Anda di halaman 1dari 2

Judul : SANG KURIANG

Pengarang : Utuy Tatang Sontani


Tahun Terbit : 2002
Penerbit : Balai Pustaka
Cetakan ke- :2
Tebal Halaman: 58

Sinopsis :

Dayang Sumbi dan pembantunya sedang asik menenun lalu ia teringat anaknya, Sang
Kuriang, yang sudah lama tidak pulang akibat pertanyaannya tentang siapa bapaknya
tidak pernah dijawab oleh Dayang Sumbi. Dayang Sumbi merasa bahwa ia merasa
bersalah telah menyembunyikan sebuah rahasia besar kepada Sang Kuriang. Ia lalu
memutuskan untuk memberitahu Sang Kuriang kebenaran tentang bapaknya.
Beberapa hari kemudian, suara Sang Kuriang terdengar dari jauh menuju ke rumah.
Sesampainya Sang Kuriang di rumah bersama si Tumang, Dayang Sumbi
mengatakan bahwa ayah dari Sang Kuriang adalah si Tumang, budak laki-laki yang
bisu, bungkuk, dan pincang. Mendengar perkataan ibunya Sang Kuriang tidak terima
dan tidak mau menganggap si Tumang sebagai ayahnya. Setelah itu Sang Kuriang
dan si Tumang pergi meninggalkan ibunya menuju ke hutan. Sesampainya di hutan,
bisikan siluman membuat Sang Kuriang menjadi gelap mata dan membunuh si
Tumang. Para siluman yang melihat perbuatan tersebut merasa senang dan bersedia
untuk mengabdi kepada Sang Kuriang.

Sang Kuriang yang masih merasa marah karena tidak terima setelah mengetahui sIapa
ayahnya dan memiliki ibu berparas cantik memutuskan untuk meminang Dayang

ZULFA SABILA (1201617033)


Sumbi, ibunya sendiri. Di halaman rumah, Sang Kuriang muncul sambil bernyanyi.
Mendengar suara anaknya, Dayang Sumbi pun keluar rumah. Sang Kuriang langsung
mengungkapkan tujuannya kepada Dayang Sumbi untuk meminangnya. Dayang
Sumbi kaget merasa tidak percaya bahwa anaknya tidak mengakui dirinya sebagai
seorang ibu dan malah hendak meminangnya. Sang Kuriang pun mengatakan bahwa
ia telah membunuh si Tumang, budak yang mengaku sebagai bapaknya. Dayang
Sumbi pun marah sedangkan Sang Kuriang tetap memaksa untuk mengajukan
lamaran kepada ibunya.

Dayang Sumbi pun mengajukan syarat mutlak yaitu Sang Kuriang harus
membendung sungai Citarum dan membuat sebuah perahu untuk mereka berlayar.
Syarat tersebut harus dipenuhi sebelum fajar pada keesokan harinya. Jika Sang
Kuriang tidak bisa memenuhi syarat tersebut, berarti perkawinan itu gagal.

Ternyata Sang Kuriang menyanggupi permintaan Dayang Sumbi dengan meminta


bantuan para siluman. Para siluman bekerja dengan cepat dan perahu yang diminta
hampir selesai dibuat. Dayang Sumbi pusing bukan kepalang karena bahwa tahu Sang
Kuriang akan mampu menyelesaikan syarat tersebut.

Oleh karena itu Dayang Sumbi beserta para pembantunya meminta bantuan kepada
Arda Lepa dan kawan-kawan untuk membantu menggagalkan syarat yang ditujukan
kepada Sang Kuriang dengan cara membakar seluruh hutan sehingga terlihat seperti
matahari yang telah terbit. Namun akal licik tersebut diketahui oleh Sang Kuriang dan
ia merasa dikhianati. Karena Dayang Sumbi tidak ingin menikahi anaknya sendiri
maka ia memutuskan untuk bunuh diri. Sang Kuriang yang sangat mencintai Dayang
Sumbi pun juga memutuskan untuk bunuh diri agar bisa bersama-sama dengan
Dayang Sumbi di manapun ia berada.

ZULFA SABILA (1201617033)

Anda mungkin juga menyukai