Anda di halaman 1dari 8

ROLEPLAY TERAPI KOMUNIKASI TERAPEUTIK

DI RUANGAN IGD

Disusun Oleh kelompok V

1. Risti Rahmadani Umasugi


2. Mansye Latumahina
3. Saraju Rumfot
4. Nanda Murni Lulang
5. Zulnitasari Salampessy
6. Yoan E. Pieter
7. Nurmina Kaimudin
8. Siti Jamahia

Kelas : A2 (siang)

Prodi : Keperawataan

Semester : III (Tiga)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(Stikes) MALUKU HUSADA

KAIRATU

2018
SATUAN ACARA PELAKSANAAN

A. Pengantar
1. Mata Kuliah : Komunikasi Keperawatan II
2. Topik Pembahasan : “Komunikasi Teraupetik Di Ruangan IGD
3. Hari/Tanggal :
4. Waktu/Jam :
5. Tempat :
B. Struktur Organisasi
1. Narator : Risti Rahmadani Umasugi
2. Pasien : Mansye Latumahina
3. Ibu Pasien : Zulnitasari Salampessy
4. Ayah Pasien : Saraju Rumfot
5. Perawat I : Yoan E. Pieter
6. Perawat II : Nurmina Kaimudin
7. Perawat III : Nanda M. Lulang
8. Perawat IV : Siti Jamahia Wokas
9.
C. Tujuan
1. Membantu pasien untuk memperjelaskan dan mengurangi beban perasaan dan
pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila
pasien percaya pada hal-hal yang diperlukan.
2. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal yang mengambil tindakan yang
efektif dan mempertahankan Egonya.
3. Mempercepat hubungan dan interaksi antara klien dan perawat secara
profisional dalam rangka membantu penyelesaikan masalah klien.
D. Materi
- Terlampir
E. Metode
- Role play
F. Media
- SAP
- Naskah
- Materi
- Alat-alat Medis
G. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Wakt Kegiatan materi Kegiatan peserta Metode media


u didik
Pendahu 5 1. Memberi 1. Menjawab -ceramah
luan menit salam salam
2. Menjelaska 2. Mendengar
n maksud keterangan
dan tujuan materi
Penyajia 15 1.menjelaskan 1.mendengarkan -Ceramah alat-alat
n menit materi komunikasi dan memperhatikan -role play medis,
teraupeutik penjelasan primateri tempat
diruangan IGD 2.menyaksikan dan tidur, kursi
2. memainkan menonton drama dan meja
drama komunikasi yang ditampilkan
teraupeutik
diruangan IGD
Penutup 15 1. Tanya 1 bertanya pada 1. Tanya
menit jawab primateri jawab
2. Salam 2. Menjawab salam
penutup

H. Setting Tempat

I. Evaluasi

I. Lampiran Materi
1. Pengertian komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik merupakan salah satu cara untuk memberikan
informasi yang akurat dan membina hubungan saling percaya dengan klien
sehingga klien akan merasa puas dengan pelayanan keperawatan yang
diterimanya. Pada pasien gawat darurat perlu memperhatikan tehnik-tehnik
dan tahapan baku komunikasi terapeutik yang baik dan benar.Komunikasi
terapeutik merupakan cara yang efektif unutk mempengaruhi tingkah laku
manusia dan bermanfaat dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di
rumah sakit, sehingga komunikasi harus dikembangkan secara terus
menurus(Kariyo,1998)

2. Tujuan Komunikasi terapeutik


a. Membantu pasien memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan
pikiran.
b. Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk pasien.
c. Membantu dan mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan diri
sendiri.

3. Manfaat komunikasi terapeutik


a. Mendorong dan menganjurkan kerja sama antara perawat – pasien
b. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan dan mengkaji masalah serta
mengevaluasi tindakan yang dilakukan perawat.
c. Memberikan pengertian tingkah laku pasien dan membantu pasien
mengatasi masalah yang dihadapi.
d. Mencegah tindakan yang negatif terhadap pertahanan diri pasien.

4. Teknik menjalin hubungan dengan klien


Syarat dasar komunikasi menjadi efektif (Stuard, 1998) adalah :
1) Komunikasi ditunjukan untuk menjaga harga diri pemberi dan penerima
pesan.
2) Komunikasi dilakukan dengan saling pengertian sebelum memberi
saran, informasi dan masukan

5. Tahap interaksi dengan pasien


1. Pre interaksi
adalah masa persiapan sebelum mengevaluasi dan berkomunikasi
dengan pasien.
pada masa ini perawat perlu membuat rencana interaksi dengan pasien
yaitu: Melakukan evaluasi diri, menetapkan tahapan hubungan/interaksi
merencanakan interaksi.
2. Perkenalan
adalah kegiatan yang dilakukan saat pertama kali bertemu hal yang
perlu dilakukan perawat adalah : Memberi salam; memperkenalkan diri,
menanyakan nama pasien, menyepakati pertemuan (kontrak);
menlengkapi kontrak, menyepakati masalah pasien, mengakhiri
perkenalamn
3. Orientasi
Fase ini dilakukan pada awal setiap pertemuan kedua dan seterusnya.
tujuan : mengvalidasi keakuratan data, rencana yang telah dibuat dengan
keadaan pasien dan mengevaluasi hasil tindakan yang lalu.
hal yang harus diperhatikan: memberi salam, mengvalidasi keadaan
pasien, mengingatkan kontrak.
4. Fase kerja
Merupakan inti hubungan antara perawat-klien yang terkait erat dengan
pelaksanaan rencana tindakan keperawatan yang dilaksanakan sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai
5. Fase terminasi
Merupakan akhir dari setiap pertemuan perawat dengan pasien
klasifikasi terminasi:
1) Terminasi sementara: akhir dari setiap pertemuan perawat dengan
pasien, terdiri dari tahap evaluasi hasil, tahap tindak lanjut dan tahap
untuk kontrak yang akan datang.
2) Terminasi akhir: terjadi jika pasien akan pulang dari rumah sakit
atau perawat selesai praktek. isi percakapan antara perawat dengan
pasien meliputi tahap evaluasi akhir, isi percakapan tindak lanjut dan
tahap eksplorasi perasaan.
- Langkah-langkah teknik menjalin hubungan dengan klien
1. Mendengar dengan penuh perhatian
2. Menunjukan penerima
3. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan
4. Mengulang ucapan pasien dengan kata-kata
5. Mengklarifikasi
6. Memfokuskan
7. Menyatakan hasil observasi
8. Menawarkan informasi
9. Diam
10. Meringkas
11. Memberikan Penghargaan
12. Menawarkan diri
13. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
14. Menganjurkan klien untuk menguraikan persepsi
15. Perenungan

II. Lampiran Naskah

Pasien barnama Nn “M” umur 19 tahun adalah seorang pelajar. Masuk rumah
sakit dalam keadaan lemah dan kesadaran samnolen,klien di duga diare dehidrasi
berdasarkan data yang di terima dari surat rujukan puskesmas. Klien datang
bersama ibu dan ayahnya datang ke ruangan IGD menggunakan brankar dan
langsung di tangani oleh perawat dan perawat lainnya (perawat memindahkan
klien ketempat tidur, memasang infus, dan mengukur TTV klien yang di
lakukan oleh Perawat II , III , IV sementara Perawat I mengambil data klien)

III. Lampiran Sop komunikasi teraupeutik diruangan IGD

1. Orientasi

Perawat I : pagi bapak dan ibu, benar anda keluarga dari pasien Nn.Mansye

Ibu klien : ya sus, kenapa?bagaimana keadaan anak kami, nanti dia masuk
3di ruangan mana?
Perawat I : keadaanya saat ini masih lemah bapak dan ibu, dia dehidrasi
berat apa lagi dia diare, anak bapak dan ibu nanti akan masuk ruangan interna.
Oh ia sejak kapan anak bapak dan ibu keadaanya lemah dan kira- kira sudah
berapa kali dia buang air besar?
Ibu klien : baru kemarin sus dia seperti ini, saya kaget saat dia BAB terus,
mungkin sekitar 7 kali dan hari ini sekitar 4 kali, kadang dia juga muntah.
Perawat I : terakhir sebelum masuk rumah sakit, makanan apa yang dia
makan ?
Ibu klien : setahu saya sejak dia pulang dari sekolah dia sudah seperti
ini,tapi dia sering jajan di kantin sekolah sus.

Perawat I : terima kasih bu atas informasinya, silahkan tunggu ya bu, nanti


kami antar ke ruangan rawat inap.

Ibu klien : iya sus.

2. Fase kerja
Perawat I mulai membicarakan kasus pasien baru dengan Perawat II
Perawat II : saya sudah berdiskusi dengan dokter dan kepala ruangan,
dokter mendiagnosa klien diare dehidrasi, oleh sebab itu, klien sudah tepat di
ruangan interna berdasarkan data klien dan diagnosa penyakitnya, sebaiknya
segera hubungi, ruangan interna.
Pearawat I : baiklah, saya akan hubungi ruangan interna
Perawat II : sediakan persiapan klien ,beritahu keluarga klien anaknya akan
di bawah ke ruangan interna ( Instruksi kepada Perawat III dan Perawat IV ).
Perawat III : mari bapak dan ibu, ikut saya ke ruang rawat inap,silahkan
bawa barang barang ibu dan bapak
Ayah klien : baik sus( klien dan keluarganya segera di antar ke ruangan
interna sementara di ruangan interna menyiapkan ruangan untuk klien ).
Perawat I : segera antar klien ke ruang interna, tempatnya sudah siap.
Perawat III : baiklah (Perawat mengantar klien dan keluarganya ke ruangan
interna).

3. fase terminasi

Perawat IV : (klien tiba di ruangan interna dan di sambut oleh perawat IV)
dari ruangan IGD? Pasien diare ?

Perawat III : iya ini dari ruangan IGD, ini PBM yang di laporkan tadi.

Perawat IV : saya cek dulu, bapak dan ibu keluarganya?

Ibu dan ayah klien : iya sus.

Perawat IV : Nn. Mansye umur 19 tahun.

Perawat III : iya data sudah betul, klien di kamar berapa ?


Perawat IV : oh iya, suster siti silahkan antar klien ke kamar 2 sebelah kanan
(klien masuk di ruangan).

Perawat III : kami permisi ya bu,ini perawat dari interna yang akan merawat
anak bapak dan ibu mulai saat ini sampai keluar dari rumah sakit .

Ibu dan ayah klien : iya. terimah kasih sus.

B. Diagnosa

Perawat I : klien bernama Mansye masuk ke rumah sakit dengan diagnosa medis
diare dehidrasi, diagnosa keperawatan gangguan keseimbangan cairan dan elaktrolit
adapun data yang didapatkan :

- keluarga klien mengatakan klien BAB 7x/ hari

- keluarga klien mengatakan klien kadang muntah

- mulut klien tampak kering.

- klien merasa lemah, dan lesu.

-mata klien tampak cekung.

- Ttv:

-S : 37,5 0c

- N : 110 x

- Td : 130/90 mmhg

- P : 28 x/m

Perawat II : Kaji klien lebih lanjut, perawat IV anda bisa atur input dan output
klien agar kesadaran klien kembali normal.

Perawat I : baik nanti saya akan bagi tugas untuk tindakan selanjutnya.

2. fase kerja

Perawat I, II , III , IV masuk di kamar klien, mengobservasi keadaan klien.


Perawat I : pagi bapak dan ibu, perkenalkan saya suster Yoan dan ini teman-
teman saya yang akan merawat anak ibu, baiklah bapak dan ibu kami minta tolong
untuk kerja samanya dalam penyembuhan anak bapak dan ibu, kami mau tanya
tentang keluhan klien ?

Ibu dan bapak klien : iya sus, silahkan.

Perawat I : dari keluhan-keluhan tentang anak bapak dan ibu saat pertama msuk
kerumah sakit ini menyatakan anak ibu BAB 7 kali, kadang muntah, dan susah untuk
makan mungkin ada keluhan lain ?

Ibu dan bapak klien : Dia sulit minum sus, kadang BAB di tempat tidur ? saya
kadang bingung dan khawatir, akan menggangu pasien yang lain.

Perawat IV : Ibu dan bapak tak usah khawatir, dia sudah di pasangkan infus
sebagai pengganti cairan anak bapak dan ibu yang hilang saat BAB, muntah dan
berkeringat, nanti kami sediakan pispot dan cara pemakaiannya supaya ibu dan bapak
tidak repot, oh ya bu pak, ini tetesan cairannya sengaja di percepat 30 tetes / menit , di
berikan tetesan seperti itu, karena anak bapak dan ibu banyak kehilangan cairan dan
cairan ini satu- satunya yang mengganti cairan anak bapak ibu, apalagi keadaannya
lemah dan tak bisa minum, nanti kami akan atur kembali tetesan cairannya setelah
keadaan anak bapak dan ibu mulai membaik

3. fase terminasi

Perawat III : baiklah bapak dan ibu, kami sudah mengetahui masalah
keperawatan anak bapak dan ibu, saya akan merencanakan tindakan apa yang
efektif untuk penyembuhan anak bapak dan ibu. Oh ya bapak dan ibu Mohon
bantuannya, bapak dan ibu kan setiap saat dengan klien, kami tidak kontrol
klien setiap 24 jam jadi bapak dan ibu bisa beritahu kami, berapa kali dia
muntah, BAB, dan BAK selama satu hari, karena hal ini sangat membantu
penyembuhannya.

Bapak dan Ibu klien : baik sus.

Perawat III dan IV : nanti teman saya yg dinas malam yang akan
membantu bapak dan ibu,saya permisi dulu ya bapak dan ibu, nanti saya akan
kembali keruangan bapak dan ibu lagi.

Anda mungkin juga menyukai