Struktur kosmos yang paling pokok adalah bahwa dunia itu suatu realitas obyektif
merupakan sesuatu yang kolektif meliputi pluralitas substansi-substansi otonom, dunia
juga merupakan kesatuan yang dibentuk oleh korelasi-korelasi diantara substansi-
substansi duniawi.
Dunia itu manusiawi, diwarnai dan dibentuk oleh manusia termasuk menjadi bagian
dunia dan menjadi pusatnya.
karya Arsitektur
• Dalam dunia Arsitektur, karya Arsitektur yang dibuat untuk kegiatan manusia
dalam melakukan hidupnya, sehingga faktor manusia yang merupakan pusat
dunia seperti diartikan dalam kosmologi tersebut juga menjadi pusat dari
pemikiran dan perwujudan karya Arsitektur
• tempat tinggal raja yang merupakan istana yang sarat dengan kaidah-kaidah
keindahan
Menurut Bachelard :
Rumah adalah salah satu kekuatan terbesar pada integrasi dari pikiran/gagasan, ingatan
dan impian dari umat manusia.
Menurut Heidegger ;
Manusia adalah makhluk hidup yang bermukim di dalam apa yang mereka mulai jadi
sifat mereka sendiri, kemampuannya untuk mati sebagai kematian, kedalam
penggunaan kapasitas, sehingga mungkin ada kematian yang benar.
LOGOS : ilmu
sosialisasi ialah proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri ,
bagaimana cara hidup dan cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan
berfungsi dalam kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi kelompoknya.
Proses sosialsasi ini terjadi melalui interaksi sosial yaitu hubungan antara manusia yang
menghasilkan suatu proses saling mempengaruhi.
Fenomena Arsitektur merupakan suatu keseluruhan simbiosis yang terdiri dari 5 elemen
dasar yaitu :
1. Manusia ; sebagai makhluk hidup didunia yang satu-satunya yang memiliki akal budi
dan berbudaya.
4. Tempat bernaung ini diwujudkan sesuai di dalam alam lingkungan bagi kehidupan
manusia
• Selubung ketiga : Lingkungan sekitar, kita harus selalu mengamati totalitas dari
lingkungan yang dimaksud, satu tempat dan daerah sekitarnya yang menyatu’
• Selubung keempat : Kehadiran dalam evolusi, selubung yang bergerak ini adalah
selubung dari sejarah, melihat benda-benda hasil karya manusia harus melihat
proses evolusi yang membangkitkannya.
• Selubung keduabelas : Proyeksi, tabir dari perasaan manusia yang dialami dalam
arsitektural. Tabir ini adalah hubungan eksprensial antara pengguna bangunan
dan fisiknya’ proyeksi adalah hubungan secara sadar maupun tidak sadar
terhadap orang lain dari pikiran-pikiran atau perasaan-perasaan sendiri
Semangat modernisasi dan globalisasi (khususnya pada abad ke-18 dan ke-19)
memperkenalkan bangunan modern seperti administrasi pemerintah kolonial, rumah
sakit atau fasilitas militer. Bangunan – bangunan inilah yang disebut dikenal dengan
bangunan kolonial.
Gaya desain Kolonial adalah gaya desain yang berkembang di beberapa negara di Eropa
dan Amerika. Dengan ditemukannya benua Amerika sekitar abad 15-16, menambah
motivasi orang-orang Eropa untuk menaklukkan dan menetap pada “dunia baru”, yaitu
daerah yang mereka datangi dan akhirnya dijadikan daerah jajahan.
Ciri ciri
Beberapa Ciri bangunan bergaya kolonial Belanda yang ada di Indonesia diantaranya
adalah sebagai berikut :
GEDUNG SATE
Proses pembangunan Gedung Sate merupakan suatu kerja besar, sebab melibatkan 2000
pekerja, 150 orang di antaranya adalah pemahat atau ahli Bongpay yaitu pengukir batu nisan
dan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang berasal dari Konghu dan Kanton. Selebihnya
adalah tukang batu, kuli aduk, dan peladen yang merupakan pekerja bangunan yang
berpengalaman membangun Gedung Sirap (kampus ITB) dan Gedung Papak (Balai Kota).
Fasade (tampak depan) Gedung Sate ternyata sangat diperhitungkan, dengan mengikuti sumbu
poros utara-selatan (yang juga diterapkan di Gedung Pakuan, yang menghadap Gunung
Malabar di selatan), Gedung Sate justru sengaja dibangun menghadap Gunung Tangkuban
Perahu di sebelah utara
Gedung yang dibangun pada 12 Januari 1870 itu awalnya digunakan oleh Pemerintah Hindia-
Belanda untuk Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia (Ordinaris Raad van Justitie
Binnen Het Kasteel Batavia). Saat pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan sekitar
tahun 1944, tempat itu dimanfaatkan oleh tentara KNIL dan selanjutnya untuk asrama militer
TNI.
Gedung merdeka
Merupakan salah satu gedung bersejarah yang terletak di pusat kota Bandung. Gedung
Merdeka pernah digunakan sebagai tempat diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika pada
tanggal 18-24 April 1955. Selain itu juga pernah digunakan sebagai tempat sidang-sidang
sekaligus Sekretariat Konstituante pada tahun 1956 sampai dengan tahun 1959. Kantor Badan
Perancang Nasional, Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) Tahun 1960-1965,
Konferensi Islam Asia-Afrika pada Tahun 1965, dan pertemuan-pertemuan lain yang bersifat
nasional maupun internasional.
Pada mulanya gedung ini merupakan bangunan sederhana yang didirikan pada tahun 1895 dan
berfungsi sebagai warung kopi. Pembaharuan secara besar-besaran dilakukan pada tahun 1920
dan 1928, hasilnya adalah Gedung Merdeka sekarang yang megah bergaya Romawi dan
sejumlah bahan bangunannya (marmer, lampu hias kristal) didatangkan dari Eropa.
Arsitek pembangunan Gedung Merdeka ini adalah Van Gallen last dan C.P. Wolff
Shoemaker, guru besar arsitektur di Technische Hogeschool (THS) yang sekarang menjadi
Institut Teknologi Bandung (ITB). Gedung yang luasnya 7500 m2 ini dikelola oleh organisasi
Sociteit Concordia yang anggota-anggotanya terdiri kalangan elit Eropa yang bermukim di kota
Bandung dan sekitarnya, terutama pengusaha perkebunan dan perwira-perwira militer.
Gereja Katedral Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga adalah sebuah gereja Katolik yang
diresmikan tahun 1901. Gaya arsitekturnya adalah neo-gotik yang merupakan ciri khas
arsitektur gereja di Eropa. Arsiteknya adalah Marius Hulswit asal Belanda. Awalnya, bagian
menara dirancang berbentuk kubah pada ujungnya. Namun rencana ini tak pernah terlaksana.
Sebagai gantinya dibangun menara dari logam, yang tidak lazim untuk sebuah gereja gotik
namun perlu dilakukan karena wilayah Indonesia rentan terhadap gempa. Pada tahun 1991,
bagian balkon katedral dijadikan museum.
Bangsa Portugis atau sekarang disebut Portugal merupakan salah satu bangsa yang ikut
menjajah Indonesia selain bangsa Belanda, Inggris, Spanyol dan Jepang. Pada 15 Agustus 1511,
mereka berhasil merebut Malaka, dan kemudian ingin menguasai Maluku karena kekayaan
rempah-rempahnya.
Portugis membangun kerja sama dagang dengan Kesultanan Ternate ketika Kesultanan Ternate
dan Tidore saling bermusuhan. Bersamaan dengan itu, Armada Laut Spanyol datang ke Maluku
pada tahun 1521. Spanyol yang sedang bersaing dengan Portugis diterima di Tidore. Karena
diangap melanggar perjanjian Tordesillas, maka Armada Spanyol keluar dari Maluku dan
menetap di Filipina.
Akhirnya, di Ternate terjadi pertempuran antara Portugis melawan tentara Sultan Hairun sejak
tahun 1550. Pada tahun 1570, Sultan Hairun dibunuh oleh Portugis. Akibatnya, pengganti
Sultan Hairun, yaitu Sultan Baabullah, bersumpah akan terus memusuhi Portugis dan
mengepung benteng Portugis di Ternate.
Benteng ini berhasil bertahan selama empat tahun, hingga akhirnya tentara Sultan Baabullah
berhasil menjebol pertahanan benteng dan membunuh semua pasukannya. Kala itu Portugis
tidak dapat mengirim bala bantuan karena Malaka sedang dikepung Kesultanan Aceh.
Jepang menjadi salah satu Negara yang pernah menjajah Indonesia. Meskipun hanya
menjajah hanya sekitar 3,5 tahun saja, namun peninggalan Jepang di Indonesia meninggalkan
luka yang tidak akan terlupakan. Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja peninggalan Jepang di
Indonesia yang bisa dikunjungi.
Beberapa kekejaman yang pernah dilakukan antara lain menyiksa, kerja paksa hingga
membunuh. Lewat cara itulah Jepang memperlakukan orang-orang Indonesia pada waktu
penjajahan. Bukan hanya itu saja, kekejaman dan penyiksaan di masa tersebut bisa dilihat dari
tempat-empat yang mereka tinggalkan. Misalnya saja peninggalan dalam bentuk gua di
Indonesia. Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja peninggalan Jepang di Indonesia yang bisa
dikunjun
Lokasi peninggalan Jepang di Indonesia yang satu ini berada di dalam Taman Panorama yang
masih berada di wilayah Guguk Panjang, Kota Bukittinggi. Apabila Anda hendak berwisata
melihat Jam Gadang, maka akses untuk sampai gua yang satu ini juga sangat mudah kerena
lokasinya yang cukup dekat dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki saja.
G O A K L U N G K U N G, B A L I
Meninggalkan Pulau Kalimantan, ternyata terdapat goa peninggalan Jepang di Indonesia yang
letaknya di Bali atau lebih tepatnya berada di Kabupaten Klungkung. Lokasi tersebut memang
sangat strategis terlebih untuk dijadikan markas peperangan. Dibuat pada dinding tebing di
pinggiran Jalan Denpasar hingga Semarapura yang di bagian atasnya terdapat sungai yang
bernama Tukad Bubuh.