“DIABETES MELITUS”
Disusun Oleh:
1. Ainun Lutfia NIM: 106117036
2. Dwi Rimandani NIM: 106117039
3. Febri Arum Pangesti NIM: 106117042
4. Gerry Sukma M NIM: 106117043
5. Vanessa Salvadilah NIM: 106117046
6. Anggitasari NIM: 106117048
7. Popon Suryani NIM: 106117050
8. Fitria Febri R NIM: 106117053
9. Layla Yunita EP NIM: 106117056
10. Jessica Indras P NIM: 106117057
11. Elijah Muhammad R NIM: 106117059
12. Fanny Yuliasari NIM: 106117060
13. Krisdian Dwi Ireni NIM: 106117062
14. Sindih Fitriani NIM: 106117063
IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi tanya jawab
V. Media
1. Leaflet
2. PPT
3. LCD & Proyektor
2. Wakil ketua : Melaksanakan tugas ketua bila ketua tidak dapat menjalankan
fungsinya, mendampingi & membantu ketua serta memantau
kinerja setiap seksi.
3)
VII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan materi, media dan tempat yang akan di gunakan
b. Kontrak waktu
c. Persiapan satuan acara penyuluhan
2. Evaluasi Prosess
a. Selama penyuluhan peserta penyuluhan meemperhatikan penjelasan materi yang
di sampaikan dan kooperatif
b. Selama penyuluhan peserta penyuluhan aktif bertanya tentang penjelasan yang di
sampaikan
c. Selama penyuluhan peserta mampu menjelaskan kembali materi yang di
sampaikan
3. Evaluasi Hasil Akhir
Diharapkan peserta penyuluhan dapat :
1. Menjelaskan pengertian diabetes militus
2. Dapat menyebutkan tanda gejala Diabetes Melitus
3. Dapat menyebutkan makanan yang diperbolehkan/tidak diperbolehkan untuk
penderita Diabetus Melitus
4. Dapat menyebutkan komplikasi dari Diabetes Mellitus..
5. Dapat mengerti pencegahan dari komplikasi Diabetes Mellitus.
Keterangan:
Klien
Moderator
Penyaji
Pembantu umum
Notulen
IX. Kegiatan penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Masyarakat
1 5 menit Pembukaan:
o Mengucapkan salam Menjawab salam
o Memperkenalkan diri Mendengarkan
o Menjelaskan topik dan tujuan pendidikan Mendengarkan
kesehatan
o Menanyakan kesiapan Warga Menjawab
2 20 Pelaksanaan:
menit Penyampaian materi
o Definisi Diabetes Mellitus. Mendengarkan
o Tanda gejala Diabetes Melitus
o Penyebab Diabetes Mellitus.
o Komplikasi dari Diabetes Mellitus.
o Pengobatan Diabetes Melitus
o Makanan yang diperbolehkan/tidak
diperbolehkan untuk penderita Diabetes
Melitus.
Bertanya
Memberikan kesempatan keluarga untuk
bertanya mengenai materi yang disampaikan
3 15 Evaluasi:
menit Menanyakan kembali hal-hal yang sudah Menjawab
dijelaskan mengenai Diabetes Mellitus
4 5 menit Penutup:
- Menutup pertemuan dengan menyimpulkan Mendengarkan
materi yang telah dibahas
- Memberikan salam penutup Menjawab salam
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart, 2001. Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah, Edisi 8 Volume 2 .EGC:
Jakarta.
Nurarif, Amin Huda, dkk. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan NANDA NIC-NOC.Yogyakarta:Mediaction
Bluechek, Gloria M., dkk. 2016. NIC (Nursing Intervention Classification). Singapura:
Mocomedia
Mansjoer, Arif, dkk, (2001), Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : Media Aesculapius
Moorhead, Sue, dkk. 2016. NOC (Nursing Outcome Classification). Singapura: Mocomedia
3. Penyebab
Berdasarkan penyebabnya Diabetes Mellitus dibagi menjadi dua tipe yaitu:
1) DM Tipe I : Insulin Dependen Diabetes Mellitus (IDDM) atau tergantung insulin
karena sel-sel beta pankres telah dihancurkan oleh autoimun, Hiperkatemia terjadi
akibat glukosa yang tidak terukur oleh hati, disamping itu glukosa yang berasal dari
makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap berada dalam darah dan
menimbulkan hiperglikemia postprandial (sesudah makan).
2) DM Tipe II : non insulin Diabetes Mellitus (NIDDM) atau tidak tergantung insulin
hasil produksi prankreas tidak cukup atau sel lemak dan otot tubuh menjadi kebal
terhadap insulin sehingga terjadi pengiriman glukosa ke sel tubuh. Biasanya terjadi
pada usia lebih dari 30 tahun muncul berlahan –lahan biasa dikontrol dengan DOA
(Diit, Obat, Activity).
4. Komplikasi
1) Komplikasi akut
a. Hipoglikemia (rendahnya kadar glukosa darah)
b. Hiperglikemia (tingginya kadar glukosa darah)
c. Hiperglikemik Non-Ketotik (HNK)
2) Komplikasi kronik
a. Gangguan darah dan pembuluh darah.
Gangguan fungsi sel darah putih. Mudah terkena infeksi, terutama infeksi saluran
kemih & kulit.
Plak aterosklerotik terbentuk & menyumbat arteri berukuran besar atau sedang di
jantung, otak, tungkai & penis. Dinding pembuluh darah kecil mengalami
kerusakan sehingga pembuluh tidak dapat mentransfer oksigen secara normal &
mengalami kebocoran. Sirkulasi yang jelek menyebabkan penyembuhan luka
yang jelek & bisa menyebabkan penyakit jantung, stroke, gangren kaki & tangan,
impoten & infeksi
b. Mata
Terjadi kerusakan pada pembuluh darah kecil retina. Gangguan penglihatan &
pada akhirnya bisa terjadi kebutaan.
c. Ginjal
Kerusakan yang terjadi pada ginjal: Penebalan pembuluh darah ginjal, Protein
bocor ke dalam air kemih, Darah tidak disaring secara normal yang
mengakibatkan fungsi ginjal memburuk sehingga mengakibatkan gagal ginjal.
d. Saraf
Kerusakan saraf karena glukosa tidak dimetabolisir secara normal & karena aliran
darah berkurang. Kelemahan tungkai yang terjadi secara tiba-tiba atau secara
perlahan, Berkurangnya rasa, kesemutan & nyeri di tangan & kaki, Kerusakan
saraf menahun. Terjadi juga kerusakan pada system saraf otonom. Kerusakan pada
saraf yang mengendalikan tekanan darah & saluran pencernaan. Tekanan darah
yang naik-turun, Kesulitan menelan & perubahan fungsi pencernaan disertai
serangan diare.
e. Kulit
Berkurangnya aliran darah ke kulit & hilangnya rasa yang menyebabkan cedera
berulang. Luka, infeksi dalam (ulkus diabetikum) dan Penyembuhan luka yang
jelek
Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, stress akut
dan kegiatan jasmani. Untuk kepentingan klinik praktis, penentuan jumlah kalori
dipakai rumus Broca yaitu Barat Badan Ideal = (TB - 100) - 10%, sehingga
didapatkan :
2) Latihan Jasmani
Dianjurkan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu) selama kurang lebih 30
menit yang disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi penyakit . Sebagai contoh
olah raga ringan adalah berjalan kaki biasa selama 30 menit, olehraga sedang berjalan
cepat selama 20 menit dan olah raga berat jogging (Iwan S, 2010).
3) Farmakologi