Anda di halaman 1dari 21

Modul Mahasiswa

MODUL 1

NYERI DADA

Diberikan pada Mahasiswa Semester IV

Fakultas Kedokteran UNKHAIR

SISTEM KARDIOVASKULER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

2018
TATA TERTIB

I. Tata Tertib Umum

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FK UK harus mematuhi tata tertib


seperti di bawah ini :

1. Berpakaian, berpenampilan dan bertingkah laku yang baik dan sopan layaknya
seorang dokter. Tidak diperkenankan memakai pakaian ketat, berbahan jeans, baju
kaos (dengan/tanpa kerah), dan sandal.
2. Mahasiswa laki-laki wajib berambut pendek dan rapi.
3. Tidak diperkenankan merokok di lingkungan FK UK.
4. Menjaga ketertiban dan kebersihan di lingkungan FK UK.
5. Melaksanakan registrasi administrasi dan akademik semester yang akan berjalan.
6. Bila mahasiswa sakit :
a. Memberikan surat keterangan sakit ke bagian pendidikan, atau surat
keterangan dirawat bila dirawat.
b. Mencantumkan diagnosis klinis/ diagnosis kerja.
c. Di tanda tangani dokter yang memiliki SIP (Surat Ijin Praktek).
d. Alamat klinik/ rumah sakit/ Puskesmas jelas.
e. Diterima selambat-lambatnya 3 hari kemudian.
f. Bila tidak memenuhi ketentuan tersebut diatas, dianggap alpa (absen).
II. Tata Tertib Diskusi Tutorial

1. Kelompok diskusi terdiri dari 10-15 mahasiswa yang diatur oleh Bagian Pendidikan
FKK UK.
2. Kelompok diskusi ini difasilitasi oleh satu orang atau lebih tutor. Tutor juga
merupakan bagian dari diskusi kelompok.
3. Anggota kelompok diskusi memilih ketua dan sekretaris kelompok.
4. Ketua bertugas untuk mengarahkan diskusi dan membagi tugas pada anggota
kelompok.
5. Sekretaris bertugas menuliskan semua hasil diskusi pada satu kertas lembar balik.
6. Wajib mengikuti seluruh kegiatan tutorial.
7. Datang 10 menit sebelum tutorial dimulai.
8. Mahasiswa akan mendapatkan pre test sebelum tutorial dimulai dan post test pada
akhir tutorial ke-2.
9. Seluruh mahasiswa diwajibkan mengerjakan tugas individu berupa jawaban
pertanyaan diskusi tutorial pertama dalam lembar kerja di modul mahasiswa. Tugas
ini diperlihatkan sebelum diskusi tutorial kedua dimulai.
10. Laporan hasil diskusi tutorial dalam bentuk paper dikumpulkan ke bagian pendidikan
maksimal 1 hari sebelum rapat pleno dilaksanakan.
11. Setiap kelompok wajib menyerahkan paper kelompoknya kepada kelompok lain
maksimal 1 hari sebelum rapat pleno dilaksanakan.

III. Tata Tertib Diskusi Pleno

1. Hadir 15 menit sebelum pleno dimulai.


2. Berperan aktif dalam rapat pleno.
3. Mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan ruang pleno kecuali pada waktu yang
ditentukan (saat break atau waktu jeda yang telah disepakati).
IV. Sanksi Pelanggaran Tata Tertib Umum

1. Bagi mahasiswa yang tidak mematuhi tata tertib umum tidak dapat mengikuti setiap
kegiatan akademik.
2. Bagi mahasiswa yang terlambat melakukan registrasi tidak berhak memperoleh
pelayanan akademik.
3. Bagi mahasiswa yang tidak mengajukan/merencanakan program studinya (mengisi
KRS) pada waktu yang telah ditentukan sesuai kalender akademik tidak boleh
mengikuti segala aktifitas perkuliahan.
4. Bagi mahasiswa yang terlambat hadir, tidak dapat mengikuti setiap kegiatan.

V. Sanksi Pelanggaran Tata Tertib Diskusi Tutorial

1. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan tutorial pertemuan pertama dan atau
kedua, tidak mendapat penilaian diskusi tutorial saat itu.
2. Bagi mahasiswa yang belum mengumpulkan laporan hasil diskusi tutorial dalam
bentuk paper tidak dapat mengikuti ujian teori sistem.

VI. Sanksi Pelanggaran Tata Tertib Diskusi Pleno

1. Bagi mahasiswa yang tidak hadir pleno akan mendapatkan sanksi tegas yang diatur
kemudian.
SOAL PRE-POST TEST

1. Gambarkan secara sederhana gambaran skematik aliran darah melalui system


kardiovaskuler!
SKENARIO

Seorang laki-laki berusia 53 tahun datang ke Unit Gawat Darurat RS Hasan Boesorie dengan keluhan

nyeri dada sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit. Nyeri lebih dirasakan di bagian kiri dada dan

disertai keringat berlebih. Pasien adalah seorang direktur di sebuah perusahaan yang memiliki

kebiasaan merokok 1-2 bungkus per hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan penderita tampak pucat,

berkeringat di wajah. , tekanan darah 180/ 100 mmHg, BB 100 kg, TB 170 cm.
DAFTAR NARA SUMBER

No. Name Department

1 dr. Ferdian Hidayat, Sp.B Anatomi/Ilmu Bedah

2 dr. Andi Sitti Nur Afiah, M.Kes, SpPK Biokimia/Patologi Klinik

3 dr. Fasni Halil, M.Kes, SpPK Histologi/Patologi Klinik

4 dr. Abdul Azis Manaf, SpPD-FINASIM Fisiologi/Penyakit Dalam

5 dr. Eko Sudarmo, SpPD-FINASIM Fisiologi/Penyakit Dalam

6 dr. Takbir, SpPA Patologi Anatomi

7 dr. Dewi Darmayanti, Sp.Rad Radiologi

8 Drs. M Nasir, Apt, M.Kes Farmakologi

9 Mikrobiologi

10 dr. Husen, Sp.A Pediatri

11 UNHAS Kardiologi

12 UNHAS Gizi Klinik

13

14

15

16

LEMBAR KERJA

1. KLARIFIKASI KATA SULIT


2. TENTUKAN KATA KUNCI

3. TENTUKAN PROBLEM KUNCI DENGAN MEMBUAT PERTANYAAN-


PERTANYAAN PENTING
4. JAWABAN PERTANYAAN
5. TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA
6. INFORMASI BARU
7. KLASIFIKASI INFORMASI
8. HASIL ANALISA & SINTESIS SEMUA INFORMASI
SISTEM KARDIOVASKULER

NYERI DADA

PENDAHULUAN
Modul Nyeri Dada ini terdiri dari tiga unit pembelajaran yang secara umum
dilengkapi dengan skenario, strategi pembelajaran, penugasan mahasiswa, panduan untuk
tutor, beberapa alternative pertanyaan dan jawaban serta beberapa rujukan utama.

Skenario kasus berfungsi untuk merangsang/memacu mahasiswa untuk belajar dalam


suatu kelompok diskusi baik dengan maupun tanpa tutor. Mahasiswa diharapkan untuk
mengemukakan berbagai pertanyaan-pertanyaan prinsip sebanyak mungkin dan mencari
jawabannya pada berbagai acuan sewaktu berdiskusi pada pertemuan tutorial pertama.
Masalah yang belum terpecahkan menjadi tujuan pembelajaran pada saat itu dan dijadikan
sebagai pekerjaan rumah dengan cara belajar mandiri, yang hasilnya akan didiskusikan
kembali pada pertemuan kedua. Kalaupun masih ada masalah yang belum terpecahkan maka
kelompok diskusi yang difasilitasi oleh tutor membuat kesepakan dengan pakar untuk
pemecahan masalah baik dalam bentuk diskusi maupun dalam bentuk kuliah pakar pada
waktu yang disepakati.

Sebelum menggunakan buku ini, mahasiswa dan tutor harus membaca strategi
pembelajaran, metode tujuh langkah, Tujuan Instruksional Umum dan Tujuan Instruksional
Khusus (TIU & TIK), sehingga pelaksanaan diskusi nantinya akan lebih efisien dan efektif.
Selama pelaksanaan tutorial, peranan seorang tutor untuk mengarahkan proses pembelajaran
dalam diskusi sangat diperlukan.

Pengelolaan medis terbaik penderita dengan penyakit kardiovaskular utamanya tergantung


pada suatu penegakan dasar diagnostik yang baik yang diperoleh baik dari anamnesis maupun
dari pemeriksaan fisik. Pada umumnya para dokter akrab dengan istilah yang dikenal sebagai
“five fingers approach” untuk mendiagnosis penyakit kardiovaskular yang dipopulerkan oleh
Harvey, yang terdiri dari :

1. Anamnesis/ Riwayat penyakit


2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan elektrokardiogram
4. Pemeriksaan Rontgen dada
5. Berbagai pemeriksaan laboratorium.

Ternate, Februari 2018

Tim Penyusun Modul

Sistem Kardiovaskular

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu mendeskripsikan dan
mengetahui gejala gejala yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular. Dan mampu
menegakkan diagnosis beberapa penyakit kardiovaskular dengan nyeri dada sebagai keluhan
utama.

Problem Tree

Nyeri Dada
Mekanisme Dasar:

Anatomi

Histologi

Fisiologi

Biokimia

Anemnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan


Penunjang

DIAGNOSIS

Prevention
Penatalaksanaan Rehabilitation
Promotion

Proses “Problem-Based Learning” (PBL) dan “Active Learning” (AL)


Farmakologi Non Farmakologi
Kelompok kecil
Masalah/pertanyaan
- Hal hal apa yang
- Deskripsi sudah diketahui dari
Fenomena masalah
- Hal hal apa yang
- Disiapkan oleh
masih harus diketahui
tim/staf pengajar
- Gunakan metode 7
- Mengarahkan langkah
kegiatan belajar

Belajar sendiri
Pertukaran Info
- Sarana belajar
- Apakah dibutuhkan
- Integrasi
pehaman yang lebih
Pengerahuan dari
baik mengenai proses
berbagai disiplin
dari masalah tersebut
ilmu

Metode 7 langkah
1. Mengklarifikasi hal-hal yang belum diketahui dalam skenario.
Dalam hal ini kelompok akan mendefinisikan istilah-istilah dan konsep yang tidak jelas
agar interpretasi terhadap informasi yang tersedia tidak perlu dipertanyakan lagi.

2. Mendefinisikan masalah.
Kelompok harus dapat mencapai kesepakatan agar setiap fenomena yang saling
berhubungan dapat dijelaskan. Masalah yang ada dapat dibagi menjadi beberapa sub-
masalah agar dapat didiskusikan menurut aturan tertentu. Fungsi langkah ini adalah
menuntun proses brainstorming (langkah 3) dan juga diskusi selanjutnya.

3. Menganalisa masalah.
Kelompok mencoba menentukan hal-hal yang dipikirkan oleh anggotanya, apa yang
mereka ketahui atau apa yang mereka anggap mereka ketahui tentang proses dan
mekanisme yang mendasari masalah tersebut. Melalui tehnik brainstorming ini,
pengetahuan yang ada sebelumnya diaktivasi agar dasar diskusi tersedia.

4. Membuat daftar penjelasan-penjelasan yang dapat diterima.


Ide-ide dari langkah ke-3 disusun dan diperhatikan secara kritis. Pandangan-pandangan
yang nampaknya seragam dikelompokkan bersama sebagai suatu kesatuan, sementara
pendapat yang berbeda disortir, sehingga akan lebih jelas lagi apa yang masih harus
dipelajari.

5. Merumuskan tujuan pembelajaran.


Pertanyaan-pertanyaan yang muncul selama atau sebagai hasil analisa masalah harus
dijawab agar tercapai pemahaman yang lebih baik. Tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan tersebut merupakan dasar dari kegiatan belajar yang harus dilaksanakan pada
tahap berikutnya. Fungsi langkah ini adalah menuntun proses belajar mandiri (active
learning).

6. Mencari informasi tambahan di luar kelompok (Active learning).


Berdasarkan langkah ke-5, siswa diwajibkan mencari dan mengumpulkan informasi pada
berbagai sumber acuan (kuliah, perpustakaan, internet,dll). Pada langkah ini, mahasiswa
belajar untuk mengumpulkan informasi yang relevan guna menguasai masalah.

7. Membuat laporan pada kelompok tentang apa yang diperoleh sewaktu belajar
mandiri.
Sesuai tujuan belajar, mahasiswa akan mendiskusikan hasil kegiatan belajar mandiri.

Langkah ini memiliki 3 fungsi yaitu :

a. Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber hingga tiap kesalahan dapat


dikoreksi.
b. Menunjukkan dan mendiskusikan hal-hal yang tidak jelas dari bahan yang
dipelajari.
c. Memperdalam pengetahuan para siswa dengan cara pertukaran informasi secara
aktif.

TUGAS UNTUK MAHASIWA


1. Setelah membaca dengan teliti skenario anda harus mendiskusikan kasus tersebut pada
satu kelompok diskusi terdiri dari 10 orang, dipimpin oleh seorang ketua dan seorang
penulis yang dipilih oleh anda sendiri. Ketua dan sekretaris ini sebaiknya berganti-ganti
pada setiap kali diskusi. Diskusi kelompok ini bisa dipimpin oleh seorang tutor atau
dilakukan secara mandiri oleh kelompok.
2. Melakukan aktivitas pembelajaran individual di perpustakaan dengan menggunakan buku
ajar, majalah, slide, tape atau video, dan internet, untuk mencari informasi tambahan.
3. Melakukan diskusi kelompok mandiri (tanpa tutor) , melakukan curah pendapat bebas
antar anggota kelompok untuk menganalisa dan atau mensintese informasi dalam
menyelesaikan masalah.
4. Berkonsultasi pada nara sumber yang ahli pada permasalahan dimaksud untuk
memperoleh pengertian yang lebih mendalam (tanpa pakar).
5. Mengikut kuliah khusus (kuliah pakar) dalam kelas untuk masalah yang belum jelas atau
tidak ditemukan jawabannya.
6. Melakukan latihan dilaboratorium keterampilan klinik dan praktikum di laboratorium

PROSES PEMECAHAN MASALAH

Dalam diskusi kelompok dengan menggunakan metode curah pendapat, anda


diharapkan memecahkan problem yang terdapat dalam scenario ini, yaitu dengan mengikuti 7
langkah penyelesaian masalah di bawah ini :
1. Klarifikasi istilah yang tidak jelas dalam skenario di atas, dan tentukan kata/ kalimat
kunci skenario di atas.
2. Identifikasi problem dasar skenario di atas, dengan membuat beberapa pertanyaan
penting.
3. Analisa problem-problem tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.
4. Klasifikasikan jawaban atas pernyataan-pertanyaan tersebut di atas.
5. Tentukan tujuan pembelajaran selanjutnya yang ingin dicapai oleh anda .
Langkah 1 s/d 5 dilakukan dalam diskusi pertama bersama tutor.
6. Cari informasi tambahan tentang kasus di atas di luar kelompok tatap muka.
Langkah 6 dilakukan dengan belajar mandiri.
7. Laporkan hasil diskusi dan sintesis informasi-informasi yang baru ditemukan.
Langkah 7 dilakukan dalam kelompok diskusi dengan tutor.

Penjelasan :
Bila dari hasil evaluasi laporan kelompok ternyata masih ada informasi yang
diperlukan untuk sampai pada kesimpulan akhir, maka proses 6 bisa diulangi, dan selanjutnya
dilakukan lagi langkah 7.
Kedua langkah di atas bisa diulang-ulang di luar tutorial, dan setelah informasi dirasa
cukup maka pelaporan dilakukan dalam diskusi akhir, yang biasanya dilakukan dalam bentuk
diskusi panel dimana semua pakar duduk bersama untuk memberikan penjelasan atas hal-hal
yang masih belum jelas.

JADWAL KEGIATAN
1. Pertemuan pertama dan ketiga dalam kelas besar dengan tatap muka satu arah dan tanya
jawab. Tujuan : menjelaskan tentang modul dan cara menyelesaikan modul, dan
membagi kelompok diskusi. Pada pertemuan pertama buku modul dibagikan. Kemudian
memilih ketua dan sekretaris kelompok, Identifikasi problem dasar skenario, dengan
membuat beberapa pertanyaan penting (tutorial hari pertama dan ketiga, kasus 1 dan 2)
2. Pertemuan kedua dan keempat: diskusi tutorial dipimpin oleh mahasiswa yang terpilih
menjadi ketua dan penulis kelompok, serta difasilitasi oleh tutor.
Tujuan: untuk melaporkan hasil diskusi dari problem dasar skenario dan mengumpulkan
hasil diskusi dalam bentuk paper)
3. Anda belajar mandiri baik sendiri-sendiri.
Tujuan: untuk mencari informasi baru yang diperlukan,

STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Diskusi kelompok tanpa tutor, brainstorming bebas diantara mahasiswa.


2. Kelompok diskusi dipandu oleh tutor untuk menentukan berbagai alternatif pertanyaan
dari masalah yang dikemukakan.
3. Konsultasi dengan pakar untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam terhadap suatu
masalah.
4. Kuliah khusus untuk materi yang baru.
5. Belajar mandiri di perpustakaan atau media elektronik.
6. Melakukan kegiatan di “skill-lab”(CSL)
 Anamnesis (History taking)
 Pemeriksaan fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
 Pemeriksaan fisik (Penilaian denyut arteri ekstremitas, Pengukuran JVP dan penilaian
capillary refill time /CRT)
 Elektrokardiografi (Pemasangan dan Interpretasi hasil EKG sederhana)
 Pemeriksaan radiologi thorax
7. Melakukan kegiatan praktikum.
 Review Anatomi
 Review Histologi
 Patologi Anatomi
 Patologi Klinik
 Mikrobiologi
 Gizi

BAHAN BACAAN & SUMBER INFORMASI LAIN


A. Kuliah sistim kardiovaskuler dari berbagai disiplin ilmu.
B. Textbooks/Journals yang berhubungan dengan masalah kardiovaskuler.
1. Levick JR. (2003). An Introduction to Cardiovascular
th
Physiology. 4 edit.Arnold London.
2. Bickley LS (2003). Bate’s Guide to Physical Examination and
th
History Taking. 8 edit. Lippicott Williams & Wilkins, Philadelphia.
3. Braunwald E, Zipes DP, Libby P. (2001). Heart Disease A
Textbook of Cardiovascular Medicine. 6th edit. W.B. Saunders Coy, Philadelphia.
4. Fuster V, Alexander RW, O’Rourke RA. (2001). Hurst’s The
Heart 10th edit. International Edit. Mc Graw-Hill, New York
5. Chung EK. (1983). Quick Reference to Cardiovascular
Diseases. 2nd edit.J.B.Lippincot Coy, Philadelphia.
6. Crawford MH (2003). Current Diagnosis &Treatment in
Cardiology. 2nd edit Lange Med Books/McGraw-Hill, New York.
7. Coats A, Cleland JGF. (1997). Controversies in the
Management of Heart Failure. 1st edit. Churchill Livingstone, Edinburg.
8. Branch WT Jr, Alexander RW, Schlant RC, Hurst JW.(2000).
Cardiology in Primary Care. Intern. Edit. McGraw-Hill, New York.
9. Braunwald E, GoldmanL. (2003). Primary Cardiology 2nd Edit.
Saunders, Philadelphia.
10. Hardjoeno H. dkk (2003) : Interpretasi Hasil Tes Laboratorium
Diagnostik.LEPHAS. Makassar.
11. Khan MG. (2003). Cardiac Drug Therapy. 6th edit.Saunders,
Philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai