Anda di halaman 1dari 3

Dicaplok Bangkok Bank, Begini Masa Depan Bank Permata

SHARE  
 

Jakarta, CNBC Indonesia - Bangkok Bank akan mengakuisisi 89,12%


saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang digenggam Standard
Chartered PLC dan PT Astra International Tbk (ASII) masing-masing
sebesar 44,56%. Nilai akuisisi ini mencapai Rp 37 triliun dengan harga
pelaksanaan Rp 1.498 per saham.

Presiden Direktur Bangkok Bank Chartsiri Sophonpanich, dalam konferensi


pers di Jakarta menyampaikan, dibidiknya Bank Permata sejalan dengan
rencana ekspansi internasional Bangkok Bank.

PILIHAN REDAKSI
 Ngutang Lagi! BUMN Menurut Chartsiri, Indonesia merupakan
Ramai-ramai Rilis Global
Bond di 2020
negara dengan pertumbuhan ekonomi
 Ultra Jaya Crossing Rp tercepat di Asia dengan fundamental ekonomi
744 M, Transaksi Bursa
Tembus Rp 9 T yang terjaga, demografi yang baik serta
 Caplok Bank Permata peningkatan integrasi regional ASEAN.
Rp 37 T, Bangkok Bank Siap
Tender Offer

Transaksi akuisisi ini ditargetkan akan rampung pada kuartal III-2020. Adapun
fokus bisnis setelah akuisisi, diutarakan Chartsiri, PermataBank masih akan
fokus pada penyaluran kredit di segmen korporasi, usaha mikro kecil dan
menengah serta nasabah ritel.

"Komposisi PermataBank di korporasi, UKM dan ritel cukup baik, kami akan
lanjutkan. Pada saat bersamaan, digitalisasi Permata, mobile banking akan
mendukung ke depan," kata Chartsiri, di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis
(12/12/2019).

Saat ini, kata dia, Bangkok Bank baru memiliki tiga cabang di Indonesia yang
tersebar di Jakarta, Surabaya dan Medan. Dengan terintegrasi Bank Permata,
dia menyatakan rencana menutup cabang Bangkok Bank masih dalam proses
diskusi dengan regulator.

Bangkok Bank Public Company Limited atau Bangkok Bank juga siap
menggelar penawaran tender wajib (mandatory tender offer) untuk membeli
sisa 10,88% saham publik di BNLI setelah perseroan resmi mencaplok
89,12% saham BNLI dari Astra dan Standchart.

"Bangkok Bank mengantisipasi penawaran tender wajib untuk sisa 10,88%


saham di Permata setelah merampungkan akuisisi saham kepemilikan
sebesar 89,12%," tulis manajemen Bangkok Bank, keterangan pers, Kamis.

Transaksi akuisisi ini berdasarkan penilaian yang disepakati sebesar 1,77 kali
lipat dari nilai buku Bank Permata (yang masih akan disesuaikan).

Berdasarkan nilai buku Permata pada 30 September 2019, harga pembelian


indikatif Rp 1.498 per saham dan nilai transaksi indikatif Rp 37,43 triliun
(sekitar US$ 2,67 miliar atau 81,02 miliar THB) untuk 89,12% saham BNLI,
dan Rp 42 triliun (sekitar US$ 3 miliar atau 90,91 miliar THB) untuk
kepemilikan 100,0% saham BNLI.

Harga yang harus dibayar oleh Bank untuk kepemilikan 89,12% saham di
Permata akan difinalisasikan berdasarkan 1,77 kali lipat dari nilai buku
Permata (yang masih akan mengalami beberapa penyesuaian), sebagaimana
tercantum dalam laporan keuangan terakhir yang diterbitkan Permata
sebelum penyelesaian Transaksi.

Penyelesaian transaksi tunduk pada sejumlah kondisi sebelumnya termasuk


persetujuan regulator dari Bank of Thailand dan OJK, serta persetujuan rapat
umum pemegang saham Bangkok Bank.

Akuisisi ini akan dibiayai melalui perpaduan sumber daya internal dan
kegiatan pendanaan rutin Bangkok Bank.

Akuisisi ini diharapkan akan menambah keuntungan per saham (earnings per
share) dan pengembalian ekuitas (return on equity) Bangkok Bank segera
setelah proses akuisisi selesai. Posisi modal Bank juga diperkirakan akan
tetap kokoh setelah penyelesaian Transaksi

Simak penjelasan Bangkok Bank atas akuisisi Bank Permata di bawah


ini:

(roy/roy)

Anda mungkin juga menyukai