“ANTIKOAGULAN”
Disusun oleh:
APRIL/2019
i
Daftar Isi
BAB I................................................................................................................................2
PENDAHULUAN………………………………………………………………………2
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………..2
B. Tujuan………………………………………………………………………………………………………………..3
C. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………..3
BAB II........................................................................................................................…4
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................4
DASAR TEORI……………………………………………………………………………………………………4
BAB III...................................................................................................................…….7
METODE PRAKTIKUM............................................................................................7
3.1 Alat dan Bahan…………………………………………………………………………………………………….7
3.2 Prosedur Kerja:……………………………………………………………………………………………………8
BAB IV.........................................................................................................................9
HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................9
4.1 HASIL………………………………………………………………………………………………………………….9
4.2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………12
BAB V.........................................................................................................................15
KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………………..15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................16
LAMPIRAN...............................................................................................................17
Lampiran 1……………………………………………………………………………………………………………… 17
Lampiran II……………………………………………………………………………………………………………….21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Langsung (direk) pada pembekuan darah dan antitrombin III baik in vivo
maupun in vitro, contohnya adalah heparin.
Heparin adalah golongan obat antikoagulan parenteral, digunakan
untuk pengobatan awal trombosis vena dan embolisme pulmoner
karena onset kerjanya yang cepat. Pasien yang mengalami
tromboembolisme berulang dapat diberikan heparin dalam jangka
panjang (meskipun mendapat antikoagulasi oral yang memadai),
contohnya adalah pasien dengan sindrom Trousseau. Heparin
digunakan pada penanganan awal pasien dengan angina tidak stabil
atau infark miokardial akut, selama dan setelah angioplasti koroner
atau pemasangan stent dan selama pembedahan yang memerlukan
operasi bypass kardiopulmoner. Heparin juga digunakan untuk
mengobati pasien tertentu dengan koagulasi intravaskuler yang
menyebar. Heparin bekerja dengan cara mengikat antitrombin III
membentuk kompleks yang berafinitas lebih besar dari antitrombin III
3
sendiri, terhadap beberapa faktor pembekuan darah aktif, terutama
trombin dan faktor Xa. Oleh karena itu heparin mempercepat
inaktivasi faktor pembekuan darah. Dosis kecil heparin dengan AT-III
menginaktivasi faktor Xa dan mencegah pembekuan dengan
mencegah perubahan protrombin menjadi trombin. Heparin dengan
jumlah yang lebih besar bersama AT-III menghambat pembekuan
dengan menginaktivasi trombin dan faktor-faktor pembekuan
sebelumnya, sehingga mencegah perubahan fibrinogen menjadi fibrin.
Heparin juga menginaktivasi faktor XIIIa dam mencegah terbentuknya
bekuan fibrin yang stabil.
2. Tidak langsung (indirek) mempunyai khasiat menghambat pembekuan
darah dengan memutuskan hubungan antara faktor pembekuan yang
dibentuk di hati yang memerlukan adanya vitamin K, bekerja secara in vivo,
contohnya adalah antikoagulan oral.
4
Antikoagulan bekerja sesuai dengan jenisnya masing- masing untuk
menghambat terjadinya pembekuan darah, maka beberapa jenis antikoagulan bekerja
dengan mengikat atau menurunkan jumlah agen–agen tertentu seperti trombosit.
Beberapa jenis antikoagulan bahkan bekerja dengan mengikat enzim- enzim tertentu
seperti kalium dan lainnya untuk kemudian dibuang melalui proses ekskresi sehingga
mencegah terjadinya penggumpalan darah. Beberapa keluhan yang dialami setelah
mengkonsumsi obat antikoagulan antara lain adalah sebagai berikut:
5
BAB III
METODE PRAKTIKUM
6
Sebelum digunakan hewan tersebut harus terlebih dahulu ditimbang.
Diberikan tanda pada bagian hewan tertentu dari hewan coba untuk
menyatakan berat hewan coba.
Hitunglah dosis pemberian obat antikoagulan dan VAO sebelum diberikan
Injeksikan hewan percobaan dengan obat antikoagulan. - 30 menit setelah di
injeksi, potong ekor mencit dengan alat pemotong yang tajam kira-kira 1 cm
dari ujung paling distal.
Setelah ekor dipotong, cepat-cepat celupkan ekor mencit ke dalam NaCl
Fisiologis.
Catat waktu pendarahan mulai pada saat memotong ekor sampai darah
berhenti mengalir.
Bandingkan waktu pendarahan antara kontrol dengan perlakuan antara
kelompok-kelompok obat lain.
Bahas hasil dan simpulkan.
7
BAB IV
4.1 HASIL
Tabel Pengamatan aktivitas
2D
(Suspensi Warfarin) Waktu berentinya darah mengalir 10:48.00
3D
(Heparin) Waktu berentinya darah mengalir 30:00.00
4D
(Suspensi Waktu berentinya darah mengalir 04:41.02
Lopidogrel)
Berat mencit =
0,9
Na CMC 0,1% =
100 ml
→ 0,05 g
❑ 50 ml
8
Kelompok 2D (Suspensi warfarin)
Berat Mencit = 31 g
Dosis Manusia = 5 mg
Konsentrasi Suspensi = 2 mg / 5 ml
1 tablet = 2 mg
3
HED = Dosis Hewan x
37
5 3
= Dosis Hewan x
60 37
5 3
Dosis Hewan = x
60 37
185
=
180
= 1,028 mg/ kg
Kelompok 3D ( Heparin )
Berat mencit = 27 g
Pemberian = Ip
km hewan
HED = Dosis Hewan x ( )
kmmanusia
9
10.000iu
= = dosis hewan x 0,081
60 kg
VAO = 0,01 ml
Konsentrasi = 75 mg/ 5 ml
manusia( km)
Dosis Hewan = HED x [ ]
hewan(km)
300 mg 37
= x[ ]
600 kg 3
37
=5x[ ]
3
= 5 x 12,3
= 61,5 mg/kg
0,026 x 61,5
=
75 /5
1,599
=
15
10
= 0,10 mg/ml
0,1 g
· Na CMC = = 0,05 g
100 ml
· Na CMC = 100 ml
4.2 PEMBAHASAN
Antikoagulan adalah sebuah zat / bahan yang digunakan untuk mencegah
pembekuan atau penggumpalan darah. Antikoagulan bertujuan agar darah tidak
membeku, sehingga kondisi darah dapat dipertahankan dalam lama waktu
tertentu.Antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah dengan jalan
menghambat pembentukan atau menghambat fungsi beberapa faktor pembekuan
darah. Antikoagulan digunakan pada keadaan dimana terdapat peningkatan
kecenderungan darah untuk membeku. Misalnya pada thrombosis. Karena pada
trombosis coroner. (infarkmiokard), sebagian otot jantung mati akibat penyaluran
darah ke bagian tersebut terhalang oleh trombus di salah satu cabangnya.
Antikoagulan juga digunakan untuk profilaksi atau pengobatan gangguan
tromboemboli
Pada penelitian ini digunakan satu mencit pada setiap kelompok yang
masing-masingnya diberikan obat dengan dosis yang berbeda sesuai dengan bobot
badan masing-masing mencit. Mencit kelompok kontrol diinjeksikan dengan Na
11
CMC sedangkan mencit kelompok lainnya disuntikkan dengan heparin, warfarin dan
clopidogrel dalam dosis tertentu. Pemberian obat ini berguna untuk memperpanjang
atau mempersingkat waktu pendarahan. Heparin digunakan sebagai salah satunya
karena merupakan antikoagulan yang sangat efektif dalam mempercepat proses
aktivasi antitrombin, sehingga dapat menghambat proteasefaktor pembekuan darah.
Onset antikoagulan heparin langsung didapatkan setelah injeksi dilakukan. Dimana
heparin bekerja dengan cara menghentikan pembentukan trombin dari prothrombin
sehingga dapat menghentikan atau menghambat pembentukan fibrin dari fibrinogen
di dalam darah. Sehingga darah sukar membeku. Dosis heparin yang diberikan
kepada mencit kelompok 3 adalah sebesar 10.000 iu/ 60kg BB atau sebesar 0.01 ml.
Dosis warfarin yang diberikan kepada mencit pada kelompok kami 2D adalah sebesar
1,028 mg/kg BB atau sebesar 0.075 ml. Sedangkan untuk clopidogrelnya diberikan
sebesar 0,10 mg/ml BB pada kelompok 4. Serta hewan kontrol yang berfungsi
sebagai pembanding hanya diberikan NaCMC. Hal ini dilakukan agar pengamatan
nantinya dapat memberikan hasil yang cukup signifikan sehingga dapat dengan
mudah membandingkan efek dari masing-masing obat antikoagulan maupun
koagulan yang telah disuntikkan ke hewan percobaan (mencit). Dalam penelitian ini
diamati efek dari obat dalam berbagai dosis terhadap waktu pendarahan dan waktu
pembekuan darah hewan percobaan. Dari hasil percobaan didapatkan data yang
cukup beragam pada masing-masing kelompok hewan percobaan. Hal ini diduga
disebabkan oleh keseragaman individu dan kondisi fisiologis dari masing-masing
individu hewan percobaan selama perlakuan dan dapat juga dipengaruhi oleh hal lain
seperti keadaan lingkungan, posisi ekor, dan cara pemotongan ekor.
12
disuntikkan heparin. Selisihnya yaitu kurang lebih 20 menit setelah bleeding time
mencit yang diinjeksikan heparin berhenti.Seharusnya bleeding time pada mencit
yang diberikan heparin lebih lama dibandingkan dengan kontrol, karena fungsi
heparin adalah sebagai antikoagulan yang dihambat pembekuan darahnya. Sedangkan
mencit kontrol tidak mendapat perlakuan yang begitu spesifik karena hanya
dinjeksikan NaCMC saja, oleh karena itu pada proses pembekuan darahnya tidak
terhambat dan waktu yang dibutuhkan agar darah membeku cukup cepat
dibandingkan dengan kelompok heparin,
13
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini yaitu antikoagulan adalah sebuah
zat / bahan yang digunakan dengan tujuan untuk mencegah pembekuan atau
penggumpalan darah. Beberapa contoh obat yang termasuk antikoagulan yaitu
heparin, warfarin dan cloidogrel. Waktu yang diperlukan untuk darah mengalami
pembekuan pada ekor mencit setiap kelompok berbeda-beda karena diberikan obat
yang berbeda. Obat tersebut memiliki waktu paruh dan waktu maksimum obat
diabsorbsi oleh tubuh yang berbeda pula.
14
DAFTAR PUSTAKA
Gilman, A. & Goodman, L. 2007. Goodman & Gilman; Manual Farmakologi dan
Terapi. Edisi XI. Jakarta: penerbit buku kedokteran EGC.
Katzung, B. G. 2011. Farmakologi dasar dan klinik. Edisi XII. Jakarta: penerbit buku
kedokteran EGC.
Jakarta.
15
LAMPIRAN
Lampiran 1
Foto saat praktikum berlangsung
16
17
18
19
Lampiran II
Pembagian tugas untuk masing-masing kelompok
Rute Pemberian /
Kelompok Nama Obat
Keterangan
2 Warfarin Oral
3 Heparin Intraperitoneal
4 Clopidogrel Oral
20