Anda di halaman 1dari 7

1. Buatlah sebuah surat lamaran pekerjaan!

Olongapo, 31 Oktober 2019


Perihal : Lamaran Pekerjaan
Kepada Yth.
Biro Kepagawaian Universitas Terbuka
Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang
Tangerang Selatan - Banten
Dengan hormat,
Berdarakan informasi yang saya peroleh dari situs resmi Universitas Terbuka pada tanggal 19
July 2019, Universitas Terbuka membuka kesempatan bagi dosen/pengajar dan praktisi.
Dengan surat lamaran ini saya mengajukan diri untuk melamar menjadi Calon Tutor Tuton
Universitas Terbuka semester 2019/2020 untuk Program Diploma/Sarjana di Universitas
Terbuka yang Bapak/Ibu pimpin, guna untuk menempati posisi yang saat ini sedang kosong.
Berikut ini adalah biodata singkat saya

Nama : Gede Dyava Savitra


Tempat / tgl. Lahir : Bali, 99 Maret 1999
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Pendidikan Terakhir : S1 Manajemen
Alamat :
Telepon (HP) :

Saya juga dalam keadaan sahat baik jasmani dan rohani. Saya juga sangat fasih dalam
berbahasa Inggris baik lisan maupun tulis. Selain itu saya juga sangat menjunjung tinggi
kejujuran dalam bekrja keras serta pekerja keras. Saya pun menguasai beberapa bahasa untuk
menunjang dalam pekerjaan.
Sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu saya juga melampirkan beberapa berkas untuk
kelengkapan data diri sebagai berikut:

 Foto Ukuran 3×4 terbaru


 Daftar Riwayat Hidup
 Foto copy Ijazah Terakhir yang di legalisir
 Foto copy Transkip Nilai
 Foto copy Surat Pengalaman kerja
 Foto copy SKCK
 Foto copy KTP

Saya mengaharapkan kesempatan wawancara untuk dapat menjelaskan lebih detail tentang
potensi yang saya miliki. Demikian surat lamaran ini saya beritahukan, atas perhatian srta
kerjasamanya saya ucapkan banyak terima kasih

Hormat Saya,

Gede Dyava Savitra


2. Jelaskan masing-masing komponen yang ditampilkan dalam sebuah proposal!

Secara umum, komponen proposal akan memiliki bagian-bagian sebagai berikut:

1) Masalah

Masalah pada dasarnya merupakan kesenjangan antara apa yang ada dan apa yang
seharusnya ada. Dalam proposal, biasanya uraian masalah diungkapkan dengan
menggunakan kalimat-kalimat konkret yang ditunjang dengan data. Adanya data akan
menunjukkan bahwa permasalahan tersebut bukan masalah yang diasumsikan ada oleh
pembuat atau penulis proposal melainkan permasalahan nyata yang dihadapi.

Sering sekali masalah yang dikemukakan adalah masalah yang diasumsikan ada oleh
penulis proposal. Atau, masalah tersebut diungkapkan dengan kalimat-kalimat abstrak
sehingga tidak mengungkapkan masalah yang sesungguhnya. Mengapa permasalahan
tersebut harus diungkapkan dengan konkret, karena pada dasarnya program atau kegiatan
diselenggarakan untuk mengatasi permasalahan konkret yang dihadapi, bukan permasalahan
yang diasumsikan ada oleh pembuat/perancang program.

Masalah yang biasanya terkait dengan tujuan yang ingin dicapai dengan
terpecahkannya masalah tersebut. Masalah dan tujuan dapat saling dipertukarkan dalam
proposal yang kita buat. Kita bisa melihat contoh "Uraian Proyek" sebuah proposal yang
diajukan oleh sebuah perusahaan yang ingin memberikan kontribusi dalam kegiatan
pendidikan: Selanjutnya, permasalahan tersebut dirumuskan dalam kalimat, yang biasa juga
dinamakan pemyataan masalah. Kita hendak membedakan antara perumusan masalah, yang
pada dasarnya merupakan pengungkapan fakta dan data tentang permasalahan dengan
pernyataan masalah yang merupakan pengungkapan masalah yang hendak diselesaikan
melalui program atau kegiatan. Kita lihat contohnya:

2) Tujuan

Tujuan merupakan apa yang akan kita capai melalui program/kegiatan yang
diusulkan. Karena itu dalam tujuan biasanya dinyatakan kondisi yang diinginkan. Misalnya,
meningkatkan kemampuan para eksekutif. Dalam proposal biasanya dicantumkan 2 atau 3
tujuan yang hendak dicapai yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan.

Seiring dengan tujuan itu, biasanya juga ditetapkan indikator keberhasilan. Dalam
indikator keberhasilan ini, disebutkan ukuran-ukuran kuantitatif terkadang juga kualitatif
pencapaian tujuan. Misalnya, meningkatnya kemampuan 2/3 eksekutif dalam melakukan
komunikasi bisnis. Indikator keberhasilan ini nantinya dapat di pergunakan juga untuk
mengukur keberhasilan program/kegiatan pada saat dilakukan evaluasi.

3) Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada dasamya membatasi cakupan kegiatan. Melalui ruang lingkup ini
dibatasi aspek-aspek atau komponen-komponen dari satu kegiatan. Dengan membangun
batas-batas tersebut maka dikemukakan apa yang akan dilakukan dan apa yang tidak
dilakukan. Misalnya dalam usulan kegiatan peningkatan pemasaran produk dinyatakan ruang
lingkup kegiatannya hanya mencakup konsumen bam, sehingga konsumen lama atau
pengguna produk tidak termasuk dalam kegiatan yang diselenggarakan.

4) Metode/Prosedur

Metode pada dasamya merupakan jalan yang kita usulkan untuk memecahkan
masalah atau menjalankan kegiatan. Ada banyak metode yang bisa kita pilih dalam
pemecahan masalah. Salah satu di antaranya dengan menggunakan pendekatan sistem, yang
memilah satu sistem ke dalam komponen-komponennya. Pada metode ini, dijelaskan secara
sederhana langkah-langkah yang perlu ditempuh agar sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Kemudian metode tersebut diubah ke dalam kerangka kerja yang menyebutkan
komponen-komponen yang akan dijalankan

Melengkapi metode ini juga biasanya dicantumkan jadwal pelaksanaan


program/kegiatan. Untuk proposal teknis, biasanya jadwal kegiatan sudah ditetapkan rentang
waktunya oleh pemberi pekerjaan dan menjadi bagian dari KAK/TOR, yang kemudian
dituangkan ke dalam jadwal kerja yang lebih rinci. Sedangkan untuk proposal
program/kegiatan, jadwal tersebut biasanya disusun oleh pengusul kegiatan. Pada dasamya,
apa yang masuk ke dalam jadwal kegiatan tersebut adalah komponen-komponen dalam
tahapan pelaksanaan kegiatan.

5) Material/Perlengkapan

Dalam proposal teknis, biasanya dicantumkan material dan peralatan yang akan
dipergunakan. Kemudian dijelaskan pula, mana yang merupakan material dan peralatan milik
sendiri dan pihak lain yang dipergunakan dengan cara menyewa peralatan tersebut.
Sedangkan untuk proposal kegiatan biasanya disebutkan peralatan yang akan dipergunakan
seperti sarana kerja.
Adakalanya beberapa peralatan yang diperlukan disediakan pihak penerima proposal,
sehingga tidak perlu dicantumkan dalam proposal. Namun banyak juga penerima proposal
yang tidak memberikan fasilitas kerja apa-apa, sehingga peralatan kerja harus disediakan oleh
pengaju proposal dan dimasukkan ke dalam proposal.

6) Personalia

Personalia yang dicantumkan dalam proposal adalah daftar nama dan keahlian
masing-masing orang yang akan terlibat dalam program/kegiatan. Adakalanya, bila proposal
tersebut merupakan kegiatan kepanitiaan, yang dicantumkan adalah daftar personalia
kepanitiaan. Namun pada umumnya, pada proposal yang dicantumkan adalah nama-nama
orang yang memiliki keahlian yang dilengkapi dengan curriculum vitae-nya sehingga bisa
dinilai kepakaran dan pengalaman kerjanya.

7) Tindak Lanjut dan Evaluasi

Dalam proposal, biasanya juga dicantumkan rencana tindak lanjut bila


program/kegiatan/proyek telah diselesaikan. Biasanya, ada keinginan agar kegiatan tersebut
berlanjut, bukan hanya berjalan pada saat ada program/kegiatan. Oleh karena itu, dalam
proposal dicantumkan rencana untuk mengembangkan program/kegiatan sehingga
keberlanjutan bisa terjamin. Misalnya, bagaimana kita mengembangkan konsep pemasaran
yang berlanjut meski kegiatan yang diusulkan sudah berakhir.

Ada kalanya, dalam proposal juga dicantumkan rencana tindak lanjut berupa
program/kegiatan lanjutan yang makin memantapkan program/ kegiatan yang sudah
dijalankan. Biasanya penetapan program/kegiatan lanjutan itu diputuskan setelah kita
melakukan evaluasi atas program/kegiatan. Evaluasi ini pada dasamya untuk mengetahui
tingkat keberhasilan program/kegiatan. Dalam proposal dicantumkan rencana evaluasi dan
indikator yang dipergunakan untuk menilai tingkat keberhasilan program.

8) Biaya/Anggaran

Biaya/anggaran merupakan komponen penting dari proposal, di samping metode. Dalam


biaya/anggaran ini dicantumkan komponen-komponen biaya, yang pada umumnya mencakup
biaya belanja SDM, belanja peralatan dan biaya operasional. Masuk ke dalam belanja SDM
ini adalah honorarium tenaga ahli dan staf pendukung. Sedangkan belanja peralatan antara
lain untuk membeli peralatan kantor dan biaya pembuatan laporan. Sedangkan biaya
operasional akan mencakup biaya pelaksanaan pekerjaan seperti biaya perjalanan.
Biaya yang diajukan dibuat secara rinci dan merupakan satu kesatuan dengan jadwal
kegiatan. Biasanya rencana biaya tersebut dibuat dalam satu tabel yang memiliki kolom
uraian, harga satuan, jumlah keperluan, dan jumlah subbagian dan jumlah keseluruhan.

9) Rangkuman

Kini kita membicarakan soal anggaran dan rangkuman. Dalam sebuah proposal kita harus
mencantumkan rencana anggaran biaya program secara terperinci, baik untuk biaya material,
peralatan, konsultan, honorarium anggota tim, biaya transportasi dan akomodasi. Sebagai
tambahan, kita juga sebaiknya menuliskan rangkuman biaya yang dianggarkan.

10) Lampiran-lampiran

Bagian terakhir yang kita bahas adalah lampiran. Pada bagian ini dilampirkan
berbagai dokumen penunjang. Seperti pengalaman lembaga pengaju proposal, curriculum
vitae tenaga ahli, riwayat dan pengalaman organisasi, dokumen badan hukum organisasi dan
NPWP.
3. Jelaskan sistematika dalam menyusun pesan untuk presentasi!

Adapun sistematika umum dalam menyusun pesan untuk presentasi adalah sebagai berikut.

A. PENDAHULUAN

Bagian ini pada umumnya hanya untuk mencairkan suasana. Kita bisa
memperkenalkan diri atau menyampaikan guyonan. Bagian ini penting, karena pada bagian
inilah kita berusaha memotivasi orang untuk mengikuti presentasi sesuai dengan tujuan
presentasi kita. Kita menyamakan tujuan dengan khalayak. Oleh karena itu, biasanya pada
bagian ini dikemukakan hal-hal yang kiranya penting untuk diketahui khalayak. Beberapa hal
yang biasanya dikemukakan adalah:

1. perkenalan diri;
2. pentingnya apa yang kita uraikan;
3. manfaat yang bisa diperoleh khalayak;
4. konsekuensi bila presentasi ini dilewatkan.

B. lSI

Ini merupakan bagian terpenting dari presentasi. Karena inilah bagian tempat kita
menyampaikan pokok bahasan. Ada baiknya, kita menentukan terlebih dulu pokok bahasan
yang hendak disampaikan, sehingga isi pembahasan tidak melantur. Kita tetap fokus pada apa
yang hendak kita sampaikan.

C. PENUTUP

Bagian ini biasanya berisikan kesimpulan dan ucapan terima kasih. Di samping itu,
pada bagian penutup ini selain menyimpulkan orang juga bisa membuat himbauan atau
ajakan untuk bertindak.

Referensi:

Iriantara, Y. 2015. Komunikasi Bisnis (EKMA4159). Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka.
https://www.ut.ac.id/pusatkarir/job/calon-tutor-tutorial-online-universitas-terbuka-program-
sarjana-2019-2020/ diakses pada tanggal 31 Oktober 2019 (21:33)

Anda mungkin juga menyukai