Anda di halaman 1dari 2

Kalah di Kasasi, Gudang Garam Gulung

Gudang Baru di PK
Andi Saputra - detikNews
Senin, 02 Apr 2018 09:47 WIB

akarta - Perusahaan rokok Gudang Garam akhirnya bisa memenangkan


sengketa merek melawan Gudang Baru di tingkat Peninjauan Kembali (PK).
Sebelumnya, Gudang Garam kalah di tingkat kasasi.

Kasus bermula saat PT Gudang Garam Tbk tidak terima Ali Khosin
memproduksi rokok Gudang Baru lewat perusahaan PR Jaya Makmur. Ali
berani memproduksi rokok dengan nama yang mirip karena telah
mengantongi Nomor Registrasi IDM000032226 tertanggal 21 Maret 2005 dan
Nomor IDM000042757 tertanggal 14 Juli 2005 untuk jenis barang di kelas 34
dari Daftar Umum Merek Direktorat Jenderal (Dirjen) HKI.

Gudang Garam lantas mengajukan gugatan ke PN Surabaya pada Mei 2013


lalu. Setelah bertarung selama 4 bulan lamanya, majelis PN Surabaya yang
diketuai Syarifuddin Ainor Rafiek dengan anggota Unggul Ahmadi dan
Suhartoyo mengabulkan permohonan Gudang Garam.

Majelis PN Surabaya pun membatalkan pendaftaran merek Gudang Baru dan


Lukisan pada 12 September 2013 lalu. Atas kekalahan ini, Ali mengajukan
kasasi. Pada 22 April 2014, MA membalik keadaan dengan memenangkan
Gudang Baru.

MA menyatakan pertimbangan judex factie tentang adanya persamaan pada


pokoknya sangat tidak tepat sebagai berikut bila dicermati merek dan
gambar yang digunakan tergugat ternyata tidak ada persamaan bentuk, cara
penempatan dan persamaan bunyi (similarity in sound) yang dapat
memimbulkan adanya kerancuan.

Perkara yang mengantongi nomor 162 K/Pdt.Sus-HKI/2014 itu diadili oleh


ketua majelis hakim Prof Dr Valerina JL Kriekhoff dengan anggota Soltoni
Mohdally dan Abdurrahman. MA menilai judex factie tidak cermat dalam
menyatakan itikad tidak baik. Berdasarkan pemeriksaan administratif sesuai
kewenangan Dirjen HKI, PT Gudang Garam Tbk tidak memiliki data hasil
peneliltian tentang adanya itikad tidak baik dari pihak Gudang Baru.

Atas hal itu, Gudang Garam tidak terima dan mengajukan PK. Salah satu
alasan PK yaitu Ali sudah dieksekusi di kasus pidana merek. Sehingga, sudah
cukup alasan Ali tidak beritikad baik dalam hal penggunaan merek Gudang
Baru.

"Menyatakan merek gudang Garam adalah merek terkenal. Menyatakan


merek Gudang Baru mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek
Gudang Garam. Membatalkan pendaftaran merek Gudang Baru," ujar majelis
PK sebagaimana dikutip dari website MA, Senin (2/4/2018).

Duduk sebagai ketua majelis Syamsul Maarif PhD dengan anggota Sudrajat
Dimyati dan I Gusti Agung Sumanatha.

"Alasan bukti baru berupa putusan pidana Ali Khosin beserta perintah
pelaksanaan putusan pada PK, bukti tersebut menentukan dan bersesuaian
dengan judex facti bahwa merek Ali Khosin memiliki persamaan meek pada
pokoknya dengan merek gudang Garam," ujar majelis dengan suara bulat
pada 28 Agustus 2017. 

ANALISIS KASUS GUDANG GARAM VS GUDANG BARU


PT. Gudang Garam merupakan perusahaan yang memproduksi rokok di Indonesia yang
merupakan salah satu perusahaan nasional terbesar di Indonesia. Rokok dengan merek Gudang Garam
sudah begitu familiar dan terkenal di Indonesia.Dalam kasus ini ada suatu perusahaan lain yaitu PR Jaya
Makmur yang memproduksi rokok dengan merek yang hampir mirip yaitu Gudang Baru. Gudang Baru
ternyata sudah memiliki Nomor Registrasi IDM000032226 tertanggal 21 Maret 2005 dan Nomor
IDM000042757 tertanggal 14 Juli 2005 untuk jenis barang di kelas 34 dari Daftar Umum Merek
Direktorat Jenderal (Dirjen) HKI. Dari kasus ini meski akhirnya dimenangkan oleh Gudang Garam tetapi
dapat dilihat bahwa masih mudahnya plagiarism itu dilakukan. Merek merupakan hal yang sangat penting
dalam penjualan suatu produk seharusnya dilakukan pemeriksaan yang lebih ketat terhadap perusahaan-
peusahaan dalam membuat suatu merek sebelum memasarkan produknya. Ini merupakan tugas
pemerintah untuk menjaga persaingan yang sehat dan menghindari adanya plagiarisme dari suatu
perusahaan terhadap perusahaan lainnya. Dalam kasus ini juga ternyata Gudang Baru telah mendapat Hak
Merek yang telah diatur oleh undang-undang sehingga dapat dipertanyakan mengapa bisa suatu merek
yang melakukan plagiarisme bisa mendapatkan Hak Merek. Merek yang hampir sama dapat
menyebabkan kesalahpahaman di masyarakat misalnya ada produk dengan merk gudang baru mungkin
memiliki masalah di produk tersebut bisa saja masyarakat mengira itu adalah produk dari Gudang Garam
jadi, itulah pentingnya suatu merek sebuah produk karena merek merupakan salah satu identitas dari suatu
perusahaan. Seharusnya PR Jaya Makmur lebih baik melakukan pecabutan atau penghapusan sendiri
merek gudang baru dan membuat merek baru untuk produk rokoknya sehingga tidak aka nada masalah
seperti yang terjadi dalam kasus ini.

Anda mungkin juga menyukai