BAB I
PENDAHULUAN
Tenaga nuklir merupakan salah satu jenis energi yang saat ini menjadi alternatif energi
potensial. Pemanfaatan teknologi nuklir saat ini telah berkembang di berbagai negara
termasuk di Indonesia. Teknologi nuklir telah dimanfaatkan oleh lebih dari 30 negara di
dunia. Teknologi nuklir tidak hanya dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik saja, namun
juga dimanfaatkan di bidang kesehatan dan pertanian [1]. Banyak manfaat yang didapat dari
energi nuklir apabila digunakan secara tepat, dari pembenihan tumbuhan sampai terapi
kanker [2]. Salah satunya adalah aplikasi nuklir untuk vaksin malaria. Di bidang pertanian,
pemanfaatan nuklir digunakan untuk menghasilkan varietas unggul dengan cara
menggunakan teknik radiasi dan pemuliaan tanaman. Keuntungan memanfaatkan energi
nuklir pada tanaman adalah dapat mendapatkan varietas tanaman dengan hasil panen yang
lebih banyak. Pemanfaatan teknologi nuklir untuk produk olahan pangan seperti tahu,
memberikan peran mematikan mikroba dalam makanan dengan cara iradiasi, sehingga lebih
awet. Jika tahu biasa hanya tahan dua minggu, produk tahu dengan iradiasi bisa bertahan
hingga satu bulan.
Pemanfaatan tenaga nuklir harus dilakukan dengan baik agar tidak menimbulkan
kecelakaan dan bahaya bagi manusia. Salah satu langkah untuk menjaga pemanfaatan tenaga
nuklir tetap aman digunakan adalah dengan memantau radiasi agar memberikan jaminan rasa
aman bagi pihak yang berkepentingan. Zat radioaktif yang dimanfaatkan harus selalu diawasi
oleh pihak yang berkepentingan, seperti BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir), dapat
dilihat pada situs http://www.bapeten.go.id. Dalam proses pemanfaatan zat radioaktif, ada
kalanya zat radioaktif didistribusikan dari suatu tempat ke tempat lain. Keselamatan
pengangkutan zat radioaktif harus dipantau atau diawasi berkala dengan cara memberikan
informasi bahwa zat radioaktif aman di tempat pengangkutannya dan tidak mengalami
kebocoran selama di perjalanan. Untuk dapat memastikan keadaan zat radioaktif tetap aman
saat didistribusikan, maka dibutuhkan suatu sistem pemantau yang akurat berbasis lokasi.
Zat radioaktif adalah sumber energi yang berharga. Dalam transportasinya tentu
memiliki risiko seperti kebocoran zat radioaktif dan tindak pencurian informasi terkait
dengan proses transportasi tersebut oleh pihak yang tidak berhak. Selain itu juga, apabila
terjadi kebocoran zat radioaktif saat proses transportasi, harus segera diketahui oleh pihak
Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Memantau Transportasi Zat Radioaktif
dengan Masukan SMS Terenkripsi
FERZHA PUTRA UTAMA
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
yang berkepentingan untuk mengambil tindakan pengamanan agar paparan zat radioaktif
tidak menyebar luas dan membahayakan masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan pemantauan
keadaan paparan dan posisi keberadaan zat radioaktif selama pengangkutan, apakah masih
dalam ambang normal atau telah melampaui, yang berarti telah terjadi kebocoran, serta posisi
keberadaan zat radioaktif tersebut dalam perjalanan.
Pada tahun 2013, Adi Abimanyu dkk mengembangkan sistem pemantau pengangkutan
zat radioaktif berbasiskan mikrokontroler untuk mengirimkan data posisi dan laju paparan
melalui SMS dengan mengimplementasikan algoritme Vigenere untuk enkripsi datanya [3].
Pada tahun yang sama Purwantoro mengembangkan sistem penampil, penyimpan dan
pengirim data GPS Survey Meter berbasiskan GPS Survey Meter yang dikembangkan oleh
Adi Abimanyu dkk tersebut.
Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Memantau Transportasi Zat Radioaktif
dengan Masukan SMS Terenkripsi
FERZHA PUTRA UTAMA
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Mobilitas pengangkutan zat radioaktif mencakup daerah yang luas secara geografis.
Faktor keamanan seperti terdeteksinya paparan radiasi di atas ambang normal yang
membahayakan lingkungan sekitarnya, pembajakan kendaraan, dan sebagainya memerlukan
langkah-langkah penanganan cepat dan terpusat di level pengambilan keputusan. Untuk
mengantisipasi hal-hal tersebut, dibutuhkan sebuah sistem informasi pemantauan secara real-
time dan terpadu, untuk memudahkan pengambilan keputusan. Secara umum, alur sistem
pemantauan dapat ditunjukkan pada Gambar 1.1.
IVM
BTS
Internet
SMS Gateway
CRM
Dalam penelitian yang diusulkan ini, akan dirancang sistem informasi pemantauan
berbasis web dengan mengintegrasikan data pemantau (laju paparan radiasi dan lokasi titik
pantau) dengan data spasial (peta). Penelitian ini akan berfokus pada data collecting, data
processing, dan database.
pengumpul data
menggunakan
radio modem
(radius maksimal
3 km).
5. Sri Kuntjoro Desain Sistem Sistem monitoring - Melakukan
dkk, 2011 Pemantauan lingkungan terdiri pengukuran di
Lingkungan dari sistem beberapa tempat
Untuk Evaluasi pencacah radiasi, yang ditentukan.
Lepasan sistem peringatan - Data SMS tidak
Radionuklida dini, sistem dienkripsi.
Dari Subsistem pengukuran - Komputer server
Pada Kecelakaan meteorologi, mengirimkan
Reaktor Daya sistem GPS dan SMS ke GPS
PWR. sistem kemudian GPS
GIS. akan
mengirimkan
kembali data
posisi ke server.
Penelitian yang dikerjakan Adi Penelitian ini Penelitian selanjutnya (future work)
Abimanyu dkk
Sistem informasi yang akan dikembangkan adalah sebuah sistem informasi geografis
pemantauan transportasi zat radioaktif berbasis web yang berguna bagi pihak yang
berkepentingan untuk memantau laju paparan radiasi zat radioaktif saat proses transportasi
dari satu tempat ke tempat yang lain. Data input yang digunakan adalah SMS terenkripsi dari
sistem monitoring paparan zat radioaktif yang dikembangkan oleh Adi Abimanyu dkk.
Informasi yang ditampilkan adalah berupa peta Google Maps dan tabel yang menampilkan
informasi waktu, tanggal, koordinat, dan laju paparan zat radioaktif. Sistem ini merupakan
pengembangan dari sistem informasi yang dikembangkan oleh Purwantoro. Perbedaannya
Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Memantau Transportasi Zat Radioaktif
dengan Masukan SMS Terenkripsi
FERZHA PUTRA UTAMA
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
adalah data input berupa SMS belum dapat langsung diproses, karena masih berupa data
enkripsi, maka data tersebut harus didekripsi terlebih dahulu. Berdasarkan penelitian
Purwantoro dan sistem pemantau yang dikembangkan oleh Adi Abimanyu dkk inilah sistem
informasi pemantauan transportasi zat radioaktif ini dikembangkan.
Adapun manfaat penelitian, yaitu menyediakan sistem informasi yang dapat digunakan
untuk memantau transportasi zat radioaktif secara real-time dan user friendly bagi pihak
pengambil keputusan.