HORMON TIROID
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 1
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami selaku penulis dapat menyusun
makalah ini yang berjudul "Gangguan Pada Penyakit Hipertiroid" Tepat Pada Waktunya.
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan makalah.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan..................................................................................................31
3.2 Saran............................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................32
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LatarBelakang
5
I.2 RumusanMasalah
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
Gambar 1. Anatomi Kelenjar Tiroid
8
2.2 Fungsi Hormon Tiroid
9
2.3 Penyakit Hormon Tiroid
1. Hipotiroidisme
Hipotiroisme adalah suatu sindroma klinis akibat dari defisiensi
hormontiroid, yang kemudian mengakibatkan perlambatan proses
metabolik.Hipotiroidisme pada bayi dan anak-anak berakibat
pertambatan pertumbuhandan perkembangan jelas dengan akibat yang
menetap yang parah sepertiretardasi mental. Hipotiroidisme dengan
awitan pada usia dewasa menyebabkanperlambatan umum organisme
dengan deposisi glikoaminoglikan pada ronggaintraselular, terutama
pada otot dan kulit, yang menimbulkan gambaran klinismiksedema.
Gejala hipotiroidisme:
1. Kelelahan
4. Tingkat kolesterolmeningkat
8. Sembelit
9. Ototkram
10
2. Hipertiroidisme
Gejala:
1. Memiliki keringatberlebih
3. Gemetar
6. Mudah lelah
7. Konsentrasi berkurang
11
Obat-obatan yang diberikan memiliki fungsi yang berbeda-beda, tergantung
dari jenis penyakit tiroid yang dialami. Fungsi obat-obatan dan terapi tersebut
umumnya meliputi:
1.Menggantikan hormon tiroid dalam tubuh
2.Menurunkan produksi hormon tiroid dalam
tubuh 3.Menghancurkan sel-sel tiroid.
12
Kekurangan Hormon Tiroid
Jumlah hormon tiroid yang terlalu sedikit lebih dikenal dengan istilah
hipotiroidisme. Hipotiroidisme merupakan kondisi di mana kelenjar tiroid
tidak mampu memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang cukup. Hal
inilah yang membuat proses metabolisme tubuh menjadi terganggu.
13
ASUHAN KEPERAWATAN
HIPERTIROID
Kasus :
Pada Bab ini penulis akan membahas dan menggunakan lebih lanjut tentang “Asuhan
Keperawatan pada Klien Ny. N dengan Hipertiroid di Unit Pelayanan Fungsional Dalam
Wanita Rumah Sakit Umum Dokter Soedarso Pontianak ”. Studi kasus ini dilaksanakan
selama tiga hari perawatan yaitu dimulai dari tanggal 12 Mei sampai 14 Mei 2014.
Dalam penyusunan laporan hasil studi kasus ini penulis menggunakan metode
pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Pengkajian :
Pada tahap pengkajian ini, penulis menggunakan data primer yang berupa data langsung dari
klien dan data sekunder yang diperoleh dari keluarga dan perawat ruangan dimana klien
dirawat yaitu Unit Pelayaan Fungsional Dalam wanita. Adapun cara pengumpulan data
dengan menggunakan metode observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, catatan medis,
dan pemeriksaan penunjang.
1. Identitas Klien
Klien berinisial Ny. Y, berumur 26 tahun, beragama Islam, bangsa / suku adalah WNI /
melayu, pendidikan terakhir SD, pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga, status
perkawinan sudah menikah, alamat di Jl. Dusun Mega Jaya Pontianak, dengan
diagnosa medis hipertiroid.
2. Keluhan Utama
Sesak (+), badan sebelah kanan terasa lemah (+), sakit sudah 4 hari
14
4. Riwayat Kesehatan dahulu
Klien mengatakan bahwa tidak pernah mengalami penyakit DM, Hemoroid dan penyakit
hipertensi.
15
d. Pola aktivitas dan kebersihan diri
Sebelum sakit
Klien mengatakan beraktivitas secara mandiri dan mandi 2 -3 x hari dengan
menggunakan sabun dan shampo, menggosok gigi 2x / hari dengan menggunakan
pasta gigi.
Saat Sakit
Klien mengatakan mandi hanya di lap – lap saja oleh keluarga dan klie beraktivitas
dibantu perawat dan keluarga.
e. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit
Klien mengatakan tidur malam 6 – 7 jam/hari dan tidur siang 1-2 jam/hari.
Saat sakit
Klien mengatakan tidur siang lebih dari 2 jam tetapi sering terbangun..
f. Pola Kognitif dan persepsi sensori
Klien sehari – hari menggunakan bahsa melayu. Dapat mengikuti instruksi
perawat/dokter dengan baik.
g. Pola Konsep diri
Gambaran diri : klien menyukai seluruh anggota tubuhnya.
Ideal diri : klien ingin cepat sembuh dan ingin pulang
Harga diri : klien menerima penyakit yang dideritanya
Peran diri : klien seorang ibu dari satu anaknya
8. Pemeriksaan fisik
a. Status kesehatan umum
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : composmetis
Tanda – tanda vital
Suhu : 38,3 oC
Nadi : 88 x/mnt
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Pernafasan : 24 x /mnt
Tinggi Badan : 120/70 cm
Berat badan sebelum sakit : 48 Kg
Berat badan saat sakit : 45 Kg
16
b. Sistem pernafasan
Inspeksi : bentuk hidung simetris, membran mukosa berwarna merah muda, tidak terdapat
sekret, pengembangan dada simetris, frekuensi nafas 24x/menit
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada isnus maksilaris dan frontalis ekspansi dinding
dada kiri dan kanan sama.
c. Sistem kardioaskuler
Inspeksi : tidak terlihat getar jantung
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : tidak terdengar suara pekak
Auskultasi : terengar suara S1 dan S2 (lub – dub) irama reguler
d. Sistem persyarafan
Syaraf olfaktorius : klien dapat membedakan bau – buan dengan baik
Syaraf optkus : penglihatan klien normal
Syaraf okulanotorius : gerakan bola mata normal
Syaraf trochlearis : klien dapat menelan minum dengan baik
Syaraf abdusen : gerakan bola mata kiri dan kanan normal
Syaraf fasialis : klien dapat melakukan perintah dengan baik seperti mengerutkan
dahi
Syaraf auskustikus : tidak ada masalah dengan pendengaran.
Syaraf glosofarigius : dapat membdakan berbagai macam rasa seperti manis, atau
pahit
Syaraf vagus : klien dapat menelan
Syaraf aksesorius : kontraksi otot leher dan bahu normal
Syaraf hipoglosus : pergerakan lidah normal.
e. Sistem pencernaan
Inspeksi : bentuk mulut simetris, mukosa bibir kering, tidak terdapat lesi atau stomatitis,
lidah berwarna merah muda.
Auskultasi: gerakan peristaltik usus normal
Palpasi : terdpat nyeri tekan
Perkusi : bunyi normal(timpani)
f. Sistem muskuloskeletal
Inspeksi : tidak ada odema pada bagian kiri terpasang inus RL 20 tpm
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
17
g. Sistem perkemihan
Alat genetalia bersih, urine berwarna kuning, ada nyeri tekan dantidak ada keluhan saat
BAK
h. Sistem integumen
Warna kulit sawo matang, turgor baik, kulit bersih, tidak ada penyakit kulit, tekstur kulit
elastis
i. Sistem endokrin
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelnjar tyroid dan kelnjar limfa
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
9. Data penunjang
Laboratorium
Hb 11,8 g/dl
Leukosit 5200 set/mm3
Eritrosit 4,1 juta/ mm3
Kolestreol total 208 mg/dl
10. Terapi
Tgl 12 – 05- 2014 :
Inj ceftriaxsone 2x1 g/iv /12 jam
Inj. Ranitidine 25 mg, 3x1/IV/8 jam
Tgl 13 – 05- 2014
Inj ceftriaxsone 2x1 g/iv /12 jam
Inj. Ranitidine 25 mg, 3x1/IV/8 jam
Tgl 14 – 05- 2014
IUFD RL 20 tpm + keterolac 3 mg + Ranitidine 25 mg + Tramadol 4 mg drip
18
Analisa Data
Diagnosa Keperawatan :
19
Setelah dilakukan pengkajian dan analisa data, maka tahap selanjutnya adalah perumusan
diagnosa keperawatan. Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada klien Ny. N adalah
sebagai berikut :
a. Hipertemi b/d proses jalannya penyakit
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia
c. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik
d. Kurangnya pengetahuan b/d kurang terpaparnya informasi tentang penyakit.
Perencanaan :
Pada tahap ini dirumuskan tujuan dan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa
keperawatan yang ada adalah sebagai berikut:
No Dx Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
keperawatan hasil
1. Hipertemi Setelah dilakukan 1. 1. Dapat
b/d proses tindakan Berikan memba
jalannya keperawatan 3 x 24 kompre ntu
penyakit jam suhu tubuh s air penurun
kembali normal hangat an
dengan KH: sesuai panas
1. Tidak kebutuh yang
ada an dialami
tanda – 2. klien
tanda Anjurk 2.
infeksi an klien Kondisi
2. menggu tubuh
Mukosa nakan yang
bibir baju lembab
lembab yang memicu
3. dapat pertumb
S:37oC menyeb uhan
abkan jamur
keringa 3.
t Memba
20
3. ntu
Pertaha menjaga
nkan suhu
lingkun tubuh
gan klien
yang agar
sejuk dalam
keadaan
normal
4. 4.
Kolabo Memba
rasi ntu
dengan menuru
tim nkan
medis suku
dalam tubuh
pember
ian obat
21
menunj penting huan
ukkan nya klien
tanda – nutrisi tentang
tanda bagi nutrisi
malnutr tubuh
isi 4. 4.
Kolabo Member
rasi ikan
dengan terapi
tim yang
medis tepat
dalam bagi
pember klien
ian obat
3. Intoleransi Setelah dilakukan 1. 1.mengetahui
aktivitas b/d tindakan Observ keadaan umum
kelemahan keperawatan asi klien
fisik selama 3x24 jam TTV 2.Meningkatkan asa
diharapkan klien percaya diri klien
dapat melakukan dan minimalkan
aktivitas dengan 2. Bantu resiko dekubitus
KH: dan 3.Perubahan posisi
- latih menurunkan resiko
Klien klien komplikasi akut
dapat untuk
melaku melaku 4.Memberikan rasa
kan kan percaya diri dan
aktifitas aktivita memberikan
sendiria s/ semangat agar klien
n gerakan cepat sembuh
3. Atur
posis
secara
periodi
22
k,
sesuai
kondisi
klien
4.
Memah
ami
klien
untuk
melaku
kan
latihan
4 Kurangnya Setelah dilakukan 1. Kaji 1. Untuk
pengetahuan tindakan tingkat mengeta
b/d kurang keperawatan 3x24 pengeta hui
terpaparnya jam keluarga klien huan pengeta
informasi mulai mengerti keluarg huan
tentang tentang penyakit a keluarg
penyakit. Hipertiroid dengan a
K.H: 2. 2. Agar
klien tidak bingung Membe keluarg
lagi rikan a klien
Informasi sudah penyulu mengert
didapat han i
kesehat tentang
an penyaki
tentang t
penyaki thypoid
t
hipertir 3. Agar
oid keluarg
3. Gali a klien
sumber lebih
- mengeta
23
sumber hui
dukung tentang
an yang penyaki
ada t
thypoid
Pelaksanaan / Implementasi :
24
makanan yang disediakan
A: - mengawasi pemasukan
diet
- menganjurkan
klien makan sedikit
tapi sering
- memberikan HE
tentang pentingnya
Intoleransi aktivitas nutrisi bagi tubuh
b/d kelemahan fisik - mengkolaborasi
dengan tim medis
dalam pemberian
obat
R: Klien tampak lemah
- Klien hanya
menghabiskan ¼
dari porsi makanan
25
D:Klien mengatakan tidak
mengetahui tentang penyakit
yang dideritanya
A: - kaji tingkat pengetahuan
klien
- Memberikan
penyuluhan
kesehatan tentang
hipertiroid
R: -klien masih bingung
- Keluarga Klien
masih belum
mengerti tentang
proses penyakit
klien
26
anoreksia - S: 37oC
D: Klien mengatakan
menghabiskan ¼ dari porsi
makanan yang disediakan
A: - Anjurkan klien makan
sedikit tapi sering
- Berikan HE
tentang pentingnya
nutrisi bagi tubuh
- Kolaborasi
Intoleransi aktivitas dengan tim medis
b/d kelemahan fisik dalam pemberian
obat
R: - Klien tampak
menghabiskan ½ dari porsi
makanan
- Klien tampak
kooperatif
27
D:Klien mengatakan sudah
mengetahui tentang penyakit
yang dideritanya
A: - kaji tingkat pengetahuan
klien
- Memberikan
penyuluhan
kesehatan tentang
hipertiroid
R: -klien tampak mengerti
tentang penyakit hipertiroid
- Keluarga Klien
sudah mengerti
tentang proses
penyakit klien dan
pengobatannya
28
D: Klien mengatakan tidak bisa
melakukan aktivitasnya sendiri
A: - mengkaji skala aktifitas
- Membantu klien
melakukan aktifitas
- Mendekatkan
barang yang
diperlukan klien
R: - Skala aktivitas 1
- Klien sudah dapat
duduk dan mandi
secara mandiri
Evaluasi :
29
- menganjurkan klien
menggunakan baju
yang dapat menyerap
keringat.
- Pertahankan
linkungan yang sejuk
- Kolaborasi dengan
tim medis dalam
pemberian obat
E: -Klien tampak lemah
- Klien merasa
Ketidakseimbangan tubuhnya panas
nutrisi kurang dari - S: 38,3oC
kebutuhan tubuh b/d
anoreksia
S: Klien mengatakan tidak nafsu
makan
O:- klien tampak lemah
- Klien tampak
menghabiskan ¼ dari
porsi makanan yang
disediakan
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4
I: -Awasi pemasukan diet
- Anjurkan klien
makan sedikit tapi
sering
Intoleransi aktivitas - Berikan HE tentang
b/d kelemahan fisik pentingnya nutrisi
bagi tubuh
- Kolaborasi dengan
tim medis dalam
pemberian obat
30
S: Klien mengatakan selama di
rumah sakit klien hanya berbaring
lemas di tempat tidur.
O: -Klien tampak lemah
- Aktivitas klien
dibantu oleh keluarga
- Skala aktivitas 3
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan 1,2,3,
I: - mengkaji skala aktifitas
Membantu klien melakukan
Kurangnya aktifitas
pengetahuan b/d Mendekatkan barang yang
kurang terpaparnya diperlukan klien
informasi tentang E: - Skala aktivitas 3
penyakit. - Aktivitas klien
dibantu
keluarga
- Klien hanya
baring ditempat tidur
31
E:- klien masih bingung
- Keluarga klien
masih belum mengerti
tentang proses
penyakit klien
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari S: Klien mengatakan sudah nafsu
kebutuhan tubuh b/d makan
anoreksia O:- klien tampak lemah
- Klien tampak
menghabiskan ½ dari
porsi makanan yang
disediakan
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dilanjutkan 1,2,3,4
Intoleransi aktivitas
b/d kelemahan fisik
S: Klien mengatakan sudah dapat
duduk dan mandi tapi masih
dibantu oleh keluarga.
O: -Klien tampak lemah
32
- Aktivitas klien
dibantu oleh keluarga
- Skala aktivitas 2
A: Masalah teratasi sebagian
Kurangnya P: Intervensi dilanjutkan 1,2,3
pengetahuan b/d
kurang terpaparnya
informasi tentang S:Klien mengatakan sudah
penyakit. mengetahui tentang penyakit
yang dideritanya
O: Klien tidak bertanya – tanya
lagi
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan.
Intoleransi aktivitas
b/d kelemahan fisik S: Klien mengatakan sudah
duduk dan mandi secara mandiri
O: -Klien melakukan aktivitasnya
secara mandiri
33
- Skala aktivitas 1
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
34
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
35
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi 4. Jakarta.
Interna Publishing.
https://id.scribd.com › document
https://www.academia.edu › MAKA...
36