Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIK SISTEM AC

Disusun oleh :

Siti Soleha Indasah (18504241017)

Aditya Indra Listyawan (18504241019)

M. Frenky Dwi Cahyono (18504241020)

Kelas : A

Dosen Pengampu :

Ibnu Siswanto, M.Pd., Ph.D.

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN 2020
A. JUDUL PRAKTIK
Mengidentifikasi komponen kelistrikan sistem AC

B. KOMPETENSI/TUJUAN
Setelah mengikuti praktik kompresor tipe rotary ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mengetahui dan menjelaskan komponen-komponen kelistrikan dalam sistem AC
2. Menjelaskan cara kerja kelistrikan sistem AC

C. DASAR TEORI

Kelistrikan AC mobil yaitu adalah komponen sistem yang penting dalam


rangkaian AC mobil, seperti pada umumnya dalam komponen kendaraan yang
dilengkapi sistem kelistrikan, yaitu untuk mempermudah kerja dari komponen itu
sendiri. Pada komponen sistem AC mobil ini, menggunakan sistem kelistrikan sebagai
pembantu untuk mengalirkan arus listrik dari komponen satu ke komponen lainnya.

Pada dasarnya sistem kelistrikan AC pada mobil ini berfungsi untuk mengatur
dan menghidupkan kerja dari sistem AC tersebut. Dalam hal ini, berfungsi untuk
mengatur beberapa kerja dari sistem AC yaitu pada magnetik klutch pada kompresor
dan dalam pengaturan kecepatan Blower. Pengaturan kecepatan udara pada blower ini,
akan mempengaruhi kerja sistem pendinginan.

1. Baterai

Baterai pada mobil merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan


energi listrik dalam bentuk energi kimia. Baterai sendiri pada sistem kelistrikan,
khususnya kelistrikan AC berfungsi sebagai penyuplai atau sumber energi listrik bagi
sistem AC saat beroperasi.
2. Fuse

Fuse atau yang lebih dikenal dengan sekering merupakan bagian dari rangkaian
kelistrikan sistem AC yang memiliki fungsi untuk mengamankan rangkaian kelistrikan
sistem AC saat terjadi konsleting listrik atau arus berlebihan. Hal ini diperlukan agar
tidak terjadi kerusakan lebih lanjut.

3. Kunci kontak

Kunci kontak merupakan komponen pada rangkaian kelistrikan sistem AC yang


memiliki fungsi untuk mengontrol aliran listrik pada rangkaian kelistrikan sistem AC.
Apabila kunci kontak di On kan maka sistem AC sudah stanby dan siap dioperasikan.
Namun sebaliknya apabila kunci kontak Off maka sistem AC tidak dapat berfungsi.

4. Thermostat
Thermostat merupakan bagian dari rangkaian kelistrikan sistem AC memiliki
fungsi untuk merespon perubahan suhu dengan menutup dan membuka aliran listrik.
Pada dasarnya thermostat itu merupakan saklar yang dikontrol berdasarkan perubahan
suhu. Pengontrolan suhu ini dilakukan agar kenyamanan pengendara terjaga.
5. Saklar Blower
Saklar blower berfungsi untuk mengatur penyalaan motor blower. Saklar
blower biasanya terdiri dari tiga pilihan kecepatan yaitu low atau kecepatan rendah,
medium atau kecepatan sedang, dan high atau kecepatan tinggi. Pengontrolan
kecepatan ini dilakukan oleh saklar blower dengan menambahkan resistor atau
hambatan untuk mengatur arus yang mengalir.

6. Motor Blower
Motor blower merupakan bagian kelistrikan sistem AC yang memiliki fungsi
untuk menghisap udara disekitar kemudian dihembuskan menuju ke ruang kabin.
Motor blower biasanya terdapat didalam dashboard. Motor blower terdiri dari tiga
kecepatan yaitu low, medium, dan high. Yang membedakan kecepatan pada motor
blower dikarenakan perbedaan arus yang mengalir ke motor akibat ada tambahan
resistor. Tentunya semakin cepat kecepatan blower tahanan lebih kecil dan semakin
lambat putaran blower maka tahanan semakin besar.
7. Kopling Magnet
Kopling magnet merupakan bagian dari kelistrikan sistem AC yang memiliki
fungsi untuk menghubungkan putaran mesin ke poros kompresor AC sehingga AC
dapat bekerja. Kopling magnet bekerja berdasarkan prinsip elektromagnet yang mana
ketika kumparan dialiri arus listrik maka akan berubah menjadi magnet dan menarik
pressure plate sehingga menempel pada pulley kompresor AC. Hal ini yang
menyebabkan putaran mesin dapat dihubungkan ke kompresor AC.

8. Extra Fan
Extra fan merupakan bagian dari kelistrikan sistem AC yang memiliki fungsi
untuk membantu pendinginan refrigerant atau freon yang mengalir di kondensor.
Namun tidak semua sistem AC memiliki extra fan tersendiri dikarenakan ada beberapa
yang digabung dengan extra fan radiator.
D. DATA PRAKTIK

Harga Kondisi
No Nama Komponen Komponen Kompon Gambar

en
1. Fuse 40A IG 1 Rp 23.000

2. Fuse 40A MI Rp 23.000


3. Fuse 7,5A (MGC) Rp 20.000


4. Fuse 40A (BLR) Rp 23.000 √

5. Battery Rp 750.000

6. Kunci kontak Rp 250.000 √

7. Fuse 7,5A IG 1/Back Rp 20.000 √

8. IG Relay Rp 15.000 √

9. Fuse 7,5 A (RR A/C) Rp 20.000 √

10. (MGC) Relay Rp 25.000 √

11. A/C magnetic clutch Rp 275.000

12. (BLR) Relay Rp 25.000 √


13. Blower motor Rp 450.000

14. Blower resistor Rp 50.000 √

15. Blower SW Rp 500.000 √

16. A/C pressure SW Rp 500.000 √

17. Thermistor Rp 20.000 √

18. Volume SW Rp 500.000

19. ECU Rp 2.000.000

20. Fan relay Rp 60.000 √

21. Junction connector Rp 8.000 √

22. Rear side of engine -



block
E. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada saat kunci kontak ON maka arus listrik akan stanby di berbagai komponen
pada sistem kelistrikan yaitu saklar blower, thermostat, dan terminal 30 relay magnetic
clutch. Saat saklar blower dinyalakan kondisi low maka arus akan mengalir dari saklar
blower → terminal low saklar blower → motor blower → massa, sehingga blower
bekerja dengan kecepatan rendah. Saat saklar blower dinyalakan pada medium maka
arus listrik akan mengalir dari saklar blower → terminal medium saklar blower →
motor blower → massa, sehingga blower bekerja dengan kecepatan sedang. Saat saklar
blower dinyalakan pada medium maka arus listrik akan mengalir dari saklar blower →
terminal high saklar blower → motor blower → massa, sehingga blower bekerja dengan
kecepatan tinggi.
Untuk pengontrolan kelistrikan pada magnetic clutch yaitu arus listrik saat
kunci kontak ON sebenarnya sudah stanby di terminal 30 relay dan solenoid atau
thermostat. Saat thermostat mendeteksi suhu ruang tidak sesuai dengan yang diatur
semisal 18 derajat maka thermostat akan membuka. Dengan pembukaan thermostat
atau solenoid ini maka aliran arus listrik akan diteruskan ke terminal 86 relay →
kumparan relay → terminal 85 relay → saklar AC → massa, sehingga relay akan aktif
dan terminal 30 serta 87 relay akan terhubung. Arus yang semula stanby di terminal 30
relay akan mengalir ke terminal 87 relay → magnetic clutch dan extra fan → massa,
sehingga extra fan berputar dan magnetic clutch akan menghubungkan putaran mesin
ke poros kompresor. Dengan bekerjanya kompresor maka freon akan bersirkulasi
didalam sistem dan AC pun bekerja sebagaimana fungsinya.
F. KESIMPULAN
Air Conditioner (AC) Mobil adalah suatu rangkaian komponen yang berfungsi
sebagai penyejuk ruangan pada kabin kendaraan pada dasarnya sistem kerja ac mobil
adalah sirkulasi udara (ilut gambar) dimana komponen-komponen berfungsi saling
berkaitan satu dengan yang lainnya, dengan freon (gas pending in) sebagai abran
sirkulasi itu sendiri cairan tersebut terus-menerus bersirkulasi sehingga mesin
dihidupkan. Kelistrikan ac mobil merupakan komponen sistem yang penting dalam
kerja sistem ac mobil seperti halnya dan komponen kendaraan yang lainnya yang
dilengkapi dengan sistem kelistrikan, tujuannya untuk mempermudah kinerja
komponen. komponen sistem ac mobil menggunakan sistem kelistrikan sebagai sistem
pembantu untuk mengalirkan arus listrik dari komponen satu ke komponen yang
lainnya.

Daftar Pustaka

https://www.slideshare.net/fajarhamid37/rangkaian-kelistrikan-lengkap-ac-mobil
https://www.sekolahkami.com/2019/09/rangkaian-kelistrikan-sistem-ac.html
https://www.autoexpose.org/2018/01/sistem-kelistrikan-ac-mobil.html

Anda mungkin juga menyukai