Anda di halaman 1dari 8

MEMPELAJARI EKOSISTEM AQUARIUM

Ira Sukmawati Abidin¹, Siti Fatmawati², Rahmi Aulia³, Rahmad Alam4 , Meisa5
Rizal Maulana Hasby 6 ,Wilda Nurfarida7
¿ ¿Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati)
Jl. AH. Nasution 105 Bandung, 40614
Ira.abidin@gmail.com, fatmasitiwati11@gmail.com, auliarahmi274@gmail.com ,
ra20130407@gmail.com,
rizal.maulana@fst.uinsgd.ac.id, Wildanurfarida@gmail.com.
Abstrak
Ekosistem aquarium merupakan salah satu jenis ekosistem buatan yang bertujuan
membudidayakan atau merawat komponen abiotic seperti ikan atau tumbuhan air yaitu hydrilla agar
dapat bertahan hidup dengan cara berinteraksi antara kelompok lawannya. Misalnya interaksi antara
ikan sebagai komponen biotik dengan air sebagai komponen abiotic. Terciptanya suatu interaksi
akan menimbulkan simbiosis.Pada percobaan kali ini akan dibuat ekosistem buatan yaitu aquarium
yang akan diamati selama kurang lebih tujuh hari dengan perlakuan yang dibuat berbeda. 4 toples
disimpan di keadaan terang, 4 toples disimpan di keadaan yang gelap, kemudian hari ke 3 posisinya
ditukar.
Kata Kunci: ekosistem, interaksi, biotik, abiotic, simbiosis.
Pendahuluan dinamika perubahan ekosistem untuk
Setiap komponen biotik dan abiotik mencapai keseimbangan baru.
selalu berintertaksi membentuk hubungan Habitat air sebagai tempat hidup dari
yang saling ketergantungan, misalnya organisme perairan memiliki porsi relative
makhluk hidup memerlukan udara untuk lebih kecil dibandingkan dengan daratan
bernapas, tumbuhan hijau memerlukan cahaya danlautan,namun di lihat kepentingan bagi
untuk berfotosintesis. Selain itu mahluk hidup sangat lah besar. Air tawar
ketergantungan komponen abiotik terhadap yang relatif lebih muda untuk dimanfaatkan
komponen biotik, misalnya cacing tanah terutama berasal dari air permukaan (sungai,
menggemburkan tanah, tumbuhan untuk danau, rawa) dan air tanah.
menahan erosi, tumbuhan hijau untuk Berdasarkan proses terbentuknya,
mengurangi pencemaran udara. Interaksi antar ekosistem dibagi menjadi dua macam, yaitu
komunitas cukup komplek karena tidak hanya ekosistem alami dan ekosistem buatan.
melibatkan organisme, tetapi juga aliran Ekosistem alami adalah ekosistem yang
energi dan makanan. terbentuk secara alami misalnya danau, rawa,
Dengan adanya interaksi-interaksi hutan. Ekosistem buatan adalah ekosisten
tersebut, suatu ekosistem dapat yang sengaja dibuat manusia. Contohnya
mempertahankan keseimbangannya. sawah, kolam, dan aquarium.
Pengaturan untuk menjamin terjadinya Kebutuhan akan air dari waktu-waktu
keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu semakin meningkat. Di dalam ekosistem
ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak terjadi suatu interaksi dan keseimbangan
diperoleh maka akan mendorong terjadinya antara komponen satu dengan yang lainnya.
Ekosistem buatan ini menggambarkan
sebagian kecil dari ekosistem air tawar yang Prosedur Kerja
ada di biosfer ini. Itulah sebabnya kita Diberi label pada toples yaitu 1 2 3 4.
semestinya bagaimana interaksi yang terjadi, Dimasukkan ke dalam 4 toples terlebih
salah satu bentuk itu kita melakukan pratikum dahulu air sampai ¾ toples terisi.
ini. Kemudian, ditambahkan pada toples 1 dan 2
Pada praktikum kali ini, akan dibuat ikan sebnayak masing-masing 4 ekor.
contoh ekosistem air buatan yaitu aquarium Setelah itu dimasukkan hydrilla kedalam
untuk diteliti sekaligus diamati perubahan toples yang berisi ikan dan satu lagi ke
apasaja yang terjadi pada ekosistem selama dalam toples yang berisi air saja. Pada
kurang lebih satu minggu. langkah selanjutnya, dimasukkan siput ke
Metode Praktikum dalam toples yang berisi ikan dan hydrilla,
Praktikum kali ini akan dibuat aquarium yang satu ekor lagi dimasukkan kedalam toples
diamati selama 6 hari dengan perlakuan yang yang berisi air dan ikan saja.
berganti di setiap 3 hari. Maka, kita diperoleh empat
Alat dan Bahan toples. Satu toples berisi air, ikan,
siput, dan hydrilla. Satu toples berisi
1. 4 buah toples
air, ikan, dan siput, satu toples berisi
2. 2 ekor siput
air dan hydrilla, dan toples terakhir
3. 8 ekor ikan
berisi air saja.
4. Air bersih secukupnya
5. Hydrilla 2 pot

Hasil dan Pembahasan

No Hasil pengamatan Keterangan

1. a. Hydrilla
a
b b. Siput sawah
c
c. Air
d
d. Ikan
(Sumber: Dokumentasi
Pribadi, 2019)

2. a a. Air

b b. Siput
c. Ikan
c

(Sumber: Dokumentasi
Pribadi,2019)

3. a. Uap air
a
b. Air
b
c. Hydrilla

(Sumber: Dokumentasi
Pribadi,2019)

4. Air di dalam toples

(Sumber: Dokumentasi
Pribadi, 2019)
No Hasil Pengamatan Keterangan

1
a a. Air
b. Hydrilla
b c. Siput
d. Ikan
c

( Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019)

a a. Ikan
b. Siput
b c. Air

( sumber : Dokumentasi Pribadi, 2019)

a a. Air
b. Hydrilla
b

( Sumber : Dokumen Pribadi, 2019 )


4

a. Air

( Sumber : Dokumen Pribadi, 2019)

uap air di sekeliling toples bagian atas. Ini


bisa jadi merupakan proses transpirasi pada
Pada percobaan kali ini, dapat kita lihat
daun yang menghasilkan uap air.
dan amati pada masing- masing toples. Pada
Pada toples ke-4, yang berisi air saja,
toples nomor satu yang berisi air, ikan, dan
tidak terjadi perubahan apapun selama satu
siput, dapat kita lihat sama sekali tidak ada
minggu. Baik warna air ataupun volumenya
sumber energi yaitu hydrilla sebagai
tetap tidak berubah dan tidak berkurang.
produsen. Sehingga, pantas jika pada toples
Pada perlakuan toples yang lebih dulu
pertama, organisme yang hidup bisa jadi lebih
disimpan di tempat terang, organisme lebih
cepat mati. Hal ini karena sebagai sumber
lama hidup karena dapat memperoleh cahaya
makanan atau produsen, Hydrilla dapat
matahari sebagai bahan melakukan
menyediakan nutrient yaitu oksigen bagi siput
fotosintesis yang hasilnya dapat digunakan
dan ikan sebagai salah satu komponen untuk
untuk proses respirasi.
bernafas.
Sementara untuk toples yang disimpan
Pada toples kedua yang berisi air, ikan,
di tempat terang, organisme lebih mudah mati
siput, dan hydrilla, organisme bisa bertahan
karena tidak ada cahaya atau minim cahaya
hidup sedikit lebih lama dibanding toples ke-
sehingga hydrilla tidak dapat berfotosintesis
1. Hal ini karena pengaruh hydrilla sebagai
yang menyebabkan organisme tidak dapat
supply oksigen meningkatkan angka harapan
melakukan respirasi walaupun setelahnya
hidup pada organisme. Organisme memiliki
disimpan di tempat bercahaya atau terang.
ketersediaan lebih banyak oksigen disbanding
Pada dasarnya toples yang organismenya
pada toples 1. Sehingga proses respirasi
lebih mudah mati adalah toples yang tanpa
terjadi lebih lama.
hydrilla dan perlakuannya lebih dulu
Pada toples ke tiga berisi air dan
disimpan di tempat yang gelap. Hal ini karena
hydrilla, dari waktu ke waktu ketika disimpan
organisme sangat minim nutrient.
ditempat terang , menghasilkan lebih banyak
Di hari ke-3, toples pertama dan kedua organismenya bertahan lebih lama.Hal ini
ikan satu persatu mulai mati. Di hari ke-4, air berdasar pada prinsip fotosintesis yang
mulai berubah keruh dan berbau hingga hari membutuhkan cahaya sebagai salah satu
ke 7, air berubah menjadi cokelat dan berbau komponen fotosintesis. Setelah ikan dan siput
tidak sedap. mati, air berubah wara menjadi semakin keruh
dan berbau tidak sedap. Hal ini disebabkan
Kesimpulan karena tumbuhnya mikroba yang
Pada percobaan kali ini diketahui menmbusukan bangkai ikan dan siput.
bahwa aquarium yang hidup di kondisi terang
dan terdapat hydrilla di dalam toples,

Daftar Pustaka

 Edi Atmawinata. 2007. Rahasia dan


Seluk Aquarium. Bandung: CV
Yrama Widya
 Heru susanto. 2003. Membuat
Aquarium. Jakarta. Penebar Swadaya,
Anggota Ikapi
 Lesmana, Darti Satyani. 2005.
Kualitas Air Untuk Ikan Hias Air
Tawar. Jakarta: Penebar Swadaya,
Anggota Ikapi
 https://www.kompasiana.com/ikpj/54ff3b
c1a33311084a50f9da/biologi-fisika-
mekanisme-energi-yang-mempengaruhi-
terjadinya-suhu-daun?page=all diakses
14 November 2019: 12.12
 http://saroha2012.blogspot.com/2012/
12/ekosistem-air-tawar-aquarium.html
diakses 14 November 2019: 22: 10
LAMPIRAN

Toples Hari ke-


1 gelap 2 gelap 3 gelap 4 terang 5 terang 6 terang
1 2 ikan mati ., Warna air ke Warna air ke Air Air sangat Air keruh, bau
siput mati oren orenan cmerah kecoklat keruh, bau sangat
merahan, bau coklatan, menyengat. menyengat.
asam bau
menyengat

2 2 ikan mati, Warna air ke Warna air Air Air makin Air kerus, bau
siput mati merah coklat semakin keruh bau sangat
merahan coklatan, bau keruh, bau menyengat. menyengat
asam menyengat

3 Hydrilla dan Hydrilla dan Hydrilla dan Adanya Uap air Uap air
air berwarna air berwarna air berwarna uap air menambah menambah
normal. normal normal

4 Air berwarna Air berwarna Air berwarna Air Air berwarna Air berwarna
normal normal normal berwarna normal normal
normal
Hari ke-
Toples
1 terang 2 terang 3 terang 4 gelap 5 gelap 6 gelap
1 2 ikan mati . 1 ikan mati. Siput mati Air mulai Air sangat Bau sangat
keruh . keruh, bau menyengat, air
menyengat. berubah warna
jadi cokelat .

2 Malamnya 1 1 ikan mati. Siput mati, Air Air makin Air berubah
ikan mati. ikan mati, air semakin keruh bau jadi warna
agak keruh. keruh, mulai cokelat dan bau
keluar bau menyengat. sangat
tidak sedap menyengat.
3 Hydrilla dan Hydrilla dan Hydrilla dan Uap air Air agak Uap air bersisa
air berwarna air berwarna air berwarna berkurang keruh sedikit dan air
normal. normal, timbul normal, timbul agak keruh
uap air di uap air di
sekeliling atas sekeliling atas
toples. toples dan
mulai
membanyak.

4 Air berwarna Air berwarna Air berwarna Air Air berwarna Air berwarna
normal normal normal berwarna normal normal
normal

Anda mungkin juga menyukai