BAB214121410472
BAB214121410472
KAJIAN TEORI
8
9
B. Konsentrasi Belajar
1. Konsep Belajar
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
seseorang. Faktor internal merupakan faktor yang menentukan
apakah seseorang dapat melakukan konsentrasi belajar secara
efektif atau tidak. Berikut ini yang termasuk kedalam faktor
internal.
1) Faktor jasmaniyah
Faktor jasmaniyah meliputi kesehatan badan/fisik seseorang
secara keseluruhan. Faktor jasmaniyah terdiri dari:
a) Kondisi fisik yang prima dan terhindar dari kuman serta
penyakit,
b) Cukup istirahat dan tidur,
c) Mengonsumsi makanan yang memenuhi standar gizi yang
seimbang,
d) Panca indera dapat befungsi dengan baik, serta
e) Tidak menderita gangguan fungsi otak dan syaraf.
2) Faktor rohaniyah
Faktor rohaniyah terdiri dari :
a) Kondisi kehidupan yang cukup tenang,
b) Memiliki sifat sabar dan konsisten,
c) Taat beribadah sebagai unsur pendukung ketenangan
d) Tidak memiliki masalah yang berat, dan
e) Memiliki kemauan keras serta tidak mudah putus asa.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ialah faktor yang berasal dari luar diri seseorang.
Yang termasuk kedalam faktor eksternal antara lain:
1) Lingkungan sekitar yang cukup tenang,
2) Udara yang nyaman dan bebas dari polusi maupun bau-bauan
yang mengganggu kenyaman,
3) Penerangan yang cukup,
22
F. Kerangka Pemikiran
Mengajar adalah upaya dalam memberikan rangsangan,
bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada peserta didik agar terjadi
proses belajar. Bahan pelajaran hanya merupakan bahan perangsang saja,
sedangkan arah yang akan dituju oleh proses belajar adalah tujuan
pengajaran yang diketahui peserta didik (Siti Aisyah, (2012: 33).
Aunurahman, (2013: 34) mengungkapkan bahwa pembelajaran
yang efektif ditandai dengan terjadinya proses belajar dalam diri siswa.
Seseorang dikatakan telah mengalami proses belajar apabila didalam
dirinya telah terjadi perubahan, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
mengerti menjadi mengerti dan sebagainya.
Menurut Dimyati, (2009: 248) guru adalah pengajar yang
mendidik. Ia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai keahliannya,
tetapi juga menjadi pendidik generasi muda bangsanya. Sebagai pendidik,
ia memusatkan perhatian pada keperibadian siswa, khususnya berkenaan
dengan kegiatan belajar. Kebangkitan belajar tersebut merupakan wujud
emanisipasi dari siswa. Sebagai guru yang pengajar, ia bertugas mengelola
kegiatan belajar siswa di sekolah. Dan guru adalah pendidik yang
membelajarkan siswa dalam kehidupan guru, dan hal tesebut memang
tanggung jawab seorang guru yang pertama dan paling utama.
Siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar-mengajar
di sekolah. Dalam kegiatan tersebut siswa mengalami tindak belajar. Pada
umumnya semula siswa belum menyadari pentingnya belajar. Berkat
informasi guru tentang sasaran belajar, maka siswa mengetahui apa arti
bahan belajar baginya. Peran seorang guru selain menjadi pengajar ia juga
bertugas sebagai fasilitator untuk memotivasi belajar siswa (Dimyati,
(2009: 22)
37
Agar komunikasi antara guru dan siswa berjalan dengan baik dan
informasi yang disampaikan guru dapat diterima oleh peserta didik, maka
guru perlu menggunakan model pembelajaran atau strategi pembelajaran
guna mempermudah dalam menyampaikan materi pelajaran IPS yang
didasarkan pada kebutuhan atau kesesuaian materi yang disajikan agar
sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam proses pembelajaran.
Djohan, (2006: 26) menjelaskan bahwa terapi musik merupakan
sebuah pekerjaan yang menggunakan musik dan aktifitas musik untuk
mengatasi kekurangan dalam aspek fisik, emosi, kognitif dan sosial pada
anak-anak serta oang dewasa yang mengalami gangguan atau penyakit
tertentu. Terapi musik memanfaatkan kekuatan musik untuk membantu
klien menata dirinya sehingga mereka mampu mencari jalan keluar,
mengalami perubahan dan ahirnya sembuh dari gangguan yang diderita.
Karena itu terapi musik berrsifat humanistik.
Penerapan terapi musik instrumental klasik ini dapat diterapkan
pada pembelajaran IPS terpadu dimana dapat menciptakan pembelajaran
yang mampu merileksasi otak, membuat pikiran tenang dan terbuka untuk
belajar, mendorong pembelajaran multi-indrawi, membantu mempercepat
proses belajar dan meningkatkan konsentrasi belajar.
Hasil konsentrasi belajar siswa dapat dilihat dari pencapaian
indikator-indikator pembelajaran. Dalam hal ini guru harus memberikan
perhatian yang penuh pada saat proses belajar berlangsung, sehingga dapat
memfokuskan kegiatan pembelajaran agar siswa dapat memperhatikan dan
menghormati guru ketika berbicara, mengikuti petunjuk yang diberikan
guru, dan mampu mengatur tugas-tugas yang diberikan oleh guru selama
kegiatan pembelajaran. Dengan demikian hasil konsentrasi belajar siswa
dapat dikatakan mencapai indikator pembelajaran dalam keseluruhan
proses pembelajaran. Karena konsentrasi belajar ini berfungsi untuk
mengetahui keberhasilan belajar dalam mata pelajaran atau bidang
tertentu.
38
Gambar 2.1
Penerapan
Terapi Musik
Guru Instrumental Siswa
Klasik
Konsentrasi belajar
G. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam tindakan penelitian ini adalah:
1. Terdapat peningkatan konsentrasi belajar siswa pada mata pelajaran
IPS melalalui penerapan terapi musik instrumental klasik di kelas VIII
H SMP Negeri 1 Talun Kabubaten Cirebon.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan dan positif peningkatan
konsentrasi belajar IPS siswa antar siklus.