Anda di halaman 1dari 19

9 Tips ‘Rahasia’ Agar Jualan di


Marketplace Cepat Laku
Sebelum saya masuk ke pembahasan utama, mari kita pahami konsep awal
pembeli mayoritas di marketplace terlebih dahulu.

Memahami 2 karakter pembeli mayoritas di marketplace

Memahami profil pembeli, berarti Anda sudah setengah jalan menuju


closing.

Meski demografinya terentang luas, setidaknya ada 2 karakter utama pembeli


marketplace, yang membedakan dari pembeli langsung di official store
produsen :

Pertama : Pencari harga murah

Konsumen yang sadar harga jarang mengunjungi situs resmi produsen.


Mereka mengunjungi Marketplace.

Maka otomatis pembeli sadar harga merupakan mayoritas di marketplace.


Jika Anda tahu cara menggaet hati mereka, Anda bakal menjual lebih banyak
barang.

Namun ketika semua pesaing Anda jor-joran memasang harga murah,


bagaimana cara Anda menonjol ?

9 tips dibawah akan memandu Anda.

Kedua : Pencari barang langka (dan tidak peduli harga)

Saya kerap takjub melihat keragaman koleksi barang langka yang tersedia di
Marketplace.

Saya tidak sedang bicara tentang lukisan antik atau memorabilia artis lawas
(meskipun itu mungkin ada). Yang saya maksud adalah, produk seri tertentu
yang belum atau tidak tersedia lagi di situs resmi produsen.
Dalam kasus saya, itu antara lain berupa; Sepatu Gunung Timberland atau
iPhone yang resminya belum masuk ke Indonesia, celana boxer warna abu-
abu, atau ikat pinggang kulit dengan gesper berlogo Levi’s.

Marketplace punya kemampuan menyediakan produk langka, karena


siapapun tidak perlu berlabel distributor resmi untuk jualan.

Katakanlah Anda jalan-jalan keluar negeri, dan membeli oleh-oleh kaos Hard
Rock Cafe untuk anak Anda. Namun karena sang anak benci warna kaos,
Anda bisa membuka akun di Marketplace untuk menjualnya.

Namun hanya karena Anda satu-satunya penjual produk, tidak serta merta
konsumen membeli dari Anda. Pencari barang langka
mempertimbangkan banyak faktor sebelum mentransfer uang mereka.

Apa itu ? Anda akan temukan pada Mini Ebook ini.

Kedua karakter pembeli diatas merupakan mayoritas Marketplace.

Mampu menggaet hati keduanya, bakal meningkatkan penjualan Anda,


drastis, seketika.

Mari saya tunjukkan caranya :

9 Tips jualan laris di Marketplace


Membaca saja mustahil mengubah nasib Anda. Saya harap setelah
menyelesaikan posting, Anda berjanji mengambil tindakan.

(Anda mengangguk)

Tips #1. Gunakan foto dari produsen (bukan suplier)

Fakta : 99 % penjual online (khususnya dropshipper) adalah pemalas.

Salah satu bukti kemalasan mereka terlihat ketika meng-upload begitu saja
foto dari suplier.

Anda bakal mudah memenangkan persaingan jika bersedia bekerja sedikit


lebih keras.
Alih-alih menggunakan foto suplier (yang juga malas), Anda menghabiskan
waktu (dan sedikit kuota) mencari foto, lansung dari merek/produsen.

Misalnya Anda menjual produk China, tinggal buka situs AliExpress


Indonesia.

Ketik kata kunci [Nama produk/Merek/Model]. Hampir pasti


produsen/distributor produk Anda memiliki toko disini… dengan koleksi
foto lebih banyak.

Alternatif berikutnya, memeriksa koleksi Taobao Lazada.

Sementara bagi Anda yang menjual produk buatan Eropa & USA, cukup
buka amazon dan lakukan hal yang sama.

Jangan khawatir. Cara ini 100 % legal. Karena pada dasarnya Anda
membantu merek/produsen bersangkutan menjual produk mereka. Dengan
catatan, Anda menggunakan foto sesuai merek, warna dan nomor model
yang sama.

Tips #2. Mempertajam foto

Gambar tajam & terang meningkatkan nilai produk (baca : terasa lebih
mahal). Dan sebaliknya.

Saya yakin foto yang Anda peroleh dari suplier berkualitas rendah. Benar ?
Namun dengan 1 langkah mudah, Anda dapat mengubah kualitas foto suplier
yang biasa-biasa saja terlihat mahal :

Sebelum meng-upload foto produk ke Marketplace, buka situs Befunky


(gratis).

Klik Open dan upload foto.

Kemudian gulir kebawah. Klik ‘Sharpen’.


Anda tidak perlu menggeser level ketajaman (biarkan dalam mode default).
Lansung klik tanda centang.

Save hasilnya, dan upload ke halaman produk Anda..

Tips #3. Upload foto dalam jumlah & jenis yang tepat

Biar saya tebak, suplier malas Anda cuma menyediakan 1 foto produk –
Paling banter 2-3 foto.

Dan 297 dropshipper pesaing Anda yang juga malas, turut meng-upload foto
sejumlah itu.

Setelah mengerjakan trik #1, ditangan Anda kini tersedia koleksi foto yang
cukup untuk memenangkan persaingan.

Sekarang saatnya Anda memilih jenis foto yang tepat dalam jumlah yang
tepat.

Sampai disini, ijinkan topi ahli konversi saya berbicara :

Sebelum mengambil keputusan membeli (atau tidak), konsumen ingin


melihat sedikitnya : 1 foto utuh produk berlatar putih, 2-5 foto yang
menyorot fitur, serta 1-2 foto product in action.
Mari berandai-andai, Anda menjual ransel laptop. Maka jumlah & jenis foto
yang Anda pasang kurang lebih seperti contoh berikut :
Pasang foto sesuai urutan diatas : 1 foto product in action di urutan pertama,
kemudian foto utuh produk berlatar putih, lalu susul foto-foto yang
menyoroti fitur, dan tutup menggunakan 1 lagi foto product in action.
Tips #4. Tulis deskripsi panjang

Benar, Anda tak punya akses ke backend marketplace tempat Anda menjual.
Selain foto, cuma deskripsi produk yang berada dalam kendali Anda.

Bagusnya, Marketplace memberi kebebasan penuh mendeskripsikan produk


Anda (selama sesuai aturan).

Sayangnya, sama seperti foto, Anda terbiasa copy paste milik suplier (atau
dropshipper lain) – Dan konyolnya, 297 dropshipper lain pun melakukan hal
yang sama.

Lalu apa alasan orang membeli dari Anda ?

Padahal mudah bagi Anda mengungguli semua pesaing. Cukup lakukan satu
hal :

Menulis deskripsi produk unik (asli bukan copy paste), menarik,


mendalam, serta lebih panjang dari pesaing.

Jelaskan Apasaja fitur yang ada pada produk, dan manfaat yang di dapat.
Perlu di ingat, fitur dan manfaat itu berbeda.
Contoh :
Produk: iPod
Fitur: Memory 1GB
Manfaat: Dapat menyimpan hingga 1.000 lagu

Tips #5. Optimalkan Search Engine

Anda tahu, Marketplace gemar menghamburkan uang investor mereka untuk


beriklan di acara dangdut & turnamen sepak bola.

Tapi Anda salah besar jika semata-mata mengharap limpahan pembeli dari
program branding Marketplace.

Ingat, orang menonton televisi tidak dalam mode membeli. Mereka mencari
hiburan.
Begitu pula pengguna social media, mereka online demi menonton parodi
Syantik atau memamerkan tik tok terbaru mereka – Makanya saya enggan
menyarankan penjual memboroskan energi di social media

Dengarkan saya :

Mesin pencari (Google) adalah tempat dimana konsumen bermotif


komersial, yang sedang dalam mode membeli, memulai pencarian
mereka.

Bayangkan ketika seseorang mengetik keyword semisal ‘[nama produk]


terbaik’ atau ’jual [nama produk] terbaru tokopedia’… Dan laman toko
Anda muncul dihalaman pertama ?

Bayangkan bila volume pencarian keyword [nama produk Anda] rata-rata


10.000/bulan ?

Anda bisa pergi umrah setiap tahun, teman.

Kabar baiknya, sedikit sekali penjual di marketplace yang menyadari


kedahsyatan search engine. Dan lebih sedikit lagi yang paham Search
Engine Optimization (SEO).

Saya tidak akan membahas SEO disini. Internet penuh artikel, video, ebook,
tools, dan kursus SEO bagi Anda yang mau serius belajar.

Namun Anda berpeluang mengungguli pesaing malas Anda di halaman


pertama hasil pencarian, hanya dengan menerapkan tips-tips SEO
level pemula berikut :

Buka Google, dan ketik nama/kategori produk Anda. Contohnya ‘jamu


kuat pria’ – Anda boleh mencoba beberapa variasi kata kunci, misalnya
‘Jamu kuat pria tokopedia’ atau ‘Obat kuat alami murah bukalapak’ dan
sejenisnya.
Setelah muncul hasil pencarian, gulir cursor kebawah halaman. Disana
Anda menemukan ‘penelusuran yang terkait’:

Catat semua frase keyword yang relevan. Pada contoh diatas, kita
mengabaikan keyword ‘ Jamu kuat pria di apotik’ dan ‘jamu kuat pria di
toko jamu’ karena pencari mengindikasikan niat belanja offline.

Selanjutnya masukkan semua frase keyword tersebut kedalam deskripsi


produk Anda. Usahakan penambahan keyword kedalam kalimat terdengar
alami.

Lalu pilih satu frase keyword untuk dimasukkan kedalam judul. Contoh
judulnya mungkin seperti ini ’Jamu Kuat Pria Black Horse – Alami Dari
Tumbuhan’

Terakhir, gunakan juga frase keyword sebagai nama file foto produk.
Misalnya ‘gambar-obat-kuat-pria-tahan-lama-black-horse.jpeg’.

Terapkan trik ini pada semua produk Anda.

Jika Anda benar melakukannya, halaman produk Anda pelan tapi pasti
merangkak naik keatas hasil pencarian.

Tips #6. Respon

Apa yang terjadi ketika calon pembeli membuka tab diskusi. Lalu melihat
pertanyaan tanpa jawaban ?
Dimata pembeli itu menandakan Anda tidak serius, yang bisa berarti : Anda
kemungkinan menjual produk tidak sesuai deskripsi, komplain ribet,
pengiriman bakal bermasalah atau lambat, serta terbuka peluang Anda
mengirim barang cacat.

Konsumen itu cerdas.

Sekarang mereka tak lagi terburu-buru klik tombol BELI. Konsumen


Marketplace mulai terbiasa membuka tab diskusi. Selain mencari tambahan
informasi, mereka juga ingin menyelidiki sejauh mana respon Anda terhadap
pelanggan.
Maka pastikan Anda merespon semua pertanyaan konsumen. Tanpa kecuali.
Seperti ini :

Pertanyaannya….

Bagaimana cara merespon yang bukan cuma benar, namun efektif


mempengaruhi konsumen membeli produk Anda ?

Ikuti tips #7 dan tips #8 :

Tips #7. Waktu Respon

Lihat & bandingkan waktu respon rata-rata kedua penjual ini :


Saya (dan semua pelanggan cerdas Marketplace) mengacu pada fitur
Reputasi untuk membedakan seller berdedikasi dari seller hangat-
hangat tahi ayam.

Bagaimana cara Anda mengambil keuntungan dari fitur tersebut ?

Lakukan ini :

Buka satu per satu halaman produk pesaing Anda.

Catat rata-rata waktu respon mereka.

Kemudian berjanjilah…

Mulai hari ini Anda disiplin bekerja keras, konsisten, dan hanya berhenti
setelah Anda melampaui angka-angka reputasi seller terbaik Marketplace
saat ini.
Tips #8. Panjangkan jawaban pertanyaan konsumen

Saya (dan kebanyakan konsumen) emoh membeli dari penjual yang


menggunakan template jawaban copy paste. atau menjawab sekedarnya dari
HP, atau menunjukkan kesan malas.

Menendang keluar dropshipper diatas dari peta persaingan, jauh lebih mudah

dibanding Perancis memulangkan Timnas Argentina

Anda cukup memberi jawaban tuntas, mendalam, otentik (bukan template)


setiap pertanyaan pelanggan – Khususnya pertanyaan berupa komplain :
Semakin mendalam jawaban Anda, semakin menunjukan keseriusan Anda
melayani pembeli. Sekaligus menujukkan Anda benar-benar menguasai
seluk beluk produk Anda.

Tips 9. Niche shop

Berkat model bisnis dropshipping, hari ini siapa saja mudah menjual ratusan
barang dari A – Z.

Disinilah banyak pemula melakukan kesalahan.

Hindari membuat toko segala macam dimana Anda menjual bersamaan,


misalnya; Mainan bayi, lipstik, handphone, wig, stop kontak, tas travel,
kripik singkong, dan sarung tinju.
Sebaliknya, mulailah membangun toko niche (ceruk) yang menjual produk
dalam 1 kategori tertentu. Misalnya pernak-pernik Hello Kitty, peralatan
mancing, aksesories aquarium, atau perlengkapan outdoor :
Menjual barang terfokus pada ceruk tertentu memiliki 2 manfaat :

Pertama , Berpeluang melakukan Up-selling & Cross-selling

Anda tahu ? 1/3 penghasilan Anda bisa berasal dari menjual produk
pelengkap atau aksesories terkait produk utama.

Alasannya sederhana. :

Orang yang membeli produk utama (misalnya ransel hiking) juga


kemungkinan besar berniat atau berminat membeli tenda, survival kit,
raincoat, dan sejenisnya.

Toko barang acak sulit melakukan up-sell. Mustahil bagi pria yang baru
membeli obat kuat, menambahkan boneka Hello Kitty kedalam troli mereka.

Situasinya berbeda bila Anda membuka toko ceruk, misalnya kategori home
entertainment (televisi, remote control, speaker, dsb)

Jika seseorang baru saja menambahkan televisi ke troli mereka, berarti


mereka sudah mempercayai Anda.

Jadi ketika mereka ingin membeli produk pelengkap seperti antena, remote
control, atau speaker…. kira-kira kemana mereka membeli ?

Di toko yang
sama.

Toko Anda!

Kedua, Branding :

Anda terlihat sebagai ahli di niche Anda, apabila menjual produk dalam
kategori tertentu. Ketimbang menjual produk segala macam yang
mencerminkan Anda sekedar dropshipper pencari uang rokok

Kesimpulan : Penjual sukses melakukan 1 hal ini….

Saya telah menyaksikan perjalanan startup kecil yang dimulai oleh anak
muda menjelma jadi unicorn di negeri ini.
Dan disisi berbeda, saya menonton konglomerat pemilik uang tak berseri
ikut-ikutan go-online, dalam 2 tahun jalan ditempat, lalu mengubah model
bisnis ditahun ke-3… sebelum akhirnya shut-down.

Tanyakan pada saya, mengapa 99 % toko online gagal ?

Dan saya pasti menjawab : Karena pemiliknya malas.

Sebaliknya, 1 % toko online yang sukses jualan di Marketplace


memiliki kesamaan berikut :

Mereka bersedia melakukan apa yang dihindari oleh pemalas…

Mereka bekerja lebih keras.

Antara lain mereka menulis deskripsi produk lebih panjang. Mereka


meluangkan waktu 5 menit mengedit foto. Menjawab panjang lebar semua
pertanyaan konsumen tanpa kecuali. Dan mengoptimalkan SEO.

Sesederhana itu.

Sekarang pilihannya terserah Anda : Mau bergabung dalam kelompok


99 % atau 1 % ?

Selanjutnya…

Saya punya kabar baik untuk Anda

Kalau Anda terlalu pusing dengan penjualan online berupa produk fisik,
apalagi harus melakukan 9 tips di atas untuk memenangkan persaingan di
dunia marketplace

Kini anda bisa melirik bisnis penjualan produk digital. Selain Mudah dari
segi teknis, tentu keuntungan anda akan berlipat karena produk digital tidak
perlu di stok berulang-ulang.

Anda cukup membelinya sekali, dan jual berkali-kali. Menarik bukan?

Mau tau caranya? Semua saya bongkar mengenai rahasia mendapatkan


income 5-10 Juta per Bulan dari bisnis online produk digital, silakan klik
bit.ly/info-dboss

Anda mungkin juga menyukai