Anemia Trimester I, Ii, Iii
Anemia Trimester I, Ii, Iii
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 3
FIKRIA ANDRIANI
FITRIYANTI
ITA MAULIDA
HENNI ZUNIATI
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan anemia dan tak lupa pula penulis
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.
Dalam makalah ini penulis membahas mengenai penyakit yang biasa
bahkan sering kali dijumpai pada kehidupan sehari hari khususnya pada ibu hamil
yaitu penyakit anemia serta membahas tentang penyebab,proses perjalanan
penyakit tersebut serta cara mengurangi resiko dari anemia tersebut khususnya
asuhan kebidanan pada ibu dengan atonia uteri dan retesio plasenta.
Harapan penulis semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca
sehingga dapat membantu menunjang proses belajar para pembaca dan menjadi
referensi bagi pembaca. Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sehingga tercipta pendidikan yang sempurna.
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Tujuan..................................................................................... 3
C. Manfaat................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator
keberhasilan pelayanan kesehatan di suatu negara. Kematian ibu hamil
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor sosial, faktor budaya dan
faktor ekonomi. Kemiskinan masyarakat akan membawa kemiskinan
pengetahuan dan informasi.
Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya
kesakitan ibu. Anemia pada wanita hamil merupakan problema kesehatan
yang dialami oleh wanita diseluruh dunia, lebih cenderung berlangsung di
negara yang sedang berkembang dari pada negara yang sudah maju
(Prawirohardjo, 2009).
Salah satunya indikator keberhasilan pembangunan dalam bidang
kesehatan dapat dilihat dari tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi.
Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia terdapat kematian ibu
sebesar 500.000 jiwa pertahun dan kematian bayi khususnya neonatus
sebesar 10.000 jiwa per tahun. Kematian maternal dan bayi tersebut terjadi
terutama di negara berkembang sebesar 99 %. Kematian ibu di Indonesia
masih berkisar 425/100.000 persalinan hidup. Sedangkan kematian bayi
sekitar 56/10.000 persalinan hidup. Salah satu penyebab kematian pada
ibu hamil adalah anemia dalam kehamilan (Manuaba, 2012).
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2016, prevalensi
anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1 %. Pemberian tablet Fe di
Indonesia pada tahun 2015 sebesar 85 %. Presentase ini mengalami
peningkatan dibandingkan pada tahun 2014 yang sebesar 83,3 %.
Meskipun pemerintah sudah melakukan program penanggulangan anemia
pada ibu hamil yaitu dengan memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil
selama periode kehamilan dengan tujuan menurunkan angka anemia ibu
hamil, tetapi kejadian anemia masih tinggi (Kementerian Kesehatan RI,
2013).
Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di
dunia terutama bagi kelompok wanita usia reproduksi (WUS). Menurut
WHO secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia
adalah sebesar 41,8 %. Salah satu penyebab anemia pada kehamilan yaitu
paritas dan umur ibu. Anemia pada wanita usia subur (WUS) dapat
menimbulkan kelelahan, badan lemah, penurunan kapasitas/kemampuan
atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia pada
kehamilan adalah kekurangan zat besi, asam folat, dan perdarahan akut
dapat terjadi karena interaksi antara keduanya (Noverstiti, 2012).
Anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin dibawah 11 gr % pada trimester 1 dan 3 atau kadar
hemoglobin < 10,5 gr % pada trimester 2 (Soebroto, 2010).
Dampak anemia pada janin antara lain abortus, terjadi kematian
intrauterin, prematuritas, berat badan lahir rendah, cacat bawaan dan
mudah terkena infeksi. Pada ibu, saat kehamilan dapat mengakibatkan
abortus, persalinan prematuritas, ancaman dekompensasi kordis dan
ketuban pecah dini. Pada saat persalinan dapat mengakibatkan gangguan
his, retensio plasenta dan perdarahan post partum karena atonia uteri
(Styawati, 2013).
Anemia kehamilan disebut "potential danger to mother and child"
(potensial membahayakan ibu dan anak). Dampak dari anemia pada
kehamilan dapat terjadi abortus, persalinan pre¬maturitas, hambatan
tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi, perdarahan
antepartum, ketuban pecah dini (KPD), saat persalinan dapat
mengakibatkan gangguan His, kala pertama dapat berlangsung lama, dan
terjadi partus terlantar, dan pada kala nifas terjadi subinvolusi uteri
menimbulkan perdarahan pospartum, memudahkan infeksi puerperium,
dan pengeluarkan AS1 berkurang (Aryanti dkk, 2013).
Pada masa kehamilan zat gizi diperlukan untuk pertumbuhan organ
reproduksi ibu maupun untuk pertumbuhan janin. Kebutuhan zat besi ibu
selama kehamilan adalah 800 mg besi diantaranya 300 mg untuk janin
plasenta dan 500 mg untuk pertambahan eritrosit ibu, untuk itu ibu hamil
membutuhkan 2-3 mg zat besi tiap hari (Manuaba, 2010). Pola makan
masyarakat Indonesia pada umumnya mengandung sumber besi hewani
yang rendah dan tinggi sumber besi nabati yang merupakan penghambat
penyerapan gizi (FKM UI, 2007).
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya anemia
kehamilan diantaranya gravid, umur, paritas, tingkat pendidikan, status
ekonomi dan kepatuhan konsumsi tablet Fe (Keisnawati, dkk, 2015).
B. Tujuan
1. Tujuam Umum
Mengetahui bagaimana cara mengatasi ibu hamil dengan kasus
anemia selama kehamilan sehingga dapat menekan terjadinya
komplikasi lebih lanjut
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui apa itu anemia dalam kehamilan
b. Mengetahui tanda dan gejala anemia dalam kehamilan
c. Mengetahui epidemiologi anemia dalam kehamilan
d. Mengetahui etiologi anemia dalam kehamila
e. Mengetahui patofisiologi dan komplikasi anemia dalam
kehamilan
f. Mengetahui klasifikasi anemi dalam kehamilan
g. Mengetahui penatalaksanaan anemia dalam kehamilan
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan mahasiswa, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam
memberikan asuhan kebidanan.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas
kesehatan khususnya bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Kesimpulan
Komplikasi kehamilan adalah merupakan kejadian patologis
penyertaan yang terjadi saat kehamilan. Komplikasi dan penyulit kehamilan
pada Trimester I dan II adalah kejadian yang sering timbul pada kehamilan
trimester I dan II. Anemia kehamilan yaitu keadaan penurunan hemoglobin
dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal, atau biasa disebut kurang darah.
Penyebabnya bisa karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah atau
kurang zat besi. Factor yang menyebabkan anemia defisiensi besi adalah
kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan, gangguan absorbs di
usus, perdarahan akut atau kronis. Anemi defisiensi pada wanita hamil
berkaitan dengan defisiensi besi dan perdarahan akut.
B. Saran
1. Perencanaan program antenatal care yang lebih terpadu dan masuk dalam
standar pelayanan antenatal untuk dapat mendeteksi secara dini
kehamilan risiko tinggi dan tanda-tanda komplikasi kehamilan dan
mencegah komplikasi persalinan dan nifas, misalnya pemeriksaan
lanjutan kadar Hb untuk mendeteksi anemia dan mencegah terjadinya
perdarahan.
2. Peningkatan kualitas pelayanan di Puskesmas dan penyedia pelayanan
kesehatan lainnya, beserta pemanfaatan fasilitas PONED dan PONEK
secara optimal beserta sistem rujukannya.
3. Peningkatan kompetensi dan pengetahuan bidan dalam asuhan persalinan
normal dan penanganan komplikasi yang masih dapat ditangani dengan
melakukan pelatihan secara berkesinambungan. Beserta evaluasi
distribusi bidan yang terampil terutama pada daerah terpencil yang jauh
dari fasilitas kesehatan dengan memperhitungkan kebutuhan jumlah bidan
dengan kapasitas ibu hamil, dan dari awal penempatan sebaiknya sudah
diminta komitmen dari bidan bahwa mereka harus tinggal di desa tempat
mereka bertugas.
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta :
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
Krisnawati., Desi Ari Madi Yanti., Apri Sulistianingsih. (2015). Faktor- faktor
terjadinya anemia pada ibu primigravida di wilayah kerja Puskesmas tahun
2015. STIKES Peringsewu Lampung.
Mansjoer, Arif. (2013). Buku Saku Untuk Bidan. Jakarta: Nuha Medika.
Saifuddin, AB; Adriaansz, G., Wiknjosastro, H., Waspodo, D., 2001. Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Setyawati B, Syauqy A. (2013). Perbedaan Asupan Protein, Zat Besi, Asam Folat,
dan Vitamin B12 Antara Ibu Hamil Trimester III Anemia dan Tidak Anemia
di Puskesmas Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Journal of Nutrition
College, Vol3,No1.2014.P228-234 dalam situs.
http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jnc.