A. PENDAHULUAN
Proyek konstruksi memiliki karakteristik yang tidak berulang , maka diperlukan suatu
pengendalian untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan maka
diperlukannya metode kerja yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Perencana
atau Pemilik.
- Lingkup Pekerjaan :
1. Pokja ULP : Pokja II
2. Alamat Pokja ULP : Jl. Panji No. 158 Kepanjen – Kabupaten Malang
3. Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Jalan Talok – Wonomulyo (K 082 )
( DAK Penugasan ) Kec. Turen
4. Waktu pekerjaan : 120 (Seratus Dua Puluh ) hari kalender
3.Pelaksanaan Lapangan.
• Pengukuran dan membuat patok ukur tetap.
• Pengecekan bersama sama dengan konsultan pengawas dan konsultan
perencana patok ukur setelah sesuai pekerjaan siap di laksanakan.
C. URAIAN PEKERJAAN UTAMA
1. Mobilisasi
- Teknis Pelaksanaan :
Yang dimaksud dengan mobilisasi dan demobilisasi adalah semua kegiatan yang
berhubungan dengan transportasi peralatan yang akan dipergunakan dalam
melaksanakan paket pekerjaan.
Kami akan memperhitungkan semua biaya yang diperlukan dalam rangkaian kegiatan
untuk mendatangkan peralatan dan mengembalikannya nanti bila Pekerjaaj telah
selesai ke tempat semula cara pelaksanaan :
a. Pengukuran Lokasi Jalan Masuk Proyek
c. Pengamanan
- Untuk kegiatan pengamanan ini yang akan kami dahulukan adalah pengamanan
jalan, kami akan menyiapkan personil untuk pengatur jalan saat kendaraan
pengangkut alat berat dikirim ke lokasi proyek dan juga saat pengembalian alat
berat.
- Saat penurunan alat berat dari kendaraan pengangkut kami akan mengecek
terlebih dahulu jalan yang akan dilewati alat berat, dan memastikan jalan tersebut
tidak amblas saat dilalui, apabila jalan beraspal maka kami akan menyiapkan juga
papan kayu atau anyaman bambu untuk pijakan sementara alat berat agar tidak
merusak aspal.
- Semua peralatan yang telah berada di lokasi pekerjaan, bila sudah tidak
diperlukan, dapat dipindahkan dari areal pekerjaan dengan seijin direksi.
3. Galian Tanah
- Teknis Pelaksanaan :
- Teknis Pelaksanaan :
a).Pekerjaan ini meliputi pembuatan Perkerasan Beton Semen
(Perkerasan Kaku) dan Lapis Pondasi Bawah yang dilaksanakan sesuai
dengan dengan ketebalan dan bentuk penampang melintang seperti
yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.
b) Penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton dan pemasangan
acuan begisting yang terbuat dari kayu atau baja yang kedap untuk
mempertahankan posisi yang sesuai gambar atau yang diperlukan
selama pengecoran .
c) Pemadatan beton dipadatkan dengan pengetar mekanis ( concrete
vibrator yang dimasukan beton tertuang secara vertikal sedemikian
hingga dapat melakukan penetrasi dasar beton yang baru di cor dan
menghasilkan kepadatan yang baik
d) Baja tulangan sesuai dengan kekakuan lentur disyaratkan dan
dipasang sesuai prosedur yang sesuai dengan gambar
e) Membran yang kedap air di bawah perkerasan harus berupa
lembaran polyethene dengan tebal 125 mikron. Bila diperlukan
sambungan, maka harus dibuat tumpang tindih sekurang-kurangnya
300 mm.
f) Pelaksanan dengan campuran beton yang telah disesuaikan mutu
beton yang sesuai kontrak kerja .Maka pengecoran pada bidang
pekerjaan menggunakan molen /Batching Plan sesuai kebutuhan di
lapangan dengan slam di syaratkan siap dituang pada bidang yang
terdapat acuan atau bekisting.
g) Lamanya waktu yang digunakan untuk mengaduk semua
campuran beton adalah paling sedikit 1 1/2 menit untuk 1 m3
beton dihitung dari saat sesudah semua bahan kecuali air,
dimasukkan ke dalam molen.Lamanya waktu pengadukan harus
ditambah bila kapasitas mesin lebih besar dari l m3. Contoh :
untuk 2 m3, waktu pengadukan adalah : 1 1/2 menit + 1 menit = 2
1/2 menit dan seterusnya.Kekentalan Adukan Beton Kekentalan
adukan beton harus diperiksa, sesuai dengan (SKSNI T15-1990-03).
Pembukaan Bekisting
Bila tidak ditentukan lain oleh Direksi/ Pengawas, dalam keadaan
normal bekisting pelat hanya boleh dibongkar setelah beton
berumur 28 hari.
Pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan tenaga statis
tanpa getaran, goncangan atau pukulan yang bisa merusak beton
- Teknis Pelaksanaan :
a) Peran lapis pondasi bawah sebagai lantai kerja untuk lapis pondasi
dan lantai kerja untuk mendukung dan untuk mengikat lapis beton
diatasnya dengan diberikan agregat kelas A dan sebagai pondasi
berbahan berbutir dan campuran beton kurus .lapis pondasi beton
kurus perlu sesuai dengan gambar yang disyaratkan dan tebal
lapisan pondasi minimum 10 cm atau disesuai kan dengan daya
dukung tanah .
b) Lapis Pondasi Agregat yang terlalu kering untuk pemadatan,
dalam hal rentang kadar air seperti yang disyaratkan dalam Pasal
atau seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, harus
diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut yang dilanjutkan
dengan penyemprotan air dalarn kuantitas yang cukup serta
mencampurnya sampai rata
c) Begitu beton mengeras, perrnukaan Lapis Pondasi Bawah
Beton Kurus arau Perkerasan Beton Semen harus diuji dengan
memakai mistar lurus (straight-edges) sepanjang 3,0 m. Lokasi yang
menunjukan ketinggian Icbih dari 3 mm tapi tidak Icbih
dari 12,5 mm sepanjang 3,0 m, itu harus ditandai dan segera
ditunmkan elevasinya dengan gurinda yang telah disetujui, sampai
elevasinya tidak melampaui 3 mm bilamana diuji ulang dengan
mistar lurus sepanjang 3,0 m.
d) Pelaksanan dengan campuran beton yang telah disesuaikan mutu
beton yang sesuai kontrak kerja .Maka pengecoran pada bidang
pekerjaan menggunakan molen /Batching Plan sesuai kebutuhan di
lapangan dengan slam di syaratkan siap dituang pada bidang yang
terdapat acuan atau bekisting.
a) Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet berupa lapis
perata, lapis pondasi, lapis antara atau lapis aus campuran beraspal panas yang
terdiri dari agregat dan bahan aspal yang dicampur secara panas di pusat instalasi
pencampuran, serta menghampar dan memadatkan eampuran tersebut di atas
pondasi atau pennukaan jalan yang telah disiapkan sesuai dengan Spesifikasi ini
dan memenuhi garis, ketinggian dan potongan memanjang yang ditunjukkan
dalam Gambar.
b) Lapis Aspal Beton (Laston) yang selanjutnya disebut AC, terdiri dari tiga jenis
campuran, AC Lapis Aus (AC-WC), AC Lapis Antara (AC-Binder Course, AC-BC)
dan AC Lapis Pondasi (AC-Base) dan ukuran maksimum agregat masing-masing
campuran adalah 19 mm, 25,4 mm, 37,5 mm. Setiap jenis campuran AC yang
menggunakan bahan Aspal Polimer atau Aspal dimodifikasi dengan Aspal Alam
disebut masing-masing sebagai AC-WC Modified, AC-BC Modified, dan AC-Base
Modified
c) Toleransi tebal untuk tiap lapisan campuran beraspal laston Lapis Aus AC-WC 4,0
cm
Metode Pelaksanaan :
Teknis Pelaksanaan :
Metode Pelaksanaan :
1. Wheel Loader memuat dari Stock File ke Hot Bin, kemudian bersama-sama
dengan Asphalt Asbuton butir di campur diunit pencampuran asphalt dengan
komposisi yang telah disetujui dump truck membawa campuran asphalt
panas kelokasi pekerjaan. Campuran dihampar dengan menggunakan Asphalt
Finisher, kemudian pemadatan awal oleh Tandem Roller, pemadatan utama
oleh Type
Teknis Pelaksanaan :
D. ENUTUP
Dari semua penjelasan di atas bisa diambil kesimpulan bahwa dengan metode pelaksanaan
yang baik maka semua masalah yang berkencenderungan menjadi potensi masalah akan
dapat diselesaikan sebelum waktu krisis terjadi, hal ini bisa dicapai pula dengan system
koordinasi dan kerjasama yang baik dan terarah dengan semua pihak yang terkait sehingga
semua target yang direncanakan baik waktu, mutu, dan biaya bisa tercapai dengan baik.
CHOIRUL MASJUDI
Direktur