PENDAHULUAN
d. Memanfaatkan Peluang
Manajemen proyek sangat membantu mengelola sebuah peluang untuk
dimanfaatkan bagi perkembangan perusahaan tanpa mengurangi nilai utam
a yang ingin dicapai perusahaan.
e. Mengelola Integrasi
Membuat proyek tetap konsisten dan tetap berada pada jalur yang tepat
dibutuhkan integrasi antara sistem, proses bisnis, dan organisasi. Kesinam
bungan antara 3 elemen tersebut membuat kunci dari nilai sebuah proyek t
etap terjaga, sehingga tujuan pun dapat tercapai. Manajemen proyek berper
an penting dalam mengidentifikasi dan mempertahankan integrasi.
i. Metode penjadwalan:
1. Diagram Batang
2. Jaringan Kerja (Network Planning) Terdiri Atas
Program Evaluation And Review Techniques (PERT)
Metode Jalur Kritis (Critical Path Method-CPM)
Predence Diagrammig Method (PDM)
3. Diagram Keseimbangan (Line Balance Diagram)
b. Kurva S
Kurva S merupakan grafik yang menggambarkan perkembangan suatu
proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang
direpresentasikan sebagai presentase kumulatif dari seluruh proses
pelaksanaan kegiatan proyek.
Kurva S dibuat berdasarkan nilai dan pekerjaannya berupa persentase
yang dibuat dan perbandingan dan biaya keseluruhan yang ada, kemudian
dikalikan 100%. Adapun manfaat dan kegunakan kurva S adalah sebagai
berikut:
4. Sebagai jadwal pelaksanaan kegiatan proyek.
5. Sebagai dasar untuk memanajemen keuangan proyek.
6. Untuk menghitung presentasi pekerjaan proyek.
7. Sebagai pedoman manajer proyek untuk mengambil kebijakan lebih
cepat agar pelaksanaan pekerjaan bisa selesai sesuai batas waktu
kontrak.
8. Untuk memanajemen pengadaan material.
9. Sebagai bahan laporan untuk proyek dari kontraktor kepada
manajemen konstruksi, konsultan pengawas atau owner sebagai
pemilik proyek.
9) Lingkaran
Event adalah saat dimulainya atau berakhirnya suatu kegiatan. Simbul y
ang digunakan biasanya berupa lingkaran atau ellips. Ruangan sebelah kiri
digunakan untuk memberi identitas dari event itu, biasanya berupa bilanga
n (tak berdimensi).
Simbol lingkaran menunjukkan suatu kejadian (event), baik kejadian ata
s berakhir atau selesainya suatu kegiatan tertentu atau kejadian dimulainya
kejadian yang lain jadi dalam hal ini berarti bahwa satu simbol lingkaran it
u sekaligus menunjukkan dua buah kejadian yaitu, kejadian selesainya keg
iatan yang satu serta dimulainya kegiatan yang lain. Titik awal dan akhir d
ari sebuah kegiatan karena itu dijabarkan dengan dua kejadian yang biasan
ya dikenal sebagai kejadian kepala dan ekor. Kegiatan-kegiatan yang bera
wal dari saat kejadian tertentu tidak dapat dimulai sampai kegiatan-kegiata
n yang berakhir pada kejadian yang sama diselesaikan.
1. Mulai dari event yang pertama kearah kanan menuju event yang
terakhir.
2. Dengan cara penjumlahan.
3. Apabila EET dari satu event tergantung oleh lebih dari satu kegiatan
maka yang menentukan adalah hasil penjumlahan yang terbesar.
FF = EET2 – EET1-durasi
FF = EET3 – EET2-durasi
Beberapa hal penting yang harus diketahui dalam penyusunan jadwal pada
Microsoft Project :
a. Finish to Start
Hubungan ketergantungan yang menyatakan bahwa suatu pekerjaan
bisa dilaksanakan setelah pekerjaan lain selesai.
b. Finish to Finish
Hubungan ketergantungan yang menyatakan bahwa suatu pekerjaan
harus selesai bersamaan dengan pekerjaan lain.
c. Start to Start
Hubungan ketergantungan yang menyatakan bahwa suatu pekerjaan
harus dimulai bersamaan dengan pekerjaan lain.
d. Start to Finish
Hubungan ketergantungan yang menyatakan bahwa suatu pekerjaan
baru boleh selesai setelah pekerjaan lain mulai dikerjakan.
e. Lag Time
Lag Time adalah tenggang waktu dalam bentuk bilangan positif, yang
ditulis setelah penentuan hubungan pekerjaan. Penulisan lag time
disimbolkan dengan tanda plus (+)
f. Lead Time
Lead Time adalah tenggang waktu dalam bentuk bilangan negatif, yang dit
ulis setelah penentuan hubungan pekerjaan. Penulisan lead time disim
bolkan dengan tanda minus (-)
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penyusunan Tugas Besar Manajemen Proyek
mengenai perencanaan Time Schedule Pekerjaan Perancangan Jembatan Beton
Prategang Air Ogan Pada Pier 5 Sampai Abutmen 2 Arah kayu Agung Kabupaten
Ogan Ilir Sumatera Selatan, penulis dapat mengambil kesimpulan dari
perhitungan penyusunan Time Schedule, yaitu;
1. Total durasi pekerjaan menggunakan metode CPM adalah 139 hari
dengan jalur kritis: Pekerjaan Penyediaan Tiang Pancang, Pemancangan
Tiang Pancang, Lantai Kerja Pilar, Pembesian Pilar, Pengecoran Pilar,
Pekerjaan Elastromer, Pemasangan Girder, Pembesian Diafragma,
Pengecoran Diafragma. Pengecoran Plat Deck, Pembesian Plat Lantai,
Pengecoran Plat Deck, Pekerjaan Pipa Drainase Pembesian Plat Lantai,
Pengecoran Plat Lantai, Pembesian Sandaran, Pengecoran Sandaran,
Pengecoran Trotoar, Laston Lapis Aus (AC WC), Laston Lapis Antara
(AC-BC), Lapis Perekat dan Pekerjaan Mata Kucing.
2. Total durasi pekerjaan menggunakan metode terhitung sejak tanggal 2
Januari 2020 sampai dengan tanggal 9 April 2020 dengan pekerjaan
kritis: Pekerjaan Timbunan Biasa dari Sumber Galian, Laston Lapis
Aus (AC WC), Laston Lapis Antara (AC-BC), Lapis Perekat,
Pengecoran Abutment, Pengecoran Plat Lantai, Pengecoran Diafragma,
Pengecoran Sandaran, Pengecoran Plat Deck, Pengecoran Trotoar,
Pekerjaan Lantai Kerja Abutment, Pemasangan Unit Pracetak Girder I,
Pembesian Plat Lantai, Pembesian Sandaran, Pembesian Abutment,
Pembesian Diafragma, Penyediaan Tiang Pancang, Pemancangan Tiang
Pancang, Pekerjaan Expantion Joint dan Pekerjaan Mata Kucing
4.2 Saran
Untuk menyempurnakan penulisan Tugas Besar ini kedepannya, maka
penulis memberikan beberapa saran dalam penyelesaian Tugas Besar ini,
diantaranya:
1. Dalam perhitungan durasi waktu harus dihitung dengan teliti dan sesuai
dengan nilai-nilai pada Analisa Harga Satuan dan Rencana Anggaran
Biaya.
2. Dalam pembuatan Jaringan Kerja, hendaknya diperhatikan durasi waktu
yang telah didapatkan dari perhitungan selanjutnya agar dipastikan
benar-benar tepat guna menghindari kesalahan dan pengulangan
pembuatan durasi.
3. Dalam pembuatan Barchat, perhatikan bobot yang telah dihitung agar
tidak salah dimasukkan dalam perhitungan selanjutnya, adapun dalam
pembuatan Kurva S perlu diperhatikan bentuk lekukan pada Kurva S
agar lekukan antara titik satu dan selanjutnya tida turun.
4. Dalam pembuatan Ganchart dan Jaringan kerja dengan menggunakan
PDM, penentuan prodesesor hendaknya diperkirakan sebaik mungkin
agar dapat mendapatkan total pekerjaan yang efektif dan efisien.