Anda di halaman 1dari 11

REVISITING PARIWISATA MADURA;

STUDI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEPARIWISTAAN


KABUPATEN SAMPANG

Alfisah Nurhayati

(Penulis, dosen STAIN Pamekasan, Jl. Raya Panglegur Km. 04 Pamekasan.


e-mail :alfisyahn_2001@yahoo.com)

Abstract
On the view of potency and opportunity, Madurese tourism seems an interesting matter. It posesses
a characteristic and exotic natural resources, some has been exploited and some others have not been
touched yet. Religious and high work-ethic human resources also characterize the potency and it
becomes a promising modality of tourism development. Sampang represents for Madura, since it has
been a part of the island that has specific social character. Yet the data show that tourism has not
become strategical and inter-sectoral issue. Nevertheles, inter-sectoral ego is being SKPD interest of
policy measurement. Sampang stakeholders---kyai (Islamic scholar) and public are not invited by the
government to discuss the tourism discussion. The formation that combines religious (Islamic)
tourism and Madura natural potency would be the social capital in formulating the tourism
development in Sampang. Tourism is not about commercial income but also a matter of social,
culture, and religion society.

Kata-kata kunci
komunitas, budaya, wisata

Pendahuluan dimiliki sehingga akan menambah income


Terbitnya Undang-undang pelaksa- pada Pendapatan Asli Daerah (PAD)
naan Otonomi Daerah memberi yang bersangkutan.
keleluasaan yang lebih besar kepada Sumber daya secara umum dapat
Pemerintah Daerah dalam mengelola diartikan sebagai segala sumber
potensi wilayah yang dimiliki untuk persediaan yang secara potensial dapat
kesejahteraan masyarakatnya. Hal ini didayakan. Dari sudut pandang ekonomi,
merupakan kesempatan yang sangat baik sumber daya berarti masukan dalam
bagi para pemimpin daerah untuk suatu proses produksi yang dapat
mengembangkan dan mengeksploitasi menghasilkan produk yang bermanfaat
potensi wilayah dan sumber daya yang baik barang maupun jasa. Sumber daya
Wisata Berbasis Komunitas
Ainurrahman

terdiri atas sumber daya buatan dan sehingga bisa menjadi ukuran minimal
sumber daya alam. Sumber daya alam dalam meneropong Madura.
adalah modal pembangunan, dimana
aktivitas pembangunan tidak bisa Profil Pariwisata dan
dilepaskan dari kebutuhan akan sumber Budaya Kabupaten Sampang1
daya alam. Dinas Kebudayaan, Pariwisata,
Dalam konteks pariwisata tentu Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten
setiap pemerintah daerah sebagai satu Sampang membagi pariwisata menjadi 3
kesatuan pemerintahan dengan kategori besar yakni wisata alam, wisata
pemerintah pusat untuk juga budaya dan wisata purbakala, dimana
mengembangkan dan melestarikan setiap kategori terdapat potensi yang
pembagunan pariswisata dengan baik. cukup banyak
Tidak bisa dipungkiri bahwa issu tentang
pariwisata menjadi sangat menarik jika Wisata Alam
masyarakatdan pemerintah daerah 1. Pantai Wisata Camplong
sebagai pemilik potensi wisata dapat 2. Wisata Kolam Renang Sumber Oto’
menikmati hasil dari program pariwisata 3. Wisata Waduk Klampis
seperti di Bali, Yogjakarta, Toraja dst, 4. Wisata Air Terjun Toroan
maka akan beda jika hanya salah satu 5. Wisata Hutan Kera Nepa
pihak yang beranggapan pentingnya 6. Wisata Waduk Nipah
potensi pariwisata di daerahnya. Tentu 7. Wisata Goa Lebar
masih banyak hal-hal yang menarik 8. Wisata Goa Macan
untuk mengulas bagaimana kebijakan 9. Wisata Goa Kelelawar
pariwisata di Madura khusunya
Kabupaten Sampang. Apa saja faktor Wisata Budaya
pendukung dan faktor penghambat 1. Atraksi Kerapan Sapi
pengembangan dan pembangunan 2. Atraksi Sapi Sonok
pariwisata di Madura,sehingga bisa 3. Atraksi Budaya Rokat Tase’
ditemukan formulasi kebijakan yang 4. Tarian dan Kesenian Tradisional
tepat dalam rangka percepatan
pembangunan di Madura. Wisata Purbakala
Membicang persoalan pariwisata 1. Situs Pababaran Trunojoyo
dan Madura tentu sangat menarik, karena 2. Situs Makan Ratu Ebu (Madegan)
jika ditinjau dari sisi potensi, secara 3. Sumur Daksan
umum Madura banyak potensi wisata 4. Situs Makam Pangeran Santo Merto
yang sangat prospek. Tetapi jika diteliti 5. Situs Makam Bangsacara dan
lebih lanjut bidang pariwisata tidak Ragapadmi
menjadi andalan dalam pembangunan 6. Situs Makam Sayyid Ustman Bin Ali
atau bisa menyumbang PAD pemerintah Bin Abdullah Al-Habsyi
daerah. Pertanyaan selanjutnya ada apa
dengan Madura?
Dalam tulisan ini saya memilih
Kabupaten Sampang sebagai perwakilan
Madura untuk melihat kembali kebijakan
1Profil Kabupaten Sampang , BAPPEDA Kab.Sampang
dan stategi pengembangan pariwisata 2009

183
KARSA, Vol. XVIII No. 2 Oktober 2010

Wisata Alam: m. Sumber mata air pemandian ini juga


Wisata Pantai Camplong dimanfaatkan oleh sebagian penduduk
Kawasan wisata alam ini terletak di untuk mandi.
Desa Dharma Camplong, Kec. Camplong, Pada tahun 2008 telah dilaksanakan
dengan jarak ± 9 km dari pusat kota. pembangunan dan rehabilitasi sarana
Untuk mencapai kawasan ini sangat penunjang pemandian Sumber Oto’
mudah karena dilalui jalur transportasi diantaranya adalah pembangunan pintu
umum/jalan nasional yaitu jalan gerbang, loket karcis masuk dan ruang
Bangkalan-Sampang-Pamekasan- Sume- aula serta rehabilitasi pagar kolam,
nep, dengan kondisi jalan sangat baik. tempat berteduh dan permainan anak-
Kondisi Wisata Pantai Camplong anak. Dalam tahap selanjutnya perlu
sudah dikelola dengan baik, dimana adanya petugas pelayanan tiket masuk
sudah terdapat sarana penunjang kolam renang dan petugas kebersihan
pariwisata berupa : tempat penginapan sehingga dapat menambah Pendapatan
berupa cottage, restoran/café/warung Asli Daerah (PAD) melalui sektor
makanan, tempat parkir yang memadai, pariwisata ini.
taman beserta tempat bermain, kamar
mandi/WC, gardu pandang, wisata Wisata Waduk Klampis
perahu layar. Obyek wisata ini terletak di Desa
Kawasan Wisata Pantai Camplong Kramat, Kec. Kedungdung, dapat
pada hari-hari tertentu sangat ditempuh ± 8 km dari pusat kota ke
ramaidikunjungwisatawan, baik wisata- arah utara. Obyek wisata Waduk Klampis
wan domestik maupun manca negara berfungsi untuk irigasi sawah di
terutama pada hari Minggu dan Hari-hari Kabupaten Sampang terutama di
Besar Agama. Terdapat pula acara Kecamatan Kedungdung, Torjun, Jrengik
khusus seperti “Wisata Semalam di dan Sampang. Selain berfungsi sebagai
Pantai Camplong”, Kerapan Sapi Pantai, irigasi, waduk ini juga untuk budidaya
Wisata Budaya Rokat Tase’ dan ikan air tawar diantaranya adalah ikan
Pemilihan Kacong Cebbing. mujaer, gurami, udang dan jenis ikan
tawar lainnya.
Obyek Wisata Sumber Oto’ Akses jalan menuju lokasi ini sudah
Obyek wisata pemandian ini memadai,jalan beraspal dengan kondisi
terletak di Desa Taddan, Kec. Camplong, sedangkan untuk mencapai lokasi ini
ditempuh ± 4 km dari pusat kota. Obyek biasanya wisatawan menggunakan
wisata ini berupa pemandian / kolam kendaraan pribadi yaitu dari jalan
renang dengan sumber mata air. Untuk propinsi Sampang - Ketapang, belok kiri
mencapai lokasi wisata Sumber Oto’ di Desa Komis, Kec. Kedungdung menuju
sangat mudah, karena dilalui jalur jalan lokasi ini. Fasilitas penunjang di Waduk
nasional yaitu Jalan Sampang - Klampis adalah tersedia perahu motor
Pamekasan. untuk berwisata air, tempat memancing
Fasilitas penunjang pemandian ini ikan yang menyenangkan, tempat parkir
sudah memadai, antara lain : tempat kendaraan, tempat penjualan makanan/
parkir, kamar mandi/kamar, jalan masuk minuman, kamar mandi/WC. Banyak
menuju obyek wisata ini berupa aspal dikunjungi pada hari besar agama dan
dengan kondisi sedang dengan lebar 2,5 liburan sekolah.

184
Wisata Berbasis Komunitas
Ainurrahman

Wisata Air Terjun Toroan Waduk Nipah terletak di Desa


Obyek wisata ini terletak di Desa Montor Kecamatan Banyuates merupa-
Ketapang Daya, Kec. Ketapang, dapat kan pembangunan waduk baru dengan
ditempuh ± 43 km dari pusat kota ke arah luas areal irigasi 1.150 Ha. dan lokasi ini
utara. Untuk mencapai obyek wisata ini dapat dilalui sarana transportasi umum
cukup mudah karena terletak di jalur jurusan Sampang - Ketapang - Banyuates
transportasi umum Sampang - Ketapang - ditempuh kurang lebih 55 km dari pusat
Sokobanah, akses jalan menuju lokasi Kota Sampang. Keberadaan obyek wisata
wisata sudah memadai. ini merupakan perpaduan yang sangat
Air Terjun Toroan ini sangat menarik antara waduk dan wisata alam
menarik untuk dikunjungi yang dengan kondisi yang sangat alami.
merupakan satu-satunya air terjun di Tampak panorama lingkungan yang
Kabupaten Sampang selain airnya jernih sangat mempesona dan layak menjadi
letaknya di pesisir pantai utara, sehingga wisata unggulan Kabupaten Sampang.
wisatawan dapat juga memanfaatkan
Goa Lebar
keindahan pantainya. Fasilitas pendu-
Obyek wisata ini terletak di
kung obek wisata ini dari tempat parkir,
Kelurahan Dalpenang, Kec. Sampang dan
sarana mandi/WC, tempat penjual
ditempuh ± 800 m dari pusat kota. Obyek
makanan/minuman sudah memadai.
wisata ini berupa goa yang cukup lebar
Wisata ini ramai dikunjungi wisatawan
berada pada dataran tinggi adalah bekas
pada hari besar agama dan liburan.
penambangan bahan galian C berupa
batu bata putih, karena kondisinya yang
Wisata Hutan Kera Nepa
sudah tidak memungkinkan lagi dan
Obyek Wisata Hutan Kera Nepa
rawan longsor.
terletak di Desa Nepa, Kec. Banyuates
Kegiatan yang sampai sekarang
dan ditempuh ± 50 m dari pusat kota ke
dilakukan di lokasi ini adalah jogging,
arah utara. Obyek wisata ini memiliki 3
berkemah, tempat yang bagus untuk
paket wisata yang menarik yaitu: hutan
peristirahatan di pagi dan sore hari
kera nepa, wisata pantai utara, dan
karena keberadaannya di dataran tinggi
sungai untuk wisata air. Lokasi wisata ini
sehingga dapat memandangi kondisi
dilalui jalur transportasi Sampang -
Kota Sampang dengan bebas.
Ketapang-Banyuates sedangkan jalan
akses menuju lokasi ini berupa jalan
Goa Macan
tanah dengan kondisi sedang dengan
Gua macan terletak di Desa Bira
lebar 3 m dan panjang 200 m.
Temor Kecamatan Sokobanah Kabupaten
Fasilitas penujang di wisata ini
Sampang. Objek wisata ini merupakan
sudah memadai, tempat parkir berupa
objek wisata alam yang baru ditemukan
lahan kosong, kamar mandi/MCK
atas dasar infromnasi dari penduduk
kondisinya perlu dibenahi, penjual
Desa Bira Temor Kecamatan Sokobanah.
makanan/minuman dikelola penduduk
Letak Gua macan ± 5 km dari Kantor
setempat. Wisata ini ramai dikunjungi
Kecamatan Sokobanah ke arah timur.
pada hari besar agama dan liburan
Pada Gua Macan di bagian depan
sekolah.
dihiasai stalaktit dan stalakmit, sehingga
menyerupai mulut Macan yang sedang
Wisata Waduk Nipah

185
KARSA, Vol. XVIII No. 2 Oktober 2010

menganga. Stalaktit dan stalakmit juga kelamaan muncullah pertunjukan adu


terdapat dibagia dalam gua. Di dalam kerapan sapi.
gua juga terdapat suara tetesan air Sebelum kerapan dimulai semua
menyerupai alunan musik yang berasal sapi kerap diarak memasuki lapangan,
dari tetesan air dari atap gua. Pada berparade agar dikenal. Kesempatan ini
musim kemarau air ini dimanfaatkan oleh selain digunakan untuk melemaskan
penduduk untuk menyiram tanaman otot-otot sapi, juga merupakan arena
Cabe Jamu. pamer keindahan pakaian / hiasan sapi-
sapi yang akan berlomba diiringi musik
Goa Kelelawar saronen. Atraksi kerapan sapi dimulai
Goa Kelelawar terletak di Desa Bira dari babak penyisihan, yaitu menentukan
Timur (sebelah timur Gua Macan) klasemen peserta untuk menentukan
Kecamatan Sokobanah Kabupaten apakah sapinya akan dimasukkan “papan
Sampang. Objek wisata ini merupakan atas” atau “papan bawah”.
objek wisata alam yang baru ditemukan Selanjutnya dimulailah ronde
atas dasar infromasi dari penduduk Desa penyisihan pertama, kedua, ketiga dan
Bira Timur Kecamatan Sokobanah. Letak keempat atau babak final. Dalam ronde-
Gua macan ± 5,2 km dari Kantor ronde ini pertandingan memakai sistem
Kecamatan Sokobanah ke arah timur. gugur. Sapi-sapi kerap yang sudah
Pada Gua Kelelawar di bagian dalam dinyatakan kalah tidak berhak ikut
dihiasai stalakmit. Suhu di dalam gua pertandingan babak selanjutnya.
sangat sejuk, sehingga dihuni ribuan Dalam mengatur taktik dan
Kelelawar, sehingga oleh penduduk strategi bertanding ini, masing-masing
sekitar dinamakan Gua Kelelawar. tim menggunakan tenaga terampil untuk
mempersiapkan sapi mereka, antara lain
Wisata Budaya adalah :
Atraksi Kerapan Sapi 1. Tukang tongkok, joki yang
Bagi orang Madura, pengertian kata mengendalikan sapi pacuan.
“Karapan” atau “Kerapan” adalah adu 2. Tukang tambeng, orang yang menahan
pacu sapi memakai kaleles. Dalam kekang sapi sebelum dilepas.
pengertian secara umum sekarang 3. Tukang gettak, orang yang
kerapan sapi adalah suatu atraksi lomba menggertak sapi agar pada saat diberi
kecepatan sapi yang dikendari oleh joki aba-aba sapi dapat melesat ke depan.
dengan menggunakan kaleles. 4. Tukang tonjak, orang yang bertugas
Lahirnya kerapan sapi di Madura menarik sapi agar patuh pada
nampaknya sejalan dengan kondisi tanah kemauan pelatihnya.
pertanian yang luas di Madura. Tanah 5. Tukang gubra, anggota rombongan
pertanian itu dikerjakan dengan bantuan yang bertugas bersorak-sorak untuk
binatang peliharaan seperti sapi atau memberi semangat pada sapinya dari
kerbau. tepi lapangan.
Karena banyaknya penduduk yang
memelihara ternak sapi, maka dalam Atraksi Sapi Sonok
menggarap lahan tersebut para petani Atraksi Sapi Sonok, erat kaitannya
seringkali berlomba-lomba untuk dengan atraksi Kerapan Sapi. Atraksi ini
menyelesaikan pekerjaannya, lama biasanya dilaksanakan sebelum kerapan

186
Wisata Berbasis Komunitas
Ainurrahman

sapi dimulai, yaitu dengan mengarak sapi “Tanto” yaitu sebuah masjid yang belum
kerap memasuki lapangan dengan diketahui asal usulnya, juga sebagai
mengenakan pakaian / hiasan sapi-sapi tempat untuk melaksanakan “Sumpah
yang akan berlomba. Pocong”.
Sapi-sapi tersebut diberi pakaian
berwarna-warni dan gantungan genta di Sumur Daksan
leher sapi berbunyi berdencing-dencing Obyek wisata purbakala ini
dan diiringi musik Saronen, sedangkan berlokasi di Kelurahan Dalpenang + 200
sapi berjalan berlenggak lenggok M dari pusat ibu kota Sampang
mengikuti suara alat musik khas Madura merupakan situs yang bersejarah yaitu
tersebut. tempat bersemedinya salah satu
pembesar Kerajaan Majapahit yang saat
Wisata Purbakala: itu mengalami keruntuhan dan
Situs Pababaran Trunojoyo perpecahan, terbukti dengan ditemukan-
Obyek wisata ini terletak di nya wisata purbakala Sumur Daksan.
Kelurahan Rongtengah, Kec. Sampang,
ditempuh ± 200 m dari pusat kota. Obyek Situs Makam Pangeran Santo Merto
wisata ini berupa petilasan tempat Lokasi situs Pemakaman Pangeran
lahirnya Pahlawan Trunojoyo yang Santo Merto bera di Kelurahan
didalamnya terdapat tempat untuk Karangdalam Kecamatan sampang,
menanamkan ari-ari Pahlawan beliau adalah Pemangku Pemerintahan
Trunojoyo. Wisata ini terkenal dengan di Pulau Madura yang berkedudukan di
sebutan “Pababaran Trunojoyo”. Sampang pada masa Pemerintahan Raja
Fasilitas obyek wisata Pababaran Cakraningrat I (Raden Praseno).
Trunojoyo ini belum memadai, tempat
parkir yang belum tersedia, jalan masuk Situs makam Bangsacara dan Ragap
menuju situs ini hanya dapat dilalui Obyek wisata ini berada di
kendaraan roda 2. Terdapat papan kepulauan tepatnya di Pulau Mandangin,
informasi sebagai kawasan lindung cagar untuk sampai di tempat wisata tersebut
budaya dari Pemerintah Propinsi Jawa harus melalui Pelabuhan Tanglok dengan
Timur. menggunakan perahu motor dan
memerlukan waktu untuk perjalanan +
Situs Ratu Ebu 45 menit.
Obyek wisata purbakala ini terletak Dari cerita bahwa makam ini
di Kelurahan Polagan, Kec. Sampang dan merupakan makam dari Bangsacara
ditempuh ± 2 km dari pusat kota ke arah (Hulubalang) kerajaan dari raja Bidarba
selatan. Merupakan obyek wisata berupa yang dibunuh karena istrinya
makam para Priyayi Penguasa Kerajaan (Ragapatmi) ingin diperistri, namun
pada jaman dahulu diantaranya adalah melihat kenyataan tersebut Ragapatmi
makam Ibu Raja Sampang “R. Praseno” bunuh diri di tempat yang sama
yang mangkat pada tahun 1624 M. termasuk anjing peliharaannya.
Hingga saat ini situs Ratu Ebu
Situs Makam Sayyid Ustman Bin Ali Bin
banyak dikunjungi oleh peziarah- Abdillah Al-Habsyi
peziarah baik dari dalam maupun dari Obyek ini merupakan tempat
luar Madura. Di dalam situs ini terdapat pemakaman yang berada di Dusun

187
KARSA, Vol. XVIII No. 2 Oktober 2010

Pajeggan Desa Tamberru Barat Dalam rangka memberikan


Kecamatan Sokobanah, dari seorang masukan tentang pembangungan
mubaligh Islam yang berasal dari Jazirah pariwisata tentu salah satu cara membuat
Arab – Siria (Al-Habsyi) yang wilayah paradigma baru pada setiap SDM yang
dakwahnya di pulau Madura khususnya ada di SKPD atau pemerintah daerah
pantai utara pulau Madura. Dalam bahwa pariwisata merupakan kebijakan
komplek pemakaman tersebut terdapat publik. Kebijakan publik adalah
peningalan-peninggalan yang bernilai “keputusan “ oleh negara atau institusi
sejarah. yang berkewenangan untuk mengatasi
suatu masalah, melakukan kegiatan dan
Pariwisata sebagai Kebijakan dan untuk mencapai tujuan tertentu3.
Issu Staretegis Hal ini tentu menjadi keharusan
Kabupaten Sampang sebagai salah karena dengan menjadi kebijakan publik
satu protret kehidupan Madura dalam akan mempermudah dalam pencapai
pengabilan kebijkan program pariwisata tujuan pembangunan pariwisata, karena
yang pada umumnya di Madura kurang pariwisata adalah bukan hanya milik
maksimal dalam pengembanganya. pemerintah daerah tetapi milik semua
Karena dari berbicara pariwisata berarti lapisan masyarakat.
juga pendapatan daerah dari bidang Pariwisata berarti juga berbicara
pariwisata atau minimal pendapatan pasar yang akan menghasilkan
masyarakat cukup tinggi dari bidang ini. pendapatan daerah. Kegagalan pasar
Akan tetapi ekses dari bidang pariwisata dapat terjadi karena ketimpangan pasar,
ini elum signifikan terhadap kehidupan barang publik, pengabaian eksternalitas
masyarakat. Hal ini juga di ukur dari baik fisik maupun sosial, preferensi,
bagaimana respon atau kepedulian asimetri informasi, ketidakpastian,
masyarakat terhadap pariwisata, dan juga alokasi anta waktu dan biaya
bagaimana para pengusaha sebagai penyesuaian. Ketidak sempurnaan pasar
investor dalam menanamkan modalnya terjadi karena adanya monopoli,
pada bidang ini. monopsini, oligopoli dan oligopsini4.
Dari data yang saya dapatkan Untuk membangun pasa pariwisata
bahwa sektor pariwisata di Sampang yang baik maka setidaknya diperlukan
belum signifikan dala memberikan penyiapan mulai dari kapasitas SDM dan
kontribusi terhadap PAD Sampang. stakeholder’s pemerintah Sampang yang
Meski bukan berarti dinas pariwisatanya yang memadai. Karena dalam prespektif
tidak bekerja tetapi juga didukung oleh pembagunan dengan berdasakan
kebijakan strategis pembangunan daerah. kebijakan publik misalnya tentu orentasi
Komitmen sthikeholder’s kabupaten tidak lagi hanya berdasar pada proyek
Sampang masih belum menganggap pemerintah tetapi manfaat dan hasilnya
bahwa Pariwisata menjadi issu strategis
dalam pembagunan daerah, masih
banyak program dan bidang yang
mungkin menjadi pilihan dan prioritas 3Gitadi Tegas, Materi Manajemen kebijakan Publik dan
Pemeintah, makalah dalam pelatihan dasar-dasar
pembangunan2. konsultan kebijakan publik 2010.
4 Yayan Sakti Suryandaru, Dasar-dasar konsultan

Kebijakan Publik, makalah dalam pelatihan dasar-dasar


2 Bisa dilihat dari RPMD Kabupaten Sampang 2008 konsultan kebijakan publik 2010

188
Wisata Berbasis Komunitas
Ainurrahman

bisa diakses secara bersama untuk alasan kenapa pemaknaan akan agama
masyarakat. berbeda pula.
Misalkan jika Dinas Pariwisata akan Untuk itu dalam rangka membuat
menjadikan potensi wisata alam menjadi kebijakan program pembangunan
komoditi pasar utama atau program pariwisata di Sampang atau Madura
prioritas pada tahun tertentu, maka tidak secara umum harus mempertimbangkan
hanya pembangunan fisiknya tetapi juga karakteristik dan budaya masyarakat
dibarengi penyadaran akan pentingnya Sampang yang religius homogen.
pengetahuan masyarakat akan pariwisata Sehingga SKPD yang bertanggungjawab
alam. Sehingga terjadi harmonisasi pada setidaknya mengembangkan dan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi menggali pariwisata yang tidak
sebagai kontrol oleh masyarakatpun merugikan atau tingkat resistensi
bersinergi. masyarakatnya sangat kecil.
Unsur sejarah dan komersial tentu
Sosial Budaya antara tidak dilupakan begitu saja, dengan
Pendorong dan Penghambat karakteristik yang religius homogen ini
Mayoritas penduduk Kabupaten tentu harus menjadi stretegi jitu dalam
Sampang merupakan pemeluk agama mengembangkan pariwisata di kabu-
Islam, oleh karena itu tempat peribadatan paten Sampang. Stake holder’s
yang ada di Kabupaten Sampang kabupaten Sampang adalah Kyai dan
didominasi oleh tempat peribadatan tokoh masyarakat yang notabene
muslim (masjid, dan langgar/musholla). memilki pendidikan Islam, maka jika
Pada tahun 2009 jumlah masjid yang ada ingin memberikan kebijakan baru
di Kabupaten Sampang adalah sebanyak sebelumnya diberikan pemahaman
983 unit dan 1.782 unit langgar/musholla. kepada mereka. Karena dengan
Sedangkan tempat peribadatan untuk merekalah masyarakat percaya dan
pemeluk agama lainnya tidak ada di mematuhi kebijakan pembagunan,
Kabupaten Sampang5. meski tidak satau-satunya cara.
Penduduk Sampang mayoritas Konsep “bupak, babuh, guru, ratoh”6
memang memeluk agama Islam (855,104 (ibu dan bapak, sesepuh guru
orang), hanya sebagian kecil yang [pemimpin agama] dan ratu [pemimpin
memeluk agama lain, yakni 252 formal]) misalnya, menunjukan sistem
Kristen/Protestan, Katolik 106, dan 16 penghormatan dan penghargaan pada
orang Hindu. Homogenitas keagamaan orang tua biologis, orang tua spiritual
ini turut mendorong adanya identitas dan pemimpin formal. Ibu merupakan
keagamaan masyarakat Madura yang orang pertama yang harus dihormati
“religius dan Islami”. Dalam konteks ini dalam struktur masyarakat Madura. Hal
bukan berarti kehidupan masyarakatnya ini juga seiring dengan ajaran
seragam juga dalam kehidupan keislaman, bahwa ibu punya derajat
pemahamannya dan melaksanakan yang sangat tinggi. Bapak adalah sosok
keyakinan keislaman. Tradisi dan
budaya masyarakat tentu menjadi 6 Mien A. Rifa’i, Manusia Madura : Pembawaan, Perilaku,
Etos Kerja, Penampilan dan Pandangan Hidupnya Seperti
Dicitrakan Pribahasanya. Yogyakarta: Pilar Media:
5 Sampang Dalam Angka , BPS Kabupaten Sampang (2007)
2009

189
KARSA, Vol. XVIII No. 2 Oktober 2010

seorang pemimpin dalam keluarga inti Tentu masih banyak modal budaya
dan keluarga besar dalam sebuah masyarakat Sampang yang bisa
tatanan kekerabatan dalam tatanan ditunjukkan sebagai pendorong
tanian lanjeng (Sebuah tatanan keberhasilan pembagunan pariwisata
kekerabatan masyarakat yang khususnya. Kefanatikan terhadap
terkelompok dalam satu halaman besar). pemahaman pengetahuan agama dan
Selanjutnya, Babuh, adalah sesepuh atau budaya sering dijadikan alasan
orang yang dituakan (tokoh), mendapat penghambat pembangunan. Ketakutan
posisi ketiga dalam hirarki masyarakat dan phobia terhadap perubahan tentu
Madura. menjadi wajar dan melanda siapa pun
Guru, dalam konteks masyarakat yang masih berkarakter tradisional.
Madura adalah guru agama maupun Modernisasi yang selalu disandingkan
guru sekolah umum. Dalam hal guru, lurus dengan westernisasi tentu juga
pada masyarakat Madura lebih utama menjadi kendala dalam pengembangan
guru agama, yaitu kyai sebagai orang program yang ada.
yang mengajarkan ilmu-ilmu agama Islamisasi selalu menjadi solusi
untuk bekal hidup dunia dan akhirat. dalam kebijakan pembangunan di
Hirarki selanjutnya adalah Rato, Madura khusunya Sampang, meski
dalam konteks masyarakat adalah sosok pada kenyataannya belum bisa di ukur
yang memerintah atau bertanggung- secara valid. Keinginan menjadi wajar
jawab akan peraturan dan pengaturan ketika mayoritas masyarakat beragama
tatanan pemerintahan. Satuan terkecil Islam dan ketidakinginan melanggar
dalam masyarakat adalah di tingkat nilai-nilai yang di junjung tinggi sampai
desa adalah Klebun atau kepala desa dan pada generasi selanjutnya. Jika tidak
Bupati di tingkat Kabupaten. hati-hati nilai regiluisitas hanya manjadi
Modal kultural lain yang bisa kedok dan berada dipermukaan, Islam
menjadi motor pengembangan dan hanya sebagai simbul bukan nilai-nilai
pembangunan pariwisata adalah etos yang esensi yang akhirnya menjadi
kerja yang sangat tinggi masyarakat spirit dan nafas pengembangan
Sampang salah satu standart ukuranya pariwisata di Madura. Belajar dari
adalah dengan tunnya angka sistem perekonomian lain seperti pada
kemiskinan yang sangat cepat yang tembakau7, Islam seolah-olah menjadi
dulunya Sampang selulu mendapat tameng untuk mempermudah para
peringkat paling banyak penduduk oknum untuk mengeruk keuntungan
miskinya di pulau Madura apalagi jika pribadi.
dibandingkan dengan kabupaten lain
yang ada di pulau Jawa. Berdasarkan Membangun Strategi Baru
data BPS, jumlah warga miskin di Jawa Setelah pembangunan Suramadu
Timur peringkat paling tinggi adalah seolah menjadi tanda Mudara sudah
Kabupaten Jember mencapai 237.700 harus siap mengahadapi persaingan
rumah tangga miskin (RTM). Disusul global dalam segala bidang. Pariwisata
kemudian Bondowoso sebanyak 167.366 sebuah keniscayaan untuk
RTM, Kabupaten Malang 155.745 RTM,
Kabupaten Sampang 150.386 RTM dan 7 Huub de Jonge, Perkembangan Ekonomi dan Islamisasi di
Madura dalam Agama, Kebudayaan dan Ekonomi (
Sumenep 145.788 RTM. Jakarta:Rajawali: 1989) hlm, 83

190
Wisata Berbasis Komunitas
Ainurrahman

dikembangkan sebagai salah satu aset Keempat, pengembangan pariwisata


daerah yang menjanjikan. Untuk itu ada harus inovatif meski subyek atau obyek
setiap wilayah kabupaten yang ada di wisatanya tetap tetapi pemerintah
Madura untuk bisa membangun sektor daerah harus mampu mengemas
ini menjadi terbuka dan punya progres sehingga tidak dijauhi pasar. Dalam hal
yang cukup signifikan sehingga ini pemerintah daerah harus berani
pariwisata bisa mengimbangi sektor lain bekerjasam dengan swasta untuk
seperti industri. mengembangakan pariwisata yang lebih
Konsep pariwisata ala Madura diterima pasar dan bercirikhas Madura.
harus menjadi pilihan dari pemerintah Kelima, penguatan moral dan
daerah, artinya pemerintah daerah di akhlakulkarimah menjadi kewajiban
Madura. Untuk menuju kesana masyarakat, pemerintah dan intansi/
setidaknya harus menyiakan antara lain: lembaga diseluruh wilayahnya pada
pertama, pariwisata harus menjadi issu generasi muda. Ketakutan pada akibat
bersama, tidak hanya wilayah pembangunan pariwisata misalnya
kekuasaan dari dinas pariwisata tetapi pelacuran, narkoba, kenakalan remaja
harus menjadi issu strategis di seluruh dan kriminalitas lainya bisa diantisipasi
stakeholder’s baik di lingkup sebelumnya. Sehingga negara
pemerintah maupun sosial masyarakat. (pemerintah daerah) bisa memberikan
Sehingga ada keterkaitan dan saling rasa aman dan keadilan pada seluruh
mendukung dalam mewujudkan pem- warga masyarakat.
bangunan pariwisata ala Madura. Diakui atau tidak pariwisata selalu
Kedua, harus dilakukan sosialisasi berkaitan dengan ekonomi, kebebasan,
pengetahuan tentang konsep keindahan, pelacuran dst. Di Indonesia
pemngembangan pariwisata kepada juga terikut arus itu meski tidak terbuka
masyarakat sehingga masyarakat yang Thailan dan Belanda, di negara-negara
mungkin pada awalnya menolak tersebut pelacuran bukan hanya akibat
penegembangan pariwisata tertentu pengembangan pariwisata tetapi
justru setelah diberikan sosialisasi menjadi pariwisata sendiri. Hal ini tentu
menjadi menndukung. menyisakan persoalan baru8, dalam
Ketiga, menjaga komitmen itu bukunya Thanh menunjukkan bahwa
dengan memberikan hak dan sarana pariwisata di Muangthai yang sekaligus
evaluasi dan kontrol sebagai bentuk menjadikan pelacuran sebagai obyek
kebijakan publik, sehingga masyarakat wisata itu sendiri masih banyak
tidak merasa ditinggalkan setelah ketipangan dan pemiskinan pada
pembagunan atau program berjalan. masyarakat terutama perempuan.
Akses manfaat harus bisa dirasakan oleh
masyarakat. Pesantren, Perguruan tinggi Penutup
dan tokoh masyarakat, media bisa Dari kajian ini setidaknya akan
dengan mudah memberikan masukan menjadi bahan refleksi bersama untuk
dan mengotrol ekses dari akhirnya menemukan formulasi yang
pengembangan pariwisata, tentu dalam tepat untuk pengembangan pariwisata
hal memlaui mekanisme yang berdasar
hukum dan pereaturan yang ada.
8Than-Dam Truong, Sek, Uang dan Kekuasaan Pariwisata
dan Pelacuran di Asia Tenggara ; (Jakarta:LP3ES: 1992).

191
KARSA, Vol. XVIII No. 2 Oktober 2010

di Madura. Untuk itu keselarasan antara Pariwisata bukan hanya soal


kebijakan dan kebutuhan pembangunan turisme yang bisa menambah
harus seimbang sehingga manfaat dari pendapatan daerah tetapi juga persoalan
pembangunan pembangunan itu bisa sosial,budaya dan agama masya-
dirasakan oleh masyarakatnya. rakatnya. Untuk itu perencanaan,
Pembagunan dalam berbagai sektor pelaksanaan dan pelestarian, evaluasi
tentu menggunakan dana negara atau harus mempertimbangkan kepentingan
swasta bahkan dari hutang, untuk itu persoalan sosial, budaya dan agama
pariwisata di Sampang khususnya dan masyarakat. Sampang sebagai
Madura pada umumnya harus benar- masyarakat Madura yang mayoritas
benar tepat sasaran. Islam tentu wajib menjadikan nilai-nilai
Konsep tawaran kebijakan publik Islam menjadi nafas dari pariwisatanya.
yang menjadikan prisip partisipatif Tetapi bukan hanya Islam pada tataran
pada sektor pariwisata dan menjadikan simbol saja tetapi juga menjadi ruh
pariwisata menjadi issu startegi lintas pembangunan pariwisata dengan tanpa
sektoral di lingkup pemerintah daerah mengabaikan kebutuhan pasar yang
serta seluruh lapisan masyarakat. juga menguntungkan. Pariwisata Islami,
Pemerintah sebagai pelayan publik modern, dan berkarakter Madura itu lah
dalam membuat kebijakan pariwisata kebijakan pariwisata di Sampang atau
harus benar-benar berdasar kebutuhan Madura pada umumnya. Ini bisa
dan berprinsip untuk kepentingan diwujudkan jika menjadi komitmen
ummat. Seperti visi bupati Sampang bersama baik pemerintah daerah,
2008-2011” Sampang bersatu untuk perguruan tinggi, dan stakeholder’s
kesejahteraan umat”. lainnya. Wa Allāh a’lam bi al-sawāb



192

Anda mungkin juga menyukai