Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan
kemampuan seseorang melalui teknik praktik belajar atau instruksi dengan
tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia baik secara individu,
kelompok maupun perawat dan pasien untuk meningkatkan kesadaran akan
nilai kesehatan sehingga dengan sadar mau mengubah perilakunya menjadi
perilaku hidup sehat [CITATION Roy19 \l 1057 ].
Tingkat kesehatan masyarakat ditentukan oleh berbagai faktor seperti
penduduk, lingkungan, perilaku masyarakat dan pelayanan kesehatan. Dalam
mengatasi masalah kesehatan faktor tersebut perlu mendapat perhatian serta
penanganan sebagai satu kesatuan. Untuk menunjang upaya kesehatan agar
mencapai derajat kesehatan optimal hidup sehat, upaya di bidang kesehatan
lingkungan dan gigi juga perlu mendapat perhatian (Suwelo, 1992).
Pembangunan kesehatan merupakan suatu investasi untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia, salah satu diantaranya
pembagunan kesehatan gigi dan mulut (Kemenkes RI, 2012).
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan gigi, diantaranya
derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang optimal, dalam
pelaksanaan pembangunan kesehatan dibutuhkan perubahan cara pandang
(mindset) program layanan kesehatan dari paradigma sakit ke paradigma
sehat, sejalan dengan visi Indonesia Sehat 2010.
Pembangunan pada bidang kesehatan gigi merupakan bagian integral
pembangunan kesehatan nasional. Dalam melaksanakan pembangunan
kesehatan, pembangunan di bidang kesehatan lingkungan dan gigi tidak boleh
ditinggalkan, demikian pula sebaliknya (Depkes RI, 1997).

1
2

Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan,


diantaranya pembangunan kesehatan gigi dan mulut dibutuhkan peran serta
masyarakat sebagai salah satu strategi penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, meliputi perorangan misalnya kader kesehatan, tokoh masyarakat,
tokoh agama, polisi, figur masyarakat, kelompok masyarakat misalnya,
posyandu, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, lembaga sosial
masyarakat dan pemerintah yang berperan sebagai agen perubahan untuk
penerapan perilaku hidup sehat.
Di Indonesia penyakit gigi dan mulut yang bersumber dari karies gigi
menjadi urutan tertinggi yaitu sebesar 45,68% dan termasuk dalam 10 besar
penyakit yang diderita oleh masyarakat. Berdasarkan kelompok usia,
golongan usia muda lebih banyak menderita karies dibandingkan dengan usia
45 tahun keatas. Menurut data Depkes 2005, pada usia 10 - 24 tahun sekitar
66,8 - 69,5% merupakan penderita karies gigi, usia lebih dari 45 tahun
mencapai 53,3% dan usia lebih dari 65 tahun sebesar 43,8%. Menurut
RISKESDAS 2007, prevalensi karies pada usia lebih dari 12 tahun di
Indonesia mencapai 46,5%. Dapat dilihat dari prevalensi tersebut mayoritas
siswa sekolah di Indonesia mengalami karies. Menurut data RISKESDAS
2007 dikatakan bahwa 91,1% penduduk Indonesia usia 10 tahun keatas
melakukan sikat gigi setiap hari, namun hanya 7,3% yang telah menyikat gigi
dua kali di waktu yang benar yaitu pada pagi hari setelah sarapan dan malam
sebelum tidur. Angka yang didapatkan hampir sama terjadi di Provinsi Bali
dimana 86,2% penduduk Bali menyikat giginya setiap hari namun hanya
10,9% yang menyikat gigi dengan waktu dan metode yang benar [CITATION
IDe16 \l 1057 ].
Menyikat gigi sebagai salah satu kebiasaan yang perlu disosialisasikan
dalam upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut anak dan dilakukan sejak usia
dini. Peran serta orang tua diperlukan dalam membimbing, memberikan
pengertian, mengingat-kan, dan menyediakan fasilitas agar anak dapat
memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Keberhasilan pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut juga dipengaruhi oleh faktor penggunaan alat,
3

metode penyikatan gigi, lamanya menyikat gigi serta frekuensi dan waktu
penyikatan yang tepat. Masa kanak-kanak awal merupakan masa yang ideal
untuk mempelajari berbagai keterampilan karena pada masa ini kemampuan
motorik dan kognitif anak mengalami perkembangan. Menyikat gigi
merupakan kegiatan motorik halus yang dapat diterapkan kepada anak pada
masa ini karena kemampuan motorik halus anak mulai berkembang. Hal ini
dibuktikan pada penelitian anak usia 3-6 tahun di Jepang anak mampu
menyikat gigi hampir semua permukaan dalam mulut walaupun belum
adekuat.
Kemampuan kognitif anak dalam tahap praoperasional, anak dapat
belajar menggunakan dan mempresentasikan objek dengan simbol seperti
gambar dan bahasa. Bahasa dapat membantu anak untuk berkomunikasi dan
mengerti apa yang disampaikan orang lain sehingga anak dapat mengingat
kembali dan membandingkan objek dan pengalaman yang telah diperoleh.
Anak usia 5-7 tahun mampu memusatkan perhatian dengan lebih baik
dibandingkan anak yang lebih muda. Rangsangan eksternal tampaknya
menentukan sasaran perhatian anak prasekolah. Oleh karena itu, penggunaan
media disarankan untuk anak prasekolah untuk meningkatkan kepahaman.
Pengajaran cara menyikat gigi dengan metode yang tepat kepada anak
prasekolah ternyata dapat menurunkan indeks plak. Hal ini dibuktikan oleh
penelitian pada 40 anak usia 3-6 tahun di taman kanak-kanak Brazil, anak
diajarkan menyikat gigi dengan metode audiovisual, anak sebagai model dan
instruksi langsung. Hasil penelitian tersebut menunjukkan pengajaran metode
instruksi langsung mem-perlihatkan perbedaan penurunan indeks plak yang
lebih besar antara anak usia 3-4 tahun dengan anak usia 5-6 tahun, yang
diikuti metode audiovisual dan metode anak sebagai model [ CITATION
EFF10 \l 1057 ].
Berdasarkan analisis data tersebut, penyusun melaksanakan program
berupa penyuluhan cara gosok gigi yang baik dan benar di TK Nurul Iman
Pekanbaru.
4

B. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah penyuluhan kesehatan rumah sakit.
2. Untuk memberikan pengetahuan dan wawasan tentang cara sikat gigi yang
baik dan benar kepada murid di TK Nurul Iman.
3. Untuk menghimbau agar murid di TK Nurul Iman terhindar dari sakit gigi
akibat tidak menyikat gigi.

C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan penyuluhan ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan
terhadap murid TK Nurul Iman agar dapat menyikat gigi dengan baik dan
benar.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman bahan penyuluhan lainnya
yang berhubungan dengan menyikat gigi yang baik dan benar.
3. Bagi Penyuluh
Untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan
penyuluhan khususnya tentang menyikat gigi yang baik dan benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Gigi
Gigi adalah salah satu struktur berkalsifikasi dan keras yang terdapat
di dalam mulut manusia dan hewan vertebrata [ CITATION Wik19 \l 1057 ].
Strukturnya yang bervariasi memungkinkan gigi melakukan banyak fungsi.
Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan.

Gambar 2.1
Penampang rongga mulut.

Gigi geligi terdapat pada rahang atas dan rahang bawah. Gigi terbagi menjadi
dua bagian, yaitu :
 Mahkota gigi yaitu bagian gigi yang tampak dalam rongga mulut
 Akar gigi yaitu bagian gigi yang tertanam di tulang rahang, bagian
ini tertutup oleh gusi (Kemenkes RI, 2012).
6

B. Fungsi Gigi
Gigi berfungsi untuk :
a. Mengunyah Makanan. Makanan sebelum ditelan harus dikunyah
dahulu hal ini berguna untuk :
 Menghancurkan hingga lembut sehingga mudah ditelan.
 Membantu proses pencernaan dilambung dan usus, sehingga beban
lambung dan usus dalam mencerna makanan menjadi ringan.
 Mencegah mbulnya makanan yang tersedak.
b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas.
c. Membentuk wajah menjadi harmonis.
d. Untuk kecantikan dan penampilan yang lebih baik (Kemenkes RI,
2012).

C. Anatomi Gigi

Gambar 2.2
Anatomi gigi
Bagian-bagian gigi :
a. Email adalah bagian terluar dari gigi. Gunanya melindungi bagian-bagian
dalam gigi dari rangsangan panas dan dingin. Email merupakan jaringan
terkeras dari seluruh tubuh kita.
7

b. Dentin adalah bagian dalam sesudah email yang berwarna lebih kuning
dari email. Disini terdapat ujung-ujung syaraf yang berasal dari pulpa.
c. Pulpa adalah tempat syaraf-syaraf, pembuluh darah dan pembuluh getah
bening dari gigi yang memberi kehidupan pada gigi.
d. Tulang rahang adalah tempat tertanamnya akar gigi, disebut tulang
alveolar.
e. Cementum adalah bagian yang melapisi seluruh permukaan akar gigi.
f. Jaringan periodontal (serat selubung akar gigi) adalah serabut serabut
yang menyelubungi akar gigi yangmelekat pada cementum dan alveolar.
Gunanya untuk menahan tekanan agar tidak langsung mengenai tulang
(Kemenkes RI, 2012).

D. Macam-Macam Gigi

Gambar 2.3
Macam-macam gigi
Gigi terdiri dari macam-macam bentuk :
a. Gigi Seri
Makanan yang besar tidak langsung dikunyah tetapi dipotong dulu hingga
dapat masuk ke rongga mulut. Makanan ini dipotong oleh gigi seri. Gigi
seri bentuknya seperti pahat.
8

b. Gigi Taring
Beberapa makanan harus dicabik-cabik dulu sesudah dipotong, baru
setelah itu dikunyah. Fungsi dari gigi taring untuk mencabik/merobek
makanan. Gigi Taring bentuknya lancip seperti paku.
c. Gigi Geraham
Sebelum ditelan makanan harus digiling/dihaluskan. Fungsi dari gigi
geraham adalah untuk menggiling/menghaluskan makanan. Gigi geraham
mempunyai permukaan yang berlekuk dan berbenjol-benjol (Kemenkes
RI, 2012).

E. Cara Sikat Gigi yang Baik dan Benar


Cara menyikat gigi yang benar :
1. Menyiapkan sikat gigi dan pasta yang mengandung Fluor (salah satu zat
yang dapat menambah kekuatan pada gigi). Banyaknya pasta kurang
lebih sebesar sebutir kacang tanah (1/2 cm).
2. Berkumur-kumur dengan air bersih sebelum menyikat gigi.
3. Seluruh permukaan gigi disikat dengan gerakan maju mundur pendek-
pendek atau memutar selama ± 2 menit (sedikitnya 8 kali gerakan setiap
3 permukaan gigi).
4. Berikan perhatian khusus pada daerah pertemuan antara gigi dan gusi.
5. Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam. Ulangi
gerakan yang sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua gigi
atas dan bawah.
6. Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang bawah depan, miringkan
sikat gigi. Kemudian bersihkan gigi dengan gerakan sikat yang benar.
7. Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atas dan bawah dengan gerakan-
gerakan pendek dan lembut maju mundur berulang-ulang.
8. Sikatlah lidah dan langit-langit dengan gerakan maju mundur dan
berulang-ulang.
9. Janganlah menyikat terlalu keras terutama pada pertemuan gigi dengan
gusi, karena akan menyebabkan email gigi rusak dan gigi terasa ngilu.
9

10. Setelah menyikat gigi, berkumurlah 1 kali saja agar sisa fluor masih ada
di gigi.
11. Sikat gigi dibersihkan dengan air dan disimpan tegak dengan kepala sikat
di atas.
12. Waktu menyikat gigi sebaiknya setiap habis makan kita menyikat gigi,
tapi hal ini tentu saja agak merepotkan. Hal yang terpenting dalam
memilih waktu menyikat gigi adalah pagi hari sesudah makan dan malam
hari sebelum tidur.

Gambar 2.4
Cara sikat gigi yang benar

Pemilihan sikat gigi haruslah:


 Kekerasan bulu sikat harus sedang
 Menggunakan alat-alat bantu pembersih gigi (Kemenkes RI, 2012).
10

F. Akibat Tidak Menggosok Gigi


1. Karies gigi
Karies adalah kerusakan jaringan gigi hingga membentuk lubang.
Kerusakan ini ditandai/diawali dengan tumbuhnya bercak putih pada
permukaan gigi, yang lama kelamaan membentuk lubang (Kemenkes RI,
2012).
2. Radang gusi
Radang gusi atau gingivitis adalah penyakit pada gusi yang menyebabkan
gusi sekitar leher gigi membengkak, berwarna lebih merah dari biasanya
serta mudah berdarah (Kemenkes RI, 2012).
3. Karang gigi
4. Gigi berlubang
BAB III
MATERI DAN SAP

A. Materi
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di TK Nurul Iman Pekanbaru pada
tanggal 26 November 2019 dengan tema “Cara Gosok Gigi yang Baik dan
Benar” dengan jumlah siswa dan siswi sebanyak 20 orang.

B. SAP (Satuan Acara Penyuluhan)


No Kegiatan Waktu Metode Media Sumber

1. Pembukaan 15 Ceramah, Proyektor Ade Novita


menit Tanya, Jawab dan Laptop Andriani
a. Memberi salam.
b. Memperkenalkan
diri.
c. Menjelasakan tujuan
penyuluhan.
d. Menyebutkan materi
penyuluhan yang
akan disampaikan.
e. Bernyanyi bersama.
2. Pelaksanaan menjelaskan 15 Ceramah, Proyektor Hafizah
materi penyuluhan, dimana menit Tanya, Jawab Laptop, Alat
materinya adalah : Peraga Gigi,
Sikat Gigi
a. Definisi Gosok Gigi
b. Cara Gosok Gigi
yang Baik dan
Benar.
c. Manfaat Gosok Gigi
12

d. Akibat Tidak Gosok


Gigi
3 Praktek Menggosok Gigi 20 Praktek Sikat Gigi Raihan
menit Safa
Padillah,
Filda
Indryani,
Widya
Azzari

4 Evaluasi 10 Tanya dan Proyektor, Annisa


menit Jawab Laptop, Nurulisah
a. Memberikan postest
Hadiah dan Mey
kepada audiens.
Sarah
b. Memberikan hadiah
Azhari
sikat gigi kepada
audiens yang
menjawab.
5. Penutup 7 menit Ceramah Proyektor Ade Novita
dan Laptop Andriani
a. Minum susu kotak
dan Mey
bersama.
Sarah
b. Menyampaikan
Azhari
terimakasih atas
perhatiannya.
c. Pemberian kenang-
kenangan.
d. Foto bersama
Tabel 3.1
SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Audiences Penyuluhan
Audiences dari kegiatan penyuluhan cara gosok gigi yang baik dan
benar adalah murid-murid TK Nurul Iman Pekanbaru.

B. Fasilitator Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan cara gosok gigi yang baik dan benar adalah
murid-murid TK Nurul Iman Pekanbaru diselenggarakan oleh Mahasiswa
Jurusan Administrasi Rumah Sakit STIKes Awal Bros Pekanbaru. Kelompok
1 (satu) dalam mata kuliah Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit, yang terdiri
dari:
1. Ade Novita Andriani : Moderator
2. Annisa Nurulisah : Dokumentasi
3. Filda Indriyani : Koordinator
4. Hafizah : Koordinator
5. Mey Sarah Azhari : Dokumentasi
6. Raihan Safa Padillah : Koordinator
7. Widya Azzari : Operator

C. Sarana dan Prasarana


1. Alat bantu lihat (visual aids) berupa alat yang diproyeksikan dan tidak
diproyeksikan yaitu infokus dan spanduk.
2. Alat bantu dengar (audio aids). Yaitu speaker.
3. Alat bantu lihat/dengar (audio-visual aids) yaitu laptop.
Alat peraga yang rumit yaitu alat peraga gigi.
14

D. Pelaksanaan Penyuluhan
1. Tahap Persiapan Input
Tahap persiapan kegiatan ini adalah pembuatan pre-planning,
persiapan penyajian (ppt), tempat dan alat-alat yang dibutuhkan untuk
penyuluhan mengenai cara gosok gigi yang baik dan benar. Pemberitahuan
penyuluhan kepada pihak sekolah pada tanggal 21 November 2019.
Pembuatan Power Point dan daftar hadir peserta penyuluhan dimulai pada
22 November 2019. Kemudian dilakukan pembagian tugas masing-
masing, kendala yang dihadapi langsung diselesaikan oleh penanggung
jawab.
2. Tahap Pelaksanaan Proses
Penyuluhuan cara gosok gigi yang baik dan benar diadakan pada
tanggal 26 November 2019, bertempat di TK Nurul Iman Pekanbaru.
Dihadiri 20 murid dan 2 orang guru.
Acara penyuluhan dilaksanakan 08.00 WIB, dimulai dengan
moderator mengucapkan salam dan ucapan terima kasih atas kehadiran
siswa-siswi dalam penyuluhan serta perkenalan diri kelompok penyuluhan
kepada siswa-siswi. Selanjutnya penjelasan singkat maksud dan tujuan
diadakan penyuluhan cara gosok gigi yang baik dan benar kepada murid-
murid.
Sebelum penjelasan materi cara gosok gigi yang baik dan benar
disampaikan oleh pembicara, terlebih dahulu pembicara memberikan
pertanyaan pengetahuan dasar gosok gigi kepada audience. Hal ini
dimaksutkan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan
audiences sebelum materi cara gosok gigi yang baik dan benar dijelaskan.
Hasil jawaban audiences adalah semua tidak mengetahui cara gosok gigi
yang baik dan benar.
Acara penyuluhan kemudian dilanjutkan pembicara dengan
pemaparan dan diskusi materi penyuluhan cara gosok gigi yang baik dan
benar. Adapun materi-materi yang disampaikan oleh pembicara berkaitan
dengan pengetahuan HIV/AIDS diantaranya adalah:
15

1. Definisi gosok gigi


2. Cara gosok gigi yang baik dan benar
3. Manfaat gosok gigi
4. Akibat tidak gosok gigi
Dilanjutkan dengan diskusi dan Tanya jawab. Beberapa pertanyaan
diajukan diantaranya:
1. Bagaimana cara gosok gigi yang baik dan benar?
2. Apakah manfaat gosok gigi secara rutin?
3. Apakah akibat tidak gosok gigi?
Diskusi dan Tanya jawab antara audience penyuluhan dan
pembicara berjalan lancar dan sangat komunikatif. Semua pertanyaan
dari peserta telah dijawab dengan baik dan tepat oleh pembicara.
Untuk pertanyaan dasar yang diberikan sebelum penjelasan materi
disampaikan kembali melalui Tanya jawab langsung dengan audience,
hasilnya semua audiences telah mengetahui dengan benar jawaban dari
pertanyaan tersebut.
Setelah acara diskusi dan Tanya jawab Tim Penyuluhan
memberikan hadiah bagi audience yang menjawab dengan benar. Serta
berfoto bersama dosen, guru, audiences dan tim penyuluhan. Tim
penyuluhan menyampaikan terima kasih atas perhatian audience dan
pemberian ucapan terima kasih kepada pihak sekolah yang telah
memberikan izin untuk diadakan penyuluhan cara gosok gigi yang baik
dan benar di TK Nurul Iman Pekanbaru.
3. Tahap Evaluasi Output
 Murid-murid yang mengikuti pada kegiatan penyuluhan adalah
sebanyak 20 orang.
 Setting tempat sudah sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
 Peran mahasiswa sudah sesuai dengan perencanaan.
 Penggunaan Bahasa sudah komunikatif dalam penyampaian, siswa-
siswi cukup paham dengan apa yang disampaikan dan mahasiswa
memfasilitasi audiens selama jalannya diskusi.
16

1. Proses
 Pelaksanaan kegiatan.
 Murid-murid yang diberi penyuluhan mengikuti dari awal hingga
akhir penyuluhan.
2. Hasil
 Adapun hasil kegiatan tersebut, sudah sesuai dengan yang
diharapkan.
 Jumlah peserta yang hadir sudah sesuai target.
 Murid-murid menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat
setelah diberikan penyuluhan.

E. Evaluasi Outcome
Dengan adanya penyuluhan mengenai cara gosok gigi yang baik dan
benar, murid-murid memiliki pengetahuan tentang penyakit cara gosok gigi
yang baik dan benar serta dapat mempraktekkannya di rumah.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gigi adalah salah satu struktur berkalsifikasi dan keras yang terdapat
di dalam mulut manusia dan hewan vertebrata . Gosok gigi adalah rutinitas
guna menjaga kesehatan dan kebersihan gigi.
1. Menyiapkan sikat gigi dan pasta yang mengandung Fluor
2. Berkumur-kumur dengan air bersih sebelum menyikat gigi.
3. Seluruh permukaan gigi disikat dengan gerakan maju mundur pendek-
pendek atau memutar selama ± 2 menit (sedikitnya 8 kali gerakan setiap
3 permukaan gigi).
4. Berikan perhatian khusus pada daerah pertemuan antara gigi dan gusi.
5. Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam.
6. Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang bawah depan, miringkan
sikat gigi.
7. Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atas dan bawah dengan gerakan-
gerakan pendek dan lembut maju mundur berulang-ulang.
8. Sikatlah lidah dan langit-langit dengan gerakan maju mundur dan
berulang-ulang.
9. Janganlah menyikat terlalu keras terutama pada pertemuan gigi dengan
gusi.
10. Setelah menyikat gigi, berkumurlah 1 kali saja agar sisa fluor masih ada
di gigi.
11. Sikat gigi dibersihkan dengan air dan disimpan tegak dengan kepala sikat
di atas.
12. Waktu menyikat gigi sebaiknya setiap habis makan kita menyikat gigi,
tapi hal ini tentu saja agak merepotkan. Hal yang terpenting dalam
18

memilih waktu menyikat gigi adalah pagi hari sesudah makan dan malam
hari sebelum tidur.

B. Saran
Dalam penyusunan laporan ini, penyusun menyadari bahwa terdapat
banyak kesalahan. Penyusun berharap agar para pembaca dapat memberikan
kritik dan saran terhadap laporan ini agar lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai