Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2. Praktek Akuntansi
Kebutuhan dari pemakai laporan keuangan berbeda-beda sebagai contoh, kebutuhan dari
negara-negara common law yaitu Amerika Serikat dan negara-negara persemakmuran Inggris
yang berbeda dengan kebutuhan dari negara-negara code law seperti Perancis, Italia, Jerman,
Spanyol, Belanda (Choi, et al., 1999), dan Akuntansi Perkoperasian di Indonesia yang belum
tentu dibutuhkan di Amerika Serikat (Arja Sadjiarto, 1999). Meskipun banyak kritik terhadap
standar akuntansi internasional, banyak pula dukungan terhadap standar akuntansi
internasional. Hal ini karena beberapa organisasi peminjam internasional mendorong
digunakannya standar akuntansi yang diterima secara internasional dan badan-badan
pengawas pasar modal internasional semakin menuntut penggunan standar akuntansi
internasional. Seperti halnya tekanan dunia internasional untuk mengadopsi standar akuntansi
internasional, sebagai contoh tuntutan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia yang
mengharuskan standar akuntansi keuangan yang sejalan dengan standar akuntansi
internasional (Asian Development Bank Report, 2003). Standar Akuntansi Internasional oleh
beberapa organisasi tersebut diharapkan dapat mengatur praktik-praktik akuntansi secara
internasional.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh Amerika Serikat dalam kancah Internasional
sangat kuat dalam hampir segala aspek kehidupan, acapkali kita sulit membedakan mana yang
internasional dan mana yang Amerika. Faktanya, dalam dunia akuntansi saat ini standar
akuntansi yang berlaku di Amerika Serikat yang disusun oleh Financial Accounting
Standards Board (FASB) diikuti oleh beberapa negara, baik secara langsung maupun
modifikasi. Sementara Internasional Accounting Standards (IASs), yang dikeluarkan oleh
International Accounting Standards Committee (IASC), belum diikuti oleh semua negara,
bahkan oleh negara-negara anggota yang tergabung dalam IASC tersebut.
Namun sejauh ini yang leading menjadi standar acuan adalah International Financial
Reporting Standards (IFRS) yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board
(IASB). IASB adalah badan pengatur standar dari International Accounting Standards
Committee Foundation, sebuah lembaga independen nirlaba internasional yang bergerak di
bidang pelaporan keuangan yang berkedudukan di Inggris. Saat ini, lebih dari 100 negara
telah diwajibkan atau membolehkan penerapan IFRS dan diperkirakan akan semakin banyak
negara di dunia menggunakan IFRS. Bahkan 10 negara yang pasar modalnya sudah mendunia
telah melakukan konvergensi ke IFRS, yaitu, Jepang, Inggris, Perancis, Kanada, Jerman,
Hongkong, Spanyol, Switzerland, Australia, termasuk Amerika Serikat sudah menyatakan
akan melakukan konvergensi ke IFRS.
Untuk Indonesia, sejak revisi PSAK tahun 1994, IAI telah memutuskan untuk melakukan
harmonisasi standar PSAK kepada IFRS. Selanjutnya, harmonisasi tersebut diubah menjadi
adopsi yang ditujukan dalam bentuk konvergensi. Sebagai langkah awal, Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DASK-IAI) akan mengkonvergensikan
PSAK secara penuh dengan IFRS melalui 3 tahapan, yaitu tahap adopsi, persiapan akhir, dan
implementasi. Tahap adopsi dilakukan pada periode 2008-2011, meliputi aktivitas adopsi
seluruh PSAK ke IFRS, persiapan infrastruktur, dan evaluasi terhadap PSAK yang berlaku.
Dengan demikian, konvergensi PSAK diharapkan dapat meningkatkan kualitas standar
akuntansi keuangan dan mengurangi biaya penyusunan, meningkatkan kredibilitas dan
kegunaan laporan keuangan melalui peningkatan kualitas dan daya banding serta
menyelaraskan dengan pengaturan yang berlaku secara internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Sunardi, dan Danang Sunyanto. 2015. Akuntansi Internasional. Yogyakarta : Center for
Academic Publishing Service.