Anda di halaman 1dari 3

Ramadhanti Utami

181610101079
Fakultas Kedokteran Gigi
Urgensi Integrasi Nasional
Integrasi nasional berasal dari kata “integrasi” dan ”nasional”. Integrasi berarti
pembauran atau penyatuan hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Sedangkan kata
nasional berarti kebangsaan, bersifat bangsa sendiri. Integrasi nasional dapat dimaknai
sebagai suatu proses penyatuan atau pembauran dari berbagai aspeksosial budaya yang ada di
masyarakat ke dalam satu kesatuan wilayah dan akan membentuk identitas negara.
Menurut Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti (2010), Integrasi nasional lebih cocok
disebut integrasi politik, yaitu penyatuan masyarakat dengan sistem politik. Integrasi politikm
ini dibagi menjadi 5 jenis, yakni :
1. Integrasi Bangsa
Menunjuk pada penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam satu kesatuan
wilayah.
2. Integrasi wilayah
Menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat.
3. Integrasi elit massa
Menunjuk pada masalah perhubungan yaitu antara pemerintah dengan yang
diperintah.
4. Integrasi nilai
Menunjuk pada nilai yang diperlukan untuk ketertiban sosial.
5. Integrasi tingkah laku
Menunjuk penciptaan tingkah laku yang terintegrasi untuk mencapai tujuan bersama.
Untuk menghindari perbedaan pertentangan, dibentuklah integrasi nasional. Integrasi
nasional diperlukan untuk keadilan, kesatuan, dan persatuan pemerintah, tidak membedakan
suku, ras, agama dan stabilitas politik, demi tercapainya negara yang aman, makmur dan
tentram. Kesadaran untuk membangun masyarakat baru diatas unsur – unsur etnisitas,
keagamaan, dan kedaerahan, sudah berlangsung lama. “Bhineka Tunggal Ika” pada dasarnya
merupakan simbol dari identitas yang berakar dari sejarah dan realitas sosial masyarakat
Indonesia.
Dalam sejarahnya, penumbuhan kesadaran berbangsa, Bangsa Indonesia, melalui
beberapa masa, yakni :
1. Masa Perintis
Masa ini dimulai saat dirintisnya semangat kebangsaan melalui organisasi –
organisasi pergerakan. Masa ini dimulai dari munculnya pergerakan Budi Utomo.
2. Masa Penegas
Masa dimana mulai ditegaskannya semangat kebangsaan yang ditandai dengan
peristiwa Sumpah Pemuda. Pada peristiwa ini masyarakat Indonesia menyatakan
memiliki satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa yang sama walaupun mereka
memiliki latar belakang yang beranekaragam.
3. Masa Percobaan
Bangsa Indonesia melalui organisasi pergerakan mencoba meminta kemerdekaan dari
Belanda namun tidak berhasil.
4. Masa Pendobrak
Pada masa ini bangsa Indonesia berhasil meraih kemerdekaan. Dari sisi politik,
proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan pernyataan bahwa bangsa
Indonesia telah merdeka. Seangkan dari sisi sosial budaya, proklamasi kemerdekaan
17 Agustus 1945 merupakan pernyataan bahwa bangsa dengan beragam identitas
menjadi bangsa yang satu yaitu bangsa Indonesia.
Integrasi Nasional meliputi 2 sisi yaitu vertikal dan horizontal. Dimensi vertikal
maksudnya yaitu mempersatukan antara pemerintah pusat dengan rakyat yang
tersebar dalam suatu wilayah yang sangat luas. Dimensi horizontal maksudnya yaitu
mempersatukan keberagaman yang ada di tengah masyarakat seperti perbedaan suku,
ras dan agama. Tantangan dari kedua dimensi tersebut dalam integrasi nasional
Indonesia semakin tampak setelah memasuki era reformasi tahun 1998. Konflik
vertikal maupun horizontal sering terjadi bersamaan dengan melemahnya otoritas
pemerintahan di pusat. Kebebasan untuk demokratisasi banyak dsalahgunakan. Hal
ini mengakibatkan munculnya gerakan – gerakan antar kelompok. Bersamaan dengan
itu juga banyak tindakan anarkis yang dilakukan para demonstran yang menentang
kebijakan pemerintah.
Pertentangan antar kelompk dengan latar belakang yang bergam, tidak menutup
kemungkinan akan terjadinya konflik. Namun yang diharapkan bahwa konflik itu
tidak terlalu mengganggu upaya pembangunan kesejahteraan masyarakat dan tujuan
nasional. Upaya yang dilakukan utnuk mewujudkan kesatuan Indonesia yang
Pertama, mentransformasi kesadaran multikulturalisme menjadi identitas nasinonal
dengan bertumpu pada penghargaan kemajemukan masyarakat Indonesia. Kedua,
membangun integrasi nasional yang berbasis multikulturalisme. Apabila setiap orang
mempunyai kemauan kuat untuk menciptakan kedamaian maka semua permasalahan
bisa diselesaikan melalui Pancasila. Dengan demikian, Pancasila menjadi pemersatu
bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Daftar Pustaka

Agus, Andi. 2016. Integrasi Nasional sebagai Salah Satu Parameter Persatuan dan
Kesatuan Bangsa Negara Republik Indonesia. Jurnal Sosialisasi Pendidikan
Sosiologi Volume 3
Hurri Ibnu ; Munajat, Asep. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan (Paduan untuk
Mahasiswa, Pendidik, dan Masyarakat Umum). Bekasi : Nurani
Nurwadani, Paristiyanti dkk. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta : Direktut Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian
Riset Teknologi dan Pendidilan Tinggi
Shofa, Aris. 2016. Memaknai Kembali Multikulturalisme Indonesia dalam Bingkai
Pancasila. Jurnal Pancasila Kewarganegaraan. ISSN 2527-7057. Volume 1, No 1,
Juli 2016
Widodo, Bali. 2019. Membangun Wawasan Kebangsaan yang Religius Demi
Mewujudkan Integrasi Nasional melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal
Pancasila dan
Kewarganegaaan. ISSN 2527-7057. Volume 4 No 3 tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai