Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Diska Videlia Noeraviana

NIM : 1187020016
KELA : BIO-4A
KELOMPOK :3
LAPORAN PENGUKURAN DEBIT AIR
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, pengukuran debit air mengunakan metode tidak
langsung karena hanya menghitung kecepatan aliran air dalam satuan waktu dengan jarak yang ditentukan
dan memanfaatkan benda apung. Berikut , beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan yakni meteran/mistar
ukur, stopwatch, 1 buah botol plastic yang diisi air setengah penuh dalam kondisi botol tertutup, 4 buah
stick kayu dan 1 gulung tali rapia.
Kemudian langkah kerja yang harus dilakukan terbagi menjadi tiga perlakuan, pertama
menentukan lokasi pengukuran, kedua menentukan luas penampang, dan ketiga menentukan kecepatan
aliran alir. Dalam menentukan lokasi pengukuran pertama-tama pilih lokasi sungai yang relative lurus
untuk meletakan penampang agar seragam dan sejajar. Setelah itu dipasangkan stick kayu no 1 di sebelah
kiri sungai, kemudian tegak lurus ke arah seberang stick kayu no 2, kedua stick dihubungkan dengan tali
rapia. Lokasi ini merupakan lokasi pengukuran start. Lalu pasangkan stick kayu no 3 dan no 4 berjarak 5
meter kearah hilir dari stick kayu no 1 dan no 2 dan dihubungkan dengan tali rapia. Lokasi ini merupakan
lokasi pengukuran finish.
Kedua, menentukan atau mengukur luas penampang sungai, pertama-tama luas penampang dibagi
kedalam beberapa segmen, minimal 3 segmen. Jarak dari satu segmen ke segmen lain yaitu 1 meter.
Setelah itu diukurnya kedalaman sungai (d 0) pada daerah penampang 0 kemudia diulangi hingga 4 tempat
segmen tersebut (d1,d2,d3,d4). Setelah itu dihitung luas penampang sungainya.Langkah yang ketiga,
menentukan kecepatan aliran air. Pertama – tama dijatuhkannya botol plastic beberapa meter dari garis
start. Lalu dinyalakannya stopwatch saat botol di posisi start hingga ke posisi finish. Kegiatan ini
dilakukan sebanyak 10 x untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Lalu dimasukan data-data yang
didapat kedalam rumus untuk mendapatkan nilai kecepatan aliran air.
Maka nilai didapat, d0 = 0,10 d1 = 0,24 d2 = 0,34 d3 = 0,20 d4 = 0,10 , in = 1 m
d n – 1+ d n
hitung luas tiap segmen dengan rumus , An = in × ( )
2
0,10+0,24 0,34+0,20
A1 = 1 m × ( ) = 0,17 m2 A3 = 1 m × ( ) = 0,27 m2
2 2
0,24+0,3 4 0,20+0,10
A2 = 1 m × ( ) = 0,29 m2 A4 = 1 m × ( ) = 0,15 m2
2 2
Maka nilai dari luas penampang sungai , A total = 0,17 + 0,29 + 0,27 + 0,15 = 0,88 m2
Dalam menentukan luas penampang sungai, diukur terlebih dahulu kedalaman tiap
segmen dengan meteran dan ditentukan jarak dari setiap segmen yaitu 1 meter, kemudian
d n – 1+ dn
dimasukkan kedalam rumus luas penampang yaitu An = in × ( ). (An) merupakan luas
2
penampang pada segmen ke – sekian, (in) merupakan jarak antar segmen , dan (dn) merupakan
kedalaman segmen ke- sekian. Kemudian didapat dari luas penampang tiap segmen yaitu A1 = 0,17 , A2
= 0,29 , A3 = 0,27 , A4 = 0,15 sehingga nilai total dari keseluruhan luas penampang adalah 0,88 m2

Dari hasil percobaan didapatkan waktu tempuh atau T sebagai berikut,


T1 = 15,56 s T3 = 18,97 s T5 = 16,30 s T7 = 18,32s T9 = 16,33 s
T2 = 16,56 s T4 = 17,04 s T6 = 17,63 s T8 = 19,70 s T10 = 17,57 s

T rata-rata = T1+T2+T3+T4+T5+T6+T7+T8+T9+T10 = 5 detik


2
S 5
Kecepatan aliran : Vf = = = 1m/detik
t 5
Kecepatan rata-rata : Va = Vf x c ket : c: koefisien
= 1m/s x 0,35 = 0,35m/s

Maka nilai dari debit air yaitu, Q = Va x A x 1000 l/detik


= 0,35 m/s x 0,88 m2 x 1000
= 308 liter/detik.
Nilai dari luas penampang telah didapat , kemudian dicari kecepatan rata-rata aliran air
(V). untuk menentukan kecepatan menggunakan metode benda apung dengan menggunakan
botol plastic yang terisi air , lalu dihitung waktu yang dibutuhkan saat botol mengapung dari
lokasi start hingga ke hilir sungai yaitu lokasi finish yang berjarak 5 meter. Pelemparan botol
dilakukan hingga 10 x dan didapat waktu total (Ttotal) ialah 5 detik. Setelah jarak ditentukan dan
S
waktu didapat, kemudian hitung kecepatan alirannya dengan membagi jarak dan waktu , yaitu
t
1m/s. Selanjutnya hitung kecepatan rata-ratanya dengan menggunakan rumus Va = Vf x c , c
merupakan faktor koreksi (0,35) , dan didapat 0,35m/s.
Menurut Norhadi.et.al (2015), mengapa kecepatan aliran air perlu dikalikan faktor
koreksi , karena kecepatan aliran yang diperoleh dari metode ini merupakan kecepatan maksimal,
pada sungai dengan dasar yang kasar faktor koreksinya sebesar 0,75 dan pada sungai yang halus
faktor koreksinya 0,85 tetapi secara umum faktor koreksi yang digunakan adalah 0,65.
Namun pada sungai yang teramati ini cukup dangkal dengan kedalaman antara 20-50cm
sehingga menggunakan faktor koreksi 0,35. Dan jika semua nilai telah didapat maka debit air
sungai tersebut dihitung dengan menggunakan rumus Q = Va x A x 1000 l/detik, yaitu
kecepatan aliran dikalikan luas penampang sungai dikalikan 1000 sehingga didapatkan hasil
akhir 308 liter/detik.
Referensi.
Norhadi, Ahmad., Marzuki, A.,Wicaksono, L., Yacob,R.A. (2015). Studi Debit Aliran Pada
Sungai Antasan Kelurahan Sungai Andai Banjarmasin Utara. Jurnal Poros Teknik. 7 (1)
: 7-14

Anda mungkin juga menyukai