Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PENERAPAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


PADA PUSKESMAS PONDOK BETUNG, TANGERANG SELATAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan Manajemen

Alif Kurniawan
11.13.0057
Erik Handono
11.13.0065
Lavia Farareta Aiqiu
11.13.0071
Nabilla Akhirta
11.13.0077
Ni Luh Made Kartika Dj
11.13.0078
Politon Andrian Abner
11.13.0079

PROGRAM SARJANA TERAPAN METEOROLOGI


SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
TANGERANG SELATAN

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang bejudul “Penerapan
Administrasi dan Manajemen Pada Puskesmas Pondok Betung, Tangerang Selatan”. Penulis
menyusun tulisan ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan Manajemen.
Dalam penulisan makalah ini tentu masih terdapat banyak kekurangan yang
disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis.
Walaupun demikian, penulis telah berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan penulisan
makalah ini. Oleh karena itu apabila terdapat kekurangan di dalam penulisan makalah ini,
penulis dengan senang hati siap menerima saran dan kritik dari para pembaca.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam pembuatan makalah yaitu:
1. Dr. Suko Prayitno Adi, M.Si. selaku Ketua Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika.
2. Drs. R Lukman Heryadi, B.Sc M.M selaku dosen pengampu mata kuliah Administrasi
dan Manajemen yang telah banyak memberikan petunjuk dan pengarahan dalam
penyusunan makalah ini.
3. Kedua orang tua yang telah banyak membantu dan memberikan dorongan dalam
bentuk moril maupun materil serta dukungan doa dan semangat yang selalu menyertai
penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah.
4. Semua pihak yang terkait dalam penulisan ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
Akhir kata, semoga penulisan ini dapat memberi manfaat dan kebaikan bagi semua
pihak yang membutuhkan, dan semoga ilmu yang ada pada isi makalah ini dapat terus
dikembangkan secara bijaksana.

Tangerang, Agustus 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................2
1.3 TUJUAN PENELITIAN..............................................................................................2
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN...................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................3
2.1 ADMINISTRASI..............................................................................................................3
2.2 MANAJEMEN..................................................................................................................4
2.3 KEPEMIMPINAN............................................................................................................5
2.4 PUSKESMAS...................................................................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................10
3.1 METODE PENELITIAN................................................................................................10
3.2 PROFIL PUSKESMAS PONDOK BETUNG................................................................10
BAB IV.....................................................................................................................................11
4.1 HASIL.............................................................................................................................11
4.2 PEMBAHASAN.............................................................................................................11
BAB V......................................................................................................................................17
5.1 KESIMPULAN...............................................................................................................17
5.2 SARAN...........................................................................................................................18
FOTO........................................................................................................................................19
QUISIONER.............................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Administrasi adalah suatu proses penyelenggaraan atau pengurusan segenap
tindakan/kegiatan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai
tujuan. Penerapan administrasi biasa digunakan dalam kegiatan perkantoran. Pusat
kesehatan masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu kantor yang bergerak dalam bidang
pelayanan kesehatan dan melaksanakan kegiatan administrasi.
Puskesmas Pondok Betung merupakan salah satu puskesmas di Kota Tangerang
Selatan. Puskesmas ini melaksanakan pelayanan kesehatan, rawat inap, dan rawat jalan
terhadap pasien puskesmas. Pasien yang datang setiap hari untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan sangat padat sehingga diperlukan pelayanan yang prima. Pelayanan tersebut
dapat berupa pendaftaran, pencatatan riwayat penyakit, riwayat pengobatan dan lainnya
terhadap seorang pasien yang datang. Selain itu, puskesmas juga harus mengurusi seluruh
berkas yang terkait dengan kegiatan puskesmas, baik untuk keperluan puskesmas maupun
karyawannya. Oleh karena itu, diperlukannya sebuah sistem administrasi yang mampu
mengatur dan mengatasi masalah tersebut sehingga kegiatan di puskesmas dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
Masalah terkait administrasi dan kegiatan di Puskesmas Pondok Betung tidak bisa
diselesaikan secara individual. Perlu adanya kerjasama dan satu komando perintah dalam
penyelesaiannya sehingga tercapai suatu tujuan bersama. Hal ini diperlukan suatu sistem
manajemen dimana terdapat satu pemimpin yang mengatur kegiatan tersebut, yaitu
Kepala Puskesmas Pondok Betung. Kepala puskesmas memiliki peran menentukan
langkah-langkah apa saja yang harus diambil dalam penyelesaian masalah tersebut.
Dalam prakteknya, setiap pemimpin memiliki karakter masing-masing dalam
memimpin. Karakter tersebut dapat berupa otoriter, sosialis, memikirkan bawahan dan
lain-lain. Karakter pemimpin ini menentukan keputusan apa yang akan diambil, cara
menyelesaikan masalah di suatu perkantoran, sistem kerja dan sifat karyawan. Oleh
karena itu, penulis ingin melihat bagaimana manajemen di Puskesmas Pondok Betung
sehingga dalam melaksanakan kegiatan pelayanan terhadap masyarakat setiap harinya
dapat dilaksanakan dengan baik.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Penulis menemukan beberapa masalah yang menjadi dasar dilakukannya penulisan
makalah ini. Adapun rumusan masalah tersebut antara lain:
1. Apakah pengertian dari administrasi dan manajemen perkantoran?
2. Bagaimana sistem administrasi dan manajemen yang dilaksanakan di Puskesmas
Pondok Betung?
3. Bagaimana metode kepemimpinan yang diterapkan di Puskesmas Pondok betung?
4. Apa saja yang menjadi kendala dalam penerapan administrasi dan manajemen di
Puskesmas Pondok Betung?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Berdasarkan paparan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penulisan makalah ini
antara lain:
1. Mengetahui pengertian Administrasi dan manajemen perkantoran.
2. Mengetahui dan memahami sistem administrasi dan manajemen yang dilaksanakan di
Puskesmas Pondok Betung.
3. Mengetahui metode kepemimpinan yang diterapkan di Puskesmas Pondok betung.
4. Mengetahui kendala-kendala yang dialami dalam penerapan administrasi dan
manajemen di Puskesmas Pondok Betung dan cara menyelesaikannya.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN


i. BAB I PENDAHULUAN, memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan
sistematika penulisan.
ii. BAB II DASAR TEORI, memuat tinjauan pustaka dan landasan teori mengenai
administrasi, manajemen, kepemimpinan, dan puskesmas
iii. BAB III METODE PENULISAN, memuat metode penelitian dan profil Puskesmas
Pondok Betung
iv. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.
v. BAB V PENUTUP, memuat kesimpulan dan saran.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 ADMINISTRASI
Kegiatan administrasi adalah proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Administrasi memiliki arti secara sempit dan secara luas. Arti
administrasi secara sempit berarti kegiatan tulis menulis, ketik mengetik, komputerisasi,
surat-menyurat (korespondensi), kearsipan, agenda (pekerjaan-pekerjaan tata usaha
kantor). Arti administrasi secara luas dibedakan menjadi 3 sudut. Yang pertama sudut
proses yaitu administrasi merupakan keseluruhan proses mulai dari proses pemikiran,
proses pengaturan proses penggerakan, dan proses pengawasan sampai dengan
pencapaian tujuan. Yang kedua sudut fungsi dan tugas yaitu administrasi merupakan
keseluruhan tindakan yang harus dilakukan seorang administrator (pemimpin, perencana,
pengawas, dan organisator). Yang ketiga sudut kepranataan yaitu administrasi melihat
kegiatan dalam suatu lembaga melakukan aktivitas tertentu. Sehingga dapat disimpulkan
administrasi merupakan proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan.
Unsur-unsur pokok administrasi dibedakan menjadi: Input  Proses dan Fungsi 
Output  Sasaran  Administrasi Sebagai Sistem  Sistem Administrasi Sebagai Suatu
Wujud.
A. Masukkan merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan
pekerjaan administrasi, berupa sumber (tenaga, modal, hukum, alamiah), ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan skill.
B. Proses dan Fungsi Administrasi. Yang dimaksud proses merupakan langkah
langkah yang harus dicapai untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Sedangkan fungsi merupakan tanggung jawab pimpinan.
C. Output yang merupakan hasil dari suatu pekerjaan.
D. Sasaran merupakan tujuan keluaran yang dihasilkan antara instansi atasan,
masyarakat umum, dan keperluan intern-ekstern organisasi.
E. Administrasi sebagai sistem merupakan semua tata aturan yang berlaku untuk
menjalankan tugas-tugas/fungsi-fungsi administrasi yang dibuat secara sistematis
dalam rangka efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
F. Sistem administrasi sebagai wujud yang memiliki ciri-ciri wujud konkrit, wujud
abstrak, dan administrasi sebagai sebuah metode.
3
Penggolongan ilmu administrasi didasarkan atas objek administrasi itu sendiri terdiri
dari Administrasi Negara, Niaga, dan Internasional. Administrasi Negara dibagi menjadi
Administrasi Pemerintahan (sipil, militer) dan Administrasi Perusahaan (pejan, perum,
persero). Administrasi Niaga dibedakan menjadi Perusahaan Swasta dan Non Perusahaan.
Sedangkan Administrasi Internasional merupakan administrasi yang anggotaya terdiri
dari beberapa negara atau kelompok negara dalam berbagai bidang.
Administrasi juga dikelompokkan sesuai dengan bidang kerjanya yaitu
pengelompokkan administrasi bersifat umum, di bidang pembangunan, bersifat sektoral,
dan atas dasar pelayanan administratif.
Administrasi Puskesmas adalah tata cara tulis menulis yang dilakukan secara teratur,
tertib, terarah dan seragam serta mempunyai peranan dalam mendukung pelaksanaan
tugas pokok guna mencapai tujuan organisasi.

2.2 MANAJEMEN
Manajemen adalah suatu proses/usaha dari orang-orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen memiliki arti secara sempit dan luas.
Arti manajemen secara sempit adalah mengurusi. Sedangkan manajemen secara luas
dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai proses, sebagai kolektivitas manusia, dan sebagai ilmu
dan seni. Manajemen sebagai suatu proses berarti melihat bagaimana cara orang
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Manajemen sebagai suatu
kolektivitas merupakan suatu kumpulan orang-orag yang bekerja sama untuk mencaai
tujuan tertentu. Sedangkan manajemen sebagai ilmu terdapat 3 aliran (klasik, perilaku,
ilmu manajemen) yang selanjutnya digabungkan ke 2 pendekatan (sistem, kontigensi).
Tingkatan manajemen terdiri dari manajemen puncak (top management) 
manajemen tengah (middle management)  manajemen bawah (low management)
Manajemen ditinjau dari 2 segi yaitu segi sifat kerja dan segi luasnya. Dari sifat
kerjanya yaitu Manajemen Administratif (MA) yang menitikberatkan apda pemikiran
kerja, Manajemen Operatif (MO) yangmana pejabat/pimpinan langsung memimpin ke
arah kerja nyata. Dan gabungan keduanya (MA/MO).
Fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan (Planning), pengorganisasian
(Organizing), penggerakan (Actuating), dan Pengendalian dan Pengawasan (Controlling).
Sedangkan macam macam manajemen terdiri dari manajemen ilmiah, manajemen
sistematis, manajemen terbuka, manajemen demokratis, manajemen tradisional, dan
manajemen bapak.
4
Manajemen Puskesmas adalah proses rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara
sistematik di Puskesmas untuk menghasilkan keluaran yang efektif dan efisien untuk
semua pekerjaan kegiatan.
Manajemen dan administrasi di Puskesmas rawat jalan meliputi:
1. Kelembagaan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 30
menyebutkan bahwa semua fasilitas Pelayanan Kesehatan harus mempunyai ijin yang
dikeluarkan oleh Pemerintah. Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan harus mempunyai
ijin yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota atas usulan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara kelembagaan, kedudukan Puskesmas dibedakan
menurut keterkaitannya dengan Sistem Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan
Kabupaten/Kota.

2.3 KEPEMIMPINAN
Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh
kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan cara seorang pemimpin dalam memimpin
suatu organisasi tempat mereka bernaung. Suatu ungkapan yang mulia mengatakan
bahwa “pemimpinlah yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu
pekerjaan”. Hal ini menunjukkan bahwa posisi pemimpin mempunyai kedudukan yang
terpenting di dalam suatu organisai sehingga di manapun letak pemimpin, dia akan selalu
mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinannya.
Kepemimpinan dibutuhkan manusia karena adanya suatu keterbatasan dan
kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia. Mendalami masalah kepemimpinan
sebenarnya ada dua pendapat yang saling tarik menarik, yaitu masalah antara apakah
pemimpin itu dilahirkan atau pemimpin itu dibentuk dan ditempa. Berbagai definisi
kepemimpinan yang diungkapkan oleh para ahli yang menjadi pedoman dalam
menjalankan tugas seorang pemimpin.
Pengertian Kepemimpinan Menurut Siagian (2002) adalah kemampuan seseorang
untuk memengaruhi orang lain, dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa sehingga
orang lain itu mau melakukan kehendak pimpinan meskipun secara pribadi hal itu
mungkin tidak disenangi.
Blancard dan Hersey (dalam Tohardi, 2002), kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi kegiatan individu dan kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan
dalam situasi tertentu. Upaya untuk mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi
5
untuk mencapai tujuan (Dubrin, 2000). Proses memberi inspirasi kepada semua karyawan
agar bekerja sebaik mungkin untuk mencapai hasil yang diharapkan (Sunarto, 2005).
Menurut Hasibuan (2006) menjelaskan bahwa definisi pimpinan adalah seseorang
dengan wewenang kepemimpinanya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan
sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan. Dari definisi tersebut di atas dapat
diambil implikasi sebagai berikut: 
1. Kepemimpinan menyangkut orang lain dalam hal ini bawahan atau pengikut,
tanpa bawahan semua kualitas kepemimpinan menjadi tidak relevan. 
2. Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak
seimbang antara pimpinan dan anggota kelompok. Dalam hal ini,
pemimpinan mempunyai wewenang dalam mengarahkan pekerjaan untuk
tercapainya tujuan. 
3. Pimpinan harus mampu mengendalikan orang-orang dalam organisasi agar
perilaku mereka sesuai dengan perilaku mereka sesuai dengan perilaku yang
diinginkan oleh pimpinan. 
Tujuan ini baru dapat direalisasikan bila terdapat kerja sama antara pimpinan dengan
bawahannya. Kerja sama tersebut dibutuhkan karena terbatasnya kekuatan fisik, mental
dan waktu. Seorang pimpinan harus mempunyai keinginan untuk memimpin dan
menetapkan standar prestasi yang lebih besar bagi dirinya sendiri. Seorang pemimpin
memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk berkontribusi di dalam setiap
keputusan yang akan diambil agar puskesmas tersebut bisa maju dan dan setiap program
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan mereka bersama.
Oleh karena itu, kepemimpinan dapat diartikan sebagai suatu seni atau proses untuk
mempengaruhi serta manggerakan orang lain agar mereka mau bekerja untuk mencapai
tujuan bersama. Dimana, tujuan ini baru dapat direalisasikan bila terdapat kerja sama
diantara pimpinan dengan bawahannya. Kerja sama tersebut dibutuhkan karena
terbatasnya kekuatan fisik, mental dan waktu. Seorang pimpinan harus mempunyai
keinginan untuk memimpin dan menetapkan standar prestasi yang lebih besar bagi
dirinya sendiri.
Seperti halnya pada Puskesmas Pondok Betung, seorang pemimpin memberikan
kesempatan kepada bawahannya untuk berkontribusi di dalam setiap keputusan yang
akan diambil agar puskesmas tersebut bisa maju dan dan setiap program kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan keinginan mereka bersama.

6
2.4 PUSKESMAS
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes, 2011).
Puskesmas merupakan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh
masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan
menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad
kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

2.4.1 Visi dan Misi Puskesmas


Visi puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat.
Indikator utama yakni:
1. Lingkungan sehat.
2. Perilaku sehat.
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu.
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.

Misi puskesmas, yaitu:


1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat berserta lingkungannya.

2.4.2 Kegiatan Pokok Puskesmas

7
Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda-beda, maka
kegiatan pokok yang dapat dilaksanakan oleh sebuah puskesmas akan berbeda pula.
Namun demikian kegiatan pokok Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
a) KIA,
b) Keluarga Berencana,
c) Usaha Perbaikan Gizi,
d) Kesehatan Lingkungan,
e) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular,
f) Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan,
g) Penyuluhan Kesehatan Masyarakat,
h) Kesehatan Sekolah,
i) Kesehatan Olah Raga,
j) Perawatan Kesehatan Masyarakat,
k) Kesehatan dan keselamatan Kerja,
l) Kesehatan Gigi dan Mulut,
m) Kesehatan Jiwa,
n) Kesehatan Mata,
o) Laboratorium Sederhana,
p) Pencatatan Laporan dalam rangka Sistem Informasi Kesehatan,
q) Kesehatan Usia Lanjut dan
r) Pembinaan Pengobatan Tradisional.

2.4.3 Fungsi Puskesmas


Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator, fasilitator dan turut serta
memantau terselenggaranya proses pembangunan di wilayah kerjanya agar berdampak
positif terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hasil yang diharapkan dalam
menjalankan fungsi ini 3 antara lain adalah terselenggaranya pembangunan di luar bidang
kesehatan yang mendukung terciptanya lingkungan dan perilaku sehat. Upaya pelayanan
yang diselenggarakan meliputi:
Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif, dengan kelompok masyarakat serta sebagian besar diselenggarakan bersama
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas.

8
Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan,kuratif dan rehabilitatif
dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya melalui upaya rawat jalan dan
rujukan (Depkes RI, 2007).
Fungsi dari Puskesmas adalah:
a) Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
b) Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
kemampuan untuk hidup sehat.
c) Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan masyarakat di
wilayah kerjanya.

2.4.4 Pelayanan di Puskesmas


Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.Secara umum, mereka harus memberikan pelayanan
preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan
perorangan (UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM). Puskesmas dapat
memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Hal ini disepakati oleh
puskesmas dan dinas kesehatan yang bersangkutan. Perawat memberikan pelayanan di
masyarakat, puskesmas biasanya memiliki subunit pelayanan seperti puskesmas
pembantu, puskesmas keliling, posyandu, pos kesehatan desa maupun pos bersalin desa
(polindes).

2.4.5 Farmasi di Puskesmas


Untuk menjamin akuntabilitas pelayanan, Puskesmas wajib melaksanakan Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP). Melalui SP2TP, Puskesmas
diwajibkan mengumpulkan data transaksi pelayanan baik pelayanan UKP maupun UKM
secara rutin. Melalui berbagai program yang terselenggara, mereka diwajibkan membuat
laporan bulanan ke dinas kesehatan melalui format LB1 (laporan bulanan 1) yang berisi
morbiditas penyakit, LB2 yang berisi laporan pencatatan dan penggunaan obat, LB3 dan
LB4 yang lebih banyak memuat tentang program puskesmas.

BAB III

METODE
9
3.1 METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif
dengan wawancara langsung. Metode ini menggunakan wawancara secara langsung
dengan seorang narasumber dalam memperoleh data penelitian.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wawancara adalah proses tanya
jawab dengan seseorang narasumber yang dilakukan untuk dimintai pendapat atau
keterangan darinya terkait hal-hal tertentu, untuk disiarkan melalui radio, dimuat dalam
surat kabar, ataupun ditayangkan di televisi. Tujuan dari wawancara adalah untuk
mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya. Tujuan wawancara
antara penulis dengan narasumber kali ini untuk mendapatkan informasi mengenai
administrasi, manajemen serta kepemimpinan di puskesmas.
Narasumber adalah istilah umum yang merujuk kepada seseorang, baik mewakili
pribadi maupun suatu lembaga, yang memberikan atau mengetahui secara jelas tentang
suatu informasi, atau menjadi sumber informasi untuk kepentingan pemberitaan di media
massa. Narasumber yang tim penulis temui adalah; Ibu Okti Maulida Dewi, Amd.KL,
seorang karyawan staff pemegang program kesehatan lingkungan dan penanggung jawab
program penyakit demam berdarah. Wawancara dilakukan pada hari Kamis, 26 Juli 2017
bertempat di ruang staff Puskesmas Pondok Betung.

3.2 PROFIL PUSKESMAS PONDOK BETUNG


Puskesmas Pondok Betung adalah salah satu Puskesmas yang ada di wilayah
Kecamatan Pondok Aren,Kota Tangerang Selatan, yang terletak di sebelah tenggara
Tangerang. Puskesmas Pondok Betung beralamat di Kelurahan Pondok Betung RT 04/05
Pondok Aren
Puskesmas Pondok Betung membawahi dua kelurahan yaitu kelurahan Pondok
Karya dan kelurahan Pondok Betung, dengan data dasar sebagai berikut:
Luas wilayah Kelurahan Pondok Betung : 1,9881 km2
Luas wilayah Kelurahan Pondok Karya : 2,7896 km2
Luas wilayah Puskesmas Pondok Betung : 4,7777 km2
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

10
4.1 HASIL
Manajemen pada Puskesmas Pondok Betung dibedakan menjadi 6 yaitu Manajemen
pada Puskesmas Pondok Betung (berupa Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan
Pelaksanaan, dan Pengawasan), Manajemen Kesehatan, Struktur Organisasi, Bentuk
Organisasi, Pegawai, Kepemimpinan

4.2 PEMBAHASAN
4.1.1 Manajemen Puskesmas Pondok Betung
Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik
untuk menghasilkan tujuan puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan
sistematik yang dilaksanakan oleh puskesmas membentuk fungsi-fungsi manajemen. Ada
beberapa macam fungsi manajemen puskesmas yang dikenal yakni Perencanaan,
Pelaksanaan dan Pengendalian, serta Pengawasan dan Pertanggungjawaban. Semua
fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan.
Fungsi manajemen tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
4.1.1.1 Perencanaan (Planning)
Perencanaan yang dilaksanakan pada puskesmas umumnya bersifat micro
planning. Micro planning artinya perencanaan tingkat puskesmas yang dilakukan
setahun sekali. Unsur yang direncanakan meliputi; kebutuhan tenaga, alat dan sarana,
serta penunjang lainnya. Contoh kegiatan perencanaan di Puskesmas Pondok Betung
adalah perencanaan obat dan alat kesehatan. Perencanaan ini dilakukan setiap bulan
dengan mengajukan usulan pengadaan obat dan alat kesehatan yang diperlukan
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Pondok Aren.
4.1.1.2 Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian di Puskesmas Pondok Betung dapat dilihat dalam susunan
struktur organisasi Puskesmas. Dari struktur tersebut pemegan jabatan struktural
adalah Kepala Puskesmas, sedangkan jabatan lainnya bersifat fungsional. Jabatan
lainnya ini terbagi lagi menjadi beberapa bagian yang membawahi masing-masing
kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Pondok Betung.
Pembagian tugas Puskesmas Pondok Betung, berdasarkan program pokok
Puskesmas, 2017 terdiri dari 21 program pokok, yang melibatkan tenaga perawat dan
bidan, meliputi: KIA, KB, Usaha Kesehatan Gizi, Kesehatan Lingkungan,
Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular, Pengobatan, Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Sekolah, Kesehatan Kerja,
11
Kesehatan Mata, Kesehatan Gigi dan Mulut, Pembinaan Pengobatan Tradisional, dan
lainnya. Pembagian tugas tersebut memiliki masing-masing penganggung jawab
dalam melaksanakan programnya sehingga semua pelayanan puskesmas dapat
berjalan sesuai tujuan yang hendak dicapai.
Pembagian wilayah kerja Puskesmas Pondok Betung meliputi kelurahan Pondok
Karya dan Kelurahan Pondok Betung. Wilayah kerja ini maksudnya adalah wilayah
yang menjadi tanggung jawab dalam pemantauan, pelayanan, dan pembinaan
kesehatan dari Puskesmas Pondok Betung. Hal ini dimaksudkan agar tercapainya
sasaran Indonesia sehat melalui kegiatan kesehatan masyarakat.
4.1.1.3 Penggerakan Pelaksanaan (Actuating)
Fungsi manajemen penggerakan diwujudkan dalam pelaksanaan operasional
harian puskesmas Pondok Betung. Pelaksanaan operasionalnya berupa berjalannya
jadwal shift piket pelayanan kesehatan setiap harinya untuk semua tenaga kesehataan
di Puskesmas Pondok betung. Selain itu, fungsi ini juga diwujudkan dalam lokakarya
mini puskesmas yang dilakukan tiap bulan dalam rangka koordinasi lintas program
dan sektor dan pelaksanaan program kerja puskesmas Pondok betung.
Bapak Dr. H. Muhammad Rusmin selaku kepala puskesmas turut aktif dalam
operasional puskesmas. Beliau adalah pemegang peran penggerak utama dalam
tercapainya tujuan puskesmas. Beliau aktif dalam membimbing pegawai yang
menjadi tanggung jawabnya, ikut serta dalam sosialisasi kesehatan pada masyarakat
dan berkoordinasi dengan instansi lain dalam rangka mewujudkan dan mensukseskan
program puskesmas.
Pelaksanaan program pokok puskesmas juga memiliki fungsi penggerakan.
Program ini melibatkan seluruh staf di Puskesmas Pondok betung dalam
pelaksanaannya. Penanggung jawab dari masing-masing program pokok puskesmas
memiliki peran pokok sebagai penggerak anggotanya sehingga seluruh anggotanya
mau bergerak demi terwujudnya kegiatan puskesmas yang efektif dan efisien.

4.1.1.4 Pengawasan dan Penilaian (Controlling)


Penyelenggaraan kegiatan harus diikuti dengan kegiatan pemantauan yang
dilakukan secara berkala. Pemantauan dan penilainan di Puskesmas Pondok Betung
dilakukan oleh Bapak Dr. H. Muhammad Rusmin selaku kepala Puskesmas.
Pemantauan dan penilaian yang dilakukan dapat dirinci sebagai berikut:

12
a) Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang
dicapai puskesmas, dibandingkan dengan rencana tahunan dan standar
pelayanan.
b) Melakukan pengawasan atas pembuatan standard operational procedure
(SOP) atas semua kegiatan yang dilakukan di puskesmas dan penerapannya
di Puskesmas Pondok Betung.
c) Bertanggung jawab memberikan pengawasan dan penilaian terhadap kinerja
masing-masing pegawainya sebagai tanggung jawab atasan terhadap
bawahannya dengan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti kehadiran,
pelayanan, sikap dan lain-lain berdasarkan sasaran kinerja yang hendak
dicapai dari masing-masing pegawai.
d) Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan
pencapaian serta masalah dan hambatan yang ditemukan untuk rencana
tahunan berikutnya.
Pemantauan dan penilaian biasa dilakukan ketika Rapat rutin diselenggarakan
dan pelaporan kinerja puskesmas dan pegawai.

4.1.2 Manajemen Kesehatan Puskesmas Pondok Betung


Puskesmas Pondok Betung adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten
Pondok Aren yang wilayahnya mencangkup dua kelurahan yaitu kelurahan Pondok
Karya dan kelurahan Pondok Betung. Puskesmas Pondok Betung merupakan unit
pelayanan kesehatan dengan tuga melaksanakan pembinaan, pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di suatu wilayah Pondok Karya dan Pondok
Betung. Pelayanan kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh, meliputi aspek-aspek;
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Upaya yang dilakukan untuk menjalankan
misi Puskesmas, antara lain:
a) Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa tempat wilayah
kerjanya.
b) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
c) Pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
d) Sistem rujukan di tingkat pelayanan dasar
e) Peran serta masyarakat, melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa
(PKMD).

13
Melalui program-program kerja dan layanannya puskesmas Pondok Betung berusaha
memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Pelayanan yang diberikan
dibedakan menjadi dua jenis yaitu pelayanan di dalam dan di luar gedung. Layanan di
dalam gedung antara lain:
a) Poli Umum h) Rawat inap 24 jam
b) Poli Gigi i) Konsultasi Gizi
c) Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) j) Konsultasi Remaja Dan Lansia
d) Keluarga Berencana (KB) k) Kesehatan Calon Jemaah Haji
e) Laboratorium l) TB Paru
f) Unit Pelayanan Gawat Darurat m) Perawatan Nifas
(UGD) 24 jam n) Akupresur
g) Persalinan 24 jam o) Apotek

Sementara layanan diluar gedung berupa:


a) Posyandu
b) Posbindu
c) Promosi Kesehatan
d) Kesehatan Lingkungan
e) Bina Wilayah

4.1.3 Struktur Organisasi Puskesmas Pondok Betung


Susunan organisasi Puskesmas terdiri dari:
1. Kepala Puskesmas
2. Sub Bagian Tata Usaha
3. Keuangan
4. Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat
5. Koordinasi Pelayanan Kesehatan Masyarakat
6. Koordinasi Pelayanan Kesehatan Perorangan

14
Adapun struktur organisasi Puskesmas Pondok Betung sebagai berikut:

15
4.1.4 Bentuk Organisasi Puskesmas Pondok Betung
Bentuk organisasi Puskesmas Pondok Betung adalah organisasi fungsional. Satuan
kerja di Puskesmas Pondok Betung adalah tim.yang terdiri dari tim-tim yang menangani
program-program dan layanan yang diberikan puskesmas Pondok Betung.

4.1.5 Pegawai Puskesmas Pondok Betung


Secara keseluruhan jumlah pegawai puskesmas Pondok Betung terdiri dari 52 orang
yang terdiri dari tenaga kesehatan dan bukan tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan terdiri
dari dokter, perawat, apoteker, ahli gizi, bidan, sanitarian dan analis kesehatan, sementara
pegawai bukan tenaga kesehatan terdiri dari office boy, tenaga kebersihan, keamanan,
dan petugas kantin.

4.1.6 Kepemimpinan di Puskesmas Pondok Betung

16
Kepala puskesmas Pondok Betung dalam memimpin menerapkan sistem
kepemimpinan demokratis, hal tersebut nampak mengutamakan musyawarah dan
mufakat dalam menangani suatu masalah. Hal ini terlihat dari sikap beliau yang
mempertimbangkan usulan pegawai dalam memutuskan suatu keputusan. Contohnya
ketika terjadi aduan dari masyarakat terkait buruknya pelayanan di Puskesmas Pondok
Betung. Ketika hal itu terjadi, Kepala Puskesmas melakukan rapat koordinasi untuk
membahas duduk permasalahan dan mencari solusi terbaik untuk kedua pihak, baik
pegawai puskesmas yang bertugas maupun masyarakat yang mengajukan pengaduan.
Pada rapat tersebut didengar penjelasan dari pegawai puskesmas yang bertugas dan saran
pemecahan masalah dari pegawai lain yang mengikuti rapat. Keputusan yang diambil
berdasarkan hasil musyawarah yang dilaksanakan pada rapat tersebut sebagai tindakan
respon terhadap pengaduan masyarakat. Hal ini juga terlihat ketika akan mengadakan
suatu program kerja Puskesmas, sebelum membuat suatu program kerja selalu diadakan
rapat sebelumnya yang melibatkan seluruh staf di Puskesmas Pondok Betung.

17
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Manajemen perkantoran merupakan rangkaian aktivitas merencanakan,
mengorganisasi (mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan
petunjuk), mengawasi dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai
menyelenggarakan secara tertib sesuai tujuan mengenai sesuatu hal atau kegiatan.
2. Administrasi perkantoran merupakan usaha penyelenggara perkantoran dalam
membantu pucuk pimpinan organisasi dalam pengambilan keputusan dan
pencapaian tujuan organisasi.
3. Administrasi yang dilaksanakan di Puskesmas Pondok Betung berdasarkan
Standard Operasional Procedure (SOP) yang telah ditetapkan di puskesmas
sebagai acuan dalam kegiatan pelayanan di Puskesmas Pondok Betung. SOP
tersebut didapatkan dari hasil rapat koordinasi puskesmas dan pemikiran masing-
masing koordinator program kerja dengan pengawasan dari kepala puskesmas
berdasarkan peraturan yang berlaku.
4. Manajemen di Puskesmas Pondok Betung di kepalai oleh seorang kepala
puskesmas dan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tim-tim ahli dalam
bidang kesehatan dalam melaksanakan program kerja pokok maupun tambahan di
Puskesmas Pondok Betung.
5. Kepala Puskesmas Pondok Betung menerapkan manajemen demokratis yang
ditunjukkan dengan adanya rapat koordinasi yang dihadiri oleh kepala dan seluruh
staf puskesmas dalam membahas kinerja dan kendala Puskesmas Pondok Betung.
6. Dalam pelaksanaan administrasi dan manajemen di Puskesmas Pondok Betung
memiliki beberapa kendala, seperti keluhan pelayanan yang buruk dari
masyarakat, kurangnya koordinasi dari masyarakat terkait SOP pelaporan kasus
dan terdapat beberapa pegawai yang pekerjaannya merangkap sehingga hasil
pekerjaan kurang efektif dan efisien.

18
5.2 SARAN
Dengan mengetahui tugas dan fungsi dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
dan struktur yang ada didalamnya, disarankan kepada pembaca ataupun masyarakat
supaya bisa mengerti struktur serta peraturan di Puskesmas. Dalam makalah ini penulis
memperjelas tentang apa itu Puskesmas serta peran administrasi dan manajemen yang ada
di Puskesmas. Tidak lupa penulis menjelaskan tentang sistem perkantoran dan
kepemimpinan di Puskesmas. Diharapkan Puskesmas dapat mempertahankan sistem yang
sudah ada dan berjalan sesuai dengan peraturan Menkes.

19
FOTO

Gb.1 Narasumber Gb.2 Wawancara Gb.3 Mengajukan Pertanyaan

Gb.4 Proses Mencatat Gb.5 Struktur Organisasi Gb.6 Suasana di Ruang


Puskesmas Ponbet Wawancara

Gb.7 Foto Bersama Narasumber

20
QUISIONER

1. Bagaimana struktur organisasi yang terdapat di Puskesmas Pondok Betung Jakarta


Selatan?
2. Apakah tugas dan fungsi dari setiap jabatan pada struktur organisasi di Puskesmas Pondok
Betung ini?
3. Bagaimana sistem administrasi yang berjalan di Puskesmas Pondok Betung?
4. Pedoman apa yang digunakan dalam menjalankan sistem administrasi di Puskesmas
Pondok Betung?
5. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, apakah pedoman yang digunakan
tersebut dilakukan perubahan secara berkala?
6. Apa kendala-kendala yang sering terjadi dalam melaksanakan administrasi Puskesmas
Pondok Betung? Bila ada, bagaimana solusi mengatasinya?
7. Bagaimana sifat kerja dari manajemen di Puskesmas Pondok Betung?
8. Metode pendekatan apa yang digunakan dalam melaksanakan manajemen di Puskesmas
Pondok Betung?
9. Fungsi-fungsi manajemen seperti apa yang sering digunakan di Puskesmas Pondok
Betung?
10. Bagaimana gaya atau pola kepemimpinan yang diterapkan di Puskesmas Pondok Betung?

21
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Narasumber. https://id.wikipedia.org/wiki/Wawancara (Diakses pada tanggal


28 Juli 2017)
Departemen Kesehatan RI (2002), Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas di Era
Desentralisasi (DRAFT), Jakarta
Fatma, Desi. 2017. Kekeringan. http://ilmugeografi.com/bencana-alam/kekeringan (Diakses
pada tanggal 28 Juli 2017)
Pusat Bahasa Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai
Pustaka
Saydatu Syarifa hakim,Siti. 2013.
https://saydasyarifa.wordpress.com/2013/01/06/pengorganisasian-puskesmas/ Diakses
pada tanggal 28 Juli 2017)
http://dinkes.banyuasinkab.go.id/index.php/tentang-dinkes/tugas-pokok-a-fungsi-dinas-
kesehatan.html
http://www.dinkesnunukan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=4
&Itemid=3
http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-kepemimpinan-peran-gaya.html

22

Anda mungkin juga menyukai