Nim: 20191330063
1. Adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor-faktor sejarah.
2. Adanya ideologi nasional yang tercermin di dalam simbol negara yakni Garuda Pancasila dan
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
3. Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu di dalam kalangan Bangsa Indonesia
seperti yang telah dinyatakan di dalam Sumpah Pemuda.
4. Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan adanyadan munculnya semangat nasionalisme
dalam kalangan Bangsa Indonesia.
Faktor pendukung integrasi nasional
Penggunaan bahasa Indonesia.
1. Semangat persatuan serta kesatuan di dalam Bangsa, Bahasa dan Tanah Air Indonesia.
2. Adanya Kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama yakni Pancasila.
3. Adanya jiwa dan rasa semangat dalam bergotong royong, solidaritas serta toleransi keagamaan
yang sangat kuat.
4. Adanya rasa senasib dan sepenanggungan yang diakibatkan oleh penderitaan semasa penjajahan.
Faktor penghambat integrasi nasional
Integrasi Normatif
Integrasi normatif merupakan integrasi yang terjadi disebabkan norma-norma tertentu yang ada
didalam masyarakat secara keseluruhan. Norma ini bisa menjadi hal yang menyatukan masyarakat
hingga integrasi lebih mudah terbentuk.
• Integrasi Instrumental
Integrasi instrumental ialah integrasi yang muncul secara visual dikarenakan adanya keseragaman
antar individu didalam suatu lingkungan masyarakat. Contohnya seperti keseragaman pakaian,
keseragaman ciri fisik, keseragaman aktivitas sehari-hari, dll.
• Integrasi ideologis
Integrasi ideologis yaitu integrasi yang tidak muncul secara visual, terbentuk karena adanya hubungan
spiritual ataupun ideologis yang kuat berdasarkan proses alamiah dan tidak adanya paksaan. Interaksi
ideologis menjelaskan adanya persamaan kepahaman ketika memandang nilai sosial, persepsi, dan
tujuan antara anggota masyarakat di lingkungan masyarakat yang bersangkutan.
• Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional ada dikarenakan adanya fungsi-fungsi tertentu di masing masing pihak yang
berada di masyarakat.
• Integrasi Koersif
Integrasi koersif yaitu integrasi yang terbentuk dikarenakan adanya pengaruh kekuasaan yang dimiliki
penguasa. Integrasi ini bisa bersifat paksaan.
2. Demonstrasi
Demonstrasi menjadi suatu fenomena yang seringkali kita temukan pada saat ini. Dinamika yang
terjadi dalam bidang ketatanegaraan yang terjadi di era reformasi turut mempengaruhi terhadap suatu
perubahan perilaku masyarakat. Sebelum era reformasi, rakyat mempunyai keterbatasan dalam
menyuarakan aspirasinya secara langsung.
Kegiatan aksi atau demonstrasi baik secara individu maupun kolektif akan mendapatkan suatu
konsekuensi yang keras dari pihak pemerintah Orde Baru. Berbeda dengan era reformasi yang terjadi
pada saat sekarang ini. Hampir di setiap sebuah kebijakan pemerintah yang menuai kontroversi, kita
menemukan banyak aksi demonstrasi yang terjadi seiring dengan pencanangan kebijakan pemerintah
yang dianggap kurang menguntungkan bagi golongan tertentu. Golongan tersebut dapat berupa
sekelompok ormas, pergerakan mahasiswa, ikatan buruh, persatuan guru, dan lain sebagainya.
3. Kriminalitas
Perkembangan teknologi juga membawa dampak pada disintegrasi sosial. Dewasa ini tindak
kriminalitas tidak hanya yang sifatnya kasat mata saja, misalnya perampokan, pembunuhan,
pencurian, penjambretan, pembegalan, dan lain sebagainya. Pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi juga mengakibatkan berkembangnya variasi modus dalam melakukan
suatu tindak kejahat
Misalnya penipuan bermodus undian berhadiah melalui telfon dan berbagai kejahatan yang difasilitasi
oleh jaringan internet. Dewasa ini kepolisian sudah membentuk sebuah divisi khusus untuk
menangani kasus-kasus yang bermoduskan internet. Hal tersebut dikarenakan begitu maraknya kasus
penipuan dan lain-lain yang memkaai fasilitas internet dan telepon.
4. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah suatu kegiatan antisosial yang diperbuat oleh seseorang yang beranjak
dewasa (remaja),bila hal tersebut dilakukan oleh orang dewasa bisa dikategorikan sebagai tindak
kejahatan (crime).
Proses Penanggulangan Disintegrasi
Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional adalah sebagai
berikut:
• Menghidupkan dan membangun terus komitmen, kehendak serta kesadaran untuk bersatu.
• Menghasilkan kondisi yang mendukung komitmen, kehendak dan kesadaran untuk bersatu
serta membiasakan diri utuk membangun konsensus.
• Membangun kelembagaan yang bernorma dan bernilai untuk menyuburkan persatuan dan
kesatuan bangsa.
• Merumuskan kebijakan serta regulasi yang konkret, tepat dan tegas didalam segala aspek
kehidupan serta pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan untik seluruh pihak, dan
semua wilayah.
• Usaha bersama dan pembinaan integrasi nasional membutuhkan kepeminpinan yang arif dan
efektif.
Sementara warga bertahan mati-matian dan tidak mau digusur, karena akan menyengsarakan hidup
mereka sendiri. Tentu keadaan semacam ini akan menimbulkan disintegrasi sosial. Rakyat bahkan
sering berhadapan dengan aparat keamanan yang menggunakan kekerasan demi menyukseskan
rencana pemerintah. Pembukaan jalan tol tentu merupakan sebuah rencana yang baik, misalnya
membuka isolasi daerah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Rakyat yang mempertahankan harta kekayaannya supaya tidak digusur pun merupakan sikap yang
benar. Karena itu, tentu dibutuhkan langkah dialog yang persuasif dan saling menguntungkan agar
program pemerintah bisa saling bersintesa dengan kepentingan masyarakat.