TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
organ tubuh lainnya. Bakteri ini dapat masuk melalui saluran pernapasan
dan saluran pencernaan (GI) dan luka terbuka pada kulit. Tetapi paling
banyak melalui inhalasi droplet yang berasal dari orang yang terinfeksi
yang menyembuh)
1) uberkolusis minimal
dan makrobiologis:
1. Tuberkolusis paru
lain positif .
c. Kasus kambuh
d. Kasus gagal dengan sputum BTA positif
kategori
B. Etiologi
dan sinar ultraviolet. Ada dua macam mikobakteria tuberculosis yaitu tipe
yaitu tipe human dan tipe bovin. Basil tpe bovin berada dalam susu sapi
yang menderita mastitis tuberculosis usus. Basi Tipe Human bisa berada
dibercak luda(droplet) dan di udara yang berasal dari penderita TBC, dan
Setelah organisme terinhalasi, dan masuk paru paru bakteri dapat bertahan
darah ini dapat menyebabkan TB pada organ lain, dimana infeksi laten
pertahanan tubuh.
1. Fase 2
2. Fase 3
3. Fase 4
C. Manifestasi klinik
6. Pada anak
minggu.
Parameter 0 1 2 3 Skor
Batuk >3
minggu
Pemberasan
kelenjar limfe
koli,aksila,ingu
inal
Pembekakan Ada
tulang/sendi pembe
pnggul,lutut,fal ngkaka
ang n
Foto dada Normal Sugesti
tb
2. Jika dijumpai skrofuloderma (TB pada kenjar dan julit ), pasien dapat
puskesmas
6. Semua anak dengan reaksi cepat BCG (reaksi local timbul <7 hari
8. Pasien usia balita yang dapat skor 5, dirujuk ke rumah sakit untuk
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
yang dilakukan
4. Tes Mantaoux/Tuberkulin
5) Adanya klasifikasi
kemudian
7) Banyangan millie
G. PENETALAKSAAN
bualan) dan fase lanjutan 4 atau 7 bulan. Paduan obat yang digunakan
1) Rifampisin
BB 40-60kg: 450 mg
BB <40kg : 300 mg
2) INH
3) Pirazinamit
BB >60 kg : 1500 mg
BB 40-60 kg : 1000 mg
BB <40 kg : 750 mg
4) Streptomisin
BB 40-60 kg : 750 mg
BB <40 kg : sesuai BB
5) Etambutol
atau
BB >60 kg : 150 mg
BB 40-60 kg : 1000 mg
BB < 40 kg : 750 mg
275 mg.
pengobatan
e. Kanamisin
f. Kuinolon
klavulanat
untuk:
OAT pada fase intensif selama 3 bulan (bila ada hasil uji
P2TB)
dengan paduan obat yang lebih kuat dan jangka waktu pengobatan
m. Berobat <4 bulan, berhenti berobat >1 bulan, BTA negative, akan
makrolit.
penyembuhan.
1. Pengobatan suportif/simpetomatik
demam
meningitis TB.
2. Terapi pembedahan
a. Indikasi mutlak
4) Indikasi relative
berulang
a. Bronkoskopi
b. Punksi pleura
c. Pemasangan WSD (Water Sealed Drainage)
4. Kriteria sembuh
sama/perbaikan
negative.
D. Diagnosa keperawatan
E. Discharge Planing
rumah
5. Selalu menjaga kebersihan mulut dan pelajari cara yang baik saat batuk
6. jangan memberikan vaksin BCG pada bayi baru lahir dan konsultasikan
8. Jalankan terapi obat dengan teratur dan jangan sampai putus tanpa
instruksi
10. Olahraga secara teratur, makan makanan yang bergizi serta istirahat cukup.
PATOFISOLOGI
Microbacterium
Droplet infection Masuk lewat jalan nafas
Tuberkulosa
Keluar dari
tracheobionchial Di bersihkan oleh makrofag Menetap di jaringan paru
bersama secret
Terjadi proses
Sembuh tanpa peradangan
pengobatan
Mempengaruhi
hypothalamus Serang primer/afek
primer (focus ghon)
Hipertermi
Berkembang
menghancurkan jaringan Pembentukan tuberkel Kerusakan membrane
ikat sekitar alveoler
Bagian tengah nekrosis Pembentukan sputum Menurunnnya
berlebihan permukaan efek paru
Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan Tubuh
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas :
yang di rasakan saat ini. Dengan adanya sesak napas, batuk, nyeri dada,
1. Keadaan Umum :
2. Body System
a. Sistem Pernapasan
efusi pleura akan didapatkan bunyi redup sampai pekak pada sisi
88)
b. Sistem Kardiovaskuler
kelemahan fisik.
c. Sistem Persyarafan
d. Sistem Perkemihan
e. Sistem Pencernaan
f. Sistem Integumen
subkutis.
g. Sistem Muskuloskeletal
mentetap.
h. Sistem Endokrin
persisten.
2) Palpasi : pembesaran getah bening teraba
i. Sistem Reproduksi
j. Sistem Pengindraan
k. Sistem Imun
3. Diagnosa Keperawatan
bronkospasme
curah jantung.
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
4. Rencana Keperawatan
Tujuan Dan
Diagnosa Intervensi
No Kriteria Hasil
Keperawatan (Nic)
(Noc)
1 Bersihan Jalan Setelah dilakukan Manajemen jalan
Nafas Tidak tindakan keperawatan nafas
Efektif diharapkan status a. Posisikan pasien
pernafasan : ventilasi untuk
dengan kriteria memaksimal kan
hasil : ventilasi
a. Frekuensi b. Lakukan
pernafasan tidak fisioterapi dada
ada deviasi dari sebagaimana
kisaran normal mestinya
b. Irama pernafasan c. Buang secret
tidak ada deviasi dengan
dari kisaran memotivasi
c. normal pasien untuk
d. Suara perkusi melakukan batuk
nafas tidak ada atau menyedot
deviasi dari lender
kisaran normal d. Instruksikan
e. Kapasitas vital bagaimana agar
tidak ada deviasi bisa melakukan
dari dari kisaran batuk efektif
normal e. Auskultasi suara
nafas
f. Posisikan untuk
meringankan
sesak nafas
Monitor pernafasan
a. Monitor
kecepatan, irama,
kedalaman dan
kesulitan bernafas
b. Catat pergerakan
dada, catat
ketidaksimetrisan,
penggunaan otot
bantu pernafasan
dan retraksi otot
c. Monitor suara
nafas tambahan
d. Monitor pola
nafas
e. Auskultasi suara
nafas, catat area
dimana terjadi
penurunan atau
tidak adanya
ventilasi dan
keberadaan suara
nafas tambahan
f. Kaji perlunya
penyedotan pada
jalan nafas
dengan auskultasi
suara nafas ronki
di paru
g. Monitor
kemampuan batuk
efektif pasien
h. Berikan bantuan
terapi nafas jika
diperlukan
(misalnya
nebulizer)
2 Gangguan Setelah dilakukan Terapi oksigen
Pertukaran gas tindakan keperawatan a. Pertahankan
Diharapakan status kepatenan jalan
pernafasan : nafas
Pertukaran gas b. Berikan oksigen
dengan kriteria tambahan seperti
hasil : yang
a. Tekanan parsial diperintahkan
oksigen di darah c. Monitor aliran
arteri (PaO2) oksigen
tidak ada deviasi d. Monitor
dari kisaran efektifitas terapi
normal oksigen
b. Tekanan parsial e. Amati tanda-tanda
karbondioksida di hipoventialsi
darah arteri induksi oksigen
(PaCO2) tidak ada f. Konsultasi dengan
deviasi dari tenaga kesehatan
kisaran normal lain mengenai
c. Saturasi oksigen penggunaan
tidak ada deviasi oksigen tambahan
dari kisaran selama kegiatan
normal dan atau tidur
d. Keseimbangan Monitor tanda-
ventilasi dan tanda vital
perfusi tidak ada a. Monitor tekanan
deviasi dari darah, nadi,suhu
kisaran normal dan status
Tanda-tanda vital pernafasan
dengan kriteria dengan tepat
hasil : b. Monitor tekanan
a. Suhu tubuh tidak darah saat pasien
ada deviasi dari berbaring, duduk
kisaran normal dan berdiri
b. Denyut nadi radial sebelum dan
tidak ada deviasi setelah perubahan
dari kisaran posisi
normal c. Monitor dan
c. Tingkat laporkan tanda
pernafasan tidak dan gejala
ada deviasi dari hipotermia dan
kisaran normal hipertermia
a. Irama pernafasan d. Monitor
tidak ada deviasi keberadaan nadi
dari kisaran dan kualitas nadi
normal e. Monitor irama
b. Tekanan darah dan tekanan
sistolik tidak ada jantung
deviasi dari f. Monitor suara
kisaran normal paru-paru
c. Tekanan darah g. Monitor warna
diastolik tidak ada kulit, suhu dan
deviasi dari kelembaban
kisaran normal identifikasi
kemungkinan
penyebab
perubahan tanda-
tanda vital
e. Monitor
lingkungan
selama makan
f. Jadwalkan
pengobatan dan
tindakan tidak
selama jam makan
g. Monitor kulit
kering dan
perubahan
pigmentasi
h. Monitor turgor
kulit
i. Monitor
kekeringan,
rambut kusam,
dan mudah patah
j. Monitor mual dan
muntah
k. Monitor kadar
albumin, total
protein, Hb, dan
kadar Ht
l. Monitor makanan
kesukaan
m. Monitor
pertumbuhan dan
perkembangan
n. Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
o. Monitor kalori
dan intake nuntrisi
p. Catat adanya
edema, hiperemik,
hipertonik papila
lidah dan cavitas
oral.
q. Catat jika lidah
berwarna
magenta, scarlet
4 Hipertermia NOC : NIC :
Definisi : suhu Thermoregulation Fever treatment
tubuh naik Kriteria Hasil : a. Monitor suhu
diatas rentang a. Suhu tubuh dalam sesering mungkin
normal rentang normal b. Monitor IWL
b. Nadi dan RR c. Monitor warna
dalam rentang dan suhu kulit
normal d. Monitor tekanan
c. Tidak ada darah, nadi dan
perubahan warna RR
kulit dan tidak ada e. Monitor
pusing, merasa penurunan tingkat
nyaman kesadaran
f. Monitor WBC,
Hb, dan Hct
g. Monitor intake
dan output
h. Berikan anti
piretik
i. Berikan
pengobatan untuk
mengatasi
penyebab demam
j. Selimuti pasien
k. Lakukan tapid
sponge
l. Berikan cairan
intravena
m. Kompres pasien
pada lipat paha
dan aksila
n. Tingkatkan
sirkulasi udara
o. Berikan
pengobatan untuk
mencegah
terjadinya
menggigil
Temperature
regulation
a. Monitor suhu
minimal tiap 2
jam
b. Rencanakan
monitoring suhu
secara kontinyu
c. Monitor TD, nadi,
dan RR
d. Monitor warna
dan suhu kulit
e. Monitor tanda-
tanda hipertermi
dan hipotermi
f. Tingkatkan intake
cairan dan nutrisi
g. Selimuti pasien
untuk mencegah
hilangnya
kehangatan tubuh
h. Ajarkan pada
pasien cara
mencegah
keletihan akibat
panas
i. Diskusikan
tentang
pentingnya
pengaturan suhu
dan kemungkinan
efek negatif dari
kedinginan
j. Beritahukan
tentang indikasi
terjadinya
keletihan dan
penanganan
emergency yang
diperlukan
k. Ajarkan indikasi
dari hipotermi dan
penanganan yang
diperlukan
l. Berikan anti
piretik jika perlu
Vital sign
Monitoring
a. Monitor TD, nadi,
suhu, dan RR
b. Catat adanya
fluktuasi tekanan
darah
c. Monitor VS saat
pasien berbaring,
duduk, atau
berdiri
d. Auskultasi TD
pada kedua lengan
dan bandingkan
e. Monitor TD, nadi,
RR, sebelum,
selama, dan
setelah aktivitas
f. Monitor kualitas
dari nadi
g. Monitor frekuensi
dan irama
pernapasan
h. Monitor suara
paru
i. Monitor pola
pernapasan
abnormal
j. Monitor suhu,
warna, dan
kelembaban kulit
k. Monitor sianosis
perifer
l. Monitor adanya
cushing triad
(tekanan nadi
yang melebar,
bradikardi,
peningkatan
sistolik)
m. Identifikasi
penyebab dari
perubahan vital
sign
5. Impementasi keperawatan
DAFTAR PUSTAKA