Anda di halaman 1dari 20

Proposal Penelitian

ANC
(Antenatal Care)

DISUSUN OLEH :
SENITA KHOMARIAH
16.089

AKADEMI KEPERAWATAN IV/ DIPONEGORO


SEMARANG
TAHUN 2015/2016

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini angka kematian maternal dan neonatal di Indonesia masih tinggi

yaitu 334/1000 kelahiran hidup dan 21,8/1000 kelahiran hidup. Salah satu faktor

penting dalam upaya penurunan angka kematian tersebut yaitu penyediaan

pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas dekat dengan

masyarakat masih belum terlaksana dengan baik. Untuk itu pemerintah

merencanakan Making Pregnancy Safer atau MPS, yang pada dasarnya

menekankan pada penyediaan pelayanan kesehatan maternal atau neonatal yang

cost-effective yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, penanganan

komplikasi obstetric dan neonatal serta pencegahan kehamilan yang tidak

diinginkan dan penanganan komplikasi abortus (Saifuddin, 2002).

Di antara target Indonesia 2010 adalah Angka Kematian Ibu (AKI)

125/100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) 15/1.000

kelahiran hidup Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun

2002-2003 AKI di Indonesia 307/100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB

45/1.000 kelahiran hidup . Di Sumatera Barat, menurut Survei Demografi

Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2005 AKI berkisar 240/100.000

kelahiran hidup dan AKB 38/1.000 kelahiran hidup (Dinkes Sumbar, 2006). Di

Padang pada tahun 2006 didapat 42 kasus kematian perinatal dari 15.586

kelahiran hidup (3/1.000 kelahiran hidup). Untuk kematian maternal ada 7 kasus

2
kematian ibu dari 15.586 kelahiran hidup (45/100.000 kelahiran hidup). Penyebab

kematian perinatal terbanyak yaitu: BBLR (33%), asfiksia (24%) dan kematian

ibu karena eklampsia (17%) (DKK Padang, 2007).

Untuk mencapai target tersebut bidan sebagai petugas kesehatan profesional

harus berperan aktif dalam mendukung upaya penurunan angka kematian ibu dan

angka kematian perinatal dengan meningkatkan upaya pelayanan kesehatan

reproduksi, khususnya pelayanan kesehatan ibu /maternal sejak masa kehamilan

(antenatal), masa persalinan (intranatal), masa nifas (postnatal) dan pelayanan

bayi baru lahir. Selain itu, kemampuan bidan dalam menerapkan manajemen

asuhan kebidanan sejak antenatal sampai akhir masa nifas, serta pada bayi baru

lahir secara komprehensif dan menyeluruh menggambarkan mutu pelayanan

bidan yang profesional (Prawirohardjo, 2002).

ANC (Antenatal Care) yaitu suatu program yang terencana berupa observasi,

edukasi dan penggunaan medic pada ibu hamil untuk memperoleh suatu proses

kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.

Untuk memberikan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang

berkualitas dibutuhkan tersedianya tenaga yang terampil dan didukung dengan

sarana dan prasarana yang memadai.

Asuhan kebidanan pada ibu hamil merupakan suatu pengawasan pada ibu

hamil yang bertujuan untuk menyiapkan ibu hamil sebaik-baiknya, baik fisik

maupun mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan

dan masa nifas sehingga keadaan ibu post partum tetap sehat dan normal.

3
Menurut Saifuddin (2002), tujuan ANC yaitu menjaga agar ibu sehat selama

masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan

sehat, memantau kemungkinan adanya resiko-resiko kehamilan, dan

merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap resiko tinggi, menurunkan

morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.

Program pemerintah mewujudkan Indonesia Sehat 2010 adalah suatu

program untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas dalam dunia

kesehatan. Pemerintah menggerakkan program ini sejak tahun 2008, dan pada

tahun 2009 ini angka mortalitas dan morbiditas terbukti berkurang.

Dalam rangka mensukseskan program pemerintah untuk mewujudkan

Indonesia Sehat 2010, serta mengurani AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB

(Angka Kematian Bayi) maka setiap ibu hamil harus selalu diperhatikan

kesehatannya. Karena itu kami mengambil kasus ANC pada ibu hamil normal,

sehubungan dengan meningkatnya angka ibu hamil yang memeriksa

kehamilannya di PUSTU Sarang Mandi.

Pemeriksaan ibu hamil atau yang kita kenal dengan ANC (Antenatal Care)

mencakup beberapa aspek yaitu: pengkajian data yang berisikan data subjektif

yang didapatkan melalui anamnesa pada pasien serta data objektif yang

didapatkan dari pemeriksaan; interpretasi data; intervensi; implementasi dan

evaluasi (Saiffudin, 2002).

Dengan adanya pemeriksaan ibu hamil ini diharapkan ibu dapat mengetahui

keadaan kehamilannya serta mampu mengimplementasikan pengetahuan yang

telah didapat dari ANC yang diberikan.

4
B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kehamilan?

2. Bagaimana cara pemantauan dan pengawasan selama masa kehamilan?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan

keadaan di lahan praktik serta mampu melaksanakan pengawasan kehamilan

(Antenatal Care) dan asuhan kebidanan pada ibu hamil secara komprehensif

dan tepat sehingga menambah pengetahuan mahasiswa.

2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui tentang kehamilan

2. Mengetahui bagaimana cara pemantauan dan pengawasan selama

kehamilan.

D. Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

Diharapkan dapat menambah pengetahuan bagaimana cara melakukan

pemeriksaan antenatal care dan apa saja yang perlu diinformasikan kepada ibu

hamil dan dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu yang sudah

didapatkan selama proses pendidikan khususnya tentang ANC.

5
2. Bagi Lahan Praktik

Diharapkan dapat meningkatkan pelayanan Antenatal Care bagi ibu hamil

agar kesehatan ibu dan janin dapat terus dipantau, supaya kesehatan ANC

dapat terpenuhi dengan baik.

3. Bagi Akademik

Diharapkan dapat meningkatkan kulitas pembelajaran serta menyamaratakan

pembimbingan dalam pembuatan makalah agar tidak terjadi perbedaan

pendapat.

4. Bagi Pasien (Masyarakat)

Dapat mengetahui bagaimana asuhan kebidanan yang harus dilakukan pada

ibu hamil.

6
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Kehamilan

1. Defenisi

Kehamilan adalah masa di mulai dari konsepsi sampai lahir janin yang

lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari

haid pertama hari terakhir (Syafuddin, 2002 : 89).

Kehamilan adalah suatu proses mata rantai yang berkesinambungan

terdiri dari ovulasi (pelepasan ovum), migrasi spermatozoa dan ovum,

konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi, pembentukan plasenta tumbuh

kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 1998 : 95).

Proses Terjadinya Kehamilan

Kehamilan merupakan mata rantai yang berksinambungan terdiri dari

ovulasi, terjadinya migrasi spermatozoa dan ovum, terjadinya konsepsi dan

pertumbuhan zigot, terjadinya nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan

plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Ida Bagus Gede

Manuaba, 1998 : 9).

2. Perubahan Fisiologi ibu hamil triwulan III

a. Uterus

Bila pertumbuhan janin normal pertumbuhan fundus uteri pada

kehamilan 28 minggu sekurang-kurangnya 25 cm, pada 32 minggu 27

7
cm, pada 36 minggu 30 cm.

Tinggi Fundus Uteri semenjak usia kehamilan 28 minggu :

1) Kehamilan 28 minggu 3 jari di atas pusat

2) Kehamilan 32 minggu 3 jari di bawah prossesus xypoideus

3) Kehamilan 40 minggu : kembali seperti usia 32 minggu yaitu

pertengahan prossesus xypoideus dengan pusat.

b. Ovarium

Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung corpus

luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya

plasenta yang sempurna sampai usia kehamilan 16 minggu.

c. Servik Uteri

Pada masa kehamilan mengalami perubahan karena hormone estrogen

pada servik banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10% jaringan

otot. Akibat kadar estrogen meningkat dengan adanya

hipervakularisasi maka konsistensi servik menjadi lunak.

d. Mamae

Mamae mengalami pertumbuhan dan perkembangan akibat pengaruh

hormone estrogen, hormone prolaktin sebagai persiapan laktasi. Pada

puting susu akan keluar cairan yang berasal dari kelenjer-kelenjer

asinus yang mulai bersekresi.

e. Dinding perut

Pada kehamilan lanjut akan timbul garis-garis memanjang atau serong

(striae gravidarum), kadang garis itu juga terdapat pada buah dada dan

8
paha. Pada seorang primigravida warnanya biru disebut striae livide,

pada multigavida disamping striae yang biru juga terdapat garis yang

putih mengkilat ialah parut (cikatrik) garis striae garavidarum pada

kehamilan yang lalu yang disebut juga striae albican.

f. Kulit

Selain striae garvidarum juga terdapat hiperpigmentasi antara lain

pada areola mamae. Papilla mame dan linea alba. Linea alba yang

tampak hitam disebut linea nigra. Hiperpigmentasi terkadang juga

terdapat pada kulit muka (pipi) disebut chloasma gravidarum,

umumnya setalah partus selesai maka gejala hiperpigmentasi ini akan

hilang.

3. Perubahan Psikologi Ibu Hamil Triwulan III

Selama kehamilan kebanyakan wanita mengalami perubahan

psikologis dan emosional. Namun tidak jarang ada wanita yang merasa

khawatir kalau menjadi masalah dengan kehamilan, kehilangan kecantikan

atau kemungkinan bayinya tidak normal.

Trimester III sering disebut masa menunggu dan waspada sebab saat

itu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Kadang-kadang ibu merasa

bayinya akan lahir cacat sehingga meningkatkanya kewaspadaan akan

menimbulkan tanda dan gejala persalinan.

9
Dukungan emosional yang dibutuhakan oleh ibu antara lain :

a. Menjelaskan pada ibu bahwa hasil pemeriksaan ibu dan janin baik, jadi

ibu tidak perlu cemas.

b. Menganjurkan ibu mendekatkan diri pada Tuhan semoga kehamilannya

berjalan dengan baik.

B. Pemantauan Dan Pengawasan Selama Kehamilan (Antenatal Care)

a. Definisi

Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama

ditujukan pada pertumbuhan dan perkembagan janin dalam rahim.

Pengawasan antenatal memberi manfaat dengan ditemukannya berbagai

kelainan yang menyertai hamil secara dini sehingga dapat diperhitungkan dan

dipersiakan langkahlangkah dalam pertolongan. persalinannya. (Manuaba,

1998 : 129)

b. Tujuan Antenatal Care

1) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat

kehamilan, persalinan dan nifas.

2) Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan

dan nifas.

3) Memberi nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan,

persalinan dan masa nifas.

4) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. (Manuaba,

1998 : 129)

10
c. Asuahan Pada Ibu Hamil

Yang dapat dilakukan pada setiap kali kunjungan adalah :

1) Mendengarkan dan berbicara pada ibu serta keluarganya agar terdapat

hubungan saling percaya

2) Melakukan pemeriksaan fisik, inspeksi, palapasi, auskultasi dan perkusi

dan pemeriksaan penunjang

3) Membantu setiap wanita hamil dan keluarganya untuk membuat rencana

kelahiran, temapat melahirkan, apa yang diperlukan oleh ibu dan bayinya

4) Membantu setiap ibu hamil dan keluarganya bersiap-siap untuk

menghadapi komplikasi berupa transportasi, keuangan, donor darah,

pengambilan keputusan pada setiap kunjungan

5) Melakukan pernafasan untuk kondisi persalinan di Rumah Sakit dengan

tindakan operasi Caesar bila ada penyulit

6) Meneliti dan mengobati komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam

jiwa

7) Meneliti apakah ada kehamilan ganda selama minggu ke- 28 serta letak

yang tidak normal setelah minggu ke-36

8) Memberi konseling pada ibu sesuai dengan kehamilannya, juga tentang

istirahat, perlunya konsumsi gizi yang baik selama hamil, perencanaan.

KB, tanda-tanda bahaya dan. pemberian ASI

9) Pemberian suntikan imunisasi TT

10) Memberikan tambahan mikro nutrisi, termasuk pemberian Fe, folate rutin

dan vitamin bila perlu.

11
11) Mengevaluasi riwayat, pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium untuk

mengetahui kenormalannya.

12) Jadwal kunjungan berikutnya.

13) Mendokumentasikan kunjungan tersebut dengan menggunakan catatan

SOAP.

d. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan

Wanita hamil sedikitnya memeriksakan kehamilannnya 4 x selama kehamilan

yaitu : setiap wanita hamil mengalami resiko kehamilan yang bisa

mengancam jiwanya, untuk itu perlu dianjurkan agar setiap :

1) Satu kali kunjungan selama trimester I (sebelum 14 minggu)

2) Satu kali kunjungan selama trimester II (minggu 14 - 28)

3) Dua kali kunjungan selama trimesrer III (minggu 28-36 dan sesudah

minggu ke-36)

e. Ibu hamil harus sering memeriksakan diri atau dikunjungi. Jika terdapat

masalah-masalah dan disarankan untuk dapat menemui bidan atau tenaga

kesehatan lainnya bila merasa tanda-tanda bahaya kehamilan seperti :

1) perdarahan pervaginam

2) sakit kepala yang hebat

3) penglihatan kabur

4) oedema pada tungkai dan jari

5) mauntah yang teralu hebat

6) nyeri perut yang hebat

7) demam tinggi

12
8) keluar cairan yang tiba-tiba dari vagina

f. Asuhan Standar Minimal TT

1) timbang berat badan

2) ukur tekanan darah

3) ukur tinggi fundus uteri

4) pemberian imunisasi TT lengkap

5) pemberian tablet besi, minimal 90 tablet selam kehamilan

6) tes terhadap penyakit menular seksual

7) temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

g. Pendidikan Kesehatan Pada Ibu Hamil

Pada ibu hamil diberikan nasehat untuk memelihara kesehatannya seperti :

1) Merokok

Bagi ibu hamil merokok dapat mempengaruhi berat badan bayi saat lahir,

dan kemungkinan memiliki berat badan bayi yang lebih rendah, karena itu

ibu hamil dinjurkan untuk tidak merokok.

2) Gerak Badan

Ibu hamil dianjurkan untuk cukup gerak badan, ini berguna untuk :

a) Sirkulasi darah menjadi naik, nafsu makan bertambah

b) Pencernaan akan lebih baik dan tidur lebih nyenyak

c) Gerak badan yang melelahkan dilarang untuk wanita hamil

d) Dianjurkan untuk berjalan pada pagi hari dalarn udara yang bersih dan

segar

3) Makanan (Diet) Ibu Hamil

13
Tabel 2.1

Anjurkan makan ibu dalam sehari dengan kalori 2300

dengan ukuran rumah tangga (URT)

Bahan
Ukuran Rumah Tngga Ibu Hamil (X)
Makanan
Nasi 1 piring = 200 gram 4
Daging 1 potong sebesar kotak korek api 50 gram 1,5
Tempe 1 potong sedang = 25 gram 4
Sayur 1 mangkok sedang = 100 gram 2
Buah 1 potong sedang 2
Susu 1 gelas = 250 cc 1
Minysk 4 sdm 4
Gula 2 sdm 5
Cairan 1 gelas = 250 cc 6
Gizi Ibu Hamil,Dep Kes RI, 1992

Banyak ibu hamil berpendapat bahwa selama hamil maka

dikurangi, karena takut janin menjadi besar sehingga sulit melahirkan.

Pendapat ini tidak mempunyai dasar, ibu hamil membutuhkan zat

makanan untuk pertumbuhan janin agar sehat dan ini diperoleh dari

makanan.

Makanan berfungsi untuk :

a) Pertumbuhan janin dan plasenta

b) Kenaikan metabolisme

4) Lingkungan

Bahaya polusi udara, air dan makanan terhadap wanita hamil dan janin

14
yang dikandungnya juga berpengaruh pada kelangsungan kehamilan

seperti perokok dekat ibu hamil (perokok pasif).

5) Coitus

Pada wanita hamil tidak dilarang melakukan hubungan suami istri kecuali

ibu yang sering abortus, perdarahan pervaginam. Pada minggu-minggu

terakhir coitus harus lebih hati-hati karena, dapat membahayakan rahim.

Bila ketuban sudah pecah dilarang melakukan hubungan suami istri.

Orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus.

6) Obat-obatan

Jika mungkin dihindari pemakaian obat-obatan selama hamil, terutama

dalam trimester I.

7) Istirahat dan tidur

Dianjurkan ibu hamil tidak mengunjungi tempat hiburan yang ramai, sesak

dan panas, karena akan berpengaruh terhadap pernafasan ibu bahkan bisa

terjadi pingsan. Kebutuhan istirahat 1-2 jam dan tidur 6-7 jam.

8) Perawatan Payudara

Sangat dianjurkan bahwa ibu hamil dapat memperhatikan kebersihan

(personal hygiene) karena kebersihan payudara sebagai sumber makanan

(ASI) untuk bayinya nanti.

9) Kesehatan Jiwa

Ketenangan jiwa ibu hamil penting sekali terutama dalam menghadapi

persalinan. Karena itu dianjurkan bukan hanya latihan fisik tetapi juga

latihan kejiwaan (sholat, mengaji, wirid pengajian) untuk mengahadapi

15
persalinan.

10) Personal Hygiene

Kebersihan ibu hamil sangat penting, ibu harus mandi 2-3 kali / hari dan

pakaian dalam diganti bila lembab.

11) Senam Hamil

Senam hamil bukan merupakan keharusan. Namun, dengan melakukan

senam hamil akan banyak memberi manfaat dalam membantu kelancaran

proses persalinan antara lain dapat melatih pernafasan dan relaksasi,

menguatkan otot-otot panggul dan perut, serta melatih cara mengedan

yang benar.

12) Sakit Pinggang

Sebagian besar disebabkan karena perubahan sikap tubuh pada kehamilan

yang lanjut, karena titik berat badan ke depan disebabkan karena

melonggarnya sendi-sendi panggul karena pengaruh hormone-hormon

kehamilan. Dengan istirahat, tidak menggunakan sepatu atau senadal yang

bertumit tinggi atau pemakaian korset maka keluhan dapat berkurang.

13) Persiapan Persalinan

Pendamping saat persalinan, transportasi menuju tempat persalinan, dana,

pakaian ibu dan bayi. (Pusdiknakes : 2003)

h. Keluhan-keluhan umum yang terjadi selama kehamilan

Keluhan-keluhan yang terjadi pada trimester III adalah :

1) Konstipasi

Akibat dari progesterone yang menigkat sehingga menyebabkan relaksasi

16
dari otot-otot besar serta gerak kerja dalam pencernaan yang menurun,

langkah-langkah menurunkan konstipasi :

a) Minum yang banyak 8 gelas sehari dan cairan hangat pada waktu

bangun tidur.

b) Istirahat yang cukup

c) Konsumsi makanan yang banyak mengandung serat

2) Kram Kaki

Langkah-langkah untuk meringankan kaki yang kram adalah :

a) Sikap tubuh yang baik untuk memperbaiki sirkulasi.

b) Mengangkat kaki lebih tinggi secara periodik terutama pada saat

istirahat.

c) Diet yang cukup kalsium dan fosfor

d) Memberikan kompres yang hangat pada otot kaki

3) Sering Buang Air Kecil

Disebabkan karena tekanan uterus pada kandung kemih. Anjurkan ibu

untuk mengosongkan kandung kencing jika terasa ingin buang air kecil,

perbayak minum pada siang hari dan batasi minum bahan diuretic alamiah

seperti teh, kopi, cola dengan cafein

4) Panas Dalam

Penyebabnya :

a) Tidak adanya ruang fungsional bagi lambung karena terdesak dan

terkompres oleh uterus yang membesar.

17
b) Kurang mengkonsumsi serat

Langkah untuk meringankannya :

(1) Banyak mengkonsumsi buah dan sayur

(2) Banyak minum air putih

(3) Hindari makanan yang meransang seperti minuman dingin

5) Oedema Tungkai

Adalah akibat dari sirkulasi vena yang meningkat didalam tungkai bawah

penanggulanganya :

a) menaikkan kaki terutarna pada saat istirahat

b) posisi miring saat berbaring

c) hindari berdiri terlalu lama

d) periksa tekanan darah ibu ke nakes (tensi)

e) lakukan pemeriksaan labor

6) Sesak Nafas

Disebabkan karena rahim yang membesar karena yang membesar

sehingga mendesak diafragma keatas, biasanya hal ini sering dirasakan ibu

setelah makan. Makan dengan porsi kecil tapi sering dapat mengurangi

sesak nafas.

7) Sakit Pinggang

Sebagian besar disebabkan kerena perubahan sikap tubuh pada kehamilan

yang lanjut, karena titik berat badan kedepan disebabkan karena

melonggarnya sendi-sendi panggul karena pengaruh homon-hormon

kehamilan. Dengan istirahat, tidak menggunakan sepatu atau sandal yang

18
bertumit tinggi atau pemakaian korset maka keluhan dapat berkurang.

8) Suplemen zat besi

a) zat besi paling baik dikonsumsi diantara waktu makan bersama, jus

jeruk mempercepat penyerapan dalam tubuh.

b) Menghidari untuk mengkonsumsinya bersamaan dengan teh, kopi dan

susu karena mengurangi absobsi zat besi

9) Pemberian Iminisasi TT Pada Ibu Hamil

Tabel 2.2

Jadwal Pemberian Suntikan Tetanus

No Imunisasi Interval Durasi Perlindungan


1 TT 1 Selama kunjungan antenatal -

pertama
2. TT 2 4 mgg setelah TT 1 3 th
3. TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 th
4. TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 th
5. TT 5 1 tahun setelah TT 4 th/seumur hidup
(Syaifudin, A 2002 : 91)

Daftar Pustaka

Ambarwati, Eny Retna, Wulandari, Diah. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas.

Yogyakarta : Nuha Medika.

Buku Pegangan Praktek Klinik. Asuhan Keperawatan Pada Anak Edisi I. Jakarta.

Cuningham, 2006. Nutrisi Bayi. Jakarta : EGC.

Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Profil tahun 2010.

Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang. 2010. Profil tahun 2010.

19
Manuaba, Ida Ayu Chandranita, Manuaba, Ida Bagus Gde Fajar, Manuaba Ida Bagus

Gde. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta : EGC.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta : EGC

Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodelogi Kesehatan Penelitian. Jakarta : EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo

Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal

dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Sastrawinata, Sulaiman. 2004. Ilmu Kesehatan Reproduksi Obstetri dan Patologi.

Jakarta : EGC.

Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Buku panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal

dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

20

Anda mungkin juga menyukai