Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENGANTAR PERJANJIAN BARU II

“SURAT PAULUS KEPADA JEMAAT DI KOLOSE “

Dosen pengampuh: Lourantina Salakay M. Th

Oleh :

Okatavianus Rangga

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MORIAH GADING SERPONG(TANGERANG)

T A 2020/2021
I. Pengantar Kitab

Kolese adalah sebuah kota di daerah Firgia. Dan daerah itu hadir pula sejumlah orang
pada hari pentakosta di Yerusalem (Kid 2:10).bahwa daerah itu Paulus telah mengadakan
perjalanan pengkabaran injilnya yang kedua dan ketiga (kis 16:6; 18: 23). Dan dalam hal ini
sesungguhnya didalam kitab Kisah Para Rasul tidak tercatat tentang kunjungan Paulus ke
Kolose dan jelas bahwa Paulus belum pernah berjumpa dengan jemaat di sana (ps. 2:1),
mungkin EPafras pernah berkunjung ke sana (1:7;4:12-13).1

II. Identitas Kitab

A.Penulis : Rasul Paulus dan Timotius (Kolose 1: 1). Namun penulis yang sebenarnya surat
ini adalah Rasul Paulus sendiri, beberapa pertentangan mengenai keaslian bahwa Paulus-lah
yang mennulis surat ini, hal ini dikarenakan adanya kebingungan tentang ajaran gnoStic.
penulisnya adalah Rasul Paulus Ia sudah menulis sepucuk surat kepada orang-orang kolose
tentang Markus (4: 10). Sementara itu Epafras (seorang kolose) telah datang di Roma dengan
berita bahhwa bidat yang membayamgkan mulai mengancam kehidupan jemaat.2

Dalam hal ini juga bahwa surat-surat Kolose dan Efesus ditulis pada waktu yang bersamaan
keduanya memuat keterangan-keterangan tentang ajaran utama terdapat didalam Injil untuk
dibacakan di jemaat–jemaat, dan dalam banyak bagian keduanya itu hampir sama. Akan tetapi
saling berbeda antara dua kitab yang Ia tulis walaupun dalam waktu bersamaan tetapi
bertujuan yang berbeda atau ke jemaat yang lain. memusuhinya dalam hati dan pikiran yang
nyata dalam perbuatan yang jahat. Dan bukan hanya surat kolose saja yang Ia tulis bahkan
tampaknya surat kolose juga ada hubungan dengan Efesus. Karena Isi kedua surat ini
mempunyai banyak kesamaan. Karena orang menulisnya satu yaitu Rasul Paulus sendiri.
Bahkan ada surat-surat lain lagi Ia catat di jemaat-jemaat yang lain.

1
Thomas B. Asmorosanto, kerangka perjanjian baru: banten, 2016.hl 55

2
Henry H. helley, Penuntun ke dalam perjanjian baru: Surabaya 1965.hl 240
B.Tahun penulis: surat kolose ini menuliis kira-kira pada tahun yang sama dengan tahun
penulisan surat Efesus, yaitu tahun 62 Masehi, ketika Paulus di dalam penawanannya di Roma
(Kol 1:24;4:18; ef.3:1;kol. 4:10;Filemon 1:9). Tetapi dalam hal ini ada beberapa orang
berpedapat, Kalo kita bandingkan bahwa di bukunya “Doreen widjana”menulis, dari surat itu
sendiri kita mengatahui bahwa rasul Paulus menulisnya sewaktu ia sedang mendekam di
penjara, kemungkinan di kota roma, sekitar tahun 60 M. tetapi dalam hal ini mencatat bahwa
tanggal surat ditulis Paulus sedang berada di penjara roma (tahun 61-63) bahkan ia sudah
menulis sepucak surat kepada orang-orang kolose tentang Markus (4 : 10). Bahwa
menceritakan banyak hal tentamg bagaimana hidup sebagai oramg kristen yang benar dan
beriman kepada Tuhan bahkan menulis surat untuk kepada jemaat-jemaat di kolose. Di
bukunya (Paulus daun) mencatat bahwa kalo kita bandingkan dengan yang lain bahwa surat ini
ditulis Paulus kira-kira antara Tahun 61-62 M, tatkala Ia berada dalam penjara. Karena itu
mereka sebut sebagai “Surat dari penjara. Untuk jemaat di kolose surat ini juga membuat
memotivasi bagi mereka bahwa mengubahkan hidup dan mereka lebih dekat lagi dengan
Tuhan.

C.Penerima Tulisan : Jemaat di Kolose ( Kolose 1:2)

Penerima surat ini adalah “Semua saudara yang kudus dan beriman didalam Kristus yang
berada di Kolose (ps 1:1). Bahwa kolose adalah sebuah kota besar di tepi sungai LYCUS di
wilayah Firgia, yang biasa disebut Asia kecil. Dalam hal ini juga sesungguhnya didalam Kitab
Kisah Para Rasul tidak tercatat tentang kunjungan Paulus ke Kolose dan jelas bahwa Paulus
belum pernah berjumpa dengan jemaat di sana (ps.2:1), mungkin Epafras pernah berkunjung
ke sana (ps 1:7;4:12-13).3

Latar Belakang Konteks Kitab

Kolose adalah sebuah kota di daerah frigia dari daerah itu hadir pula sejumlah orang pada
hari pentakosta di Yerusalem (kis 2 :10). Kitab ini juga adalah salah satu Kitab dalam alkitab
Kristen Perjanjian Baru yang merupakan surat dari Rasul Paulus kepada jemaat di kota kolose,
yaitu sebuah kota di asia kecil sebelah timur. Disini menulis bahwa pada salah satu perjalanan
itu rupanya Paulus telah mengunjingi Kolose. Bahkan sekalipun dalam (2 : 1) seoalah-olah

3
Ibid, haley, hal 24
4. Ibid, Thomas, hal 55
dinyatakan bahwa jemaat itu adalah hasil pekerjaan Paulus di Efesus.pendirinya mungkin
adalah Epafras (1:7;4:12-13).

Dalam hal ini juga mengatakan bahwa pada waktu itu rasul Paulus diterima oleh timotius (1:
1) dan enam orang rekannya yang lain, yaitu Aristarkhus, markus, yesus (yang digelari yustus).
Bahwa mereka juga ikut bersaksi bahwa rasul Pauluslah yang menulus kitab kolose tersebut.
Kalo kita bandingan surat Kolose dengan surat Filemon, jelas ada hubungan yang erat antara
keduanya. Atau mungkin Rasul Paulus pada saat itu menulis secara bersamaan waktu Ia masi
di dalam penjara pada saat itu.

Disini juga mengatakan bahwa kota kolose pada masa itu terletak di daerah Frigia, Asia kecil
( Kis. 18:23). Firgia adalah sebuah daerah di Asia kecil, sedangkan diasia istilah Asia kecil
dalam Alkitab mengacu kepada wilayah yang kini adalah bagian barat dan tengah Turki. Dan
setiap yang menulis sesuatu pasti punya maksud dan tujuan seperti Rasul Paulus bermaksud
menjelaskan bahwa Allah yang mengangkat dirinya menjadi Rasul. Jadi sitiap orang yang
dipakai Tuhan pasti punya talenta yang luarbiasa. Bahkan dipakai untuk menjadi berkat bagi
orang terlebih khususnya di jemaat kolose bahkan bukan di jemaat Kolose saja banyak lagi
orang yang Ia berkati. Dan juga terus minta hikmat kepada sang pemilik hikmat karena Ia
sumber segalanya. Disini juga mengatakan bahwa kami meminta supaya kamu menerima
segala hikmat dan pengertian yang benar, kalo Ia tidak selalu bersandar pada Tuhan maka Ia
tidak bisa berbuat apa-apa. Itulah kuasa Roh kudus yang selalu ada dalam Dia maka Ia
menulis kitab ini. Dalam hal ini bukunya (Paulus daud) menctat bahwa sebaigaimana sudah
disebutkan sebelumnya bahwa surat kiriman Paulus kepada jemaat Kolose ditulis pada waktu
Ia berada dipenjara. Disini juga mengatakan bahwa salah satu alasan yang mendatangkan
sukacita bagi Paulus dalam penjara, karena berita yang didengar tentang gereja yang terdapat
di Kolose. Dalam ini juga walaupun Paulus tidak mengunjungi Kolose, akan tetapi Paulus
belajar atau mengetahui banyak tentang gereja di kolose melalui Epafras (ps 1:7), yang
rupanya bersama-sama dipenjarakan di Roma (Filemon 1:23).4

4
Robert G. Bratche, Surat Paulus kepada jamaat di Kolose dan kepada Filemon, perustakan RI : Jakarta
2018. Hal 26
5. Ibid, Haley, hal 7.
5. Doreen Widjaya, Kupasan Firman Tuhan, Surat Kolose Andi :Bandung 1994, hal 23
A Agama

agama dikolose agaknya merupakan campuran agama-agama Yunani, Yahudi dan Timur,
dan merupakan semacam bidat “hikmat tinggi” yang membanggakan diri sebagai “Filsafat” (2
: 8), dan mnyembah malaikat yang dianggapnya sebagai pengantara antara Allah dengan
manusia (2:18). Dan memaksakan beberapa tuntutan yang tertentu dari agama Yahudi
sehingga mendekati semacam ajaran kaum pertapa (askestisme; 2: 18), dan menonjolkan
keunggulan; dan kesemuanya ini dianggapnya selaku bagian Injil Kristus.

Kerena mereka pada saat itu padasarnya jauh dari Tuhan bahkan ajaran-ajaran sesat atau
nabi Palsu di kolose dan ketika hal itu rasul Paulus mendengarnya Ia berdoa secara pribadi
untuk jemaat dikolose bahka ia menulis surat untuk jemaat dikolose dan Rasul Paulus
menekankan kepada mereka tidak goncang dalam Kristus. Karena menghawatirkan Iman
keyakinan umat Kristen Kolose akan tergoncang kerena ada ajaran-ajaran sesat yang telah
masuk, bahkan mencoba menyeret mereka kearah yang salah. Disini juga menyinggung
bahwa di ayat 6a, menyebutkan bahwa orang Kristen itu adalah orang sudah ‘menerima”
Tuhan Yesus sebagai juruslamat. di ayat ke 6b Paulus mengatakan bahwa karena itu
hendaklah hidup tetap didalam dia.

Dalam hal ini yang menjadi tantangan bagi orang Kristen Yahudi, ajaran yang bersifat
tradisional adalah Agama Yahudi yang berorientasi pada hukum taurat yang mengharuskan
mereka percaya masih harus melaksanakan hukum taurat. Tetapi di bukunya “Doreeen
widjana” mengatakan bahwa jemaat di kolose sebagian besar terdiri orang-oramg non-Yahudi
yang sebgaimana Rasul Paulus katakan dalam kolose 1:21, “dahulu hidup jauh dari Allah.5

B. Budaya: pada saat itu mereka adalah orang-orang mendasarkan keselamatannya bukan
kepada Kristus, melainkan kepada diri sendiri. Dan mereka berpengaruh dengan ajaran-
ajaran yang palsu, memang kita tak boleh mengurangi nilai untuk mempercayai ajaran-ajaran
yang benar. tetapi menjadi seorang Kristen tidaklah berarti mempercayai ajaran ini atau itu,
bukan pula mentaati undang-undang ini atau itu, melainkan mengasihi Kristus.

5
6. Ibid. Henry H. Helley, hlm 240.
C.Masyarakat:

Dalam hal ini menguraikan bahwa mekispun mereka tidak mempunyai tempat ibadat yang
tetap, namun jumlah mereka tumbuh dengan pesat. Dan mereka selalu megadalkan Tuhan
dalam segala hal maka itu lebih baik ada banyak jemaat-jemaat kecil daripada hanya ada satu
dua jemaat besar. Dan memperingatkan mereka untuk melawan segala bentuk penyembahan
malaikat dan jangan membesarkan-besarkan diri menurut angan-angannya yang salah (ps.
2:18,19).

D.Politik:

Malasah dalam politik di Roma yang menghalang penginjilan, bahwa pada saat itu barang
siapa yang menyemunyikan budak-budak yang melarikan diri, diancam hukuman di
kekaisaran Roma dan samping itu, Paulus menyadari tindakan tersebut akan mengancam
ikatan persahabatan kristiani yang telah terjalin antara Dia sendiri dengan Onesimus. 6

Nilai Teologis:

Nilai teologisnya menurut pedapat para Ahli bahwa Rasul Paulus dalam Roma 1:16
menyatakan bahwa Ia mempuyai keyakinan bahwa Injil adalah “Kekuatan” Allah, istilah
kekuatan dalam bahasa Yunani adalah (dunamis). Dan dalam hal ini juga mengatakan bahwa
Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia.

dari aspek iman, Rasul Paulus menasihatkan agar jemaat di kolose “bertekun” dan “tidak
goncang”. Ini adalah perintah Rasul Paulus Agar mereka terus berpegang teguh pada perintah
Allah dalam Yesus Kristus. Kata “Teguh” dalam bahasa Yunani adalah (Tethemeliomenoi)
yang berasal dari kata “themelion” yang mempunyai kata dasar, bahwa ini adalah dasar yang
kuat bagi mereka dalam mengijili di jemaat kolose.Dalam hal ini juga bahwa mengatakan,
pada khususnya, para pembaca moderarn bertanya bagaimana episode ini dapat dicocokkan
dengan penyataan-penyataan kategorial Paulus, bahwa kemeredekaan adalah inti injil Kristen
(Gal.3:28).

6
Ibid, Helley, hal 244.
Dalam hal ini bahwa hidup sebagai seorang Kristen berarti mengasihi DIA, hidup didalam
DIA, Oknum yang mulia dan ilahi; dan dengan perantaraanNya semesta ini telah diciptakan,
didalamNya terdapat segala jalan guna usaha penyelamatan manusia dan kesempunaan abadi.

Kesimpulan

Dalam pembahasan diatas saya mengambil kesimpulan bahwa Rasul Paulus menulis surat
untuk jemaat di kolose untuk memperingatkan mereka menolak ajaran-ajaran sesat dan
sehingga mengajarkan mereka untuk mengnal KRISTUS. oleh kerena itu sekarang kita
yang sudah mengenal Kristus merilah kita terus melayani dan setia didalam Tuhan
walaupun banyak godaan duniawi dan tetap mengucap syukurlah kepada Tuhan. Dan
bahkan menyampaikan akan kebenaran Firman di segalan dimanapun kita ditepatkan nanti.
Daftar Pustaka

1. Asmorosanto, Thomas B. 2016, Kerangka Perjanjian Baru, Banten.


2. Helley, Henry H. 1965, Penuntun ke dalam Perjanjian Baru, Surabaya.
3. Bratche, Robert G. 2018, Surat Paulus kepada jemaat di kolose dan kepada
Filemon, Perpustaan RI: Jakarta
4. Widjana, Doreen. 1994, Kupasan Firman Tuhan surat kolose jalan taman sari
Bandung.
5. Daun, Paulus. 2008, Seri buku khotbah jemaat kolose yang bertumbuh, Prono.

Anda mungkin juga menyukai