Anda di halaman 1dari 7

TUGAS STATISTIK INDUSTRI

STATISTIK INFERENSIA

DOSEN PENGAMPU
Asmirawati Ismail, ST., MT

DISUSUN OLEH
Fawzan Akbar
41618120022

UNIVESITAS MERCU BUANA JAKARTA


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INDUSTRI
ANGKATAN 34
1.  Pengertian Statistik Inferensia
Statistika Inferensia adalah serangkaian teknik yang digunakan untuk
mengkaji, menaksir dan mengambil kesimpulan berdasarkan data ynag
diperoleh dari sempel untuk menggambarkan karakteristik atau ciri dari suatu
populasi. Oleh karena itu, statistika inferensia disebut juga statistik
induktif atau statistik penarikan kesimpulan. maka ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam statistika inferensia, diantaranya:

1.      Banyaknya subyek penelitian, maksudnya jika populasi ada 1000, maka


sampel yang diambil jangan hanya 5, namun diusahakan lebih banyak, seperti
10 atau 50.

2.      Keadaan penyebaran data. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa


pengambilan sampel harus merata pada bagian populasi

Statistika Inferensia dibagi menjadi dua, yaitu Statistika Parametrik dan


Statistika Non Parametrik.

1.      Statistika parametrik terutama digunakan  untuk menganalisa data interval


dan rasio, yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal

2.      Statistika non-parametrik terutama digunakan untuk menganalisa data


nominal, dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi

Contoh dari statistika inferensia adalah pada pemilihan Ketua BEM


Undiksha tahun 2008. Dalam kegiatan ini, walaupun sistem pemilihannya
dengan pemungutan suara, tetapi tidak semua mahasiswa Undiksha yang
diberikan untuk memilih, melainkan hanya perwakilan dari masing-masing
HMJ. Di sini telah dilakukan sampling, yaitu pemilihan sampel (perwakilan
HMJ), dari suatu populasi (seluruh mahasiswa Undiksha). Dari hasil
pemungutan suara dari masing-masing perwakilan HMJ, maka data-data yang
diperoleh digunakan sebagai acuan untuk membuat kesimpulan bahwa hal
itulah yang diinginkan oleh seluruh mahasiswa Undiksha walaupun jika
ditelaah mungkin saja tidak demikian.

Jadi dari uraian di atas tentang statistika inferensia menyajikan data


untuk mendapat kesimpulan terhadap obyek yang lebih luas, sehingga karena
inferensi tidak dapat secara mutlak pasti, perkataan probabilitas
(kemungkinan) sering dinyatakan dalam menyatakan kesimpulan.

2.  Fungsi Statistika Inferensia

Statistika Inferensia atau induktif adalah statistik bertujuan menaksir secara


umum suatu populasi dengan menggunakan hasil sampel, termasuk
didalamnya teori penaksiran dan pengujian teori. Statistika Inferensia
digunakan untuk melakukan :
a.       Generalisasi dari sampel ke populasi.

b.      Uji hipotesis (membandingkan atau uji perbedaan/kesamaan dan


menghubungkan, yaitu uji keterkaitan, kontribusi).

3.  Ruang lingkup Bahasan Statistika Inferensia

Berdasarkan ruang lingkup bahasannya, statistika inferensia mncakup :

a.       Probabilitas atau teori kemungkinan

b.      Dristribusi teoritis

c.       Sampling dan sampling distribusi

d.      Pendugaan populasi atau teori populasi

e.       Uji Hipotesis

f.       Analisis korelasi dan uji signifikasi

g.      Analisis regresi untuk peramalan

h.      Analisis varians

i.        Analisis kovarians

A.    Probabilitas atau teori kemungkinan

Teori statistik dianggap telah selesai jika kita telah selesai membuat
suatu kesimpulan tentang karakteristik populasi. Untuk membuatkesimpulan
mengenai populasi, pada umumnya penelitian terhadap sampel yang diambil
dengan teknk tertentu. Cara mengambil sampel penelitian
disebut Sampling. Jika sampling diambil dengan teknik sampling, maka
sampel penelitian tersebut dapat dikatakan representasi dari populasi.

Kesimpulan yang diambil oleh peneliti tidaklah pasti secara absolut dan
selalu memiliki kekeliruan tertentu. Untuk itu diperlukan pengetahuan tentang
teori probabilitas atau teori peluang atau teori tentang kemungkinan terjadinya
kepastian dan ketidakpastian suatu kejadian. Dengan
demikian, Probabilitas dapat diartikan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa
diantara kejadian seluruhnya yang mungkin terjadi. Misalanya, ada huruf A, B,
C. Berapa kemungkinan pasanagan yang dibuat ?. Kemungkinan yang terjadi
adalah ABC, ACB, BCA, BAC, CAB dan CBA. Jadi ada 6 kemungkinan, denagn
rumus 3x2x1 = 6. Hal ini dapat ditulis dengan n! (dibaca: n faktorial). Pada
contoh ini ada 3! 3x2x1 = 6. Hal ini disebut permutasiJumlah permutasi dan n
objek yang berbeda adalah n!. Jika jumlah seluruh objek adalah n jumlah objek
yang diambil disetiap pengambilan adalah r.
B.  Distribusi Teoritis

Salah satu distribusi frekuensi yang paling penting dalam statistika


adalah distribusi normal. Distribusi normal berupa kurva berbentuk lonceng
setangkup yang melebar tak berhingga pada kedua arah positif dan negatifnya.
Penggunaanya sama dengan penggunaan kurva distribusi lainnya. Frekuensi
relatif suatu variabel yang mengambil nilai antara dua titik pada sumbu datar.
Tidak semua distribusi berbentuk lonceng setangkup merupakan distribusi
normal.

Pada tahun 1733 DeMoivre menemukan persamaan matematika kurva


normal yang menjadi dasar banyak teori statistika induktif. Distribusi normal
sering pula disebut Distribusi Gauss untuk menghormati Gauss (1777 – 1855),
yang juga menemukan persamaannya waktu meneliti galat dalam pengukuran
yang berulang-ulang mengenai bahan yang sama.

Sifat dari variabel kontinu berbeda dengan variabel diskrit. Variabel


kontinu mencakup semua bilangan, baik utuh maupun pecahan. Oleh
karenanya tidak bisa dipisahkan satu nilai dengan nilai yang lain. Itulah
sebabnya fungsi variabel random kontinu sering disebut fungsi kepadatan,
karena tidak ada ruang kosong diantara dua nilai tertentu. Dengan kata lain
sesungguhnya keberadaan satu buah angka dalam variabel kontinu jika
ditinjau dari seluruh nilai adalah sangat kecil, bahkan mendekati nol. Karena
itu tidak bisa dicari probabilitas satu buah nilai dalam variabel kontinu, tetapi
yang dapat dilakukan adalah mencari probabilitas diantara dua buah nilai.

C.  Sampling dan Sampling Distribusi

Sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang berhubungan


dengan pengambilan sebagian dari populasi. Jika sampling dilakukan dengan
metode yang tepat, analisis statistik dari suatu sampel dapat digunakan untuk
menggeneralisasikan keseluruhan populasi. Sampling berguna dalam
penarikan kesimpulan (inference) yang valid dan dapat dipercaya.

Distribusi Sampling adalah distribusi nilai statistik sampel-sampel. Jika


statistik yang ditinjau adalah mean dari masing – masing  sampel, maka
distribusi yang terbentuk disebut distribusi mean – mean  sampling (sampling
distribution of the means). Dengan demikian dapat juga diperoleh distribusi
deviasi standard, varians, median dari sampling. Masing – masing  jenis
distribusi sampling dapat dihitung ukuran-ukuran statistik deskriptifnya
(mean, range, deviasi standard, da lain-lain).

Sampling memiliki beberapa tipe diataranya :

 v  Simple random sampling  adalah sebuah proses sampling yang dilakukan


sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam populasi
mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel.
 v  Systematic sampling merupakan pengambilan setiap unsur ke k dalam
populasi, untuk dijadikan sampel. Pengambilan sampel secara acak hanya
dilakukan pada pengambilan awal saja, sementara pengambilan kedua dan
seterusnya ditentukan secara sistematis, yaitu menggunakan interval tertentu
sebesar k.

 v  Stratified sampling adalah penarikan sampel berstrata yang dilakukan


dengan mengambil sampel acak sederhana dari setiap strata populasi yang
sudah ditentukan lebih dulu.

 v  Convenience sampling, sampel diambil berdasarkan faktor spontanitas,


artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan
sesuai dengan karakteristiknya, maka orang tersebut dapat dijadikan sampel.

 v  Judgement sampling (purposive sampling) adalah teknik penarikan sampel


yang

dilakukan berdasarkan karakteristik yang ditetapkan terhadap elemen populasi


target

yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian.Bedanya, jika dalam


sampling

stratifikasi penarikan sampel dari setiap subpopulasi dilakukan dengan acak,


maka dalam sampling kuota, ukuran serta sampel pada setiap sub-subpopulasi
ditentukan sendiri oleh peneliti sampai jumlah tertentu tanpa acak.

 v  Snowball Sampling merupakan salah satu bentuk judgement sampling yang


sangat tepat digunakan bila populasinya kecil dan spesifik. Cara pengambilan
sampel dengan teknik ini dilakukan secara berantai, makin lama sampel
menjadi semakin besar, seperti bola salju yang menuruni lereng gunung.

  o   Sampling memiliki beberapa kriteria diantaranya :

Kriteria yang harus diperhatikan untuk menentukan tipe sampling yang baik,
diantaranya:

(1) dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi,

(2) dapat menentukan presisi dari hasil penelitian,

(3) sederhana, mudah dilaksanakan, dan

(4) dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin tentang populasi dengan


biaya minimal.

   o   Tahapan sampling adalah:

  v  Mendefinisikan populasi hendak diamati


  v  Menentukan kerangka sampel, yakni kumpulan semua item atau peristiwa
yang mungkin

  v  Menentukan metode sampling yang tepat

  v  Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)

  v  Melakukan pengecekan ulang proses sampling

D. Pendugaan Populasi atau Teori Populasi

Populasi adalah himpunan dari unsur – unsur yang sejenis.Unsur- unsur


sejenis tersebut bisa berupa manusi, hewan, tumbuh – tumbuhan, benda –
benda, zat cair, peristiwa dan sejenisnya. Besarnya populasi bisa terbatas dan
bisa tidak terbatas. Populasi dari mana sampel diambil disebut populasi induk.
Melalui teknik pengambilan sampel yang reliabel kesimpulan penelitian dapat
digeneralisasikan. Ada kesalahan generalisasi yangperlu dipertimbangkan
karena besar kecilnya keslahan generalisasi tergantung pada : (1) besarnya
sampel penelitian, (2) teknik sampling yang digunakan, (3) kecermatan
memasukkan ciri – ciri populasi dan sampling, (4) cara – cara pengambilan
data dan (5) rancangan analisi data.

Populasi (population/universe) dalam statistika merujuk pada


sekumpulan individu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam
suatu penelitian (pengamatan). Misalnya, jika yang ingin diteliti adalah sikap
konsumen terhadap satu produk tertentu, maka populasinya adalah seluruh
konsumen produk tersebut. Jika yang diteliti adalah laporan keuangan
perusahaan “X”, maka populasinya adalah keseluruhan laporan keuangan
perusahaan “X” tersebut, Jika yang diteliti adalah motivasi pegawai di
departemen “A” maka populasinya adalah seluruh pegawai di departemen “A”.
Jika yang diteliti adalah efektivitas gugus kendali mutu (GKM) organisasi “Y”,
maka populasinya adalah seluruh GKM organisasi “Y”Populasi dari mana
sampel penelitian diambil disebut populasi induk. Ukuran populasi ada dua:

(1) populasi terhingga (finite population), yaitu ukuran populasi yang berapa
pun besarnya tetapi masih bisa dihitung (cauntable). Misalnya populasi
pegawai suatu perusahaan;

(2) populasi tak terhingga (infinite population), yaitu ukuran populasi yang
sudah sedemikian besarnya sehingga sudah tidak bisa dihitung (uncountable).
Misalnya populasi tanaman anggrek di dunia.

E. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan


dari analisa data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun
dari observasi (tidak terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa
dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak
mungkin disebapkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan
batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya.

Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi analisa data". Keputusan


dari uji hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan pengujian hipotesis nol. Ini
adalah pengujian untuk menjawab pertanyaan yang mengasumsikan hipotesis
nol adalah benar.

Anda mungkin juga menyukai