Anda di halaman 1dari 5

FILSAFAT PENDIDIKAN

Oleh :

SATRIANI

A1I116032

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

KENDARI

2019
A. Latar Belakang
Salah satu ciri khas manusia adalah sifatnya yang selalu ingin tahu tentang
sesuatu hal. Rasa ingin tahu ini tidak terbatas yang ada pada dirinya, juga ingin tahu
tentang lingkungan sekitar, bahkan sekarang ini rasa ingin tahu berkembang ke arah
dunia luar. Rasa ingin tahu ini tidak dibatasi oleh peradaban. Semua umat manusia di
dunia ini punya rasa ingin tahu walaupun variasinya berbeda-beda. Orang yang
tinggal di tempat peradaban yang masih terbelakang, punya rasa ingin yang berbeda
dibandingkan dengan orang yang tinggal di tempat yang sudah maju.
Rasa ingin tahu tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam sekitarnya dapat
bersifat sederhana dan juga dapat bersifat kompleks. Rasa ingin tahu yang bersifat
sederhana didasari dengan rasa ingin tahu tentang apa (ontologi), sedangkan rasa
ingin tahu yang bersifat kompleks meliputi bagaimana peristiwa tersebut dapat
terjadi dan mengapa peristiwa itu terjadi (epistemologi), serta untuk apa peristiwa
tersebut dipelajari (aksiologi).
Ke tiga landasan tadi yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi merupakan ciri
spesifik dalam penyusunan pengetahuan. Ketiga landasan ini saling terkait satu sama
lain dan tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya. Berbagai usaha orang
untuk dapat mencapai atau memecahkan peristiwa yang terjadi di alam atau
lingkungan sekitarnya. Bila usaha tersebut berhasil dicapai, maka diperoleh apa yang
kita katakan sebagai ketahuan atau pengetahuan.
Perubahan pola pikir dari mitosentris ke logosentris membawa implikasi yang
sangat besar. Alam dengan segala-galanya, yang selama ini ditakuti kemudian
didekati dan bahkan dieksploitasi. Perubahan yang mendasar adalah ditemukannya
hukum-hukum alam dan teori-teori ilmiah yang menjelaskan perubahan yang terjadi,
baik di jagat raya (makrokosmos) maupun alam manusia (mikrokosmos). Melalui
pendekatan logosentris ini muncullah berbagai pengetahuan yang sangat berguna
bagi umat manusia maupun alam.
Pengetahuan tersebut merupakan hasil dari proses kehidupan manusia menjadi
tahu. Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan
manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia
yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu.
B. Tinjauan Pustaka

Ziman J. (dalam Qadir C .A., 1995:53) memberikan definisi ilmu pengetahuan


sebagai rangkaian konsep dan kerangka konseptual yang saling berkaitan dan telah
berkembang sebagai hasil percobaan dan pengamatan yang bermanfaat untuk
percobaan lebih lanjut. Pengertian percobaan disini adalah pengkajian atau
pengujian terhadap kerangka konseptual, ini dapat dilakukan dengan penelitian
(pengamatan data wawancara) atau dengan percobaan (eksperimen).
Menurut Notoatmojo (2003), ilmu pengetahuan merupakan hasil dan ini terjadi
setelah orangmelakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Secara garis
besar menurut Noatmojo (2003) domaintingkat ilmu pengetahuan (kognitif)
mempunyai enam tingkatan, meliputi mengetahui, memahami, menggunakan,
menguraikan, menyimpulkan dan mengevaluasi. Ciri pokok dalam taraf pengetahuan
adalah ingatan tentag sesuatu yang diketahuinya baikmellui pengalaman, belajar,
ataupun informasi yang diterima dari dari orang lain.
Ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui pendekatan
ilmiah, yakni melalui “penyelidikan yang sistematik, terkontrol dan bersifat empiris
atau sesuatu relasi fenomena alam ( Aceng Rahmat Dalam Sabarti Akhadiah Dan
Wanda Dewi Listyasari, 2011: 15) prbedaan ini terlihat pengertian ilmu pengetahuan
(sains) sendir, yaitu :
1. Ilmu yang teratur (sistematik) dan dapat diuji kebenarannya;
2. Ilmu yang berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata, misalnya fisika,
kimia, dan biologi.
Sedangkan secara terminolo merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk
tahu.gi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengetahuan adalaah segala sesuatu
yang diketahui, segala esuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata
pelajaran). Dalam penjelasan lain, pengetahuan.
C. Pembahasan
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu berasal dari bahasa arab: ‘alima, ya’lau ‘ilman dengan wazan fa’ala,
yaf’ilu yang berarti mengerti, memahami benar-benar. Dalam bahasa inggris di sebu
science dari bahasa latin scienta (pengeahuan) scire (mengetahui). Sinonim yang
paling dekat dengan bahasa yunani adalah episeme. Jadi pengertian ilmu menurut
kamus besar bahasa indonesia adalah pengetahuan suatu bidang yang disusun secara
bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat di gunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
Menurut terminologi, Ilmu adalah pengetahuan bersifat koheren, empiris
sistematis, dapat di ukur dan dibuktikan. Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak
pernah mengartikan kepingan pengetahuan satu putusan tersendiri, sebaliknya ilmu
menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke objek yang sama dan saling
berkaitan secara logis. Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan
masing-masing penalaran perorangan, sebab ilmu dapat memuat di dalamnya dirinya
sendiri hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum sepenuhnya dimantapkan.
Yang sering kali berkaitan dengan konsep ilmu adalah ide bahwa metode-metode
yang berhasil dan hasil-hasil yang terbukti pada dasarnya harus terbuka kepada
semua pencari ilmu. Ilmu menuntut pengalaman dan berpikir metodis. Kesatuan
setiap ilmu bersumber di dalam kesatuan objeknya
Adapun beberapa ilmu menurut para ahli, diantaranya adalah :
a) Mohammad Hatta : Ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan
hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun
menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut hubungannya dari
dalam.
b) Ralp Ross dan Ernest Van Den Haag : Ilmu adalah yang empiris, rasional,
umum dan sistematik, dan keempatnya serentak.
c) Karl Pearson : Ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan
konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah sederhana5.
d) Ashely Montagu, Guru Besar Antropolo di Rutgers University : Ilmu adalah
pengetahuan yang disususn dalam satu system yang berasal dari pengamatan,
studi dan percobaan untuk menetukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang
dikaji.
e) Harsojo, Guru Besar antropolog di Universitas Pajajaran : Ilmu adalah
akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan Suatu pendekatan atau
mmetode pendekatan terhadap seluruh dunia empirisyaitu dunia yang terikat
oleh factor ruang dan waktu yang pada prinsipnya dapat diamati panca indera
manusia. Suatu cara menganlisis yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk
menyatakan suatu proposisi dalam bentuk: “jika,….maka…”

2. Bagaimana Ilmu Pengetahuan di Bangun


Ilmu pengetahuan ilmiah itu bersifat mandiri atau milik orang banyak
(intersubjektif). Ilmu pengetahuan ilmiah itu bersifat otonom dan mandiri, bukan
milik perorangan (subjektif) tetapi merupakan konsensus antar subjek (pelaku)
kegiatan ilmiah. Dengan kata lain ilmu pengetahuan ilmiah itu harus ditopang oleh
komunitas ilmiah.Dari berbagai uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri
ilmu (pengetahuan) dibangun oleh unsur-unsur sebagai berikut :

a) Objektif, Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan
masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari
dalam. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni
persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif;
bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
b) Metodis, yaitu upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi
kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran.
c) Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan
suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur
dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh,
menyeluruh, terpadu, dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat
menyangkut objeknya.
d) Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang
bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º.

3. Manfaat Ilmu Pengetahuan


Ilmu pengetahuan merupakan sebuah pemahaman yang bisa diperoleh oleh
insan melalui pencarian atau penemuan yang tertata secara sistematis dan dapat diuji
melewati cara tertentu, dan memperkuat tujuan seperti contoh bacaan bogabogasvb.
Ilmu ialah syarat utama ketika menunaikan kehidupan sehari-hari, secara sadar atau
tidak semua hal yang kita kerjakan sehari-hari tidak pernah sembunyi dari yang
namanya pengetahuan. Dalam melakukan saban tindakan atau tingkah laku kita
senantiasa memerlukan yang namanya penangkapan saat melakukannya.
Dengan mempunyai ilmu, seseorang mampu mengerjakan hal yang bermanfaat
bagus bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Ilmu pengetahuan mempunyai
berlimpah keuntungan untuk kehidupan individu, bukan sekedar dirasakan oleh
perorangan saja, ilmu pengetahuan akan sanggup memberi hasil positif yang
berwujud kegunaan yang besar bagi keadaan sekitar kita bahkan kepada masyarakat
secara luas.

D. Kesimpulan
Perkembangan ilmu sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari rasa keingintahuan
yang besar diiringi dengan usaha-usaha yang sungguh-sungguh melalui penalaran,
percobaan, penyempurnaan, dan berani mengambil resiko tinggi sehingga
menghasilkan penemuan-penemuan yang bermanfaat bagi suatu generasi dan menjadi
acuan pertimbangan bagi generasi selanjutnya untuk mengoreksi, menyempurnakan,
mengembangkan, dan menemukan penemuan selanjutnya.
Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi spirit dan motivasi bagi pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Hal penting yang perlu dicatat dalam
hal ini adalah bahwa pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan harus diimbangi
dengan pengembangan moralitas spiritual, karena sebagaimana kita tahu bahwa Ilmu
pengetahuan hakekatnya adalah bebas nilai, tergantung bagaimana manusia
mempergunakannya. Ilmu pengetahuan bisa berdampak positif, tetapi ia juga dapat
memiliki dampak negatif bagi kehidupan manusia. Dampak positifnya adalah dapat
semakin mempermudah dan memberikan kenyamanan dalam kehidupan manusia,
sementara dampak negatifnya adalah dapat menghancurkan tatanan kehidupan
manusia itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai