Dosen Pengampu :
Ceri Ahendyarti, S.T., M.Eng.
Disusun oleh :
TITO ROBBY PARYOGO
NPM.3332170072
DAFTAR ISI
TUGAS 1 …………………………………………………………… 3
TUGAS 2 …………………………………………………………… 10
3
Pendahuluan
Integrated circuit, terkadang disebut ASIC, IC, or hanya sebuah chip, adalah
serangkaian transistor yang diletakkan pada potongan kecil dan rata yang biasanya
terbuat dari silikon. IC sebenarnya adalah platform untuk transistor kecil yang
merupakan chip kecil yang dapat beroperasi lebih cepat daripada transistor besar kuno
yang digunakan pada generasi sebelumnya. Mereka juga jauh lebih tahan lama dan jauh
lebih murah untuk diproduksi yang memungkinkan mereka menjadi bagian dari banyak
perangkat elektronik yang berbeda. fabrikasi alat semikonduktor dan penemuan
eksperimen yang menunjukkan bahwa alat semikonduktor dapat melakukan fungsi
yang dilakukan oleh tabung vakum. Pengintegrasian transistor kecil yang banyak
jumlahnya ke dalam sebuah chip yang kecil merupakan peningkatan yang sangat besar
bagi perakitan tube-vakum sebesar-jari. Ukuran IC yang kecil, tepercaya, kecepatan
"switch", konsumsi listrik rendah, produksi massal, dan kemudahan dalam
menambahkan jumlahnya dengan cepat menyingkirkan tabung vakum. Munculnya
sirkuit terpadu merevolusi industri elektronik dan membuka jalan bagi perangkat
seperti ponsel, komputer, pemutar CD, televisi, dan banyak peralatan yang ditemukan
di sekitar rumah. Selain itu, penyebaran chip membantu membawa perangkat
elektronik canggih ke seluruh penjuru dunia [1].
Awal dari IC benar-benar dimulai dengan keterbatasan yang melekat pada tabung
vakum, perangkat besar yang mendahului transistor yang akhirnya mengarah ke
microchip. Tabung vakum berfungsi sebagai sirkuit elektronik, tetapi mereka
4
Kilby tentang perangkat tersebut adalah hasil kerja dari rangkaian elektronik yang
benar-benar terintegrasi menyebabkan terciptanya istilah sirkuit terintegrasi.
Mungkin tidak mengherankan, pelanggan pertama untuk penemuan Kilby adalah
Angkatan Udara AS. Tidak lama kemudian banyak perangkat elektronik umum
dirancang dengan mempertimbangkan IC. Untuk bagiannya dalam menciptakan sirkuit
terintegrasi sejati pertama, Kilby memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 2000.
Sembilan tahun kemudian, karyanya diberi label tonggak sejarah oleh IEEE.
saat ini. Tahun 1960-an juga didominasi oleh banyak tuntutan hukum antara
perusahaan saingan yang telah mengembangkan versi microchip mereka sendiri ketika
sedang diperbaiki untuk berbagai jenis perangkat elektronik. Namun, itu akan menjadi
komputer yang melihat manfaat terbesar. Pada 1950-an, komputer adalah perangkat
besar yang nyaris tidak bisa menampung beberapa megabyte. Penggabungan chip
terintegrasi yang dikombinasikan dengan inovasi lain memungkinkan komputer
menyusut dalam ukuran saat mendapatkan dalam memori.
Saat ini, IC masih menjadi bagian penting dari berbagai jenis perangkat
elektronik. Itu diakui sebagai salah satu penemuan paling penting dari abad ke-20 dan
telah menyebabkan peningkatan Jack Kilby dan Robert Noyce untuk dianggap sebagai
penemu chip terintegrasi. Sementara Kirby adalah yang pertama, Noyce menambahkan
elemen yang tepat untuk membuat IC berfungsi dengan baik dan memberinya potensi
yang telah ditunjukkannya selama beberapa dekade.
kecil yaitu hanya terdiri dari beberapa Transistor didalamnya. Berikut gambar dari IC
SSI.
Gambar 1 IC SSI
Gambar 2. IC MSI
8
Pengembangan lebih lanjut, didorong oleh faktor ekonomi yang sama, mengarah
ke "Large-Scale Integration" (LSI) pada pertengahan 1970-an, dengan puluhan ribu
transistor-per-chip. Sirkuit LSI mulai diproduksi dalam jumlah besar sekitar tahun
1970, untuk memori utama komputer dan kalkulator saku.
Gambar 3. IC LSI
Langkah terakhir dalam proses pengembangan, dimulai pada 1980-an dan berlanjut,
adalah "Very Large-Scale Integration" (VLSI), dengan ratusan ribu transistor, dan
seterusnya (melewati beberapa juta pada tahap terakhir). Untuk pertama kalinya
menjadi mungkin untuk membuat CPU pada satu sirkuit terintegrasi, untuk membuat
mikroprosesor. Pada tahun 1986, chip Random Access Memory (RAM) pertama
megabit diperkenalkan, yang berisi lebih dari satu juta transistor. Chip mikroprosesor
yang diproduksi pada tahun 1994 berisi lebih dari tiga juta transistor.
Langkah ini sebagian besar dimungkinkan oleh kodifikasi "aturan desain" untuk
teknologi CMOS yang digunakan dalam chip VLSI, yang membuat produksi perangkat
kerja jauh lebih dari upaya sistematis.
9
Gambar 4. IC VLSI
Untuk mencerminkan pertumbuhan kompleksitas yang lebih jauh, istilah ULSI yang
merupakan kepanjangan dari "Ultra-Large Scale Integration" diusulkan untuk chip
dengan kompleksitas lebih dari 1 juta transistor. Namun, tidak ada lompatan kualitatif
antara VLSI dan ULSI, maka biasanya dalam teks teknis istilah "VLSI" mencakup
ULSI juga, dan "ULSI" dicadangkan hanya untuk kasus-kasus ketika perlu untuk
menekankan kompleksitas chip, mis. dalam pemasaran [3].
Gambar 5. IC ULSI
10
FABRIKASI IC
Pada awalnya, silikon kristal wafer diproduksi sendiri oleh perusahaan pembuat
IC sampai dengan pembuatan circuit di atasnya. Tetapi saat ini hampir semua
perusahaan pembuat IC membeli silikon kristal wafer dari pihak ketiga (supplier).
Gambar 7. IC Manufacturing
Saat ini pabrik atau lab pembuat IC telah banyak berkembang, diantaranya
MOSIS yang berada di USA, TMC yang berada di Taiwan, TIMA berada di Perancis,
NEC di Jepang, Samsung di Korea, MIMOS ada di Malaysia, dan masih banyak yang
lainnya. Umumnya perusahaan-perusahaan tersebut mengawali proses dari Wafer
Fabrication, yaitu proses pembuatan circuit pada silikon kristal wafer yang masih utuh.
12
Water Fabrication
A) Cleaning
Silikon wafer harus senantiasa bersih (tidak terkontaminasi partikel organik
maupun logam) dalam setiap tahapan proses Wafer Fabrication. Adapun yang paling
banyak digunakan adalah metode RCA Clean.
B) Oxidation
Salah satu alasan utama mengapa silikon paling banyak dipilih sebagai bahan
semi-konduktor adalah karena silikon menawarkan berbagai kemudahan, antara lain
kemudahan untuk membentuk lapisan insulator berkualitas tinggi di atas
permukaannya melalui proses oksidasi. Yaitu terjadinya reaksi kimia antara silikon
dengan oksigen atau uap air pada temperatur antara 1000oC - 1200oC sehingga
membentuk lapisan film Silicon Dioxide (SiO2) pada permukaan wafer. SiO2 bersifat
stabil pada temperatur tinggi dan merupakan salah satu bahan insulator terbaik.
Kemudian pada silikon wafer yang sudah dilapisi photoresist tersebut diletakkan
di atasnya masker/reticle berbentuk lempengan kaca transparan yang telah dipenuhi
pola circuit (die) yang sejenis yang akan dibuat, lalu dipaparkan terhadap sinar UV
sehingga lapisan photoresist pada permukaan wafer yang terekspos langsung sinar UV
akan mudah dikelupas dengan bantuan cairan kimia khusus. Maka pada permukaan
wafer akan terlihat pola circuit seperti pola pada masker/reticle.
D) Ion Implantation
Dalam proses pembuatan IC, tahapan ini merupakan tahapan yang memerlukan
pengontrolan khusus. Ion implantation ialah proses menanamkan atom impuritas (ion)
ke dalam silikon wafer yang tidak tertutup oleh lapisan photoresist dengan bantuan
tegangan listrik (untuk mengatur kedalaman penetrasi ion) dan arus listrik (untuk
mengatur jumlah ion) Atom impuritas itu sendiri berfungsi untuk mengubah sifat
kelistrikan dari silikon wafer.
Teknik ion implantation ini lebih banyak digunakan walaupun sebenarnya ada
teknik lain untuk menanamkan atom impuritas ke dalam silikon wafer yang disebut
dengan teknik Difussion, yaitu teknik untuk menanamkan atom (dopant) pada silikon
wafer agar terjadi perubahan sifat resistivity-nya dengan bantuan temperatur tinggi
antara 1000oC - 1200oC. Proses difussion ini mirip dengan proses merambatnya tinta
yang diteteskan pada gelas berisi air bening. Pada saat silikon wafer dikeluarkan dari
temperatur tinggi ke temperatur ruangan, maka atom yang merambat tersebut akan
berhenti merambat (berada di posisinya yang terakhir).
E) Etching
Di tahun-tahun awal berkembangnya teknologi IC, teknik etching yang dipakai
adalah Wet Etching yaitu dengan menggunakan cairan kimia yang mampu menyebar
15
ke segala arah dengan sama rata (isotropic) untuk meluruhkan lapisan SiO2 pada
permukaan silikon wafer. Kelemahannya adalah bagian lapisan SiO2 yang berada tepat
di bawah lapisan photoresist juga sebagian ada yang ikut luruh, sehingga akan menjadi
masalah tersendiri jika jalur polanya sangat tipis.
G) Sputter Deposition
Walaupun secara umum proses CVD lebih unggul dari pada sputtering tetapi
tidak semua logam yang diperlukan dalam proses pabrikasi IC bisa terbentuk pada
permukaan silikon wafer. Proses sputtering memanfaatkan medan listrik untuk
mengambil ion Argon positif agar membentuk lapisan logam tipis (film) pada target
yang berada di permukaan silikon wafer.
Dari semua proses yang sudah dijelaskan di atas dan dikombinasikan dengan
proses lainnya yang jumlahnya sangat banyak, salah satunya adalah Metallization
(untuk menghubungkan semua komponen yang terkandung (resistor, kapasitor,
transistor dll) sehingga membentuk rangkaian IC yang sesuai dengan desain yang
sudah direncanakan), maka hasil akhirnya adalah sejumlah IC (die) yang masih
menyatu pada sebuah silikon wafer.
I) Wafer Test
Die-die yang dihasilkan pada proses Wafer Fabrication tidak 100% berfungsi
dengan baik. Untuk mengetahui die mana saja yang rusak, diperlukan pengetesan awal.
Setiap jenis die yang diproduksi memiliki alat pengetesan tersendiri yang disebut probe
card. Alat spesial ini dibuat khusus untuk setiap jenis die yang berbeda, tetapi
semuanya telah dilengkapi dengan jarum kecil yang dirancang sedemikian rupa supaya
pas dengan posisi bond pad pada die yang akan dites.
18
Silikon wafer yang akan dites kemudian dijepit pada alat penjepit yang terdapat
pada Wafer Prober. Wafer Prober sepenuhnya dikendalikan oleh Tester, yaitu sistem
komputerisasi yang bisa diprogram secara otomatis untuk menggerakan Probe Card
guna melakukan pengetesan berbagai sifat kelistrikan pada setiap die yang terdapat
pada permukaan silikon wafer kemudian menandai setiap die yang tidak berfungsi
dengan baik (rusak).
J) Packaging
IC Silicon yang sudah berbentuk die perlu penanganan yang hati-hati karena
mudah pecah walaupun sudah diberi lapisan pelindung khusus. Selain itu, bond pad-
nya memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga sangat sulit untuk dihubungkan
dengan komponen lainnya pada sebuah rangkaian aplikasi elektronika. Untuk
melindungi die tersebut dan untuk memudahkan penanganan serta penyambungan
dengan komponen elektronika lainnya, maka diperlukan pengemasan/packaging.
- Silikon wafer yang sudah dites diletakkan di atas blue tape yang dibentangkan pada
logam yang permukaannya rata dengan bagian belakang yang tidak memiliki
circuit menempel pada permukaan blue tape tersebut. Kemudian dilanjutkan
19
K) Final Test
Selama proses packaging ada kemungkinan die mengalami kerusakan atau proses
packaging yang kurang sempurna. Pengujian akhir dilakukan terhadap semua IC yang
sudah selesai dikemas dengan tujuan agar IC yang mengalami kerusakan selama proses
packaging tidak ikut terkirim bersama-sama dengan IC yang bagus. Metode pengujian
akhir ini hampir sama dengan pengujian awal terhadap silikon wafer, bedanya IC yang
sudah jadi tidak memerlukan lagi Wafer Prober tetapi menggunakan Handler. Handler
juga sepenuhnya dikendalikan oleh Tester guna melakukan pengetesan berbagai sifat
kelistrikan pada setiap IC sekaligus memilah-milah kualitas dari masing-masing IC.
DAFTAR PUSTAKA
[1] anysilicon, "The History of the Integrated Circuit," 27 March 2017. [Online].
Available: https://anysilicon.com/history-integrated-circuit/. [Accessed 02
February 2020].
[2] History-Computer.com, "Integrated Circuit," [Online]. Available: https://history-
computer.com/ModernComputer/Basis/IC.html. [Accessed 20 Februari 2020].
[3] New World Encyclopedia, "Integrated Circuit," [Online]. Available:
https://www.newworldencyclopedia.org/entry/Integrated_circuit. [Accessed 20
Februari 2020].
[4] "PROSES FABRIKASI IC," pp. 01-10.