot.com/2012/11/sistem-proteksi-katodik.html?m=1)

Nama :Ega Mahendra

Nim : 2284180025
Proteksi Katodik ( Cathodic Protection) adalah teknik yang digunakan untuk mengendalikan korosi pada
permukaan logam dengan menjadikan permukaan logam tersebut sebagai katode dari sel elektrokimia.

Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) Untuk struktur (bangunan) yang lebih besar, anoda
galvanik tidak dapat secara ekonomis mengalirkan arus yang cukup untuk melakukan perlindungan
yang menyeluruh. Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) menggunakan anoda yang
dihubungkan dengan sumber arus searah (DC) yang dinamakan cathodic protection rectifier.

Anoda untuk sistem ICCP dapat berbentuk batangan turbular atau pita panjang dari berbagai material
khusus. Material ini dapat berupa high silikon cast iron (campuran besi dan silikon), grafit, campuran
logam oksida, platina dan niobium serta material lainnya.

(jurnal PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK (CP) ANODA KORBAN PADA PIPA BAJA

(Studi Kasus Pipa PGN di PT. Nippon Sokubai Indonesia) Dadang Kurnia; Bayu Prabowo

Universitas Pamulang)

Nama : Rahmad Krismon Dovi

NIM : 2284170010

Menurut saya gambar yang dimaksud merupakan sebuah pipa besi di dalam tanah yang dilindungi dari
korosi dengan cara sistem proteksi katodik. proteksi katodik merupakan control korosi secara
elektrokimia dimana reaksi oksida pada sel galvanis dipusatkan di daerah anoda dan menekan proses
korosi pada daerah katoda dalam sel yang sama. Dengan demikian, teknologi ini sebenarnya merupakan
gabungan yang terbentuk dari unsur-unsur elektrokimia, listrik dan pengetahuan tentang bahan.

Untuk listrik sendiri memiliki arus yang searah dan pastinya ada pelapisan terhadap pipa besi tersebut,
bisa saja menggunakan tembaga khusus dan lain sebagainya

Terima kasih

Semoga bermanfaat :)

Nama : Reza Simatupang

Nim : 2284180012

Proteksi katodik merupakan salah satu metoda pengendalian korosi struktur baja dalam lingkungan
elektrolit dengan cara memperlakukan struktur logam sebagai katoda.Metoda ini dilakukan dengan jalan
mengalirkan arus listrik searah melalui elektrolit ke logam sehingga potensial antarmuka logam-larutan
elektrolit turun menuju/mencapai daerah immunnya atau sampai nilai tertentu sehingga laju korosi
logam masih diperbolehkan/minimum. Sumber arus listrik searah dapat diperoleh dengan dua cara
yaitu : arus diterapkan dalam praktek, terutama dalam pengendalian baja yang berada dalam elektrolit

misalnya tanah basah atau dalam air laut. (3) . listrik searah diperoleh dari sumber luar disebut

metoda arus yang dipaksakan ( impressed curent),dan cara kedua arus listrik searah diperoleh dari
reaksi galvanik disebut metoda anoda tumbal ( sacrificial anode ). (6,7,8). Logam A1 dan Zn dapat
digunakan sebagai anoda tumbal ,karena potensial korosinya lebih elektronegatif dibanding dengan baja
secara spontan memberikan arus listrik searah pada struktur logam yang dilindungi sehingga potensial
antar muka logam turun. (4) . Pada kedua cara tersebut di atas, akan tercipta suatu sistem rangkaian
arus listrik searah dan tertutup. Aliran listrik pada rangkaian luar dihantar oleh elektron, sedang dalam
elektrolit dihantar oleh ion. Karena mekanisme dari proteksi katodik adalah proses elektrokimia yang
terjadi pada elektroda, maka dapat disimpulkan proteksi katodik hanya mungkin diterapkan bila struktur
yang diproteksi dan anoda berkesinambungan secara elektronik dan elektrolitik.

Proses korosi logam dalam lingkungan basah (aqueous) berlangsung secara elektrokimia, sehingga pada
permukaan logam yang terkorosi terbentuk daerah daerah yang bersifat anodik dan katodik.
(2,5).Sebagai contoh untuk logam besi yang terkorosi dalam larutan air pada pH netral dan teraerasi
reaksi selnya sebagai berikut : Reaksi sel elektrokimia di atas mencakup semua phenomena perpindahan
elektron pada antar muka logam - larutan elektrolit yang disebabkan oleh reaksi oksidasi - reduksi,
karenanya laju korosi dapat dinyatakan sebagai arus( elektron /satuan waktu, coulomb/detik= ampere ).
(10,11) .Pengukuran laju korosi berdasarkan kehilangan berat dapat dinyatakan sebagai besarnya
kehilangan berat contoh logam uji persatuan luas permukaan persatuan waktu expos misalnya dlm mills
per tahun (mpy) (2,5)..Dari data kehilangan berat contoh ,laju penetrasi dapat dihitung berdasarkan
rumus sebagai berikut :

Laju korosi = D A T /W 534 . mpy

Keterangan :

A = Luas permukaan spesimen cm2

D = Berat jenis spesimen ( gr/ cm3 )

T = Waktu ekspose ( jam)

W = Kehilangan berat ( mgr)

Kriteria proteksi katodik Dalam proteksi katodik salah satu cara untuk mengetahui keberhasilan suatu
struktur logarn terproteksi dengan baik adalah dengan mengamati potensial antarmuka logam yang
dilindungi. Beberapa kriteria yang menggunakan parameter potensial antarmuka, khususnya untuk besi
atau baja dalam lingkungan air laut, umumnya mengacu ke standard National Assosiation of Corrosion
Engineer NACE (R.P 076-1983) tentang "Corrosion Control of Steel,Fixed Offshore Platform Associated
with Petroleum Production " yang dapat disarikan sebagaiberikut :

Proteksi katodik dicapai bila, (9) .

(1) Potensial antarmuka logam < - 800 mVolt diukur antara permukaan struktur yang diproteksi dengan
elektroda referensi Ag/AgCl jenuh yang dikontakkan dengan elektrolit.

(2) Potensial diturunkan ≥ 300 mV ke arah negatif dari potensial korosi struktur yang dihasilkan dari
aplikasi arus proteksi.

(3) Bila korosi terkendali oleh suhu lingkungan, maka potensial proteksi dapat didekati dengan
menggunakan persamaan Nernst, sedangkan pada lingkungan khusus dan suhu normal berlaku kriteria
(1) dan (2).

Utami, I. (2012). Proteksi Katodik Dengan Anoda Tumbal Sebagai Pengendalian Korosi Baja Dalam
Lingkungan Aqueous. Jurnal Teknik Kimia, 3(2), 240-245.

Nama. : Ridho Aji Pangstu

Nim : 2284170014

Proteksi katodik adalah suatu metode yang bersifat elektrik yang


digunakan untuk pencegahan korosi pada struktur logam yang berada pada suatu lingkungan korosif
berupa elektrolit seperti tanah atau air. Terdapat dua metode dasar untuk pengendalian korosi dengan
proteksi katodik.

Salah satunya adalah yang menggunakan arus yang dihasilkan daripenggabungan dua logam yang
berbeda secara elektrokimia, metode ini dikenal sebagai metode Anoda Tumbal (Sacrificial atau Galvanic
Cathodic Protection Systems). Metode lainnya dari proteksi katodik adalah yang melibatkan penggunaan
sumber arus searah atau DC (Direct Current) dari luar sistem yang dikenal sebagai metode Arus Paksa
(Impressed Current Cathodic Protection Systems).

Nama : Rifat Ramadhan

NIM : 2284170030

Proteksi katodik merupakan kontrol korosi secara elektrokimia dimana reaksi oksida pada sel galvanis
dipusatkan di daerah anoda dan menekan proses korosi pada daerah katoda dalam sel yang sama.
Dengan demikian, teknologi ini sebenarnya merupakan gabungan yang terbentuk dari unsur-unsur
elektrokimia, listrik dan pengetahuan tentang bahan. Apabila anoda harus ditanam atau ditempatkan
tepat di permukaan tanah dasar sungai, anoda diupayakan ditanam mengikuti kelandaian dasar sungai.

http://www.agussuwasono.com/artikel/teknologi/mechanical/558-sistem-proteksi-katodik.html

Nama : Royyan Abdullah Assidqi

Nim : 2284170015

Proteksi Katodi merupakan salah satu jenis proteksi yang dilakukan pada logam untuk mengurangi laju
korosi pada logam. Proteksi katodik menggunakan prisnsip elektrokimia dimana terdapat tambahan
material yang digunakan sebagai anoda korban yang memiliki tingkat potensial lebih tinggi dari logam
yang ingin dilindungi. Penggunaan anoda korban untuk system pengendalian korosi dapat berbentuk
lapisan di seluruh permukaan logam seperti pada baja yang digalvanisasi atau ditempelkan secara
menyebar. Anoda yang ditempelkan secara menyebar akan menyebabkan distribusi arus tidak merata
pada permukaan logam yang dilindungi.Pada
Proteksi Katodik digunakan dengan mengurangi terbentuknya sel elektrokimia sehingga proses oksidasi
akan berkurang dan korosi dapat diperlambat.Prinsip kerja dari metode ini adalah menciptakan sel
galvanis yaitu sel elektrokimia antara dua logam yang berbeda dihubungkan secara elektrik. Sedangkan
elektrolit yang digunakan dalam system galvanis ini adalah elektrolit alam yaitu tanah atau air.Arus
proteksi bergerak di dalam elektrolit yaitu tanah atau air. Arus mengalir dari anoda korban yang
bermuatan positif ke arah benda yang diproteksi yang bermuatan negatif.

Sumber.(https://ardra.biz/sain-teknologi/metalurgi/korosi-corrosion/pengendalian-korosi-proteksi-
katodik-anoda-korban/)

Nama : Rangga Hardika Candra

Nim : 2284180021

Proteksi Katiodik adalah proses memasang suatu anoda buatan di luar logam yang akan di proteksi.
Daerah anoda adalah suatu bagian logam yang kehilangan electron, ion positifnya meninggalkan logam
dan masuk ke dalam larutan yang ada sehingga logam atau besi menimbulkan karat. Karena perbedaan
potensial maka arus electron akan mengalir dari anoda yang dipasang dan akan menahan atau melawan
arus electron dari logam, sehingga logam tersebut menjadi daerah katoda.

Cara memproteksinya adalah dengan membuat anoda buatan sehingga electron yang hilang dari daerah
anoda tersebut selalu diganti dan membuat pencegahan korosi dari logam. Anoda tersebut nantinya
akan ditanam dalam suatu elektrolit yang sama (tanah lembab) dengan logam yang akan di proteksi lalu
pipa dihubungkan dengan kabel yang sesuai agar proses listrik diantara anoda dan pipa tersebut dapat
mengalir terus menerus.

https://initu.id/makalah-teknik-lengkap-korosi-pencegahan-dengan-metode-proteksi-katodik/

Nama: Arnold Adiyanto

Nim. : 2284180027

Proteksi katodik adalah teknik yang digunakan untuk mengendalikan laju korosi pada permukaan logam
dengan menjadikan permukaan logam. Sistem proteksi katodik ini biasanya digunakan untuk melindungi
baja, jalur pipa, tangki, tiangpancang dan anjungan lepas pantai. Proteksi katodik merupakan cara yang
effektif dalam mencegah retak karna korosi. Pada proteksi katodik untuk saluran pipa ada dua metode
yang dapat kita gunakan yaitu proteksi katodik menggunakan arus tanding dan proteksi katodik
menggunakan anoda tumbal. Pada penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengujian peralatan
proteksi katodik menggunakan anoda tumbal yang digunakan dengan berdasarkan standart teori acuan
semula yang telah ditetapkan oleh pabrik pemasok peralatan proteksi katodik.

Sumber: http://etd.repository.ugm.ac.id

Nama : Gilang Alfajri Ardhianto

NIM : 2284170007

Proteksi katodik adalah metode untuk melindungi struktur logam dari korosi. Logam dengan struktur
yang dibuat – biasanya baja - rentan terhadap korosi melalui reaksi oksidasi ketika mereka sering terjadi
kontak dengan air. Reaksi dapat melibatkan logam yang menyerah electron dan didorong oleh jejak
garam terlarut dalam air, menyebabkan air untuk bertindak sebagai elektrolit. Korosi dapat dipandang
sebagai proses elektrokimia. Proteksi katodik mengubah struktur logam ke katoda – elektroda
bermuatan positif – dengan mendirikan sebuah sel elektrokimia menggunakan logam yang lebih
elektropositif sebagai anoda, sehingga struktur tidak kehilangan elektron ke lingkungannya.

Proteksi katodik digunakan untuk mengendalikan korosi pada permukaan logam. Proses yang dilakukan
biasanya berupa reaksi elektrokimia dimana logam yang dilindungi akan bertindak sebagai katoda. Arus
mengalir berasal dari anoda melalui sel elektrolit menuju ke katoda. Sehingga kemampuan proteksi
terhadap katoda dapat dicapai dengan mengalirkan arus listrik tersebut.

( Sumber: Tugas Akhir "Perancangan sistem proteksi katodik pada pipa baja api 5L grade B dengan
variasi Jumlah Coating yang dipasang didalam tanah" Departemen Teknik Material, Fakultas Teknologi
Industri, Universitas Teknologi Sepuluh November)

Nama : Dandy Rasyid Muttaekid

NIM : 2284170033

Pipa yang ditanamkan atau dipendam. -pipa yang ditanam kedalam tanah atau kedalam laut. Pipa
tersebut agar tidak terjadi proses korosi dalam jangka waktu yang cepat menggunakan metode Proteksi
Katodik proteksi katodik adalah teknik yang digunakan untuk mengendalikan korosi pada permukaan
logam dengan menjadikan permukaan logam tersebut sebagai katode dari sel volta.

Pengendalian korosi metoda proteksi katodik dapat dilakukan dengan merubah potensial antar muka
logam dengan ionnya ke daerah immun dengan memberikan arus katodik. Penurunan potensial antar
muka ke arah immun atau ke daerah lebih katodik dapat dilakukan dengan menghubungkan benda kerja
dengan anoda korban, atau sacrificial anode atau dengan memberikan arus yang dipaksakan, atau
impress current. Sistem proteksi katodik ini biasanya digunakan untuk melindungi baja, jalur pipa,
tangki, tiang pancang, kapal, anjungan lepas pantai dan casing (selubung) sumur minyak di darat.

- Efek samping dari penggunaan yang tidak tepat adalah timbulnya molekul hidrogen yang dapat
terserap ke dalam logam sehingga menyebabkan hydrogen embrittlement (kegetasan hidrogen).

- Proteksi katodik adalah cara yang effektif dalam mencegah stress corrosion cracking (retak karena
korosi).

Sumber : https://ardra.biz/sain-teknologi/metalurgi/korosi-corrosion/pengendalian-korosi-proteksi-
katodik-anoda-korban/

Nama: Linda Farida

NIM: 2284170011

Sistem proteksi katodik adalah suatu metoda pengendalian korosi yang menggunakan prinsip mengubah
anoda menjadi katoda dengan menurunkan potensial antarmuka logam hingga mendekati/ berada
dalam daerah imun.

Proses pengendalian korosi pada sistem pipa biasanya menggunakan sistem proteksi katodik yang
dikombinasikan dengan coating. Akan tetapi bukan berarti dengan demikian tidak timbul masalah. Pada
jalur pipa yang jaraknya bisa mencapai ratusan kilometer sangat mungkin jalur tersebut dipengaruhi
oleh hubungan arus sesaat maupun interferensi seperti akibat adanya jalur pipa lain, system jaringan
listrik, ataupun jalur kereta listrik. Adanya pengaruh tersebut dapat menyebabkan tidak efektifnya
kinerja system proteksi katodik atau bahkan dapat mempercepat terjadinya korosi.

Pengukuran potensial dari pipa yang dilindungi dengan proteksi katodik dapat dilakukan dengan
menghubungkan elektroda referensi, yang ditancapkan di permukaan tanah lokasi penempatan pipa,
dengan pipa yang kemudian dapat diukur dengan voltmeter.

( https://initu.id/amp/makalah-teknik-lengkap-korosi-pencegahan-dengan-metode-proteksi-katodik/)

Nama : Listy Nurul Fadillah Haely

NIM : 2284180016

Cathodic Protection adalah teknik yang digunakan untuk mengendalikan korosi pada logam dengan cara
menjadikan permukaan logam tersebut sebagai katode dari sel elektrokimia.

gambar diatas merupakan contoh dari penggunaan metode ini dimana

Pengendalian proses korosi dengan metode ini membutuhkan arus listrik DC (searah) dari sumber luar
yang dihubungkan dengan logam anode (Elektrode) dengan logam katode (Pipa).

Korosi (oksidasi) pada gambar akan terjadi apabila pipa besi terus menerus kehilangan elektron, tetapi
ketika menggunakan teknik ini, sumber listrik DC akan mengarahkan elektron yang terkosidasi dari
anode (elektroda) menuju ke logam yang dilindungi (pipa) sehingga logam tersebut akan mendapatkan
supply elektron, dan mencegah korosi terjadi dengan cepat.

Sumber : https://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-cathodic-protection/

Nama : Deva Destiani

NIM : 2284180015

Korosi dalam tanah yang dialami saluran pipa dan struktur lainnya sering disebabkan oleh sel korosi
diferensial. Sel korosi diferensial meliputi sel aerasi diferensial yang melibatkan perbedaan jumlah
konsentrasi oksigen dalam tanah. Sel tersebut dihasilkan oleh perbedaan alami pada permukaan pipa
atau zat kimia dalam tanah. Korosi galvanik merupakan salah satu bentuk sel korosi diferensial yang
terjadi karena dua logam berbeda terhubungkan secara elektrik dan ditempatkan di lingkungan korosif.

Sistem proteksi katodik banyak digunakan untuk memproteksi struktur baja yang berada di dalam tanah.
Proteksi katodik merupakan salah satu metode pengendalian korosi untuk sistem perpipaan.
Proteksi katodik adalah control korosi secara elektrokimia dimana reaksi oksida pada sel galvanis
dipusatkan di daerah anoda dan menekan proses korosi pada daerah katoda dalam sel yang sama.
Referensi :

http://herdiantomedan.blogspot.com/2012/11/prinsip-dasar-sistem-proteksi-katodik.html?m=1

http://frankberbagiituindah.blogspot.com/2013/07/perancangan-sistem-proteksi-
katodik_3325.html?m=1
Nama : haikal diarahmana putra

Nim : 2284180004

Proteksi katodik merupakan salah satu metoda pengendalian korosi struktur baja dalam lingkungan
elektrolit dengan cara memperlakukan struktur logam sebagai katoda.Metoda ini dilakukan dengan jalan
mengalirkan arus listrik searah melalui elektrolit ke logam sehingga potensial antarmuka logam-larutan
elektrolit turun menuju/mencapai daerah immunnya atau sampai nilai tertentu sehingga laju korosi
logam masih diperbolehkan/minimum. Sumber arus listrik searah dapat diperoleh dengan dua cara yaitu
: arus listrik searah diperoleh dari sumber luar disebut metoda arus yang dipaksakan ( impressed
curent),dan cara kedua arus listrik searah diperoleh dari reaksi galvanik disebut metoda anoda tumbal (
sacrificial anode ). (6,7,8). Logam A1 dan Zn dapat digunakan sebagai anoda tumbal ,karena potensial
korosinya lebih elektronegatif dibanding dengan baja secara spontan memberikan arus listrik searah
pada struktur logam yang dilindungi sehingga potensial antar muka logam turun.

Pada kedua cara tersebut di atas, akan tercipta suatu sistem rangkaian arus listrik searah dan tertutup.
Aliran listrik pada rangkaian luar dihantar oleh elektron, sedang dalam elektrolit dihantar oleh ion.
Karena mekanisme dari proteksi katodik adalah proses elektrokimia yang terjadi pada elektroda, maka
dapat disimpulkan proteksi katodik hanya mungkin diterapkan bila struktur yang diproteksi dan anoda
berkesinambungan secara elektronik dan elektrolitik.

Proses korosi logam dalam lingkungan basah (aqueous) berlangsung secara elektrokimia, sehingga pada
permukaan logam yang terkorosi terbentuk daerah daerah yang bersifat anodik dan katodik. (2,5).
Sebagai contoh untuk logam besi yang terkorosi dalam larutan air pada pH netral dan teraerasi reaksi

selnya sebagai berikut :Anodik : Fe → Fe+2 + 2e (oksidasi)

Katodik : ½ 02 + H20 + 2 e → 2 0H- (reduksi )

Reaksi sel : Fe + ½ 02 + H20 → Fe+2 +2 0H-

Dalam proteksi katodik salah satu cara untuk mengetahui keberhasilan suatu struktur logarn terproteksi
dengan baik adalah dengan mengamati potensial antarmuka logam yang dilindungi. Beberapa kriteria
yang menggunakan parameter potensial antarmuka, khususnya untuk besi atau baja dalam lingkungan
air laut, umumnya mengacu ke standard National Assosiation of Corrosion Engineer NACE (R.P 076-
1983) tentang "Corrosion Control of Steel,Fixed Offshore Platform Associated with Petroleum
Production " yang dapat disarikan sebagai berikut : Proteksi katodik dicapai bila, (9)

(1) Potensial antarmuka logam < - 800 mVolt diukur antara permukaan struktur yang diproteksi dengan
elektroda referensi Ag/AgCl jenuh yang dikontakkan dengan elektrolit.

(2) Potensial diturunkan ≥ 300 mV ke arah negatif dari potensial korosi struktur yang dihasilkan dari
aplikasi arus proteksi.

(3) Bila korosi terkendali oleh suhu lingkungan, maka potensial proteksi dapat didekati dengan
menggunakan persamaan Nernst, sedangkan pada lingkungan khusus dan suhu normal berlaku
kriteria (1) dan (2).

(Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/133182-ID-proteksi-katodik-dengan-anoda-
tumbal-seb.pdf

Nama : Didi Wahyudi

NIM : 2284180002

Gambar di atas merupakan pelindungan pipa yang di tanam didalam tanah dari korosi dengan
menggunakan proteksi kaatodik. Proteksi katodik merupakan salah satu metoda pengendalian laju
korosi secara termodinamika dengan cara memperlakukan struktur logam sebagai katoda. Metode ini
dilakukan dengan jalan mengalirkan arus listrik searah melalui elektrolit ke logam sehingga potensial
antar muka logam - larutan elektrolit turun menuju daerah immunnya atau sampai nilai tertentu
sehingga laju korosi logam di perbolehkan/minimum. Proteksi katodik dengan metoda anoda tumbal
diteliti secara elektrokimia.Penelitian dilakukan pada baja AISI SAE 1018 dalam lingkungan larutan NaCl
3,5% dengan waktu pencelupan 168 s/d 840 jam dengan anoda tumbal Al dan Zn.Dari data analisa
dengan metoda kehilangan herat,anoda Al mampu menurunkan laju korosi baja sampai dengan 82 %
dan Zn 50%.

Metoda ini dilakukan dengan jalan mengalirkan arus listrik searah melalui elektrolit ke logam sehingga
potensial antarmuka logam-larutan elektrolit turun menuju/mencapai daerah immunnya atau sampai
nilai tertentu sehingga laju korosi logam masih diperbolehkan/minimum.

Sumber : Isni Utami, Jurnal Teknik Kimia Vol.3, No.2, April 2009.

Nama : Rafida Sahartaqiya

NIM : 2284180020

PROTEKSI KATODIK DALAM PENCEGAHAN KOROSI

Korosi merupakan salah satu masalah serius yang berakibat pada timbulnya kerugian dalam segi
pembiayaan. Adapun syarat terjadinya korosi adalah

- adanya katoda,

- adanya anoda,

- adanya lingkungan.

Pada umumnya, korosi tidak dapat dihilangkan namun dapat dicegah dengan memproteksi material dan
lingkungan.

Pada gambar yang dicontohkan, kondisi struktur yang dipendam di dalam tanah dapat membuat
masalah menjadi lebih kompleks. Variasi sifat dan karakterisik tanah merupakan faktor utama penyebab
kotosi pada stuktur yang terpendam. Faktor - faktor tersebut adalah

- resistivitas tanah
- keasaman (pH)

- kelembaban (moisture content)

- kelarutan garam

- aerasi (kandungan oksigen)

- kadar sulfat

- kadar klorida

- aktivitas mikrobiologi.

Untuk mencegah terjadinya proses korosi atau setidaknya untuk memperlambat korosi tersebut, maka
dipasanglah suatu anoda buatan di luar logam yang akan diproteksi. Daerah anoda adalah suatu bagian
logam yang kehilangan elektron. Ion positifnya meninggalkan logam tersebut dan masuk ke dalam
larutan yang ada sehingga logam tersebut berkarat.

Karena perbedaan potensial maka arus elektron akan mengalir dari anoda yang dipasang dan akan
menahan atau melawan arus elektron dari loham yang didekatnya, sehingga logam tersebut menjadi
daerah katoda. Inilah yang disebut Cathodic Protection.

Dalam hal ini elektron disuplai kepada logam yang diproteksi oleh anoda buatan sehingga elektron yang
hilang dari arah anoda tersebut selalu diganti, sehingga mengurangi proses korosi dari logam yang
diproteksi.

Sumber :

Fariadhie, Jeni. “Proteksi Katodik Baja AISI 1020 Menggunakan Anoda Alumunium” Jurnal TEKNIK -
UNISFAT 10.1 (2010) : 1-9

Mulyono, R. Pribadi. “Perancangan Sistem Proteksi Katodik Anoda Tumbal Pada Pipa Baja Api 5L Grade B
Dengan Variasi Jumlah Coating ayang Dipasang Di Dalam Tanah” Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Surabaya. 2017.

Nama : Egi Suryana

Nim: 2284170027

KARAKTERISASI SIMULATOR SISTEM PROTEKSI KATODIK METODE ANODA KORBAN

Perancangan, pembuatan dan uji karakteristik simulator sistem proteksi katodik metode anoda korban
untuk perpipaan ini dilakukan melalui beberapa tahap antara lain penentuan desain basis, perancangan
pipa, perancangan kebutuhan proteksi dan berat anoda, pembuatan simulator sistem proteksi katodik
anoda korban, karakteristik simulator sistem proteksi katodik anoda korban, keluaran arus dari anoda
koban. Untuk mengetahui dan menentukan kondisi sistem proteksi katodik metode anoda korban yang
diterapkan pada jaringan pipa dalam tanah
dilakukan uji karakteristik sebagai berikut :

pengukuran potensial pipa untuk mengetahui kondisi pipa, pengukuran potensial anoda korban untuk
memantau kondisi anoda korban yang digunakan untuk melindungi pipa, pengukuran potensial proteksi,
untuk mengetahui kinerja sistem proteksi katodik metode anoda korban. Adapun cara pengukuran
potensial proteksi metode anoda korban adalah sebagai berikut : terminal merah (yang disambungkan
dengan anoda korban) dengan terminal hitam (yang disambungkan dengan pipa)

harus dalam keadaan terhubung (sehingga proteksi sedang berjalan), selanjutnya hubungkan terminal

hitam (pipa yang diproteksi) dengan avometer (menggunakan elektroda pembanding CSE yang
ditancapkan ke tanah), catat nilai potensial proteksi yang tertera pada avometer kemudian bandingkan

dengan nilai potensial standar proteksi katodik (-0,85 V/CSE).

Referensi: Indarti, Retno, dkk. 2018. KARAKTERISASI SIMULATOR SISTEM PROTEKSI KATODIK METODE
ANODA KORBAN PADA SISTEM PERPIPAAN YANG TERTANAM DALAM TANAH. Teknik Kimia Politeknik
Negeri Bandung.

Tri Gunarto,

2284170016

Menuurut analisa saya,Gambar diatas menunjukan ilustrasi dari pencegahan korosi secara elektrokimia,
dengan menggunakan sistem pengendalian korosi terhadap suatu logam dengan cara merubah
potensial antar permukaan logam dengan ionnya, menuju kearah daerah immun dengan cara
memberikan arus katodik.

Pada proteksi katodik memanfaatkan konsep deret galvanis atau biasa disebut dengan mekanisme
korosi gapvanis dengan tujuan melindungi logam dari korosi.

Pada gambar diatas ada yang namanya elektoda, nah peran elektroda disini dibutuhkan dalam
mekanisme proses proteksi katodik yang berperan menjadi anoda, elektroda ini terbuat dari bahan yang
relatif insert.

Bukann hanya itu, pada proses jni juga dilengkapi dengan voltmeter yang difungsikan sebagai pengatur
tegangan arus DC supply yang digunakan untuk menyuplay arus yang dibutuhkan padaa proses proteksi.

Cara kerja sistem:

Sel elektrokimia antar dua logam dihubungkan secara elektronik, sementara itu elektrolit yang
digunakan dalam sistem galvanis adalah elektrolit alam, tanah dan air.

Gambar diatas menujukan sistem sel galvanis untuk benda yang diproteksikan dengan anoda korban.
Dengan catatan arus mengalir dari anoda korban yang bermuatan positif ke arah benda yang sedang
diproteksi kan yang bermuatan negatif.

Nama : Taufik Indra Kurniawan


NIM : 2284180005

PROTEKSI KATODIK (Cathodic Protection)

Cathodic Protection merupakan salah satu metode teknologi pengendalian korosi dengan cara
membalikkan arah arus korosi. Membalikkan arah arus korosi, dimaksudkan untuk mengembalikan
electron-electron yang mengurai dari logam tertentu, yang bersifat kebal atau imun sehingga proses
korosi pada logam dapat dikurangi atau ditiadakan (tidak sampai hilang).

Proteksi katodik (Cathodic Protection) adalah teknik yang digunakanuntuk pengendalian korosi pada
permukaan logam dengan menjadikan permukaan logam tersebut sebagai katoda dari sel elektrokimia.
Proteksi katodik ini merupakan metode yang umum digunakan untuk melindungi struktur logam dari
korosi. Sistem proteksi katodik ini biasanya digunakan untuk melindungi baja, jalur pipa, tangki, tiang
pancang, kapal, anjungan lepas pantai, dan casing (selubung) sumur minyak di darat. Efek samping dari
penggunaan yang tidak tepat adalah timbulnya molekul hidrogen yang dapat terserap ke dalam logam
sehingga menyebabkan hydrogen embrittlement (kegetasan hidrogen).

Ditinjau dari sumber listriknya, metode proteksi katodik dibagi menjadi dua, yaitu metode anoda korban
(sacrificial anode) dan metode arus tanding (impressed current).

1. Metode anoda korban (sacrificial anode)

Prinsip dari metode anoda korban ini adalah melindungi logam dengan cara mengorbankan logam yang
lebih reaktif, dimana mekanisme prosesnya adalah sama dengan proses korosi galvanik, yaitu
perpindahan elektron dari logam yang lebih reaktif (potensial lebih negatif) ke logam yang dilindungi
(potensial lebih positif) melalui elektrolit yang korosif dengan penghubung konduktor. Dimana meterial
anoda yang bisa digunakan dalam metode anoda korban adalah logam-logam yang mempunyai
potensial lebih negatif atau reaktif terhadap lingkungan dari potensial baja, misalnya paduan aluminium,
seng dan magnesium.

2. Metode arus tanding (impressed current)

Prinsip dari metode anoda arus tanding ini adalah melindungi logam dengan cara mengalirkan arus
lisrtik searah yang diperoleh dari sumber luar, biasanya dari penyearah arus (transformer rectifier),
dimana kutub negatif dihubungkan ke logam yang dilindungi dan kutub positif dihubungkn ke anoda.
Dimana meterial anoda yang bisa digunakan dalam metode arus tanding adalah logam yang konduktif
dan mempunyai sifat inert atau semi consumable, Platina-titanium, Ferro silicon, baja karbon, ferro
silicon crhom, PA-Ag, grafit.

Sumber : http://gilankhelang.blogspot.com/2011/07/proteksi-katodik-cathodic-protection.html

Nama : Ridho Nursanto

Nim : 2284170029
Melihat gambar di atas menurut saya metode untuk mencegah korosi antara lain adalah dengan
menghubungkan logam (misalnya besi) dengan logam yang letaknya lebih dari logam tersebut dalam
deret volta

(misalnya magnesium) sehingga logam yang mempunyai potensial elektrode yang lebih negatif lah yang
akan mengalami

oksidasi. Metode pencegahan karat seperti ini disebut perlindungan katodik. Contoh lain dari
perlindungan katodik adalah pipa besi, tiang telepon, dan berbagai barang lain yang dilapisi dengan zink,
atau disebut Galvanisasi. Zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Oleh

karena nilai potensial reduksi besi lebih positif daripada zink (posisinya dalam deret Volta lebih ), maka
besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan
demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi. Area korosi dengan kadar pH dan potensial
Tertentu akan mengalami degradasi material secara spontan. Maka dengan perlakuan tertentu sehingga
material tidak akan mengalami korosi atau imun terhadap korosi, pada area ini diharapkan proteksi
katodik dapat bekerja.

Nama : Asep Supriatna

NIM : 2284180009

Menurut pendapat saya Proteksi katodik merupakan salah satu metode pengendalian laju korosi secara
termodinamika dengan cara menjadikan struktur logam sebagai katoda. Metode ini dilakukan dengan
jalan mengalirkan arus listrik searah melalui elektrolit ke logam sehingga potensial antar permukaan
logam,larutan elektrolit turun menuju daerah terendah, sehingga laju korosi logam dapat dicegah.

NAMA : M.Vikri Iqbal

NIM : 2284170028

MEKANISME PROTEKSI KATODIK

Proteksi katodik adalah control korosi secara elektrokimia dimana reaksi oksidasi pada sel galvanis
dipusatkan pada sekitar daerah anoda dan menekan proses korosi pada area katoda dalam sel yang
sama,teknologi ini sebenarnya adalah gabungan dari unsur-unsur elektrokimia, energy listrik dan ilmu
mengenai bahan. Unsur elektrokimia mencakup dasar-dasar proses terjadinya reaksi korosi, sedangkan
unsur kelistrikan mencakup konsep dasar perilaku obyek yang diproteksi dan lingkungannya jika arus
listrik dialirkan

Mekanisme pada proteksi katodik adalah logam yang dilindungi dihubungkan dengan logam lebih aktif
(mempunyai potensial electrode lebih negative) sehingga akan membentuk sel elektro kimia.dengan
demikian yang akan teroksidasi adalah logam lain itu (anoda) sedangkan logam tersebut hanya berfungsi
sebagai reduksi oksigen.

sumber

https://beeothers.wordpress.com/2014/11/11/proteksi-katodik/

https://www.slideshare.net/cakbentra/korosi-dan-proteksi-katodik
NAMA : Surya NIM : 2284180017 ANGKATAN : 2018

Pencegahan Korosi Menggunakan Teknik Proteksi Katodik Arus Tanding (Impress Current)

Cara kerja dari metode anoda arus tanding ini adalah melindungi logam dengan cara mengalirkan arus
lisrtik searah yang diperoleh dari sumber luar, biasanya dari penyearah arus (transformer rectifier),
dimana kutub negatif dihubungkan ke logam yang dilindungi dan kutub positif dihubungkn ke anoda.
Dimana meterial anoda yang bisa digunakan dalam metode arus tanding adalah logam yang konduktif
dan mempunyai sifat inert atau semi consumable, Platina-titanium, Ferro silicon, baja karbon, ferro
silicon crhom, PA-Ag, grafit.

Teknik ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan antara lain sebagai berikut :

Kelebihan

1. Jika sumber Tegangan cukup memadai, maka arus pelindung dapat ditingkatkan sesuai
dengan kebutuhan.
2. Penghubung anoda tidak perlu besar, karena kehilangan energi akibat tahanan dapat
dikoreksi dengan meningkatkan potensial.

Kekurangan

1. Harus ada sumber energi listrik arus searah


2. Tidak boleh ada kesalahan sirkuit atau arus salah arah.
3. Membutuhkan teknisi dan pengawas yang banyak dan terlatih
4. Penghubung anoda harus diisolasi secara sempurna dan tidak boleh menyerap air.
5. Harus dilengkapi dengan pelindung anoda.

Sumber :

http://gilankhelang.blogspot.com/2011/07/proteksi-katodik-cathodic-protection.html

https://initu.id/amp/makalah-teknik-lengkap-korosi-pencegahan-dengan-metode-proteksi-katodik/

https://ardra.biz/tag/kelebihan-keuntungan-proteksi-katodik/

Anda mungkin juga menyukai