Anda di halaman 1dari 3

BAGAIMANA PATOGEN MENYEBABKAN PENYAKIT

1. VIRUS

Patogenesis adalah suatu proses dimana infeksi virus dapat berkembang menjadi penyakit
infeksi. Mekanisme patogenesis termasuk (i) Cara masuk virus ke dalam tubuh, (ii) Replikasi
pada lokasi infeksi, (iii) Penyebaran virus dan multiplikasinya pada organ target dimana
penyakit infeksi tersebut terladi, dan (iv) Diseminasi virus secara sistemik ke organ-organ
lain di seluruh tubuh.
Tahap-tahap penyebaran virus dlam tubuh penderita terdiri dari :
I. Virus masuk melalui pintu masuk virus ke dalam tubuh
Virus dapat menginfeksi tubuh melalui beberapa cara yaitu melalui udara, makanan,
gigitan binatang dan bahan terkontaminasi lainnya. Pintu masuk virus ke dalam tubuh dapat
melalui kulit, saluran pernapasan, saluran pencernaan, saluran darah, saluran urogenital dan
plasenta. Pada tahap infeksi lokal ini kemungkinan gejala infeksi sudah mulai terlihat, baik
gejala subklinik maupun infeksi ringan tergantung pada konsentrasi virus, infektifitas dan
virulensi virus.
II. Replikasi lokal dan penyebaran lokal
Setelah virus masuk ke dalam sel, virus akan bereplikasi pada sel yang terinfeksi,
kemudian dapat menginfeksi sel-sel yang berada disekitarnya baik secara ekstraselular
maupun secara intraselular. Penyebaran secara ekstraselular adalah virus keluar dari sel yang
terinfeksi melalui cairan ekstraselular atau cairan limfa dan sel limfosit atau makrofag, yang
kemudian menginfeksi sel yang ada di sekitarnya. Sedangkan penyebaran secara intraselular
terjadi melalui proses fusi dari beberapa sel yang terinfeksi di sekitarnya.
III. Multiplikasi virus pada organ sasaran
Multiplikasi virus dapat terus berlangsung sehingga menyebabkan infeksi lokal.
Infeksi virus sendiri dibagi menjadi infeksi litik dan infeksi laten.
a. Infeksi Litik virus
Pada infeksi litik, virus dapat membunuh sel hospesnya dengan cara melisis,
memecah sel hospes ataupun merusak jaringan sel hospesnya. Ketika hal itu terjadi,
maka partikel-partikel virus yang baru akan dibebaskan. Adanya perkembangbiakan
virus dapat diketahui melalui timbulnya efek sitopatogenik dan terbentuknya badan
inklusi pada sel yang terinfeksi.
b. Infeksi Laten Virus
Pada infeksi laten, virus dapat hidup di dalam sel hospes tanpa memproduksi
partikel virus baru. Pada infeksi jenis ini, tidak ada kerusakan yang terjadi pada sel
hospes. Infeksi laten terjadi ketika virus memasuki ujung saraf sensorik. Virion
kemudian ditransportasi ke inti sel neuron di ganglia sensorik. Virion dalam neuron
yang terinfeksi akan bereplikasi menghasilkan progeni atau virus akan memasuki
keadaan laten tak bereplikasi. Neuron yang terinfeksi akan mengirim balik virus
progeni ke lokasi kulit tempat dilepaskannya virion sebelumnya dan menginfeksi sel
epitel yang berdekatan dengan ujung saraf, sehingga terjadi penyebaran virus dan jejas
sel.
IV. Diseminasi virus melalui pembuluh darah
Replikasi dan multiplikasi virus di organ tempat terjadinya infeksi, dapat
berhubungan dengan saluran darah atau saluran saraf tepi sehingga menyebabkan terjadinya
penyebaran virus ke seluruh tubuh sehingga menimbulkan kelainan-kelainan pada organ
tubuh lain.
2. BAKTERI

A. Bakteri Masuk Ke Dalam Tubuh

Organ Tempat Pelekatan Bakteri

I. Membran mukosa
a. Saluran pernafasan (paling sering)b. Saluran pencernaan: bakteri masuk
melalui air, makanan, jari kotor dsb. Bakteri tahan thd asam lambung, enzim
dan empedu
b. Saluran kencing: penularan penyakit seksuak
c. Konjungtiva: membran yg melapisi bola mata

 Kulit

Bakteri tidak bisa terpenetrasi pada sel kulit yg sehat. Beberapa mikroba dapat
menyerang melalui folikel rambut & kelenjar keringat Beberapa fungi dapat
tumbuh pada kulit karena mampu memproduksi enzim keratinase

 Organ dalam

Mikroba dapat langsung beradhesi pada organ di bawah kulit atau


membran mukosa melalui rute parenteral. Ex: injeksi, gigitan, luka, sayatan,
bedah dsb. Beberapa mikroba hanya dpt menimbulkan penyakit apabila masuk via
rute parenteral Ex: Streptococcus pneumoniae menyebabkan pneumonia bila
terhirup; jika tertelan tidak menimbulkan penyakit.
B. Adhesi-Kolonisasi

Adhesi merupakan proses bakteri menempel pada permukaan sel inang, pelekatan
terjadi pada sel epitel. Adhesi bakteri ke permukaan sel inang memerlukan protein
adhesin. Adhesin dibagi menjadi 2: fimbrial dan afimbrial

C. Invasi

Invasi merupakan proses bakteri masuk ke dalam sel inang/jaringan dan menyebar
ke seluruh tubuh; akses yang lebih mendalam dari bakteri supaya dapat memulai proses
infeksi. Dibagi menjadi 2: ekstraseluler dan intraseluler

1. Invasi ekstraseluler terjadi apabila mikroba merusak barrier jaringan untuk menyebar
ke dalam ke dalam tubuh inang baik melalui peredaran darah maupun limfa.

2. Invasi intraseluler terjadi apabila mikroba benar-benar berpenetrasi dalam sel inang
dan hidup di dalamnya. Sebagian besar bakteri gram negatif dan positif patogen
mempunyai kemampuan ini

D. Kehidupan intraseluler

Setelah invasi, mikroba mampu bertahan hidup dan berkembang biak dalam sel
inang Mikroba mampu hidup dalam 2 tipe sel inang:

 Non-fagositik sel: sel epitel, sel endoteliat


 Fagositik sel: makrofag, neutrofil

Bakteri bertahan hidup pada sitosol, vakuola makanan (lisosom), vakuola. Bakteri
dapat membunuh sel inang dgn cara:

 Menurunkan pH vakuola
 Produksi enzim protease

Dalam mempertahankan hidup, bakteri harus dapat bersaing utk mendapatkan


nutrisi. Fe (besi) adalah nutrisi penting yg dibutuhkan dalam proses infeksi. Fe diperlukan
sebagai Ko-faktor berbagai macam enzim metabolic. Konsentrasi besi utk pertumbuhan
bakteri 0.4- 4 μmol/L. Fe yg diperlukan adalah Fe3+ dalam bentuk bebas yg ada dalam
bentuk hidroksida, karbonat dan fosfat.Fe3+ dalam darah, limfa dan cairan ekstraseluler
sangat rendah10-18 mol/L. Sebagian besar besi dalam tubuh berada dalam bentuk
hemoglobin dan myoglobin shg tidak dapat digunakan bakteri

Anda mungkin juga menyukai