Anda di halaman 1dari 13

HUKUM NUN MATI DAN TANWIN

(Idzhar, Idgham, Iqlab, Ikhfa’)


Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas kelompok

pada Mata Kuliah: Baca Tulis Qur’an

Oleh:

KELOMPOK V

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) - 4


 ABDUL ROHMAN (0301162091)
 FENNY RAHMADANTY (0301162096)
 FITRIANI (0301161004)
 MAHARANI SARTIKA RITONGA (0301162140)
 MASHABI M. NOOR RITONGA (0301161035)

Dosen Pengampu:
Dr. Muhammad Rozali, Lc. MA.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

1
A. PENDAHULUAN
Tajwid secara bahasa adalah membaguskan, sedangkan menurut istilah
adalah mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberikan hak
dan mustahaknya. Yang di maksud dengan hak huruf ialah sifat asli yang selalu
bersamanya seperti al-jahr, isti’la, istif’al dan sebagainya. Adapun yang di
maksud dengan mustahak ialah sifat yang tampak sewaktu-waktu, seperti
tafkhim, tarqiq, ikhfa, iqlab,dan sebagainya.
Tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah menjaga lisan dari kesalahan ketika
membaca Alquran. Oleh karena itu, hukum dan aturan membaca Alquran adalah
fardhu’ain bagi setiap mukallaf. Jadi, mungkin saja terjadi seorang Qori’
bacaannya bagus dan benar, namun sama sekali ia tidak mengetahui istilah-istilah
ilmu Tajwid seperti izhar dan lainnya. Bagi nya hal itu sudah cukup bila kaum
muslimin yang lain telah banyak yang mempelajari teori ilmu Tajwid, karena
sekali lagi mempelajari teorinya hanya fardhu kifayah. Akan lain halnya dengan
orang yang tidak mampu membaca Alquran sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu
Tajwid, sehingga Menjadi wajib baginya untuk berusaha membaguskan
bacaannya. Ilmu Tajwid adalah ilmu yang sangat mulia, hal ini karena keterkaitan
langsung dengan Alquran. Bahkan dengan dunia ilmu hadis, seorang alim tidak
akan mengajarkan hadis kepada muridnya sehingga ia sudah menguasai Alquran.
Dalamm membaca Al-Qur’an kita akan mendapatkan nun mati atau tanwin
yang ada dalam setiap ayat. Pengucapan nun mati atau tanwin ada yang harus jelas,
ada yang harus samar, ada yang harus lebur sehingga nun mati atau tanwin tersebut
tidak tampak, dan ada pula yang berubah menjadi mim.
Maka dari itu, disini kita akan bahas satu persatu hukum-hukumdari nun
tersebut, yaitu ada empat hukum diantara nya ialah:

B. IDZHAR
1. Definisi
Menurut bahasa, idzhar halqi (‫لح ْلقِي‬ ْ ‫ )ااِل‬adalah huruf yang dibaca jelas.
َ ‫ا ُر ْا‬66َ‫ظه‬
Adapun menurut istilah adalah:

ِ ‫ ِمن َغ ِ ِزياد ِة يِف غُن َِّة احلر‬,‫ف ِمن خَمْر ِج ِه‬


‫ف املظْ َه ِر‬ ٍ ِ
َْ َ َ ‫ْ رْي‬ َ ْ ‫اج ُك ِّل َح ْر‬
ُ ‫ا ْخَر‬.

2
“Mengeluarkan (mengucapkan) setiap huruf yang diidzharkan adalah tanpa ada
tambahan ghunnah pada huruf yang diidzharkan”.

2. Penjelasan
Yang dimaksud dengan huruf yang diidzharkan adalah huruf nun sukun atau
tanwin, meskipun huruf nun itu sendiri memiliki sifat yang selalu melekat padanya,
yaitu ghunnah. Sementara menurut ilmu tajwid, idzhar ialah pembacaan nun mati atau
tanwin sesuai dengan makhrojnya tanpa dighunnahkan (dengung) apabila bertemu
dengan salah satu huruf halqiyah (tenggorokan).1
3. Jumlah Huruf
Huruf idzhar (halq) ada 6 huruf, yaitu:

Hamzah (‫)أ‬ ‘Ain (‫)ع‬ Ghain (‫)غ‬

Ha (‫)ه‬ Ha (‫)ح‬ Kha (‫)خ‬

4. Sebab Penamaan
Dinamakan idzhar (jelas) karena nun sukun tampak jelas terbaca ketika bertemu
dengan huruf-huruf idzhar. Dan, dinamakan halqi (tenggorokan) karena huruf-huruf
idzhar keluar dari halq (tenggorokan).
5. Sebab Terjadinya Idzhar
Karena jauhnya makhraj huruf nun (yang keluar dari ujung lidah) dengan
makhraj huruf-huruf halq (yang keluar dari tenggorokan).
6. Kaidah Tajwid
Apabila ada sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu dari huruf-huruf halq,
maka iya dibaca izhar.
7. Contoh

‫ْن‬
 Nun sukun ( ) bertemu dengan huruf-huruf idzhar

Huruf Dalam 1 kata Dalam 2 kata


‫ء‬ ‫َويَنأون‬ ‫َم ْن أ َْعطَى‬
‫ه‬ ‫َيْن َه ْو َن‬ ‫اجَر‬
َ ‫َم ْن َه‬
‫ح‬ ‫َيْن ِحُت ْو َن‬ َ‫آد اهلل‬
َّ ‫َم ْن َح‬
1
Abu Ya’la Kurnaedi, Tajwid Lengkap Asy-Syafi’i, (Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i, 2013),
h. 216.

3
‫خ‬ ُ‫َوالْ ُمْن َخنِ َقة‬ ‫َّم ْن َخثِ َى‬
‫ع‬ ‫م‬0َ ‫َواأْل ْن َع‬ ‫ِم ْن َعلَ ٍق‬
‫غ‬ ‫ضو َن‬ ِ ِ ِ ِ
ُ ‫فَ َسُيْنغ‬ َ ‫م ْن غ ْسلنْي‬
 Tanwin (ً ٍ ٌ) bertemu dengan huruf-huruf idzhar

Huruf Dalam 2 kata


ِ
‫ء‬ ُ‫ب أَْنَزلْنَه‬ ٌ َ‫كت‬
‫ه‬ ‫ف َها ٍر‬ ٍ ‫جر‬
ٌٌ
‫ح‬ ‫َع ِز ٌيز َح ِكْي ٌم‬
‫خ‬ ‫ف َخبِْيٌر‬ ٌ ‫لَ ِطْي‬
‫ع‬ ‫َو ِس ٌع َعلِْي ٌم‬
‫غ‬ ‫َق ْوالً َغْيَر‬

Tanwin pada izhar tidak terjadi dalam 1 kata dan hanya terjadi pada 2 kata.

C. IDGHAM
1. Definisi

Menurut bahasa, idgham (‫ )ااْلِ ْد َغ ُام‬adalah memasukkan. 2

Adapun menurut istilah adalah:

‫ع‬0ُ 0‫َّدا َكالثَايِن َي ْرتَِف‬ ِ ِ ‫ِ حِب‬


ِ ِ ُ ‫ف متَحِّر ُك حِب ي‬ ِ ِ
ً ‫ث يَصْيَران َحْرفاً َواح ًدا ُم َشد‬ َْ َ ُ ‫ال َح ْرف َسا ك ٍن َْر‬
ُ ‫يص‬
َ ‫ا‬
ِ ‫املخرج عْنهما اِرتَِفاعةً و‬
‫اح َد ًة‬ َ َ ْ َ ُ َ ُ َْ َ

2
Achmad Toha Husein Al-Mujahid, Ilmu Tajwid, (Jakarta: Darus Sunnah, 2011), h, 87.

4
“Menggabungkan huruf yang sukun dengan huruf yang berharkat, sehingga
keduannya menjadi satu huruf yang bertassdid seperti huruf yang kedua, dan makhraj
keduanya terucap secara bersamaan.3
2. Jumlah Huruf
Huruf Idgham ada 6 huruf, yaitu:4

Ya (‫)ي‬ Ra (‫)ر‬ Mim (‫)م‬


Waw (‫)و‬ Nun (‫)ن‬ Lam (‫)ل‬

3. Sebab Idgham
Idgham terjadi karena duab keadaan, tamatsul (kemiripan) dan taqarub
(berdekatan). Tamatsul yaitu nun sukun dengan huruf nun ‫ ن‬dan ‫م‬, sedangkan taqarub
yaitu nun sukun dengan huruf-huruf lainnya:

4. Jenis Idgham

Idgham ada 2 macam, yaitu idgham bighunnah ( ‫ام بِغُن َِّة‬0 ‫اِل‬
ُ 0 ‫ )ا ْد َغ‬dan idgham
bilaghunnah ( ‫)ااِل ْد َغ ُام بِالَ غُن َِّة‬
a. Idgham bighunnah
Idgham bighunnah adalah memasukkan nun sukun atau tanwin ke dalam huruf

berikutnya yaitu huruf ‫ي ن م و‬dibaca dengan ghunnah (dengung). 5

Contoh dan Latihan

Huruf Bersama ‫ْن‬ Bersama

‫ي‬ ِ
َ‫َو َم ْن يُط ِع اهلل‬ ‫ُو ُج ْوهٌ َي ْو َمعِ ٍذ‬

‫ن‬ ‫لَ ْن نَّ ْد ُخلَ َها‬ ‫اج نَّْبتَلِْي ِه‬


ٍ ‫أ َْم َش‬

3
Abu Ya’la Kurnaedi, Tajwid Lengkap Asy-Syafi’I, (Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i, 2013),
h. 219.
Abdul Aziz Abdur Rauf, Al-Hafizh, Pedoman Dauroh Al-Qur’an, (Jakarta: Markaz Al-
4

Qur’an, 2010), h. 74.


5
Ibid, h, 220.

5
‫م‬ ٍ ‫ِمن َّم‬
‫آء َدافِ ٍق‬ ً‫ص ُح ًفا ُّمطَ َّهَرة‬
ْ ُ ‫َيْتلُ ْوا‬

‫و‬ ‫ِم ْن َو ٍال‬ ‫د‬0َ َ‫د َو َم َاول‬0ٍ ِ‫َو َوال‬

Hukum idgham yang tidak berlaku pada

ُّ
‫الد ْنيَا‬ ‫قِ ْن َوا ٌن‬ ِ
‫ص ْن َوا ٌن‬ ‫ُب ْنيَ ٌن‬

ْ
Walaupun bentuknya menyerupai idgham bighunnah, yaitu nun sukun (‫)ن‬
bertemu dengan huruf ya (‫ )ي‬atau huruf wau (‫)و‬, tidak diidghamkan karena dalam
satu kata. Para ulama tajwid mengistilahkannya dengan idzhar mutlak karena
khawatir tertukar dengan kata mudha’af (yang memiliki huruf ganda).

b. Idgham bilaghunnah
Idgham bilaghunnah adalah memasukkan nun sukun atau tanwin ke dalam huruf
berikutnya tanpa disertai ghunnah ketika bertemu huruf ‫ ل‬dan ‫ر‬.6
Huruf idgham bilaghunnah ada dua macam yaitu lam (‫ )ل‬dan ra (‫)ر‬.
Contoh dan Latihan

Huruf Bersama Bersama

‫ل‬ ‫أَ ْن لَّ ْن َت ُق ْو َل‬ ‫َمااَل لُّبَ ًدا‬

‫ر‬ ‫ِم ْن َّر ُس ْو ٍل‬ ‫اضيَ ٍة‬


ِ ‫يِف ِعي َش ٍة َّر‬
ْ

D. IQLAB
1. Definisi

6
Ahmad Muhammad Muabbad, Panduan Lengkap Ilmu Tajwid, (Jakarta: Taqiya
Publishing, 2012), h, 44.

6
Menurut bahasa, qalb (‫ )ال َق ْلب‬atau iqlab (‫ب‬ ِ
ُ ُ َ‫ )االقْال‬adalah mengubah . Adapun
7

menurut istilah adalah:

‫التْن ِويْ ِن ِعْن َد البَ ِاء ِمْي َما خُمْ َف ٍاة بِغُن ٍَّة‬
َّ ‫السا كِنَ ِة أَ ِو‬
َّ ‫ب الن ُّْو ِن‬
ُ ‫ َق ْل‬.
“Mengubah nun sukun atau tanwin menjadi mim yang tersembunyi pada ba
disertai dengan ghunnah (dengung).”
2. Jumlah Huruf
Huruf qalb atau Iqlab ada 1 huruf yaitu ba (‫)ب‬

3. Kaidah Tajwid
Apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu denga huruf ba (‫)ب‬, maka ia dibaca
qalb.
Allamah al-Jamzuri berkata:
“ yang ketiga adalah qalb, yakni bila menghadap huruf ba maka diubah
menjadi mim dengan ghunnah disertai ikhfa”

4. Tiga Proses Qalb


Dalam hal ini terdapat 3 proses qalb, dengan penjelasannya sebagai berikut:
Pertama, mengubah nun sukun atau tanwin menjadi mim yang khalishah
(murni atau sempurna) secara lafazh dan bukan penulisan, sehingga tidak ada yang
tersisa bagi nun atau tanwin (dalam pengucapan).
Kedua, mengikhfakan (menyamarkan atau menyembunyikan) mim tersebut
pada ba, dan ini dilakukan dengan cara merapatkan (menutup) dua bibir sekaligus
pada dua huruf itu. Prosesnya mirip dengan idgham, hanya saja suara mim berdiri
sendiri secara sempurna dari suara ba yang mana hal tersebut mirip dengan idzhar.
Oleh karena itu, ikhfa (yang dimaksud) di sini adalah sebuah keadaan antara idzhar
dan idgham.
Ketiga, menampakkan bacaan ghunnah (mim) sambil mengikhfakannya, dan
ghunnah disini adalah sifat bagi mim bukan sifat bagi nun.8

7
Abu Ya’la Kurnaedi, Tajwid Lengkap Asy-Syafi’i, (Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i, 2013),
h. 226.
8
Ibid, h, 227-228.

7
5. Cara Pengucapan
Adapun cara pengucapan yang benar dalam mengikhfakan mim qalb (iqlab)
pada huruf ba adalah:

َّ ‫اِطْبَاق‬.
‫الش َفَتنْي ِ ِم ْن َغرْي ِ َكٍّز َم َع الغُنَّة‬
“Merapatkan (menutup) dua bibir tanpa mengerutkan tanpa (menekannya)
dengan disertai ghunnah.

6. Tanda Qalb
Qalb untuk nun sukun ditandai dengan huruf mim kecil ( ‫ )م‬diatas huruf nun

sebagai pengganti sukun. Seperti: ‫أَ ْن بُ ْو ِر َك‬


Qalb untuk tanwin ditandai dengan huruf mim kecil (‫ )م‬sebagai pengganti

ِ ‫مَسِ يع ب‬
‫صْيٌر‬
harkat kedua, seperti:
َ ُْ
Contoh

Huruf Bersama Bersama Bersama Tanwin


dalam satu kata dalam dua kata

‫ب‬ ‫أَ نْبِعُوىِن‬ ‫َوأ ََّما َمن خَبِ َل‬ ِ ‫مَسِ يع ب‬


‫صْيٌر‬ َ ُْ

E. IKHFA
1. Definisi

Menurut bahasa, ikhfa ( ‫اء‬00 0‫خ َف‬


ْ ُ ‫)ا ِإل‬ adalah ikhfa yang samar atau tertutup.9

Adapun menurut istilah adalah:

9
Abdul Aziz Abdur Rauf, Al-Hafizh, Pedoman Dauroh Al-Qur’an, (Jakarta: Markaz Al-
Qur’an, 2010), h. 76.

8
‫ص َف ٍة َبنْي َ ا ِإل ظْ َها ِر وا ِإل ْد َغ ِام َعا ٍر َع ِن التَّ ْش ِديْ ِد‬
ِ ِ‫ف الْمخ ِفي ب‬
ِ
ِّ ْ َ ‫النُّطْ ُق بِاحلَْر‬
ِ ‫مع ب َق ِاء الغُن َِّة يِف احلر‬.
‫ف األ ََّو ِل‬ َْ َ ََ
“Mengucapkan huruf yang diikhfakan (disamarkan) denga sifat antara idzhar
dan idgham tanpa tasydid dengan tetap disertai ghunnah pada huruf pertama.”10
2. Jumlah Huruf
Huruf ikhfa ada 15 huruf, yaitu:

‫زفتضظشقسدطصذثكج‬
3. Sebab Penamaan
Dinamakan ikhfa karena hilangnya huruf nun secara sempurna.

4. Sebab Ikhfa
Sebab ikhfa ialah tawassuth (pertengahan), yakni huruf nun sukun dan huruf
ikhfa jaraknya tidak terlalu dekat seperti huruf-huruf idgham dan tidak jauh seperti
huruf-huruf idzhar.

5. Cara Pengucapan
Cara dan proses mengucapkan nun ikhfa ialah:
Pertama, mempersiapkan mulut pada makhraj huruf berikutnya setelah nun
yang diikhfakan (disamarkan)
Kedua, mengucapkan ghunnah secara sempurna dari al-khaisyum (rongga
hidung).
Ketiga, hal tersebut disertai keluarnya suara dari mulut disebabkan tidak
tertutupnya makhraj nun (pada bagian lisan) kecuali pada huruf qaf dan kaf maka ia
betul-betul tertutup dengan sempurna. Oleh karena itu, pengucapan keduanya dengan
ghunnah murni (yang sempurna) dari rongga hidung dengan tanpa disertai suara
sedikit pun dari mulut.11

6. Tanda Ikhfa

10
Abu Ya’la Kurnaedi, Tajwid Lengkap Asy-Syafi’i, (Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i, 2013),
h. 228.
11
Ibid, h, 229-230.

9
Tanda ikhfa untuk nun sukun adalah tidak adanya tanda sukun pada huruf dan
huruf berikutnya tidak bertasydid.
Contoh:

‫صَبَر‬
َ ‫َولَ َم ْن‬ ‫يُْن ِف ُقو َن‬

Tanda ikhfa untuk tanwin adalah tatabu’ harakatain (tanwin beriringan tidak
sejajar) dan tanpa tasydid pada huruf berikutnya.12
Contoh:

‫َعلِْي ٌم قَ ِد ْيٌر‬ ٍ
ُ ‫َي ْو َمعِذ حُتَد‬
‫ِّث‬ ً‫ِظاًل ظَلِْيال‬

Catatan:
Suara nun dan tanwin ditafkhimkan (dibaca tebal) jika huruf setelahnya
mufakham (yang bersifat tebal).

‫ورا‬
ً‫ص‬ ُ ‫َمْن‬ ‫َعلِْي ٌم قَ ِد ٌير‬

Suara nun dan tanwin ditarqiqkan (dibaca tipis) jika huruf setelahnya muraqqaq
(yang bersifat tipis).

ً‫أَنْ َكاال‬ ٍ ‫أَ ْكثر ش‬


ً‫ئء َج َدال‬ َ ََ
7. Kaidah Tajwid
Apabila nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf di atas maka
dibaca Ikhfa hakiki.

8. Contoh

12
Masum Al-Abror, Belajar Praktis Ilmu Tajwid, (Jakarta: Taqiya Publishing, 2015), h, 64.

10
‫‪Huruf‬‬
‫‪Ikhfa‬‬ ‫‪Bersama‬‬ ‫‪ْ dalam‬ن‬ ‫‪Bersama‬‬ ‫‪ْ dalam‬ن‬ ‫‪Bersama tanwin‬‬
‫‪satu kata‬‬ ‫‪dua kata‬‬

‫ِ‬
‫ص‬ ‫ص ْر ُك ُم‬
‫َيْن ُ‬ ‫ص ٍل‬
‫ص ْل َ‬
‫م ْن َ‬ ‫صًرا‬ ‫ِرحيًا َ‬
‫ص ْر َ‬

‫ذ‬ ‫ُمْن ِذٌر‬ ‫َّم ْن َذا الَّ ِذئ‪0‬‬ ‫ك‬ ‫ِسر ِ‬


‫اعا َذال َ‬
‫َ ً‬

‫ث‬ ‫ورا‬
‫َّمْنثُ ً‬ ‫ت‬
‫فَأ ََّما َم ْن َث ُقلَ ْ‬ ‫اع مُثَّ‬
‫ُّمطَ ٍ‬

‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك‬ ‫َيْن ُكثُو َن‬ ‫فَ َم ْن َكا َن‬ ‫كَر ًاما َكتبِ َ‬
‫ني‬

‫ج‬ ‫أَجْنَْينَ ُكم‬ ‫اِ ْن َجآءَ ُك ْم‬ ‫صْبٌر مَجِ ْي ٌل‬


‫فَ َ‬
‫ِ‬ ‫َر ُسوالً َش ِه ًدا‬
‫ش‬ ‫أَنْ َشَرهُ‬ ‫ا ْن َشآءَ اهللُ‬

‫ق‬ ‫َيْن َقلِبُو َن‬ ‫فَاِ ْن َقَتلُو ُك ْم‬ ‫ب َقيِّ َمةٌ‬


‫ُكتُ ٌ‬

‫ِم ْن ُسلَلَ ٍة‬ ‫ٍ‬


‫ت سعِح ٍ‬
‫س‬ ‫َما َنْن َس ْخ‬ ‫ت‬ ‫َعبِ َد َ َ‬

‫د‬ ‫أَنْ َد ًادا‬ ‫َو َم ْن َد َخلَهُ‬ ‫قِْنواَ ٌن َدانِيَةٌ‬

‫ط‬ ‫َيْن ِط ُق ْو َن‬ ‫ِمن طَيِّب ِ‬


‫ت‬ ‫َشَرابًا طَ ُه ْو ًرا‬
‫ْ َ‬

‫ز‬ ‫أَْنَز لْنَهُ‬ ‫َم ْن َز َّك َها‬ ‫صعِ ًيدا‪َ 0‬زلًَقا‬


‫َ‬

‫ف‬ ‫فَانْ ِف ُروا‬ ‫ض ِل ِ‬


‫اهلل‬ ‫ِم ْن فَ ْ‬ ‫َشْي ًعافَ ِريًّا‬

‫‪11‬‬
‫ت‬ ‫َمْنَت ُهو َن‬ ‫صرِب ُوا‬ ِ ‫ِح ْلْيةً َت ْلبَ ُسو َن َها‬
ْ َ‫َوا ْن ت‬

ٍ ‫َّمْنض‬ ِ
‫ض‬ ‫ود‬ ُ ‫ض ِري ٍع‬
َ ‫م ْن‬ َ ‫ضآلِّنْي‬
َ ‫َق ْو ًما‬

‫ظ‬ ‫فَانْظُْر‬ ‫َم ْن ظُلِ َم‬ ‫ُقًرئ ظَ ِهَر ًة‬

F. KESIMPULAN
ْ ‫ )ااِل‬adalah huruf yang dibaca jelas.
Menurut bahasa, idzhar halqi (‫ا ُر ْال َح ْلقِي‬66َ‫ظه‬
Sedangka menurut istilah, idzhar adalah Mengeluarkan (mengucapkan) setiap huruf
yang diidzharkan adalah tanpa ada tambahan ghunnah pada huruf yang diidzharkan.
Sementara idgham adalah memasukkan, dan menurut istilah ialah
Menggabungkan huruf yang sukun dengan huruf yang berharkat. Kemudian iqlab
adalah mengubah, sementara menurut istilah Mengubah nun sukun atau tanwin
menjadi mim yang tersembunyi pada ba disertai dengan ghunnah (dengung). Dan
yang terakhir ikhfa ialah yang samar atau tertutup, sementara menurut istilah
Mengucapkan huruf yang diikhfakan (disamarkan) denga sifat antara idzhar dan
idgham tanpa tasydid dengan tetap disertai ghunnah pada huruf pertama.

G. DAFTAR PUSTAKA

Al-Abror, Masum, Belajar Praktis Ilmu Tajwid, Jakarta: Taqiya


Publishing, 2015.

Aziz, Abdul Abdur Rauf, Al-Hafizh, Pedoman Dauroh Al-Qur’an,


Jakarta: Markaz Al-Qur’an, 2010.

Muhammad, Ahmad Muabbad, Panduan Lengkap Ilmu Tajwid, Jakarta:


Taqiya Publishing, 2012

Toha, Achmad Husein Al-Mujahid, Ilmu Tajwid, Jakarta: Darus Sunnah,


2011.

12
Ya’la, Abu Kurnaedi, Tajwid Lengkap Asy-Syafi’I, Jakarta: Pustaka
Imam Syafi’i, 2013.

13

Anda mungkin juga menyukai