Anda di halaman 1dari 18

Persamaan Tiga Momen

• Persamaan tiga momen menyatakan hubungan antara momen lentur di tiga


tumpuan yang berurutan pada suatu balok menerus yang memikul beban-
beban yang bekerja pada kedua bentangan yang bersebelahan, dengan
atau tanpa penurunan-penurunan tumpuan yang tak sama.

• g ini dapat
Hubungan p diturunkan berdasarkan kontinuitas kurva elastis di atas
tumpuan tengah, yakni kemiringan garis singgung diujung kanan bentangan
sebelah kiri harus sama dengan kemiringan garis singgung di ujung kiri
bentangan sebelah kanan.
Penurunan persamaan tiga momen
a. Diagram momen pada dua bentangan yang bersebelahan
b. Diagram momen pada suatu bentangan

Diagram momen pada bentangan AB dibagi menjadi dua bagian, yaitu


diagram momen akibat beban-beban yang bekerja pada AB apabila
dianggap sebagai suatu balok sederhana
sederhana, dan diagram momen yang
dihasilkan dari momen-momen MA dan MB dimasing-masing tumpuan
• Bentangan AB dan BC sebagai dua bentangan yang bersebelahan pada
suatu balok yang semula horisontal.

• Karena penurunan yang taksama, tumpuan A dan tumpuan C lebih tinggi


dari tumpuan B, masing-masing sebesar hA dan hC, dengan demikian kurva
elastisnya
l ti melalui
l l i titik
titik-titik
titik A’,
A’ B’
B’, dan
d C’.
C’

• MA, MB, dan MC sebagai momen lentur di tumpuan A, B, dan C.

• Diagram momen pada bentangan AB dan BC yang dibagi menjadi dua


bagian.
g Diagram
g momen A1 dan A2 disebabkan oleh beban-beban p pada
masing-masing bentangan, dan diagram momen A3, A4 dan A5, A6,
disebabkan oleh masing-masing ujung MA, MB, pada bentangan AB dan MB,
MC pada bentangan BC

• Diagram-diagram momen balok sederhana akibat beban-beban yang


j p
bekerja pada bentangan-bentangannya
g g y telah diperoleh
p sebelumnya,
y , dan
tujuan analisa tersebut adalah memperoleh momen-momen lentur MA, MB,
dan MC di tumpuan.
• Hubungan antara MA, MB, dan MC dapat diturunkan dari kondisi keselarasan
untuk balok menerus di B, atau g
garis singgung
gg g kurva elastis BA’ di B terletak
pada garis lurus yang sama dengan garis singgung kurva elastis BC’ di B.

• Titik hubung B dapat dianggap sebagai suatu sambungan kaku.

• Garis singgung A1BC1 berupa garis lurus, dinyatakan dengan persamaan :


AA 1 CC 1
= … Pers. 1)
L1 L2

Dimana : AA1 = hA – A1A’ = hA – (lendutan di A’ dari garis singgung di B)

= hA −
1
( A1 a1 + 13 A3 L1 + 32 A4 L1 )
EI 1

= hA −
1
EI 1
(
A1 a 1 + 16 M A L 1 + 32 M B L 1
2 2
) … Pers. 2)
dan
CC1 = C1C
C’ – hC = (lendutan di C
C’ dari garis singgung di B) – hC

=
1
( A2 a 2 + 23 A5 L2 + 13 A6 L2 ) − hC
EI 2
=
1
EI 2
( )
A 2 a 2 + 13 M B L 2 + 16 M C L 2 − h c … Pers. 3)
2 2

Substitusikan pers
pers. 2) dan pers
pers. 3) ke dalam pers
pers. 1)
1), maka diperoleh :
hA

1
L1 L1EI1
( 1 2 1 2
)
A1a1 + 6 M A L1 + 3 M B L1 =
1
L2 EI 2
( 1 2 1
)
A2 a2 + 3 M B L2 + 6 M C L2 −
2 hc
L2
… Pers. 4)
Dengan mengalikan setiap suku dalam pers. 4) dengan 6E, sehingga :
⎛ L1 ⎞ ⎛ L1 L2 ⎞ ⎛ L2 ⎞ 6. A .a 6. A2 .a2 6.EhC
M A ⎜⎜ ⎟⎟ + 2M B ⎜⎜ + ⎟⎟ + M C ⎜⎜ ⎟⎟ = − 1 1 − +
⎝ I1 ⎠ ⎝ I1 I 2 ⎠ ⎝ I2 ⎠ I1.L1 I 2 .L2 L2
… Pers. 5)
Pers. 5) dikenal sebagai persamaan tiga momen
Penerapan persamaan tiga momen pada balok statis taktentu

• Momen di tumpuan A dan E dapat ditentukan dengan menggunakan


persamaan-persamaan statika
• Untuk menentukan momen di tumpuan B, C dan D ditentukan dengan
menggunakan persamaan tiga momen.
• Bila momen lentur di semua tumpuan telah diketahui, setiap bentangan
dapat dianalisa terpisah yaitu sebagai akibat pembebanan yang diberikan
dan momen
momen-momen
momen ujungnya.
ujungnya
• Reaksi-reaksi di tumpuan dapat diperoleh dengan menggunakan
persamaan statika, sehingga diagram gaya geser dan momen dapat
digambarkan.
• Jika salah satu ujung balok terjepit, momen lentur di tumpuan terjepit tidak
diketahui.
• Untuk itu ditambahkan suatu bentangan khayal A0A dengan panjang L0 yang
hanya ditumpu di A0 dan memiliki momen inersia yang tak terhingga
besarnya
Contoh 1.

a. Momen-momen di tumpuan yang dapat diketahui :


MA = 0
MD = -24
24 . 1
1,5
5 = -36
36 kNm (negatif karena mengakibatkan tekanan di tumpuan
D pada bagian bawah balok)
b. Diagram momen pada bentangan sederhana akibat beban yang bekerja
c. Persamaan tiga momen :
Bentangan AB dan BC
⎛ 6 ⎞ ⎛ 6 12 ⎞ ⎛ 12 ⎞ 6(432 )(3) 6(1440 )(6 ) 6(2304 )(6 )
M A ⎜ ⎟ + 2M B ⎜ + ⎟ + MC⎜ ⎟=− − −
⎝ 3I ⎠ ⎝ 3I 10 I ⎠ ⎝ 10 I ⎠ 6(3I ) 12(10 I ) 12(10 I )

Bentangan BC dan CD

⎛ 12 ⎞ ⎛ 12 6 ⎞ ⎛6⎞ 6(1440)(6) 6(2304)(6) 6(288)(103 )


MB ⎜ ⎟ + 2M C ⎜ + ⎟ + MD⎜ ⎟ = − − −
⎝ 10I ⎠ ⎝ 10I 2I ⎠ ⎝ 2I ⎠ 12(10I ) 12(10I ) 6(2I )

Disederhanakan ,
6,4 MB + 1,2 MC = - 1555,2 … Pers. a)
1 2 MB + 8,4
1,2 8 4 MC = - 1495,2
1495 2 … Pers.
Pers b)
Diselesaikan dengan cara eliminasi dan substitusi, maka diperoleh :
MB = -215,39 kNm
MC = -147,25 kNm
d. Reaksi Perletakan :
e. Diagram gaya geser :
f. Diagram momen
Contoh 2.

a. Momen-momen di tumpuan yang dapat diketahui :


MA0 = 0
MD = -24 . 1,5
, = -36 kNm
b. Diagram momen pada bentangan sederhana akibat beban yang bekerja
c. Persamaan tiga momen :
Bentangan AoA dan AB
⎛L ⎞ ⎛L 6⎞ ⎛ 6⎞ 6(432 )(3)
M A0 ⎜ 0 ⎟ + 2 M A ⎜ 0 + ⎟ + M B ⎜ ⎟ = −
⎝∞⎠ ⎝ ∞ 3I ⎠ ⎝ 3I ⎠ 6(3I )

Bentangan AB dan BC
⎛ 6⎞ ⎛ 6 12 ⎞ ⎛ 12 ⎞ 6(432 )(3) 6(1440 )(6) 6(2304 )(6 )
M A ⎜ ⎟ + 2M B ⎜ + ⎟ + M C⎜ ⎟ = − − −
⎝ 3I ⎠ ⎝ 3I 10 I ⎠ ⎝ 10 I ⎠ 6(3I ) 12(10 I ) 12(10 I )

Bentangan BC dan CD

⎛ 12 ⎞ ⎛ 12 6 ⎞ ⎛ 6 ⎞ 6(1440 )(6 ) 6(2304 )(6 ) 6(288)(103 )


MB⎜ ⎟ + 2M C ⎜ + ⎟ + MD⎜ ⎟ = − − −
⎝ 10 I ⎠ ⎝ 10 I 2 I ⎠ ⎝ 2I ⎠ 12(10 I ) 12(10 I ) 6(2 I )
Disederhanakan ,
4,0 MA + 2,0 MB = - 432 … Pers. a)
2,0 MA + 6,4 MB + 1,2 MC = - 1555,2 … Pers. b)
1,2 MB + 8,4 MC = - 1495,2 … Pers. c)

Diselesaikan dengan cara eliminasi dan substitusi, maka diperoleh :


MA = -0,36 kNm
MB = -215,28 kNm
MC = -147,24 kNm

d. Reaksi-reaksi perletakan, diagram gaya geser dan momen, kemudian


diperoleh melalui cara yang sama seperti pada contoh 1.

Anda mungkin juga menyukai