Anda di halaman 1dari 1

TUGAS B.

INDONESIA
Anggota Kelompok :

1. Andika Bagus Pambudi (03)


2. Lazuardi Hadinata (17)
3. M. Naufal Amanullah (23)
4. Wahyu Setiawan Luky (36)

BANJIR BANDANG RENDAM RATUSAN RUMAH DI BLITAR

Selasa, 19 Januari 2016 | 12:37 WIB


Ilustrasi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Blitar - Banjir bandang merendam ratusan rumah di tiga desa di Kecamatan Sutojayan,
Kabupaten Blitar, sejak Selasa dinihari, 19 Januari 2016. Sedikitnya 30 orang mengungsi dan sejumlah
sekolah diliburkan akibat banjir yang hingga kini belum surut.

Air bah membuat panik warga di Desa Sutojayan, Kedungbacem, dan Kedungbunder. Sejumlah warga
mengatakan air tiba-tiba menerjang permukiman mereka setelah tanggul Sungai Ngunut dan Sungai
Jambu jebol. "Airnya bergerak cepat dan masuk ke dalam rumah," kata Karmini, warga Desa Sutojayan.
Diduga tanggul itu tak kuat menahan derasnya aliran sungai yang mengalir menyusul hujan deras yang
turun dalam beberapa hari terakhir.

Menurut dia, banjir seperti ini sebenarnya nyaris terjadi setiap musim penghujan. Namun kali ini debit air
yang menggenangi rumah warga cukup tinggi hingga membuat Karmini dan sejumlah tetangganya
mengungsi. Pengungsi tinggal di kantor Kelurahan Sutojayan yang disulap menjadi posko oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah setempat.

Siswa tiga sekolah dasar di Desa Sutojayan diliburkan. "Seluruh ruang kelas digenangi air," kata Nening,
guru SDN Sutojayan. Mereka turut membersihkan rumah dari genangan air dan endapan lumpur yang
ditinggalkan air sungai.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Blitar Hanif Rahmawanto
mengatakan sudah mendirikan posko di kantor Kelurahan Sutojayan sejak tadi malam. Sebuah dapur
umum juga telah dibangun di lokasi pengungsian untuk memberi bantuan logistik. "Dapur umum ini
terbuka bagi seluruh warga yang kehilangan bahan pokok akibat banjir," kata Hanif.

Hingga siang ini warga di tiga desa masih membersihkan sisa-sisa banjir di rumah mereka. Di beberapa
ruas jalan air masih menggenang hingga setinggi sekitar 40 sentimeter. Warga berharap pemerintah
segera memperbaiki tanggul sungai yang jebol untuk menghindari banjir susulan. Diperkirakan selama
musim hujan potensi banjir akan terus terjadi di wilayah itu.

Anda mungkin juga menyukai