Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proyek merupakan suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu tertentu
dengan gabungan beberapa sumber daya yang dihimpun dalam suatu organisasi
sementara untuk melaksanakan suatu tugas atau sasaran tertentu yang telah
dijadwalkan. Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan pada proyek berupa
Pembang unan/perbaikan sarana fasilitas atau bisa juga berupa kegiatan
penelitian, pengembangan. Dari pengertian di atas, maka proyek merupakan
kegiatan yang bersifat sementara (waktu terbatas), tidak berulang, tidak bersifat
rutin, mempunyai waktu awal dan waktu akhir, sumber daya terbatas/tertentu dan
dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada secara efisien dan efektif dan
dapat menerapkan fungsi manajemen proyek konstruksi seperti
perencanaan, pelaksanaan, dan penerapan secara sistematis, maka suatu proyek
akan berjalan dengan benar. Keberhasilan suatu proyek konstruksi sangat
dipengaruhi oleh kejelian perencanaan proyek dalam menjadwal pelaksanaan
suatu proyek konstruksi. Disamping itu penyusunan RAB suatu proyek yang
tidak jauh dari perkiraan juga merupakan salah satu keberhasilan suatu proyek.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui analisa hari kerja dan durasi pekerjaan pada perencanaan
pelaksanaan proyek Jembatan.
2. Membuat jaringan kerja baru dengan menggunakan metode CPM pada
perencanaan pelaksanaan proyek Jembatan.
3. Membuat jaringan kerja baru dengan menggunakan metode PDM pada
perencanaan pelaksanaan proyek Jembatan.
4. Mengevaluasi kemajuan proyek sesuai dengan kurva S yang telah
dibuat, dan.
5. Mengetahui kegiatan-kegiatan kritis dalam perencanaan pelaksanaan
proyek Jembatan.

Manfaat yang dapat diperoleh yaitu sebagai berikut:


1. Menjadi sarana untuk menerapkan serta meningkatkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh dari bangku perkuliahan tentang
Manajemen Proyek termasuk di dalamnya ialah penggunaan analisis
network pada proses produksi perusahaan.
2. Dapat menjadi bahan bacaan dan referensi untuk penyusunan time
schedule.
3. Dapat menjadi acuan dalam mempertimbangkan metode penjadwalan
proyek yang akan digunakan, dan.
4. Mengetahui kegiatan-kegiatan kritis sehingga dapat mengurangi
penundaan proyek konstruksi.

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup atau pembatasan dalam pembuatan laporan ini yaitu :
1. Perhitungan analisa hari kerja dan durasi pekerjaan.
2. Rekapitulasi durasi pekerjaan.
3. Pembuatan Jaringan Kerja baru dengan menggunakan metode CPM.
4. Pembuatan Barchat dan Kurva S.
5. Pembuatan Jaringan Kerja baru dengan menggunakan metode PDM.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan Tugas Akhir ini dijelaskan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, dan
sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Menjelaskan tentang teori-teori dasar yang berhubungan dengan
pengerjaan Tugas Besar.
BAB III Isi
Menjelaskan tentang perhitungan durasi pekerjaan, rekapitulasi durasi
pekerjaan, jaringan kerja dengan menggunakan metode CPM, barchat
dan kurva S, serta jaringan kerja dengan menggunakan metode PDM.
BAB V Penutup
Mengambil kesimpulan dari Tugas Besar yang telah dilakukan dan
menyebutkan saran-saran pengembangan lebih lanjut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Proyek


2.1.1 Pengertian Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin dan
mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek
yang telah ditentukan. Lebih jauh, manajemen proyek menggunakan pendekatan
sistem dan hirarki (arus kegiatan) vertikal maupun horizontal.

2.1.2 Tujuan Manajemen Proyek


a. Mengelola Risiko
Keberhasilan pelaksanaan proyek tak lepas dari ’trial and error’ selama
menjalani prosesnya. Reisiko bisa saja mengganggu keberlangsungan suat
u proyek, namun bukan berarti tidak bisa dikelola. Dengan melakukan ma
najemen proyek, Anda dapat mengatasi risiko yang mungkin terjadi.

b. Memaksimalkan Potensi Tim


Kualitas sumber daya manusia turut mengambil peran penting dalam m
elaksanakan proyek. Manajemen proyek menggerakkan setiap individu ag
ar dapat memainkan perannya dengan maksimal, mampu membuat perenc
anaan yang baik serta memiliki kemampuan dalam mengelola proyek.

c. Menciptakan Perencanaan yang Tepat


Manajemen proyek mengarahkan pada perencanaan yang tepat mencak
up seluruh proses awal hingga akhir dengan memaksimalkan kualitas dan
kapabilitas.

d. Memanfaatkan Peluang
Manajemen proyek sangat membantu mengelola sebuah peluang untuk
dimanfaatkan bagi perkembangan perusahaan tanpa mengurangi nilai utam
a yang ingin dicapai perusahaan.

e. Mengelola Integrasi
Membuat proyek tetap konsisten dan tetap berada pada jalur yang tepat
dibutuhkan integrasi antara sistem, proses bisnis, dan organisasi. Kesinam
bungan antara 3 elemen tersebut membuat kunci dari nilai sebuah proyek t
etap terjaga, sehingga tujuan pun dapat tercapai. Manajemen proyek berper
an penting dalam mengidentifikasi dan mempertahankan integrasi.

2.1.3 Unsur-Unsur Manajemen Proyek Konstruksi


Unsur-unsur manajemen merupakan sumber daya yang berpengaruh
terhadap berfungsinya manajemen di dalam mencapai tujuannya. Unsur-unsur
manajemen yang utama biasa dinyatakan dalam 6 M, yaitu :
1. Men (manusia)
2. Material (bahan-bahan/material)
3. Machines (mesin-mesin/peralatan)
4. Money (uang)
5. Methods (metode/cara/teknologi)
6. Market (pasar)
Untuk mencapai tujuan manajemen proyek, seorang manajer harus dapat
menggunakan dan memanfaatkan unsur-unsur manajemen tersebut (sebagai
sumber daya) secara efisien dan efektif sehingga dapat dicapai tujuan yang telah
ditentukan secara optimal.

2.1.4 Tahap- tahap dalam Manajemen Proyek


f. Pendefinisian Proyek (Project Definition)
Mendefinisikan tujuan proyek dan faktor-faktor yang harus dipertimban
gkan agar proyek yang dilaksanakan tersebut berhasil dengan kualitas yan
g diinginkan.

g. Inisialisasi Proyek (Project Initiation)


Perencanaan awal terhadap sumber daya yang akan digunakan sebelum
suatu proyek dimulai.

h. Perencanaan Proyek (Project Planning)


Menguraikan dengan jelas bagaimana sebuah proyek harus dijalankan.
Pada project planning ini, akan terlihat dengan jelas pentingnya segitiga m
anajemen proyek yaitu waktu, biaya, dan ruang lingkup suatu proyek.

i. Pelaksanaan Proyek (Project Executif)


Melakukan pekerjaan agar proyek yang dimaksud tersebut berhasil sesu
ai dengan keinginan.

j. Pemantauan dan Pengendalian Proyek (Project Monitoring & Control)


Pengambilan langkah-langkah yang diperlukan sehingga pengoperasian
proyek berjalan dengan lancar.

k. Penutupan Proyek (Project Closure)


Menerima hasil akhir dari proyek dan menghentikan semua penggunaan
sumber daya.

2.2 Rencana Kerja Dan Rencana Lapangan


Rencana kerja (time schedule) ialah pembagian waktu terperinci yang
tersedia mulai dari kegiatan awal / permukaan sampai bagian akhir pekerjaan.
Rencana kerja lapangan (site instalation) ialah suatu rencana perletakan
bangunan-bangunan pembantu, bahan-bahan bangunan, dan alat-alat bangunan.
Kedua macam rencana ini satu dan yang lainya sangat berkaitan dan
mempunyai tujuan agar seluruh pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan jangka
waktu yang telah direncanakan dan pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan
denganlancar.

2.2.1 Rencana Kerja (Time schedule)


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan rencana
kerja, yaitu sebagai berikut:
1. Keadaan lapangan kerja
2. Kemampuan tenaga kerja
3. Penyediaan bahan bangunan
4. Alat-alat peralatan bangunan
5. Gambar-gambar kerja
6. Inventarisasi macam-macam jenis dari gambar kerja
7. Kelangsungan pelaksana pekerjaan.
Adapun bahan-bahan yang diperlukan dalam penyusunan rencana kerja
adalah sebagai berikut:
1) Daftar volume pekerjaan
2) Buku analisa
3) Tenaga krja dan peralatan
4) Data lapangan
5) Data-data lainnya

Setelah mengetahui bahan yang diperlukan untuk menyusun rencana kerja,


selanjutnya kita perlu mengetahui cara-cara dalam menyusun rencana kerja, yaitu
sebagai berikut:
1) Daftar bagian pekerjaan
2) Urutan pekerjaan
3) Waktu pelaksanaan pekerjaan
Adapun manfaat dan kegunaan dalam penyusunan rencana kerja yaitu:
1) Alat koordinasi bagi pimpinan
2) Sebagai pedoman kerja para pelaksana
3) Sebagai penilaian kemajuan pekerjaan
4) Sebagai evaluasi pekerjaan

2.2.2 Rencana Lapangan (site instalation)


Pada umumya penyiapan lokasi pekerjaan mencakup:
a. Penyelidikan tanah
Penyelidikan tanah mengindentifikasi dan mencatat data yang diperlukan
untuk kepentingan proses desain maupun proses konstruksi.
b. Pertimbangan tata letak
Pertimbangan sangat berpengaruh terhadap efesiensi selama proses
konstruksi, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
 Petimbangan umum
 Pertimbangan jalan masuk
 Pertimbangan akomodasi
 Pertimbangan fasilitas sementara
 Pertimbangan peralatan
 Pagar lokasi
 Kesehatan dan keselamatan kerja
c. Keamanan Lokasi Proyek
d. Penerangan Lokasi Proyek
e. Kantor Proyek
f. Penyimpanan Material
2.2.3 Scheduling
Penjadwalan atau schedule konstruksi merupakan suatu cara untuk
menentukan dan menetapkan waktu pelaksanaan item pekerjaan serta alokasi
sumber daya yang akan digunakan, dikenal dengan istilah “man power, material,
equipment” atau dalam Bahasa Indonesia disebut “tenaga manusia, material dan
peralatan” selama proses konstruksi.
Time schedule atau project schedule dibuat oleh project manager untuk
mengatur manusia di dalam proyek dan menunjukan kepada organisasi bagaimana
pekerjaan proyek tersebut akan dilaksanakan. Setiap proyek membutuhkan Time
schedule dan ini merupakan alat untuk memantau bagi project manager/site
manager apakah proyek dan tim masih terkendali atau tidak.
Project schedule berbentuk kalender yang dihunbungkan, sebelum jadwal
dibuat WBS harus terlebih dahulu ada, jika tidak ada maka jadwal tersebut akan
terkesan semerawut atau mengada-ada.

g. Definisi Time Schedule


Jadwal pelaksanaan (Time Schedule) adalah suatu alat pengendalian pre
stasi pelaksanaan proyek secara menyeluruh agar pelaksanaan proyek terse
but berjalan dengan lancar.

Gambar 2.1 Schedule Proyek

Dalam pembuatan schedule, yang harus diketahui adalah:


1. Jenis-jenis kegiatan yang ada pada suatu pekerjaan
2. Urutan kegiatan (dalam hal ini akan menjadi lebih mudah apabila
terlebih
3. dahulu dibuatkan bagan kerjanya)
4. Menentukan lamanya waktu pelaksanaan setiap kegiatan.
Tujuan penjadwalan adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan jenis (kelompok) kegiatan atau pekerjaan dalam suatu
proyek
2. Menetapkan hubungan antar kegiatan atau pekerjaan dalam suatu
proyek.
3. Merencanakan lama atau durasi suatu kegiatan atau pekerjaan
4. Merencanakan kapan suatu pekerjaan harus dimulai dan kapan
pekerjaan harus berakhir.

h. Fungsi Time Schedule


1. Sebagai pedoman kontraktor untuk melaksanakan suatu pekerjaan
dan sebagai pedoman direksi untuk mengontrol apakah suatu
pekerjaan berlangsung sesuai jadwal atau tidak.
2. Sebagai pedoman untuk mengevaluasi suatu pekerjaan yang telah
diselesaikan.
3. Sebagai pedoman untuk mengatur kecepatan suatu pekerjaan
4. Untuk menetukan tahap-tahap pekerjaan sesuai dengan urutan waktu
pelaksanaan
5. Untuk memperkirakan biaya yang harus disediakan dalam jangka
waktu tertentu, serta memperkirakan jumlah tenaga kerja, jumlah
peralatan sera material yang akan digunakan.

i. Metode penjadwalan:
1. Diagram Batang
2. Jaringan Kerja (Network Planning) Terdiri Atas
 Program Evaluation And Review Techniques (PERT)
 Metode Jalur Kritis (Critical Path Method-CPM)
 Predence Diagrammig Method (PDM)
3. Diagram Keseimbangan (Line Balance Diagram)

2.2.4 Perhitungan Produktifitas


a. Perhitungan Produktivitas
Produktivitas adalah rasio volume produk yang dihasilkan (output) dala
m satu satuan waktu (dengan jumlah sumber daya tertentu)
Rumus:

b. Estimasi Durasi Kegiatan


Durasi atau lama psuatu kegiatan pekerjaan dihitung berdasarkan volum
e kegiatan pekerjaan dibagi produktivitas kegiatan pekerjaan tersebut
Rumus:

2.2.5 Barchat dan Kurva S


a. Barchat
Barchat mempunyai hubungan yang erat dengan network planning.
Barchat ditunjukkan dengan diagram batang yang dapat menunjukkan
lamanya waktu pelaksanaan. Disamping itu juga dapat menunjukkan
lamanya pemakaian alat dan bahan-bahan yang diperlukan serta
pengaturan hal-hal tersebut tidak saling menganggu pelaksanaan
pekerjaan. Untuk dapat memanajemen proyek dengan baik perlu diketahui
sebelumnya dimana posisi tiap item pekerjaan, sehinggga disitulah
pekerjaan proyek harus benar-benar dipantau agar tidak terjadi
keterlambatan penyelesaian proyek.
Barchat berfungsi untuk mengetahui waktu penyelesaian pekerjaan
sehingga proyek dapat diselesaikan tepat waktu, selain itu barchat juga
berfungsi agar diketahui alternatif jalur penyelesaian pekerjaan dan waktu
penyelesaian jika melalui jalur tersebut.
Adapun hal-hal yang diperlukan dalam barchat:
1. Jenis pekerjaan
2. Durasi waktu pelaksanaan pekerjaan
3. Alur pekerjaan

b. Kurva S
Kurva S merupakan grafik yang menggambarkan perkembangan suatu
proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang
direpresentasikan sebagai presentase kumulatif dari seluruh proses
pelaksanaan kegiatan proyek.
Kurva S dibuat berdasarkan nilai dan pekerjaannya berupa persentase
yang dibuat dan perbandingan dan biaya keseluruhan yang ada, kemudian
dikalikan 100%. Adapun manfaat dan kegunakan kurva S adalah sebagai
berikut:
4. Sebagai jadwal pelaksanaan kegiatan proyek.
5. Sebagai dasar untuk memanajemen keuangan proyek.
6. Untuk menghitung presentasi pekerjaan proyek.
7. Sebagai pedoman manajer proyek untuk mengambil kebijakan lebih
cepat agar pelaksanaan pekerjaan bisa selesai sesuai batas waktu
kontrak.
8. Untuk memanajemen pengadaan material.
9. Sebagai bahan laporan untuk proyek dari kontraktor kepada
manajemen konstruksi, konsultan pengawas atau owner sebagai
pemilik proyek.

c. Tahapan Membuat Time Schedule


1) Buka sebuah File RAB (format Excel), yang telah mempunyai data
Rekapitulasi RAB.
2) Buat Sheet gres pada File tersebut, kemudian Rename Sheet
tersebut menjadi Time Schedule
3) Salin ulang atau copy-paste semua Uraian Pekerjaan dan Jumlah
Harga yang terdapat pada sheet Rekapitulasi RAB ke sheet Time
Schedule yang gres dibuat. Lalu buat kolom gres untuk menyajikan
nilai BOBOT (%) Pekerjaan dari masing-masing Item yang ada.
Seperti Gambar dibawah ini.

4) Buat kolom untuk penyajian data Waktu Pelaksanaan Pekerjaan


(contoh dibawah = 4 bulan), dan Jumlah Minggu-nya (1 bulan = 4
minggu). Lalu tambahkan Baris (ROW) dibawah masing Item
Pekerjaan (posisi Panah Merah), yang akan dipakai untuk
menciptakan Bar-Chart pada tahap selanjutnya.

5) Selesaikan menciptakan Garis Border dibawah judul Waktu


Pelaksanaan Pekerjaan. Lalu buat Bar-Chart (awal kerja dan
durasi) masing-masing item pekerjaan yang ada, dengan cara
mewarnai Range menjadi warna hijau (seperti gambar dibawah ini).
Isi nilai bobot pekerjaan diatas setiap range Bar-Chart yang
berwarna Hijau tersebut, dengan cara membagikan Nilai Bobot (%)
Item Pekerjaan dengan Jumlah Minggu durasi Pekerjaan tersebut
(seperti gambar dibawah ini). Lakukan penjumlahan "kebawah"
(mulai Minggu-1 bulan Maret hingga Minggu-4 bulan Juni), yang
menghasilkan data Rencana Progress Mingguan (%). Lanjutkan
dengan penjumlahan data Rencana Progress Komulatif-nya (%).

6) Buat Grafik Garis (Kurva-S) menurut data Rencana Progress


Komulatif (%), Caranya: Klik (kiri) goresan pena Insert, kemudian
Klik goresan pena Line, kemudian Klik tombol Line with Markers,
seperti Gambar dibawah ini. Lalu lanjutkan settingan Grafik-nya

7) Setelah Grafik Kurva-S selesai, balasannya menjadi ibarat Gambar


dibawah ini. Jangan lupa lengkapi dengan menambahkan baris gres
untuk pengisian data Realisasi Progress Mingguan (%), Realisasi
Progress Komulatif (%), Selisih Mingguan (%), dan Selisih
Komulatif (%) nantinya.
2.3 Network Planning
2.3.1 Pengertian Network Planning
Network Planning adalah alat untuk mengoordinasikan berbagai macam
pekerjaan yang ada satu sama lainnya bebas dan saling bergantung berdasarkan
pertimbangan yang ada satu sama lainnya bebas dan saling bergantung
berdasarkan pertimbangan sumber daya yang digunakan, logika proses yang
berlangsung dan hasil proses itu sendiri.

2.3.2 Manfaat Network Planning


Network Planning sangat membantu dalam perencanaan dan penjadwalan
suatu proyek. Menurut Handoko (2010), manfaat Network Planning adalah
sebagai berikut:
1. Perencanaan suatu proyek yang kompleks.
2. Scheduling pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam urutan yang
praktis dan efisien.
3. Mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja dan dana yang tersedia.
4. Scheduling ulang untuk mengatasi hambatan-hambatan dan
keterlambatan-keterlambatan.
5. Menentukan Trade Off (kemungkinan pertukaran) antara waktu dan
biaya.
6. Menentukan probabilitas penyelesaian suatu proyek tertentu
2.3.3 Metode Network Planning
Terdapat beberapa teknik atau metode yang digunakan dalam menuliskan
network planning, yaitu sebagai berikut:
1. Metode diagram grafik (Chart Method Diagram), digunakan untuk
prencanaan dan pengendalian proyek dalam bentuk diagram grafik.
2. Teknik manajemen jaringan (Network Management Technique),
digunakan untuk perencanaan dan pengendalian proyek berbasis
teknologi informasi (IT).
3. Prosedur dalam penilaian program (Program Evaluation
Procedure), digunakan untuk merencanakan, mengendalikan, dan
menilai kemajuan suatu program.
4. Analisis jalur kritis (Critical Path Analysis), digunakan untuk
penjadwalan dan mengendalikan sumber daya proyek.
5. Metode jalur kritis (Crtical Path Method), digunakan untuk
menjadwalkan dan mengendalikan proyek yang sudah pernah
dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur kegiatan telah
diketahui oleh evaluator.
6. Teknik menilai dan meninjau kembali (Program Evaluation and
Review Technique), digunakan pada perencanaan dan pengendalian
proyek yang belum pernah dikerjakan.

2.3.4 Tanda dan Aturan Network Planning


Pada dasarnya network planning adalah suatu cara penggambaran kegiatan
proyek dalam bentuk simbol-simbol network.
Simbol-simbol yang digunakan adalah :
8) Anak Panah
Simbol anak panah ini menunjukkan sebuah kegiatan atau aktivitas. Ke
giatan adalah segala tindakan yang memakan waktu tertentu dalam pemak
aian atau penggunaan sejumlah material, tenaga kerja, serta peralatan prod
uksi (resources) yang ada. Kepala anak panah menunjukkan arah tiap kegi
atan, yang menunjukkan bahwa suatu kegiatan dimulai pada permulaan da
n berjalan maju sampai akhir dari kiri dan kanan yang sama.

9) Lingkaran
Event adalah saat dimulainya atau berakhirnya suatu kegiatan. Simbul y
ang digunakan biasanya berupa lingkaran atau ellips. Ruangan sebelah kiri
digunakan untuk memberi identitas dari event itu, biasanya berupa bilanga
n (tak berdimensi).
Simbol lingkaran menunjukkan suatu kejadian (event), baik kejadian ata
s berakhir atau selesainya suatu kegiatan tertentu atau kejadian dimulainya
kejadian yang lain jadi dalam hal ini berarti bahwa satu simbol lingkaran it
u sekaligus menunjukkan dua buah kejadian yaitu, kejadian selesainya keg
iatan yang satu serta dimulainya kegiatan yang lain. Titik awal dan akhir d
ari sebuah kegiatan karena itu dijabarkan dengan dua kejadian yang biasan
ya dikenal sebagai kejadian kepala dan ekor. Kegiatan-kegiatan yang bera
wal dari saat kejadian tertentu tidak dapat dimulai sampai kegiatan-kegiata
n yang berakhir pada kejadian yang sama diselesaikan.

10) Anak Panah Putus-putus


Simbol anak panah yang terputus-putus menunjukkan kegiatan semu (d
ummy activity), yang digunakan untuk memperbaiki logika ketergantungan
dari gambar diagram network, jadi sebenarnya kegiatan tersebut tidak ada,
akan tetapi hanya digunakan untuk mengalihkan arus anak panah guna me
mperbaiki kebenaran logika urutan kegiatan proses produksi. Kegiatan se
mu (dummy activity) dalam network planning digunakan simbul anak pana
h yang terputus-putus.

Aturan yang digunakan dalam menggambarkan network planning adala


h sebagai berikut:
1. Diantara dua kejadian yang sama, hanya boleh digambarkan satu ana
k panah.
2. Nama satu aktivitas dinyatakan dngan huruf atau dengan nomor keja
dian.
3. Aktivitas harus mengalir dari kejadian bernomor rendah ke kejadian
bernomor tinggi.
4. Diagram hanya memiliki sebuah saat paling ceat dimulainya kejadia
n (initial event) dan sebuah saat paling cepat diselesaikan kejadiann
ya (terminal event)

2.3.5 Penyusunan Network Planning


Menurut Haming dan Nurnajamuddin (2011), langkah-langkah
penyusunan diagram jaringan kerja (network planning) adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan visi (vision) dan tujuan (goals) dari proyek, visi dan
tujuan proyek akan menjadi dasar perumusan kegiatan.
2. Mengidentifikasi pekerjaan yang harus diselesaikan pada proyek yang
bersangkutan.
3. Mengidentifikasi urutan pelaksanaan pekerjaan sehingga pengerjaan
berlangsung secara sistematis.
4. Mengidentifikasi waktu pengerjaan setiap pekerjaan yang ada.
5. Membuat diagram pengerjaan proyek.
6. Menetapkan jalur kritis proyek.
7. Menghitung standar deviasi jalur kritis proyek.
8. Menghitung probabilita penyelesaian proyek sesuai yang diminta oleh
pemilik proyek.
9. Menghitung biaya nyata proyek.
10. Mengevaluasi alternatif percepatan yang mungkin.

Menurut menurut Dimyati dan Dimyati (2011), untuk menggambar dan


membaca network diagram yang menyatakan logika ketergantungan, perlu
diketahui hubungan antar simbol dan kegiatan yang ada dalam sebuah proyek.
hubungan atau ketergantungan antar simbol dan kegiatan network planning adalah
sebagaiberikut:
a. Kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat
dimulai.

b. Kegiatan C, D, dan E harus selesai sebelum kegiatan F dapat dimulai.

c. Kegiatan G dan H harus selesai sebelum kegiatan I dan J.

d. Kegiatan K dan L harus selesai sebelum kegiatan M dapat dimulai,


tetapi kegiatan N sudah boleh dimulai bila kegiatan L sudah selesai.
e. Jika kegiatan P, Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian
yang sama.

2.3.6 Perhitungan Earliest Event Time (ETT)


Untuk menghitung besarnya nilai EET digunakan perhitungan kedepan (F
orwoard Analysis), dimulai dari kegiatan paling awal dan dilanjutkan dengan kegi
atan berikutnya.

1. Mulai dari event yang pertama kearah kanan menuju event yang
terakhir.
2. Dengan cara penjumlahan.
3. Apabila EET dari satu event tergantung oleh lebih dari satu kegiatan
maka yang menentukan adalah hasil penjumlahan yang terbesar.

2.3.7 Perhitungan Latest Event Time (LET)


Untuk menghitung besarnya nilai let digunakan perhitungan kebelakang
(Backward Analysis), dimulai dari kegiatan paling akhir dan dilanjutkan dengan k
egiatan-kegiatan sebelumnya.
1. Mulai dari event yang terakhir kearah kiri menuju event yang pertama
dengan cara pengurangan.
2. Apabila LET dari suatu event tergantung pada lebih dari satu kegiatan,
maka yang menentukan adalah hasil pengurangan yang terkecil.

2.3.8 Lintasan Kritis


Lintasan kritis merupakan jalur yang terpanjang dalam dalam suatu netw
ork diagram yang menentukan waktu pelaksanaan proyek yang apabila terjadi ket
erlambatan akan menyebabkan keterlamabatan proyek secara keseluruhan.
Adapun ciri-ciri dari jalur kritis antara lain, yaitu:
1. Lintasan penuh dari event awal sampai evnt akhir
2. Melalui kegiatan proyek yang kritis
3. Merupakan lintasan yang terpanjang waktunya
4. Jumlah seluruh waktu dari kegiatan-kegiatan pada lintasan kritis sama d
engan waktu yang diperlukan untuk penyelesaian seluruh proyek.
Catatan:
a) Dua bush lingkaran kejadian kritis belum tentu mempunyai kegiatan kri
tis
b) Penyimpangan yang terjadi pada jalur kritis akan bepengaruh terhadap a
khir penyelesaian proyek.
2.3.9 Float
Float adalah jangka waktu yang merupakan ukuran batas toleransi
keterlambatan suatu aktivitas yang non kritis. Berikut ini adalah Gambar 3.4
diagram CPM dan rumus perhitungan float :
a. Total Float (TF)
Jumlah penundaan maksimum yang dapat diberikan pada suatu kegiatan
tanpa menghambat penyelesaian keseluruhan proyek.

Total Float [TF] = t4 - d – t1


Free Float [FF] = t3 – d – t1
Jika suatu kegiatan tidak memiliki float atau dengan kata lain TF ataupu
n FF = 0, maka berarti kegiatan tersebut adalah kegiatan kritis

b. Free Float (FF)


Penundaan yang masih dapat diberikan pada suatu kegiatan tanpa meng
akibatkan penundaan kegiatan-kegiatan berikutnya. Untuk perhitungan fre
e float dapat dilihat pada rumus.

FF = EET2 – EET1-durasi
FF = EET3 – EET2-durasi

2.4 Microsoft Office Project


Microsoft Office Project adalah suatu alat project management yang handa
l dalam mengerjakan tugas sehari-hari bagi seorang project manager. Microsoft O
ffice project dikembangkan dan dijual oleh Microsoft yang dirancang untuk memb
antu manajer proyek dalam mengembangkan rencana, menetapkan sumber daya u
ntuk tugas-tugas, pelacakan kemajuan, mengelola anggaran dan menganalisis beb
an kerja. Microsoft Office Project memberikan keseimbangan antara penggunaan,
keunggulan, dan fleksibilitas, sehingga dapat mengerjakan tugas anda lebih efisien
dan efektif.
Project Management Software Self-Hosted adalah sebuah project manage
ment yang memudahkan kita untuk tidak melakukan hosting di internet. Hosting b
isa kita lakukan di komputer pribadi. Contoh software project managementnya ad
alah Microsoft Office Project.\
Microsoft Office Project dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan untu
k melakukan perencanaan, pengorganiasian, pengarahan dan pengendalian atas su
mber daya organisasi yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dal
am waktu dan sumber daya tertentu. Oleh karena itu, diperlukan software project
management untuk memudahkan dalam pekerjaan project management. Fitur-fitur
yang tersedia di Microsoft Office Project :
1. Task Management
2. Export
3. Chart and Graph
4. Report
5. Dashboard

Adapun istilah-istilah yang digunakan dalam Microsoft Project adalah


sebagai berikut:
a. Task (tugas)
Tingkatan proyek setelah organisasi, proyek, aktivitas, operasi, dan
proses Arrow pada CPM, node pada PDM
b. Duration
Penentuan durasi membutuhkan informasi volume dan produktivitas
c. Start
Waktu dimulainya pekerjaan
d. Finish
Waktu selesainya pekerjaan
e. Predecessor
Kegiatan pendahulu dari kegiatan yang dimaksud
f. Resource
Segala sumber daya yang diperlukan agar kegiatan dapat terlaksana
g. Cost
Komponen biaya yang terdapat pada penyelesaian pekerjaan
h. Baseline
Ketetapan jadwal dan biaya proyek
i. Gantt Chart
Tampilan perencanaan proyek dengan tabulasi dan diagram batang
j. Network Diagram
Tampilan perencanaan proyek dalam bentuk PDM
k. Tracking
Evaluasi pelaksanaan terhadap perencanaan pekerjaan
l. Milestone
Kejadian yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan

Beberapa hal penting yang harus diketahui dalam penyusunan jadwal pada
Microsoft Project :
a. Finish to Start
Hubungan ketergantungan yang menyatakan bahwa suatu pekerjaan
bisa dilaksanakan setelah pekerjaan lain selesai.

b. Finish to Finish
Hubungan ketergantungan yang menyatakan bahwa suatu pekerjaan
harus selesai bersamaan dengan pekerjaan lain.

c. Start to Start
Hubungan ketergantungan yang menyatakan bahwa suatu pekerjaan
harus dimulai bersamaan dengan pekerjaan lain.

d. Start to Finish
Hubungan ketergantungan yang menyatakan bahwa suatu pekerjaan
baru boleh selesai setelah pekerjaan lain mulai dikerjakan.

e. Lag Time
Lag Time adalah tenggang waktu dalam bentuk bilangan positif, yang
ditulis setelah penentuan hubungan pekerjaan. Penulisan lag time
disimbolkan dengan tanda plus (+)

f. Lead Time
Lead Time adalah tenggang waktu dalam bentuk bilangan negatif, yang dit
ulis setelah penentuan hubungan pekerjaan. Penulisan lead time disim
bolkan dengan tanda minus (-)
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penyusunan Tugas Besar Manajemen Proyek
mengenai perencanaan Time Schedule Pekerjaan Perancangan Jembatan Beton
Prategang Air Ogan Pada Pier 5 Sampai Abutmen 2 Arah kayu Agung Kabupaten
Ogan Ilir Sumatera Selatan, penulis dapat mengambil kesimpulan dari
perhitungan penyusunan Time Schedule, yaitu;
1. Total durasi pekerjaan menggunakan metode CPM adalah 139 hari
dengan jalur kritis: Pekerjaan Penyediaan Tiang Pancang, Pemancangan
Tiang Pancang, Lantai Kerja Pilar, Pembesian Pilar, Pengecoran Pilar,
Pekerjaan Elastromer, Pemasangan Girder, Pembesian Diafragma,
Pengecoran Diafragma. Pengecoran Plat Deck, Pembesian Plat Lantai,
Pengecoran Plat Deck, Pekerjaan Pipa Drainase Pembesian Plat Lantai,
Pengecoran Plat Lantai, Pembesian Sandaran, Pengecoran Sandaran,
Pengecoran Trotoar, Laston Lapis Aus (AC WC), Laston Lapis Antara
(AC-BC), Lapis Perekat dan Pekerjaan Mata Kucing.
2. Total durasi pekerjaan menggunakan metode terhitung sejak tanggal 2
Januari 2020 sampai dengan tanggal 9 April 2020 dengan pekerjaan
kritis: Pekerjaan Timbunan Biasa dari Sumber Galian, Laston Lapis
Aus (AC WC), Laston Lapis Antara (AC-BC), Lapis Perekat,
Pengecoran Abutment, Pengecoran Plat Lantai, Pengecoran Diafragma,
Pengecoran Sandaran, Pengecoran Plat Deck, Pengecoran Trotoar,
Pekerjaan Lantai Kerja Abutment, Pemasangan Unit Pracetak Girder I,
Pembesian Plat Lantai, Pembesian Sandaran, Pembesian Abutment,
Pembesian Diafragma, Penyediaan Tiang Pancang, Pemancangan Tiang
Pancang, Pekerjaan Expantion Joint dan Pekerjaan Mata Kucing
4.2 Saran
Untuk menyempurnakan penulisan Tugas Besar ini kedepannya, maka
penulis memberikan beberapa saran dalam penyelesaian Tugas Besar ini,
diantaranya:
1. Dalam perhitungan durasi waktu harus dihitung dengan teliti dan sesuai
dengan nilai-nilai pada Analisa Harga Satuan dan Rencana Anggaran
Biaya.
2. Dalam pembuatan Jaringan Kerja, hendaknya diperhatikan durasi waktu
yang telah didapatkan dari perhitungan selanjutnya agar dipastikan
benar-benar tepat guna menghindari kesalahan dan pengulangan
pembuatan durasi.
3. Dalam pembuatan Barchat, perhatikan bobot yang telah dihitung agar
tidak salah dimasukkan dalam perhitungan selanjutnya, adapun dalam
pembuatan Kurva S perlu diperhatikan bentuk lekukan pada Kurva S
agar lekukan antara titik satu dan selanjutnya tida turun.
4. Dalam pembuatan Ganchart dan Jaringan kerja dengan menggunakan
PDM, penentuan prodesesor hendaknya diperkirakan sebaik mungkin
agar dapat mendapatkan total pekerjaan yang efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai