Anda di halaman 1dari 59

a

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR


DINAS PEKERJAAN
Jl. Urip Sumoharjo No. 8 Telp. +62411 - 449340 Fax. +62411 -

UMUM
436932 Makassar

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN

PROGRA : BANGUNAN PRASARANA DAN


M GEDUNG PEMERINTAH

KEGIATA : PEMBANGUNAN GEDUNG


N PEMERINTAH (HIBAH)

PEKERJAA : PEMBANGUNAN GEDUNG ASPIRASI


N KEJAKSAAN TINGGI SULAWESI
SELATAN

LOKASI : JALAN URIP SUMOHARJO Km. 4 NO.


244 MAKASSAR

DINAS PEKERJAAN UMUM


TAHUN ANGGARAN 2020
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan hadir sebagai salah satu informasi


masyarakat yang menyajikan kanal-kanal berisi informasi kegiatan, profil,
penanganan perkara, pengumuman, berita dan informasi lainnnya yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Kejaksaan Tinggi Sulawesi
Selatan, sebagai bagian dari sistem Keterbukaan Informasi Publik. Selain
memberikan informasi, Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dengan
redesign/bentuk baru saat ini dapat melayani pengaduan masyarakat, kritik
dan saran secara online dan interaktif, sehingga memudahkan untuk
menyampaikan dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Kejaksaan
Tinggi Sulawesi Selatan berupaya terus memberikan pelayanan yang terbaik
dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Berdasarkan hal tersebut,
maka Kejaksaan Tinggi bermohon hibah untuk Pembangunan Gedung Aspirasi
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dimana sebagai wadah dan tempat
menerima aspirasi dari segala kalangan yang membutuhkan informasi atau
berita.
Gedung Aspirasi merupakan pelayanan masyarakat, haruslah dibuat
fleksibel dan efektif. Dalam pelaksanaannya benar-benar dilakukan dengan
baik dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan serta sesuai dengan
ketentuan teknis Pembangunan Gedung Aspirasi (Hibah) sehingga prosesnya
dapat berlangsung dengan arah yang benar. Pada tahap pelaksanaan
pembangunan fisik di lapangan diserahkan kepada pihak ketiga, yaitu
Kontraktor pelaksana pekerjaan. Kontraktor Pelaksana akan melakukan
pelaksanaan pekerjaan fisik yang menyangkut beberapa aspek mutu, volume,
waktu dan biaya. Disamping itu juga bertanggungjawab atas semua kegiatan
selama pelaksanaan berlangsung. Secara kontraktual, Kontraktor Pelaksana
bertanggung jawab pada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Maksud dari pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan ini sesuai dengan apa yang telah
direncanakan dari sisi kualitas, volume, biaya dan ketepatan waktu
pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan
kelengkapannya yang sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan
kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan
pekerjaan lapangan serta penyelesaian kelengkapan pembangunan.
b. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi
Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan untuk Menyediakan wadah/tempat
sebagai salah satu sarana pelayanan Masyarakat.

3. Target/Sasaran
Sasaran kegiatan adalah terbangunnya Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi
Sulawesi Selatan.

4. Nama Organisasi Pengadaan Barang


Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan jasa
konstruksi Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan:

Nama Instansi : Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar


Nama KPA : ZUHAELSI ZUBIR, ST, MT
Nip : 19770707 200212 2 011

2
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

Alamat Kantor : Jl. Urip Sumoharjo No. 8 Makassar

5. Sumber Dana dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)


a. Sumber Dana
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) TA. 2020
b. Total Pagu :
Rp. 300.015.100,00.- (Tiga Ratus Juta Lima Belas Ribu Seratus Rupiah.-)
c. Total Harga Perkiraan Sendiri (HPS) :
Rp. 298.125.000,- (Dua Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta Seratus Dua
Puluh Lima Ribu Rupiah.-)

6. Jangka Waktu Pelaksanaan dan Pemeliharaan


Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan konstruksi adalah 90 (Sembilan
puluh) hari kalender, dengan masa pemeliharaan pekerjaan 6 (enam)
bulan. Dengan Time Shedule seperti berikut :

7. Kualifikasi Calon Penyedia :


- Memiliki izin usaha konstruksi bidang bangunan gedung sub bidang Jasa
Pelaksana Untuk Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya (BG009).
- Memiliki 1 tenaga tetap (SKT) sesuai SBU yang dipersyaratkan.
- Memiliki IUJK (BG 009), TDP/NIB (masih berlaku)
- Mempunyai/menguasai tempat usaha (bukti kepemilikan/sewa).

3
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

B. SPESIFIKASI TEKNIS

1. SPESIFIKASI : A. PEKERJAAN PERSIAPAN


BAHAN 1. Pemasangan Papan Proyek
BANGUNAN Papan proyek terbuat dari bahan atau kain yang di
KONSTRUKS printing
I 2. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
Pemasangan Bowplank terbuat dari bahan kayu balok dan
diletakkan sesuai dengan gambar rencana
B. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
1. Pasir
a. Pasir urug adalah pasir pengisi yang tidak
mengandung bahan organis dan bebas dari bahan
lumpur.
b. Pasir aduk adalah pasir yang tidak mengandung bahan
organis atau garam atau tidak tercampur tanah atau
bahan-bahan lain.
c. Pasir beton adalah pasir yang bersih tidak
mengandung bahan-bahan organis, kasar tajam
memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam PBI’
71.
d. Untuk pasir aduk pasir beton digunakan pasir yang
kasar tidak mengandung lumpur atau tanah (yang
berkualitas baik).
e. Penyetokan material terutama pasir agar dipisahkan
sesuai dengan fungsi penggunaannya, tidak
diperbolehkan tercampur satu dengan yang lainnya.
2. Urugan Tanah
a. Bahan bekas galian didalam lokasi proyek
Tanah bekasi galian dapat dipertimbangkan untuk

4
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

digunaka Tanah bekas Galian dapat dipertimbangkan


untuk digunakan untuk tanah urugan jika memenuhi
syarat untuk digunakan. Tanah Tersebut harus bebas
dari lumpur dan bahan organis lainnya, serta hasil dari
tes laboratorium menyatakan tanah bekas galian
tersebut layak untuk digunakan untuk urugan sesuai
dengan spesifikasi material urugan. Untuk tanah
bekas galian yang tidak memenuhi syarat, pemborong
wajib membuang keluar lokasi sesuai petunjuk
pengawas & direksi.
b. Bahan urugan dari luar lokasi proyek
Jika tanah urug didatangkan dari luar, maka tanah
urug tersebut harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
1) Memiliki koefisien permeabilitas 10-7 cm/detik
2) Mengandung minimal 20% partikel lanau dan
lempung dan bebas tanah organis, kotoran dan
batuan berukuran lebih dari 50 mm dan
mengandung kurang dari 10% partikel gravel.
3) Mempunyai Indeks Plastis (PI) lebih dari 10%.
Bahan yang mempunyai PI lebih dari 10% akan
sulit dipadatkan.
4) Gumpalan gumpalan tanah harus digemburkan
dan bahan tersebut harus dalam kondisi lepas
agar mudah dipadatkan.
5) Secara umum bahan tersebut berupa sirtu / pasir
batu yang sebelum mendatangkan harus sudah
mendapat persetujuan konsultan Pengawas.
c. Bahan bangunan yang tidak memenuhi syarat
Semua bahan urugan yang tidak memadai harus
dikeluarkan dari lokasi proyek dan diganti dengan
bahan yang memenuhi syarat.

C. PEKERJAAN PONDASI
1. Batu Gunung
a. Batu gunung yang dipergunakan adalah dari kualitas baik
dari jenis yang keras (batu granit), tidak berlubang dan
forius.
b. Batu gunung tidak boleh mengandung atau menempel
tanah dan ukuran minimal 25 cm sedangkan ukuran

5
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

maksimal 30 cm.
c. Untuk pekerjaan batu kosong (aanstamping) dipakai
ukuran minimal 10 cm sedangkan ukuran maksimal 15
cm.
2. Pondasi Tapak
Pondasi Tapak :
Pekerjaan Pondasi Tapak merupakan pekerjaan dengan
bahan beton bertulang, dimana bahan yang digunakan
berupa semen, pasir, batu pecah dan besi tulangan baik
polos maupun ulir. Untuk spesifikasi bahannya dapat
dilihat pada pekerjaan beton bertulang.

D. PEKERJAAN BETON BERTULANG


1. Semen Porland
Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merk
atas persetujuan Direksi dan Pengawas Lapangan dan
harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras
sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan.
Penyimpanan semen portland harus diusahakan
sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas
dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan tumpukan
sesuai dengan syarat penumpukan semen.
2. Agregat (Pasir, Kerikil atau batu pecah)
a. Pasir
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang berisi dan
bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan
sebagainya; dan harus memenuhi komposisi butir
serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971.
b. Kerikil
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak
berpori serta mempunyai gradasi kekerasan sesuai
dengan syarat-syarat PBI 1971. Penyimpanan/
penimbunan pasir koral beton harus dipisahkan satu
dari yang lain hingga kedua bahan tersebut dijamin
mendapatkan perbandingan adukan beton yang tepat.
3. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak, asam, alkali dan bahan-bahan
organis/bahan lain yang dapat merusak beton dan harus
memenuhi NI-3 Pasal 10.

6
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

4. Besi Beton
a. Semua besi beton harus memenuhi syarat
1) Peraturan Beton Indonesia (NI.2-1971)
2) Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan minyak-
minyak, karat dan tidak cacat (retak-retak,
mengelupas, luka dan sebagainya)
3) Dari jenis baja mutu U-24 untuk Diameter Kurang
dari 12 mm dan U-40 untuk lebih besar 12 mm
(ulir) bahan tersebut dalam segala hal harus
memenuhi ketentuan-ketentuan PBI-1971.
4) Mempunyai penampang yang sama rata.
5) Ukuran disesuaikan dengan gambar-gambar DED.
b. Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari
ketentuan-ketentuan diatas, harus mendapat
persetujuan perencana/konsultan pengawas.
c. Besi beton harus disuplay dari satu sumber
(manufacture) dan tidak diperkenankan untuk
mencampurkan bermacam-macam besi beton
tersebut untuk pekerjaan konstruksi. Setiap
pengiriman ke site harus disertakan Mil Certaificate.
d. Kontraktor bilamana diminta harus pengujian mutu
besi yang akan dipakai, sesuai dengan petunjuk
konsultan pengawas. Percobaan mutu besi beton juga
akan dilakukan setiap saat bilamana dipandang perlu
oleh konsultan pengawas.
e. Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan
gambar-gambar atau mendapat persetujuan konsultan
pengawas. Hubungan antara besi beton dilakukan
sesuai dengan yang lain harus menggunakan kawat
beton, diikat teguh, tidak bergeser selama pengecoran
beton dan tidak menyentuh lantai kerja atau papan
acuan. Sebelum beton dicor besi beton harus bebas
dari minyak, kotoran cat, karet, kulit giling atau
bahan-bahan yang merusak. Semua besi beton harus
dipasang pada posisi yang tepat.
f. Besi beton yang tidak memenuhi syarat karena ukuran
maupun kwalitas tidak sesuai dengan spesifikasi (RKS)
diatas, harus segera dikeluarkan dari site setelah
penerimaan instruksi tertulis dari konsultan pengawas
dalam waktu 2x24 jam.

7
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

g. Membengkok dan meluruskan tulangan untuk beton


bertulang harus dilakukan dalam keadaan dingin.
Batang tulangan harus dipotong dan dibengkokkan
sesuai dengan gambar kerja. Bila tidak tercantum
dalam gambar kerja, harus dimintakan persetujuan
direksi terlebih dahulu.
h. Tulangan harus bebas dari kotoran-kotoran dan karat,
serta bahan-bahan lain yang mengurangi daya rekat.
i. Tulangan harus dipasang sedemikian rupa hingga
sebelum dan selama pengecoran tidak berubah
tempat.
j. Tulangan lengkung tidak boleh menempel pada papan
cetakan atau tumpuan lain. Untuk itu harus dibuat
beton tahu (beton decking) dengan tebal dan
pemasangan sesuai dengan PBI ’71 / SKSNI – T15 –
1991-03
k. Untuk mengatur jarak tulangan tarik dan tulangan
tekan pada pelat digunakan cakar ayam, yang
sebelumnya telah disetujui oleh Konsultan Pengawas /
Direksi.
l. Pertemuan dengan tulangan Plat / balok / kolom /
pondasi yang sudah dicor harus distek dengan
overlapping sesuai dengan PBI ‘71.
5. Bahan Campuran Tambahan (Additive)
a. Penggunaan admixture dapat digunakan setelah
diizinkan Pengawas Proyek. Dimana penggunaan
admixture diizinkan, maka bahan ini harus
ditambahkan pada beton dalam tempat
pengadukannya dengan mempergunakan alat
pengukur otomatis, dan petunjuk – petunjuk pabrik
mengenai penggunaannya.
b. Istilah – istilah kimia, rumus – rumus dan jumlah bahan
– bahan yang aktif, ukuran yang harus dipakai dan
efek mengenai bertambahnya atau berkurangnya
penggunaan dosis bahan – bahan secara terus
menerus pada sifat – sifat fisik dan kimia beton basah
dan yang sudah mengeras dan akan diserahkan
kepada Pengawas Proyek untuk persetujuannya.
c. Pemborong harus menyediakan sampel – sampel dan
melaksanakan percobaan – percobaan tersebut

8
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

sebagaimana diperintahkan oleh Pengawas Proyek


sebelum izin penggunaan admixture diizinkan dipakai
pada pelaksanaan test menjadi tanggungan
Pemborong.
6. Bekisting, Cetakan Atau Acuan
Bahan Bekesting, cetakan atau acuan yang dipergunakan
dapat berbentuk beton, baja, pasangan bata yang
diplester, kayu atau material lain yang dapat
dipertanggung jawabkan kualitasnya. Penggunaan acuan
siap pakai produksi pabrik tertentu diizinkan untuk
dipergunakan, selama dapat disetujui oleh Konsultan
Pengawas. Acuan yang terbuat dari multipleks yang
dilapisi dengan sejenis kertas film yang khusus
digunakan untuk acuan multipleks dengan tebal minimal
12 mm. Pengaku harus dibuat dengan benar agar tidak
terjadi perubahan bentuk/ ukuran dari elemen beton
yang dibuat. Penyanggah yang terbuat dari baja lebih
disukai, walau penggunaan material penyanggah dari
kayu dapat diterima. Bahan dan ukuran kayu yang
digunakan harus mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas. Untuk pekerjaan beton yang langsung
berhubungan dengan tanah, maka sebagai lantai kerja
harus dibuat dari beton K175. Sebagai acuan samping
dari beton tersebut dapat menggunakan pasangan batu
kali, batu bata atau material lain yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas. Untuk elemen beton tertentu
seperti kolom bulat disarankan menggunakan acuan
baja.
7. Selimut Beton
Besi beton harus dilindungi oleh selimut beton yang
sesuai dengan gambar standar ditail. Sebagai catatan,
pemasangan tulangan-tulangan utama tarik/tekan
penampang beton harus dipasang sejauh mungkin dari
garis tengah penampang, sehingga pemakaian selimut
beton yang melebihi ketentuan-ketentuan tersebut diatas
harus mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas.
8. Mutu Beton
Kualitas beton yang dipakai pada untuk bangunan ini
adalah beton dengan mutu K-250 untuk struktur utama

9
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

seperti Pondasi Tapak, Sloof 20/15, Kolom 50/50 cm,


Balok 15/60 cm, Balok 15/15 cm. Untuk memastikan
bahwa kualitas beton rencana dapat tercapai, Kontraktor
harus melakukan percobaan sesuai dengan yang
disyaratkan oleh peraturan yang berlaku. Untuk itu harus
diadakan trial-mix di laboratorium.
9. Dinding Batu Bata
a. Bata merah
 Batu bata harus mempunyai dimensi dan ukuran yang
standar sesuai Peraturan Bahan Bangunan yang
berlaku.
 Batu bata mempunyai dimensi seperti berikut : lebar 5
cm, panjang 20 cm, dan tebal 5 cm kecuali ditentukan
lain dalam Peraturan Bahan Bangunan.
 Batu bata adalah dari hasil pembakaran yang
sempurna dari pabrik batu bata dimana kondisinya
tidak rapuh dan tidak mudah hancur ketika diangkut
dan diturunkan pada lokasi pekerjaan.
 Batu bata bentuknya harus sempurna tidak
melengkung dan permukaanya benar-benar rata
untuk semua sisinya.
 Batu bata mempunyai Kuat Tekan minimal 30 kg/cm2.
 Perubahan-perubahan pada dimensi dan ukuran batu
bata karena mengikuti dimensi dan ukuran yang
berlaku pada daerah tertentu harus disetujui oleh
Konsultan supervisi.
 Toleransi hanya diperbolehkan untuk dimensi dan
bukan untuk kualitas.
b. Pasir
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang berisi dan
bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan
sebagainya; dan harus memenuhi komposisi butir
serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971.
c. Semen dan Air
Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis merk
atas persetujuan Direksi dan Pengawas Lapangan dan
harus memenuhi NI-8. Semen yang telah mengeras
sebagian/seluruhnya tidak dibenarkan untuk
digunakan. Penyimpanan semen portland harus
diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari

10
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat


dari tanah dan tumpukan sesuai dengan syarat
penumpukan semen.
10. Pekerjaan Plesteran
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang
telah digariskan dalam pasal beton bertulang..
E. PEKERJAAN LANTAI
 Semen yang digunakan harus memakai mutu yang
terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan Direksi
dan Pengawas Lapangan dan harus memenuhi NI-8.
 Pasir pasangan harus terdiri dari butir-butir yang berisi
dan bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan
sebagainya; dan harus memenuhi komposisi butir
serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971.
 Bahan Kramik/Granit :
 Jenis : Kramik
 Permukaan : Kasar, Bercorak/polish
 Ketebalan : 10 mm
 Warna Corak : Hitam/terang atau sejenisnya
 Ukuran : 40 x 40 cm
 Kualitas : Kelas 1
 Produk : Setara merek PLATINUM

F. PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP ATAP


1. Kuda-kuda baja ringan, dengan spesifikasi :
 Material dasar : Produksi setara SAKURA TRUSS
(Australian Standard)
 Jenis Material : Zinc Aluminium Coated G.550
 Kekuatan tarik : 5500 kg/cm2
 Material pelapis : Zincalume dengan komposisi bahan ;
zinc 43,5%, almunium 55% dan silicon 1,5%
 Ketebalan pelapis : AZ 100 = 100 gram/m2
 Sudut kemiringan kuda-kuda = 10o - 30 o
 Tinggi kuda-kuda = sesuai gambar
 Profil truss (kuda-kuda) – minimal :
Tinggi = 76 mm
Lebar atas = 36 mm
Lebar bawah = 36 mm
Tebal = 0,75 mm
Screw WTEKS 10-16x16 HWF

11
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

 Profil batten (reng) – minimal :


Tinggi = 37 mm
Lebar atas = 31 mm
Tebal = 0,55 mm
Dynabolt
2. Properti mekanis baja (Steel Mechanical Properties)
 Baja Mutu Tinggi G550
 Tegangan Leleh Minimum (Minimum Yield Strength) :
550 MPa
 Modulus Elastisitas : 2,1 x 105 Mpa
 Modulus Geser : 8 x 104 Mpa
3. Lapisan pelindung terhadap korosi (Protective Coating)
Lapisan pelindung seng dan aluminium (Zincalume/AZ)
dengan komposisi
 55 % Aluminium (Al)
 43,5 % Seng (Zinc)
 1,5 % Silicon (Si)
4. Penutup atap yang digunakan dengan spesifikasi :
Penutup yang disyaratkan adalah jenis atap spandek
dengan ketebalan 0.35 mm.
5. Pekerjaan Listplan terbuat dari bahan ACP dengan rangka
besi kotak dengan tebal 2.8 mm dengan syarat sebagai
berikut :
Untuk pekerjaan ini menggunakan ACP merek Seven atau
yang setara.
 Composite material, atau biasa disebut bahan composite
atau composition materials, adalah bahan material yang
direkayasa dengan bahan alami, dibuat dengan dua atau
lebih unsurbahan yang secara signifikan berbeda secara
fisik maupun kimiawinya, terpisah dan juga berbeda
dalam struktur hasil produksinya.
 Keunggulan dari bahan composite ini adalah beratnya
yang lebih ringan tetapi dengan kekuatan yang lebih
tinggi, tahan karat, dengan biaya perakitan yang lebih
murah karena berkurangnya jumlah komponen
perakitannya dan tidak memerlukan baut-baut
penyambung.
 Sifat dasar aluminium composite panel adalah keras dan
kaku tetapi ringan dalam berat. Dilapisi aluminium yang
dapat diwarnai dengan warna apapun. Aluminium

12
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

composite panel dipakai secara luas dengan atau tidak


dengan warna metalik, juga dapat memakai pola warna
imitasi dari material lain seperti kayu dan marmer.
 Aluminium Composite Panel atau yang biasa disingkat
ACP adalah salah satu tipe plat panel yang mengandung
bahan non-aluminium di antara dua lembar aluminium
yang direkatkan. Lembar aluminium dapat dilapisi dengan
PVDF atau cat Polyester (PE).
 Rangka utama yang dibutuhkan untuk pemasangan ACP
adalah dari bahan besi hollow 40.40 2,8 atau besi siku
L.50.50.5 yang digunakan sebagai rangka.
 Ukuran Standart Aluminium composite panel adalah :
a. Ketebalan standar 4 mm.
b. Ukuran standar 1220 x 2440 mm.
 Persyaratan material Aluminium Composite Panel.
Material ACP yang dipersyaratkan harus memilliki sifat-
sifat sebagai berikut :
a. Mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap benturan.
Permukaan Panel yang anti gores dan tidak akan pecah
jika dilengkungkan sampai sudut tertentu, tidak akan
berubah dan tetap seperti aslinya dalam jangka waktu
yang lama meski pun terkena cuaca buruk.
b. Tahan terhadap perubahan cuaca. Mempunyai Daya
Tahan yang baik terhadap asam, garam, korosi, dan sinar
ultra violet.
G. PEKERJAAN PLAFOND
1. Rangka Plafon menggunakan :
 Bahan rangka Hollow ukuran 2 x 4 cm dan 4 x 4 cm.
 Semua material rangka yang digunakan harus
berkualitas baik, lurus dan tidak cacat.
 Semua ukuran rangka plafond dan penggantung
tersebut diatas disesuaikan dengan gambar.
2. Langit-langit/plafond menggunakan bahan :
 Plafond Kalsiboar,
 Ketebalan plafond 4 mm dengan ukuran 60 cm x 120
cm.
 Untuk bagian-bagian ruang yang akan di-plafond,
pelaksana harus memeriksa gambar kerja.
 Semua `bahan harus berkualitas baik, rata dan tidak
pecah-pecah.

13
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

H. PEKERJAAN PENGECATAN
 Cat tembok, yang digunakan jenis : Vinilex (Nippon
Paint), Mowilex atau Jotun.
 Plamur, bahan dan kualitas utama produk ex local
mutu terbaik
 Cat dasar setara Aries
 Keaslian cat
Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat yang akan
dipakai untuk mengetahui kemurnian cat. Pembuktian
dapat dilakukan dengan melihat segel kaleng cat yang
masih utuh atau tidak rusak dan hasil akhir
pengecatan.
I. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK/ELEKTRIKAL
a. Daftar bahan dan Contoh Pekerjaan Listrik Arus Lemah
dan Kuat
 Dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah
kontraktor menerima pemberitahuan meneruskan
pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain oleh konsultan
Pengawas, Kontraktor diharuskan menyerahkan daftar
dari material-material yangakan digunakan, minimun
3(tiga) contoh material.
 Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang
akan dipasang kepada Konsultan Pengawas. Semua biaya
yang berkenaan dengan penyerahan dan pengambilan
contoh-contoh ini adalah menjadi tanggung jawab
kontraktor.
 Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang
dimaksud di dalam spesifikasi teknis ini dan harus dalam
keadaan baru. Pekerjaan haruslah dikerjakan oleh orang
orang yang ahli dibidangnya.
 Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa kembali atas
segala ukuran/kapasitas peralatan (equipment) yang akan
dipasang. Apabila terdapat keragu-raguan kontraktor
harus segera menghubungi konsultan Pengawas untuk
berkonsultaasi.
 Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment,
yang sebelumnya tidakdikonsultasikan dengan Konsultan
Pengawas, apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut
menjadi beban tanggung jawab kontraktor.untuk
pemilihan equipment dan material harus mendapatkan

14
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

persetujuan dari Konsultan Pengawas.


b. Standar dan referensi yang digunakan disini adalah sesuai
dengan standar:
 Peraturan Pemerintah / Pemerintah Daerah tentang
pemasangan instalasi system tata suara dalam gedung.
 Peraturan PT. TELKOM tentang syarat-syarat
penyambungan telepon
 Peraturan Pemerintah / Pemerintah Daerah tentang
pemsangan instalasi sistem tata, suara dalam gedung
 Juga dijadikan standar pegangan antara lain :
~ Standar CCITT
~ Standar NF.PA
~ Standar yang dikeluarkan oleh pabrik

2. SPESIFIKASI : A. PERALATAN PEKERJAAN UTAMA


PERALATAN
No
KONSTRUKS Kondi
Jenis Kapasitas Jml
. si
I DAN
Concrete
1 350-500 Liter 2 Unit Baik
PERALATANMixer
BANGUNAN Mesin
2 Pemotong 14 inch 1 Unit Baik
besi
3. SPESIFIKASI A. PENJELASAN UMUM KEGIATAN
Mobil Pick
3 Min. 1500 cc 1 Unit Baik
Dalam melaksanakan pekerjaan ini Kontraktor perlu
PROSES Up
KEGIATAN memahami dan menghayati dengan sebaiknya seluruh item
pekerjaan yaitu Gambar Kerja, rencana kerja dan Syarat-
syarat Teknis seperti diuraikan dalam buku ini. Didalam hal
terdapat ketidakjelasan, perbedaan atau kesimpang siuran
informasi di dalam pelaksanaan, kontraktor wajib
mengadakan pertemuan dengan Direksi Pelaksanan untuk
mendapatkan penjelasan pelaksanaan.
B. LINGKUP PEKERJAAN DAN LOKASI
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan ialah : Pembangunan
Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan
2. Lingkup pekerjaan melaksanakan pekerjaan antara lain :
 Persiapan
 Pekerjaan Tanah
 Pekerjaan Pondasi
 Pekerjaan Beton, Dinding Dan Plasteran
:
 Pekerjaan Lantai
 Pekerjaan Rangka dan Atap
 Pekerjaan Plafond

15
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

 Pekerjaan Pengecatan
 Pekerjaan Listrik
3. Lokasi Pekerjaan : Kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi
Selatan, Jl. Urip Sumoharjo Km. 4 No. 244 Makassar
C. MEMULAI KERJA
Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah tanggal
Penunjukan atau Surat Perintah Kerja (SPK), Pihak
Pemborong harus sudah memulai melaksanakan pekerjaan
fisik secara nyata di lapangan.
Sebelum pelaksanaan dimaksud, Pemborong harus
memberitahukan kepada Pihak pertama secara tertulis.

D. MOBILISASI
1. Transportasi peralatan kerja sesuai daftar alat-alat dan
barang- barang yang diajukan dalam penawaran, dari
tempat pembuatannya (pabrik) ke lokasi dimana akan
digunakan.
2. Pembuatan kantor pemborong, gudang dan lain-lain
dilokasi pekerjaan untuk keperluan pekerjaan
3. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak pemberitahuan
memulai kerja, kontraktor/Pemborong harus
menyerahkan program mobilisasi kepada Direksi
Pekerjaan untuk disetujui.
E. RENCANA KERJA
1. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
kontraktor/pemborong wajib membuat rencana kerja
pelaksanaan dari bagian-bagian pekejaan berupa
BarChart dan S-Curve Bahan dan tenaga kerja
2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan, paling
lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah Surat
Keputusan Penunjukan (SPK) diterima Kontraktor/
Pemborong.
3. Kontraktor/Pemborong wajib memberikan salinan rencana
keja rangkap 4 kepada Direksi Pekerjaan, 1 (satu) salinan
Rencana Kerja harus ditempel pada dinding ruang kerja
Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik
kemajuan/prestasi kerja.
4. Kontraktor harus selalu dalam pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan jadwal rencana Kerja tersebut di atas.

16
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

5. Direksi Pekerjaan akan menilai prestasi pekerjaan


berdasarkan rencana kerja tersebut.
F. TENAGA KERJA
Kontraktor/Pemborong harus menyediakan tenaga kerja yang
ahli selama masa pelaksanaan beriangsung sehingga seluruh
pekerjaan selesai dengan sempuma sampai dengan diserah
terimakan pekerjaan tersebut kepada Direksi Pekerjaan.
G. LAPORAN
1. Untuk kepentingan pengendalian pekerjaan dan
pengawasan pekerjaan di lapangan, Kontraktor wajib
membuat laporan harian, laporan mingguan dan laporan
bulanan.
2. Semua laporan pelaksanaan yang dibuat oleh Kontraktor,
harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan /
Konsultan Pengawas, dibuat dalam 3 (tiga) rangkap untuk
diserahkan kepada Pemberi Tugas/Pengguna Jasa melalui
Direksi Pekerjaan / Konsultan Pengawas.
3. Laporan Harian, harus berisi : Kuantitas dan macam
bahan yang ada di lapangan; penempatan tenaga untuk
setiap macam tugas; jumlah, jenis dan kondisi peralatan;
kuantitas dan jenis pekerjaan yang dilaksanakan; dan
keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwea
alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran
pekerjaan.

4. Laporan Mingguan, dibuat setiap minggu, yang terdiri


dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan
fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal
penting yang timbul atau berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan.
5. Laporan Bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari
rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan
fisik pekerjaan dalam satu bulan.
H. PENJELASAN SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
1. Bila terdapat gambar yang tidak sesuai dengan Rencana
kerja dan Syarat syarat, maka harus dilaporkan kepada
Direksi Pekerjaan dan selanjutnya akan dibahas bersama
untuk ditentukan solusinya.
2. Untuk revisi-revisi pada lokasi, dan detail gambar
mungkin akan dilakukan didalam waktu Pelaksanaan

17
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

Pekerjaan. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan


sesuai dengan gambar dan spesifikasinya
3. Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di
lapangan yang harus dibuat oleh Kontraktor berdasarkan
Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan
dengan keadaan dilapangan.Kontraktor wajib membuat
shop drawing untuk detail khusus yang belum terangkup
lengkap dalam Gambar Dokumen Kontrak maupun
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
I. KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA
1. Kontraktor harus menjamin bahwa tempat kerja selalu
tersedia cukup air minum bagi para pekerja.
2. Kontraktor harus menjamin pemeliharaan kesehatan di
tempat pekerjaan, pencegahan dan pemberantasan
penyakit dan menyediakan perlengkapan P3K yang
cukup. Peti obat-obatan untuk P3K juga disediakan dan
bila terjadi kecelakaan akibat kurang sempurna peralatan
dan kelalaian, menjadi tanggung jawab kontraktor dalam
arti kata yang luas.
3. Kontraktor dilarang mempekerjakan pekerja yang sedang
sakit.
4. Kontraktor harus mengambil tindakan-tindakan
pencegahan yang perlu dan berusaha dengan sebaik-
baiknya untuk menjaga jangan sampai timbul kerusakan
atau pelanggaran hukum, oleh atau diantara para pekerja
atau Sub-Kontraktor dan memelihara keamanan,
melindungi para penghuni dan barang milik disekitar
tempat pekerjaan. Berdasarkan ketentuan-ketentuan
yang berlaku dalam bidang pemeliharaan kesehatan
pekerja, kontraktor harus bertindak sesuai dengan semua
peraturan-peraturan dan hukum-hukum yang berlaku,
Peraturan Pemerintahan setempat yang berkaitan
dengan tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan.
5. Kontraktor harus menyediakan helm pengaman untuk
semua pegawainya yang bertugas, tenaga kerja dan juga
untuk pengawas pemberi tugas, dan itu menjadi
tanggung jawab kontraktor untuk meyakini bahwa
peraturan -peraturan keselamatan, termasuk memakai
alat pengaman lainnya yang diperlukan.
6. Kontraktor harus mengesahkan adanya cukup penjagaan

18
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

di tempat pekerjaan untuk menghindari terjadinya


pencurian-pencurian terutama pada waktu orang-orang
yang bekerja. Kontraktor harus memelihara gudang-
gudang, ruangan-ruangan untuk menyimpan bahan-
bahan dan alat-alat serta pintu pintu nya yang jika
dipandang pertu diperkuat diperbaiki/dipasang kunci.
Untuk para penjaganya, kontraktor dapat mendirikan
suatu tempat kediaman atas biaya kontraktor, dengan
perjanjian bahwa tempat tersebut dapat harus dibongkar
setelah selesai pekerjaan. Penjaga keamanan harus
mendaftarkan diri kepada kantor seksi Polisi terdekat.
7. Kontraktor harus menjaga dan merawat semua harta
benda milik orang lain atau pihak ke tiga disekitar lokasi
pekerjaan.
8. Untuk kepentingan pengamanan dalam halaman kerja
kontraktor, harus diadakan penerangan-penerangan
lampu pada tempat-tempat tertentu atas biaya
kontraktor.
9. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan-
bahan yang disimpan di dalam halaman pekerjaan baik
terhadap bahaya pencurian maupun terhadap bahaya
kebakaran, dan kerusakan yang disebabkan kurang
sempurnanya pengamanan. Kontraktor diharuskan
menyediakan tabung tabung pemadam kebakaran di
lokasi kerja dan tempat-tempat yang mudah terjadinya
bahaya kebakaran.
10.Kontraktor selama pelaksanaan harus menyediakan
kotak obat – obatan lengkap dengan isinya untuk
pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
11.Kontraktor harus menempatkan petugas keamanan untuk
menjaga keamanan proyek baik barang – barang milik
Proyek, Kontraktor, maupun Direksi/Pengawas Lapangan.

4. SPESIFI : PEKERJAAN UTAMA YANG DIURAIKAN DALAM METODE


PELAKSAAN PEKERJAAN INI
KASI
METODE NO. JENIS PEKERJAAN UTAMA

19
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

KONSTRUKSI/ 1. PEKERJAAN PONDASI


METODE 2. PEKERJAAN BETON BERTULANG
PELAKSANAA 3. PEKERJAAN BETON, PASANGAN DAN PLESTERAN
N PEKERJAAN
4. PEKERJAAN LANTAI
5. PEKERJAAN RANGKA DAN ATAP
6. PEKERJAAN PLAFOND
7. PEKERJAAN PENGECETAN
8. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

A. PEKERJAAN PONDASI
1. PEKERJAAN PONDASI TAPAK
a. Lingkup pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan
pondasi tapak, untuk mendapatkan hasil yang
terbaik.
2) Metode konstruksi dalam mengerjakan pondasi
tapak yaitu :
 Penggalian tanah pondasi
 Penulangan pondasi
 Pekerjaan bekisting
 pengecoran
b. metode konstruksi :
1) pekerjaan galian tanah pondasi
tahap pekerjaan galian tanah pondasi tapak :
 Penggalian tanah untuk pondasi setempat
dilakukan secara hati-hati serta harus
mengetahui ukuran panjang, lebar dan
kedalaman pondasi.
 Tebing dinding galian tanah pondasi dibuat
dengan perbandingan 5:1 untuk jenis tanah
yang kurang baik dan untuk jenis tanah yang
stabil dapat dibuat dengan perbandingan 1:10
atau dapat juga dibuat tegak lurus permukaan
tanah tempat meletakkan pondasi.
 dalamnya suatu galian tanah ditentukan oleh
kedalamnya tanah padat/tanah keras dengan
daya dukung yang cukup kuat, min 0.5 kg/cm2
 bila tanah dasar masih jelek, dengan daya

20
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

dukung yang kurang dari 0.5 kg/cm2, maka


galian tanah harus diteruskan, sampai
mencapai kedalaman tanah yang cukup kuat,
dengan daya dukung lebih dari 0.5 kg/cm2.
 Lebar dasar galian tanah pondasi hendaknya
dibuat lebih lebar dari ukuran pondasi agar
tukang lebih leluasa bekerjanya.
 Semua galian tanah harus ditempatkan diluar
dan agak jauh dari pekerjaan penggalian agar
tidak mengganggu pekerjaan.
2) pekerjaan penulangan pondasi
perakitan penulangan untuk pondasi Tapak ini
perakitan tulangan dilakukan di luar tempat
pengecoran, di lokasi proyek agar setelah dirakit
dapat langsung dipasang dan proses pembuatan
pondasi dapat berjalan lebih cepat.
Cara peakitan penulangan :
 Mengukur panjang untuk masing-masing tipe
tulangan sesuai gambar rencana ukuran
pondasi tapak
 Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan
pondasi tapak, dengan memperhitungkan
bentuk-bentuk tipe tulangan yang ada pada
pondasi tapak tersebut.
 Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan
pondasi dengan kawat pengikat agar kokoh
dan tulangan tidak terlepas.
 Melihat acuan gambar dan berkonsultasi
dengan pengawas lapangan
3) Pemasangan penulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka
untuk pemasangan tulangan dilakukan dengan
cara manual karena tulangan untuk pondasi
setempat ini tidak terlalu berat dan kedalaman
pondasi ini juga tidak terlalu dalam.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pemasangan tulangan :
 Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam
tanah galian dan diletakkan tegak turus
permukaan tanah dengan bantuan waterpass.

21
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

 Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung


bersentuhan dengan dasar tanah, jarak
antara tulangan dengan dasar tanah 40 mm,
yaitu dengan menggunakan pengganjal yang
di buat dari batu kali disetiap ujung sisi/tepi
tulangan bawah agar ada jarak antara
tulangan dan permukaan dasar tanah untuk
melindungi/melapisi tulangan dengan beton
(selimut beton) dan tulangan tidak menjadi
karat.
 Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-
benar stabil, maka dapat langsung melakukan
pengecoran.
 Untuk penggambaran pemasangan
penulangan dapat dilihat pada gambar
rencana.
4) pekejaaan bekisting
Bekisting adalah suatu konstruksi bantu yang
bersifat sementara yang digunakan untuk
mencetak beton yang akan di cor, di dalamnya
atau diatasnya.
Tahap-tahap pekerjaan bekisting :
 Diasumsikan yang akan dibuat bekisting
adalah bagian tiangnya untuk penyambungan
kolom sedangkan untuk pondasinya hanya
diratakan dengan cetok (sendok spesi)
 Supaya balok beton yang dihasilkan tidak
melengkung maka waktu membuat bekisting,
jarak sumbu tumpuan bekistingnya harus
memenuhi persaratan tertentu.
 Papan cetakan disusun secara rapih
berdasarkan bentuk beton yang akan di cor.
 Papan cetakan dibentuk dengan baik dan
ditunjang dengan tiang agar tegak lurus tidak
miring dengan bantuan alat waterpass.
 Papan cetakan tidak boleh bocor
 Papan-papan disambung dengan klem /
penguat / penjepit
 Paku diantara papan secara berselang-seling
dan tidak segaris agar tidak terjadi retak.

22
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

5) Pekerjaan pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton
adalah: semen, pasir, kerikil/split serta air.
Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas
bahan-bahan pembuat beton dan
perbandingannya. Bahan-bahan harus diperiksa
dulu sebelum dipakai membuat beton dengan
maksud menguji apakah syarat-syarat mutu
dipenuhi. Semen merupakan bahan pokok
terpenting dalam pembuatan beton karena
mempersatukan butir-butir pasir dan kerikil/split
menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan
bahan pengikat dan apabila diberi air akan
mengeras. Agregat adalah butiran-butiran batuan
yang dibagi menjadi bagian pokok ditinjau dari
ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir
dan agregat kasar yang disebut kerikil/split dan
batu pecah. Kekuatan/mutu beton melihat gambar
rencana, RAB dan berkonsultasi dengan
pengawas.
 Semua pengecoran menggunakan readymix
 Pastikan bahwa beton tercampur ratadalam
truk mixer
 Ambillah contoh bahan uji secukupnya
 Lakukan uji slump pada contoh bahan uji
tersebut
 Bilamana hasilnya memenuhi persyaratan
yang ditentukan, maka muatan harus diterima.
Tetapi bila hasilnya diluar batas, ambilah
kembali contoh bahan uji dari truk yang sama
untuk dilakukan test slump lag.
 Bila tidak memenuhi, maka beton harus
ditolak.
c. Syarat-syarat pelaksanaan
1) Persiapkan site dengan baik, termasuk pada joint
bekisting, pastikan bahwa penempatan tulangan
sudah benar (jika ada), pastikan bekisting sudah
rata, kuat dan tersangga dengan benar.
2) Semua sampah, kotoran dan genangan air harus
dihilangkan dari cetakan yang akan diisi beton.

23
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

3) Cetakan harus dilapisi zat pelumas permukaan


sehingga mudah dibongkar.
4) Bila ada bagian yang menggunakan batu bata,
bagian dinding bata pengisi yang akan
bersentuhan dengan beton segar harus dalam
kondisi basah.
5) Bila ada bagian yang menggunakan batu bata,
bagian dinding bata pengisi yang akan
bersentuhan dengan beton segar harus dalam
kondisi basah.
6) Sebelum beton dicor, air harus dibuang dari
tempat pengecoran, kecuali bila digunakan
tremie.
7) Semua kotoran dan bagian permukaan yang dapat
lepas atau yang kualitasnya kurang baik harus
dibersihkan sebelum pengecoran lanjutan
dilakukan pada permukaan beton yang telah
mengeras.
8) Pengecoran diatas beton lama/batuan harus
dibersihkan, dikasari, dibasahi dan dilapisi dengan
mortar/semen yang dibuat dengan menggunakan
air dan semen yang sama dengan yang dicor dan
nilai slump 15 cm terlebih dahulu, setebal 4-10
cm untuk mencegah lubang-lubang dan
menciptakan ikatan yang rapat. Atau gunakan
bonding agent.
9) Penundaan pengecoran ketika beton sudah siap di
cor menyebabkan penurunan kualitas akhir.
Pastikan semua kegiatan diatas sudah terlaksana
sebelum beton siap dicor.

2. PEKERJAAN PONDASI BATU GUNUNG/BATU BELAH


a. Lingkup pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-
bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkandalam melaksanakan pekerjaan ini
untuk mendapatkan hasil yang baik.
2) Pekerjaan pondasi batu kali ini meliputi seluruh
detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam

24
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

gambar.
3) Pekerjaan yang berhubungan
 Pekerjaan Tanah untuk Lahan Bangunan
 Bekisting Beton
 Pekerjaan Pondasi Beton Bertulang
4) Standard
 PUBI : Peraturan Umum Bahan Bangunan
Indonesia 1982 (NI-3)
 Peraturan Portland Cement Indonesia 1973 (NI-
8)
 PBN - Peraturan Bangunan Nasional 1978
 ASTM : C 150 - Portland Cement
 Standar Beton 1991
b. Syarat-syarat pelaksanaan
1) Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus
memberikan contoh-contoh material : batu
kali,  pasir untuk mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
2) Contoh-contoh  yang  telah disetujui oleh
Konsultan
Pengawas  akan  dipakai  sebagai   standar/pedom
an untuk memeriksa/menerima material yang
dikirim oleh Kontraktor ke site.
3) Kontraktor  diwajibkan  membuat  tempat   penyim
panan contoh-contoh yang telah disetujui di
Bangsal Konsultan Pengawas.
4) Untuk keperluan proses pengerasan pasangan,
maka selama minimum 3 hari setelah
pelaksanaan  pekerjaan, pondasi  harus dilindungi
dari  benturan  keras  dan  tidak dibebani
5) Kontraktor diwajibkan melindungi pekerjaan
tersebut dari kerusakan yang  diakibatkan  oleh
pekerjaan-pekerjaan lainnya.
6) Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk
memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu
pekerjaan. Segala  biaya perbaikan menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
7) Batu kali yang digunakan untuk pondasi harus
batu pecah, sudut  runcing,  berwarna abu-
abu  hitam,  keras,  tidak porous.

25
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

8) Sebelum  pondasi dipasang terlebih dahulu dibuat


profil-profil pondasi dari kayu pada setiap pojok
galian,  yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan
penampang pondasi.
9) Permukaan dasar galian harus ditimbun dengan
pasir urug setebal minimum 10 cm, disiram dan
diratakan, pemadatan tanah dasar harus
sedikitnya mencapai 80% conpacted
10) Pondasi  batu kali menggunakan adukan dengan
campuran  1 PC : 5 Pasir pasang
11) Untuk kepala pondasi digunakan adukan kedap air
campuran  1 PC :  2  Pasir  setinggi 20
cm,  dihitung dari permukaan  atas pondasi ke
bawah
12) Adukan   harus   mengisi  rongga  diantara   batu   
kali sedemikian  rupa sehingga tidak ada bagian
dari  pondasi yang berongga/tidak padat.
13) Untuk sloof dibagian atas pondasi batu kali dibuat
stek-stek  sedalam  30  cm tiap
1  m'  dengan  diameter  besi minimum 10 mm.
c. Pengiriman dan penyimpanan bahan
1) Bahan harus disimpan ditempat yang
terlindung  dan tertutup, kering, tidak lembab dan
bersih.
2) Tempat  penyimpanan  bahan harus
cukup  untuk  proyek ini,  bahan ditempatkan dan
dilindungi sesuai  dengan jenisnya.
3) Kontraktor   bertanggung  jawab  terhadap   kerus
akan selama pengiriman dan penyimpanan.

B. PEKERJAAN BETON PASANGAN DAN PLESTERAN


1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Pekerjaan yang disyaratkan dalam Seksi ini harus
mencakup pelaksanaan seluruh pekerjaan Struktur
Beton, acuan, persiapan dan pemeliharaannya.
b. Pekerjaan ini juga mencakup semua tenaga, alat-alat
dan bahan untuk menyelesaikan semua pekerjaan
beton sesuai dengan gambar-gambar Konstruksi,
Spesifikasi, dengan memperhatikan ketentuan-
ketentuan tambahan dari Direksi.

26
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

c. Mutu beton yang akan digunakan pada masing-masing


bagian pekerjaan dalam kontrak harus sesuai dengan
yang ditunjukkan pada Gambar atau Seksi lain yang
berhubungan dengan Spesifikasi ini, atau
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.
2. SYARAT-SYARAT UMUM
Pedoman pelaksanaan :
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan
selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan
peraturan sebagai berikut :
a. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia.
b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971.
c. Peraturan Portland Cement Indonesia 1972.
d. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah
setempat.
e. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk
gedung 1983.
f. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk
gedung 1983.
g. Pedoman Beton Indonesia SKSNI T-15-1991-03
h. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan
maupun tertulis yang diberikan Direksi.
i. Peraturan-peraturan yang diperlukan supaya
disediakan Kontraktor di lapangan
3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
a. Shop drawing : perhitungan konstruksi
Sebelum melaksanakan pekerjaan beton, kontraktor
diharuskan :
1) Membuat shop drawing untuk mendapatkan
persetujuan konsultan
2) Memeriksa gambar yang dibuat oleh Konsultan
Perencana, jika terdapat kesalahan yang
membahayakan, kontraktor harus melaporkan
kepada Konsultan Pengawas yang selanjutnya
akan meneruskan kepada Konsultan Perencana.
Sebelum ada kepastian mengenai kebenaran
gambar tersebut, Kontraktor tidak diijinkan
melaksanakan bagian pekerjaan tersebut.
b. Campuran beton
Beton menggunakan ready-mix untuk mempercepat

27
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

pengecoran dilapangan karena beton saat sampai


dilokasi sudah ready, mutuk beton disesuaikan dengan
rab dan konsultasi dengan pengawas lapangan serta
mengacu pada gambar rencana.
1) kontrol kualitas
Dalam melakukan kontrol kualitas beton ready-
mix, hal yang penting adalah melakukan kontrol
volume semen pada mix-design sebab komponen
semen merupakan komponen yang paling mahal
dari komposisi ready-mix.
Pada pengecoran dengan volume besar,
kemungkinan terjadi adanya kesalahan dalam
keseragaman mutu yang disebabkan karena
kurang cermatnya operator instalasi berhubung
banyaknya pengiriman di berbagai tempat dengan
mutu atau spesifikasi yang berbeda.
Dalam melakukan kontrol workabilitas beton
sebelum dituang, maka prosedur berikut dapat
dilakukan:
 Pastikan bahwa beton telah tercampur secara
merata di dalam truk mixer
 Ambilah contoh bahan uji secukupnya
 Lakukan uji slump pada contoh bahan uji
tersebut
 Bilamana hasilnya memenuhi persyaratan
yang ditentukan, maka muatan harus diterima.
Tetapi bila hasilnya diluar batas, ambilah
kembali contoh bahan uji dari truk yang sama
untuk dilakukan test slump lagi
 Bila tidak memenuhi, maka beton harus ditolak
2) penanganan beton pra-campur dilapangan
 Site yang dilalui dan tempat parkir truk mixer
harus kuat dan mampu menahan muatan
penuh dari truk pencampur yang beratnya
sekitar 24 ton, dan jelas bahwa jalanan ini
harus lebih kuat dari pada yang diperlukan
untuk lalu lintas biasa di lapangan. Sehingga
akan lebih ekonomis untuk membuat jalan
masuk yang memadai di awal pekerjaan,
daripada pekerjaan ”tambal sulam”

28
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

permukaan tanah yang lemah. Disarankan


untuk keadaan umum, memberi perkerasan
inti yang sangat padat setebal 200 mm atau
yang ekuivalen
 Truk yang berjalan dekat sisi galian harus
diperhatikan. Galian perlu ditopang dengan
baik untuk mencegah runtuhnya sisi galian
akibat berat kendaraan.
c. Penulangan
1) Besi tulangan sebelum dipasang harus
dibersihkan dari kotoran, karat lepas, serpih-
serpih, minyak gemuk atau lapisan lainnya yang
akan merusak atau mengurangi daya lekat pada
beton.
2) Besi tulangan harus dipotong dan dibentuk
dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran
yang tertera dalam gambar. Baja tulangan
tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan
kembali dengan cara yang dapat merusak
bahannya.
3) Besi tulangan harus dipasang pada posisi yang
tepat sesuai gambar rencana. Harus diusahakan,
agar posisinya tidak berubah atau bergeser pada
saat beton dipadatkan
4) Pada umumnya pengujian untuk besi
tulangan dilakukan sesuai PBI-1971 yaitu
mempunyai kekuatan leleh minimum 3600
kg/cm2. Jika besi tulangan tersebut tidak
memenuhi ketentuan yang disyaratkan, maka
kelompok yang tidak memenuhi syarat tersebut
harus disingkirkan dan tidak boleh digunakan.
d. Pengecoran
1) Sebelum dilakukan pengecoran, kontraktor harus
mempersiapkan dengan sebaik-baiknya segala
sesuatu yang berhubungan dengan pengecoran
antara lain : Meneliti kembali tulangan yang
telah dikerjakan dan menyesuaikannya dengan
gambar apabila terdapat kesalahan. Tulangan
yang bengkok, ikatan-ikatan yang lepas atau
berobah posisinya harus dibetulkan. Meneliti

29
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

semua instalasi yang akan tertanam dalam beton,


apakah sudah tertanam dengan baik.
Memberitahukan dahulu kepada konsultan
Pengawas tentang pengecoran yang akan
dilakukan. Jika tidak ada pemberitahuan
tertulis atau persiapan pengecoran tidak
disetujui, maka kontraktor dapat diperintahkan
untuk menyingkirkan beton yang akan dicorkan
tersebut.
2) Beton harus dicorkan sedekat-dekatnya ke tujuan.
Untuk pengecoran suatu unit atau bagian
pekerjaan harus dilanjutkan tanpa berhenti, dan
tidak boleh terputus tanpa persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
3) Pengecoran harus diselesaikan sebelum adukan
mulai mengental yang dalam keadaan normal
biasanya dalam waktu 30 menit. Tidak diijinkan
mengecor pada waktu hujan turun, kecuali jika
Kontraktor.
4) Adukan beton harus dipadatkan secaraseksama,
dengan menggunakan alat penggetar.
Penggetaran harus dimulai pada saat adukan
dituangkan dan dilanjutkan sampai adukan
berikutnya. mengambil tindakan yang bisa
mencegah kerusakan beton dan telah disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
5) Untuk melindungi beton yang baru dicor dari
cahaya matahari, hujan atau angin sampai
beton tersebut mengeras dengan baik dan
untuk mencegah pengeringan yang terlalu
cepat, harus dilakukan perawatan beton sbb :
 Semua cetakan yang sudah diisi adukan
beton, dibasahi sampai cetakan tersebut
dibongkar.
 Membasahi selama 14 hari terus menerus
segera sesudah permukaan beton cukup
keras.
e. Angkutan beton
Pengangkutan beton ready-mix
1) Semua peralatan untuk pengangkutan harus

30
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

bersih
2) Tidak boleh terjadi segregasi dan hilangnya
plastisitas campuran selama proses
pengangkutan.
3) Diusahakan tidak timbul laitance/kelembapan
tinggi diatas beton segar.
4) Waktu keluar dari batching sampai penuangan
selesai tidak boleh lebih dari 1,5 jam atau waktu
total sampai dengan pengecoran selesai tidaklebih
dari tiga jam dan nilai slump masih memenuhi
syarat
f. Persipan bekisting
1) Persiapkan site dengan baik, termasuk pada joint
bekisting, pastikan bahwa penempatan tulangan
sudah benar (jika ada), pastikan bekisting sudah
rata, kuat dan tersangga dengan benar.
2) Semua sampah, kotoran dan genangan air harus
dihilangkan dari cetakan yang akan diisi beton.
3) Cetakan harus dilapisi zat pelumas permukaan
sehingga mudah dibongkar.
4) Bila ada bagian yang menggunakan batu bata,
bagian dinding bata pengisi yang akan
bersentuhan dengan beton segar harus dalam
kondisi basah.
5) Tulangan harus benar-benar bersih dari lapisan
yang mengganggu
6) Sebelum beton dicor, air harus dibuang dari
tempat pengecoran, kecuali bila digunakan tremie.
7) Semua kotoran dan bagian permukaan yang dapat
lepas atau yang kualitasnya kurang baik harus
dibersihkan sebelum pengecoran lanjutan
dilakukan pada permukaan beton yang telah
mengeras.
8) Pengecoran diatas beton lama/batuan harus
dibersihkan, dikasari, dibasahi dan dilapisi dengan
mortar/semen yang dibuat dengan menggunakan
air dan semen yang sama dengan yang dicor dan
nilai slump 15 cm terlebih dahulu, setebal 4-10
cm untuk mencegah lubang-lubang dan
menciptakan ikatan yang rapat. Atau gunakan

31
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

bonding agent.
9) Penundaan pengecoran ketika beton sudah siap di
cor menyebabkan penurunan kualitas akhir.
Pastikan semua kegiatan diatas sudah terlaksana
sebelum beton siap dicor.
g. Pembongkaran bekisting
1) Cetakan harus dibuat rapi, kuat dan kaku,
sehingga setelah dibongkar menghasilkan bidang
yang rata dan hanya memerlukan sedikit
penghalusan. Celah-celah harus rapat sehingga
air adukan tidak merembes keluar.
2) Cetakan harus betul-betul aman pada
kedudukannya sehingga dapat dicegah adanya
pengembangan, lengkungan/lenturan atau lain
gerakan pada waktu beton dituangkan. Penyangga
cetakan harus bertumpu pada dasar yang keras
sehingga tidak ada kemungkinan penurunan
cetakan selama pelaksanaan.
3) Pembongkaran cetakan harus dilakukan dengan
hati-hati dan mengikuti petunjuk konsultan
Pengawas. Beton yang masih muda tidak
diizinkan untuk dibebani. Segera setelah
cetakan dibongkar, permukaan beton diperiksa.
Jika terdapat kemungkinan yang cacat, harus
segera diperbaiki, diplester dengan campuran
sedemikian rupa hingga sesuai dengan warna,
tekstur dan rupanya dengan permukaan beton
yang berdekatan. Hal ini perlu diperhatikan,
terutama untuk beton exposed.
4) Umumnya, diperlukan waktu minimum 2 hari
sebelum cetakan dibuka untuk dinding-dinding
yang tidak bermuatan dan cetakan-cetakan
disamping lainnnya, 7 hari untuk dinding-dinding
pemikul, dan 21 hari untuk balok-balok dan plat
atap.
5) Umumnya, diperlukan waktu minimum 2 hari
sebelum cetakan dibuka untuk dinding-dinding
yang tidak bermuatan dan cetakan-cetakan
disamping lainnnya, 7 hari untuk dinding-dinding
pemikul, dan 21 hari untuk balok-balok dan plat

32
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

atap.
6) Seluruh pekerjaan pembuatan dan pembongkaran
bekisting ini harus sesuai dengan P91 – 1971.
h. Hasil pengecoran dan finishing
Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan
pekerjaan apabila telah selesai dipasang sesuai
dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta
telah disyahkan oleh Direksi/Pengawas Lapangan
i. Pengujian beton
1) Semua pengujian beton harus sesuai dengan PBI –
1971. Kekuatan tekan dari beton ditetapkan
konsultan Pengawas dengan silinder berukuran
15 x 30 cm atau kubus berukuran 15 x 15 cm.
2) Kontraktor harus menyediakan fasilitas guna
keperluan guna pengujian yang representative,
frekwensi pengujian ditetapkan konsultan
Pengawas berdasarkan tingkat pengecoran dan
struktur.
3) Meskipun hasil pengujian kubus- kubus beton
seperti diuraikan diatas memuaskan, konsultan
Pengawas berhak menolak konstruksi beton yang
cacat seperti berikut :
 Konstruksi beton yang sangat keropos.
 Bentuk dan posisi beton tidak sesuai
dengan yang tidak ditunjukkan dalam gambar.
 Konstruksi yang tidak tegak lurus atau rata,
seperti yang direncanakan.
5) Nilai slump dari beton (pengujian kerucut slump)
tidak boleh kurang dari 8 cm dan tidak
melampaui 12 cm.

C. PEKERJAAN DINDING BATA MERAH DAN PLESTERAN


1. PEKERJAAN DINDING BATA MERAH
a. Lingkup pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini
untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
2) Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh
detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar

33
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

atau sesuai petunjuk Perencana/Pengawas


Lapangan.
b. Syarat-syarat pelaksanaan
1) Seluruh pemaikaian bata kecuali dinyatakan lain
dalam gambar menggunakan pasangan setengah
batu bata aduk campuran 1 PC : 5 Pasir pasang.
Untuk semua dinding lantai dasar mulai dari
permukaan sloof sampai ketinggian 30 cm diatas
permukaan lantai dasar, dinding didaerah basah
setinggi 150 cm dari permukaan lantai, serta
semua dinding yang ada pada gambar yang
menggunakan simbol aduk trasram/kedap air
digunakan adukan rapat air dengan campuran 1
PC : 3 Pasir pasang serta untuk pasangan rolag
batu bata menggunakan adukan 1 PC : 6 Pasir
pasang.
2) Batu bata yang digunakan dengan kualitas baik
yang disetujui Direksi dan Pengawas Lapangan,
siku dan sama ukurannya.
3) Sebelum digunakan batu bata harus direndam
dalam bak air atau drum hingga jenuh.
4) Setelah batu bata terpasang dengan baik, nad/siar
harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan
dengan sapu lidi dan kemudian disiram.
5) Pasangan dinding batu bata sebelum diplester
harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-
siar telah dikerok serta dibersihkan.\
6) Tidak diperkenankan memasang batu bata yang
patah melebihi dari 5%. Batu bata yang patah
lebih dari 2 tidak boleh dipergunakan.
7) Siar/spasi pasangan dibuat dengan tebal 2 cm
untuk spasi datar dan 1,5 CHI untuk spasi tegak
kecuali jika ditentukan lain.
8) Mortar untuk spasi datar dan tegak harus penuh
dan padat. Melakukan koordinasi lainnya yang
belum dilaksanakan.
9) Panjang angkur terpasang tidak lebih dari 22,50
cm.
10) Pekerjaan pemasangan pipa dan/atau alat-alat
yang ditanam di dalam dinding, maka harus dibuat

34
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

pahatan dengan kedalaman yang cukup pada


pasangan dinding sebelum diplester. Pahatan
tersebut setelah dipasangnya pipa/alat-alat, harus
ditutup dengan adukan plesteran yang
dilaksanakan secara sempurna, yang dikerjakan
bersama-sama dengan plesteran seluruh dinding.
11) Sesudah pasangan batu bata selesai dikerjakan,
dan sudah kering baru pekerjaan plesteran
dimulai.
12) Tera/leveling
Sesudah pasangan batu bata selesai dikerjakan,
dan sudah kering baru pekerjaan plesteran
dimulai.
c. Perlinungan dan pembersihan
Sesuai jam kerja, seluruh lajur pasangan batu bata
yang belum selesai, harus ditutup (dilindungi) dengan
kertas semen atau dengan cara-cara lain yang
disetujui oleh pengawas.
2. PEKERJAAN PLESTERAN
a. Lingkup pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja,
bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2) Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran
dinding batu bata & bata ringan pada kedua sisi
bidangnya (dalam dan luar), plesteran dinding
beton, pengisi dan perekat pada pemasangan
bahan finishing, serta seluruh detail yang
ditunjukkan dalam gambar.
b. Persayaratan bahan
1) Campuran pasir (aggregate) untuk plester
harus dipilih yang benar-benar bersih dan
bebas dari segala macam kotoran, serta harus
melalui ayakan 1,6 – 2,0 mm.
2) Untuk area yang tidak memakai finishing bahan
lain, dipakai campuran DURACOAT ex. Durabuilt
atau yang setara dengan pemakaian sesuai
dengan standar pabrik yang bersangkutan, agar

35
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

dapat diperoleh sifat tahan / kedap air


(watertight).
3) Pada pemasangan aduk / spesi agar
menggunakan :
Pada setiap pertemuan 2 (dua) bahan yang
berbeda, seperti : pertemuan kolom dinding
bata ringan, plat beton dinding bata ringan,
kolom baja yang difinish plaster dan
sebagainya untuk menghindarkan retak rambut,
diberi nat dengan lebar nat 5mm dan dalamnya
5 mm.
4) Pada area tempat terjadi pertemuan bahan yang
berbeda (misalnya : kolom beton-bata atau
balok beton–bata) dipasang kawat ayam
dengan overlap yang cukup untuk mencegah
keretakan
5) Finishing plesteran menggunakan cat sesuai
gambar, seperti dinyatakan dalam RKS Pekerjaan
Pengecatan.
c. Syarat-syarat pelaksanaan
1) Seluruh plesteran dinding batu bata & bata
ringan dengan aduk campuran 1 PC : 6 pasir.
2) Pasir pasang yang digunakan harus bersih, bebas
dari Lumpur serta material tidak terpakai lainnya,
diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan d 3
mm seperti yang dipersyaratkan.
3) Material lain yang terdapat dalam persyaratan
di atas tetapi dibutuhkan untuk menyelesaikan
/ penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus
bermutu baik dari jenisnya dan disetujui
konsultan pengawas.
4) Sement porlant yang dikirim ke site / lapangan
harus dalam keadaan tertutup atau dalam
kantong yang masih disegel dan berlabel
pabriknya, bertuliskan tipe dan tingkatannya,
dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat.
5) Bahan harus disimpan di tempat kering,
berventilasi baik, terlindung, bersih, tempat
penyimpanan bahan harus cukup menampung
kebutuhan bahan, dilindungi sesuai dengan

36
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

jenisnya yang disyaratkan dari pabrik.


6) Semua bahan yang sebelum dikerjakan
harus ditunjukkan kepada konsultan
pengawas untuk mendapatkan persetujuan,
lengkap dengan ketentuan / persyaratan
dari pabrik yang bersangkutan, material yang
tidak disetujui harus diganti dengan material lain
yang mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa
biaya tambahan
7) Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor
diharuskan memeriksa site / lapangan yang
telah disiapkan apakah sudah memenuhi
persyaratan untuk mulainya pekerjaan.
8) Bila kelainan dalam hal apapun antara gambar,
sepesifikasi dan lainnya kontraktor harus segera
melaporkan kepada manajemen kotruksi.
Kontraktor tidak diperkenankan melakukan
pekerjaan di tempat tersebut sebelum
kelainan / perbedaan diselesaikan.
9) Tebal plesteran 15 mm dengan hasil ketebalan
dinding finish 150 mm atau sesuai yang
ditunjukan dalam detail gambar. Ketebalan
plesteran yang melebihi 22 mm harus diberi
kawat untuk membantu dan memperkuat daya
lekat pelsteran, pada bagian pekerjaan yang
diijinkan konsultan pengawas.
10) Pertemuan plesteran dengan jenis pekerjaan
lain, seperti kusen dan pekerjaan lainnya, harus
dibut naat (tali air) dengan lebar minimal 5 mm
dan dalam 5 mm, kecuali bila ditentukan lain.
11) Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC
dan air sampai mendapatkan campuran
homogen, acian dikerjakan sesudah plesteran
berumur 8 hari (kering betul), sehingga siap
untuk di cat atau finish wall paper.
12) Kelembaban plesteran harus dijaga, sehingga
pengeringan wajar tidak terlalu tiba-tiba,
dengan membasahi plesteran setiap kali terlihat
kering dan melindungi dari terik panas
matahari langsung dengan bahan penutup

37
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

yang bisa mencegah penguapan air secara


tetap.
13) Kontraktor wajib memperbaiki / mengulang /
mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan (dan masa garansi),
atas biaya kontrator selama kerusakan bukan
disebabkan oleh tindakan pemilik / pemakai.
14) Khusus untuk permukaan beton yang akan
diplester, maka :
 Seluruh permukaan beton yang akan di
plester harus di buat kasar dengan cara
dipahat halus.
 Sebelum plesteran dilakukan, seluruh
permukaan beton yang akan diplester,
dibersihkan dari kotoran, debu dan minyak
serta disiram / dibasahi dengan air semen.
 Plesteran beton dilakukan dengan aduk
kedap air campuran 1 PC : 3 Ps.
 Pasir pasang yang digunakan harus diayak
terlebih dahulu dengan mata ayakan seperti
yang disyaratkan.
D. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI
1. PEKERJAAN RABAT BETON
a. Lingkup pekerjaan
1) Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk
alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan plesteran,
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik.
2) Pekerjaan sub lantai/rabat beton ini meliputi
seluruh detail yag disebutkan/ditunjukkan dalam
gambar sebagai alas lantai finishing dan untuk
rabat beton finishing acian.
b. Syarat-syarat pelaksanaan
1) Untuk pasangan yang langsung diatas tanah,
tanah yang akan dipasang beton cor harus
dipadatkan untuk mendapatkan permukaan yang
rata dan padat sehingga diperoleh daya dukung
tanah yang maksimum. Pemadatan dipergunakan

38
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

alat timbris.
2) Pasir urug bawah lantai yang disyaratkan harus
merupakan permukaan yang keras, bersih dan
bebas alkali, asam maupun bahan organik lainnya
yang dapat mengurangi mutu pasangan.
3) Tebal lapisan pasir urug disyaratkan minimum 7
cm atau sesuai dengan gambar, disiram air dan
ditimbris sehingga diperoleh kepadatan yang
maksimal.
4) Diatas pasir urug dilakukan pekerjaan beton
cor/rabat beton setebal minimum 7 cm atau sesuai
dengan yang ditunjukkan dalam gambar detail
dengan campuran 1 PC : 3 Ps : 5 Kricak
2. PEKERJAAN KERAMIK
a. Lingkup pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu
dan alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga
dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
2) Pekerjaan keramik ini meliputi lantai keramik,
dinding keramik dan seluruh detail yang
disebutkan/ditunjuk dalam gambar.
b. Persyaratan bahan
1) Bahan keramik
 Jenis : lantai ukuran 400x400 mm
 Bahan perekat : adukan spesi 1 PC : 3
pasir pasang
 Warna : Hitam.
2) Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai
dengan peraturan-peraturan ASTM, peraturan
keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI
1982.
3) Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir dan
air harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
dalam PVBB 1970 (NI-3) dan PBI 1971 (NI-2) dan
ASTM.
4) Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang
terlebih dahulu harus diserahkan contohnya untuk
mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas

39
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

Lapangan.
c. Syarat-syarat pelaksanaan
1) Sebelum dimulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan
membuat shop drawing mengenai pola keramik.
2) Keramik yang terpasang harus dalam keadaan
baik, tidak retak, cacat dan ternoda.
3) Adukan pasangan/pengikat dengan aduk
campuran 1 PC : 3 Pasir Pasang.
4) Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam
dalam air besih (tidak mengandung asam alkali)
sampai jenuh.
5) Pola, arah dan awal pemasangan keramik harus
memperhatikan ukuran/letak dan semua peralatan
yang akan terpasang di dinding : panel listrik, stop
kontak, saklar dan lain-lain yang tertera didalam
gambar.
6) Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan
dengan gambar.
7) Awal pemasangan keramik pada dinding maupun
lantai dan kemana sisa ukuran harus ditentukan,
harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Direksi
dan Pengawas Lapangan sebelum pekerjaan
pemasangan dimulai.
8) Bidang dinding dan lantai keramik harus benar-
benar rata, garis-garis siar harus benar-benar
lurus. Siar arah horizontal maupun vertikal pada
dinding dan lantai yang berbeda ketinggian peil
lantainya harus merupakan satu garis lurus.
9) Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu
sama lain (siar-siar) harus sama lebarnya,
maksimum 3mm, yang membentuk garis-garis
sejajar dan lurus sama lebar dan dalamnya, untuk
siar-siar yang berpotongan harus membentuk
sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus
sesamanya.
10) Setelah spesi pasangan mengering, siar antara
(nat) harus diisi penuh dengan adukan PC dan
dikeruk halus hingga menghasilkan permukaan
nat yang sama dengan garis tepian tegel.
11) Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan

40
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

dari segala macam noda pada permukaan


keramik, hingga betul-betul bersih.
12) Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari
sentuhan/beban selama 3x24 jam dilindungi dari
kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain.
13) Keramik plint terpasang siku terhadap lantai,
dengan memperhatikan siar-siarnya bertemu siku
dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar
yang sama pula.

E. PEKERJAAN PLAFOND
1. PEKERJAAN PLAFOND KALSIBOARD
a. Lingkup pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu
dan alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan plafond acoustic ceilling,
sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik.
2) Pekerjaan plafond meliputi, seluruh detail yang
disebutkan/ditunjuk dalam gambar.
b. Syarat-syarat pelaksanaan
1) Untuk menjamin tersedianya bahan pada
waktunya, bahan harus dipesan paling lambat 1
minggu sebelum dipasang, untuk mana Kontraktor
harus menunjukkan penegasan pesanan setelah
contoh bahan disetujui oleh Konsultan Pengawas
dan Perencana. Untuk menjaga mutu dan kualitas
bahan yang terpasang, pemasangan harus
dilaksanakan oleh agen yang resmi ditunjuk oleh
pabrik.
2) Rangka merupakan “grid” yang terdiri dari profil-
profil rangka besi hollow
3) Semua batang profil untuk rangka langit-langit
telah diseleksi dengan baik, lurus dan rata. Tidak
ada bagian yang bengkok atau melengkung atau
cacat-cacat lainnya. Semua bahan yang akan
dipasang harus disetujui terlebih dahulu oleh
Konsultan Pengawas.
4) Seluruh rangka langit-langit digantung pada plat

41
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

beton atas balok beton kawat penggantung. Kawat


penggantung dikaitkan pada pelat besi yang
dipaku dengan paku ramset ke plat beton/balok
beton.
5) Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang,
seluruh permukaan harus rata, lurus dan
waterpass. Tidak ada bagian yang bergelombang
dan batang-batang rangka harus saling tegak
lurus. Sebelum pemasangan, panel-panel gypsum
harus disimpan di ruang dimana panel tersebut
akan dipasang, selama ± 4 jam. Tujuannya. Agar
panel-panel tersebut menyesuaikan diri dengan
suhu dan kelembaban ruangan. Untuk mencegah
melengkungnya panel dan setelah pemasangan,
disarankan pada setiap permukaan belakang panel
direkatkan 2 buah besi siku mengaku secara
diagonal.
6) PLafon Kalsiboard dipasang dengan cara
pemasangan sesuai gambar untuk itu dan setelah
terpasang, bidang permukaan langit-langit harus
rata, lurus dan tidak bergelombang. Sambungan
antara unit-unit harus lurus dan rata.

F. PEKERJAAN PENGECETAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Persiapan permukaan yang akan dicat, untuk
pengecatan ulang permukaan discrat/digosok lalu
dibersihkan dari sisa-sisa kotoran.
b. Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang
telah ditentukan.
c. Pengecatan semua permukaan dan area yang ada
dalam gambar yang tidak disebutkan secara khusus,
dengan warna dan bahan yang sesuai dengan
petunjuk Perencana.
2. STANDART PENGERJAAN (MOCK UP)
a. Sebelum pengecatan dimulai, pemborong harus
melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tiap
warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang
tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture,
material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang

42
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

akan dipakai sebagai mockup ini akan ditentukan oleh


Direksi dan Pengawas Lapangan.
b. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui
oleh Direksi dan Pengawas Lapangan dan perencana,
bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standar
minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
3. CONTOH DAN BAHAN
a. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap
warna dan jenis cat pada bidang transparan ukuran
30x30 cm². Dan pada bidang-bidang tersebut harus
dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah
lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan
akhir).
b. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan
kepada Direksi/ Pengawas Lapangan. Jika contoh-
contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh
Direksi dan Pengawas Lapangan, barulah kontraktor
melanjutkan dengan pembuatan mock up.
c. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi dan
Pengawas Lapangan, untuk kemudian diserahkan
kepada Pemberi Tugas, minimal 5 galon tiap warna
dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut
harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas
identitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan
dipakai sebagai cadangan untuk perawatan oleh
Pemberi Tugas.
4. PEKERJAAN ACIAN
a. Persyaratan bahan
Bahan-bahan seperti, semen dan air adukan mengikuti
ketentuan SNI-2847
b. Syarat-syarat pelaksanaan
1) Lakukan pekerjaan acian setelah plesteran/beton
berumur 7 hari.
2) Pastikan bahwa kondisi plesteran rata, lurus pada
bagian sudut dan siap untuk diaci.
3) Lakukan pembersihan dan
pembasahan/penyiraman dengan air terhadap
plesteran/ beton/bidang yang akan diaci.
4) Tebal acian tidak boleh lebih dari 3 mm.
5) Pekerjaan acian dilaksanakan pada : tembok,

43
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

kolom dan plat.


6) Gunakan jidar alumunium untuk meratakan acian.
7) Setelah acian setengah kering gunakan kasut kecil
untuk merapikan dan menghaluskan acian secara
merata dan tidak bergelombang.
8) Setelah acian setengah kering gunakan kasut kecil
untuk merapikan dan menghaluskan acian secara
merata dan tidak bergelombang.
9) Bidang acian harus tetap dibasahi dengan air
minimal dalam waktu 7 hari, dan setelah itu acian
baru dikeringkan.
10) Setelah acian betul betul kering dan atas
persetujuan Direksi/pengawas pekerjaan,
pekerjaan pengecatan/plamiran baru bisa
dilaksanakan.
5. CAT TEMBOK DAN PLAFOND
a. Pekerjaan cat tembok (dinding)
1) Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah
pengecatan seluruh permukaan plesteran
bangunan dan/atau bagian-bagian yang lain
ditentukan gambar.
2) Untuk semua dinding dalam bangunan digunakan
cat jenis setara/sekualitas mowilex atau setara,
dengan lapisan dasar wall sealer, warna
ditentukan kemudian.
3) Untuk semua dinding luar bangunan digunakan cat
jenis Weathershield setara/sekualitas Mowilex
dengan lapisan dasar wall sealer, warna
ditentukan kemudian dan sebagai dinding depan
menggunakan lapisan komposit panel.
4) Wall sealer yang digunakan adalah wall sealer
tembok.
5) Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus
betul-betul kering, tidak ada retak-retak dan
pemborong meminta persetujuan kepada Direksi
dan Pengawas Lapangan.
6) Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan
menggunakan pisau plamur dari plat baja tipis dan
lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai
membentuk bidang yang rata.

44
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

7) Sesudah 7 (tujuh) hari plamur terpasang,


kemudian dibersihkan sampai betul-betul bersih.
Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan
roller.
8) Lapisan pengecatan dinding dilakukan sebanyak
3x (tiga kali) dengan kekentalan cat sebagai
berikut :
 Lapisan I encer (tambahan 20 % air).
 Lapisan II kental.
 Lapisan III encer.
9) Untuk warna-warna yang sejenis, kontraktor
diharuskan menggunakan kaleng-kaleng dengan
nomor pencampuran (batch number) yang sama.
10) Setelah pengerjaan cat selesai, bidang dinding
merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada
bagian yang belang dan bidang dinding dijaga
terhadap pengotoran-pengotoran.
b. Pekerjaan cat plafond
1) Yang termasuk pekerjaan cat langit-langit adalah
langit-langit gypsum dan langit-langit calciboard
atau bagian lain yang ditentukan gambar.
2) Cat yang digunakan cat tembok, warna
ditentukan Direksi dan Pengawas Lapangan
setelah melakukan percobaan pengecatan.
3) Selanjutnya semua metode/prosedur sama dengan
pengecatan dinding dalam pasal ini.

G. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK DAN ELEKTRIKAL


1. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
a. Instalasi kabel
1) Umum
Semua kabel yang digunakan untuk instalasi listrik
harus memenuhi persyaratan SII dan SPLN.
2) Splice/percabangan
 Tidak diperkenankan adanya ‘splice’ ataupun
sambungan dalam pipa/saluran cabang
maupun feeder utama kecuali pada outlet atau
kotak-kotak penghubung yang dapat dicapai.
 Sambungan pada kabel sirkuit cabang harus
dibuat secara mekanis dan harus teguh secara

45
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

listrik dengan cara-cara ‘solderless connector’.


 Dalam penyambungan dengan sistem soldered
atau compresion harus betul-betul tertutup
rapat dan tidak boleh ada kebocoran serta
dijamin tidak akan lepas bila ada getaran.
3) Bahan isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan
lain-lain seperti karet, PVC, asbes, glass, tape
sintesis, resin, splice case compostion dan lain-
lain harus dari type yang direkomendasi/ disetujui
untuk penggunaan, lokasi, tegangan kerja, kondisi
sekelilingnya dan lain-lain, oleh instalasi yang
berwenang (PLN), perwakilan pemerintah
setempat dan manufacture.
4) Penyambungan kabel
 Semua penyambungan kabel harus dilakukan
dalam kotak penyambungan yang khusus
digunakan untuk itu
 Penyambungan kabel tembaga harus
mempergunakan penyambungan-
penyambungan tembaga yang dilapisi timah
putih dengan kuat.
 Penyambungan yang berisolasi dengan pipa
PVC yang khusus untuk listrik.
 Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan
yang terbuka, maka harus dilindungi dengan
pipa baja tebal 3mm setinggi maksimal 2,5 m.
5) Saluran penghantar dalam bangunan.
 Setiap aluran kabel dalam bangunan
dipergunakan pipa GS plain conduit dengan
diameter minimum 3/4 inch. Setiap
percabangan harus menggunakan junction box
yang sesuai dan sambungan yang lebih dari
satu harus menggunakan terminal strip
didalam junction box.
 Ujung pipa yang masuk ke dalam panel dan
junction box harus dilengkapi dengan
‘socket/lock nut’ sehingga pipa tidak mudah
tercabut dari panel. Jumlah pipa keluar dari
panel harus dilebihkan 20% dari jumlah sirkuit

46
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

yang keluar dari panel bersangkutan sebagai


line cadangan (blind pipe).
b. Instalasi saklar dan stop kontak
1) Saklar-saklar dari type rocker mekanisme dengan
rating 10 A, 250 V pada umumnya dipasang inbow
atau sesuai dengan gambar. Letak saklar 150 cm
dari lantai atau disesuaikan dengan gambar dan
dipasang dalam kotak sambung yang
diperuntukkan untuk itu, type pemasangan harus
dipilih dari type cakar (claw).
2) Stop kontak adalah type yang memakai terminal
pentanahan (earthing contact) dengan rating 10
A/16 A, 250 V ( 1 fase) dan 25 A/23 A, 500 V (3
fase). Stop kontak harus dipasang rata dengan
permukaan dinding dengan ketinggian 150 cm dari
permukaan lantai atau disebut lain dalam gambar.
c. Lampu penerangan dan kotak kontak
1) Konstruksi
Lampu dan armatur
Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang
dimaksudkan, seperti yang dilukiskan dalam
gambar-gambar elektrikal.
Semua armatur lampu yang terbuat dari metal
harus mempunyai terminal penatanahan
(grounding). Adapun jenis-jenis lampu yang
dipakai meliputi :
 Lampu Flourescent (TL)
Semua lampu floourescent dan lampu
discharge lainnya harus dikompensasi dengan
“power factor correction capasitor” yang cukup
untuk mencapai p.f. 85%-95%.
Kapasitor harus dipasang paralel dan
dilengkapi dengan sikring kecil untuk
menghindarkan bahaya kebocoran kapasitor.
Kabel-kabel dalam box harus diberikan saluran
atau klem-klem tersendiri sehingga tidak
menempel pada ballast atau kapasitor. Box
terbuat dari pelat baja tebal minimum 0,7 mm
dicat dasar tahan karat, kemudian cat akhir
dengan cat oven warna putih.

47
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

Ballast harus mempunyai dudukan yang kuat


dalam box lampu, tetapi mudah dibuka untuk
diperiksa atau diangkat.
Yang harus dipergunakan adalah single lamp
ballast (satu ballast untuk satu tabung lampu
flourescent) dan harus dari satu merk setaraf
dengan Phillips, May & Christine, National,
Atco atau Schwabe.
Tabung flourescent harus dari merk Philips
type TL’D’ atau lampu TL merk lain yang
setara, dengan warna cahaya daylight.
Lampu TL harus sudah lengkap dengan
kap/reflector dibuat dari pelat baja. Jenis
lampu TL yang dipergunakan antara lain :
TL 2 x 36 Watt, RM 300, 2 x 36ML.
TL 1 x 36 Watt BLCD 36 CN
1 x 18 Watt. TKO
 Lampu Pijar/Down Light, dll yang sejenis
dipergunakan jenis lampu Essencial ukuran 20
watt hingga 40 watt kecuali ditentukan lain
dalam gambar maka penggunaannya sesuai
gambar rencana.
Untuk pemakaian lampu ini dipergunakan
merk Philips dilengkapi dengan viting untuk
tiap-tiap lampu. Ukuran lampu serta jenis
viting yang dipergunakan (in bauw atau out
bauw) mengikuti gambar rencana.
 Sistem pemasangan menggunakan sistem
INBOW.
2) Kotak Kontak Biasa (KKB)
Kotak kontak biasa yang dipakai adalah kotak
kontak satu fasa. Semua kotak kontak harus
memiliki terminal fasa, netral dan pentanahan.
Kotak kontak harus dari satu type, untuk
pemasangan rata dinding, dengan rating 250
volts, 10 Amp.
3) Saklar dinding
Saklar biasa harus dari satu type untuk
pemasangan rata dinding, type rocker,
mempunyai rating 250 volts 10 Amp. dari jenis

48
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

single gang atau double gangs atau multiple gangs


(grid switches). Merk yang boleh dipakai setaraf
dengan MK, Clipsal, Berker, Crabtree atau setara.
4) Kotak untuk saklar dan kotak kontak
Kotak harus dari bahan baja dengan kedalaman
minimal 35 mm. Kotak dari metal harus
mempunyai terminal pentanahan. Saklar atau
kotak kontak terpasang pada kotak (box) dengan
menggunakan baut. Pemasangan dengan cakar
yang mengembang tidak diperbolehkan.
5) Kabel instalasi.
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan
instalasi kotak kontak harus kabel inti tembaga
dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA atau
NYY).
Kabel harus mempunyai penampang minimum 2,5
mm². Kode warna insulasi kabel harus mengikuti
ketentuan dalam PUIL sebagai berikut :
 Fasa-1 : merah
 Fasa-2 : kuning
 Fasa-3 : hitam
 Netral : biru
 Tanah (ground) : hijau dan kuning
d. Pemasangan
1) Pemasangan Saklar dan “Receptacles” Dinding
Kecuali tercatat atau dipersyaratkan lain, tinggi
pemasangan kotak saklar dinding, harus 150 cm
dan untuk kotak saklar dinding harus 30 cm dari
permukaan lantai.
Dimana ada lebih dari lima saklar dinding atau
‘receptacles’ ditunjuk pada tempat yang sama,
maka dua deret kotak kontak tunggal, ganda atau
“multigangs” sesuai dengan kebutuhan harus
dipasang satu diatas yang lain, dan titik tengah
deretan-deretan tersebut harus berada 1,45 M
diatas permukaan lantai.
Kotak kontak outlet dekat pintu atau jendela harus
dipasang  20 cm dari pinggir kusen pada sisi
kunci seperti ditunjukkan dalam gambar-gambar
arsitektur, kecuali ditunjukkan lain oleh Pengawas.

49
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

2) Pemasangan Lampu-lampu
 Semua fixture penerangan dan perlengkapan-
perlengkapan harus dipasang oleh tukang-
tukang yang berpengalaman dengan cara
yang harus dsetujui Pengawas seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
 Pada daerah yang tidak memakai ceiling
pemasangan lampu menempel pada kanal
yang dipasang lengkap penggantungnya.
 Pada waktu diselesaikan pemasangan “fixture”
penerangan, mereka harus siap untuk bekerja
dengan baik dan berada dalam kondisi
sempurna serta bebas dari semua
cacat/kekurangan.
 Pada waktu pemeriksaan akhir semua
“fixtures” dan perlengkapannya harus siap
menyala.
 Semua fixtures dan perlengkapan harus
bersih, bebas dari debu, plaster dan lain-lain.
e. Pemeriksanaan dan pengujian
Pemeriksaan dan pengujian seluruh instalasi seluruh
instalasi sistem penerangan dan kotak kontak
diselenggarakan setelah seluruh pekerjaan selesai.
Pemeriksaan dan pengujian tersebut terdiri dari :
1) Pemeriksaan secara visual (apprearence
inspection) terhadap kelengkapan peralatan
apakah sudah sesuai dengan yang dimaksud.
2) Pemeriksaan fungsi kerja dan kekuatan mekanis
dari peralatan.
3) Pengujian sambungan-sambungan.
4) Pengujian tahanan insulasi.
5) Pengujian pentanahan.
6) Pengujian pemberian tegangan
 Paling lambat 2 (dua) minggu sebelum
pengujian dilaksanakan, Pemborong harus
sudah mengajukan jadwal dan prosedur
pengujian kepada Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan.
 Pengujian harus disaksikan oleh Pengawas.
Pemborong harus membuat catatan (record)

50
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

mengenai hasil pengujian, dan 2 copy


diserahkan kepada Pengawas.
 Seluruh pengujian diselenggarakan oleh
Pemborong, dan segala biaya untuk itu
ditanggung oleh Pemborong
f. Pipa instalasi pelindung kabel
Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah
steel plain conduit khusus untuk instalasi listrik. Pipa,
elbow, sochet, junction box dan accecories lainnya
yaitu pipa flexibel harus dipasang untuk melindungi
kabel antara Junction box dan armatur lampu. Semua
instalasi kabel yang ada harus berada dalam pipa
pelindung.

H. PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN PENUTUP ATAP


1. PEKERJAAN ATAP
a. Lingkup pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, perlengkapan dan penutup atap dan
alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang
baik dan sempurna.
2) Pekerjaan atap ini meliputi rangka atap, penutup
atap, talang air dan lain sebagainya yang
termasuk pekerjaan atap seperti yang
ditunjukkan/dinyatakan dalam detail gambar.
b. Persyaratan bahan
1) Rangka atap
Kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana,
rangka atap menggunakan bahan baja ringan
dengan spesifikasi baja ringan C-750 mm dengan
reng baja ringan 33-45.
2) Penutup atap
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, penutup
atap terdiri dari :
 Bahan penutup atap menggunakan atap
spandek 0.35 mm
 Genteng bubungan/krepus dari jenis yang
sama dengan penutup atap yang akan
digunakan.

51
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

 Warna atap di koordinasikan dengan


pengawas lapangan atau sesua dengan
gambar rencana.
3) Talang air besi dan penahan
 Talang air gantung/tritisan atap
Talang dari bahan besi alumunium dan
penahan/pengikat
 Roof drainase 4”.
 pipa besi 4” dan pengikat yang di teruskan ke
pembuangan air.
c. Syarat-syarat pelaksanaan
1) Rangka atap baja ringan konvensional
Untuk persyaratan pelaksanaan pekerjaan atap
baja konvensional, mengikuti persyaratan dalam
Pekerjaan Baja ringan dalam RKS ini.
2) Penutup atap
 Sebelum mendatangkan bahan ke lokasi
pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan
contoh bahan beserta spesifikasinya kepada
Direksi dan Pengawas Lapangan untuk
mendapatkan persetujuan
 Genteng dan genteng bubungan/nok harus
dari type yang sama, ukuran seragam, tidak
ada lobang dan cacat-cacat lainnya.
 Genteng dan genteng bubungan/nok yang
tidak lolos seleksi harus dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan dalam tempo 1x24 jam
 Pemasangan genteng dan genteng
bubungan/nok menurut konstruksi dan
petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat
atap yang dipakai atau atas petunjuk dari
Direksi/Pengawas Lapangan.
 Setelah genteng terpasang, bidang permukaan
harus rata, lurus dan tidak ada bagian yang
bergelombang yang dapat mengakibatkan
terjadinya kebocoran.
3) Listplank atap
 Papan lisplank kayu yang digunakan tebal 20
mm lebar 30 cm kualitas terbaik, kering,
lurus/tidak melengkung dan tidak retak-retak.

52
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

 Bila diperlukan adanya penyambungan, maka


harus memakai sambungan sekrup
 Permukaan yang tampang harus disekap
halus, rata, waterpass dan tidak bergelombang
 Sebelum dilakukan pemasangan, listplank
harus dibersihkan.
 Listplank beri finishing dari cat kilap kayu
sebanyak 3 kali dan menghasilkan permukaan
yang halus dan licin serta mengkilap.
4) Talang air besi
 Untuk talang gantung pada tritisan atap
dipasang sedemikian rupa sehingga kokoh,
kuat dan tidak mudah goyang sehingga
mampu menahan limbahan air hujan. Pada
bagian-bagian tertentu diberi lubang
pembuangan yang dihubungkan dengan
menggunakan pipa PVC diameter 4” yang
dipasang pada sisi luar dinding bangunan,
dipasang dengan penguat klem yang dipasang
secara tertatur tiap jarak klemnya sehingga
tampak kuat dan rapi. Air buangan dari talang
dialirkan ke saluran pembuangan/got yang
terletak disisi luar bangunan.
 Talang air gantung dipasang sedemikian rupah
sehingga kokoj, kuar dan tidak mudah goyang,
sehingga mampu menahan air limbahan hujan
 Bagian-bagian air diberi lubang untuk roof
drainase yang diteruskan ke pipa besi yang
dipasang sisi luar dinding bangunan, dipasang
dengan penguat klem yang di pasang secara
teratur tiap jarak klemnya sehingga tampak
kuat dan rapi. Air bunagan dari pipa diarahkan
ke saluran pembuangan/got yang terletak di
sisi luar bangunan
 Seluruh pemasangan harus mendapat
persetujuan direksi dan melihat gamar
rencana (DED)
5) PEKERJAAN ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL (ACP)
a. Lingkup pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,

53
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

bahan-bahan, perlengkapan dan penutup atap dan


alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang
baik dan sempurna.
2) Pekerjaan atap ini meliputi pekerjaan fasade,
sebagainya yang termasuk pada pekerjaan fasade
bangunan, seperti yang ditunjukkan/dinyatakan
dalam detail gambar.
3) Ketebalan Aluminium Composites Panel 4 mm.
Terbuat dari 0.5 mm aluminium skin di bawah dan
di atas, di lapisan tengah ada 3 mm polytheylene
yang masih baru bukan di recycled. Kulit
aluminium dibuat dari PERALUMAN-100 (AlMg1-
NS41) or series 5005 alloy dengan melakukan test
pengujian alloy dan mempunyai laporan pengujian
dari kementerian perindustrian badan pengkajian
iklim dan mutu. Merk yang digunakan SEVEN
PVDF dengan tebal skin aluminium 0,5 mm, ALLOY
5005.
b. Persyaratan bahan
1) Semua cladding menggunakan Aluminium
Composite Panel SEVEN PVDF 0,5 ALLOY 5005.
Panel ketebalan 4.0 mm, panel aluminium
komposit yang terdiri dari inti Polietilen diapit dua
kulit paduan aluminium peraluman – 100 (ALMg1-
NS41) :
 Alumunium kulit : 0.5 mm
 Tingkat magenesium : ALLOY 5005
 Mechanical Properties : tensile strength 130
N/mm²
 0.2% bukti stress 90 N/mm²
 Elongasi 5.65 jadi 10%
 Modulud Elastisitas 70.000 N/mm²
 Getaran rata – rata udara – rygi transmisi
suara dan noise Dampinf R-5 dB (DIN 4109)
 Kekakuan (E x l ) : 0.240 kNm2/m
 Berat panel : 5.5 kg/m²
 Warna/glos : Grafik warna dengan approx 30%
 Gloss menurut Gardner. Warna ditentukan
kemudian

54
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

c. Syarat-syarat pelaksanaan
1) Fasteners, termasuk sekrup tersembunyi, kacang-
kacangan, baut dan item lainnya yang diperlukan
untuk menghubungkan aluminium.
2) Blind digunakan untuk memasang paku keling
panel ke sub-frame aluminium akan aluminium
paduan dengan baja stainless Mandrel.
3) Semua panel harus dipotong dan diarahkan
menggunakan peralatan dan alat-alat yang
direkomendasikan dan disetujui oleh produsen
panel. Setelah lipat ke dalam kaset, sebuah
aluminium ekstrusi profil Akan ditetapkan untuk
25mm minimum dalam tikungan kembali
menggunakan paku keling 5mm.
4) Jika penguatan panel akan dibutuhkan, sebuah
aluminium ekstrusi profil yang sesuai penampang
dan kekuatan akan terikat ke sisi sebaliknya panel
menggunakan pita perekat dua sisi "3M VHB4991"
atau PU perekat "Sikaflex-221". Penerapan sistem
ikatan akan diperketat sesuai dengan spesifikasi
manufaktur dan rekomendasi. Ujung mekanis
stiffener akan bergabung ke panel sub-frame.
5) Setiap panel harus ditandai di sisi sebaliknya
untuk memudahkan identifikasi ukuran dan lokasi
6) Selesai panel akan disimpan dan dikirim ke site/
lokasi dalam posisi vertikal, face-to-face resp.
back-to-kembali, dengan perlindungan yang
memadai untuk mencegah goresan dan penyok
7) Pemasangan panel harus dikoordinasikan dengan
direksi/pengawas dan mengacu pada gambar
rencana.
5. SPESIFIKASI : Jumlah Pengal Pend
Keahlian/
No Jenis Keahlian Tenaga aman idika
JABATAN Spesifikasi
Kerja n
KERJA 1. Site Manager/ 1 orang
Pelaksana 3 SMK/
Pelaksana Bangunan Tahun SMA
KONSTRUKS
Lapangan Gedung
I (TA.022)/
(TS.051)
2. Petugas K3 1 orang Memiliki 2 SMK/
sertifikat Tahun SMA
pelatihan
K3
Konstruksi
Daftar Personil inti Tenaga ahli / teknis/terampil minimal yang

55
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

diperlukan untuk pengadaan ini adalah :

a. Daftar Personil inti Tenaga ahli / teknis :

b. Daftar Personil tenaga terampil :

Jumlah Pengal Pend


Keahlian/
No Jenis Keahlian Tenaga aman idika
Spesifikasi
Kerja n
1. Tenaga 1 orang Juru ukur 2 SMK/
Administrasi & kuantitas Tahun SMA
Kuantitas bangunan
Proyek gedung
(TA.027)
2. Juru Gambar 1 orang Juru 2 SMK/
Gambar Tahun SMA
Arsitektur
(TA.003) Tenaga yang
3. Tukang Beton 1 orang Tukang Cor 2 SMK/
tercamtum
Beton/Concr Tahun SMA
etor/Concre pada struktur
te organisasi
Operations akan dilakukan
(TS. 013) pembuktian
pada saat Pre Award Meeting (PAM)

Rencana Keselamatan Kerja (K3) berdasarkan Metode


Pelaksanaan Pekerjaan Utama dan Pekerjaan Pendukung pada
kegiatan yang ada dapat diidentifikasi sebagai berikut :

No Jenis Pekerjaan Identifikasi Bahaya


1. Pekerjaan Tanah dan - Gangguan kesehatan akibat
Pasir kondisi kerja secara umum,
kecelakaan akibat
penggunaan peralatan
kurang baik.
- Kecelakaan akibat terkena
peralatan gali.
- tertimpa material
- terjatuh pada lubang galian

2. - Gangguan kesehatan akibat


kondisi kerja secara umum.
- Kecelakaan akibat
penggunaan peralatan
Pekerjaan Pondasi
kurang baik,
- tangan pekerja terjepit batu
- Iritasi terkena adukan semen

3. Pekerjaan Beton, - Gangguan kesehatan akibat


Pasangan dan kondisi kerja secara umum

56
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

- Kecelakaan akibat
penggunaan peralatan
kurang baik
- Tertimpa material redy mix
atau bekesting pada saat
Plesteran pembongkaran.
- Tangan terjepit atau tertusuk
besi tulangan.
- Tertusuk ujung kayu
bekesting.

4. - Gangguan kesehatan akibat


kondisi kerja secara umum.
- kecelakaan akibat
penggunaan peralatan
Pekerjaan Lantai kurang baik.
- Cedera tangan saat
memotong kramik.
- Iritasi terkena campuran
adukan semen.
5. - Terjatuh.
Pekerjaan Rangka dan - Cedera tangan saat
Atap memotong dan memasang
rangka atap.
6. - Terjatuh.
- Cedera tangan saat
Pekerjaan Plafon
memotong dan memasang
plafon .
7. - Terjatuh.
Pekerjaan Pengecatan
- Iritasi pada Mata
8. Pekerjaan Instalasi - Terjatuh.
Listrik - Tersengat Listrik.

c. Keterangan Gambar
PETA LOKASI
1. Site Map
2. Location Plan
3. Site Plan

LAY OUT
4. 3D Prespektif View A
5. Denah Plaza Aspirasi
6. Denah Atap Gedung Aspirasi
7. Tampak Depan, Tampak Belakang dan Tampak
Samping Kiri Plaza Aspirasi

POTONGAN-POTONGAN
8. Potongan A-A, B-B, C-C, D-D dan Rencana Penutup
Lantai dan Dudukan, Detail E-E

RENCANA DAN DETAIL


9. Rencana Tampak Fasade, Detail Papan Nama
10. Rencana Rangka dan Penutup Plafon
11. Rencana Pondasi dan Detail Foot Plate
12. Rencana Pondasi Garis, Detail A-A

57
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

13. Rencana Soof, Potongan Portal Pembesian B-B


detail Penulangan Sloop
14. Rencana Rabat Beton, Detail C-C
15. Rencana Kolom, Potongan Portal Pembesian D-D
16. Detail Pembesian Kolom
17. Rencana Balok, Detail Pembesian Balok, Potongan Portal
Pembesian E-E
18. Rencana Rangka dan Penutup Atap.
19. Detail Kuda-kuda K1 dan K2
20. Rencana Titik Lampu

C. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

2. Maksud dan Tujuan

3. Target/Sasaran

4. Nama Organisasi Pengadaan Barang

5. Sumber Dana dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS)

6. Jangka Waktu Pelaksanaan dan Pemeliharaan

7. Kualifikasi Calon Penyedia

B. SPESIFIKASI TEKNIS

1. Spesifikasi Bahan Bangunan Konstruksi

2. Spesifikasi Peralatan Konstruksi dan Peralatan Bangunan

3. Spesifikasi Proses Kegiatan

4. Spesifikasi Metode Konstruksi/Metode Pelaksanaan Pekerjaan

5. Spesifikasi Jabatan Kerja Konstruksi

C. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

58
Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Aspirasi Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan TA. 2020

59

Anda mungkin juga menyukai