Anda di halaman 1dari 22

SISTEM KEMUDI

Laporan ini dibuat Sebagai Nilai Ujian Mid Semester


Mata Pelajaran PUAB

Nama : Muhammad Rizky Danarie


NIS :
Kompetensi Keahlian : Teknik Alat Berat

SMK NEGERI 6 BATAM


Mempelajari Keahlian Teknik Alat Berat
Tahun 2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Saya sebagai penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai nilai mid semester mata pelajaran PUAB.

Saya tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………...
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………...
A. Landasan Teori………………………………………………………………………………
B. Jenis-jenis…………………………………………………………………………………….
C. Cara Kerja…………………………………………………………………………………….
D. Komponen Sistem Kemudi………………………………………………………………….
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………….......
B. Saran…………………………………………………………………………………………..

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kendaraan dituntut untuk dapat dioperasikan dengan mudah dan nyaman oleh
pengemudi di berbagai kondisi jalan. Banyak sekali jenis sistem kemudi yang
mungkin belum di ketahui banyak orang serta kelebihan dan kekuranganya.
Misalnya sistem kemudi konvensional biasa dengan sistem kemudi yang telah
menggunakan power steering atau sistem kemudi yang lebih baru lagi yaitu
Electric Power Steering. Sistem kemudi yang dapat di jalankan dengan mudah
tentu dapat memberi rasa aman dan kemudahan bagi pengemudi dalam
mengendalikan mobil yang dikendarainya.
Dari pendahuluan di atas, sesuai dengan yang akan di bahas yaitu tentang
sistem kemudi. Oleh karena itu makalah ini akan membahas secara rinci yang
erat kaitannya dengan sistem kemudi.

B. Rumusan Masalah
Mengetahui lebih detail tentang sistem kemudi beserta jenis-jenisnya.

C. Tujuan Penulisan
Untuk memenuhi tugas PUAB.
BAB II PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Sistem kemudi adalah suatu sistem pada kendaraan yang berfungsi
untuk mengatur arah kendaraan sesuai dengan keinginan pengemudi. Tipe
sistem kemudi pada tiap kendaraan tidak selalu sama. Pemilihan tipe sistem
kemudi tergantung dari model kendaraan, sistem suspensi, sistem pemindah
tenaga, berat kendaraan dan masih banyak faktor lainnya.

Keterangan Gambar :
Ø Nomor 1 Steering wheel
Ø Nomor 2 Steering coulomn
Ø Nomor 3 Universal joint
Ø Nomor 4 Housing steering rack
Ø Nomor 5 Booth steer
Ø Nomor 6 Tie rod

Sistem kemudi berfungsi untuk mengatur arah kendaraan atau berfungsi untuk
membelokan roda. Jika pengendara membelokan Steering wheel (lihat gambar)
maka steering coulumn akan meneruskan puntiran ke steering gear. Kemudian
steering gear akan memperbesar tenaga puntiran hingga menghasilkan momen
puntir yang lebih besar yang akan diteruskan ke steering linkage, kemudian
steering linkage akan meneruskan puntiran dari steering gear ke roda
kendaraan.

B. Jenis-Jenis Sistem Kemudi


Sistem Kemudi Manual
Dengan diproduksinya mobil-mobil baru sekarang ini penggunaan Sistem
kemudi secara manual sudah mulai ditinggalkan. Pada sistem ini dibutuhkan
adanya tenaga yang besar untuk mengemudikannya. Akibatnya pengemudi
akan cepat lelah apabila mengendarai mobil terutama pada jarak jauh.

Tipe Sistem Kemudi Manual


Recirculating ball
Cara kerjanya :
Pada waktu pengemudi memutar roda kemudi, poros utama yang
dihubungkan dengan roda kemudi langsung membelok. Di ujung poros utama
kerja dari gigi cacing dam mur pada bak roda gigi kemudi menambah tenaga
dan memindahkan gerak putar dari roda kemudi ke gerakan mundur maju
lengan pitman ( pitman arm ).
Lengan-lengan penghubung (linkage), mulai dari batang penghubung ( relay rod ), tie
rod, lengan idler ( idler arm ) dan lengan nakel arm dihubungkan dengan ujung pitman
arm. Sambungan tersebut memindahkan gaya putar dari kemudi ke roda-roda depan
dengan memutar ball joint pada lengan bawah ( lower arm ) dan bantalan atas untuk
peredam kejut.
Jenis ini biasanya digunakan pada mobil penumpang atau komersial.

Keuntungan :

1. Komponen gigi kemudi relative besar, dapat digunakan untuk kendaraan sedang,
mobil besar, dan kendaraan komersial.
2. Keausan relative kecil dan pemutaran roda kemudi relative ringan.

Kerugian :

1. Konstruksi rumit karena hubungan antara gigi sector dan gigi pinion tidak langsung
2. Biaya perbaikan lebih mahal

Jenis rack and pinion

Cara kerja :
Pada waktu roda kemudi diputar, pinion pun ikut berputar. Gerakan ini akan
menggerakkan rack dari samping ke samping dan dilanjutkan melalui tie rod ke lengan
nakel pada roda-roda depan sehingga satu roda depan didorong, sedangkan satu roda
tertarik, hal ini menyebabkan roda-roda berputar pada arah yang sama.
Kemudi jenis rack and pinion jauh lebih efisien bagi pengemudi untuk mengendalikan
roda-roda depan. Pinion yang dihubungkan dengan poros utama kemudi melalui poros
intermediate, berkaitan denngan rack.

Keuntungan :

1. Konstruksi ringan dan sederhana


2. Persinggungan antara gigi pinion dan rack secara langsung
3. Pemindahan momen relatif lebih baik, sehingga lebih ringan

Kerugian :

1. Bentuk roda gigi kecil, hanya cocok digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil
atau sedang.
2. Lebih cepat aus
3. Bentuk gigi rack lurus, dapat menyebabkan cepatnya keausan

Sistem Kemudi Jenis Power Steering

Power steering merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk meringankan memutar
sistem kemudi kendaraan sehingga menghasilkan putaran kemudi yang ringan tanpa
membutuhkan tenaga yang berarti untuk mengendalikan kemudi. Dalam
perkembangannya power steering terbagi menjadi 2, yaitu : Hidrolik Power Steering dan
Elektronik Power Steering.

HYDRAULIC POWER STEERING

Rack-and-pinion assembly merupakan unit hydraulic-mechanical dengan integral piston


dan rack assembly. Di dalamnya ada satu rotary valve yang mengarahkan aliran minyal
power steering dan mengontrol tekanan untuk mengurangi steering effort (suatu usaha
daya yang diperlukan untuk memutar kemudi). Ketika kemudi diputar, tahanan yang
terbentuk oleh adanya berat dari kendaraan dan gesekan roda ke ban, menyababkan
torsion bar di dalam rotary valve menjadi agak cenderung melenceng. Hal ini akan
merubah posisi valve spool dan sleeve, karena itulah diperlukan pengarahan pelumas
bertekanan ke proper end yang terdapat pada power cylinder. Perbedaan tekanan pada
sisi piston (yang dipasang pada rack) membantu menggerakkan rack untuk mengurangi
langkah usaha putar. Pelumas di dalam power cylinder yang berlawanan didesak ke
control valve dan kembali ke pump reservoir. Ketika steering effort berhenti, maka
control valve akan diketengahkan oleh gaya melintir dari torsion bar, tekanan pada
kedua sisi piston akan disamakan, dan roda depan kembali ke posisi lurus ke depan.

KONSTRUKSI SISTEM

Rack-and-pinion power steering system terdiri dari:


· Rack and pinion steering gear box
Rack Pinion/Gearbox adalah system penggerak Power Steering dari kemudi atas
kemudian di teruskan ke bagian roda dengan dibantu oleh komponen understeel atau
kaki-kaki kendaraan (tie rod, rack end, idle arm dll). Di dalam system
RackPinion/Gearbox terdapat piston dan valve(katup) yang bekerja sesuai tekanan olie
yang disalurkan melalui Vane Pump, selain itu terdapat juga seal-seal yang berguna
menahan tekanan olie agar tidak bocor keluar.
· Power steering oil pump Pompa PS
berfungsi sebagai penyalur tenaga dari mesin dengan oli yang bertekanan tinggi yang
kemudian diteruskan ke bagian Rack Pinion/Gearbox melalui Selang Tekan (Selang
bertekanan tingi). Posisi Vane Pump selalu berada di bagian atas dari
RackPinion/Gearbox. Dan hampir setengahnya system Power Steering
dikendalikan/ditentukan dari kerja Pompa, oleh karena itu bila terdapat kerusakan pada
Pompa hampir dipastikan system Power Steeringnya juga tidak akan jalan alias rusak
· Oil reservoir
Oil reservoir berfungsi untuk menampung oli P/S.
· Tubes/Hose (selang)
Selang ini berfungsi yang menyalurkan oli yang bertekanan tinggi dari Vane Pump ke
bagian Rack Pinion/Gearbox, dengan perputaran/rotasi yang sangat cepat maka dapat
menimbulkan efek bunyi jika bahan selang yang dipakai kurang bagus kualitasnya.

C. Cara Kerja Sistem Kemudi


PRINSIP KERJA POWER STEERING HIDROLIS
Sistem power steering menggunakan tekanan hidrolis yang dibangkatkan
oleh power steering pump gunanya adalah untuk mengurangi langkah usaha
yang diperlukan untuk memutar kemudi. Power steering pump dipasang di
depan engine. Pompa yang dipakai adalah tipe vane-type, dan digerakkan
oleh crankshaft melalui drive belt.
Minyak power steering ditarik dari reservoir ke pompa pada saat mesin dalam
keadaan hidup. Minyak ini ditekan oleh satu power steering switch dan
control valve yang letaknya di dalam power steering pump.
ELECTRIC POWER STEERING

Sistem Electronic Power Steering (EPS) termasuk di dalamnya komponen yang sama
seperti pada sistem power steering konvensional. Sebagai tambahannya adalah
sebuah solenoid valve pada power steering gear box, dan satu control unit dekat
dibawah audio yang terletak di panel farcia tengah. Untuk mengontrol aliran oli pada
steering gear box, disediakan satu solenoid yang bekerja berdasarkan arus dari control
module yang menerima sinyal dari VSS (Vehicle Speed Sensor) dan TPS.

CARA KERJA ELECTRIC POWER STEERING


Cara kerja Sistem Electric Power Steering (EPS) adalah saat kunci diputar ke posisi
ON, Control Module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand-by, bersamaan dengan
itu indikator EPS pada panel instrumen menyala. Saat mesin hidup, Noise Suppressor
segera menginformasikan pada Control Module untuk mengaktifkan motor listrik dan
clutch pun langsung menghubungkan motor dengan batang setir. Salah satu sensor
yang terletak pada steering rack bertugas memberi informasi pada Control Module
ketika setir mulai diputar. Disebut Torque Sensor, ia akan mengirimkan informasi
tentang sejauh apa setir diputar dan seberapa cepat putarannya. Dengan dua informasi
tersebut, Control Module segera mengirim arus listrik sesuai yang dibutuhkan ke motor
listrik untuk memutar gigi kemudi. Dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan.
Vehicle Speed Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. Sensor ini menyediakan
informasi bagi control module tentang kecepatan kendaraan. Pada kecepatan tinggi,
umumnya dimulai sejak 80 km/jam, motor elektrik akan dinonaktifkan oleh Control
Module.
Dengan begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi sistem
EPS ini mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor listrik hanya sesuai
kebutuhan saja. Selain mengatur kerja motor elektrik berdasarkan informasi dari
sensor, Control Module juga mendeteksi jika ada malfungsi pada sistem EPS. Lampu
indikator EPS pada panel instrumen akan menyala berkedip tertentu andai terjadi
kerusakan. Selanjutnya, Control Module menonaktifkan motor elektrik dan clutch akan
melepas hubungan motor dengan batang setir. Namun karena sistem kemudi yang
dilengkapi EPS ini masih terhubung dengan setir via batang baja, maka mobil masih
dimungkinkan untuk dikemudikan. Walau memutar setir akan terasa berat seperti
kemudi tanpa power steering.
Electric Power Steering (EPS) menggunakan beberapa perangkat elektronik seperti:
1.Control Module: Sebagai komputer untuk mengatur kerja EPS.
2.Motor elektrik: Bertugas langsung membantu meringankan perputaran setir.
3.Vehicle Speed Sensor: Terletak di girboks dan bertugas memberitahu control module
tentang kecepatan mobil.
4.Torque Sensor: Berada di kolom setir dengan tugas memberi informasi ke control
module jika setir mulai diputar oleh pengemudi.
5.Clutch: Kopling ini ada di antara motor dan batang setir. Tugasnya untuk
menghubungkan dan melepaskan motor dengan batang setir sesuai kondisi.
6.Noise Suppressor: Bertindak sebagai sensor yang mendeteksi mesin sedang bekerja
atau tidak.
7.On-board Diagnostic Display: berupa indikator di panel instrumen yang akan menyala
jika ada masalah sengan sistem EPS.

KEUNGGULAN EPS

EPS tidak hanya melakukan fungsi power steering biasa, namun juga bisa mengontrol
tekanan hydraulic pressure yang bereaksi berdasarkan counter-force plunger yang ada
pada gear box tetapnya di dalam input shaft, oleh karena itulah karakteristik steering
effort vs. tekanan hydraulic bervariasi tergantung dari kecepatan kendaraan untuk
memberikan karakteristik kemudi yang optimal pas dengan kecepatan kendaraan dan
kondisi kemudi.
· Pada saat mobil dalam keadaan stationer dan berjalan lambat putaran kemudi ringan.
· Pengaturan steering effort berdasarkan kecepatan kendaraan.
· Pada kecepatan sedang dan cepat, steering effort secara akan bertambah untuk
menambah kestabilan dan kenyamanan kemudi.
· Pada kecepatan sedang dan cepat, ketika posisi kemudi berada atau mendekati posisi
netral, fungsi reactionary plunger akan menambah steering effort agar kemudi lebih
stabil.
· Ketika kendaraan melewati jalan yang rusak pada kecepatan sedang dan cepat,
meskipun ada rintangan besar dari permukaan jalan, namun tidak akan mempengaruhi
arah control kemudi, karena tekanan ouput hydraulic untuk steering effort menjadi tinggi
sama seperti power steering konvensional.
· Sistem ini mempunyai fungsi fail-safe sehingga meskipun sistemnya elektrikal,
temasuk control unit dan sensors, namun karakteristik power steering normal masih
bisa di dapat.

D. Komponen Sistem Kemudi


KOMPONEN SISTEM KEMUDI
A. STEERING COULUMN
Steering column atau batang kemudi merupakan tempat poros utama.
Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran roda
kemudi ke steering gear, dan column tube yang mengikat main shaft ke body.
Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergerigi, dan roda kemudi
diikatkan ditempat tersebut dengan sebuah mur.
Steering column juga merupakan mekanisme penyerap energi yang
menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat tabrakan.
Ada dua tipe steering column yaitu :
1. Model Collapsible

Model ini mempunyai keuntungan :


Apabila kendaraan berbenturan / bertabrakan dan steering gear box
mendapat tekanan yang kuat, maka main shaft column atau bracket akan
runtuh sehingga pengemudi terhindar dari bahaya.
Kerugiannya adalah :
1. Mainsfatnya kurang kuat, sehingga hanya digunakan pada mobil
penumpang atau mobil ukuran kecil
2. Konstruksinya lebih rumit
Waktu Tabrakan
Dorongan badan pengemudi terhadap roda kemudi memutuskan pen-pen
plastik dan menyebabkan poros utama atas dan tabung batang kemudi
terdorong maju, sementara tabung-tabung atas dan bawah dihubungkan
oleh bola-bola baja.
Tahanan meluncur bola-bola ini menyerap kekuatan dorong badan
pengemudi.
3. Model Non collapsible
Model ini mempunyai keuntungan :
1. Main shaftnya lebih kuat sehingga banyak digunakan pada mobil-mobil
besar atau mobil-mobil kecil
2. Konstruksinya sederhana
Kerugiannya adalah :
Apabila berbenturan dengan keras, kemudian tidak dapat menyerap
goncangan sehingga keselamatan pengemudi relative kecil

B. STEERING GEAR
Steering gear tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan roda depan,
tetapi dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi
untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan. Untuk itu
diperlukan perbandingan reduksi yang disebut perbandingan steering
gear, dan biasanya perbandingannya antara 18 sampai dengan 20 : 1.
Perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan kemudi menjadi
semakin ringan, tetapi jumlah putarannya akan bertambah banyak, untuk
sudut belok yang sama.
Ada beberapa tipe steering gear, tetapi yang banyak digunakan dewasa
ini adalah

Tipe yang pertama, digunakan pada mobil penumpang ukuran sedang


sampai besar dan mobil komersial. Sedangkan tipe kedua, digunakan
pada mobil penumpang ukuran kecil sampai sedang.
Sudut belok dan gear ratio Pada diagram dapat dilihat hubungan sudut
putar sector dengan gear ratio. Pada saat lurus atau sektor shaft berputar
2,5 ° ke kiri atau ke kanan gear ratio masih tetap 19,5 : 1. Sedangkan
pada saat belok dengan sudut putar sektor 37° gear ratio menjadi besar
yaitu 21,5 : 1. Oleh karena itu pada saat membelok kemudi menjadi
ringan.

STEERING GEAR BOX


Ada beberapa bentuk steering gear box, diantaranya :
1. Model Worm dan Sector Roller
Worm gear berkaitan dengan sectorroller dibagian tengahnya.
Gesekannya dapat mengubah sentuhan antara gigi dengan gigi menjadi
sentuhan menggelinding.

2. Model Worm dan Sektor


Pada model ini worm dan sektor berkaitan langsung.\
Model Screw Pin
Pada model ini pin yang berbentuk tirus bergerak sepanjang worm gear

Model screw dan nut


Model ini di bagian bawah main shaft terdapat ulir dan sebuah nut
terpasang padanya. Pada nut terdapat bagian yang menonjol dan
dipasang kan tuas yang terpasang pada rumahnya.

Model recirculating ball


Pada model ini, peluru-peluru terdapat dalam lubang-lubang nut untuk
membentuk hubungan yang menggelinding antara nut dan worm
gear.Mempunyai sifat tahan aus dantahan goncangan yang baik
Model rack and pinion
Gerakan putar pinion diubah langsung oleh rack menjadi gerakan
mendatar. Model rack and pinion mempunyai konstruksi sederhana, sudut
belok yang tajam dan ringan, tetapi goncangan yang diterima dari
permukaan jalan mudah diteruskan ke roda depan.

STEERING LINKAGE
Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak
dari steering gear ke roda depan. Walaupun mobil bergerak naik dan
turun, gerakan roda kemudi harus diteruskan ke roda-roda depan dengan
sangat tepat setiap saat. Ada beberapa tipe steering linkage dan
konstruksi joint yang dirancang untuk tujuan tersebut. Bentuk yang tepat
sangat mempengaruhi kestabilan pengendaraan.

Bagian-bagian Steering Linkage Steering Linkage

Steering linkage untuk suspensi rigid


PEMERIKSAAN/DIAGNOSIS SISTEM KEMUDI
Diagnosis ( trouble shooting ) sistem kemudi dilakukan secara manual. Pada saat
memeriksa system kemudi, perhatikan bahwa antara system kemudi dengan roda-roda
depan ada kaitannya, demikian juga dengan suspensi, poros dan rangka. Adanya
hubungan tersebut disebabkan oleh system kemudi, suspensi atau yang lainnya. Oleh
karena itu, sebelum memutuskan bahwa gangguan terdapat pada system kemudi,
pertimbangkan dan periksa semua penyebab lain yang mungkin ada.
Memeriksa tinggi permukaan oli pada gear box
1. Cara memeriksanya sebagai berikut :
2.  Tempatkan kendaraan pada tempat yang rata
3.  Periksa tinggi permukaan oli
4.  Bersihkan bagian atas dan roda gigi kemudi
5.  Kendorkan dan lepaskan sumbat pembuang
6.  Masukkan obeng kecil ke dalam lubang pengisi oli dan ukur jaraknya.
7.  Tambahkan oli apabila permukaan rendah, kemudian ada kebocoran atau tidak.
8.  Pasang kemlai sumbat penguapan
Memeriksa lengan penghubung kemudi ( steering linkage )
Cara memeriksanya sebagai berikut :
1. Tempatkan kendaraan pada tempat yang rata
2. Periksa tinggi permukaan oli
3. Bersihkan bagian atas dari roda gigi kemudi
4. Kendorkan dan lepaskan sumbat pembuang
5. Masukkan obeng kecil ke dalam lubang pengisi oli dan ukur jaraknya
6. Tambahkan oli apabila permukaan rendah, kemudian ada kebocoran atau tidak
7. Pasang kembali sumbat penguapan.
Memeriksa tinggi permukaan oli pada gear box
Memeriksa lengan penghubung kemudi ( steering linkage )

Pemeriksaan kebebasan roda kemudi


Langkah-langkahnya :
1. Putar roda kemudi hingga pada posisi lurus
2. Putar perlahan-lahan roda kemudi jangan samapai roda berherak
3. Besarkan gerakan roda kemudi (free play)
4. Besarnya kebebasan roda kemudi bergantung pada model mobil, biasanya tidak
lebih dari 30 mm

Kemudi berat
Langkah-langkahnya :
1. Periksa tekanan ban
2. Periksa steering systemnya (tinggi minyak, steering linkage, steering gear)
3. Periksa ball jaoin atau king pin
4. Periksa suspension arm
5. Periksa tinggi kendaraan
6. Periksa wheel aliggment
Memeriksa sabuk penggerak pompa pada power steering
Memeriksa sabuk penggerak pompa pada power steering, yaitu :
1. Sabuk penggerak pompa harus diperiksa dan diganti bila pecah-pecah
2. Mengkilat / terbakar
3. Kerusakan lain/ tergencet
Apabila sabuk penggerak pompa berbunyi pada saat kendaraan sedang membelok,
berarti sabuk dalam keadaan kendor, oleh karena itu, perlu disetel. Penyetelan dapat
dilakukan menggunakan alat khusus uji ketegangan sabuk

  
langkah langkah pemeriksaan tekanan kerja power stearing adalah sebagai berikut :
1. Lepaskan saluran tekanan dari rumah pompa
2. Pasangkan meter tekanan dan kran, antara saluran yang dilepas dengan saluran
ke luar pompa
3. Untuk pemeriksaan teliti, perlu bantuan termometer dan tachometer
4. Keluarkan angin yang kemungkinan ada pada sistem dengan jalan
menghidupkan motor dan memutar kemudi ke kanan dan ke kiri berkali-kali. Periksa
ketinggian cairan, tambahkan bilamana perlu, dan biarkan meter katup sampai cairan
mencapai suhu spesifikasi

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
Sistem kemudi adalah suatu bagian komponen yang terdapat di dalam
kendaraan yang berfungsi untuk mengatur arah kendaraan dengan
cara membelokan roda depan. Cara kerjanya : bila steering wheel
diputar, sreering coloumn akan meneruskan tenaga putarannya ke
steering gear, sehinnga menghasilkan tenaga putar yang lebih besar
untuk diteruskan ke steering linkage lalu akan diteruskan ke roda
depan.
Sistem kemudi dibagi menjadi 2 model / tipe yaitu :
Ø Model recirculting ball :yang bisanya digunakan pada kendaraan
menengah dan besar.
Ø Model rack and pinion : untuk kendaraan ringan.

B. Saran
Saran bagi pembaca yang ingin membuat makalah atau laporan
seperti ini, lebih baik untuk melakukan eksperimen langsung agar
laporan atau makalah menjadi lebih akurat dan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?
q=sistem+kemudi&oq=sistem+kemudi&aqs=chrome..69i57j0l7.8344j0j
8&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://otosigna99.blogspot.com/2019/03/fungsi-dan-macam-macam-
sistem-kemudi.html

Anda mungkin juga menyukai